PT. NUSVEY didirikan pada tahun 1971 oleh tenaga-tenaga profesional Indonesia. Pada
awalnya PT. NUSVEY lebih dominan melayani pekerjaan pengukuran/pemetaan (Teknik
Geodesi), kemudian pada tahun 1974 dengan diperkuat lagi oleh beberapa tenaga ahli
dalam bidangnya, PT. NUSVEY dapat ikut aktif melayani kebutuhan dibidang Teknik Sipil,
Teknik Arsitektur, Teknik Pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan yang dipercayakan pada PT. NUSVEY , selain yang dibiayai oleh
Pemerintah Indonesia (APBN, APBD), juga dari swasta nasional maupun dari bantuan
negara sahabat/badan lainnya antara lain International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD), Asian Development Bank (ADB) dan Overseas Economic Cooperation
Fund (OECF).
Sampai saat ini, didukung oleh 207 orang yang terdiri dari 65 tenaga ahli (Sarjana/Sarjana
Muda) dan 142 tenaga teknik menengah dan administrasi.
BIDANG PELAYANAN
KERJASAMA
Perusahaan asing yang pernah bekerjasama dengan PT. NUSVEY menangani proyek,
adalah :
• Euroconsult, Belanda
• Mitsui Consultant Ltd. Jepang
• Arga Indoc, Jerman Barat
• Pacific Consultant International (PCI), Jepang
• Nippon Koei, Jepang
• China Engineering Consultant, Inc. Taiwan
• ND. Lea & Associates Ltd. Canada
• STUP Consultants Ltd. India
• WSP International, Inggris
• DAINICHI Cons., Jepang
• KEI KATAHIRA Eng. Cons., Jepang
Akibat tidak tercapainya standar spesifikasi minimal, biasanya akan terlihat dari umur
pemakaian perkerasan jalan atau struktur yang lebih kecil dari umur rencana. Situasi ini
akan menyebabkan kerugian ekonomi bagi pemakai jalan khususnya dan rakyat
Indonesia umumnya. Oleh karena itu, “Quality Assurance” merupakan bagian yang
sangat penting dalam suatu proyek.
Sistem pengendalian mutu akan berjalan dengan efektif apabila semua pihak yang
terlibat dalam proyek (terutama personil Konsultan Pengawas) benar-benar mengerti
tanggung jawab mereka dan mengikuti prosedur detail yang telah ditetapkan.
4 .1 .4 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
Tanggung Jawab Kontraktor adalah menyediakan materialdan melaksanakan
pekerjaansesuai dengan Spesifikasi standar. Adalah merupakan tanggung jawab
Kontraktor apabila Dokumen Kontrak (atau ada permintaan tertulis dari Pelaksana
Kegiatan Fisik) untuk menyiapkan semua material atau tanaga kerja yang memenuhi
atau melebihi persyaratan spesifikasi. Kontraktor berkewajiban untuk menghasilkan mutu
pekerjaan melebihi persyaratan spesifikasi dibawah petunjuk dan pengawasan dari
Konsultan dan Pelaksana Kegiatan Fisik.
Hasil pengetesan yang memenuhi spesifikasi hanya akan didapat kontraktor tersebut :
Menggunakan material yang sesuai spesifikasi
”Quality Assurance” yang konsisten hanya dapat dicapai oleh suatu kombinasi antara
pengamatan yang hati-hati terhadap tahap kritis suatu pekerjaan dan pengetesan yang
rutin dari contoh yang mewakili suatu pekerjaan, untuk mengevaluasi apakah pekerjaan
tersebut memenuhi persyaratan.
4 .1 .6 HASIL QUALITY ASSURANCE
”Quality Assurance” berfungsi tidak hanya menyiapkan data dari hasil
pengetesan saja melainkan juga memberikan langkah-langkah perbaiakan yang harus
diambil apabila pekerjan yang dihasilkan dibawah standar. Masalah yang makin akan
terjadi akan diidentifikasi secepatnya dan segera mencari langkah pencegahan, apabila
Kontraktor, Konsultan dan Pelaksana Kegiatan Fisik mendapatkan hasil mutu yang
dibawah standar.
Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah disebutkan secara jelas jenis dan
jumlah Tenaga Ahli, Tenaga Teknisi, dan Tenaga Penunjang, yang dibutuhkan dalam
pekerjaan Pengawasan ini. Konsultan berpendapat bahwa personil yang akan ditugaskan
sudah mencukupi kebutuhan tenaga lapangan.
Dari kualifikasi yang disebutkan dalam KAK, Konsultan akan menyeleksi secara ketat
tenaga–tenaga yang akan ditempatkan dalam penugasan di lapangan dan Konsultan
menjamin akan menempatkan tenaga-tenaga yang berkualitas dan benar–benar
professional dibidangnya.
Dalam Kerangka Acuan Tugas (KAK) peralatan kantor yang disediakan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan ini sudah cukup jelas. Konsultan akan
menyediakan peralatan tambahan yang diperlukan pekerjaan ini, walaupun secara
kontraktual tidak tersedia.
5 .1 UMUM
3. Waktu Pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan secara rutin akan dikontrol agar waktu pelaksanaan dapat
berjalan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. Pengendalian dilakukan
dengan mengevaluasi dan mengesahkan methoda kerja dan jadwal pelaksanaan,
memeriksa kemajuan dari setiap item pekerjaan, memeriksa construction plan dan
peralatan serta memeriksa tenaga-tenaga yang dimobilisasi.
4. Keselamatan dan kelestarian Lingkungan.
Keselamatan kerja akan dikendalikan hari demi hari dengan memeriksa metoda kerja
yang dipakai dan memeriksa kondisi kerja actual.
