Anda di halaman 1dari 38

ENGINEERING CONSULTAN

DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak


KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Jakarta Selatan

PENDEKATAN,
PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN
PROGRAM KERJA

E.1. Pendekatan Teknis Dan Metodologi

Umum
Dalam penanganan tugas yang dibebankan pada konsultan supervisi,pendekatan (approach)
yang dilakukan disesuaikan dengan Kerangka Acuan (Term ofReference-TOR) yang ada,dimana
konsultan supervisi akan melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian ini secara
Assistance Concept. Dengan demikian, Sifat dari tugas konsultan supervise adalah membantu
pemilik proyek dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan (konstruksi) yang dilaksanakan
oleh kontraktor.

Pendekatan lain yang diterapkan dalam kegiatan pengawasan iniadalah Sistim Manajemen
Jaminan Kualitas (Quality Assurance) yang akan sangat membantu mempermudah penelurusan
data dan rekaman serta pembuatan dokumentasi lainnya yang diperlukan. Dengan pendekatan
ini maka tanggung jawab dan pengambilan keputusan sepenuhnya ada pada proyek atau
pemberi tugas setelah mempertim bangkan saran-saran yang diberikan oleh konsultan.

Agar dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan, maka koordinasi antara tim
konsultan dengan pimpinan proyek berikut staf dan parapengawas yang ditunjuk serta para
pelaksana/kontraktor harus dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Dengan demikian maka
organisasi konsultan akan dibentuk sedemikian rupa sehingga komunikasi dengan proyek
menjadi mudah sertasesuai dengan perwilayahan daerah kerjadan relevan dengan program
kerja kontraktor.

Pada prinsipnya pekerjaan pengawasan ini dilaksanakan untuk memperoleh sebuah konstruksi
yang memenuhi criteria sebagai berikut:
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

a. Berkualitas seperti yang ditentukan dalam spesifikasi, gambar, dan sebagainya


Jakarta Selatan baik ditinjau

dari segi bahan, pelaksanaan, maupun fungsi bangunan konstruksi.


b. Memenuhi budget atau anggaran dengan volume kerja dan biaya konstruksi yang sesuai
dengan pekerjaan yang direncanakan.
c. Menepati waktu pelaksanaan sesuai jadual pelaksanaan yang disepakati bersamadalam
kontrak.
d. Menjaga kelancaran dan keselamatan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi serta
menghindar kan dampak negative kegiatan pelaksanaan konstruksi.
Untuk memenuhi keempat criteria tersebut, diperlukan suatu sistem yang melibatkan semua
pihak yang berperan dalam pelaksanaan konstruksi. Terdapat empat pihak yang terkait dalam
kontrak pelaksanaan yaitu pemilik proyek atau pemberi tugas, konsultan perencana ,konsultan
supervisi, dan kontraktor. Oleh karena itu, sistem yang dipakai harus merupakan sistem yang
dapat menampung kepentingan keempat pihak tersebut dan merupakan sistem komunikasi
yang baik dan lancar, sehingga penerapan sistem tersebut tidak akan mengganggu proses
pelaksanaan konstruksi itu sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sistem tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh
kapabilitas dari parameter penunjangnya seperti antara lain :

a. OrganisasiProyek
Organisasi ini perlu diadakan untuk mengatur setiap proses dalam penyelesaian pekerjaan
konstruksi baik yang merupakan kegiatan pelaksanaan konstruksi,kegiatan supervisi,
maupun kegiatan penyelesaian permasalahan yang timbul.
b.ManualOperasiPelaksanaan
Manual Operasi Pelaksanaan ini perlu diadakan untuk mengetahui prosedural detail
pelaksanaan dari setiap kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai aspek legal dari
kegiatan yang bersangkutan dan terjamin nya sebuah konstruksi yang memenuhi criteria di
atas.

Berikutini disajikan diagram yang menunjukkan berbagai tugas yang perlu dilaksanakan untuk
mencapai suatu konstruksi yang memenuhi syarat .
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Gambar4.1. Jakarta Selatan

ManualOperasiPelaksan
aan

Jaminan Kualitas Proyek


Jaminan Kualitas (Quality Assurance) proyek merupakan susunan prosedur yang jelas dan
merupakan metode kerja standar yangakan dilaksanakan oleh seluruh anggota tim konsultan,
kontraktor,dan proyekuntukmemastikan tercapainya tingkat kualitas dan kuantitas dari
pekerjaan dalam lingkup- lingkup batasan yang telah disetujui / disusun di semua aspek-aspek
pelayanan.
Pelaksanaan jaminan kualitas untuk pekerjaan fisik, idealnya dimulai dari pekerjaan desain.
Hasil pekerjaan desain harus dimengerti /dikuasai (termasuk hasil pengukuran) sebelum
pekerjaan fisik dimulai. Selanjutnya, stan dari sesi pengujian dan prosedur testing serta kriteria-
kriteria teknisnya perlu ditetapkan dan disetujui bersama.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Petunjuk atau guide lines untuk para supervisor,termasuk juga Jakarta


pihak Selatan
proyek atau pihak
ketiga(misal Technical Audit), perludisiapkan. Dengan demikian hal-hal tersebut diatas
seharusnya masuk dalam dokumen kontrak pekerjaan.Sehubungan masalah jaminan kualitas
masih relative baru digunakan sehingga perlu waktu untuk penyesuaian. Untuk itu diusulkan
untuk melak sanakan jaminan kualitas (Quality Assurance) secara Learning by Doing.

Konsep Learning by Doing dapat tercapai melalui interaksi seca raterus menerusan tara Sistem
Kualitas (Quality System) kontraktor dan Program JaminanKualitas (Quality Assurance
Program) konsultan. Interaksi tersebutakan saling mengisi demi tercapainya bangunan yang
berkualitas.
Dalam hal tersebut diatas konsultan supervise akan menyiapkan Manual Operasi Jaminan
Kualitas (Quality Assurance Operation Manual) dan suatu Rencana Jaminan Kualitas (Quality
Assurance Plan) harusdisusun oleh kontraktor.

Manual Operasi Pelaksanaan


Untuk memper mudah pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan supervisi maka diperlukan suatu
petunjuk operasi pelaksanaan baik dari segikualitas maupun kuantitas pekerjaan yang
dilakukan.Manual ini diusulkan berbentuk tabel dilengkapi dengan flowchart dari procedural yang
harus ditempuh.

Prosedur pelaksanaan supervisi dilakukan sesuai dengan diagramalir hubungan kerja antara
keempat pihak yang terkait seperti terlihat pada Gambar4.1.

Pelaksanaan supervise pekerjaan pada prinsipnya mencakup beberapa hal sebagai


berikut:

a. Budget(Anggaran)
1) BatasKerja
Pada saat pekerjaan akan dimulai terlebih dahulu harus ditentukan batas-batas areal
pekerjaan di mana dalam hal ini dilakukan secara bersama-sama oleh konsultan
supervise dan kontraktor berdasarkan gambar rencana yang telah disajikan dalam
cetak biru. Pada pekerjaan ini sekaligus ditentukan koordinat barasareal kerja dengan
menggunakan peralatan topografi dan batas-batas alamiah yang ada.Hasil dari
penentuan bata sareal pekerjaan ini harus mendapatkan persetujuan dari pemberi
tugas
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

2) Volume Pekerjaan Jakarta Selatan

Volume pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor harus selalu dimonitor untuk
tiap-tiap jenis pekerjaan pada setiap jenis bangunan / pekerjaan. Karena pekerjaan ini
akan berlangsung dalam skala waktu tertentu, makaperlu dilakukan supervisi mulai
dari tingkatharian, mingguan, bulanan, dan kuartalan sampai pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai. Dari data- data ini konsultan supervisi akan dengan mudah
membuatkurva S yang secara langsung menggambarkankemajuanpekerjaan
konstruksi.Untukitukonsultansupervisimenyiapkan perangkat-perangkat praktis yang
langsung dapatdigunakan untukmelaksanakantugasnya.
3) BiayaPekerjaanKonstruksi
Berdasarkan supervisi pekerjaan (kuantitasdan kualitas) yang telah dilaksanakan maka
konsultansupervisiakan membuatperkiraanbiayayangdiperlukanbagipelaksanaan
konstruksidankemudian membandingkandenganrencanabiayasemula,sehinggadalamhal
ini konsultan supervisi akan mampu mendeteksi arus uang tunai (cas flow) dari
biaya konstruksiyangdapatditagihkankontraktorkepemberitugas.
Selainituberdasarkanhal tersebutkonsultansupervisiakandapatmenentukan
kekurangan/kelebihanbiayakonstruksi dari pekerjaan dan selanjutnya dapatdipakai
sebagai bahan pengambilan keputusan bagi finansial proyek.
b. KualitasPekerjaan
Konsultan supervisi akanmengendalikan kualitas pekerjaan sehubungan denganadanya
spesifikasi teknis yangharusdipenuhioleh kontraktoruntukberbagaibahan
yangdigunakandalam pelaksanaankonstruksi.Untukiniperludilakukanpengecekan
bahanbaikdenganpengecekan langsung dilapangan maupun denganpengetesan contoh
(sample)di laboratorium. Pengendalian
iniharusdilakukansecaraacak(random)dengandisaksikanolehsemua pihakyangterkait.
Pengujiandilapangandilakukandengandisaksikan olehpihakkontraktor,konsultan supervisidan
pemberitugas. Pelakupengujianlapanganakandilakukanolehpihaklainyangindependentyang
telahdisepakatiolehsemuapihak.Sedangkanpengujianlaboratoriumdilakukan
olehlaboratorium yang independentharusdisepakati oleh semuapihak. Prosedurpelaksanaan
pengujian dan peralatanpengetesan yang
digunakandalampengecekantersebutakanditentukansesuaidengan spesifikasi teknis
yangtelahditentukan oleh konsultanperencanadan apabilatidaktercantum sebelumnyaakan
dilaksanakan sesuaiketentuan standar yang berlaku.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Selainitusupervisi kualitas yangdilakukanterhadapfungsikonstruksiJakarta


