Anda di halaman 1dari 29

Usulan Teknis

Secara umum Kerangka Acuan Kerja yang disampaikan sangat informatif dan
merepresentasikan apa yang menjadi latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran, lingkup pekerjaan, lokasi, personil, pelaporan dan sebagainya yang
diperlukan oleh Konsultan sebagai acuan untuk menyusun dokumen teknis.
Kerangka Acuan Kerja sebagai dasar dan batasan-batasan akan apa yang
diinginkan oleh Pengguna Jasa terutama kesesuaian Output yang harus
dihasilkan dengan metode yang digunakan Konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan. Selanjutnya apa yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja menjadi
substansi dalam penyusunan dan isi dari Rencana Mutu Kontrak maupun
Program Mutu nantinya tentu dengan ada penambahan kesepakatan dan lain
sebagainya.

Pada intinya Kerangka Acuan Kerja ini membantu BPJN NTB dalam
menjalankan tupoksinya yang meliputi turut serta dan berperan aktif dalam
pelaksanaan pembinaan teknik dan administrasi teknik kepada Satuan Kerja
di lingkungan BPJN NTB, monitoring dan Evaluasi jadwal pelaksanaan proyek
secara menyeluruh di masing-masing wilayah terkait untuk semua aktifitas
utama yang harus dilakukan sesuai target, menyiapkan metode evaluasi
rencana kerja serta jadwal pelaksanaan kegiatan evaluasi aplikasi standar

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 1 |BAB - C


Usulan Teknis

dan spesifikasi, monitoring dan evaluasi penerapan evaluasi rencana kerja


dan prosedur operasi standar yang terkait dalam aktifitas pekerjaan,
memberikan laporan hasil identifikasi apabila terdapat permasalahan
pelaksanaan proyek kepada pengguna jasa, mengumpulkan masukan-
masukan dan informasi yang diperlukan dari Satker/PPK dalam rangka evaluasi
pelaksanaa kegiatan di lapangan termasuk harga bahan, peralatan, dan upah di
setiap wilayah, menyusun laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan,
pengendalian analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan, evaluasi
pelaksanaan penilikan jalan serta kegiatan Padat Karya Rutin dan Non Rutin,
pengendalian pemanfaatan bagian-bagian jalan, pengendalian pelaksanaan
penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan, menyiapkan sistem
kendali mutu pekerjaan jalan dan jembatan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan, monitoring dan mengevaluasi kapasitas peralatan utama
yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, monitoring dan mengevaluasi
secara berkala pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan hasil quality control
yang dilakukan oleh para pihak terkait dalam kegiatan di lapangan, memberi
saran atau rekomendasi terhadap setiap permasalahan pekerjaan yang terjadi
di lapangan, membantu pelaksanaan review design pekerjaan fisik di lapangan
dan pekerjaan pengawasan/ konsultan supervisi jika diminta oleh Pengguna
Jasa, mengevaluasi pelaksanaan pengendalian penyusunan perjanjian/ kontrak
kelengkapan dokumen kontrak dan addendum kontrak atau CCO jika diminta
oleh Pengguna Jasa, memberi petunjuk (advice) dalam rangka terkait
masalah klaim dan prosedur pemutusan kontrak bila diperlukan, membantu
pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan dan komunikasi publik, dan
menyusun manajemen pelaporan sebagaimana yang diminta dalam KAK.
Pada akhirnya semua bermuara kepada Kinerja semua di BPJN NTB yang
meningkat pada khususnya dan tentu ini akan juga meningkatkan Kinerja BPJN
NTBpada umumnya.
Konsultan akan menanggapi apa yang dicantumkan dalam Kerangka Acuan
Kerja, akan tetapi ini bertujuan untuk lebih melengkapi dan menguatkan tujuan

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 2 |BAB - C


Usulan Teknis

dari masing-masing isi Kerangka Acuan Kerja, adapun tanggapan sebagai


berikut :

C.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LATAR BELAKANG

Pada tanggal 2 Oktober 2020, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan demikian, jumlah Balai Besar
dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang semula berjumlah 18 Balai, menjadi
26 Balai di seluruh Indonesia.

Provinsi yang menjadi kewenangannya pun berubah menjadi seperti tabel di


bawah ini:
STRUKTUR
ORGANISASI

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 3 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 4 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 5 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 6 |BAB - C


Usulan Teknis

NOMENKLATUR, LOKASI, DAN ATAU WILAYAH KERJA

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 7 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 8 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 9 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 10 |BAB - C


Usulan Teknis

PERUBAHAN-PERUBAHAN
MENDASAR

BAB III

UPT DI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Bagian Kesatu Umum

Pasal 77

UPT di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Bina Marga, terdiri atas:

a. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional;

b. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional;

c. Balai Bahan Jalan;

d. Balai Struktur Jembatan;

e. Balai Geoteknik dan Terowongan; dan

f. Balai Perkerasan dan Lingkungan Jalan.

Bagian Kedua

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Paragraf 1

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tipologi

Pasal 78

(1) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina
Marga.