Kelestarian lingkungan akan dijaga dengan mengendalikan bangunan-bangunan
seperti debu, tanah dan puing-puing dengan mengevaluasi peralatan dan mesin guna
mengurangi kebisingan dan getaran-getaran.
.
5 .2 PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP JASA KONSULTANSI
Pelaksanaan metode pekerjaan yang baik akan menghasilkan proyek yang sesuai
dengan persyaratan spesifikasi, yaitu :
Semua aspek tersebut harus merujuk pada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum
dalam dokumen kontrak/spesifikasi.
Lokasi kerja
Jenis pekerjaan
Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun evaluasi dan
persyaratan lainya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan dengan teliti, agara
volume pekejaan adalah benar diukur dan disertifikasi oleh konsultan dan mendapat
persetujuan Pelaksana kegiatan.
5.3.3 PENGENDALIAN MASALAH WAKTU
Dalam suatu proyek pengendalian waktu sangat penting dilakukan, Jumlah
tenaga kerja, peralatan yang digunakan, Jumlah jam kerja dan metode pelaksanaan
adalah hal-hal yang erat kaitannya dengan waktu penyelesaian pekerjaan.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara
optimal, maka konsultan akan memahami secara sungguh-sungguh “Network
Planning” yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis
(“Critical Path Method/CPM”). Pengendalian schedule pelaksanaan pekerjaan lainnya
dapat mengunakan “barchart/S-Curve” yang biasa, dan jug dapat menggunakan
“Vector Diagram”
Secara lebih detail ke dua aktivitas pokok tersebut diuraikan berikut ini :
1. AKTIVITAS PERENCANAAN PROGRAM
Yang termasuk dalam kegiatan Aktivitas Perencanaan Program adalah :
MENYUSUN PROGRAM KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA
MENYELURUH UNTUK TIAP-TIAP KELOMPOK PEKERJAAN, terdiri atas :
Program pencapaian sasaran fisik proyek
4. PENGENDALIAN BIAYA
Melakukan pengawasan biaya pembangunan
5. PENGENDALIAN WAKTU
Penyusunan, penilaian dan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
dengan waktu pelaksanaan dalam kontrak
Mengevaluasi S – Curve Kontraktor
Mengevaluasi sisi pekerjaan dan sisi waktu pelaksanaan, serta
menganalisa apakah proyek akan dapat selesai tapat waktunya
Laporan Pendahuluan
Laporan Bulanan
Laporan K3
Laporan Mutu
Laporan Triwulan
Laporan Akhir
5 .4 PENDEKATAN UMUM
Pendekatan umum dalam melakukan layanan jasa konsultan ini didasari pada
Pendekatan 4-K, yaitu :
Definisi :
Dengan demikian, Quality Assurance adalah suatu sistem yang akan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan mutu yang disyaratkan dalam spesifikasi.
Program Quality Assurance terdiri dari komponen-komponen (lihat Gambar 5.1 dan
Gambar 5.2) :
Suatu sistem kontrol untuk memastikan bahwa personil Quality Control konsultan
mengetahui tentang semua pelaksanaan pekerjaan fisik sebelum pekerjaan tersebut
dimulai.
Mempunyai catatan/laporan tertulis mengenai semua tes dan pengawasan yang telah
dilakukan.
Membuat instruksi tertulis kepada kontraktor untuk melakukan perbaikan.
Melakukan control yang ketat dan baik terhadap semua material yang dibawa dan
dipergunakan di lapangan.
Suatu sistem kontrol untuk memastikan bahwa semua prosedur pelaksanaan sudah
benar dan berdasarkan spesifikasi.
Gambar 5.1
SISTEM MUTU
PROSEDUR PERMOHONAN KERJA
Kontraktor mengajukan
permohonan kerja secara
tertulis
Permohonan Kerja
dikembalikan ke
Inspector mengecek
Kontrkator untuk
permohonan kerja dengan
memperbaiki
ceklist
persyaratan
Gambar 5.2
Rapat
SE membuat surat pengutan ke
Kontraktor dengan PPK
Fisik
5.4.2 PENINGKATAN KEMAMPUAN STAF LOKAL
Konsultan akan melakukan semua kemampuan yang dipunyai Tenaga Ahli nya
untuk memfasilitasi pelaksanaan alih kemampuan (transfer of knowledge) ini.
Aspek Teknismencakup :
Penyusunan standar prosedur dan tahapan kerja (standard operating procedure dan
guidelines)
Standar spesifikasi dan kualitas (spesifikasi teknis, sertifikasi)
Kriteria dan indikator penilaian hasil pekerjaan
Perencanaan yang sistematis dan mudah dilaksanakan
Supervisi (prosedur, checklist)
Monitoring dan evaluasi (periode, indikator, kurva s, metode evaluasi)
Sistem informasi dan pelaporan yang efektif (rapat, koordinsi, jenis pelaporan, waktu)
Pengawasan Pembiayaan :
- Tagihan Kontraktor
- Pengkajian kembali pembiayaan
- Analisa harga dan upah baru
Pengawasan / pemeriksaan akhir dan pembayaran
- Pemeriksaan akhir
- Pelunasan pembayaran
Pengawasan / pemeriksaan dokumen akhir
- Pemeriksaan dan persetujuan Gambar terlaksana (As built drawing)
- Pembuatan laporan akhir dan pedoman pemeliharaan.
(5) Sesuai dengan kewenangan yang diberikan dari Pelaksana Kegiatan Fisik,
Konsultan Pengawas dapat melaksanakan :
Bagan Alir proses kegiatan Konsultan Pengawas dapat dilihat pada Gambar 5.3.
