1. Proposal Teknis
1) Pemahaman dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
Secara rinci tujuan layanan jasa konsultansi yang dilakukan oleh PT. Putra Aulia Konsultan
adalah sebagi berikut:
Tujuan yang akan dicapai dengan adanya pengawasan oleh Konsultan Supervisi ini adalah:
1. Terlaksananya Pembangunan/ Rehabilitasi Jalan yang sesuai dengan dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi dan terpenuhinya aturantentang konstruksi Jembatan yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Terlaksananya tertib administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
kepengawasan.
Untuk koordinasi kegiatan Tim Pengawas Lapangan, akan dilaksanakan oleh Supervisor
Engineer bersama sama dengan Pemimpin Kegiatan Pembangunan Jembatan Dinas
Pekerjaan Umum Kota Padang. Supervisor Engineer akan melakukan monitoring kemajuan
pekerjaan, pengendalian mutu dan volume pekerjaan dan masalah masalah yang berkaitan
dengan dokumen kontrak.
Konsultan PT. Putra Aulia Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan Dinas
Pekerjaan Kota Padang Kota dalam melaksanakan pengawasan teknik dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditentukan.
Dalam pelaksanaan layanan jasa pengawasan, konsultan PT. Putra Aulia Konsultan
harus dapat membina hubungan timbal balik yang baik dengan Konsultan lain
dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang, kerjasama
yang baik ini juga dilakukan dengan Instansi-instansi Pemerintah yang terkait, yang
tujuannya selain untuk mendapatkan masukan-masukan baru mengenai pelaksanaan
pengawasan teknis dan untuk mengantisipasi / meminimalisasi kemungkinan
permasalahan yang mungkin timbul pada waktu pelaksanaan pekerjaan fisik.
Konsultan juga harus bekerjasama sepenuhnya dengan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang dalam melaksanakan pengawasan dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan
Konsultan Pengawas akan membantu dan bertindak untuk dan atas nama Pemimpin
Kegiatan sesuai wewenang yang diberikan untuk melaksanakan pengawasan pada
kegiatan Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2 .
Kepastian jumlah kuantitas yang dicapai kontraktor dalam sertifikat bulanan dan
kepastian kualitas (mutu) pekerjaan yang ditagih oleh kontraktor merupakan salah
satu tanggung jawab Konsultan.
5. MANAJEMEN KONTRAK
Manajemen Kontrak yang tepat dan efisien merupakan unsur yang sangat penting dalam
proses penyelesaian pekerjaan yang tepat waktu, kepastian tentang mutu hasil pekerjaan dan
tepat biaya, untuk itu, hal-hal yang harus menjadi perhatian meliputi :
2. Rapat Bulanan
Rapat ini akan dilaksanakan secara teratur pada setiap akhir bulan, membahas antara
lain hal-hal sebagai berikut :
a. Kejadian khusus yang terjadi pada bulan yang bersangkutan.
b. Progres kemajuan pekerjaan Kontraktor
c. Faktor yang mempengaruhi progres kerja kontraktor
d. Tindakan turun tangan yang harus dilaksanakan untuk memperbaiki kesalahan kerja
yang ditemukan
e. Kuantitas pekerjaan berikut data penunjangnya yang akan diajukan untuk sertifikat
bulanan yang akan dibayarkan kepada kontraktor
f. Peninjauan/evaluasi progres kerja kontraktor, dan terhadap mekanisme kerja
kontraktor
g. Notulen rapat akan dibuat oleh konsultan dan ditanda tangani oleh pihak-pihak yang
terlibat, notulen rapat ini menjadi pegangan untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya dan akan dievaluasi kembali pada rapat bulanan berikutnnya.
4. Pelaporan
Laporan Bulanan, Laporan Akhir serta Laporan Teknis akan disampaikan, dilengkapi
dengan semua data proyek, status pelaksanaan dan laporan keuangan, data yang
dihubungkan dengan kondisi cuaca, staf pengawas, personil Tim Konsultan Pengawas
dan dokumentasi foto.
5. Penyimpanan Data
Semua data lapangan dari hasil survey, lokasi quarry, data penyelidikan tanah, hasil
pengetesan material, akan disimpan dan didaftar dengan baik. Bukti-bukti pembayaran,
data pembayaran, dokumen kontrak peninjauan lapangan termasuk perhitungannya,
perintah perubahan dan lainnya, akan disimpan guna sebagai bahan bagi pemeriksaan
yang dilakukan oleh yang berkepentingan.
Setelah membaca dan mempelajari isi Kerangka Acuan Kerja untuk Pelayanan Jasa Konsultansi
pada pekerjaan Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2 di Kota Padang, kami
menyimpulkan bahwa:
Seorang sub professional staff, harus mempunyai kemampuan teknis yang tinggi, yang
sudah menguasai dan memahami spesifikasi, karena ia akan merupakan ujung tombak
pekerjaan pengawasan yang setiap saat akan berhubungan langsung dengan kontraktor,
semua keputusan yang diambilnya akan selalu mengacu kepada spesifikasi teknis yang
beraku, dan tidak akan membuat kebijakan yang bertentangan dengan spesifikasi.
2. TENAGA SURVEYOR
Dalam KAK tidak disediakan tenaga surveyor sementara untuk pekerjaan ini tenaga
surveyor sangat diperlukan. Untuk mengatasi hal ini, PT. Putra Aulia Konsultan akan
menugaskan inspector merangkap pekerjaan Surveyor, karena ini akan sangat menunjang
pelaksanaan pekerjaan pengawasan jembatan.
4. PELAPORAN
Sesuai dengan pengalaman pengawasan teknik jembatan di tahun-tahun kebelakang, dan
sesuai dengan fungsinya, yaitu memberikan gambaran secara terinci mengenai kondisi
perkembangan pelaksanaan pekerjaan kontraktor, dalam hal ini, kami menggunakan format
yang biasa digunakan selama ini, yang isi laporan tersebut secara rinci dapat dilihat pada
Bagian Pelaporan, yang menurut pengalaman dapat menggambarkan kondisi pelaksanaan
pekerjaan kontraktor, dan juga menggambarkan seluruh kegiatan tim konsultan pengawas.