(2) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 79

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional mempunyai tugas melaksanakan pemrograman, perencanaan, pengadaan,
pembangunan, preservasi dan pengendalian penerapan norma, standar, pedoman dan kriteria bidang jalan dan jembatan
termasuk konektivitas jaringan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 80

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional menyelenggarakan
fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan anggaran pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan;

b. penyiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data dan informasijalan dan jembatan, serta verifikasi data jaringan jalan
daerah, dan verifikasi usulan pemrograman jalan daerah;

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 10 |BAB - C


Usulan Teknis

c. pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi, dan evaluasi perencanaan teknis bidang jalan dan jembatan termasuk
keselamatan jalan, daerah rawan bencana, dan lingkungan;

d. penyiapan program, pengendalian, dan pengawasan pengadaan lahan jalan nasional, jalan bebas hambatan, dan jalan
tol;

e. penyusunan rencana, program, dan anggaran penanganan jalan dan jembatan termasuk sistem manajemen
keselamatan konstruksi dan lingkungan serta perubahannya.

f. penyiapan rencana dan dokumen pengadaan bidang jalan dan jembatan termasuk penyusunan dan pengawasan
penerapan analisis harga satuan pekerjaan bidang jalan dan jembatan;

g. pengendalian dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan penanganan jalan dan jembatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. sertifikasi laik operasi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant);

i. pengendalian pelaksanaan pekerjaan dan perubahan kontrakpekerjaan bidang jalan dan jembatan termasuk evaluasi
kinerja penyedia jasa;

j. penerapan hasil pengembangan teknologi bahan dan peralatan jalan dan jembatan;

k. pengendalian penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang jalan dan jembatan;

l. pelaksanaan pengujian, pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi serta evaluasi terhadap
hasil pengujian;

m. pelaksanaan analisis dampak lingkungan dan lalu lintas;

n. penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta pemanfaatan sumber daya konstruksi penanganan jalan
termasuk jalan bebas hambatan dan jalan tol yang dilaksanakan konstruksinya oleh pemerintah

o. pelaksanaan koordinasi, evaluasi, dan pengawasan terhadap pembangunan jalan tol yang dilaksanakan oleh Badan
Usaha Jalan Tol;

p. koordinasi dan pemantauan kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan bebas hambatan dan jalan tol serta koordinasi
pelaksanaan uji teknis dan operasi jalan tol dalam rangka laik fungsi jalan tol yang berada di wilayah kerjanya;

q. pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji laik fungsi;

r. pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan dan peralatan untuk
jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangan;

s. evaluasi dan penerapan standar pelayanan minimal jalan dan jembatan;

t. penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi perencanaan teknis perbaikan kerusakan jalan dan
jembatan akibat bencana alam;

u. pencegahan atau mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan dan
jembatan;

v. pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan;

w. penyediaan konsultasi teknik penanganan jalan dan jembatan pada jalan daerah termasuk konektivitas
jaringan jalan;

x. penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai besar;

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 11 |BAB - C


Usulan Teknis

y. penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan
terkait penanganan jalan dan jembatan; dan

z. pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara selaku unit akuntansi
wilayah serta laporan kinerja pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, umum, barang milik negara,
hukum, komunikasi publik dan rumah tangga, serta koordinasi dengan instansi terkait.

Pasal 81

Tipologi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, terdiri atas:

a. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A; dan

b. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe B.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A

Pasal 82

Susunan organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A, terdiri atas:

a. Bagian Umum dan Tata Usaha;

b. Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan;

c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan;

d. Bidang Preservasi I; dan

e. Bidang Preservasi II.

Pasal 83

Bagian Umum dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan data dan administrasi kepegawaian,
pengelolaan organisasi dan tata laksana, pelaksanaan pengendalian penyusunan perjanjian atau kontrak serta pemberian
advokasi hukum, pelaksanaan komunikasi publik di balai, pelaksanaan pengelolaan anggaran, urusan kas dan perbendaharaan,
serta administrasi dan akuntansi keuangan, pelaksanaan administrasi penerimaan negara bukan pajak, pelaksanaan pemantauan
penyelesaian laporan hasil pemeriksaan, pelaksanaan penatausahaan, pengelolaan, administrasi dan akuntansi barang milik
negara, pelaksanaan pengamanan fisik serta pelaksanaan proses sertifikasi tanah dan barang milik negara, fasilitasi usulan serta
pemantauan dan evaluasi atas penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan barang milik
negara, pengelolaan dan penetapan leger jalan nasional, penyusunan laporan berkala balai besar, pelaksanaan administrasi
perizinan bidang jalan dan jembatan, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan rumah tangga, dan penyediaan konsultasi
teknis pengelolaan leger jalan daerah serta koordinasi administrasi penerapan sistem pengendalian intern balai besar.