GAMBAR 5.3
Bagan Alir Kegiatan Konsultan Pengawas
TAHAP KEGIATAN
NO KEGIATAN STRUKTURAL KEGIATAN SUPERVISI CATATAN
KEGIATAN KONTRAKTOR
A B C
NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN STRUKTURAL KEGIATAN SUPERVISI KEGIATAN KONTRAKTOR CATATAN
A B C
II PELAKSANAAN
KONTRAK Melengkapi Dok Kontrak
II.1 Proses Persiapan Menyelenggarakan Pre Construction
Menandatangani Berita Menerima & menandatangani
Pelaksanaan Acara Pre Construction
Meeting. Berita Acara Serah Terima
Meeting.
Menyetujui Jadwal Pelaksanaan yang Mengkaji Usulan Rencana Lapangan.
diajukan oleh kontraktor. Kerja & Jadwal mobilisasi Menandatangani Berita Acara
Menerbitkan surat Pendelegasian yang diajukan oleh Pre Construction Meeting.
tugas kepada Konsultan Pengawas. kontraktor. Membuat Rencana Kerja dan
Menandatangani Jadwal Jadwal Mobilisasi
Pelaksanaan yang diajukan
oleh kontraktor
D E F
NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN STRUKTURAL KEGIATAN SUPERVISI KEGIATAN KONTRAKTOR CATATAN
D E F
G H I
NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN STRUKTURAL KEGIATAN SUPERVISI KEGIATAN KONTRAKTOR CATATAN
G H I
Memberikan masukan
Mengusulkan penyelesaian masalah Technical
kepada Pimpro tentang
melalui Three Parties Agreement Justification tentang
alternative pemecahan
(TPA) atau pemutusan kontrak perpanjangan
masalahnya.
terhadap pihak yang berwenang. waktu.
Memberikan masukan
Laporan yang berisi
kepada PPK Fisik tentang
kajian alternative
alternative tindakan yang
penyelesaian.
sebaiknya dilakukan.
J K L
NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN STRUKTURAL KEGIATAN SUPERVISI KEGIATAN KONTRAKTOR CATATAN
J K L
III.2 Penyerahan
Kedua (FHO) Menyampaikan Draft Kontrak kepada
Badan Pemberi Pinjaman untuk
memperoleh persetujuan
Meminta kepada Kontraktor untuk
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
dalam tengga waktu yang telah Membantu panitia PHO Memperbaiki kerusakan-
ditetapkan. (bagi konsultan pengawas kerusakan.
Menyiapkan naskah Perjanjian yang masih ditugaskan s/d Menandatangani Berita Menandatangani
Kontrak dan Dokumen Pelelangannya FHO) Acara FHO Berita Acara FHO
Menandatangani Kontrak.
Menerbitkan Notice to Proceed.
Menyelenggarakan penyerahan
lapangan.
Menyerahkan Dokumen Kontrak
Kepada PPK Fisik.
5 .6 METODOLOGI PENGAWASAN TEKNIK
a. Jadual Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan Jadual Pelaksanaan, Konsultan Pengawas bersama
dengan Pelaksana Fisik Kegiatan haruslah bisa memahami mengoreksi jadual kerja
yang diajukan kontraktor, berupa :
Skala prioritas yang ada di schedule pelaksanaan
b. Mobilisasi
Untuk pekerjaan Mobilisasi, titik berat masalah pada :
Survey sumber material (quarry) meliputi :
- Banyaknya material
- Kualitas material
- Stone Crusher
- Batching Plant
- Laboratorium, jembatan timbang (Truck Scale) dan lokasi pengecekan
(Check Point).
- Penyiapan kantor (office) kontraktor, konsultan pengawas teknik dan
Pelaksana Kegiatan Fisik.
Gambar 5.4
RAPAT PRA PELAKSANAAN (PRE CONSTRUCTION MEETING)
MULAI
AKHIR
GAMBAR 5.5
MULAI
VOLUME
YA (PANJANG) * (LEBAR) * (TINGGI)
MISALNYA CUT / FILL
DIUKUR X, Y, Z
PERMUKAAN ASLI
ADA SATU DAN SESUDAH
YA
KESERAGAMAN ? DIKERJAKAN
DIUKUR X SAJA,
SETELAH DIPERIKSA
ADA 3 (TIGA) LUASNYA TERLEBIH
YA
KESERAGAMAN ? DAHULU
KESAMAAN
(TINGGI) * (PANJANG) * LEBAR MAKA
TIDAK VOLUME = DIHITUNG PER-BUAH
MISALNYA MAN-HOLE / LAMPU / DLL
DIUKUR PER-BUAH,
SETELAH DIPERIKSA
KONDISINYA TERLEBIH
DAHULU
AKHIR
2. PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
Tujuan penyusunan progam kerja ini adalah untuk mempermudah pengelolaan proyek
dengan suatu sistem yang teratur dan memberikan Sistem Informasi Manajemen (MIS)
secara jelas dan tepat guna sehingga :
Penyiapan dana, kebutuhan material, kebutuhan peralatan dan kebutuhan tenaga
setiap minggu dapat disiapkan kontraktor secara terencana.
Program ini senantiasa selalu di update setiap minggu sesuai dengan kenyataan
lapangan.
Program ini berkaitan erat dengan metoda lintasan kritis (CPM).
Jenis pekerjaan / kegiatan apa saja yang berada pada lintasan kritis diprioritas kan
untuk dikerjakan.
Penanganan / jalan keluar yang dilakukan dengan melaksanakan kerja ekstra atau
lembur pada lintasan kritis.
