Anda di halaman 1dari 50

P R O P O S A L T E K N I S

Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

BAB III
PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

A. Umum
1. Latar Belakang
Setiap Pelaksanaan Konstruksi Fisik Bangunan Pemerintah yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Harus Mendapatkan Pengawasan Secara Teknis dilapangan, Agar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar Pelaksanaan
Konstruksi dapat berlangsung secara efektif. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus
dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga - tenaga Ahli Pengawasan dilapangan
Sesuai dengan kebutuhan dan Kompleksitas pekerjaan. Konsultan pengawas bertugas
secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas
pengawasan, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

2. Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan ini adalah Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK
FISIK SMP 2024).

3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP
2024) adalah Kabupaten Buton.

B. Pendekatan Umum Pekerjaan


1. Pendekatan Operasional
Konsultan di harapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif dalam
pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa langkah yang dilakukan meliputi :
 Organisasi dan staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan
tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang dibutuhkan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Modulus kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh konsultan dan
secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan direksi
 pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.
Sistem komunikasi yaitu Site Engineer bertanggung jawab terhadap aktivitas pengawasan
dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam melaksanakan tugas tetap mengacu pada
standar kerja jasa konsultansi.

2. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh konsultan supervisi
yaitu :
a. Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sitem manajemen proyek yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian jadwal, kualitas dan biaya
pelaksanaan konstruksi
b. Engineering Desain selama masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan perubahan atau pembuatan
desain apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah melalui
kajian teknis, memberikan persetujuan terhadap gambar konstruksi (Shop Drawing)
yang diajukan kontraktor.
c. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi.
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan pengiriman
barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara periodic, melakukan kajian
dan persetujuan atau prosedur pengujian yang dibuat kontraktor.
d. Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui kegiatan
sebagai berikut :
 Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.
 Pengawasn terhadap mutu pekerjaan.
 Melakukan control terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control terhadap kualitas pekerjaan.
 Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja.
 Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap Gambar Kerja (shop
drawing), sertifikat dan As-built Drawing.
 Inspeksi dan pekerjaan commissioning.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

C. Metodologi Dan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Umum
Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan KAK, selanjutnya
konsultan membuat usulan inovasi terhadap penyempurnaan dari KAK serta menyusun
pendekatan dan metode pelaksanaan yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan
pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya
pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan
operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan pekerjaan. Uraian
teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan. Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus
disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Dimana bagan ini berisikan tahapan-tahapan
pekerjaan yang akan dikerjakan. Sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan
harus berpatokan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.
Untuk pelaksanaan pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu
yang berkaitan dengan proyek dan sesuai dengan ketetapan personil pada KAK. Untuk
memperlancar tugas, pelaksanaan akan didukung oleh fasilitas penunjang berupa peralatan
yang memadai dan sistem kerja yang seefisien mungkin.

2. Lingkup Pekerjaan Secara Umum


Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan secara umum diuraikan sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek lokasi dan kedudukan bangunan
pendukung sesuai dengan rencana sebagai berikut :
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam
dalam melaksanakan pekerjaan.
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam
menempatkan kedudukan/skop pekerjaan sesuai dengan rencana.
 Menginventarisasi persoalan-persoalan lokasi yang terjadi, serta mencarikan solusi
dan pemecahan.
b. Pemeriksaan dan pengawasan desain dan volume
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan dimensi- dimensi
desain pembangunan yang dilakukan kontraktor.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan volume pembangunan


yang dilakukan kontraktor.
 Menginventarisasi persoalan-persoalan desain dan volume pekerjaan yang terjadi
serta mengkaji dan mencarikan solusi pemecahannya.
c. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas dan spesifikasi material
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenis dan spesifikasi material.
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas material yang
datang/dipakai kontraktor serta menolak material yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis.
d. Membuat Berita Acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan pemeriksaan dan
pengawasan yang dilakukan.

D. Tahapan Dan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Secara Umum
Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :
a. Tahapan Pertama : sebelum pelaksanaan proyek (Pre – Contruction)
 Penentuan dan penetapan anggota Tim konsultan di lapangan
 Mempelajari dokumen kontrak
 Penetapan organisasi proyek
 Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
 Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan atau instansi
pekerjaan).
 Sosialisasi dengan instansi terkait dan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini meliputi, metode dan
dampak yang akan timbul dilapangan akibat pelaksanaan pekerjaan.
b. Tahapan Ke Dua : Saat awal proyek (At Project Starting)
 Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen kontrak,
program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan pengaturan lain yang
diperlukan.
 Pengecekan Bersama sebelum pekerjaan di mulai.
 Penetapan item-item pekerjaan.
 Rapat periodic yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau rapat
koordinasi bulanan (monthly meeting) sesuai kesepakatan dalam pre bid meting.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) di lapangan.


 Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan
terhadap sistem kerja.
c. Tahapan Ke Tiga : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)
 Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap sebelumnya
didalamnya terdapat revisi schedule
 Pengujian material dan spesifikasi bahan yang digunakan di lapangan.
 Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama.
 Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan.
 Kaji ulang desain rinci dan persetujuan gambar kerja (shop drawing).
 Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya, monitoringdan
pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
 Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah diterima.
 Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
 Dokumentasi dan lain-lain.
d. Tahapan Ke Empat : Saat Project Selesai (Project Completion)
 Masa pemeliharaan (Project Period)
 Melakukan pengecekan Bersama volume pekerjaan total (final quality) yang
menjadi dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran.
 Pemeriksaan Bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint inspection)
dengan ontraktor, direksi dan konsultan.
 Serah terima pekerjaan yang telah selesai.
 Commissioning pekerjaan yang telah selesai.
 Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan.
 Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang dilaksanakan.
 Penyusunan laporan penyelesaian akhir proyek (Project Completion Report).

2. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Metode pelaksanan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan dapat di koordinir dan
dipantau dengan mudah. Dalam metode pelaksanaan ini seluruh kegiatan dapat diringkas
sebagai berikut :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Berdasarkan rencana Aktifitas seperti pada Gambar 4. Rencana Aktifitas Pekerjaan, maka
konsultan akan merinci pelaksanaan pengawasan berdasarkan tahapan pekerjaan karena
suatu kegiatan mempunyai ketergantungan kepada kegiatan lainnya.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Gambar 4. Rencana Aktifitas Pekerjaan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

a. Masa Pra Pelaksanaan


1) Persiapan dan Mobilisasi Konsultan
 Dalam hal ini konsultan akan menyiapkan :
 Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung apabila ada pergantian personil
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari satuan kerja sebagai pengguna jasa.
 Kantor berikut perlengkapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
 Peralatan/alat-alat ukur dan laboratorium dalam hal ini bukan alat laboratorium
yang lengkap tetapi hanya peralatan pendukung pelaksanaan kerja karen ayang
menyiapkan lebih lengkap adalah kontraktor.
 Peta, data dan peralatan penunjang.
 Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan proyek.
 Mobilisasi tim supervisi dan penyusunan rencana kerja.
 Melakukan koordinasi dengan komponen terkait (pengguna jasa dan
pelaksana konstruksi).
Keluaran :
 Tersusunya rencana kerja (jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan, rencana
mutu, kontrak dan metode pelaksanaan pengawasan).
 Terlaksana koordinasi kerja.

2) Orientasi Lapangan Awal dan Sosialisasi


 Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan meliputi :
 Melaksanakan orientasi terhadap kondisi lokasi kegiatan.
 Mengumpulkan data-data dan informasi sebagai bahan evaluasi dan kajian
terhadap penerapan rencana kegiatan.
 Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan rencana kegiatan
konstruksi.
Keluaran :
 Teridentifikasi kondisi awal lokasi kegiatan.
 Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan sebagai bahan untuk kajian
dan evaluasi dari perencanaan awal.
 Terinformasinya jenis kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di lokasi
kegiatan.
 Terinformasinya persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilakukan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Adanya dukungan dari masyarakat selama baik pada tahap pra konstruksi,
tahap konstruksi dan pasca konstruksi.
 Sebagai bahan dalam penyusunan program kerja dan metode pelaksanaan.
3) Rapat Pra Konstruksi
Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat Pra Konstruksi adalah
tahapan penting untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak
karena merupakan koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana
pekerjaan meliputi Dinas Terkait, kontraktor dan Konsultan. Dengan demikian
semua pihak akan memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan apresiasi
terhadap dokumen kontrak.

Dalam acara ini di jelaskan materi-materi sebagai berikut :

a) Materi
 Organisasi Kerja.
 Tata cara pengaturan pelaksanaan
 Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target
volume, mutu dan waktu.
 Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.
 Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual
check), koordinasi dengan tim perencana.
 Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.
 Penyusunan rencana kendali mutu proyek.
 Peninjauan lokasi pekerjaan bersama tim perencana
 Menyusun acara “Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna
penyesuaian gambar rencana terhadap kebutuhan lapangan.
 Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan,
keselamatan pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuransi-
asuransi, peralatan-peralatan keselamatan kerja dan pengaturan lau
lintasnya.
 Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base Camp, Penentuan
Instansi Penguji Independent.
 Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan
fisik.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus


di buat oleh masing-masing pihak.
 Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur
pembayaran.

b) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak.


 Pekerjaan tambah/kurang
 Termination atau force majeure.
 Maintanance dan protection of traffic.
 Sub letting.
 Asuransi.
 Lainnya yang dianggap perlu.
c) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
 Request, approval & examination of works
 Shop drawing, As Buil Drawing
 Monthly Certificate (MC)
 PHO & FHO
 Change Order, addendum
d) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan
utama (major items)
 Rigid Pavement
 Flexible Payment
 Struktur
Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksanaan
pekerjaan akan mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara
dan detail-detail pelaksanaan sehingga semua pihak bias mendukung kelancaran
pekerjaan.

b. Masa Pelaksanaan
1) Mobilisasi Kontraktor
Pada tahap ini konsultan Pengawas akan melaksanakan pekerjaan- pekerjaan antara
lain :
 Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Memeriksa dan melengkapi data survey yang akan digunakan, serta


menentukan titik-titik lokasi survei dilapangan sesuai dengan data tersebut.
 Memberikan rekomendasi bagi pemberi tugas dalam tahapan kegiatan
pelaksanaan.
 Memeriksa dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, Polis dan batas
lingkup asuransi dan kontraktor.
 Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan di
datangkan, fasilitas Base Camp dan Lokasi penempatan peralatan.
 Memeriksa dan mempersiapakan cara perhitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (quality control).
 Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lau lintas dalam
proyek. Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan data mutu material
yang disediakan oleh kontraktor.

2) Review Design
Metodologi Review design akan dibagi dalam beberapa tahapan proses. Untuk
lingkup kegiatan ini, konsultan juga ditugaskan untuk mengadakan review design
dengan lingkup sebagai berikut :
 Melakukan pembuatan/perbaikan desain terhadap penambahan ataupun
perubahan konstruksi yang signifikan dari rencana yang ada dalam Dokumen
Kontrak Pelaksanaan Konstruksi.
 Melalukan evaluasi dan review terhadap jaringan yang sudah ada.

c. Masa Konstruksi
Dalam masa konstruksi, konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan
terhadap pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan pengendalian
proyek secara sistematis dengan menggunakan metode-metode yang sudah baku, adalah
sebagai berikut :
 Membuat Analisa prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.
 Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan dan
langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.
 Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat
ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

pemeriksaan terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah
lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.
 Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan
mencatat semua rapat/pertemuan dengan kontraktor. Pemimpin Proyek dan Instansi
terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan didalam
kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak.
Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara
garis besar akan meliputi :
 Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya.
 Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
 Pengendalian administrasi proyek.
 Evaluasi rencana proyek.
 Pelaporan.

1) Pengendalian Pelaksana
a) Rentang Kendali Pre-auditii
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-
audit” adalah seluruh kegiatan Konsultan sebelum melakukan pengawasan,
yang terdiri dari :
 Pengumpulan dan Analisa terhadap data
 Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi
lapangan.
 Pemeriksaan terhadap kesiapan Pelaksanaan Kegiatan yang meliputi
material, peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

i. Pengumpulan dan Analisa data


Pengumpulan dan Analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan
menghasilkan catatan mengenai seluruh kegiatan antara lain :
 Jenis pekerjaan
 Kuantitas pekerjaan
 Kualitas yang dipersyaratkan
 Schedule pelaksanaan
 Schedule pembayaran

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

ii. Review Design


Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil
perencanaan ke lokasi untuk menetukan apakah hasil perencanaan tersebut
telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan desain tidak sesuai dengan kondisi
lapangan. Konsultan Condition tim akan membuat alternative lain yang
sesuai untuk diajukan kepada Pemberi Tugas.
iii. Persiapan Konstruksi
Material dan pearalatan yang didatangkan pelaksanaan kegiatan akan
diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih
dahulu apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan
mengerjakannya serta alat yang akan digunakan. Apabila menurut
Analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan
terhadap waktu yang tersedia maka Konsultan akan menyarankan kepada
Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang
memadai agar bias selesai tepat pada waktunya.
Penyampaian biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya
pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan desian dan
pertambahan volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan
mengusulkan menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan
pengurangan pekerjaan lainnya, sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan
mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

iv. Pre Construktion Meeting (PCM)


Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre Construktion
Meeting (PCM) dengan PPK seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

b) Rentang Kendali – Monitoring


Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” kegiatan- kegiatan yang
dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun Konsultan
Pengawas telah melakukan “pre-audit namun setiap langkah pelaksanaan
pekerjaan akan terus dimonitor agar kalua terjadi penyimpangan segera
diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama
periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap progress dan
kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga
sebaik-baiknya sehingga informasi dan pelaporan bias berjalan dengan cepat,
sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya
keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya. Selain
mengawasi pekerjaan fisik Konsultan Pengawas juga monitor aspek lingkungan
sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-
tukangnya mengganggunya. Mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Factor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

c) Rentang Kendali Post-audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja
bagi pelaksana kegiatan. Kenajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan
pembayaran senilai hasil kerjannya. Namun Pelaksana Kegiatan tidak akan bias
mengajukan permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari
Konsultan Pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan
teknis atau tidak.

2) Koordinasi dengan Instansi Terkait


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut
diatas kewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak
lain (khususnya oleh Pemberi Tugas). Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain
dilakukan dengan :
 Dinas Pendidikan Kabupaten Buton
 Pejabat Pembuat Komitmen

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)


 Konsultan lain yang terkait
 Instansi terkait lainnya

3) Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang
diawasinya, yaitu mencakup antara lain : surat, memorandum, contoh barang,
foto, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lainya
yang dianggap perlu. Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan
Konsultan Pengawas untuk maksud diatas adalah :
 Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesikan sampai tuntas
maksud dari surat masuk maupun keluar.
 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan.
 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan.
 Mempersiapakn dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
 Mempelajari dan mengecek gambar-gambar /sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
 Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

4) Evaluasi Rencana
Konsultan pengawas terus menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek
yang akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan/penyelesaian
rencana yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapanya maksud dan
tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.

5) Verifikasi hasil pekerjaan pelaksanaan pekerjaan


Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa
hasil pekerjaan Pelaksana Kegiatan teleh memenuhi segala persyaratan untuk proses
selanjutnya yaitu persetujuan Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

saat Pelaksana Kegiatan mengajukan pembayaran. Rekomendasi – rekomendasi


persetujuan penundaan ataupun penolakan hasil kerja dilakukan saat tersebut
berdasarkan hasil penelitian mutu dan volume yang diproduksi.

6) Kontrol sistematik terhadap kegiatan lapangan


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsih control
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa
dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah
atau dengan cara perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang
tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu control yang
sistematik. Pengawas lapangan perlu menerapkan sistem control yang baik
dilapangan.
Control yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu :
1. Meninjau secara periodic hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bila mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk
mengantisipasinya.
2. Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga
peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi semua kesalahan.
3. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak
dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu di control pada waktu peninjauan
di lapangan yaitu :
1. Pencapaian target kemajuan fisik
2. Pencapaian target keuangan
3. Pengadaan tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi
kerja lapangan.
4. Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian/divisi
5. Hubungan dengan pihak pemilik.
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atas
menunjukan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-
langkah yang di ambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

7) Kunjungan Lapangan/Site Visit


Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan,
sifatnya dapat secara harian atau mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat
tergantung pada tahapan dari Kepala Satuan Kerja Proyek yang mengetahuinya
beserta para timnya sesuai urgensinya.
8) Pengendalian Waktu Pelaksanaan
a) Tujuan
Tujuannya adalah agar waktu pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung seperti
yang telah direncanakan atau tidak melebihi waktu batas akhir kegiatan.
b) Ruang Lingkup
Pembuatan diagram jaringan (network diagram) dan jadwal kerja pelaksanaan.
c) Metodologi
Diagram jaringan (network diagram) adalah diagram yang memberikan
permulaan tanggal dini atau lambat dari masing-masing aktivitas agar
dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis (critical path). Juga dibuat sub
jadwal untuk menunjukkan jadwal pekerjaan kritis dari keseluruhan jadwal
konstruksi.
Di samping pembuatan diagram jaringan, untuk kontrol terhadap waktu perlu
dibuat juga jadwal kerja dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi yang terdiri
dari :
i. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pembuatan jadwal ini yang mengacu pada jadwal kegiatan Penyedia Jasa
Pemborongan dibuat untuk rencana pelaksanaan pekerjaan dan agar
kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi ketepatan
waktunya. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan berbagai aktivitas
pekerjaan.
ii. Jadwal Kedatangan Bahan Bangunan
Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di
pabrik/sumber bahan, jadwal rencana pengiriman, pengujian, pengambilan
sampel dan persetujuan dari Pengguna Jasa.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

iii. Jadwal Penggunaan Tenaga Kerja


Jadwal ini juga mengacu kepada jadwal yang dimiliki oleh Penyedia Jasa
Pemborongan pelaksana di lapangan. Dari sini nantinya akan dilihat
perkembangan dan kecenderungan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan
dalam pelaksanaan.
iv. Jadwal Penggunaan Peralatan Konstruksi.
Untuk membantu pelaksanan konstruksi, biasa digunakan berbagai
peralatan baik itu peralatan ringan maupun alat-alat berat. Untuk itu, sangat
perlu dilakukan penjadwalan atas penggunaan alat-alat yang ada untuk
melihat tingkat efisien alat- alat tersebut.
Secara berkala pengawas akan memperbarui jadwal-jadwal di atas yang
disesuaikan dengan jadwal-jadwal Penyedia Jasa Pemborongan untuk
menggambarkan seteliti mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual sampai
hari terakhir bulan yang bersangkutan .
 Output
 Diagram jaringan (network diagram).
 Laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan konstruksi
 aktual.
 Laporan harian, mingguan dan bulanan kedatangan bahan bangunan.
 Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan tenaga kerja.
 Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan peralatan.
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis dan yang
dipengaruhi oelh bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart
yang telah disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodic
atau sesuai kondisi dicheck kembali :
 Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati
 Akan ditepati dalam jangka Panjang atau segera dan/atau
 Nantinya akan ditepati (jangka Panjang)
Bila perlu diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek
seperti yang dikehendaki :
i. Jangka Waktu Kontrol
Jangka waktu control dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu
yaitu :
 1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bias kurang dari 1 minggu.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 2 – 4 minggu untuk aktifitas – aktifitas yang tidak kritis.