yangdibangun.Haliniperlu
Selatan

dilakukanmengingat manfaatdarikonstruksi yangdibangunsangatbergantungpadafungsidari


masing-masingbangunanyangada.Pengecekan fungsidarikonstruksi bangunandilakukan
berdasarkangambarrencana(cetakbiru) yangada. Pengecekan
jugadapatdilakukandengancara mencocokan elevasidan dimensidari konstruksi
yangdibangundengangambarrencana(cetak bitu). Untuk itukonsultan supervisi akan bekerja
dengan menggunakan perangkat-perangkat praktisyang dapatmenjamin aspeklegalitasdari
supervisi yang dilakukan.
c. Waktu
Pengendalianwaktudilakukanuntuk memenuhijadualpelaksanaankonstruksi
yangdirencanakan sehinggasecaraekonomidanfinansial,pemberitugastidakmengalami
kerugianakibat keterlambatanyang mungkinterjadi.Untukitu konsultansupervisi
mempersiapkansistem pengendalian yang mencakup kemajuan pelaksanaan pekerjaan
harian, mingguan, dan bulanan untuk tiap-tiap jenis pekerjaan. Sehingga dengandemikian
konsultan supervisi dapat dengan mudah menyusun kurvaS yang menggambarkan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan kontraktor. Dengan adanya kurva S ini konsultan
supervisi dapat dengan mudah mengetahui perlu atau tidaknya mendesakkontraktoruntuk
melakukan percepatanpelaksanaanpekerjaan atau mengusulkan suatu ganti rugi yang
harusditanggung kontraktorkepadapemberi tugas.
d. Kelancaran dan Keselamatan Kegiatan/Pekerjaan
Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan akan mengacu ketigahal di atasdan harustetap
memperhatikankeselamatansemuapihak yangterlibat.Denganadanya kegiatan
yangamanbagi semuapihakdan sesuaistandar yang berlaku,akan menjamin kelancaran
pekerjaan pelaksanaan konstruksidanuntukhaltersebut konsultansupervisiakan
mengkoordinasikanseluruhaspek kegiatan pelaksanaan konstruksitermasuk yang akan
berdampakpadaproyekdan lingkungan proyek.

Pelaporan dan Pertemuaan (Meeting)


SesuaidenganKeranga Acuan Kerja (KAK)
makakonsultansupervisiakanmembuatlaporandarisetiapkegiatan
supervisiyangdilakukanyangdiantaranya mencakupbeberapa halsebagaiberikut:

1. Laporan Harian /Mingguan yangmerupakan lampiran laporan bulanan dan berisikan:


 Catatan Harianaktivitas kerja pelaksanaan terhadap jenis, volume dan prestasi
pekerjaan yangdilaksanakan
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Evaluasipelaksanaan rencana kerja atashal-hallain yangdianggapperlu


Jakarta Selatan

Hasilpengujian-pengujian terhadapmaterialmaupun hasilpekerjaan


Jumlah peralatan beratyangtersedia beroperasimaupun yangrusak
Keadaan Cuaca.
2. Laporan Bulanan dibuatrangkap3 (tiga)yangberisikan:
Data-data proyek
Uraian pelaksanaan fisikserta gambar-gambarpelaksanaan
Pemeriksaan kualitaspekerjaan (quality/control)
 PerubahanDesain,lengkapdenganperhitunganstruktur,gambar,volume,spesifikasi
teknikdanbiaya
Evaluasikapasitasaktualperalatan yangterdiridilapangan
Materialyangtersedia,yangmasukdanyangterpakai
Kesimpulan danrekomendasi
Photo-photodan dokumen pekerjaan
3. Laporan Akhir, dibuat setelah seluruh pekerjaan fisik selesai sebanyak
yangberisikan:
Pendahuluan
Metodadan standarpengawasan

Hasilpengendalian kualitas(Qualitycontrol)
Daftar Pekerjaan dan Volume pekerjaan (BillOf Quantity)
Evaluasi
Pekerjaan tambah kurang,lengkapdenganperhitungan volume danbiaya
Kesimpulan dan Rekomendasi
4. Laporan khususdapatberisikan antara lain:
Laporan persoalan-persoalan pentingtentangkondisitanah dancuaca
Tambahan penelitian tanah,materialdan mutu beton dan lain-lain.
Desain ulanguntukpenghematan
Perpanjangan waktupelaksanaan
Penyimpangan terhadapspesifikasi

Untukkoordinasidan pelaporanseluruhkegiatan pelaksanaankonstruksi,konsultan


supervisiakanmenyusunserangkaianpertemuan/rapatberikutprosedur pertemuantersebut.Secara
umum saatinidapatdiklasifikasikan jenis-jenispertemuan yaitu :
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

a. Pertemuanberkalauntukmenelaah(review)berbagaimasalahberkaitandengandisain
Jakarta Selatan dan
pelaksanaan konstruksi.
b. Pertemuan sehubungan kemajuan pelaksanaan konstruksi.
c. Pertemuan koordinasimembahasmasalah administrasidanteknis.
d. Pertemuankhususuntukmembahashal-halkhususyangtimbulsepertipekerjaantambah
kurangdan sebagainya.
e. Pertemuanmembahasusulanperubahandisain dangambarkerja(ShopDrawing)yang diajukan
kontraktor.

Organisasi Proyek
Dalamkegiatansupervisiiniyangperludiaturadalahhubungankerjaantarakeempatpihak
yangterlibatdan hubungan kerja pelaksanaan pada masing-masingpihak,yangterdiridari:

a. PemberiTugas
Pemberitugasadalahseorangatausekelompokorangyangmewakilipemilik(owner)
konstruksiyangakandibangun.Padaawalnyapemilikmempunyaigagasanatauidedan berusaha
mewujudkangagasan tersebut dengan memberi tugas kepada konsultan
perencana/perancangdan kepada kontraktor untukmelaksanakan pekerjaan tersebut.
Pemilikmenunjukstafnyauntukmelaksanakantugassehari-haridalammelaksanakan
proyektersebut.
Pemberitugasyangditunjukpemilikmempunyaitugasantara lain:
(1).Mengawasipelaksanaan pekerjaan
(2).Menyetujuiatau menolaklaporan rutin
(3).Menandatanganiberita acara pemeriksaan pekerjaan
(4).Menyetujuiatau menolakperubahan dalam pekerjaan
(5).Menyetujuiatau menolakpekerjaan tambahkurang
(6).Mengesahkan dokumenyangakan menjadidokumen kontrak.
b. Konsultan Perencana
Merupakanpihakyangmenjualjasadalammerancangataumendisainsuatubangunan.
Disaininidibuatsesuaidengankerangkaacuanyangtelahdiberikanolehpemberitugas.
Setelah disain yangdibuatdisetujuipemberitugasmaka oleh konsultanperencana dibuat
suatudokumenpelelanganuntukpekerjaantersebut. Selanjutnyadalampelaksanaan
konstruksi,konsultanperencanaberfungsisebagaitempatkonsultasi mengenaihal-hal
teknisdilapangan dan kalau ada keragu-raguan atasdokumenkontrak.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Konsultan perencana mempunyaitugasdan wewenangantara lain Jakarta


: Selatan

(1).Bertindaksebagaiperencana awalteknisdan administrasi.


(2).Menyiapkan dokumen pelelangan sebagai landasan dokumen kontrak yang
merupakan acuan kerja bagikontraktor.
(3).Bersama pemberitugasmengadakan lelang.
c. Konsultan Supervisi
Konsultan supervisi bertugas mengawasi supervisi pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik
lapangan agartidak menyimpang dari rencana yang telah dibuat oleh konsultan
perencana.Konsultan supervisiselalu memantau pelaksanaan konstruksioleh Kontraktor di
lapangan.Namun dalamtugasnya,dengan sistim Assistance Conceptkonsultan supervisi
dapat memberi sarankepadaproyekuntukmemerintahkanpemeriksaankhusus atas
bagianpekerjaantertentu.Konsultan supervisiharusmemberilaporan
harian/mingguan/bulanan pekerjaan teknismaupun administratif.Laporan juga
ditandatangani oleh kontraktor dan diserahkan kepada pemberi tugas untukselanjutnya
diteruskankepemilikproyek.Disampingitukonsultansupervisidapat memintakepada
proyekuntukmenyetujui,menolakatau mengusulkan perubahan pekerjaan,force majeur,
permohonanperubahankontrak,pekerjaantambah/kurang,gambar pelaksanaan,dan
memberikeputusan yangbijaksana dalam mempertimbangkan usul-usulkontraktor.
d. Kontraktor(Pelaksana Konstruksi)
Bertugasmenjalankanproyekpelaksanan pembangunan.Dalammelaksanakan pembangunan
ini kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sesuaidengan gambar-
gambarrencanadanspesifikasiyang dibuatolehkonsultanperencanasertamentaati
perjanjianataukontrak yangtelahdisetujuibersama.Didalamkontrak tercantumtugas
yangharusdilaksanakan,kewajiban kontraktorterhadappemberitugas,konsultan perencana
maupun konsultan supervisidan hak-hakdarikontraktor.
Kontraktorbertanggungjawabpenuhkepada pemilikproyekataupemberitugasatas
kepercayaannya dalammelaksanakan pekerjaan pembangunan fisikhingga selesai.
Dalamstrukturorganisasiinipihakkontraktor dapatmelakukanpembagianpekerjaan
kepadasubkontraktoryanglebihberpengalamandandapatdipercayaapabilapekerjaan
tersebutmembutuhkan spesialisasi.Subkontraktortidakmempunyaihubunganlangsung
denganpemberitugas,tetapibertanggungjawab langsungkepadakontraktor.Sedangkan
kontraktorbertanggung jawabkepadapemberitugas.Jikaterjadikesalahanpekerjaan, maka
kontraktor akan terkena sangsidaripemberitugasataupemilik.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Dalam menyusun hubungan kerja antara keempatpihak yang terkaittersebutperlu