APRESIASI INOVASI
Berdasarkan tujuan dari layanan jasa konsultansi untuk pekerjaan Konsultan Supervisi
Penggantian Jembatan Paket 2 di Kota Padang yaitu membantu Pemimpin Kegiatan dalam hal
pengawasan teknis pekerjaan jembatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, Konsultan mempunyai
apresiasi dan inovasi yang dijabarkan sebagai berikut :
1. ASPEK PERENCANAAN
Karena adanya tenggang waktu antara perencanaan dengan pelaksanaan, maka desain awal
pekerjaan kemungkinan tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada pada saat sekarang,
sehingga dalam kurun waktu itu, ada kemungkinan terjadi perubahan kondisi dari desain
awal. Konsultan PT. Putra Aulia Konsultan dalam pembuatan perencanaan didasari oleh
keahlian yang diperoleh dari Pengalaman pengawasan teknis jembatan sebelumnya,
Pengetahuan mengenai peralatan dan Pengetahuan urutan dan metoda pekerjaan.
2. ASPEK PENGAWASAN
Konsultan Pengawas akan berperan untuk memastikan bahwa Kontraktor akan melaksanaan
pekerjaan sesuai dengan desain akhir (hasil revisi desain) dengan mengikuti tahapan kerja
yang sesuai dengan spesifikasi yang berlaku sehingga dari segi baik kualitas maupun
kuantitas akan tercapai sesuai terget yaitu tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.
1. Ketepatan Waktu
Waktu menjadi hal yang penting dalam suatu pekerjaan, untuk itu dalam pekerjaan
pengawasan, tugas konsultan adalah membantu kontraktor agar dapat menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu dengan memeriksa dan mengevaluasi rencana kerja kontraktor.
Diharapkan jika kontraktor bekerja sesuai dengan rencana/jadwal yang telah dibuat
maka target tepat waktu akan dapat dicapai.
2. Pengendalian Mutu
Tahapan Pengendalian Mutu dari suatu kegiatan pelaksanaan pekerjaan fisik,
digambarkan seperti tercantum berikut ini :
PT. Putra Aulia Konsultan
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang
Pengendalian mutu dilakukan pada seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan, ini
dilakukan dengan tujuan agar hasil akhir dari setiap pekerjaan fisik yang dilaksanakan
oleh kontraktor, memenuhi standar mutu sesuai spesifikasi.
3. Efisiensi Biaya
Efisiensi biaya akan tercapai jika 2 hal diatas dapat dijalankan dengan benar oleh
kontraktor. Efisiensi biaya tercapai salah satunya dengan pengukuran kuantitas
pekerjaan yang cermat. Konsultan mengukur kuantitas secara cermat mulai dari awal
pekerjaan, selama pekerjaan berlangsung hingga akhir pekerjaan. Konsultan Pengawas,
Pemimpin Kegiatan Fisik dan Kontraktor akan melakukan pemeriksaan kuantitas
terhadap hasil kerja Kontraktor. Pengukuran kuantitas yang cermat akan berdampak
pada efisiensi biaya.
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu pelaksanaan kegiatan pekerjaan jembatan, layanan Jasa Konsultan dalam hal
ini layanan jasa konsultan pengawas mutlak dibutuhkan, Pendekatan dan metodologi yang
digunakan untuk pekerjaan pengawasan jembatan adalah :
1. Memastikan bahwa tujuan–tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan dan dokumen
kontrak diimplementasikan secara tepat di lapangan
2. Mengatur rincian dalam perencanaan dan spesifikasi agar sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya dihadapi
3. Mengantisipasi keadaan dan masalah yang tak terduga pada tahap awal sehingga dapat
diatasi secepatnya dan tidak mengakibatkan gangguan atau hambatan pada kemajuan
pekerjaan.
Jika pekerjaan pelaksanaan akan dilakukan dengan cara teratur maka diperlukan
suatu Jadwal Waktu Pelaksanaan. Jadwal ini akan menunjukkan tugas yang perlu
untuk menyelesaikan jembatan dan hubungan antara masing-masing tugas tersebut.
Ketergantungan antara satu tugas dengan yang lainnya menentukan bila tiap tugas
dapat dilakukan.
Jika kebutuhan (resource) untuk tiap tugas dimasukkan, maka Jadwal Kebutuhan
dapat disiapkan.
2.1.2. Kurva-S
Suatu proyek pada umumya tingkat kemajuannya lambat pada awal
pekerjaan, dipercepat pada suatu tingkat produksi Iebih tinggi dan menjadi
lambat lagi mendekati akhir pekerjaan. Menggambar kemajuan kerja atau
2. Pemagaran
Pemagaran biasanya tidak merupakan masalah pada kontrak-kontrak
Ditjen Bina Marga. Jika perlu pemagaran untuk membatasi areal
pekerjaan atau untuk mengamankan lokasi, Pimpinan Proyek/Engineer
harus menentukan standar dan jenis yang sesuai
Laporan pemeriksaan dan hasil pengujian yang diambil oleh Konsultan Supervisi dan
Staf digunakan untuk membuat gambaran kemajuan proyek. Selain dari itu data
tersebut mengungkapkan kejadian-kejadian di proyek selama pekerjaan berlangsung.
Hal-hal seperti pengaruh cuaca, perselisihan masalah industri, keterlambatan akibat
penyediaan bahan tidak pada waktunya dan sebagainya, semua dicatat dan dapat
digunakan jika terdapat perselisihan dengan Kontraktor untuk menunjukkan apa yang
sebenarnya terjadi.
Data ini dapat juga digunakan sebagai dasar untuk pembuatan Laporan
Perkembangan Bulanan dan Laporan lain yang diperlukan oleh Pemberi Pekerjaan
pada waktu tertentu.
B. Surat Menyurat
Suatu catatan lengkap surat menyurat yang dikirim kepada dan diterima
dari Kontraktor harus dipelihara. Ini termasuk surat pengantar Gambar
Rencana, pemberian dan penegasan petunjuk di lokasi, perincian
pembayaran angsuran, dan penegasan Perpanjangan Waktu.
Konsultan Supervisi harus menyimpan kopi surat keluar dalam buku surat
menyurat. Surat yang diterima harus disimpan dalam sistem filing, dan
tembusan harus dikirim kepada Engineer.
C. Buku Pengukuran
Konsultan Supervisi harus mengadakan pengukuran yang perlu dan
menyimpan catatan penerimaan dan pemakaian bahan yang
memungkinkannya menjamin bahwa jumlah yang ditetapkan dari berbagai
bahan telah digunakan pada pekerjaan itu. la akan memastikan bahwa
Kontraktor mengerti dasar pengukuran dalam setiap kasus.