Bagan Alir Penyusunan Program Kerja dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
MULAI
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
RENCANA KERJANYA KEPADA
KONSULTAN PENGAWAS
TEKNIK DAN PPK
UP DATING
BUAT JARINGAN
RENCANA KERJA METODA KERJA
(NETWORK PLANNING)
DAN AKIBATNYA TERHADAP
CATAT SEMUA PERUBAHAN
DIAGRAM BATANG
(BAR CHART)
PERUBAHAN BIAYA
BACK-UP
DATA
PENGALOKASIAN DANA
(CASH FLOW)
PROGRAM
LAKSANAKAN PEKERJAAN
REVISI
A LAPANGAN
LANJUTKAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
TAGIHAN BUAT
MONTHLY CERTIFICATE
PROGRESS
REPORT
AKHIR
5.6.2 TAHAP MOBILISASI DAN PENGKAJIAN ULANG DESAIN
Pada tahap Mobilisasi, hal-hal yang akan dilakukan dan dikoordinasikan oleh
Konsultan Pengawas antara lain :
Memeriksa mobilisasi peralatan sesuai kebutuhan.
Memeriksa semua kualitas bahan yang akan digunakan untuk konstruksi.
Memeriksa dan memberikan saran atas manajemen alat berat, termasuk saran akan
kapasitas alat minimum yang bisa digunakan, jumlah alat, jenis alat dan penempatan alat.
Memeriksa dan memberikan saran akan penempatan base camp, AMP, stone crusher,
dan alat berat lainnya, sedemikian sehingga mendapatkan jarak tempuh yang paling
menguntungkan.
Memeriksa dan memberikan saran atas detail rencana kerja yang diajukan kontraktor,
meliputi antara lin :
- Metoda konstruksi yang akan digunakan
- Gambar rencana (shop drawing)
- Penentuan/perhitungan volume pekerjaan utama (critical work time)
- Personil kontraktor di lapangan
- Time schedule, Bar Chart, “S” Curve, CMP, dan sebagainya.
Bersama-sama kontraktor membuat dan memeriksa formula campuran pekerjaan (job
mix formula) untuk pekerjaan timbunan tanah (bila ada), lapis pondasi agregat, ATB,
AC/HRS, Beton, dan pekerjaan lainnya.
Tujuannya adalah :
Gambar 5.7
PENGKAJIAN ULANG TERHADAP DESAIN (REVIEW DESIGN)
MULAI
ADA TIDAK
KETIDAK-SESUAIAN ?
YA
YA
SIAPKAN COA
(CHANGE ORDER ACTIVATOR)
DAN REVISI GAMBAR
DICATAT DI SISTEM
DIBUATKAN BERITA ACARA DOKUMENTASI ARSIP
PERUBAHAN GAMBAR (FILE)
AKHIR
5.6.3 TAHAP KEGIATAN LAPANGAN
Tujuan utama dari kegiatan pengawasan teknis adalah memastikan agar maksud
dari gambar rencana dapat dilaksanakan secara baik dan mengantisipasi penyesuaian di
lapangan secara awal untuk mencegah hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dalam tahapan aktivitas konstruksi, konsultan akan melakukan aktivitas pengawasan
terhadap pekerjaan kontraktor, aktivitas ini akan dilakukan oleh Tim Pengawas Lapangan
dan Pemberi Tugas.
Pihak konsultan supervisi harus pula memperhatikan perubahan kontrak sehingga dapat
dipahami bila terjadi perubahan pada perintah pekerjaan. Hal ini harus secepatnya
dilaporkan kepadaPemilik Proyek sehingga Pemilik Proyek dapat segera mengambil langkah
kebijakan.
Pada tahap konstruksi ini, konsultan akan melakukan pekerjaan, yang meliputi:
Hal yang perlu diperhatikan dan perlu pengawasan khusus pada tahap konstruksi,
adalah pengaturan arus lalu lintas selama konstruksi berlangsung. Karena
gangguan arus lalu lintas akan menyebabkan gangguan distribusi bahan kebutuhan
pokok, atau merusak/menurunkan mutu pekerjaan yang masih belum selesai
sepenuhnya.
Manajemen lalu-lintas yang diusulkan oleh kontraktor dan telah disetujui oleh
konsultan harus benar-benar dijalankan dan dievaluasi secara terus menerus sesuai
dengan perkembangan yang terjadi di lapangan.
Gambar kerja harus dengan teliti diperiksa untuk memastikan kesesuaiannya dengan
gambar rencana, kebutuhan struktur, dan kuantitas serta spesifikasi yang, telah
ditentukan.
Pekerjaan yang bersangkutan tidak akan dapat dikerjakan, sampai gambar kerja
disetujui.
C. INSPEKSI HARIAN
E. MONITOR PEKERJAAN
Konsultan akan memonitor secara terus menerus pekerjaan, untuk menjaga agar
pekerjaan kontraktor sesuai dengan jadwal yang telah disetujui. Apabila dari
monitoring dan evaluasi ditemukan adanya kesalahan atau ketidak-wajaran, maka
Konsultan wajib melaporkannya kepada Pemberi Tugas, dengan terlebih dulu
mengadakan diskusi Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan. Semua hasil
monitoring dan evaluasi setiap tahapan pelaksanaan kegiatan disusun dalam
laporan singkat pelaksanaan tahapan kegiatan dan menyampaikannya kepada P2JN
Provinsi Kalimantan Selatan..
Konsultan mengadakan rapat rutin mingguan bersama Kontraktor dan kepala Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan
dan Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan fisik, yang membahas hal - hal sebagai
berikut :
Antisipasi dan koreksi yang perlu dilakukan oleh Kontraktor untuk perbaikan
pekerjaan
Rapat rutin mingguan diselenggarakan di kantor satuan kerja, sedangkan rapat rutin
bulanan sebagai rapat koordinasi yang harus dihadiri oleh pihak Direktorat Jenderal
Bina Marga.