Jakarta Selatandibuat struktur

organisasiyang efektifdandinamis,agarsetiapprosesinteraksiyangterjadiantara pihak-


pihaktersebutdapatberlangsungsecara langsungdan terpantau dengan baikoleh pihak
lainnya.Sehinggabila adapermasalahandapatdiselesaikandengancepat,baikdan benar.
Namundemikianuntukmemperolehaspeklegaldarisetiapkeputusanyangdiambilperlu adanya
persetujuan dari pihak pemberi tugas. Dalam hal ini pemberi tugas mengambil
keputusansetelahmemperolehinformasilengkapdarikonsultan supervisikemudian
mengkonfirmasikanke kontraktor.Strukturorganisasiyangmenggambarkanhubungankerja
tersebutdapatdilihatpada Gambarberikutini.

GambarOrganisasiProyekdan Hubungan Komunikasi

LingkupKegiatan
Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang telah menentukan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan yang akan di
tangani, salah satu dari Program tersebut adalah Kegiatan Peningkatan Jalan.
Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ekstra untuk menjaga mutu, kualitas yang
diharapkan.
Tugas Konsultan Pengawas adalah mengawasi dan mengontrol pelaksanaan kegiatan fisik jalan
yg meliputi :
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

a) Pekerjaan pengawasan pelaksanaan baik mengenai kuantitas,Jakarta


kualitas maupun ketepatan
Selatan

waktu pelaksanaan.
b) Pengawasan pekerjaan pengamanan untuk kelancaran pekerjaan, baik dalam hal mutu
bagian pekerjaan, ketertiban pekerjaan, kerusakan, penyimpangan pekerjaan maupun
perselisihan.
c) Pengawasan pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan,
penelitian bahan, dan status larangan penggunaan bahan.
Penyelesaian administrasi dilapangan, mengenai laporan kemajuan pekerjaan, penyerahan
pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah kurang, dan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

TanggungjawabKonsultan
1. Konsultan Pengawasbertanggung jawab secaraprofesionalatas jasapengawasan yang
dilakukansesuaidengan ketentuan dankodetata‘laku’profesiyangberlaku.
2. Secara umumtanggungjawabkonsultan adalah minimalsebagaiberikut:

1) Kesesuaianpelaksanaankonstruksidengandokumenpelelangan/pelaksanaanyang dijadikan
pedoman,serta peraturan,standardan pedoman teknis yangberlaku.
2) Kinerjapengawasan telahmemenuhistandarhasil pengawasanyangberlaku.
3) Hasilevaluasipengawasandan dampak yangditimbulkan.
3. Penanggungjawabprofesionalpengawasanadalahtidakhanyakonsultansebagaisuatu perusahaan
tetapijugabagi paratenagaahliprofesionalpengawasanyang terlibat

Pendekatan Teknis
Pola pikir pendekatan merupakan salah satu upaya untuk menentukan metodologi yang tepat bagi
pelaksanaan pekerjaan. Dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja dan berpedoman pada
metodologi yang tepat diharapkan pelaksanaan pekerjaan “Konsultan Pengawasan Peningkatan
Jalan (DAU) Paket 2 ” ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan secara efektif dan efisien.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan akan
menerapkan pola pikir pendekatan sebagai berikut :
Pendekatan umum konsultan dalam layanan jasa konsultansi melalui pekerjaan pengawasan
adalah sebagai berikut :
Pendekatan
1. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan operasionalnya yaitu :
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Konsultan selalu berada dilokasi terdekat dari lokasi pengawasan agarSelatan


Jakarta memudahkan dalam
koordinasi pekerjaan dengan pihak pelaksana.
 Dilokasi tersebut akan dilengkapi dengan perlengkapan kerja yang akan menunjang
kegiatan personil.
 Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan cepat dan lancar.
 Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan membantu
terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi proyek.
2. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan (DAU) Paket 2 di Kota Singkawang, tidak
sedikit terjadi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Akibatnya
kualitas hasil pekerjaan menjadi tidak sesuai dengan dokumen pelaksanaan bahkan sampai
gagalnya konstruksi.
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu dilakukan tindakan
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan baik secara teknis maupun administrative.
3. Pendekatan Pengendalian Mutu
Konsultan pengawas menempatkan Pengendalian Mutu sebagai bagian dari pekerjaan
pengendalian yang penting sehingga perlu membuat metode-metode, Iangkah-Iangkah dan
sistem pelaporan untuk menjamin setiap pekerjaan yang dilaksanakan konsultan perencana
maupun kontraktor sesuai dengan spesifìkasi yang ada. Pada sisi pengendalian mutu ini,
konsultan menentukan parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat ideal kualitas sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan kontraktor pada Dokumen Kontrak. Pada sisi lain, konsultan
memberikan perameter yang dapat digunakan pula sebagai solusi dalam penyelesaian setiap
masalah agar hasil pekerjaan sesuai dengan spesifìkasi.
4. Pendekatan Pengendalian Waktu
Pendekatan yang akan digunakan di dalam pengendalian waktu adalah menggunakan
“Precedence Diagram” atau “Arrow Diagram”, analisa terhadap Network dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah. Analisa terhadap Network tersebut dapat menghasilkan “Time Analysis” serta
“Barchart” yang memudahkan untuk dimengerti dalam pelaksanaannya di lapangan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut Konsultan Pengawas akan merumuskan pencapaian
sasaran kegiatan yang terdiri dari Jadwal Induk (Master Schedule) dalam bentuk diagram panah
(Network Panning) dan diagram balok (Bar Chart) program penyediaan dan penggunaan tenaga
kerja : Tenaga Ahli (Site Engineer), Tenaga Sub Profesional (Chief Inspector dan Inspector) dan
Tenaga Pendukung (Computer Operator / Typist).
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Jakarta Selatan

Metodologi
1. Metode Pelaksanaan Pengawasan
Pada pelaksanaan supervisi kontruksi pekerjaan sesuai spesifikasi (kontrak), konsultan akan
mengerahkan tenaga supervisi kontruksi yang telah berpengalaman / profesional dalam
bidangnya. Untuk mencapai sasaran batas waktu pelaksanaan proyek, maka konsultan akan
mendesiminisasikan dan melaksanakan pengendalian proyek (waktu – biaya – pelaksanaan)
sesuai dengan standar yang telah disepakati (kontrak).
2. Metode Pengendalian Mutu
Tujuan supervisi pekerjaan fisik yaitu untuk mencapai hasil pekerjaan yang optimal sesuai dengan
spesifikasi teknis dan berwawasan lingkungan. Keberhasilan pengendalian kualitas / mutu
pekerjaan kontruksi di lapangan akan sangat memberikan manfaat, yaitu kemungkinan kinerja
jalan seperti yang direncanakan, sedangkan apabila pengendalian mutu dilapangan tidak baik
akan memberikan kerugian besar.

Untuk mencapai keberhasilan pengendalian kualitas (mutu) dilapangan, ada beberapa faktor yang
harus dipenuhi antara lain:
1. Adanya spesifikasi Pengendalian Mutu yang Baik.
2. Tahapan Pemantauan/Pengendalian Mutu Yang dilaksanakan oleh pengawas.
3. Cakupan Pengendalian Mutu Yang dilaksanakan.
4. Metode Pengambilan Benda Uji.
5. Peralatan Yang digunakan.
6. Kemampuan dan Kejujuran Personil Pengawas.