ii. Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol sebagai berikut :
 Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart gambar 5
 Untuk menguji pekerjaan seharusnya sudah dimulai : disajikan
langkah-langkah cara mengontrol seperti flow chart gambar 6
 Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan Langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart gambar 7

Gambar 5. flowchart langkah-langkah cara mengonrol untuk aktivitas yang


akan dimulai

Gambar 6. Flowchart langkah-langkah cara mengonrol untuk aktivitas sudah selesai

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Gambar 7. Flowchart langkah-langkah cara mengontrol pekerjaan yang


seharusnya sudah dimulai

Untuk monitoring dan pengendalian proyek ini akan digunakan sistem


informasi pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi
berbasis computer. Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada
aspek-aspek berikut :
- Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration,
dates, network planning atau precedence diagram methode.
- Progress performance
- Schedule control
- Project cost control yang meliputi pelaporan suatu nilai kontrak vs
actual, perhitungan pembayaran progress pekerjaan.
Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring,
pengendalian, analisis dan manajemen proyek.
Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data- data
proyek (project data entry) yang akan menjadi acuan (baseline) dalam
monitoring dan pengendalian pelaksanaan proyek selanjutnya. Data-data
tersebut disimpan didalam database di kantor proyek, dan selalu di up-date
untuk keperluan pelaporan dan Analisa secara periodic. Berdasarkan target-
target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat dilakukan
Analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul, progress

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

dan pembiayaan proyek. Dari Analisa masalah tersebut dilakukan upaya


perbaikan untuk membawa program proyek kembali ke rencana semula.
Gambar 8. Skematika aliran kerjanya adalah sebagai berikut :

Gambar.8. skema pengendalian proyek

Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di Analisa


dan dijadikan bahan dalam pengendalian keputusan manajemen
kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan format dan prosedur yang
standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan
optimalisasi sinergi kerja, sehingga KPP Pratama Kota Baubau dapat
mencapai performansi dan kualitas akhir manajemen pembangunan
yang lebih baik.

9) Pengendalian Proyek
Untuk menetapkan metodologi pengontrolan proyek secara baik dan sistematis maka
konsultan membaginya ke dalam beberapa tahap.
a) Tahapan Initialisasi
Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek (work
Breakdown Structurel WBS) sampai ke level yang terendah yang
mencerminkan keterkaitan antar aktifitas. Tahapan ini dimulai dari
pendeskripsian dan penggolongan aktifitas proyek yang ada, menentukan
volume dan bobot dari masing-masing aktifitas, pengurutan pelaksanaan
aktifitas (network planning- predecessor dan successor dari setiap aktifitas
detail) dan tipe dari relasi-relasi antar aktifitas, yaitu SS-start to start,SF-Start to
finish, FS-finish to start atau FF-Finish to Finish.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan, resources atau sumber


daya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan,
tenaga pekerja, administrator, serta bahan dan alat penunjang pelaksanaan
proyek.
Setiap aktifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan, bobot (presentase
perbandingan antar volume pekerjaan dengan nilai nominal-rupiah). Hasil dari
tahap ini akan digunakan sebagai base line/dasar untuk pengendalian proyek
pada saat pelaksanaan.

b) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi jalannya
pelaksanaan proyek. Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update data
kemajuan hasil pelaksanaan proyek yang diperinci dari prestasi detail sampai ke
prestasi secara umum, mengawasi aktifitas-aktifitas kritis yang ditampilkan
pada barchart dan pengawasan terhadap resource yang terlibat dengan
menambah atau mengurangi jumlah resource (tenaga, bahan dan alat) apabila
perlu.
Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian
kemajuan proyek pada memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru
berada pada kondisi kritis yaitu aktifitas yang memiliki total Float sama
dengan nol. Pelaksanaan aktifitas tersebut tidak boleh mengalami penundaan
lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari suatu aktifitas
digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilan barchart, yaitu
sebagai berikut :
 Total float = 0, digunakan dengan warna merah;
 1<Total float <5, digambarkan dengan warna kuning;
 Sedangkan total float>=6, digambarkan dengan warna hijau.
Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu
acuan bagi Analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung
jawabnya. Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan
kinerja proyek, seperti penambahan tenaga ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat
penunjang, atau merubah metode pelaksanaannya.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

c) Tahap pelaporan
Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan
proyek actual dilapangan kepada pihak pemberi tugas/pemilik proyek untuk
mendapatkan gambaran kemajuan proyekdilapangan, dengan ikut
memperhatikan hal-hal kritis yang diperoleh dari Analisa pelaksanaan proyek.
Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi
menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemajuan
proyek secara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang membandingkan
pencapaian actual dengan baseline proyek Dibawah ini adalah bagaimana
pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi perpanjangan
waktu yang tidak perlu yang akan memberoskan waktu tenaga dan biaya.
i. chedule Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule
pelaksanaan yang dibuat pelaksanaan kegiatan. Apakah rencana kerja
proses pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan realistis. Selanjutnya
berdasarkan schedule pelaksanaan kegiatan yang sudah disetujui.
Konsultan pengawas akan mengndalikan waktu pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian,
sehingga setiap hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau
tidak, bila target volume tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus
diprogramkan/dikejar untuk schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan
dengan sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka
diharapkan proyek bisa diselesaikan “on schedule”.
ii. Peralatan
Untuk mengerjakan pekerjaan irigasi diperlukan peralatan dengan
kombinasi/ beberapa jenis alat dan jumlah alat yang mencakup.
Sedemikian hingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan
dalam waktu yang ditentukan.

iii. Tenaga Kerja


Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan
tenaga kerja yang mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

oleh tenaga kerja sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan. Bila
kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja
perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur/overtime.
iv. Jumlah Jam Kerja
Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja
per hari. Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang
lebih kecil dari pada bila per hari jam kerjanya lebih banyak.
Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja
sedemikian hingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa
diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari
siang, maka perlu untuk kerja malam/overtime.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai
secara optimal maka konsultan memahami secara sungguh-sungguh
“Network Planning” yang umumnya telah dibuat oleh pelaksana kegiatan
dengan metode lintas kritis.
Mengingat sangat pentingnya time schedule ini didalam suatu pekerjaan
pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin time
schedule dari pelaksanaan kegiatan dan akan membantu pelaksanaan
kegiatan dalam mereview dan menyusun kembali time schedule tersebut
bila memang diperlukan.
Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan
“Barchart/S-Curve” yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector
Diagram” yang baik/cocok untuk pekerjaan jalan karena dapat
mengetahui/menunjukkan lokasi dari waktu. Schedule ini pada arah
“absis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat”
menggambarkan waktu.