Satuan Kerja PPK Satuan kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan
jembatanProvinsiKalimantan Selatan
Pemda setempat, jika dianggap perlu.
h. Panitia Penilai Serah Terima bertugas ke lapangan dan membuat daftar kerusakan
serta kekurangan dari pekerjaan. Demikian juga hasil pengujian material di
lapangan dan laboratorium harus dilampirkan pada acara Serah Terima. Untuk
perbaikan penyimpangan-penyimpangan maupun kerusakan - kerusakan, Panitia
Penilai Serah Terima hanya memberi ijin satu periode penundaan tidak lebih dari
30 hari sejak terakhir penyelesaian pelaksanaan pekerjaan atau perpanjangan
waktu.
i. Jika setelah periode penundaan tersebut Kontraktor telah memperbaiki semua
penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan-kerusakan sesuai dengan yang
terdaftar dengan baik dan benar serta diterima oleh Panitia Penilai Serah Terima
yang dilampirkan pada proses Serah Terima Awal maka Panitia Penilai Serah
Terima akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Awal (Provisional Hand Over/
PHO).
Bagan Alir Prosedur Serah Terima Awal (PHO) seperti terlihat padaGambar 5.9
Gambar 5.9
Serah Terima Awal (Provisional Hand Over /PHO)
START
REQUEST KONTRAKTOR
UNTUK SERAH TERIMA
TUNDA
TIDAK
95% PEKERJAAN
MAJOR SELESAI?
YA
DAFTAR
YA KETIDAKSE
ADA KETIDAK SESUAIAN/
PERBAIKI SUAIAN
KEKURANGAN?
TIDAK
JAMINAN DICATAT DAN
PEMELIHARAAN PEMERIKSAAN KEBENARAN DISIMPAN DI SISTEM
DISERAHKAN (VERIFIKASI) (NP-13) DOKUMENTASI
KEPADA BERKAS (FILE)
PEMBERI TUGAS
SELESAI
H. SERAH TERIMA AKHIR (FINAL HAND OVERI FHO)
Serah Terima Akhir (Final Hand OverI FHO) adalah suatu kegiatan serah terima akhir
lapangan dari Kontraktor kepada Pelaksana Kegiatan Fisik, setelah Kontractor
menyelesaikan seluruh perbaikan terhadap kekurangan yang ada pada daftar
perbaikan yang dibuat oleh Panitia Penilai Serah Terima setelah kunjungan kedua ke
lapangan.
Bagan Alir Serah Terima Akhir (FHO) seperti terlihat pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10
SERAH TERIMA AKHIR (FINAL HAND OVER / FHO)
START
PEKERJAAN TIDAK
SELURUHNYA
SELESAI?
YA
DAFTAR
YA YA KETIDAK
ADA KETIDAK SESUAIAN/
PERBAIKI SESUAIAN
KEKURANGAN?
TIDAK
JAMINAN DICATAT DAN
PEMELIHARAAN PEMERIKSAAN DISIMPAN DI SISTEM
DISERAHKAN KEBENARAN(VERIFIKASI) DOKUMENTASI ARSIP
KEMBALIKEPADA (NP-13) (FILE)
KONTRAKTOR OLEH
PEMBERITUGAS
SELESAI
5.7 ALIH PENGETAHUAN (TRANSFER OF KNOWLEDGE)
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, dalam setiap kesempatan diharapkan
terjadi alih pengetahuan (transfer of knowledge) antara Konsultan, Kontraktor dan staf di
Lingkungan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen. Banyak kesempatan yang dilakukan
melalui aktivitas rutin yang dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan. Namun pelaksanaan alih
pengetahuan dapat juga dilakukan melalui acara yang secara sengaja dijadualkan dan
dalam bentuk aktivitas resmi dalam suatu acara. Beberapa acara resmi yang dilakukan
sebagai sarana alih pengetahuan antara lain :
1. Rapat-rapat;
2. Pengetesan mutu pekerjaan;
3. Saran dan asistensi
Konsultan akan membentuk tim kerja dan berinteraksi dengan semua instansi untuk
menumbuhkan “rasa memiliki / sense of belonging” terhadap proyek yang dibangun dan
diawasi.
5 .8 RENCANA KERJA
Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi keragu-raguan atau
kesalahan dalam pelaksanaan
Manajemen / pengaturan / penempatan alat berat oleh Kontraktor
Kemajuan pekerjaan
Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada Kontraktor dan atau sebaliknya
Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya
Rencana kerja Kontraktor untuk bulan berikutnya
Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu dilaksanakan
dengan “crash-program” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan meeting khusus.
Project meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik (mingguan),
untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.
Secara ringkas, semua aktifitas dilapangan dapat dirangkum seperti di bawah ini :
1. PEMATOKAN BERSAMA ( SETTING OUT )
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah petunjuk Konsultan.
Hasil survey tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang
ada dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang
ada akan dipergunakan oleh Konsultan untuk mereview design untuk keperluan proyek
( bila ada ).
2. PERSIAPAN LAPANGAN
Pada tahap persiapan di lapangan, tim pengawas akan mengawasi dan memeriksa
aktifitas-aktifitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
konstruksi
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan ( job mix formula ) untuk aspal, beton
dan lain-lain
Lokasi letak bahan-bahan
Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
Jumlah dan kondisi semua peralatan
Jumlah personil Kontraktor
Jumlah dan kualitas bahan-bahan
Kondisi cuaca
Prosedur administrasi Kontraktor
Form/formulir kerja
Persiapan form-work
Mengecek jadual Kontraktor
Persiapan konstruksi
3. PEKERJAAN KONSTRUKSI
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh
Konsultan dan Pelaksana Kegiatan Fisik maka Kontraktor akan diijinkan untuk
melanjutkan pekerjaan konstruksi.