A. Penyusunan Rencana Kerja


Rincian tahapan Penyusunan rencana kerja yang tercakup dalam pekerjaan yang dilakukan,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Persiapan Administrasi
 Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan
 Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
 Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari para Tenaga
Jakarta Selatan

Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang peranan kunci
yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai. Dengan
adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan,
sehingga dukungan dari masing-masing personil baik “Team Desain” maupun “Team Lapangan”
akan memberikan hasil yang optimal. Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Site Engineer
akan memimpin langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan:
 Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan
 Jadwal penugasan masing-masing personil
 Uraian tugas dari masing-masing personil
 Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek
 Hubungan kerja dengan Kontraktor
 Peralatan yang akan dibutuhkan
 Dukungan pendanaan, dsb
a. Persiapan Administrasi
Pekerjaan Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak. Persiapan administrasi tersebut meliputi:
 Administrsi surat-menyurat dan dokumen sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera mungkin sehingga
tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
 Persiapan Administrasi ini harus dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang
berpengalaman dalam menangani pekerjaan ini, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
 Semua Masalah administrasi tersebut selalu dibawah pengawasan Site Engineer yang
bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.
b. Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi
Bagan organisasi dibuat dimaksudkan agar semua pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan
baik karena telah terdifinisi masing-masing tugas, wewenang dan tanggung jawab antara
semua pihak yang terkait, dalam hal ini pelaksanaan “pengawasan
Pengembangan Infrastruktur transportasi Laut (Dermaga/Jetty)”. Secara garis besar, pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah:
 PPK
 Konsultan Supervisi
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Kontraktor Pelaksana Jakarta Selatan

1) Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Pemberi Kerja Tim Supervisi akan berada dan
berkantor di dekat lokasi pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor secara langsung
dan terus menerus mengenai perkembangan dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor serta mengupayakan agar segala pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan standard mutu dan persyaratan/spesifikasi teknis yang ada. Tim Supervisi akan
membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada PPK Satuan Kerja,yang
mencakup aktivitas konsultan sendiri maupun aktivitas Kontraktor sebagai Pelaksana fisik.
Pekerjaan-pekerjaan ini juga mencakup hal-hal seperti pembuatan rekayasa
lapangan,Contract Change Order, Menganalisa klaim Kontraktor, memeriksa pengajuan
Sertifikasi Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) lengkap dengan back up datanya, serta
penyiapan Professional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO).
Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu PPK Satuan Kerja dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat
yang diminta atau tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap semua
tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor. Koordinasi kegiatan Team Pengawasan
Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim Supervisi yang dalam hal ini akan diwakili oleh Site
Engineer bersama-sama dengan Pemberi Kerja.
2) Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Kontraktor dilakukan melalui Pemberi Kerja atau
Direksi yang ditunjuk. Dalam hubungan ini konsultan adalah berupa “Tugas Pembantuan”,
yang berarti Konsultan bertugas membantu Direksi untuk melakukan pengawasan terhadap
Kontraktor dan memberikan saran-saran kepada Pengguna Jasa/Direksi mengenai masalah-
masalah yang berkaitan dan timbul dengan di dalam pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu konsultan akan membantu Pengguna Jasa/Direksi perihal instruksi dan saran -saran
kepada Kontraktor mengenai metode kerja, organisasi pelaksanaan, pemilihan dan
penempatan staf/tenaga, pemilihan dan penempatan peralatan kerja yang digunakan
dan membantu monitoring pelaksanaan kerja, pemilihan bahan/material konstruksi, dll. Selain
itu terhadap masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul di dalam pelaksanaan
pekerjaan, akan didiskusikan secara bersama-sama antara konsultan, kontraktor, dan
direksi lapangan. Konsultan akan memberikan saran, alternatif pemecahan masalah serta
rekomendasi di dalam upaya untuk pengambilan keputusan, dimana keputusan ini nantinya
harus disetujui oleh Pemberi Kerja/Direksi sebelum dilaksanakan di lapangan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Periodik meeting, sedikitnya sekali dalam seminggu diadakan bersama-sama


Jakarta Selatan dengan
Pengguna Jasa/Direksi dan bilamana perlu dengan Kontraktor untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja minggu sebelumnya, serta membuat program kerja minggu berikutnya.
c. Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup komplek dan harus sudah dapat diselesaikan dalam 90
(sembilanpuluh) hari kalender, maka diperlukan suatu manajemen pengelolaan yang cermat guna
terselesaikannya aktivitas kegiatan ini dengan baik. Sehinggan pemahaman item-item pekerjaan
serta urut-urutan kerja serta keterkaitan item satu dengan yang lain harus benar-benar dipahami.
Dari hasil evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan selanjutnya dituangkan dalan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan. Evaluasi dan pengawasan semua aktivitas kegiatan akan dilakukan
secara kontinyu sehingga terjamin ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan Jadwal yang
telah disediakan.

B.Mobilisasi Personil dan Peralatan


a. Penempatan Tenaga Ahli
Kantor Pusat Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menugaskan tenaga ahli yang
cukup berpengalaman sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing-masing untuk mengawasi,
mengkoordinir dan menganalisa semua aktivitas pekerjaan agar diperoleh standar kualitas yang
cukup tinggi. Untuk penempatan tenaga ahli konsultan melakukan analisa teknis kebutuhan Man
Month untuk masing-masing tenaga ahli untuk tiap item pekerjaan.
b. Dukungan Fasilitas Kerja dan Peralatan
Untuk memperoleh hasil yang optimal, Konsultan akan menyiapkan fasilitas kerja sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Dalam hal untuk meningkatkan
kualitas hasil dan efisiensi kerja apabila dimungkinkan Konsultan akan menambah atau
meningkatkan kualitas/spesifikasi peralatan yang digunakan.

C.Pengumpulan Data
Konsultan akan melakukan pengumpulan data yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan,
dinantaranya adalah:
 KAK Konsultan
 Hasil Kajian Terdahulu
 Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak Jasa Pemborongan
 Spesifikasi Teknik dan Note design Pelaksanaan Konstruksi
 Peraturan-peraturan Kementrian Pekerjaan Umum
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Hasil survey topografi dll. Jakarta Selatan

Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-pedoman dan standar pelaksanaan pekerjaan


jalan,khususnya yang akan mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas pekerjaan.

D.Peninjauan Kondisi Lapangan


Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan melaksanakan survey lapangan untuk
mengetahui kondisi existing, dan rencana konstruksi,. Survey pendahuluan ini, disebut sebagai
Rekayasa Lapangan. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa Lapangan oleh
tim supervisi diantaranya sebagai berikut :
 Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk masing-
masing konstruksi disesuaikan dengan hasil desain.
 Melakukan inventarisasi masalah-masalah pada bangunan existing (jika ada) serta
melakukan klarifikasi terhadap kebutuhan konstruksi yang diperlukan.
 Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis yang pernah dilakukan serta
melakukan klarifikasi dengan kondisi existing untuk dapat mengevaluasi apakah diperlukan
modifikasi desain atau tidak.

E.Kegiatan Evaluasi Dan Rekomendasi Desain


a. Evaluasi Hasil Desain
Berdasarkan hasil peninjauan kondisi lapangan yang dilengkapi dengan catatan mengenai
keadaan lapangan, selanjutnya dibandingkan dengan hasil desain untuk mengevaluasi apakah
terdapat perbedaan yang cukup signifikan sehingga diperlukan adanya review desain
terhadap beberapa konstruksi yang relatif vital
b. Rekomendasi Desain (Review Design)
Tim Supervisi akan membantu dan berkoordinasi dengan Direksi untuk menentukan jenis dan
macam Review Desain yang akan dilakukan. Tim Supervisi akan mengusulkan kegiatan Review
Desain jika ditemukan beberapa hal sebagai berikut :
 Jika jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan belum ada hasil survey dan desainnya.
 Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam hasil
desain.
 Jika dipandang perlu dilakukan perubahan type dan konstruksi berdasarkan
pertimbangan teknis dan sepanjang masih tercantum dalam surat perjanjian kontrak.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam review desain apabila tidak diperlukan lagi adanya survei
Jakarta Selatan

dan investigasi ulang, meliputi hal-hal sebagai berikut :


 Standar/peraturan yang dipakai sebagai acuan
 Cara dan metode perhitungan yang digunakan
 Rumus-rumus yang digunakan
 Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi
 Perhitungan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi
 Penyusunan spesifikasi teknis
 Usulan Addendum bila perubahan konstruksinya relatif besar
Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan review design masih diperlukan, agar desain
yang dihasilkan sesuai dengan kondisi lapangan terakhir.

F.Kegiatan Pengawasan
Tim Supervisi akan melakukan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam dokumen
kontrak pekerjaan fisik (spesifikasi) dan nota desain yang sebelumnya telah dibuat. Konsultan
Supervisi terlebih dahulu akan membuat suatu pedoman dasar pelaksanaan konstruksi agar
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan standar mutu yang
diinginkan, hal ini mencakup antara lain:
a. Penyusunan Rencana Konstruksi (Construction Plan)
Penyusunan rencana konstruksi adalah agar pelaksanaan konstruksi dapat berjalan lancar sesuai
dengan schedule yang telah dibuat yang didukung oleh:
 Akses jalan masuk dan jembatan yang memadai (kekuatan, kapasitas maupun lebar
jalan/jembatan Route/rencana jalur pengangkutan material konstruksi) untuk transportasi
bahan dan peralatan konstruksi. Jika diperlukan rencana perbaikan yang dibutuhkan.
 Terdifinisinya lokasi, kuantitas dan kualitas material konstruksi yang akan digunakan.
 Tersedianya peralatan konstruksi yang diperlukan baik itu jenis, kapasitas maupun
jumlahnya.
 Tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup serta mempunyai
pengetahuan sebagaimana tuntutan jenis pekerjaan yang akan ditangani.
 Terdifinisinya bangunan sementara yang diperlukan.
 Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
 Jadwal, Jumlah dan Jenis Peralatan yang akan digunakan
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Rencana Alokasi Pemakaian Bahan Konstruksi Jakarta Selatan

b. Penyusunan Pedoman Kendali Mutu Pekerjaan (Quality Control)