10) Pengendalian Mutu


Selama periode konstruksi, konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,
arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna
menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas
untuk semua jenis pekerjaan baik untuk konstruksi-konstruksi pokok maupun
perlengkapan jembatan, untuk itu akan di uraikan disini.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Aspek-aspek pengendlian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan


konstruksi antara lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
 Peralatan laboratorium
 Penyimpanan bahan/material
 Cara pengakutan material/campuran ke lokasi kerja
 Pengujian material yang akan digunakan
 Penyiapan job mix formula campuran
 Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
 Test lapangan
 Administrasi dan formulir-formulir
Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti di uraikan berikut ini:
a) Peralatan Laboratorium dan Personil
 Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utama
(major work).
 Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian baru cukup
berpengalamn dan mengenal dengan baik tentang testing laboratorium
maupun lapangan.

b) Penyimpanan Bahan/Material
Mekanisme penyimpanan bahan/material dilakukan sebagai berikut :
 Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa
untuk menjamin perlindungan kualitas.
 Bahan-bahn yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang
mudah dapat diperiksa oleh konsultan. Tempat penympanan harus bebas
dari tumbuh-tumbuhan dan puing harus mempunyai drainase yang lancer.
 Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan
diberi lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
 Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk
mencegah agregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta
mengontrol kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
 Penumpukan berbagai ragam agregat untuk botmix, beton, harus dipisahkan
dengan papan pembata guna mencegah pencampuran bahan-bahan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan


agregat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.

c) Cara Pengukuran Material/Campuran


 Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkatan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.
 Pengangkutan material perlu ditutup dengan bahan tebal. Walaupun
pekerjaan ini bukan pekerjaan utama tetapi perlu ditekankan karena akan
mempengaruhi Keselamatan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja.
 Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan. Konsultan
akan mempunyai wewenang untuk memerintahkan pelaksana kegiatan dan
untuk menentukan urutan pekrjaan yang diperlukan guna memprcepat
penyelesaian seluruh proyek.

d) Pengujian Material Yang Akan Digunakan


 Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh
konsultan. Setiap saat konsultan akan menginspeksikan material yang akan
digunakan berdasarkan atas jadwal kerja pelaksana kegiatan.
 Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan,
namun dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh konsultan.
 Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat
persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan
dalam spesifikasi.

e) Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan
spesifikasi, sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu job mix
formula yang disetujui konsultan antara lain untuk pekerjaan beton.

f) Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan
atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama
pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Jenis dan frekuensii/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

g) Pengujian Hasil Kerja/Test Lapangan (Uji Terima)


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk terseut perlu diadakan
pengujian/test lapangan guna memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang
direncanakan.
Tahapan demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang digambarkan pada
Gambar.9. Flowchart Pengendalian Mutu.

Gambar .9. Pengendalian mutu


11) Administrasi dan Formulir-Formulir
Gambar 10. Menunjukan kelengkapan administrasi proyek yang umum digunakan
Dokumen Kontrol diperlukan proyek antara lain berikut dibawah ini :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

- Buku direks
- Time schedule
- MCA (Mutual Check Awal)
- Request & Shop Drawing
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Risalah Rapat
- Berita Acara Opname Pekerjaan
- Record Cuaca
- Photo Dokumentasi
- Change Order
- Addendum
- Monthly Certificate (MC)
- PHO (Provinsial Hand Over)/FHO (Final Hand Over)
- Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Gambar 10. Administrasi Proyek Periode Pelaksanaan Fisik

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

12) Pengendalian Kuantitas


Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan
atau dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum
terdapat 2 jenis pemeriksaan kuantitas yaitu :
 Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.
 Pemeriksan terhadap hasil kerja.
Untuk pemeriksaan hasil Kerja Konsultan akan memproses bahan- bahan/campuran
berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
 Metode perhitungan
 Lokasi kerja
 Jenis pekerjaan
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dari
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume
pekerjaan dengan teliti/akurat yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas
dalam kontrak adalah benar di ukur dan di rekomendasikan untuk dibayar oleh
Konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas Rekomendasi hasil pengukuran
kuantitas ini. Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :
- Pengukuran meter persegi (m2)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan
lebar, setelah ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi
yang digunakan dan spesifikasi.
- Pengukuran meter panjang (m’)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, setelah penampang
suatu konstruksi sesuai dengan gambar (dimensinya).
- Pengukuran meter kubik (m3)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan
lebar Sedangkan untuk ketebalan dapat diukur dengan alat ukur sehingga
panjang, lebar, dan tebal menghasilkan volume yang akurat.
- Pengukuran berat (ton)
Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Pertama, yaitu penimbangan dengan timbangan.


 Kedua, dengan pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut
(berat jenis dapat diketahui dari laboratorium).

13) Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek


a) Tujuan
Pengawasan terhadap keadaan arus uang (cash flow) kegiatan agar dapat
memaksimalkan keuangan kegiatan yang ada untuk mencapai hasil seperti yang
diharapkan.
b) Ruang Lingkup
Pengontrolan biaya melalui kurva S yang dikembangkan dari Bar Chat/Giant
Chart.
c) Metodologi
Seperti diketahui, kurva S bertujuan memberikan gambaran kemajuan pekerjaan
dengan waktu yang direfleksikan terhadap bobot penyerapan biaya.
Pengawasan kegiatan dilakukan dengan membandingkan kurva S rencana (yang
dibuat Penyedia Jasa Pemborongan) dengan kurva S aktual sehingga dapat diketahui
apakah pekerjaan terlambat, sesuai atau mendahului jadwal rencana. Dari sini
kemudian dapat dilihat bobot biaya yang telah dikeluarkan Penyedia Jasa
Pemborongan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi sampai dengan kemajuan
yang ada. Dengan kurva S ini, Penyedia Jasa Pemborongan dapat mengajukan
pembayaran yang akan diterima sesuai dengan hasil kerja yang dilakukan.
 Output
 Kurva S Aktual yang dibandingkan dengan Kurva S Rencana.
 Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran Penyedia Jasa
Pemborongan.
 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang bila ada perubahan
pekerjaan.
Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
 Biaya proyek
 Estimated Quatity/volume pekerjaan
 Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu
diperhatikan antara lain sebagai berikut :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

- Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar


sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan
demikian volume dalam kontrak tidak melampaui yang pada akhirnya biaya
yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
- Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah
benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan
harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya
proyek yang dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

14) Pemeriksaan Monthly Certificate (MC)


Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang
dilaksanakan kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan berjalan, yang
selanjutnya disebut sebagai “Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate-MC)”. Format
sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan dan
disetujui oleh Pemberi Tugas.
Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan
pada sertifikat bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan
hasil pemeriksaan mutu (Quality Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan
sebenarnya yang telah terjadi dilapangan, konsultan dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).