Pengecekan jadual
Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan
Pengambilan contoh ( sampling )
Lokasi pekerjaan
Peralatan yang akan digunakan
Estimasi volume pekerjaan
Material yang akan digunakan
Rencana jam kerja
4. PENGAWASAN MUTU
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas
antara lain sebagai berikut :
Konsultan akan :
5. PENGAWASAN KUANTITAS
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kuantitas
antara lain sebagai berikut :
2. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat : jadwal rencana kerja, metodologi pengawasan,
tahapan pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara lengkap, jadwal personil
pendukung yang telah disetujui aktif di lapangan dan Rencana Mutu Kontrak
Jasa Konsultansi Pengawasan Teknis.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
3. Laporan Bulanan
Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan
Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh
kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau
keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran
bagaimana menanggulangi/menyelesaikan permasalahan tersebut. Jadwal
pengiriman laporan diatur sebagai berikut :
a) Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling lambat setiap
tanggal 7 (tujuh) pada bulan berikutnya. Pengiriman ditujukan
kepada Kepala Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Kalimantan Selatan serta kepada PPK, Kepala Satker SKPD
Provinsi Kalimantan Selatan, Satker PJN Wilayah I Provinsi Kalimantan
Selatan dan instansi lainnya yang terkait.
b) Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat setiap tanggal 7 (tujuh)
pada bulan berikutnya dan disertai tanda terima dari PO (Project Officer)
paket yang bersangkutan.
4. Laporan Mutu
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari
semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/ bukti pengujian
pada formulir laboratorium/ lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang
mewakili. Penyedia Jasa (Konsultan) harus menyerahkan 3 (tiga)
rangkap/buku.
5. Laporan Triwulan
Laporan Triwulan ini termasuk informasi status personil yang dimobilisasi,
kemajuan dari pekerjaan lapangan, variasi kontrak dan Change Order,
status klaim (jika ada), deskripsi singkat mengenai masalah teknis atau
masalah kontrak yang terjadi termasuk terjadinya kegagalan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan informasi lain yang berkaitan dengan semua
jaringan jalan yang sedang berjalan di bawah pengawasannya termasuk
rekomendasi tindak lanjut penanganannya.
6. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat ringkasan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan pemeliharaan di
masa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin terjadi dan pemberian
solusinya (jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan
yang akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung
jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan
dan tanggapan terhadap Gambar Terlaksana (As Built Drawing yang
dikerjakan oleh Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan
lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi
Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan
akhir sudah harus diserahkan ke PPK fisik yang berisi penjelasan sebagai
berikut:
- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan
penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatan
pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
- Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan
keuangan.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan
operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan
pada program pekerjaan di lingkungan unit kerjanya.
7. CATATAN-CATATAN TEKNIS
Catatan-catatan akan dikeluarkan dari waktu ke waktu, untuk memberikan petunjuk-
petunjuk kepada Kontraktor guna meningkatkan aspek-aspek pekerjaan fisik, metode
kerja/construction method dan lain-lain.
SUPERVISION ENGINEER
- Sekretaris/Opr Komp
- Supir
- Inspector Jalan 1
- Inspector Jalan 2
- Inspector Jembatan 1
- Inspector Jembatan 2
- Surveyor 1
- Surveyor Jembatan
- Lab Technician 1
- Lab Technician Jembatan
5 . 9. 2 KOMPOSISI TIM
Tenaga Ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan direncanakan
dengan seksama, agar memenuhi kebutuhan program dan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Kegiatan ini adalah melaksanakan pekerjaan PW - 03 Pengawasan Teknik
Preservasi Jalan Kandangan - Lumpangi - Bts. Kab. Tanah Bumbu - Mentewe dan
Penggantian Jembatan Kusan Cs dan Alio Cs dalam melaksanakan pengawasan
pekerjaan konstruksi fisik langsung di lapangan.
Konsultan mengusulkan personil tenaga ahli yang dipilih bedasarkan kualifikasi yang
terbaik, pengalaman dalam proyek yang sama dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Di
dalam Kerangka Acuan Kerja, pilihan kriteria yang diusulkan untuk setiap usulan tim kerja
dengan mempertimbangkan sepenuhnya :
Sesuai dengan ketentuan dalam kerangka acuan kerja, setelah mempelajari lokasi
proyek dan lingkup pekerjaan yang akan ditangani, Konsultan berkesimpulan Tenaga Ahli
yang akan dimobilisasi dalam proyek ini adalah :
Tenaga Ahli Konsultan yang akan ditugaskan memiliki latar belakang pengalaman
yang cukup dalam pekerjaan perencanaan dan pengawasan teknis jalan dan jembatan dan
sudah terbiasa dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
g. Quality Engineer
Tugas-tugas Quality Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut dibawah ini :
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan
apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
2. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan
dan penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta
memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai,
peralatan laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
3. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana clan tenaga-tenaganya
dalam rangka pengendalian mutu material serta h secara tertulis
kepada Supervision Engineer (SE) tentang kekurangan-kekurangan
yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun
setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara
tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan
yang bersangkutan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan
oleh Pelaksana tida~1kurang dari syarat minimum yang ditetapkan
spesifikasi;
6. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi;
7. Menyerahkan kepada Supervision Engineer (SE) laporan bulanan
mengenai/semua hasil pengujian yang diperoleh selama
bulansebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision Engineer
kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium
serta pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data
yangada;
8. Menyiapkan format laporan penjarninan mutu pekerjaan, pengujian
hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan; 9. Melakukan
monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu
pekerjaan;
10. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika
ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian; dan
12. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).