Guna memperoleh mutu yang handal dari pembangunan infrastruktur, diperlukan langkah-langkah
pendekatan terhadap segala aspek yang akan mempengaruhi tercapainya kehandalan mutu
tersebut. Beberapa system standar yang diperlukan dalam rangka pencapaian kehandalan mutu
konstruksi adalah:
 Quality Assurance
 Quality Control Circle
 SNI terkait
 Total Quality Management
 Sistem Mutu menurut spesifikasi teknik
 Peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum
Sehubungan dengan besarnya cakupan sektor yang harus ditangani dan ditetapkan indikatornya,
dalam hal ini Konsultan akan membatasi pada pengendalian mutu pekerjaan konstruksi.
Pelaksanaan Quality Control dilakukan oleh Tim Supervisi yang dikoordinasi Site Engineer, untuk
menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh kontraktor memenuhi persyaratan
spesifikasi, serta pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan sehingga
mutu hasil konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Lingkup pekerjaan Quality Control
termasuk pada hal-hal sebagai berikut :
a) Mengikuti petunjuk teknis, senantiasa memberikan informasi kepada Site Engineer serta
Direksi Pekerjaan tentang kendali mutu.
b) Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dan laboratoriumdi
lapangan milik kontraktor, membantu mobilisasi pengujian serta menjamin bahwa semua
keperluan laboratorium sesuai dengan persyaratan yang diminta dalam spesifikasi.
c) Melakukan supervisi terhadap pemasangan peralatan pengujian dan menjamin semua
peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.
d) Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh
kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan, kualitas konstruksi ataupun
tenaga teknis laboratorium serta segera memberikan laporan tertulis kepada Direksi
Pekerjaan bila ditemukan penyimpangan dalam prosedur pengujian atau kekurangan baik
untuk material/bahan ataupun tenaga.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

e) Menganalisa semua data pengujian kendali mutu yang Jakarta


dilakukan
Selatankontraktor, dan

merumuskan serta mengirimkan rekomendasi tertulis untuk dapat menerima atau menolak
bahan/material, proses pelaksanaan maupun metode yang dipergunakan untuk dikerjakan.
f) Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan
kontraktor,pemilihan sumber material, melaporkan secara tertulis pada Direksi Pekerjaan
bila terdapat kekurangan dalam prosedurpengujian yang dilaksanakan atau kekurangan
dari bahan atau kualitas tenaga dalam melaksanakan pekerjaan- pekerjaan pada paket
kontrak tersebut.
g) Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta memberiusulan dalam
menerima atau menolak usulan kontraktor tentang bahan/material konstruksi dan bahan-
bahan yang digunakan.
h) Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan kendali mutu yang
harus dikirim kepada Direksi.
i) Menyiapkan rencana kerja datail untuk pekerjaan penyelidikan (investigations) termasuk
pengeboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan semua kegiatan Tim
Supervisi lapangan dalam melaksanakan rencana kerja dilapangan
j) Melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji lapangan hasil konstruksi (kualitas beton,
kualitas timbunan tanah, dsb).
c. Aktivitas Pelaksanaan Supervisi (Aspek Umum Pengawasan)
Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh Konsultan
Supervisi mencakup:
1) Kegiatan Pra-Konstruksi
Kegiatan pra-konstruksi yang akan dilaksanakan pada umumnya menyangkut kegiatan proses
tender kontraktor meliputi kegiatan penyiapan paket-paket pekerjaan; penyiapan dokumen
lelang termasuk penyiapan gambar konstruksi, spesifikasi teknik maupun BOQ prakualifikasi
kontraktor; penjelasan pekerjaan; evaluasi calon pemenang serta penyiapan dokumen kontrak
pemborongan.
2) Selama Konstruksi
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas supervisi konstruksi pada
umumnya mencakup kegiatan-kegiatan :
 Evaluasi dan kaji ulang terhadap Jadwal pelaksanaan konstruksi yang telah
disusun oleh kontraktor, sehingga ketepatan waktu pelaksanaan dapat dikendalikan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan dokumen-


Jakarta Selatan dokumenyang

berhubungan dengan implementasi proyek dan pekerjaan konstruksi yang diserahkan


kontraktor untuk disetujui.
 Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap aktivitas kontraktor apakahtelah
sesuai dengan Jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
 Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar diperoleh biaya
pekerjaan yang paling ekonomis.
 Meneliti gambar konstruksi (shop drawing, working drawing, detail drawing dan
perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.
 Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Check List Pengawasan
Pekerjaan, dalam hal ini dapat diterapkan Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau
disebut juga Rencana Mutu Kontrak (RMK). Format Laporan-laporan tersebut dapat dilihat
pada Lampiran Form Supervisi.
 Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Menetapkan pemeriksaan secara periodik dan cara kerja test bahan konstruksi dan
mengevaluasi hasil tesnya, memberi rekomendasi persetujuan bahan bangunan yang
digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
 Memberikan saran dan persetujuan terhadap Jadwal pengadaan dan jumlah bahan
konstruksi yang diusulkan oleh Kontraktor.
 Memberikan saran atas gudang dan cara-cara penyimpanan bahan konstruksi untuk
menjaga kualitas bahan, diantaranya penyimpanan semen, besi beton dan sebagainya.
 Menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
 Meneliti dan menginspeksi kualitas material/bahan dan peralatan yang dipakai oleh
kontraktor.
 Memeriksa spesifikasi teknis untuk setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi.
 Mengevaluasi dan meneliti pekerjaan tambah/kurang jika diperlukan, termasuk
pengawasan terhadap tambahan pekerjaan penyelidikan dan penelitian lapangan.
 Memberikan pengarahan pada rencana pengadaan dan kuantitas dari bahan
konstruksi.
 Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi dan peralatan jika
diperlukan.
 Menyiapkan laporan inspeksi, test dan aktivitas supervisi.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan konstruksi. Jakarta Selatan

 Bersama-sama Pelaksana Fisik (Kontraktor) dan Direksi/yang mewakili melakukan


pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam
kontrak pelaksanaan fisik.
 Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang diperlukan untuk
pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh Direksi.
 Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial
sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/alternatif cara penyelesaiannya.
Persoalan tersebut dapar berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi.
 Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang
diajukan oleh Kontraktor dan memberi saran/pendapat kepada Direksi.
 Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan isi SPK atau
Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan sanksi atau teguran atau peringatan. Sebelum
teguran dikeluarkan, Konsultan membuat surat pemberitahuan/instruksi kepada
Kontraktor dengan sepengetahuan Pemberi Kerja. Apabila Kontraktor tidak melaksanakan
isi surat pemberitahuan/instruksi dari Konsultan, maka Pemberi Kerja akan mengeluarkan
Surat Teguran I. Apabila Surat Teguran I tidak dilaksanakan oleh Kontraktor dalam waktu
3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat rekomendasi kepada Pemberi Kerja untuk
dikeluarkan Surat Teguran II.
 Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan oleh
kontraktor.
 Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/ pendapat atas pekerjaan
Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh
Direksi, guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan.
 Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan- kelainan yang
mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
 Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing) kontraktor.
 On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan kegiatan supervisi
konstruksi.
 Menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang diperlukan Kontraktor untuk
mengajukan permintaan angsuran pembayaran atas hasil kerja termasuk penyediaan
material. Angsuran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang
diselenggaran setiap akhir bulan antara Konsultan Pengawas, Kontraktor dan Direksi
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Lapangan. Sertifikat pembayaran prestasi ini harus diserahkanJakarta


kepada Direksi Lapangan
Selatan

untuk pelaksanaan pemeriksaan akhir. Penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan


supervisi konstruksi tersebut diuraikan dalam penjelasan berikut :
1. Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor
 Tim Supervisi akan mengevaluasi rencana kerja (Schedule) kontraktor untuk
disesuaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi seperti waktu yang tersedia,
kondisi cuaca, ketersediaan peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan
material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam
penyusunan rencana kerja yang akan dimintakan persetujuan ke Pemberi Kerja yang
nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja secara keseluruhan agar dapat
diperoleh cara kerja yang efektif dan efisien.
 Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari pedoman dasaryang telah
dibuat yakni Rencana Konstruksi (Construction Plan).
 Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini harus terus
menerus dilakukan untuk dapat tercapainya Jadwal seperti yang diinginkan. Pada
evaluasi Jadwal kerja ini dapat dilakukan revisi-revisi dan perubahan atau
pembaharuan apabila timbul keterlambatan pelaksanaan, untuk dapat dikejar dari sisa
waktu yang telah disediakan.
2. Evaluasi Perhitungan dan Gambar Konstruksi
 Tim Supervisi akan mengevaluasi analisis perhitungan selama desain atau desain
rehabilitasi, sertagambar rencana konstruksinya sebelum kontraktor memulai
pelaksanaannya. Evaluasi ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya sudah tidak ada
kesalahan, baik daftar keamanan konstruksi, efisiensi biaya maupun kelayakan
konstruksi. Tidak menutup kemungkinan pada tahapan evaluasi ini akan
dilakukan koreksi, revisi modifikasi desain, agar didapatkan hasil yang lebih baik. Tim
Supervisi akan selalu melakukan koordinasi dengan Direksi, dan PPK untuk
mendapatkan persetujuan hasil evaluasi.
3. Tes Material
 Tim Supervisi, selain melaksanakan pengawasan pekerjaan lapangan secara visual,
juga akan melakukan pengawasan kualitas material di laboratorium. Pengawasan ini
dimaksudkan agar seluruh material yang dipakai untuk pekerjaan ini sesuai dengan
persyaratan seperti yang diuraikan di dalam dokumen kontrak, khususnya spesifikasi
teknik. Teknisi laboratorium beserta Supervisor Konstruksi akan memonitor pekerjaan-
pekerjaan laboratorium seperti analisa test, gradasi material, test stability, test
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