Untuk maksud ini, la akan mencatat dalam buku hal-hal sebagai berikut
(duplikasi):
1. Semua pengukuran dari pekerjaan yang selesai.
2. Kuantitas dan jenis bahan yang telah diterima.
3. Perincian dari pengurangan dan penambahan yang disetujui.
4. Rincian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor atas dasar
biaya yang sebenarnya (actual cost), dengan disebutkan pemberi
wewenang, dan
5. Rincian bahan yang ditolak atau pekerjaan yang ditolak dan
pembuangan bahan yang ditolak.
D. Pembayaran
Catatan menyeluruh dari setiap pembayaran angsuran harus dibuat.
Termasuk perincian kuantitas yang telah diukur, perintah perubahan
pekerjaan dan perintah pekerjaan harian. Perincian perhitungan Kontraktor
dan Konsultan Supervisi harus dimasukan pula dalam catatan (file).
E. Pengamanan
Konsultan Supervisi harus mengadakan langkah pencegahan untuk
menjaga pembongkaran dan pencurian di kantor lokasi. Perhatian khusus
harus diberikan pada pengamanan barang-barang berharga seperti
peralatan survai dan alat pemotretan, yang sebaiknya tidak ditinggal di
kantor pada malam hari atau pada hari libur. Bila kantor tidak ditempati
untuk jangka waktu lama, kantor harus dikunci.
Catatan harian proyek, semua surat menyurat kontrak dan copy laporan-
laporan kepada Pimpro/Engineer harus dianggap rahasia dan disimpan
dalam laci atau lemari terkunci pada saat tidak dipakai.
F. Formulir Teknis
Beberapa formulir tersebut berhubungan dengan hasil pengujian standar
yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi dan staf di lapangan atau di
laboratorium lokasi, ataupun di laboratorium diluar lokasi. Formulir lain
yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Konsultan Supervisi dan staf selama proyek. Tidak semua formulir dipakai
pada tiap proyek, dan Konsultan Supervisi biasanya akan menentukan
formulir yang akan digunakan serta akan menyimpulkan ketentuan Syarat-
syarat Teknik mengenai jenis dan frekwensi pengujian serta pemeriksaan.
Contoh adalah jumlah benda uji yang harus diambil per/kubik beton dicor
(dari Syarat-syarat teknik), dan pada tahap pematokan yang mana
dilakukan Kontraktor yang harus diperiksa (suatu persyaratan prosedur
yang ditentukan oleh Pimpro/Engineer atau Konsultan Supervisi).
G. Hasil-Hasil Pengujian
Lampiran dari semua hasil pengujian bahan (misalnya pemadatan tanah,
gradasi agregat dan sebagainya) harus disimpan di lokasi. Pengukuran lain
di lokasi misalnya catatan pemancangan tiang, penegangan kabel pratekan
dan sebagainya harus disimpan pula. Hasil-hasil tersebut memnunjukkan
bahwa bangunan sesuai dengan Syarat-syarat teknik dan dapat dipakai
sebagai refrensi bila terjadi masalah di masa mendatang.
H. Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto yang diberi tanggal harus diadakan secara berkala untuk
mencatat riwayat kemajuan pekerjaan dan dapat dipakai sebagai bukti bila
ada perselisihan. Dokumentasi foto atau teknik pelaksanaan yang penting
dan menarik dapat dipergunakan. Pengambilan gambar dengan video juga
berguna sebagai dokumentasi.
I. Pemeriksaan Bersama
Pemeriksaan bersama adalah pemeriksaan yang dilaksanakan oleh
Engineer bersama dengan Kontraktor (atau lebih lazim antara staf
Konsultan Supervisi dan staf Kontraktor).
B. Penyerahan Akhir
Yang tersisa untuk penyelesaian kontrak adalah pemeriksaan pekerjaan
secara teliti pada akhir Masa Jaminan. Kesalahan/kekurangan yang ada
harus diperbaiki oleh Kontraktor. Sertifikat Penyerahan Akhir diberikan
dan sisa dari uang yang ditahan serta Jaminan atau Pemeliharaan
dikembalikan pada Kontraktor.
Isi Laporan tergantung dari sifat jembatan serta kesulitan yang dihadapi
pada waktu dibangun. Jembatan sederhana cukup dilaporkan detail-detail
yang pentingnya saja, sedangkan yang lebih besar memerlukan uraian serta
penjelasan yang lebih banyak.
E. Rincian Kontrak
Bagian dari Laporan ini berisi ringkasan mengenai rincian Kontrak dalam
bentuk yang sesuai untuk rujukan dikemudian hari atau untuk dimasukan
kedalam data base.
Rincian yang diperlukan adalah
1. Nama-nama Kontraktor dan Sub-Kontraktor yang telah disetujui.
Untuk kombinasi kontrak pekerjaan jalan dan jembatan, Kontraktor
yang terdaftar haruslah perusahaan yang pernah melaksanakan
pekerjaan pembangunan jembatan.
2. Kriteria desain awal, jenis kontrak dan rujukan terhadap standar,
peraturan dan spesifikasi dsb.
3. Biaya kontrak termasuk detail tambahan biaya dan faktor-faktor
yang berhubungan dengannya.
4. Perubahan lingkup kerja selama Pekerjaan dan sebab-sebab
perubahan.
5. Jadwal Ash Pelaksanaan dan penyimpangan dari jadwal/serta
penyebab penyimpangan.
6. Masa kontrak termasuk perpanjangan waktu yang disetujui.
7. Masa Kontrak sebenarnya.
Data tersebut diperlukan untuk setiap jembatan dan diisi pada formulir
laporan standar.
F. Detail-detail Konstruksi
Bagian ini memberikan informasi dasar sebagai bahan rujukan mendatang.
Rincian yang diperlukan adalah :
1. kedalaman (Level) sebenarnya untuk tiang pancang dan dasar
bangunan bawah (copy berukuran A3 dari lembar " As-Constructed
Drawing" yang dimaksud dapat digunakan).
2. perbedaan yang berarti dari Gambar Rencana, misalnya ketinggian
lantai, kekuatan beton, pengaturan prategangan dan lain-lain yang
mungkin akan mempengaruhi pemeliharaan atau peningkatan kelas
jembatan di masa datang.