Pasal 84

Susunan organisasi Bagian Umum dan Tata Usaha terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 85

Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pelaksanaan, dan
pengolahan data dan informasi jalan dan jembatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran pembangunan dan preservasi

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 12 |BAB - C


Usulan Teknis

jalan dan jembatan termasuk sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan, pelaksanaan studi kelayakan, survei,
investigasi dan evaluasi perencanaan teknis pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan termasuk keselamatan jalan,
daerah rawan bencana dan lingkungan, penyiapan rencana dan dokumen pengadaan pembangunan dan preservasi jalan dan
jembatan, pelaksanaan penyusunan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan, penyiapan program pengadaan lahan
jalan nasional, pengendalian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan
sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia jasa perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan,
pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas, evaluasi penerapan standar pelayanan minimal jalan dan
jembatan, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai besar, penyediaan konsultasi teknik perencanaan dan pemrograman
jalan daerah termasuk konektivitas jaringan jalan, dukungan verifikasi data jaringan dan verifikasi usulan pemrograman jalan
daerah, penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait
perencanaan dan pemrograman jalan dan jembatan, evaluasi perencanaan teknis perbaikan kerusakan jalan dan jembatan akibat
bencana alam, penyusunan rencana, program dan anggaran perbaikan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam, dan
penyusunan usulan perubahan program, anggaran dan keluaran, serta rencana kegiatan pembangunan dan preservasi jalan dan
jembatan.

Pasal 86

Susunan organisasi Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 87

Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana kerja pengendalian dan
pengawasan, serta pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan pembangunan jalan, pengendalian pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa kegiatan pembangunan jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya, pengawasan penerapan
analisis harga satuan pekerjaan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan perubahan kontrak
pekerjaan konstruksi pembangunan jalan dan jembatan, penerapan hasil pengembangan teknologi bahan dan peralatan jalan
dan jembatan, pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji laik fungsi, pengendalian dan
pengawasan pengadaan lahan pembangunan jalan nasional, jalan bebas hambatan, dan jalan tol, pelaksanaan koordinasi,
evaluasi, dan pengawasan terhadap pembangunan jalan bebas hambatan dan jalan tol, koordinasi pelaksanaan uji teknis dan
operasi jalan tol dalam rangka laik fungsi jalan tol yang berada di wilayah kerjanya, pengendalian penerapan sistem manajemen
keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang pembangunan jalan dan jembatan, pelaksanaan pengujian, pemantauan, dan
pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi pembangunan jalan dan jembatan serta evaluasi terhadap hasil pengujian;
penyediaan konsultasi teknik pembangunan jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah, pengendalian pelaksanaan
pekerjaan bidang pembangunan jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan
eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait pembangunan jalan dan jembatan, pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia
jasa pembangunan jalan dan jembatan, dan penerapan standar pelayanan minimal bidang pembangunan jalan dan jembatan.

Pasal 88

Susunan organisasi Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 89

Bidang Preservasi I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta
pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa kegiatan preservasi jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya, pengawasan penerapan analisis harga satuan
pekerjaan kegiatan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan perubahan kontrak pekerjaan konstruksi
preservasi jalan dan jembatan, pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan
dan peralatan untuk jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan audit keselamatan
jalan dan jembatan, koordinasi dan pemantauan kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan bebas hambatan dan jalan tol,
pengendalian penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang preservasi jalan dan jembatan,
pelaksanaan pengujian, pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan jembatan
serta evaluasi terhadap hasil pengujian, penyediaan konsultasi teknik preservasi jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah,
pengendalian pelaksanaan pekerjaan bidang preservasi jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pelaksanaan pendampingan
dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan
evaluasi kinerja penyedia jasa preservasi jalan dan jembatan, penerapan standar pelayanan minimal bidang preservasi jalan dan
jembatan, pengendalian teknis fungsi dan pemanfaatan bagian - bagian jalan, pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan
jembatan pengendalian pencegahan/mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak
pada jalan dan jembatan, dan sertifikasi laik produksi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant)

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 13 |BAB - C


Usulan Teknis

Pasal 90

Susunan organisasi Bidang Preservasi I terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 91

Bidang Preservasi II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta
pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa kegiatan preservasi jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya, pengawasan penerapan analisis harga satuan
pekerjaan kegiatan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan perubahan kontrak pekerjaan konstruksi
preservasi jalan dan jembatan, pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan
dan peralatan untuk jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan audit keselamatan
jalan dan jembatan, koordinasi dan pemantauan kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan bebas hambatan dan jalan tol,
pengendalian penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang preservasi jalan dan jembatan,
pelaksanaan pengujian, pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan jembatan
serta evaluasi terhadap hasil pengujian, penyediaan konsultasi teknik preservasi jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah,
pengendalian pelaksanaan pekerjaan bidang preservasi jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pelaksanaan pendampingan
dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan
evaluasi kinerja penyedia jasa preservasi jalan dan jembatan, penerapan standar pelayanan minimal bidang preservasi jalan dan
jembatan, pengendalian teknis fungsi dan pemanfaatan bagian - bagian jalan, pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan
jembatan pengendalian pencegahan atau mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak
pada jalan dan jembatan, dan sertifikasi laik produksi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant).