kompaksi/kepadatan, analisa formula campuran, soundness testSelatan


Jakarta untuk agregat, dan
test-test laboratorium lainnya.
 Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan
 Ketua Tim supervisi akan secara rutin dan terus-menerus melakukan
berkoordinasi dengan anggota team maupun melakukan pengawasan terhadap kualitas
dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Dalam pengawasan kualitas
pekerjaan, konsultan akan melakukan checking terhadap metodologi pelaksanaan,
kualitas bahan-bahan dan campuran yang dilakukan, peralatan yang digunakan
 maupun kemampuan tenaga kerja. Untuk beberapa pekerjaan khususnya
 konsultan akan meminta kepada kontraktor untuk melakukan test aterial maupun test
laboratorium untuk mengetahui kekuatan material. Dan selanjutnya konsultan akan
mengevaluasi hasil test laboratorium tersebut.
 Sampling kualitas bahan yang telah disetujui hendaknyadisimpan di kantor
lapangan Kontraktor untuk digunakan sebagai monitoring visual atas bahan-bahan
konstruksi yang akan digunakan
 Sedangkan untuk pengawasan kuantitaspekerjaan, konsultan supervise akan
melakukan langkah- langkah sebagai berikut:
(1) melakukan pemeriksaan kuantitas material.
(2) Melakukan pemeriksaan terhadappengukuran yang dilakukan baik sebelum maupun
sesudah pelaksanaan konstruksi (joint measurement).
4. Supervisi Konstruksi
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program kerja konsultan yakni berupa
monitoringsecarakontinyusegala pekerjaan kontraktor serta hasilnya. Metode pelaksanaan
kerja kontraktor dimonitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam
spesifikasi, dan apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan
yang ada, kontraktorharusdapatmenjelaskandanmemberikan argumentasi bahwa metode
pekerjaan yang diterapkan tidak akanmengurangi kualitaspekerjaan. Inspektorataupun
anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
konstruksi, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan
dan bilamana perlu konsep dan sket gambar serta ukuran, serta total kuantitas, kondisi
cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan. Pekerjaan pengawasanakandilakukansecaratelitidan
terkendaliuntuk masing-masing itempekerjaan dengan menggunakan prosedur pengawasan
yang lazim digunakan dan dengan menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku.
Pengawasandetailakandilakukanterhadap pekerjaan utama. Selama kontraktor melaksanakan
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

pekerjaan, Tim Supervisi akan selalu memonitor mengenai , pengukuran-pengukuran


Jakarta Selatan awal,
kualitasmaterial, pemadatan, kadar air material, gradasi material, pekerjaan shoulder
(bahu jalan), saluran tepi dan lain-lain. Tim Supervisi akan secara bersama memonitor,
memberikan saran-saran teknis apabila diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa
ditempuhapabilaterdapat kesulitankesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan
struktur akan dilakukan monitoring terhadap kestabilannya, pelaksanaan campuran dan
komposisi campuran dan lain-lain. Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam
catatan Buku Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat awal, selama dan
setelah pekerjaan dilaksanakan. Pengukuran kuantitas hasil pekerjaan akan dilakukan
bersama-sama Konsultan, Kontraktor danpihakPemberi Kerjadimana pengukuran ini
dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan
(performance) maupun mutu, pelaksanaanpekerjaan.Prosedurpembayaranyang dilakukanakan
mengikutiketentuanyangdisebutkan didalam dokumen kontrak, terutama menginduk pada
spesifikasi (persyaratan khusus) atau pada buku dokumen Kontrak fisik.
Tahapan dan Prosedur pengawasan dan pelaksanaan supervisi konstruksi untuk berbagai jenis
kegiatan pekerjaan lapangan adalah sebagai berikut:
a) Pre Construction Meeting
Penyelenggaraan preconstruction meeting,dimaksudkanuntuk mempelajari lebih dalam hal-hal
yang kurang atau tidak jelas tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya serta
penjelasan dari kontraktor atas Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak
(RMK) yang dianggap belum jelas. Dengan demikian keraguan atau beda pendapat dalam
penafsiran pasal-pasal dokumen kontrak dapat dihindari, demikian pula ketidak jelasan tentang
Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dibuat oleh kontraktor
dapat dipahami sehingga terdapat kesamaan dalam pemahaman. Disamping itu dalam pertemuan
tersebut kontraktor diminta untuk menjelaskan program kerja pelaksanaan, struktur organisasi
kerja di lapangan dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas program kerja yang telah disusun
serta bagian- bagian pekerjaan yang akan diserahkan kepada sub- kontraktor.
Dalam membuat RMP atau RMK kontraktor sekurangkurangnya menjelaskan tentang
uraian singkat pekerjaan, organisasi pelaksana kontraktor, rencana kerja pelaksanaan oleh
kontraktor dilengkapi dengan bagan alurnya,standar prosedur dan standar desain yang akan
digunakan, inspeksi dan test yang akan dikerjakan.
b) Pekerjaan Persiapan
Dalam pekerjaan persiapan ini, Konsultan akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap kegiatan kontraktor menyangkut:
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

1. Penyiapan Kantor Lapangan Kontraktor, termasuk system sanitasi,


Jakarta penerangan,
Selatan gudang
penyimpanan material konstruksi dan bengkel peralatan.
2. Ruang kerja pengawas (Direksi keet)
3. Penyiapan papan nama proyek.
4. Penyiapan jalan kerja dan bangunan sementara.
5. Mobilisasi peralatan dan SDM.
6. Penyiapan gambar kerja.
7. Pengadaan dan pengujian bahan konstruksi.

c) Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Uitzet)


Pekerjaan pengukuran ini dilakukan baik untuk pengukuran ulang maupun pengukuran
tambahan untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis atas keadaan lapangan kondisi
terakhir. Sebelum melaksanakan pengukuran, kontraktor harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas Pekerjaan untuk memulai pekerjaan. Kontraktor harus memelihara benchmark
(BM) yang telah ditunjuk dan bilamana diperlukan harus membuat penambahan patok-patok
tetap sebagai patok bantu dalam melakukan kegiatan pengukuran. Kegiatan pengecekan patok
benchmark serta kegiatan pengukuran, termasuk metode perhitungan hasil ukur maupun
hasil gambar harus dilakukan sesuai dengan pedoman atau standar
prosedur pengukuran yang berlaku dan disetujui. Selanjutnya hasil dari pengukuran
ini akan digunakan untuk pembuatan Gambar Kerja serta pembuatan Mutual Check 0% (MC–0).]

d) Pembuatan dan Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing)


Drawing, Working Drawing, Detail Drawing) Yang dimaksud dengan Gambar Kerja
(shop drawing, working drawing, detail drawing) adalah gambar dari bagian-bagian disain
konstruksi yang dibuat lebih jelas dengan skala gambar yang lebih besar, sehingga dapat
memperlihatkan bagianbagian yang terkecil, yang harus dikerjakan dan dapat digunakan secara
langsung sebagai tuntunan para tenaga kerja trampil untuk melaksanakan pekerjaannya.
Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau mengacupada pedoman membuat
gambar teknik yang berlaku (bentuk simbul-simbul gambar, ukuran huruf dan angka,
maupun tanda-tanda lainnya).Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Gambar Kerja tersebut
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Pekerjaan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

e) Penyiapan Buku Harian Lapangan, Buku Pengawasan Jakarta Selatan

Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah buku yang disediakan oleh
Kontraktor yang digunakan untuk mencatat kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang disediakan oleh Kontraktor
yang digunakan oleh Pengawas Pekerjaan untukmencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang
menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di lapangan. Termasuk disini adalah
pemberian petunjuk dan pengarahan dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benar-
benar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan dapat dilaksanakan sesuai
dengan Jadwal pelaksanaan.
Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua kegiatan, diantaranya adalah:
(1) Penerimaan material konstruksi
(2) Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan
(3) Penggunaan alat-alat kerja
(4) Jumlah tenaga kerja
(5) Progres pekerjaan yang telah dicapai
(6) Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yangn tidak mengganggu kegiatan
lapangan
(7) Keadaan cuaca atau hari hujan
(8) Dan lain-lain kegiatan

Dalam Buku Pengawasan, Pengawas Pekerjaan/ Konsultan akan mencatat semua kegiatan atau
peristiwa yang berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah:
1) Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode pelaksanaan pekerjaan yang selesai
dan memenuhi persyaratan.
2) Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar pelaksanaan pekerjaan atau mutu
pekerjaan jangan sampai menyimpang.
3) Teguran atau peringatan kalua terjadi penyimpangan atau keterlambatan.
4) Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan atau hasilkegiatan yang tidak
sesuai dengan persyaratan.
Disamping hal tersebut diatas, Konsultan akan menyiapkan format Laporan harian, Mingguan,
Bulanan maupun checklist Pengawasan Pekerjaan untuk diisi oleh Kontraktor maupun
Pengawas Pekerjaan, termasuk komentar Konsultan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