asil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera
h. Quantity Engineer
Tugas-tugas QuantityEngineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang tersebut dibawah ini:
1. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan
volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
2. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di
lapangan, serta selalu memberikan informasi ten tang rincian
pekerjaan kepada Supervisiori Engineer,
3. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
4. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision
Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama
dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di
lapangan dengan di laboratorium.;
5. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua
lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan =s= kepada Supervision Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
6. Semua hasil pengarhatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Superuisiori Engineer pada hariitu juga;
7. Secara terus" menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa
semua /hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti
pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap pelaksana
sudah benar dan sesuai dengan ketentuandalam DokumenKontrak;
8. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan
material,jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan,
jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan,
kejadian• kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan
formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus diserahkan/
dikirim kepada Supervision Engineer dan PPKsetiap hari setelah selesai
kerja;
9. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap
semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan
pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut;
10. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan
evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
11. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan;
12. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang
disampaikan kepada PPK;
13. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasilpekerjaan,
perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta
menjaminbahwa pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan
14. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan
mutunya memenuhi syarat.
2. PERENCANAAN
1) Istilah dan Definisi
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dimanasisi individual pekerja hanya dipandang sebagai
subyek.
Keselamatan Konstruksi
Keselamatan kerja di proyek konstruksi yang dilihat dari sisi individual
pekerja dan organisasi dimana pekerja tersebut bekerja.
Rekayasa Keselamatan
Usaha pencegahan kecelakaan atau usaha peningkatan keselamatan kerja
dengan menggunakan rekayasa teknik.
Manajemen Keselamatan
Usaha pencegahan kecelakaan atau usaha peningkatan keselamatan kerja
dengan sistem manajemen.
Kecelakaan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan menimbulkan akibat kerugian personil
dan harta benda.
Kecelakaan Kerja
Kejadian yang tidak dikehendaki, terjadi pada waktu melakukan pekerjaan
dan menimbulkan akibat kerugian personil, harta benda atau kedua-duanya.
2) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
Pedomanini
menggunakanacuandokumenyangtelahdipublikasikanbaiktingkatnasional
maupuninternasional yaitumeliputi :
Undang-undangNo. 1tahun1970, tentangKeselamatan Kerja
Undang-undangNo. 23tahun1992, tentangKesehatan
Undang-undangNo. 18tahun1999, tentangJasa Konstruksi
Undang-undangNo. 13tahun2003, tentangKetenagakerjaan
Undang-undangNo. 38tahun2004, tentangJalan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006, tentang Jalan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/MEN/1980, tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja No. Kep.174/Men/1986 dan
Menteri Pekerjaan Umum No. Kep/104/Men/1986 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.05/MEN/1996, tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008, tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04/PRT/M/2009, tentang Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/PRT/M/2010, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2010, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan
Umum.
Pedoman pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk
Konstruksi Jalan dan Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, No : 004/BM/2006, Desember 2006
Prosedur Pengendalian Dokumen No.Dok : DJBM/SMM/PR/01; Rev.: 00;
Prosedur Pengendalian Dokumen No.Dok : DJBM/SMM/PR/02; Rev.: 00;
Prosedur Audit Internal No.Dok : DJBM/SMM/PR/03; Rev.: 00;
Pentunjuk Pelaksanaan Tinjauan Manajemen No.Dok : DJBM/SMM/PP/01;
Rev.: 00;
OrganisasiK3
Penanggung Jawab K3
III. Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini merupakan
unit structural dari organisasi Penyedia Jasa yang dikelola oleh Pengurus
atau Penyedia Jasa.
VI. Jika2 (dua) atau lebih Penyedia Jasa bergabung dalam suatu proyek
mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu
menjadi bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya
Penyedia Jasa harus melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan
keselamatan kerja termasuk penyediaan prasarana ,sumber daya manusia
dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh
karena itu baik Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah
persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya.
5) Ketentuan Teknis
5.1. Aspek Lingkungan
Dalamr angka perencanaan dan pelaksanaan K3 untuk konstruksi jalan
dan jembatan, Penyedia Jasa harus mengacu pada Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL), bila dokumen tersebut tidak ada maka
perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan aspek
lingkungan harus mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan.
2) Lampu /penerangan
a. Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-
alat penerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di
seluruh tempat kerja, termasuk padagang– gang.
b. Lampu-lampu harus aman, dan terang.
c. Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu
mencegah bahaya apabila lampu mati/pecah.
3) Ventilasi
a. Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai
untuk mendapat udara segar.
b. Jika perlu untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dari udara
yang dikotori oleh debu, gas– gas atau dari sebab – sebab lain,
harus dibuatkan ventilasi untuk pembuangan udara kotor.
c. Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas
yang berbahaya, tenaga kerja harus disediakan alat pelindung diri
untuk mencegah bahaya– bahaya tersebut di atas.
4) Kebersihan
a. Bahan –bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus
dipindahkan ketempat yang aman.
b. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
c. Peralatan dan benda–benda kecil tidak boleh dibiarkan karena
benda-benda tersebut dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya
membuat orang jatuh atau tersandung (terantuk).
d. Sisa–sisa barang alat–alat dan sampah tidak boleh dibiarkan
bertumpuk ditempat kerja.
e. Tempat–tempat kerja dan gang–gang yang licin karena oli atau
sebab lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau
sejenisnya.
f. Alat–alat yang mudah dipindah–pindahkan setelah dipakai harus
dikembalikan padatempat penyimpanan semula.
1) Tempat kerja yang tingginya lebih dari 2m diatas lantai atau diatas
tanah, seluruh sisinya yang terbuka harus dilindungi dengan terali
pengaman dan pinggir pengaman.
2) Tempat kerja yang tinggi harus dilengkapi dengan jalan masuk dan
keluar, misalnya tangga.