Pasal 92

Susunan organisasi Bidang Preservasi II terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 93
Pembagian wilayah kerja untuk Bidang Preservasi I dan Bidang Preservasi II disesuaikan dengan beban kerja yang ditetapkan
oleh masing-masing Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A.

Paragraf 3 Susunan Organisasi

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe B

Pasal 94

Susunan organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe B, terdiri atas:

a. Bagian Umum dan Tata Usaha;

b. Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan;

c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan;

d. Bidang Preservasi; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 95
Bagian Umum dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan data dan administrasi kepegawaian,
pengelolaan organisasi dan tata laksana, pelaksanaan pengendalian penyusunan perjanjian atau kontrak serta pemberian
advokasi hukum, pelaksanaan komunikasi publik di balai besar, pelaksanaan pengelolaan anggaran, urusan kas dan
perbendaharaan, serta administrasi dan akuntansi keuangan, pelaksanaan administrasi penerimaan negara bukan pajak,
pelaksanaan pemantauan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan, pelaksanaan penatausahaan, pengelolaan, administrasi dan
akuntansi barang milik negara, pelaksanaan pengamanan fisik serta pelaksanaan proses sertifikasi tanah dan barang milik
negara, fasilitasi usulan serta pemantauan dan evaluasi atas penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan
penghapusan barang milik negara, pengelolaan dan penetapan leger jalan nasional, penyusunan laporan berkala balai besar,
pelaksanaan administrasi perizinan bidang jalan dan jembatan, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan rumah tangga,

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 14 |BAB - C


Usulan Teknis

dan penyediaan konsultasi teknis pengelolaan leger jalan daerah serta koordinasi administrasi penerapan sistem pengendalian
intern balai besar.

Pasal 96

Susunan organisasi Bagian Umum dan Tata Usaha terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 97

Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pelaksanaan, dan
pengolahan data dan informasi jalan dan jembatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran pembangunan dan preservasi
jalan dan jembatan termasuk sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan, pelaksanaan studi kelayakan, survei,
investigasi dan evaluasi perencanaan teknis pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan termasuk keselamatan jalan,
daerah rawan bencana dan lingkungan, penyiapan rencana dan dokumen pengadaan pembangunan dan preservasi jalan dan
jembatan, pelaksanaan penyusunan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan, penyiapan program pengadaan
lahan jalan nasional, pengendalian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan perencanaan dan pengawasan jalan dan
jembatan sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia jasa perencanaan dan pengawasan jalan dan
jembatan, pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas, evaluasi penerapan standar pelayanan minimal
jalan dan jembatan, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai, penyediaan konsultasi teknik perencanaan dan
pemrograman jalan daerah termasuk konektivitas jaringan jalan, dukungan verifikasi data jaringan dan verifikasi usulan
pemrograman jalan daerah, penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka
penuntasan temuan terkait perencanaan dan pemrograman jalan dan jembatan, evaluasi perencanaan teknis perbaikan
kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam, penyusunan rencana, program dan anggaran perbaikan kerusakan jalan dan
jembatan akibat bencana alam, dan penyusunan usulan perubahan program, anggaran dan keluaran serta rencana kegiatan
pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan.

Pasal 98

Susunan organisasi Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 99

Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan tugas melaksanakan penyiapan rencana kerja
pengendalian dan pengawasan, serta pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan pembangunan jalan; pengendalian
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan pembangunan jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya; pengawasan
penerapan analisis harga satuan pekerjaan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan
perubahan kontrak pekerjaan konstruksi pembangunan jalan dan jembatan, penerapan hasil pengembangan teknologi bahan
dan peralatan jalan dan jembatan, pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji laik fungsi,
pengendalian dan pengawasan pengadaan lahan pembangunan jalan nasional, jalan bebas hambatan, dan jalan tol, pelaksanaan
koordinasi, evaluasi, dan pengawasan terhadap pembangunan jalan bebas hambatan dan jalan tol, koordinasi pelaksanaan uji
teknis dan operasi jalan tol dalam rangka laik fungsi jalan tol yang berada di wilayah kerjanya; pengendalian penerapan sistem
manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang pembangunan jalan dan jembatan, pelaksanaan pengujian,
pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi pembangunan jalan dan jembatan serta evaluasi terhadap
hasil pengujian, penyediaan konsultasi teknik pembangunan jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah, pengendalian
pelaksanaan pekerjaan bidang pembangunan jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit
internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait pembangunan jalan dan jembatan, pelaksanaan evaluasi kinerja
penyedia jasa pembangunan jalan dan jembatan dan penerapan standar pelayanan minimal bidang pembangunan jalan dan
jembatan.

