1. PENDEKATAN MASALAH
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan Perencanaan yang efektif dan efisien
pada proyek ini serta dapat dipertanggungjawabkan, maka disusun detail
pendekatan masalah dan metodologi, dengan tujuan antara lain :
Planning (Perencanaan)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penetapan tujuan yang
dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan dengan
mempertimbangkan adanya masalah dan perubahan-perubahan
yang mungkin dapat terjadi. Perencanaan berkaitan dengan
pemilihan tujuan / sasaran, kebijaksanaan, program, dan prosedur
pencapaiannya
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokan dan pengaturan
berbagai kegiatan dalam pencapaian tujuan yang meliputi
penugasan dan hubungan kewenangan yang dituangkan dalam
bentuk struktur organisasi format.
Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok orang dalam suatu organisasi, yang bertujuan untuk
mewujudkan sasaran yang direncanakan dengan pedoman yang
telah ditetntukan.
Controlling (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu proses pemantauan dan pengendalian
selama masa pelaksanaan kegiatan, agar hasil pelaksanaannya
sesuai dengan rencana. Penyesuaian atau tindakan korektif
dilakukan untuk menanggulangi adanya penyimpangan agar hasil
akhir sesuai dengan yang direncanakan.
Pemanfaatan fungsi manajemen ini juga akan menggunakan alat /
sarana manajemen yaitu :
2. PENGENDALIAN WAKTU
Ketepatan waktu Pembangunan Proyek sesuai batas waktu yang telah
ditetapkan menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan Konsultan Pengawas.
Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan sehubungan dengan
pemanfaatan waktu dan kemampuan-kemampuan yang ada di dalam
organisasi (tenaga kerja dan sarana), dengan teknik pengendalian yang
disebut Perencanaan jaringan (network planning). Metode Jalur Cepat dapat
diterapkan karena pekerjaan dapat dilakukan secara simultan, untuk
melakukan pekerjaan berikutnya tidak harus menunggu pekerjaan terdahulu
selesai. Hal ini akan mempercepat pelaksanaan proyek lebih awal.
Pembangunan fisik dilakukan secara bertahap, bagian demi bagian pekerjaan
sesuai dengan zone yang telah ditentukan di dalam rencana pelaksanaan,
dengan fast track delivery method.
3. PENGENDALIAN BIAYA
Hubungan langsung tersebut dapat tercipta jika ada fungsi koordinasi umum,
yang akan dilaksanakan oleh manajemen konstruksi. Selain metode jalur
cepat (Fast Track), Manajemen konstruksi akan mengontrol biaya dengan
melihat indek harga (Cost Performance Index) yang dipantau dari jumlah
biaya yang dialokasikan untuk setiap pekerjaan dan biaya realisasi
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan
memantau secara terus menerus indek-indek tersebut dengan melihat
“Budge Cost of Work Performed (BCWP)” dibandingkan dengan “Acuan
Cost of Work Performed (ACWP)”.
4. PENGENDALIAN MUTU
Pada pola tradisional dengan kontraktor umum dan kontrak tunggal, biaya
pembangunan fisik ditentukan oleh persaingan harga dengan penawaran
terendah. Sebagian besar masukan biaya yang akan membentuk harga
penawaran kontraktor umum terdiri dari penawaran para kontraktor
spesialis. Pemilihan kontraktor spesialis oleh kontraktor umum ini pada
umumnya berdasarkan pada factor keuntungan yang akan diperoleh, bukan
pada mutu akhir yang diharapkan, sehingga kondisi ini sangat merugikan.
Dengan metode fast track diarapkan resiko ini dapat dihindari, karena para
kontraktor spesialis langsung bertanggung jawab pada hasil akhir
pelaksanaannya.
2. Pengendalian Waktu