5.9. Jika perlu, untuk menghin dari bahaya terhadap tenaga kerja pada tempat
yang tinggi, atau tempat lainnya dimana tenaga kerja dapat jatuh lebih dari
ketinggian 2m harus dilengkapi dengan jaring(jala ) perangkap; pelataran(
platform) atau dengan menggunakan ikat pinggang (sabukpengaman) yang
dipasang dengan kuat.
5.11. UtilitasUmum
Utilitas umum seperti jaringan listrik, pipa gas, air, telepon dan
lainnya yang akan terganggu terkait dengan rencana kontruksi jalan dan
jembatan sebelumnya harus dilakukan koordinasi dengan instansi terkait
dan untuk kepastian tentang letak dan posisi utilitas tersebut, maka harus
dilakukan pemeriksaan, pengecekan serta peninjauan lapangan bersama
dengan instansi terkait tersebut.
5.12. Kebisingandan Getaran ( vibrasi )
Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi tenaga kerja harus
dikurangi sampai di bawah nilai ambang batas. Jika kebisingan tidak dapat
di atasi maka tenaga kerja harus memakai alat pelindung telinga (ear
protectors)
Seperti yang diminta dalam kerangka acuan kerja, konsultan menyusun jadual waktu
pelaksanaan pekerjaan (jadual kegiatan). Untuk menjamin ketepatan waktu penyelesaian
dan kelancaran tugas maka team konsultan akan selalu melakukan kerja sama antar staf
secara kontinyu, melakukan diskusi/konsultasi dengan Pengguna Jasa dan instansi terkait
lainnya. Dan berdasar identifikasi pekerjaan utama tersebut diatas, konsultan dapat
menyusun jadual waktu pelaksanaan tersebut.
1 Mobilisasi
7 Field Engineering
III PELAPORAN
RMK
Laporan Pendahuluan
Laporan Bulanan
Laporan K3
Laporan Mutu
Laporan Triwulan
Laporan Akhir
Komposisi tim dan Penugasan Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan PW - 03
Pengawasan Teknik Preservasi Jalan Kandangan - Lumpangi - Bts. Kab. Tanah Bumbu
- Mentewe dan Penggantian Jembatan Kusan Cs dan Alio Csini dapat dilihat pada
Lampiran 4 Komposisi Tim dan Penugasan.
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Tenaga
Tenaga
Nama Ahli Lingkup Posisi Jumlah
Ahli Lokal/ Uraian Pekerjaan
Personil Tetap/Ti Keahlian Diusulkan Orang Bulan
Asing
dak Tetap
Ir. Puji Tidak Tenaga Ahli Teknik Supervision Memimpin dan mengkoordinir seluruh 11
Mulyanto, Tetap Lokal Jalan dan Engneer kegiatan anggota tim kerja dalam
Msi Jembatan pelaksanaan pekerjaan dampai
Utama, Ahli dengan pekerjaan dinyatakan selesai
K3
Konstruksi
Madya
Djunaedi Tidak Tenaga Ahli Teknik Inspection Melakukan Pengawasan dilapangan, 8
Hendro Tetap Lokal Jalan, Engineer melakukan pemeriksaan dan
Pramono Jembatan Jalan mengendalian kegiatan yang
dan K3 berhubungan dengan aspek desain,
Konstruksi pengukuran volume bahan dan
Madya pekerjaan sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan.
Agung Tidak Tenaga Ahli Teknik Inspection Melakukan Pengawasan dilapangan, 7
Irawan Tetap Lokal Jalan dan Engineer melakukan pemeriksaan dan
Jembatan Jembatan mengendalian kegiatan yang
Madya berhubungan dengan aspek desain,
pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan.
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Tenaga
Tenaga
Nama Ahli Lingkup Posisi Jumlah
Ahli Lokal/ Uraian Pekerjaan
Personil Tetap/Ti Keahlian Diusulkan Orang Bulan
Asing
dak Tetap
Lutfi Karete Tidak Tenaga Ahli Teknik Quality Melakukan pengawasan semua 7
Tetap Lokal Jalan Engineer pekerjaan pengujian dan
Madya dan menganalisa semua data hasil
Jembatan pengujin, memeriksa semua
Muda material/bahan dan menyerahkan
laporannya ke Supervision Engineer
Patria Tidak Tenaga Ahli Jalan, Health Memastikan bahwa aspek keamanaan 5
Niagara Tetap Lokal Jembatan Safety Kesehatan, Keselamatan dan
dan K3 Invironment Lingkungan sudah tersedia dan di
Konstruksi terapkan dalam pelaksanaan
Madya pekerjaan konstruksi
Tenaga Pendukung
(Personil Lainnya)
Dengan melihat jumlah ruas jalan yang akan diawasi, waktu pelaksanaan yang
disediakan serta besarnya nilai pagu yang disediakan, Konsultan memperkirakan lama
penugasan dan jumlah MM untuk masing-masing tenaga ahli.
Jadual Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Teknisi dapat dilihat pada Lampiran 5.
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Bulan Ke Orang
No Nama Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan
2 Inspector Jalan 2 11
3 Inspector Jembatan 1 8
4 Inspector Jembatan 2 8
5 Surveyor 6
6 Surveyor Jembatan 6
7 Lab. Technician 7
8 Lab. Technician 2 7.5
Subtotal 64,5
Bulan Ke Orang
No Nama Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan
2 Supir 11
Sub Total 22
Total 130,5
Kualifikasi tenaga ahli untuk pelaksanaan pekerjaan PW - 03 Pengawasan Teknik
Preservasi Jalan Kandangan - Lumpangi - Bts. Kab. Tanah Bumbu - Mentewe dan
Penggantian Jembatan Kusan Cs dan Alio Cs yang akan kami sampaikan terdiri dari :