Pasal 100

Susunan organisasi Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 20 |BAB - C


Usulan Teknis

Pasal 101

Bidang Preservasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta pemanfaatan
sumber daya konstruksi pelaksanaan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
kegiatan preservasi jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya, pengawasan penerapan analisis harga satuan pekerjaan
kegiatan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan perubahan kontrak pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan
jembatan, pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan dan peralatan untuk
jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan,
koordinasi dan pemantauan kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan bebas hambatan dan jalan tol, pengendalian penerapan
sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang preservasi jalan dan jembatan pelaksanaan pengujian,
pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan jembatan serta evaluasi terhadap hasil
pengujian, penyediaan konsultasi teknik preservasi jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah, pengendalian pelaksanaan
pekerjaan bidang preservasi jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pelaksanaan pendampingan dalam periode audit internal
dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia
jasa preservasi jalan dan jembatan, penerapan standar pelayanan minimal bidang preservasi jalan dan jembatan, pengendalian
teknis fungsi dan pemanfaatan bagian-bagian jalan, pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan jembatan, pengendalian
pencegahan atau mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan dan jembatan,
dan sertifikasi laik produksi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant).

Pasal 102

Susunan organisasi Bidang Preservasi terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Ketiga

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Paragraf 1

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 103

(1) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Marga.

(2) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 104

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional mempunyai tugas melaksanakan pemrograman, perencanaan, pengadaan, pembangunan,
preservasi dan pengendalian penerapan norma, standar, pedoman dan kriteria bidang jalan dan jembatan termasuk konektivitas
jaringan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 105

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menyelenggarakan
fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan anggaran pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan;

b. penyiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data dan informasi jalan dan jembatan serta verifikasi data jaringan jalan
daerah dan verifikasi usulan pemrograman jalan daerah;

c. pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi dan evaluasi perencanaan teknis bidang jalan dan jembatan termasuk
keselamatan jalan, daerah rawan bencana dan lingkungan;

d. penyiapan program, pengendalian dan pengawasan pengadaan lahan jalan nasional, jalan bebas hambatan, dan jalan
tol;

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 21 |BAB - C


Usulan Teknis

e. penyusunan rencana, program, dan anggaran penanganan jalan dan jembatan termasuk sistem manajemen
keselamatan konstruksi (SMKK), serta lingkungan dan perubahannya;

f. penyiapan rencana dan dokumen pengadaan bidang jalan dan jembatan termasuk penyusunan dan pengawasan
penerapan analisis harga satuan pekerjaan bidang jalan dan jembatan;

g. pengendalian dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan penanganan jalan dan jembatan sesuai dengan
kewenangannya;

h. sertifikasi laik operasi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant);

i. pengendalian pelaksanaan pekerjaan dan perubahan kontrakpekerjaan bidang jalan dan jembatan termasuk evaluasi
kinerja penyedia jasa;

j. penerapan hasil pengembangan teknologi bahan dan peralatan jalan dan jembatan;

k. pengendalian penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi dan lingkungan di bidang jalan dan jembatan;

l. pelaksanaan pengujian, pemantauan dan pengendalian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi serta evaluasi terhadap
hasil pengujian;

m. pelaksanaan analisis dampak lingkungan dan lalu lintas;

n. penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta pemanfaatan sumber daya konstruksi penanganan jalan
termasuk jalan bebas hambatan dan jalan tol yang dilaksanakan konstruksinya oleh pemerintah;

o. pelaksanaan koordinasi, evaluasi, dan pengawasan terhadap pembangunan jalan tol yang dilaksanakan oleh Badan
Usaha Jalan Tol;

p. koordinasi dan pemantauan kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan bebas hambatan dan jalan tol serta koordinasi
pelaksanaan uji teknis dan operasi jalan tol dalam rangka laik fungsi jalan tol yang berada di wilayah kerjanya;

q. pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji laik fungsi;

r. pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan dan peralatan untuk
jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangannya;

s. evaluasi dan penerapan standar pelayanan minimal jalan dan jembatan;

t. penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi perencanaan teknis perbaikan kerusakan jalan dan
jembatan akibat bencana alam;

u. pencegahan atau mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan dan
jembatan;

v. pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan;

w. penyediaan konsultasi teknik penanganan jalan dan jembatan pada jalan daerah termasuk konektivitas
jaringan jalan;

x. penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai;

y. penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan
terkait penanganan jalan dan jembatan; dan

z. pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara selaku unit akuntansi
wilayah serta laporan kinerja pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, umum, barang milik negara,
hukum, komunikasi publik dan rumah tangga, serta koordinasi dengan instansi terkait.