f) Monitoring dan Sistem Pelaporan Jakarta Selatan

Monitoring kegiatan Kontraktor merupakan salah satu tugas utama Konsultan Supervisi agar
pekerjaan konstruksi dapat berjalan sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. Monitoring akan
dilakukan diantaranya melalui sistem pelaporan agar berjalan sesuai dengan ketentuan dan
standar isian yang telah ditentukan. Konsultan akan memberi perhatian khusus terhadap tingkat
kecermatan informasi, ketepatan dan waktu pendistribusian laporan.
Monitoring dan sistem pelaporan laporan ini meliputi :
1) Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada waktunya, teliti dan
menunjukan secara fisik dan finansial kemajuan Kegiatan.
2) Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua kesulitan- kesulitan yang
mungkin akan terjadi dalam pelaksanaann pekerjaan sehubungan dengan kondisi Kegiatan
dalam waktu mendatang dan lain sebagainya yang diperkirakan dapat
menyulitkan/merugikan pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini juga harus memuat usulan
pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan tersebut diatas.
3) Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran pemecahanya terhadap hal-hal
yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan.
4) Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah selesai, bahan-
bahan/material yang telah dipakai,tenaga kerja dilapangan, keterlambatan peralatan,
keadaan cuaca dan peristiwa-peristiwa lainnya.
5) Membuat file yang baik sehubungan dengan korespondes/surat-menyurat dengan
pihak kontraktor, Direksi Pekerjaan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
6) Membuat catatan-catatan dan mem-file-nya secara baik terhadap hasil pekerjaan,
hasil test material, Sertifikat Pembayaran (Pay Certificates), pengukuran volume pekerjaan
dilapangan, back-up perhitungan dan As-built drawing.
7) Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat laporan tentang
kekurangankekurangan/kerusakan hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan
dalam suatu daftar.
8) Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan untuk PemberiKerja yang memuat
masalah yang dihadapi selama pekerjaan dan penyelesaiannyasertalampiran-
lampirannyayang meliputi:file Change-Order, file As-built Drawing dan file hasil test.
9) Membuat dokumentasiataspelaksanaanpekerjaanKontraktor ataupun atas pelaksanaan
kegiatan Konsultan sendiri.
10) Membuatlaporanpelaksanaanpekerjaankontraktordi lapangan sesuai dengan pengawasan
mutu sesuai dengan RMK Kontraktor.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

11) Membuat laporan kegiatan pengawasan masing-masing tenaga ahli Selatan


Jakarta mengenai tugas dan
wewenang, schedule kerja serta langkah-langkah yang telah diambil.
g) Penempatan dan Pengujian Bahan Konstruksi
Supervisi yang dilaksanakan Konsultan dalam kegiatan ini adalah agar
Kontraktordalammenempatkan menyimpanbahankonstruksipada tempat yang memenuhi
persyaratan, sebelum bahan tersebut digunakan yakni aman, tidak mengganggu lingkungan dekat
dengan tempat penggunaan bahan tersebut dan terlindung dari gangguan hujan dan
sebagainya.
Sedangkanpengujianbahankonstruksidengancaramenerapkan tatacara dalam standar prosedur
pengujian yang telah disepakati. Bahan yangakandigunakanharuslulusdaripengujianmutubahan
dan hasil pengujian dicatat dan disimpan dengan baik dan tertib karena akan menjadi bagian dari
bukti pelaksanaan pekerjaan.

E.2.Program Kerja

Program/rencana kerja disusun berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan agar


pemanfaatan tenaga serta peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan dapat sejalan dan
terstuktur. Rencana kerja dijadikan pedoman bagi pelaksana masingmasing kegiatan.
Berdasarkan pengelompokan aktivitas tugas, Konsultan Supervisor akan melakukan hal-hal
berikut ini:
 Konsultan akan bertindak secara pro-aktif, produk nyata dan semuanya berjalan lancar;
 Semua kegiatan yang dilakukan akan dikonfirmasikan secara tertulis;
 Risalah rapat (berita acara) dan laporan-laporan akan membuktikan
keterlibatanKonsultan;
Penyusunan rencana kerja menjadi sangat penting, terutama untuk hal-hal sebagai berikut :
 Rencana kerja dapat dijadikan pedoman bagi konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan, dalam hal pentahapan pekerjaan, koordinasi yang diperlukan dengan disiplin
lain.
 Adanya suatu rencana kerja akan memudahkan dalam pekerjaan, pengawasan dan evaluasi
hasil kerja baik oleh Site Engineer maupun oleh pihak pemberi tugas.
 Dengan adanya Rencana Kerja, maka pelaksanaan tiap tahap pekerjaan akan dapat
memberikan hasil yang optimal.
 Suatu rencana kerja dapat memberi informasi mengenai pencapaian target waktu dan
pekerjaan yang diselesaikan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Jadwal aktivitas kegiatan Konsultan ini disusun berdasarkanJakarta


pendekatan
Selatan teknis dan
metodologi yang telah disusun.

Berdasarkan lingkup pekerjaan yang telah diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pemahaman konsultan terhadap proyek dan strategi pendekatan serta metodologi pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya maka konsultan membuat suatu
rancangan tahapan pelaksanaan supervisi konstruksi sebagaimana yang telah disusun pada
jadwal pelaksanaan Pekerjaan.

Waktu Pelaksanaan Yang Diperlukan


Pekerjaan Perencanaan ini selalu bekerja seefektif dan seoptimal mungkin dalam koridor KAK dan
ketentuan yang ada, sesuai KAK waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 90 (Sembilan
Puluh)hari kalender mulai dari Surat Perjanjian (Kontrak Konsultan Pengawasan) terbit sampai
berakhir, adapun Jadwal pelaksanaan Pekerjaan, Komposisi dan Jadwal Penugasan tenaga ahli
untuk pekerjaan Pengawasan Jalan ini pada hakekatnya haruslah berpedoman pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK).

Sumber Dana danPerkiraan Biaya


Sumber Dana
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa konsultan ini berasal dari
APBD (DAU) Kota Singkawang tahun 2019.

Perkiraan Biaya
Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini sebesar Rp.150.000.000,00 dengan nilai
HPS sebesar Rp.149.952.825,00, sesuai dengan perhitungan RAB konsultan yang ada.

Lingkup Pekerjaan
Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang telah menentukan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan yang akan di tangani,
salah satu dari Program tersebut adalah Kegiatan Peningkatan Jalan.
Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ekstra untuk menjaga mutu, kualitas yang
diharapkan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Tugas Konsultan Pengawas adalah mengawasi dan mengontrol pelaksanaan


Jakarta kegiatan
Selatan fisik jalan yg

meliputi :
a. Pekerjaan pengawasan pelaksanaan baik mengenai kuantitas, kualitas maupun ketepatan
waktu pelaksanaan.
b. Pengawasan pekerjaan pengamanan untuk kelancaran pekerjaan, baik dalam hal mutu
bagian pekerjaan, ketertiban pekerjaan, kerusakan, penyimpangan pekerjaan maupun
perselisihan.
c. Pengawasan pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan,
penelitian bahan, dan status larangan penggunaan bahan.
Penyelesaian administrasi dilapangan, mengenai laporan kemajuan pekerjaan, penyerahan
pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah kurang, dan perpanjangan
waktu pelaksanaan.

Maksud Dan Tujuan


Maksud
Maksud dari pengadaan jasa konsultan ini adalah untuk memilih penyedia jasa konsultansi yang
memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan biaya serta kualifikasi yang disyaratkan dalam
rangka mengawasi pekerjaan fisik dalam lingkup kegiatan Peningkatan Jalan yaitu pekerjaan
Pengawasan Peningkatan Jalan (DAU) Paket 2 di Kota Singkawang.
Tujuan
Tujuan dari Pegadaan jasa Konsultansi ini adalah terselenggaranya pekerjaan pengawasan yang
baik dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan baik dari segi
kuantitas dan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan syarat teknis yang ditetapkan.

Target/Sasaran
Terlakasananya
Target / Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Menjaga dan memastikan bahwa kegiatan fisik yang dilaksanakan sudah sesuai prosedur
dan kualitas yang diharapkan.
2. Mengendalikan dan menjaga agar kegiatan fisik yang dilaksanakan sesuai dengan target
mutu, waktu dan biaya yang sudah ditentukan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Lokasi Jakarta Selatan

Lokasi Pekerjaan yang diawasi adalah Peningkatan Jalan di lokasi kegiatan yang telah ditentukan
oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Khususnya Bidang Bina Marga Kota
Singkawang

Data dan Fasilitas Penunjang


Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PPK Bidang Bina Marga berupa :
 Fotocopi Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) Peningkatan Jalan di lokasi kegiatan yang telah
ditentukan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Khususnya Bidang Bina
Marga Kota Singkawang (dikembalikan lagi setelah selesai pengawasan).
 Data personil dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya Bidang Bina Marga
yaitu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pengawas Lapangan.
 Fotocopi laporan konsultan pengawas tahun lalu (dikembalikan lagi setelah selesai
pengawasan), agar tidak keliru dalam membuat laporan.
 Standar teknis dan spesifikasi yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan
dokumen kontrak pekerjaan fisik jalan yang diawasi.
 Referensi hukum yang mengatur : Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 16 tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Produk YangDihasilkan
Produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi ini berupa laporan kemajuan fisik
Peningkatan Jalan di lokasi kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Khususnya Bidang Bina Marga Kota Singkawang dan Laporan Konsultan
Pengawasan Peningkatan Jalan (DAU) Paket 2 di Kota Singkawang yang dilengkapi dengan
dokumentasi kegiatan fisik tersebut.

Peralatan Untuk Kualifikasi Konsultan


Peralatan yang dibutuhkan Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Peningkatan Jalan (DAU)
Paket 2 ini, diperlukan peralatan yang memadai sebagai berikut :
 Minimal 1 (satu) unit komputer atau laptop.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Minimal 1 (satu) unit printer.mengontrol dan mengendalikan mutu


Jakarta hasil pekerjaan
Selatan

penyedia jasa konsruksi yang akan di supervisi.