3. detail dan bagian yang sebenarnya dipasang, alternatif yang
disetujui diperbolehkan menurut Dokumen Kontrak, misalnya
pagar aluminium/baja, landasan, sambungan pemuaian dan barang-
barang paten (yang dibuat dipabrik) lainnya.
4. peralatan (Instrument) atau alat-alat pengukuran permanen yang
dipasang pada jembatan.
5. data tanah dan bahan.
6. masalah-masalah teknis dan Iangkah penanggulangannya.
Konsultan Supervisi dan Staf biasanya memantau kemajuan tiap-tiap kegiatan dengan
menggunakan Jadwal Waktu yang dibuat Kontraktor seperti diminta dalam
Persyaratan Umum Kontrak. Jadwal ini digunakan sebagai patokan untuk
membandingkan kemajuan yang dicapai. Kontraktor harus membuat jadwal yang
Iebih terinci untuk semua kegiatan utama pada format yang sesuai.
Jenis, ketersediaan dan produktivitas dari alat Kontraktor harus dicatat dan
dilaporkan. Perubahan-perubahan penting dibicarakan dengan Kontraktor.
Keterangan mengenai klasifikasi serta jumlah pekerja proyek dikumpulkan untuk
PT. Putra Aulia Konsultan
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang
Catatan cuaca harus memasukkan keadaan cuaca sebenarnya seperti suhu max dan
min harian, curah hujan dan sebagainya, dan juga indikasi pengaruhnya terhadap
proyek. Ada perbedaan pengaruh terhadap proyek yang disebabkan oleh hujan yang
turun sebanyak 50 mm pada pukul 6 sore dengan hujan turun sebanyak 30 mm pada
pukul 7 pagi. Kehilangan jam kerja/waktu (pada saat Kontraktor tidak dapat bekerja)
harus dimasukkan.
Catatan harus dibuat untuk kebutuhan kegiatan utama proyek. Kegiatan seperti
pekerjaan beton pada pelat lantai beton dan pemancangan tiang dsb, harus dianalisa.
Jumlah orang persatuan pengukuran, jumlah jam alat per satuan pengukuran dan
keluaran per satuan waktu (mis. meter pemancangan per jam) harus dicatat untuk
dipakai di masa datang.
Bila terjadi penyimpangan atau kerancuan atau yang telah diindikasikan oleh
Kontraktor, secepatnya harus dilaporkan kepada Engineer. Jika terjadi keraguan
mengenai penafsiran Gambar Rencana atau Syarat-syarat Teknik maka
Konsultan Supervisi harus minta petunjuk dari Pimpro/Engineer.
`
D. Pemberitahuan adanya Penyimpangan dari Gambar Rencana dan Syarat- syarat
Teknik
Pemberitahuan harus dilakukan secara tertulis dan satu kopi dari pemeritahuan
pada Kontraktor disimpan. Bahkan hal-hal kecil sebaiknya dicatat dalam catatan
harian. Jika Kontraktor tidak memperbaiki penyimpangan, harus dilaporkan pada
Pimpro/Engineer.
E. Pemeriksaan Pematokan
Dalam Persyaratan umum kontrak, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pematokan pekerjaan dan bertanggung jawab atas ketepatannya pekerjaan
tersebut. Adalah penting untuk memberikan tanggung jawab pematokan kepada
Kontraktor meskipun Konsultan Supervisi seringkali diminta bantuannya karena
Kontraktor tidak memiliki tenaga terlatih/tukang (Skilled personnel) di lokasi.
Dalam hal ini Kontraktor harus diintruksikan untuk mendatangkan surveyornya
ke lokasi untuk melakukan pematokan.
Adalah penting bahwa titik kontrol tidak boleh dibuat atau dipindahkan oleh
Konsultan Supervisi dan staf tanpa pemeriksaan pekerjaan terlebih dahulu oleh
tenaga Teknik Enginner) atau Surveyor.
Pada kasus pekerjaan tambahan, setiap usaha harus dicapai mengenai persetujuan
biaya sebelum pekerjaan dimulai. Semua tambahan yang timbul selama
pelaksanaan pekerjaan harus dicatat seperlunya oleh Konsultan Supervisi dan
stafnya.
Untuk pekerjaan harian, Konsultan Supervisi dan staf harus mencatat hal-hal
sebagai berikut
1. Perincian jumlah orang, lama bekerja dan klasifikasi untuk tiap
orang/pekerja (terampil, tidak terampil dan sebagainya).
2. Jumlah bahan yang dipakai.
3. Jenis, kelas dan waktu bekerja tiap alat.
Kontraktor harus diminta menyediakan jadwal pelaksanaan dan detail dari acuan
utama dan perancah untuk disetujui.
C. Pematokan
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas pematokan pekerjaan sehubungan
dengan posisi, garis, level, dimensi dan sebagainya, akan tetapi Pimpor/Engineer
harus menentukan jumlah minimum titik-titik kontrol dasar untuk keperluan
pematokan tersebut.
Titik-titik kontrol harus dari bahan permanen (misalnya patok beton) dalam posisi
sedemikian rupa yang tidak akan terganggu oleh jalanya pelaksanaan. Hal ini
termasuk penandaan garis tengah (centerline) pada setiap sisi dari kegiatan
D. Keamanan Kerja
Program keamanan harus dilaksanakan pada tahap perencanaan awal sebelum
pelaksanaan, untuk menjamin dipenuhinya peraturan-peraturan dan standar
keamanan kerja. Suatu panitia keamanan dapat dibentuk untuk proyek besar pada
tahap-tahap awal, untuk meninjau pengetahuan keamanan kerja dan mengatur
suatu bentuk pelatihan kalau diperlukan.
Bila jalan yang ada terkena pekerjaan dan jalur lain tidak tersedia, jalan yang ada
harus dipelihara dalam keadaan aman dan layak untuk dilalui. Jika jalan terpaksa
ditutup pada saat pelaksanaan konstruksi, harus ada pemberitahuan yang cukup.
Semua jalur samping dan lintasan banjir harus dipelihara sehingga selalu
dalam kondisi baik. Harus diperhatikan standar bebas banjir yang
dipersyaratkan untuk jalur samping guna mengurangi sedikit mungkin
hambatan lalu lintas. Tambahan biaya pelaksanaan yang cukup tinggi
yang disebabkan oleh tingginya elevasi bagunan lintasan banjir untuk
4. Tanda-tanda Peringatan
Pekerjaan yang dilaksanakan pada jalan yang dilalui lalu lintas perlu
diberi tanda peringatan dan dilakukan pengaturan lalu lintas untuk
memberi peringatan adanya hambatan dan untuk mengatur lalu lintas
melewati lokasi pekerjaan dengan aman serta melindungi pekerja.