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 22 |BAB - C


Usulan Teknis

Paragraf 2 Susunan Organisasi

Pasal 106

Susunan organisasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional terdiri atas:

a. Subbagian Umum dan Tata Usaha;

b. Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan;

c. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

d. Seksi Preservasi; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 107

(1) Subbagian Umum dan Tata Usaha mempunyai tugas pelaksanaan urusan pengelolaan data dan administrasi
kepegawaian, pengelolaan organisasi dan tata laksana; pelaksanaan pengendalian penyusunan perjanjian atau kontrak
serta pemberian advokasi hukum, pelaksanaan komunikasi publik di Balai, pelaksanaan pengelolaan anggaran,
urusan kas dan perbendaharaan, serta administrasi dan akuntansi keuangan, pelaksanaan administrasi
penerimaan negara bukan pajak, pelaksanaan pemantauan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan;
pelaksanaan penatausahaan, pengelolaan, administrasi dan akuntansi barang milik negara,
pelaksanaan pengamanan fisik serta pelaksanaan proses sertifikasi tanah dan barang milik negara, fasilitasi usulan
serta pemantauan dan evaluasi atas penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan
penghapusan barang milik negara, pengelolaan dan penetapan leger jalan nasional, penyusunan
laporan berkala balai, pelaksanaan administrasi perizinan bidang jalan dan jembatan, pelaksanaan urusan tata usaha,
kearsipan, dan rumah tangga balai, dan penyediaan konsultasi teknis pengelolaan leger jalan daerah, serta koordinasi
administrasi penerapan sistem pengendalian intern balai.

(2) Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan mempunyai tugas melakukan penyiapan, pelaksanaan, dan
pengolahan data dan informasi jalan dan jembatan, melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran
pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan termasuk sistem manajemen keselamatan konstruksi dan
lingkungan, melakukan pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi, dan evaluasi perencanaan teknis
pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan termasuk keselamatan jalan, daerah rawan bencana dan lingkungan,
penyiapan rencana dan dokumen pengadaan pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan
penyusunan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan, penyiapan program pengadaan lahan jalan nasional,
pengendalian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan
sesuai dengan kewenangannya, pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia jasa perencanaan dan pengawasan jalan dan
jembatan, pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas, evaluasi penerapan standar pelayanan
minimal jalan dan jembatan, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai, penyediaan konsultasi teknik
perencanaan dan pemrograman jalan daerah termasuk konektivitas jaringan jalan, dukungan verifikasi data jaringan
dan verifikasi usulan pemrograman jalan daerah, penyiapan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal
dan eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait perencanaan dan pemrograman jalan dan jembatan, evaluasi
perencanaan teknis perbaikan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam, penyusunan rencana, program dan
anggaran perbaikan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam, dan penyusunan usulan perubahan program,
anggaran dan keluaran serta rencana kegiatan pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan.

(3) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan penyiapan rencana kerja pengendalian dan
pengawasan, serta pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan pembangunan jalan termasuk jalan bebas
hambatan dan jalan tol yang dilaksanakan konstruksinya oleh pemerintah, melakukan pelaksanaan koordinasi,
evaluasi, dan pengawasan terhadap pembangunan jalan tol yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol,
melakukan pengendalian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan pembangunan jalan dan jembatan sesuai
dengan kewenangannya, melakukan pengawasan penerapan analisis harga satuan pekerjaan kegiatan pembangunan
jalan dan jembatan, melakukan pengendalian pelaksanaan perubahan kontrak pekerjaan konstruksi pembangunan
jalan dan jembatan, melakukan pelaksanaan program kelaikan jalan dan jembatan nasional termasuk uji laik fungsi,
melakukan penerapan hasil pengembangan teknologi bahan dan peralatan jalan dan jembatan, pengendalian dan
pengawasan pengadaan lahan pembangunan jalan nasional, jalan bebas hambatan, dan jalan tol, melaksanakan
pengendalian penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) dan lingkungan di bidang pembangunan
jalan dan jembatan, melaksanakan pemantauan dan pengujian bahan dan hasil pekerjaan konstruksi serta evaluasi

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 23 |BAB - C


Usulan Teknis

terhadap hasil pengujian, melaksanakan penyediaan konsultasi teknik pembangunan jalan dan jembatan yang berada
di jalan daerah, melakukan koordinasi pelaksanaan uji teknis dan operasi jalan tol dalam rangka laik fungsi jalan tol
yang berada di wilayah kerjanya, melakukan pengendalian pelaksanaan pekerjaan bidang pembangunan jalan dan
jembatan, menyiapkan bahan dan pendampingan dalam periode audit internal dan eksternal dalam rangka penuntasan
temuan terkait pembangunan jalan dan jembatan, evaluasi kinerja penyedia jasa pembangunan jalan dan jembatan
dan melaksanakan penerapan standar pelayanan minimal bidang pembangunan jalan dan jembatan.