 Minimal 1 (satu) unit kendaraan roda 2 (dua)

Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia Jasa Konsultansi melalu Tim Direksi Lapangannya yang telah ditugaskan melaksanakan
tugas dan wewenang paling sedikit :

a. Mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan konstruksi Penyedia Jasa pelaksana
konstruksi;
b. Memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
c. Memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak;
d. Memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap hasil pekerjaan;
e. Menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan;
f. Bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai tugas dan
tanggung jawabnya;
g. Memberikan laporan secara periodik kepada PA sesuain dengan ketentuan dalam kontrak.

Laporan
Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi ini, meliputi :
Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi ini, meliputi :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisikan latar belakang perusahaan konsultan pengawas, Struktur
Organisasi Konsultan Pengawas beserta dengan tugasnya masing-masing, maksud dan tujuan
konsultan pengawas, ruang lingkup pekerjaan yang diawasi, waktu pelaksanaan konsultan
pengawas, mekanisme koordinasi baik dengan pelaksana (kontraktor) maupun PPTK dan PPK.
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (Lima) buku, dimana masing-masing buku tersebut memuat
laporan pendahuluan sesuai yang diminta.
b. Laporan Mingguan, Bulanan dan Dokumentasi
Laporan mingguan disampaikan seminggu sekali untuk melaporkan kemajuan fisik kepada
Pengawas Lapangan dari dinas, PPTK dan PPK. Sedangkan laporan bulanan disampaikan sebulan
sekali.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

Laporan tersebut mencakup pelaporan pekerjaan yang diawasi selama 90Selatan


Jakarta hari kalender, dan
disusun menggunakan form standart yang telah ditentukan dari dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Singkawang. Informasi yang harus tercakup dalam Laporan ini terutama
masalah yang menyangkut tingkat kemajuan pekerjaan selama 90 hari kalender.
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (Lima) buku, dimana masing-masing buku tersebut memuat hasil
laporan yang telah dilaporkan sebelumnya kepada Dinas.
Laporan Mingguan, Bulanan dan Dokumentasi ini diantaranya berisikan :
a. Realisasi kegiatan Konsultan Pengawas.
 Kegiatan personil konsultan
 Kegiatan fisik dilapangan
b. Permasalahan yang muncul di lapangan dan bagaimana pemecahannya.
c. Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diawasi selama 90 hari kalender, sesuai dengan laporan
mingguan yang telah disampaikan sebelumnya.
d. Time Scedule (Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan) dengan kurva "S", sesuai
dengan laporan mingguan yang telah disampaikan sebelumnya.
e. Dokumentasi di lapangan selama pengawasan dalam 90 hari kalender.

c. Laporan Akhir dan Dokumentasi


Laporan yang mencakup pelaporan pekerjaan yang diawasi dari awal sampai akhir pelaksanaan
pekerjaan, dan disusun menggunakan form standart yang telah ditentukan dari dinas. Informasi
yang harus tercakup dalam Laporan ini terutama masalah yang menyangkut tingkat kemajuan
pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan.
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (Lima) buku, dimana masing-masing buku tersebut memuat hasil
laporan mingguan dan bulanan yang telah dilaporkan sebelumnya dan laporan akhir serta
dilengkapi dengan Laporan Fisik Kegiatan (Addendum dan Backup Data).
Laporan akan diserahkan ke Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) setelah SPK pengawasan berakhir. Laporan akhir berisikan :
a. Kata pengantar
b. Pendahuluan berisikan :
 Latar Belakang
 Ruang lingkup pekerjaan yang diawasi
 Data Kontraktor Pelaksana yang diawasi pekerjaannya.
 Pelaksanaan kegiatan, pencapaian prestasi dan evaluasi terhadap kemajuan
pekerjaan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

 Masalah dan hambatan yang timbul. Jakarta Selatan

 Saran-saran dan kesimpulan.


c. Rekap Laporan kemajuan pekerjaan (laporan mingguan dan bulanan yang telah
disampaikan sebelumnya).
d. Time schedule (Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan) selama masa pelaksanaan
pekerjaan yang diawasi (90 hari kalender).
e. Dokumentasi mulai dari awal sampai akhir pengawasan (minimal kondisi 0%, 50% dan
100%).
f. Laporan Fisik Kegiatan yang berisikan addendum, backup data dan ABD (As build
Drawing).

E.3. Organisasi Dan Personel

Orgaisasni dan Komposisi Tim


Agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik maka konsultan akan menyusun
struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mencerminkan tugas dan tanggung jawab, sistem
koordinasi, keterlibatan maupun jalur komunikasi. Semuanya dibawah pimpinan seorang Site
Engineer yang mengatur semua kegiatan sehingga tercipta kerjasama yang terpadu dan solid.
Kerangka kerja dan urutan pekerjaan telah dipahami dan dibahas semua, sehingga tenaga ahli
dapat mengerti dan dapat berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Singkawang, agar pelaksanaan pekerjaan ini berjalan dengan sesuai tujuan serta selesai
sesuai dengan jadwal waktu yang disediakan dan memperkecil masalah-masalah yang mungkin
akan muncul pada saat kegiatan pelaksanaan.
Tenaga Ahli :
1) 1 (satu) (satu) orang Ketua Tim (Site Engineer / Team Leader), pendidikan minimal S1
(Teknik Sipil) yang memiliki minimal Sertifikat Keahlian (Ahli Teknik Jalan - Madya) dengan
pengalaman kerja profesional sejenis (Site Engineer / Team Leader Pengawasan di Bidang
Jalan) minimal 1 (satu) tahun.
Tenaga Sub Profesional :
1) 1 (satu) orang Senior Asistent Profesional Staff (Chief Inspector) yang memiliki pendidikan
minimal S1 (Teknik Sipil / Arsitektur) dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

2) 4 (empat) orang Inspector yang memiliki pendidikan minimal D3Jakarta


(Teknik Sipil / Arsitektur)
Selatan

dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun atau STM (Bangunan) dengan pengalaman
kerja minimal 5 (lima) tahun
Tenaga Pendukung :
1) 1 (satu) orang Computer Operator / Typist yang memiliki pendidikan minimal D3 (Manajemen
Administrasi) dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun atau SMA sederajat dengan
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun.

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Konsultan


Tugas dan tanggung jawab tim konsultan akan mencakup, tetapi tidak terbatas, hal-hal sebagai
berikut :
1. Tenaga Ahli
a. Site Engineer (SE)
1) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen
2) Inspeksi secara teratur untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
3) menentukan metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
4) menentukan metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan pembayaran.
5) Melengkapi rincian teknis sehubungan dengan “Change-Order“ yang diperlukan.
6) Melakukan pembuatan laporan kondisi jalan, beserta grafik untuk keseluruhan ruas yang
berada dibawah koordinasinya.
7) Membuat penyataan menerima (“Acceptance“) atau penolakan (“Rejection“) atas material
dan Produk Pekerjaan.
8) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor. Segera melaporkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami kelambatan
lebih dari 5 % dari rencana membuat saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
9) Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran & pengendalian mutu pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran dan penyelidkan yang
dilakukan oleh kontraktor.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

10) Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial, serta menyerahkan
Jakarta Selatan

kepada Pejabat Pembuat Komitmen.


11) Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan dengan usulan
perubahan kontrak.
12) Mengecek dan menandatangani Dokumen Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate).
13) Mengecek dan menandatangani Dokumen tentang Pengendalian mutu dan Volume
Pekerjaan.

2. Tenaga Sub Profesional


a. Chief Inspector(CI)
1) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan /
Memantau kemajuan fisik.
2) Mengecek semua “As Buit Drawing“ yang dibuat oleh Kontraktor.
3) Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan
pekerjaan dan lain-lain.
4) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
5) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi Volume
Kontrak.
6) Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kontraktor
untuk dipakai sebagai dasar pembuatan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate).
7) Melaporkan segera kepada Site Engineer atau Pejabat Pembuat Komitmen apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak.
8) Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Kontraktor, sehingga tidak
terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
9) Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada
sistem pembayaran “Lumsump dan atau Harga Satuan“.
10) Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara pengukuran dan
pembayaran, sehingga pembayaran kepada Kontraktor betul-betul dilaksanakan sesuai
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
11) Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh Kontraktor sesuai
dengan Design yang ditentukan.
ENGINEERING CONSULTAN
DOKUMENPENAWARANTEKNIS Jalan Bakri Blok L-IV No. 13 Pontianak
KONSULTANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN

12) Membantu Site Engineer dalam menyiapkan semua kebutuhan data


Jakarta baik untuk “Final
Selatan

Payment“ maupun keperluan lainnya.

b.Inspector
1) Bertanggung jawab kepada Site Engineer untuk mengawasi kualitas konstruksi dan
memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja yang sudah disahkan oleh Site
Engineer.
2) Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan transportasi ke
laboratorium untuk di tes, setelah pengetesan Inspector harus menginformasikan kepada
kontraktor tentang hasil pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
3) Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer dengan format laporan
standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.
4) Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chart) yang telah
disetujui.
5) Membantu Site Engineer dalam membuat laporan dan serah terima sementara serta
pemeriksaan kualitas di lapangan.
6) Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain) serta
ketidakberesan di lapangan kepada Site Engineer.

3. Tenaga Pendukung
a. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya adalah dalam pembuatan dokumen dansurat-surat yang
dibutuhkan, memasukkan mengarsipkan ke dalamkomputer sesuai dengan petunjuk Koordinator
Tim atau TeamSupervisi.

Anda mungkin juga menyukai