Pengaturan demikian perlu juga pada waktu suatu grup kecil pekerja yang
terpisah sedang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan maupun pekerjaan
pelaksanaan yang cukup besar.
Tanda peringatan seperti tanda jalan, marka jalan, lampu dan penghalang
harus disediakan dan ditempatkan sehingga memberikan peringatan dan
menyalurkannya pada lalu lintas. Dimana ada pekerjaan jembatan diatas
jalan yang dilalui lalu lintas, harus diambil tindakan untuk mencegah
batuan atau bahan-bahan lain yang jatuh.
tetap atau sesuai kebutuhan. Intensitas cahaya harus terlihat dari jarak
minimum 100 m dalam keadaan cuaca normal pada waktu gelap.
Tanda-tanda yang dipakai untuk pengaturan lalu lintas diwaktu malam
harus memantulkan cahaya dan dibersihkan secara tetap.
Jika operasi peledakan dilakukan, semua lalu lintas harus dihentikan pada
jarak aman, tidak kurang dari 200 m dari lokasi peledakan. Jalan harus
sepenuhnya dihalangi dan diberi tanda seperti: 'Sedang Dilakukan
Peledakan', 'Tunggu Pemberitahuan', tanda tersebut dipasang pada pintu
penghalang. Pada tiap penghalang, perlu ada petugas dalam jacket
pengaman yang menyolok untuk menjamin bahwa tanda-tanda tersebut
sudah terpasang dengan balk cukup terlihat dan dipatuhi oleh lalu-Iintas.
la dapat memindahkan tanda setelah peledakan berlangsung dan
mengisyratkan lalu lintas untuk jalan kembali. Jika tanda 'All Clear'
diberikan, petugas mengisyaratkan lalu lintas untuk lewat bila keadaan
telah aman.
Jika jalan satu jalur dipakai untuk lalu lintas dua arah, diperlukan fasilitas
untuk memungkinkan lalu lintas dapat jalan atau berhenti secara
bergantian. Pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan menggunakan
pengatur lalu lintas, tanda lalu.Iintas sementara atau polisi menurut
keperluari dan situasinya.
Setiap alat peringatan sementara harus segera diambil pada saat sudah
aman (sudah tidak diperlukan lagi).
Dalam hal lalu lintas boleh melewati sebagian jalan atau jembatan pada
pelaksanaan pekerjaan, semua alat yang dapat dipindahkan (movable
plant) sebaiknya dipindahkan dari jalur jalan pada malam hari. Jika
terpaksa ditinggalkan pada malam hari dalam jarak 7 m dari tepi jalan,
harus diberi tanda penerangan lampu merah yang cukup.
Selain dari tindakan keamanan yang biasa
, bila alat (plant) bekerja pada malam hari dijalan yang dilalui lalu Iintas,
perlu diberi lampu sorot untuk menerangi lokasi pekerjaan.
5. Pelebaran Jembatan
Kalau tidak mungkin untuk menyalurkan lalu lintas ke jalan sementara
selama pelebaran jembatan, tindakan pencegahan khusus harus dilakukan
untuk melindungi pekerja maupun lalu lintas, serta terjaminnya pekerjaan
yang sedang dilaksanakan. Pencegahan harus dilakukan untuk melindungi
gangguan dini terhadap pekerjaan baru, dan untuk mengurangi pengaruh
getaran yang disebabkan oleh kendaraan yang lewat. Syarat-syarat ini
dapat dicapai dengan menggunakan salah satu atau Iebih butir-butir
dibawah ini :
a. Menempatkan penghalang yang cukup diantara pekerjaan lama dan
baru.
b. Membiarkan ruangan yang cukup antara pagar penghalang dengan
pekerjaan baru.
c. Membatasi kecepatan lalu lintas hingga kurang dari 5 km/jam,
terlebih bila selama berlangsungnya pengecoran beton. Dalam
beberapa hal kritis mungkin perlu memberhentikan lalu lintas untuk
jangka waktu pendek, dan dalam hal ini, harus ada pemberitahuan
jauh sebelumnya.
d. Bekerja pada malam hari pada saat kepadatan lalu lintas rendah.
F. Pemeriksaan Akhir
Harus dihindari situasi yang meminta Kontraktor berulang kali datang kembali
kelapangan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan.
Prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut
1. Standar penyelesaian harus ditetapkan pada saat awal. Pada tahap ini,
Konsultan Supervisi harus dapat menyakinkan pada kepada Pimpinan
Proyek bahwa hasil pekerjaan sudah memenuhi standar yang diminta.
2. Konsultan Supervisi harus memeriksa setiap bagian pekerjaan secara
detail, clan tidak mengizinkan untuk memindahkan perancah
(scraffolding) sebelum la yakin bahwa pekerjaan tersebut sudah
memenuhi standar.
3. Sebelum menerbitkan Sertifikat bahwa pekerjaan telah selesai yang fixed
seluruh pekerjaan harus diperiksa oleh Pimpinan Proyek/Engineer. Pada
tahap ini Kontraktor harus diberi daftar secara tertulis pekerjaan yang
masih harus diselesaikan. Pekerjaan ini harus diselesaikan sebelum
Sertifikat Penyelesaian Akhir diterbitkan.
3. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu dimaksudkan sebagai jaminan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan
oleh Kontraktor dan diterima oleh Pimpro/Engineer memenuhi Gambar Rencana,
Syaratsyarat Teknik dan dokumen serta perintah lain dari Pimpro/Engineer selama Kontrak
berlangsung.
Dengan terus mengadakan pengecekan dan pengetesan dari pekerjaan Kontraktor, maka
Pemberi Pekerjaan dapat meyakinkan bahwa Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan
standar spesifikasi dan kualitas.