(4) Seksi Preservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan rencana kerja pengendalian dan pengawasan, serta
pemanfaatan sumber daya konstruksi pelaksanaan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa kegiatan preservasi jalan dan jembatan sesuai dengan kewenangannya, pengawasan
penerapan analisa harga satuan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan, pengendalian pelaksanaan perubahan
kontrak pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan jembatan, pengadaan atau penyediaan, penyimpanan,
pemeliharaan, penggunaan, dan pemantauan bahan dan peralatan untuk jalan dan jembatan termasuk suku cadang
sesuai dengan kewenangannya, pengadaan atau penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan
pemantauan bahan dan peralatan untuk jalan dan jembatan termasuk suku cadang sesuai dengan kewenangannya,
pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan, koordinasi dan monitoring kegiatan operasi dan pemeliharaan
jalan bebas hambatan dan jalan tol, pelaksanaan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) dan lingkungan
di bidang preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan pengujian, pemantauan, dan pengendalian bahan dan hasil
pekerjaan konstruksi preservasi jalan dan jembatan serta evaluasi terhadap hasil pengujian, penyediaan konsultasi
teknik preservasi jalan dan jembatan yang berada di jalan daerah, pengendalian pelaksanaan pekerjaan bidang
preservasi jalan dan jembatan, penyiapan bahan dan pelaksanaan pendampingan dalam periode audit internal dan
eksternal dalam rangka penuntasan temuan terkait preservasi jalan dan jembatan, pelaksanaan evaluasi kinerja
penyedia jasa preservasi jalan dan jembatan, penerapan standar pelayanan minimal bidang preservasi jalan dan
jembatan, pengendalian teknis fungsi dan pemanfaatan bagian- bagian jalan, pengendalian pelaksanaan penilikan
jalan dan jembatan, pengendalian pencegahan/mitigasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang
berdampak pada jalan dan jembatan, dan sertifikasi laik produksi mesin pencampur aspal (asphalt mixing plant).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020 - 2024 terdapat 7


agenda pembangunan yang salah satunya adalah memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar yang ditujukan untuk
mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan
nasional melalui pembangunan infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan
konektivitas multimoda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan
infrastruktur perkotaan.
Untuk mewujudkan agenda pembangunan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Marga memiliki Rencana
Strategis yaitu meningkatkan konektivitas jaringan jalan nasional serta meningkatkan
kinerja pelayanan jalan nasional.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah Direktorat Jenderal Bina
Marga, Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Barat
selanjutnya disebut BPJN NTB mempunyai tugas melaksanakan pemrograman,
perencanaan, pengadaan, pembangunan, preservasi dan pengendalian penerapan
norma, standar, pedoman dan kriteria bidang jalan dan jembatan termasuk konektivitas
jaringan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mendukung
penuh Rencana Strategis tersebut agar program peningkatan pelayanan jalan nasional
dapat berjalan sesuai dengan target rencana yang telah ditetapkan.

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 24 |BAB - C


Usulan Teknis

Salah satu upaya yang dilakukan Satuan Kerja BPJN NTB agar pelaksanaan program
peningkatan pelayanan jalan nasional khususnya di Provinsi NTB dapat berjalan
dengan baik adalah dengan mengadakan kegiatan Jasa Konsultansi Bantuan
Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB yang pengelolaannya diwakili oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Preservasi.

Dalam melaksanakan kegiatan tahunan, BPJN NTB mendasarkan kepada Rencana


Strategis (Renstra) 5 tahunan, yang dijabarkan kedalam kegiatan tahunan untuk
mencapai kinerja yang baik. Renstra BPJN NTB juga mengacu kepada Renstra 5
tahunan Ditjen Bina Marga, sehingga apa yang direncanakan secara nasional akan
diaplikasikan di wilayah NTB. Kemudian akan dievaluasi kinerja jalan dan
jembatannya, kemantapannya dan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan
untuk BPJN NTB sehingga akan terlihat kecenderungan naik atau menurun kinerjanya.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB, wilayahya meliputi 1 (Satu) Provinsi yakni Nusa
Tenggara Barat. Dengan berubahnya struktur organisasi di lingkungan Balai itu sendiri
maka Bidang KPIJ bertambah juga lingkup tugasnya karena pada struktur yang baru
ada lingkup tugas pemantauan.

C.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN

Sebagaimana telah disebutkan dalam uraian latar belakang proyek, maka


pelaksanaan dari kegiatan ini sebagai upaya untuk mencapai target kinerja balai
sebagai penangungg jawab pengelolaan infrastruktur jalan dan jembatan sesuai
dengan tupoksi balai, maka konsultan sangat memahami uraian dari maksud dan
tujuan pelaksanaan kegiatan ini, dan konsultan akan membantu sepenuhnya untuk
kesuksesan pelaksanaannya dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang
dimiliki.

C.3. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP SASARAN

Konsultan memahami bahwa dengan kurangnya sumber daya terutama terkait


dengan sumber daya manusia yang ada di BPJN NTB, maka capaian kinerja yang
dicanangkan akan mengalami banyak kendala, sehingga dengan demikian maka
dukungan dari team Konsultan Manajemen akan sangat berpengaruh pada
pencapaian target kinerja yang yang telah dicanangkan, mengingat kegiatan ini
akan memiliki peran yang sangat penting, maka konsultan akan mengerahkan

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 25 |BAB - C


Usulan Teknis

tenaga ahli dengan kuallifikasi yang handal dan memenuhi kriteria yang telah
dipersyaratkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

C.4. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

Terkait dengan lingkup pekerjaan sebagaimana tersebut di atas, konsultan


memahami sepenuhnya, karena berdasarkan pengalaman pekerjaan yang telah
dilaksanakan selama ini, maka lingkup kegiatan untuk pelaksanaan
manajemen/monitoring tidak berbeda dengan yang disebutkan di atas. Dengan
pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis pada tahun sebelumnya, merupakan
bekal yang lebih dari cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Konsultan dengan
berkaca dari kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan kegiatan kemarin bisa
memperbaikinya pada pelaksanaan pekerjaan sekarang dan berupaya maksimal agar
efektif, efisien, tepat waktu serta bermutu.