15) Pemeriksaan Pembayaran Akhir


Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat
dikoreksi pada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah
dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volum yang dibayar dalam pembayaran
akhir merupakan final quantity yang benar.

16) Prosedur Perubahan (Contract Change Order/CCO)


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh PPK atau Pelaksana Kegiatan
dan harus disetujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda tangani oleh

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu perintah
perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis
Pembayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam Jumlah Kontrak. Maka
Perintah Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu addendum.
17) Sertifikat Penyelesaian Akhir
Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua
kewajiban dalam Periode Jaminan, maka Pelaksanaan Kegiatan harus membuat
permohonan untuk Serah Terima Pertama.
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia
Serah Terima dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan
tersebut, maka Konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

18) Pernyataan Perhitungan Akhir


Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan
akhir, Bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh
PPK.
Setelah peninjauan kembali oleh PPK dan jika diperlukan, amandemen oleh
Pelaksana Kegiatan, PPK akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir
yang disetujui untuk pembayaran oleh PPK.

19) Addendum Penutup


Berdasarkan pada rincian Pernyataan PPK mengenai Perhitungan Akhir, setelah
disetujui dan ditanda tangani Pelaksana Kegiatan, PPK akan menyampaikan
addendum penutupan tersebut kepada PPK untuk ditanda tangani Bersama-sama
dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

20) Dokumen Catatan Proyek


Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua
perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama
pelaksanaan pekerjaan.

21) Manajemen Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja


Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang cukup padat memerlukan
pengaturan lalu lintas dan metode pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

pada saat pelaksanaan pekerjaan survei maupun pelaksanaan pekerjaan


konstruksinya agar arus lalu lintas yang ada tetap terjaga kelancarannya dan pemakai
jalanpun merasa aman melewatinya sesuai dengan tujuan dari pembanguan itu
sendiri.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu lintas yang baik selama
pelaksanaan memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu litas yang lebih baik
pula.
Situasi semacam itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan
yang diakibatkan oleh kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan
menghambat pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Untuk itulah pada proyek pemeliharaan lalu lintas selama masa pelaksanaan
pembangunan jalan dimaksudkan menyampaikan gambaran masalah yang ada dan
yang diperkirakan terjadi pada masa pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan, diperkirakan akan ada beberapa aktifitas
antara lain :
 Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan dilokasi proyek
 Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lokasi pekerjaan
 Pembongkaran form work
 Pengecoran beton
 Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi
 Pekerjaan lainnya

Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan
keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek.
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang
optimal dan sesedikit mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.
Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur efektif, bahu jalan dibagian luar yang
sudah diperkeras dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk kendaraan
penumpang sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternative lain dengan membuat
jalur baru dengan memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi pekerjaan
tersebut. Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian
haruslah dengan penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk
dan keluar dari lokasi proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di
atas adalah cara pemuatan dan transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah
memperhatikan wawasan lingkungan.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Tanah yang dimuat di atas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer
di atas permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan
dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus
lalu lintas yang ada.

Di dalam pelaksanaan traffic management untuk proyek ini kriteria penanganan


dibagi menjadi 2 bagian :
a) Pelayanan Umum
Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut :
i. Efektivitas sistim informasi
Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan
selama pelaksanaan yang tujuannya memberikan informasi bahwa akan ada
pekerjaan pembangunan. Sistim ini dapat diwujudkan melalui :
 Media cetak yang bersifat pengumuman.
 Pembagian “pamflet”
ii. Mengurangi kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan dengan
perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan
menyiagakan satuan penanggulangan gangguan.

b) Keselamatan Kerja
Indikasi yang diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal berikut :
i. Disiplin kerja:
Pengendalian pelaksanaan di lapangan secara ketat dan terus menerus
dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk dapat saling
berhubungan setiap saat dengan cepat. Pengendalian waktu
dimaksudkan agar penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Pengendalian waktu ini disesuaikan dengan tuntutan
lapangan yang mencakup seluruh aspek terkait.
ii. Peniadaan kecelakaan fatal :
Perambuan sesuai dengan standar perambuan. Pemasangan pagar
pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan kerapihan kerja
sepanjang daerah pekerjaan (kiri dan kanan) dan diberi lampu agar mudah
terlihat pada malam hari.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Kecelakaan lalu lintas adalah aspek negative dari meningkatnya mobilitas


transportasi. Keseimbangan antara mentalitas peng emudi, kemajuan teknologi
kendaraan dan penyediaan prasarana lalu lintas merupakan unsur-unsur yang
menentukan mobilitas transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin
nyaman sesuai dengan tuntutan keadaan.
Ketidak seimbangan dari salah satu unsur tersebut di atas dalam beradaptasi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan yang sedang beroperasi baik pada tahapan
perencanaan maupun tahap pelaksanaan menanggung resiko tinggi pada
terjadinya kecelakaan yang setiap saat biasa terjadi. Untuk itulah maka
diperlukan persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda
pada ruas jalan yang sedang beroperasi.