Tingkat pengendalian yang dicapai pada dasarnya berbanding langsung dengan jumlah
masukan usaha pengawasan oleh Engineer dan staf. Kontraktor akan berusaha memenuhi
Syarat-syarat Teknik dengan usaha minim, oleh karena itu penting bahwa Konsultan
Suvervisi dari staf memastikan dipenuhinya Syarat-syarat Teknik. Seringkali perlu
dijelaskan pada Kontraktor bahwa target mutu dari Syarat-syarat Teknik tidak akan
terpenuhi bila kontraktor tidak memenuhi persyaratan mutu, misalnya persyaratan standar
lapis permukaan beton mensyaratkan bahwa bahan yang dipakai untuk bekisting harus
bebas dari cacad permukaan dan kekurangan lain. Pemakaian bahan yang tidak sesuai bukan
berarti harus selalu ditolak oleh Pimpro/Engineer pada tahap bahan sedang digunakan, tetapi
dapat menyebabkan sulitnya atau tidak terpenuhinya Syarat-syarat Teknik.
Jika bahan-bahan di lokasi yang belum dipakai untuk pekerjaan permanen akan
dibayar, maka suatu sistem pembukuan harus diadakan untuk menjamin bahwa
yang akan dibayar adalah bahan-bahan yang betul-betul akan dipakai. Konsultan
Supervisi dan staf seharusnya memiliki sistem identifikasi dan inventarisasi untuk
bahan-bahan tersebut. Adalah penting bahwa bahan yang memerlukan
perlindungan dari panas dan hujan harus dilindungi dengan baik.
Konsultan Supervisi dan staf harus memantau kegiatan Kontraktor pada saat
dilakukan penanganan bahan guna menjamin bahwa telah memenuhi Syarat-syarat
Teknik yang ditentukan atau sesuai dengan prosedur.
Metode pengambilan contoh dan pengujian yang tertera harus diikuti dengan tepat.
Jika hal ini tidak dilakukan, hasil-hasil pengujian tidak akan baik atau konsisten.
Jika Kontraktor atau rekanan mengetahui adanya kekurangan dalam pengambilan
contoh dan/atau pengujian, hasil pengujian tidak akan dapat dipakai sebagai dasar
pengendalian mutu.
Selain daripada itu hasil dari suatu rangkaian pengujian akan mengandung
kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh metode pengambilan contoh serta
pengujian yang tidak benar, dan membandingkan hasil pengujian yang berlainan
pada bahan yang serupa tidak akan berarti.
4. PENGENDALIAN KEUANGAN
Meskipun Harga satuan biaya untuk satuan pekerjaan yang ditawarkan Kontraktor sudah
fixed/tetap, ada bidang-bidang pekerjaan tertentu dimana Konsultan Supervisi dapat
mengendalikan harga akhir proyek.
Perhitungan kuantitas dilakukan tiap bulan (atau lebih sering bila perlu) untuk mengukur
kemajuan pekerjaan dan verifikasi angka-angka dalam pengajuan Kontraktor untuk
Pembayaran Angsuran. Pengukuran dapat dibuat terpisah atau sebagai pemeriksaan
bersama. Ketepatan perhitungan akan menentukan nilai pembayaran kepada Kontraktor
dalam Kontrak Harga Satuan.
Bila Kontraktor ditugaskan melaksanakan pekerjaan tambahan atas dasar pekerjaan harian,
perlu dicatat dengan teliti alat, pekerja dan bahan yang digunakan, untuk pengendalian
biaya. Pada umumnya pekerjaan harian (day work) harus dihindari dan sebuah Perubahan
Kontrak harus diterbitkan. Kontraktor biasanya akan memasukan satuan harga untuk alat
dan pekerja pada penawaran aslinya. Suatu harga satuan atau jumlah yang disepakati untuk
perubahan biasanya lebih disukai kecuali bila Iingkup dari pekerjaan tambahan tidak dapat.
Dalam hal ini tidak ada pilihan lain kecuali melakukan pekerjaan atas dasar Pekerjaan
Harian.
Konsultan Supervisi harus menjamin bahwa semua data produktifitas lapangan dan pekerja
dll. disimpan selama pekerjaan normal untuk membantu Perubahan harga. Konsultan
Supervisi harus menjamin bahwa semua kewajiban Pemberi Pekerjaan dalam Kontrak
dipenuhi pada waktunya, sehingga tidak menimbulkan klaim untuk biaya/waktu tambahan
dimasa datang.
5. PENYELESAIAN PROYEK
Laporan Penyelesaian Jembatan harus dibuat untuk setiap jembatan, tanpa melihat
kelancaran pembangunannya atau pelaksanaan yang baik dari Kontraktor. Isi Laporan
tergantung dari sifat jembatan serta kesulitan yang dihadapi pada waktu dibangun. Jembatan
sederhana cukup dilaporkan detail-detail yang pentingnya saja, sedangkan yang lebih besar
memerlukan uraian serta penjelasan yang lebih banyak.
Laporan pada umumnya dibagi dalam empat bagian utama seperti diuraikan dibawah ini.
Foto berwarna dari bangunan yang selesai harus dilampirkan seperti foto-foto pada tahap-
tahap penting pembangunan. Satu kopi dari Lembar Pengaturan Umum dari Gambar
Terlaksana (As-Constructed Drawings) juga harus dilampirkan.
6. RENCANA KERJA
Disini konsultan, mencoba membuat suatu rencana kerja untuk pekerjaan pengawasan
sebagai berikut:
Tujuan utama dari rapat ini adalah didapatnya suatu kesamaam penafsiran
terhadap spesifikasi yang berlaku dan menentukan langkah langkah atau urutan
pekerjaan dan juga prosedur yang akan dilakukan baik segi teknis maupun
administrasi yang menunjang kegiatan teknis, berikut cara pengukuran
pembayaran, agar hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai dengan
perencanaan baik dari segi konstruksi maupun dari segi kuantitas juga tepat waktu.
kontraktor untuk bahan konstruksi dengan cara mengambil contoh bahan dan
dilakukan pengujian di laboratorium.
Tim Supervisi bersama Kontraktor akan melakukan survey kondisi lapangan yang
ada. Survey lapangan yang dilaksanakan tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1. Survey terhadap kondisi eksisting.
Mengawasi Kontraktor secara seksama selama survey untuk memastikan
bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga
perubahan yang tepat dapat dilakukan sesuai dengan data baru yang tersedia.
Prosedur kerja yang lainnya juga harus ditegaskan sehingga tugas supervisi dapat
berjalan sesuai dengan apa yang dinyatakan didalam Kerangka Acuan Kerja.