C.5. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERALATAN,


MATERIAL, FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, konsultan akan berkordinasi dengan Project Officer,
Tim Teknis serta staf yang ditunjuk oleh pengguna jasa dalam memenuhi kebutuhan
administrasi dan perizinan, serta fasilitas pertemuan pembahasan. Konsultan akan
menjaga dan merawat serta menyimpan data serta peralatan yang diberikan oleh PPK
dan digunakan semaksimal mungkin untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.

C.6. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan Jasa Konsultansi ini berada di wilayah Kerja Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional NTB dan berkantor di Mataram.
Konsultan memahami pelaksanaan kegiatan pada lokasi ini, yang secara global
dapat dilihat pada gambar berikut :

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 26 |BAB - C


Usulan Teknis

Gambar C .1. Peta Provinsi NTB

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB wilayahnya mencakup 1 Provinsi yakni Provinsi
Nusa Tenggara Barat seperti yang ditunjukkan dengan garis merah terputus dan
hanya membina jalan dan jembatan nasional saja.

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 27 |BAB - C


Usulan Teknis

Peta jaringan jalan nasional di Provinsi NTB tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 28 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 23 |BAB - C


Usulan Teknis

Ruas jalan nasional di Provinsi NTB tersebut dapat dilihat sebagai berikut

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 24 |BAB - C


Usulan Teknis

C.7. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP JANGKA WAKTU


PELAKSANAAN

Untuk jangkan pelaksanaan, konsultan menilai bahwa berdasarkan analisa


waktu pelaksanaan jangka waktu tersebut cukup untuk dan memadai untuk berlangsungnya
kegiatan dengan hasil seperti yang diharapkan dalam KAK ini. Pelaksanaan Kegiatan
terdiri dari penyiapan rencana kerja pengendalian konstruksi pelaksanaan pembangunan
jaringan jalan, pengumpulan data (Sekunder dan Primer) penyelanggaraan jaringan jalan
dan jembatan, analisis data penyelenggaraan jaringan jalan dan jembatan,
penyusunan kebutuhan penanganan jalan dan jembatan, menginventarisi,
mengidentifikasi awal pelaksanaan konstruksi/konsultasi di wilayah kerja Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional NTB, pengendalian dan pelaksanaan analisis harga satuan
pekerjaan jalan dan jembatan, pengendalian dan pelaksanaan administrasi
teknik/kontrak, mengevaluasi secara berkala pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
hasil quality control yang dilakukan oleh para pihak terkait dalam kegiatan di lapangan,
pengendalian perijinan pemanfaatan bagian-bagian jalan, menyusun laporan monitoring
dan evaluasi terhadap permasalahan yang sering ditemui dilapangan guna didapat rencana
dan atau solusi terhadap permasalahan yang ditemui di wilayah Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional NTB, serta menyusun rekomendasi tindak lanjut atas berbagai
permasalahan yang terjadi di ruang lingkup BPJN NTB di Tahun Anggaran 2023.

C.8. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL


PELAKSANA

Terkait dengan keahlian dari masing-masing personil tersebut, konsultan menilai bahwa
keahlian yang dipersyaratkan sudah sesuai dengan bidang penanganan dan lingkup
pekerjaan. Baik dalam bidang MONEV dan BANTEK, maupun Evaluasi Hasil Pekerjaan.
Dengan dukungan Tim dan pengalaman personil yang handal, maka target-target yang
akan dicapai bisa terpenuhi.

Susunan personil yang tergabung dalam kegiatan ini terdiri dari 4 Tenaga Ahli, 5 Asisten
dan 2 Tenaga Pendukung adalah sebagai berikut :

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 25 |BAB - C


Usulan Teknis

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 26 |BAB - C


Usulan Teknis

Konsultan menilai bahwa komposisi tersebut sudah sangat memadai untuk menjawab
tantangan pekerjaan, isu-isu global yang ada. Masing-masing personil dengan
kemampuan yang telah memenuhi syarat akan mampu bekerja sesuai bidang dan secara
professional.

C.9. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PELAPORAN

Konsultan akan menyusun laporan sebagaimana yang tertulis dalam KAK sebagai
perwujudan dan pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini juga berfungsi
sebagai kontrol terhadap tugas Konsultan, karena dalam masing-masing laporan ada
kewajiban dan syarat- syarat yang dimintakan. Laporan juga sebagai milestone dan
progress pekerjaan sejauh mana diselesaikan. Laporan juga sebagai bukti kerja serta
administrasi keuangan.

Bantuan Teknis Manajemen Proyek BPJN NTB H a l a m a n 27 |BAB - C

Anda mungkin juga menyukai