Dalam pelaksanaan proyek ada beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait
antara lain :
a) Faktor perambuan darurat
Perambuan Darurat Seperti pada tahap perencanaan, maka perambuan pada
tahap pelaksanaan pun mempunyai andil besar dalam keselamatan kerja yang
memberikan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja
yang berada pada daerah perambuan.
Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya
rambu peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga
rubber cone serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya
seperti ditunjukkan pada keperluan “rambu darurat”.
Disamping itu diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja dan lajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pembatas dicat
dengan warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi
tanda “spot light” atau cat berpendar yang biasa terlihat bila kena sorot lampu
pada malam hari. Bisa juga d engan lampu-lamou sebagai pengganti spot
light.

b) Sistem transportasi pada lokasi proyek


Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

- Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan,


rute perjalanan pembuangan tsearah dengan arus lalu lintas, pada
prinsipnya tidak boleh ada arah crossing sehingga tidak ada konflik.
Dump truck yang menunggu giliran pengangkutan, antri dan berderet
kebelakang namun harus masih tetap area perambuan.
- Untuk pengangkutan tanah, tiap Dump truck harus dilengkapi dengan
penutup bak belakang. Ini dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak
tececer dimuka jalan, sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin
bila sedikit saja kena air hujan dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan
fatal.
- Mobilisasi peralatan berat lapangan juga harus memperhatikan
keselamatan dari peralatan maupun operatornya, dan bila perlu minta
bantuan pengawal dari pihak kepolisian.

c) Atribut pada tenaga kerja


Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan
terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bias terpenuhi dengan pemakaian
baju rompi refleksionis warna orange menyolok yang harus selalu dikenakan
pada saat melaksanakan tugas.
Penggunaan topi di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat membantu
mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja pada kondisi badan letih
yang dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang beroperasi sangat
membahayakan dan mengurangi akurasi kerja.

d) Astek
Jaminan perlindungan keselamatan tenaga kerja pada daerah beresiko tinggi
adalah mutlak diperlukan. Setiap tenaga kerja tersebut harus dijamin dengan
asuransi tenaga kerja yang lebih dikenal astek.

3. Pedoman Pengawasan Pekerjaan


a. Evaluasi Gambar Kerja
Dalam evaluasi gambar kerja, beberapa hal yang dijadikan perhatian adalah :
1. Apabila ada keragu-raguan mengenal dimensi satuan, Penyedia Jasa Pemborongan
wajib menanyakan terlebih dulu kepada Konsultan Pengawas.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

2. Dasarnya bila ada perbedaan/konflik antara gambar dan uraian pekerjaan dan
persyaratan pelaksanaan, maka yang berlaku adalah yang tertulis.
Ketentuan tersebut berlaku bila tidak ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas
dan atau Konsultan Perencana.
3. Meskipun demikian, setiap kali ada perbedaan, ketidaksesuaian atau keraguraguan
di antara gambar kerja, maka sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut,
Kontraktor harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas, dan
Konsultan Pengawas memberikan keputusan gambar mana yang akan dijadikan
pegangan, sesudah berunding dengan Konsultan Perencana.
4. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak boleh dijadikan alasan bagi Kontraktor
untuk mengadakan claim pada waktu pelaksanaan.

b. Pembuatan Shop Drawing


1. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan yang harus dibuat kontraktor
berdasarkan gambar perencanaan/gambar kerja yang disesuaikan dengan keadaan
lapangan dan/atau persyaratan pabrik dan bahan yang dipakai.
2. Shop drawing ini harus memberikan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produksi, bahan, cara pemasangan, dimensi dan lain-lainnya.
3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan berdasarkan shop drawing tersebut yang
sebelumnya telah diajukan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
4. Pada dasarnya kontraktor diwajibkan membuat shop drawing apabila ada
persyaratan khusus dari pabrik/produksi bahan tertentu dan/atau belum tercakup
secara lengkap dalam gambar kerja, dan/atau disesuaikan dengan kondisi lapangan.

c. Dokumentasi Pelaksanaan Konstruksi


1. Kontraktor harus membuat foto-foto berwarna dari bagian-bagian pekerjaan yang
sedang dilaksanakan atau yang telah selesai dilaksanakan seperti yang diminta oleh
Direksi/Pengawas Lapangan. Contoh-contoh foto harus diserahkan kepada
Direksi/Pengawas Lapangan pada akhir setiap bulan Ukuran foto sekurang-
kurangnya ukuran postcard dan dipasang pada album Keterangan yang
menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal pengambilan harus disertakan
ukuran masing-masing foto.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

2. Dari contoh yang dipilih Direksi/Pengawas Lapangan, Kontraktor harus membuat


foto dokumentasi 3 (tiga) set dalam waktu 2 (dua) hari sesudahnya.
3. Negatif foto dokumentasi tersebut menjadi milik Pemberi Tuga s atau Konsultan
Pengawas/Pengawas Lapangan dan tidak diijinkan untuk membuat cetakan dan
negative tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas atau Konsultan
Pengawas/Pengawas Lapangan untuk diserahkan kepada siapa pun.

d. Mobilisasi dan Demobilisasi


Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi mencakup :
1. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan pembangunan
dan peralatan lainnya, sedemikian rupa sehingga lokasi kegiatan bersih dan teratur
kembali dan diterima baik oleh Pengawas.
2. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat pelulusan, Kontraktor
harus memasukkan rencana kepada Konsultan Pengawas/ Pengawas Lapangan
mengenai prosedur mobilisasi.
3. Hal ini harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi di atas dalam waktu 10
(sepuluh) hari setelah Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan memberikan nota
dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi kegiatan sesuai dengan
jadwal dibutuhkannya alat-alat tersebut.
4. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan
digunakannya untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan dalam hal fungsi dalam pekerjaan, kapasitas, jumlah, tahun
pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan rencana waktu tiba di tempat pekerjaan.
Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan
jadwal pemakaian.
5. Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat
tersebut sebagian atau seluruhnya, selama pelaksanaan pekerjaan tanpa persetujuan
Pengawas Lapangan.
6. Kontraktor diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan sebelum pekerjaan
tersebut dimulai. Penyediaannya di tempat pekerjaan dan persiapannya harus
terlebih dahulu mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

e. Material/Bahan Bangunan
1. Kontraktor harus mengajukan contoh material dan daftar tertulis kepada
Pengawas untuk mendapat persetujuan tentang tempat asal/sumber dan macam
bahan bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam pekerjaan, yaitu : koral,
split, pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan dipakai sebagai
standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
3. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempa penyimpanan contoh-contoh yang
telah disetujui Pengawas.
4. Sebelum dilaksanakan pemasangan Kontraktor diwajibkan memberikan kepada
Pengawas “certificate test” dari bahan-bahan besi dan portland cement dari
produsen/pabrik.
5. Persyaratan bahan bangunan yang digunakan antara lain adalah :
a) Semen
Semen yang digunakan harus semen Portland jenis I atau II atau V yang
memenuhi Standard Semen Indonesia (NI-8-1964) dan ASTM C-150. Umur
semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dan 2 bulan. Semen yang telah
menggumpal tidak boleh digunakan. Kadar alkali maksimum 0,40%.
b) Agregat :
Agregat beton dapat berupa agregat hasil desintegrasi alami atau buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi
test, standard laboratorium dan mempunyai gradasi yang memenuhi persyaratan
ASTM 0-33. Agregat kasar harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Selain itu, agregat beton yang
digunakan haruslah bersih, uncoated, keras dan terbebas dan lumpur, garam,
partikel pipih dan material-material merusak lainnya seperti alkali, organik dan
bahan-bahan lunak & ekspansif. Sumber-sumber pengambilan agregat terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus
menyediakan sample agregat seberat 25 kg untuk setiap ukuran dari sumber
pengambilan agregat yang akan digunakan untuk disetujui pengawas. Jika
pengawas memandang perlu untuk mengadakan pemeriksaan di laboratorium,
maka pemeriksaan tersebut sudah harus diperhitungkan di dalam penawaran.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 20 mm dan sesuai dengan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