Prosedur kerja yang dimaksud diantaranya adalah :
1. Pengajuan request oleh Kontraktor pada saat akan memulai kerja
2. Persetujuan dari Konsultan
3. Pembuatan Instruksi dari Konsultan, bilamana diperlukan
4. Pembuatan gambar kerja (shop drawing) oleh Kontraktor
5. Laporan mingguan, bulanan dan laporan lain yang perlu.
6. Cara pengukuran hasil kerja (perhitungan quantity).
Semua prosedur diatas harus ditetapkan dan diketahui oleh Kontraktor sehingga
tidak terjadi kesalah pahaman atau kesulitan didalam pelaksanaan tugas dan
kemajuan pekerjaan.
2. Komunikasi
Hal ini sangat penting artinya, karena hasil akhir suatu tahapan pekerjaan
sangat tergantung kepada kualitas dan kuantitas. Kuantitas menjadi penting,
karena hal ini menyangkut biaya pelaksanaan pekerjaan.
3. Mengadakan Evaluasi
Hal ini merupakan salah satu cara untuk membina komunikasi yang diantara
fihak fihak yang terkait, Tim supervisi, Pemimpin Kegiatan Pembangunan
Jembatan, Kontraktor dan Pemimpin Kegiatan.
Rapat Evaluasi ini dimaksudkan untuk melakukan peninjauan ulang terhadap
kegiatan kegiatan yang sudah dilaksanakan, baik pekerjaan Kontraktor
maupun cara pengawasan yang dilakukan oleh Tim Supervisi dan kerjasama
dengan Pemimpin Kegiatan Jembatan Kab. Lima Puluh Kota, Kontraktor dan
Pemimpin Kegiatan ke arah yang lebih baik lagi.
Semua hasil rapat akan dibuatkan Berita Acara, dan akan didistribusikan
kepada peserta rapat. Rapat ini sangat berguna dalam pelaksanaan proyek
untuk mendeteksi dan membicarakan semua masalah yang diperkirakan akan
timbul selama pekerjaan berlangsung.
Hasil dari kaji ulang tersebut adalah berupa penerbitan “Change Order” yang akan
disampaikan kepada kontraktor dari perkiraan perubahan kuantitas. Perubahan
kuantitas yang terjadi ini, diharapkan tidak akan merubah jumlah Nilai Kontrak yang
telah ditetapkan.
Revisi desain ini didukung oleh perhitungan dan gambar desain, dan berkaitan
dengan Revisi Desain ini, Tim Supervisi akan menyiapkan perintah perintah kepada
kontraktor sehingga perubahan tersebut dapat dilaksanakan. Revisi desain ini
dilaksanakan oleh Tim Supervisi yang dikoordinir oleh Supervision Engineer.
Rekomendasi yang diberikan berupa Justifikasi teknik yang memuat alasan alasan
teknis dan perhitungan desain sehubungan dengan adanya CCO. Addendum dibuat,
agar perubahan kuantitas yang terjadi secara resmi bisa dikerjakan dan ditagihkan
oleh kontraktor.
Salah satu tugas konsultan pengawas adalah untuk memberikan pengertian kepada
kontraktor, pentingnya kualitas hasil pekerjaan, karena apapun alasannya, jika
ternyata mutu dari hasil pekerjaan tidak memenuhi stndar, pekerjaan itu tidak dapat
diajukan untuk pembayaran, dan kontraktor harus membongkar dan mengerjakan
kembali setiap pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu.
Pada tahapan ini, Supervision Engineer akan memeriksa kemajuan pekerjaan secara
kontinyu agar mendapat kepastian bahwa pekerjaan sesuai dengan desain. Konsultan
pengawas akan memberikan suatu saran atau petunjuk teknis tentang tahapan
pekerjaan yang akan dikerjakan oleh kontraktor yang bertujuan agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai waktu rencana, diminta atau tidak diminta oleh kontraktor.
tuntutan yang akan timbul akibat kesalahan pahaman dari bagian–bagian tertentu
dari Dokumen Kontrak yang sering terjadi, dapat dihindarkan
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan pada buku dokumen undangan dan rapat penjelasan kantor, lokasi Pekerjaan
Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2 yang akan diawasi oleh konsultan
PT. Putra Aulia Konsultan berada di Kota Padang. Untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan jembatan sesuai dengan KAK maka tenaga yang harus disiapkan tim konsultan
adalah seperti di bawah ini :
1. Supervision Engineer : 1 (satu) orang
2. Inspector : 2 (dua) orang
3. Quality Control : 1 (satu) orang
4. Operator Komputer : 1 (satu) orang
LAMPIRAN
Jadwal waktu pelaksanaan
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BULAN KE- S. D P H O KET
1 2 3 4 5
1 PERSIAPAN
Mobilisasi Alat dan Personil
Administrasi /Surat-Menyurat
Pemantapan Jadwal Pelaksanaan
2 PELAKSANAAN
Koordinasi
Persiapan Pekerjaan Konstruksi
Pengawasan Pengukuran
Pengawasan Pelaksanaan
Pengawasan Tenaga Kerja
Pengawasan Program Mutu/Bahan Kerja
Pengawasan Dampak Pekerjaan
3 PEMELIHARAAN
Koordinasi
Pengawasan Masa Pemeliharaan
4 PELAPORAN
Laporan Bulanan
Laporan Teknis / Review Design
Laporan Akhir
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang
Untuk pekerjaan paket pekerjaan ini Tim konsultan pengawas Pekerjaan Konsultan
Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2, adapun jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat
dilihat dalam lampiran dibawah ini.