ASTM Grade Size #67 (19,0 sampai 4,75 mm). Pasir harus terdiri dari butir-
butir yang bersih, tajam dari bebas dan bahan-bahan organik, tanah lempung
dan sebagainya.
c) Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih, segar dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali, garam, dan bahan organik atau bahan lain yang dapat
menurunkan mutu pekerjaan dan sesuai dengan pasal 3.6 P81 1971 dan pasal 9
PUBI – 1982. Apabila dipandang perlu, Pengawas dapat minta kepada
Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

d) Baja tulangan :
Besi beton harus bebas dari karat, sisik, oli, gemuk dan kotoran- kotoran lain
yang dapat mengurangi lekatannya pada beton dan harus memenuhi persyaratan
dalam PBI 1971.
Baja tulangan harus mempunyai tanda standard SII dengan ukuran
sesuai dengan dokumen lelang.
Kontraktor harus memberikan copy sertifikat dari pabrik mengenai
kekuatan dan ukuran baja tulangan.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya sertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik minimum
masing-masing 2 (dua) contoh percobaan (stress strain) dan pelengkung untuk
setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan pada laboratorium- laboratorium yang
disetujui oleh Pengawas.

e) Admixture :
Untuk setiap penggunaan admixture yang dianggap perlu, Kontraktor diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Pengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan,
nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya,
resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

Admixture yang mengandung unsur clorida, flourida, ion sulfide, ion nitrat
dan unsur-unsur lainnya yang dapat merusak bahanbahan beton dan tulangan
baja tidak boleh digunakan pada pekerjaan ini. High-range water-reducing, jika
diijinkan untuk digunakan, harus sesuai dengan persyaratan ASTM C494 type
F atau G.

f. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang harus dilaksanakan kontraktor meliputi pekerjaan mobilisasi
peralatan dan material, pemasangan papan nama proyek, pekerjaan pengukuran
kembali (setting out).

g. Pekerjaan Mobilisasi Peralatan dan Material/Bahan


Kotraktor harus menyediakan semua peralatan, perlengkapan, lampu untuk penerangan,
rambu-rambu pengamanan, pekerjaan sementara, suku cadang, tenaga kerja dan orang-
orang termasuk segala sesuatau yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik dan selalu siap selama pekerjaan berlangsung.
Pekerjaan persiapan ini juga menyediakan kantor lapangan untuk Kontraktor dan
Direksi, barak untuk tempat tinggal karyawan Kontraktor, lapangan untuk persiapan
(work-yards), pengadukan beton (batch plant), bengkel, depot dan gudang. Kegiatan
ini juga termasuk pekerjaan assembling dan pemuatan untuk transportasi peralatan di
gudang pusat Kontraktor atau tempat dimana peralatan tersebut berada, pengangkutan,
.
E. Program Kerja
Berdasarkan uraian diatas, Konsultan Pengawas yang mengerti Teknis dan Administrai
sangat diperlukan sebagai metode untuk pengawasan di lokasi pekerjaan. Team Work Pengawas
harus memahami betul lingkup dan wewenang yang harus ditangani dan dikerjakan. Untuk hal
tersebut maka diperlukan suatu prosedur pengawasan di lokasi pekerjaan yang baku dan mudah
dipahami oleh personil yang terlibat dalam pelaksanaan pengawasan di lokasi pekerjaan. Berikut
adalah bagian skematis mengenai prosedur pelaksanaan manajemen pengawasan pada masa
pelaksanaan pekerjaan di lapangan :
 Skema Pekerjaan Persiapan dan Penugasan
 Skema Pekerjaan Persiapan Pekerjaan
 Skema Prosedur Manajemen Pengawasan
 Skema Penegasan Gambar Kerja

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

 Skema Persetujuan Material


 Skema Laporan Harian dan Mingguan
 Skema Instruksi Konsultan Pengawas
 Skema Pengesahan Gambar Kerja
 Skema Pengajuan Pembayaran Angsuran/Termijn
 Skema Perubahan Pekerjaan
 Skema Pengesahan As Built Drawing

Untuk memperjelas prosedur kerja dan prosedur pengawasan disampaikan dalam flowchart
skematis tersebut diatas, maka akan diuraikan satu per satu secara ringkas dan jelas disampaikan
sebagai berikut :

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

1. Skema Pekerjaan Persiapan dan Penugasan

2. Skema Pekerjaan Persiapan Pekerjaan


Prosedur Pekerjaan Persiapan Pekerjaan perlu dibuat agar pelaku dan pelaksana proyek dapat
memahami dengan baik, permasalahan dan persyaratan apa yang harus dilakukan dalam
persiapan pelaksanaan pekerjaan. Diharapkan dengan adanya tata cara atau prosedur yang
jelas maka pelaksanaan pekerjaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar dan terkontrol.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

3. Skema Prosedur Manajemen Pengawasan


Prosedur Manajemen Pengawasan disampaikan dengan tujuan agar personil dalam team work
pengawasan di lapangan dapat memahami dengan baik dan dapat melaksanakan tugas
masing-masing secara jelas dan komprehensif.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

4. Skema Penegasan Gambar Kerja


Prosedur Penegasan Gambar Kerja disampaikan dengan tujuan agar personil dalam team
work pengawasan di lapangan dapat memahami dengan baik dan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan berpedoman pada gambar kerja sehingga dapat meminimalisir kesalahan
pelaksanaan konstruksi.

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

5. Skema Laporan Harian dan Mingguan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

6. Skema Pengesahan Gambar Kerja

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

7. Skema Perubahan Pekerjaan

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----


P R O P O S A L T E K N I S
Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual (DAK FISIK SMP 2024)

8. Skema Pengesahan As Built Drawing

----- Creater By. CV. Diagonal Consultant -----

Anda mungkin juga menyukai