LAMPIRAN
Komposisi tim dan penugasan
KONSULTAN SUPERVISI
DIKETAHUI OLEH
Konsultan Supervisi
PT. PUTRA AULIA KONSULTAN
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Lingkup Uraian
NO. NAMA PERSONIL Tetap/Tidak Posisi Diusulkan JMLH OB
Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan
Tetap
A PROFESSIONAL STAFF
a. Mengikuti petunjuk Supervisi Engineering dalam melaksanakan tugasnya b. Inspeksi secara teratur
ke lokasi pekerjaan untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan - perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
c. Pengertian yang benar tentang spesifikasi teknis dan Program Mutu pekerjaan konstruksi. d. Ahli
dan paham terhadap metode pengukuran hasil pekerjaan (volume dan spesifikasi) dan pengujian mutu
yang benar sesuai dengan ketentuan. e. Waktu Penugasan minimal 5 ( lima ) bulan selama masa
pelaksanaan. f. Memahami aspek-aspek teknis sehubungan dengan perubahan pelaksanaan pekerjaan yang
di lapangan. g. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan
Ahli
bertanggung jawab atas hasil pemantauan tersebut. h. Melakukan pengecekan secara cermat semua
Tenaga Ahli Tenaga Ahli Pengawasan SUPERVISION
1 Ir. OKTONOFIAL pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan. i. 5.00
Tetap Lokal Jalan dan ENGINEER (SE)
Melaksanakan pemantauan dengan ketat atas prestasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Segera
jembatan
melaporkan kepada PPK apabila kemajuan Pekejaan Konstruksi mengalami keterlambatan dari rencana
dengan deviasi sudah mendekati 10% (sepuluh perseratus) dari yang direncanakan dalam periode rencana
fisik pelaksanaan 0%-70% dan keterlambatan mendekati 5% dari yang direncanakan dalam periode rencana
fisik pelaksanaan 70%-100%. j. Menyusun laporan supervisi dan menyerahkan kepada team leader. h.
Menyusun justifikasi teknis, gambar dan perhitungan teknisnya sehubungan dengan usulan perubahan
kontrak. i. Mengecek, menanda tangani dan bertanggung jawab terhadap dokumen pengendalian mutu dan
volume pekerjaan. j. Mengkoordinir Tenaga Pendukung yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa
menghasilkan pekerjaan yang maksimal. k. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap item pengawasan.
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Lingkup Uraian
NO. NAMA PERSONIL Tetap/Tidak Posisi Diusulkan JMLH OB
Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan
Tetap
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Lingkup Uraian
NO. NAMA PERSONIL Tetap/Tidak Posisi Diusulkan JMLH OB
Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan
Tetap
B. SUB PROFESSIONAL STAFF a. Mengikuti petunjuk Supervisi Engineerdalam melaksanakan tugasnya. b. Mengadakan pengawasan yang
terus menerus di lokasi kegiatan yang sedang dikerjakan dan memberikan laporan kepada Supervisi
Engineeratas pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak. Semua hasil
pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari yang sama. c. Mengawasi secara kontiniu dan
mencatat serta melakukan pengecekan terhadap hasil pengukurandan terlibat aktif dalam penyusunan
shop drawing.d. Menyiapkan pengawasan yang kontiniu di lapangan setiap harinya, termasuk menyiapkan
catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dalam rangka penyelesaian pekerjaan harian.e. Waktu Penugasan minimal 5 ( lima ) bulan selama masa
Pengawas pelaksanaan.f. Meng-opname hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.g. Menerima (acceptance)
Lapangan atas material dan produk serta kwalitas pekerjaan di lapangan.h. Melaksanakan pemantauan dengan
Tenaga
1 M. AZHAR, ST Tenaga Lokal Pekerjaan INSPECTOR ketat atas prestasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Segera melaporkan kepada PPK apabila kemajuan 5.00
Tetap
Jalan dan Pekejaan Konstruksi mengalami keterlambatan dari rencana dengan deviasi sudah mendekati 10% (sepuluh
Jembatan perseratus) dari yang direncanakan dalam periode rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dan keterlambatan
mendekati 5% dari yang direncanakan dalam periode rencana fisik pelaksanaan 70%-100%. i. l.
Melakukan pengawasaan terhadap spesifikasi material yang digunakan;m. Pengecekan dan pengukuran
terhadap volume, jumlah material dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk dipakai sebagai bahan dokumen pembayaran pekerjaan konstruksi.n. Melaporkan segera kepada PPK
apabila dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi terjadi kelebihan volume pekerjaan dari volume yang
tercantum dalam dokumen kontrak.o. memeriksa dan menyetujui semua As Built Drawing dan Back Up Data
yang dibuat oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
a. Mengikuti petunjuk Supervisi Engineerdalam melaksanakan tugasnya. b. Mengadakan pengawasan yang
terus menerus di lokasi kegiatan yang sedang dikerjakan dan memberikan laporan kepada Supervisi
Engineeratas pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak. Semua hasil
pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari yang sama. c. Mengawasi secara kontiniu dan
mencatat serta melakukan pengecekan terhadap hasil pengukurandan terlibat aktif dalam penyusunan
shop drawing.d. Menyiapkan pengawasan yang kontiniu di lapangan setiap harinya, termasuk menyiapkan
catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dalam rangka penyelesaian pekerjaan harian.e. Waktu Penugasan minimal 5 ( lima ) bulan selama masa
Pengawas pelaksanaan.f. Meng-opname hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.g. Menerima (acceptance)
Lapangan atas material dan produk serta kwalitas pekerjaan di lapangan.h. Melaksanakan pemantauan dengan
Tenaga
2 FUADI, ST Tenaga Lokal Pekerjaan INSPECTOR ketat atas prestasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Segera melaporkan kepada PPK apabila kemajuan 5.00
Tidak Tetap
Jalan dan Pekejaan Konstruksi mengalami keterlambatan dari rencana dengan deviasi sudah mendekati 10% (sepuluh
Jembatan perseratus) dari yang direncanakan dalam periode rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dan keterlambatan
mendekati 5% dari yang direncanakan dalam periode rencana fisik pelaksanaan 70%-100%. i. l.
Melakukan pengawasaan terhadap spesifikasi material yang digunakan;m. Pengecekan dan pengukuran
terhadap volume, jumlah material dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk dipakai sebagai bahan dokumen pembayaran pekerjaan konstruksi.n. Melaporkan segera kepada PPK
apabila dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi terjadi kelebihan volume pekerjaan dari volume yang
tercantum dalam dokumen kontrak.o. memeriksa dan menyetujui semua As Built Drawing dan Back Up Data
yang dibuat oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
Operator
Tenaga
3 ELVI NOVITA, A.Md Tenaga Lokal Komputer / ADMINISTRASI Menyelesaikan semua admintrasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya 5.00
Tetap
Administrasi
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Konsultan Supervisi Penggantian Jembatan Paket 2
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang
Jadwal penugasan personil PT. Putra Aulia Konsultan untuk pekerjaan Konsultan Supervisi
Penggantian Jembatan Paket 2 terlampir.
LAMPIRAN
Jadwal penugasan tenaga ahli
A PROFESSIONAL STAFF