Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA BANJARMASIN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA
BANJARMASIN

USULAN TEKNIS
KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DIWILAYAH DAERAH


KABUPATEN/ KOTA, PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( IMB ) DAN
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
KEGIATAN SANITASI MASYARAKAT (REPLIKASI)

PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMELIHARAAN DAN/ ATAU


PEKERJAAN : PEMELIHARAAN SANIMAS (BANGUNAN, SISTEM
PERAWATAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KOTA
JARINGAN, IPAL KOMUNAL, MCK DAN
BANJARMASIN DI YOGYAKARTA
SEBAGAINYA)
SUMBER DANA : DANA APBD
SUMBER DANA : DANA APBD
LOKASI : BANJARMASIN
LOKASI : BANJARMASIN

TAHUN ANGGARAN 2020


USTEK A-1

A PROFIL PERUSAHAAN

A.1. ORGANISASI PERUSAHAAN


A.1.1 Profil CV. AFAPASTA CONSULTANT
CV. AFAPASTA CONSULTANT, adalah Perusahaan Jasa Konsultan yang
didirikan pada pada Tahun 2020 di Banjarmasin, berdasarkan Salinan
Akte No. 16. tanggal 24 Juli 2020 Notaris SAID AHMAD SH.
Dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, kami CV. AFAPASTA
CONSULTANT siap membantu dengan memberikan pelayanan
terbaiknya danditangani oleh tenaga-tenaga professional yang telah
mempunyai pengalaman dalam berbagai proyek penting. Dalam
melaksanakan tugas-tugas penyajian jasa konsultansi,CV. AFAPASTA
CONSULTANT juga dilengkapi dengan fasilitas kerja yang baik sehingga
dapat menghasilkan produk konsultansi yang optimal dan dalam waktu
yang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Lingkup jasa konsultansi
yang ditawarkan meliputi bidang/ layanan usaha Sipil, Arsitektur dan Tata
Lingkungan

A.1.2 Profil dan Bagan Organisasi Perusahaan


1. Profil CV. AFAPASTA CONSULTANT
NamaPerusahaan : CV. AFAPASTA CONSULTANT
Kantor Perusahaan : Jl. Belitung Darat Gg. Bina Karya No. 37 RT.
026 RW. 002 Kec. Banjarmasin Barat
Direktur : Faisal, ST
Status Domisili : Pusat
USTEK A-2

2. Bagan Organisasi CV. AFAPASTA CONSULTANT

DIREKTUR

BIDANG BIDANG
Teknik dan Pelayanan Administrasi dan Keuangan

PROYEK-PROYEK

A.1.3 Personil Perusahaan


1. Personil CV. AFAPASTA CONSULTANT
Personil Perusahaan CV. AFAPASTA CONSULTANT mempunyai
tenaga (Sarjana dan Pasca Sarjana) dalam bidang Teknik serta
tenaga pendukung terdiri dari Juru Ukur, Juru Gambar, Administrasi
dan lain-lain.
1) Tenaga Profesional
 Tenaga Ahli Sipil
 Tenaga Ahli Teknik Pengairan
 Tenaga Ahli Teknik Arsitektur
2) Tenaga Sub Profesional
 Juru Gambar
 Juru Ukur
3) Tenaga Administrasi dan Penunjang Lainnya
USTEK A-3

A.2. PENGALAMAN PERUSAHAAN


Sejak tahun 2020 CV. AFAPASTA CONSULTANT telah memulai pelaksanaan
pekerjaannya.Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan,
maka CV. AFAPASTA CONSULTANT telah melakukan berbagai pekerjaan
dibidang perencanaan maupun pengawasan dengan tujuan berperan
serta dalam membangun bangsa. CV. AFAPASTA CONSULTANT telah
menyelasaikan berbagai proyek pemerintah mulai dari proyek skala kecil
sampai dengan proyek skala menengah dengan hasil yang memuaskan.
Ini terlihat dengan adanya kepercayaan dari mitra kerja dan pemberi
proyek seperti dinas/instansi pemerintah yang selalu memberikan
kepercayaan untuk menjalankan proyek pemerintah.CV. AFAPASTA
CONSULTANT telah menghimpun sederet pengalaman pekerjaan,sampai
saat ini proyek yang telah diselesaikan dalam 10 tahun terakhir,terlampir
dalam daftar pengalaman proyek.
USTEK B-1

B PENDEKATAN DAN METODELOGI

B.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Pendahuluan

Setiap Bangunan Gedung Negara Harus diwujudkan dengan sebaik


baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya,
andal, ramah lingkungan, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya
serta berkontribusi positif bagi perkembangan infrastruktur Indonesia.

Setiap bangunan gedung Negara haruis direncanakan, dirancang


dengan sebaik baiknya sehingga dapat memenuhi kreteria teknis bangunan
yang layak dari segi mutu, biaya dan kreteria administrasi bagi bangunan
gedung negara.

Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu


diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan
karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan ini perlu


disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

1. Latar Belakang
2. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi
dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur.
USTEK B-2

3. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang


dengan sebaikbaiknya,sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi
bagi bangunan negara.

4. Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana


lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku profesional.

5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu


disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

6. Pembangunan Perencanaan Pemeliharaan dan/atau Perawatan


Gedung Asrama Mahasiswa Kota Banjarmasin di Kota Yogyakarta.

7. Agar Pembangunan Kantor terlaksana dengan baik dalam


memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna
(estetika) dan ekonomis, maka harus diawali dengan kegiatan
perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi Perencana.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran


tentang Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau perawatan gedung
asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di Yogyakarta sesuai dengan
fungsi dan estetika.

b. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan hasil perencanaan


berupa Drawing Engineering Detail ( DED ) dan Rencana Anggaran
Biaya ( RAB ) terhadap Perencanaan Pemeliharaan dan/atau
Perawatan Gedung Asrama Mahasiswa Kota Banjarmasin di Kota
Yogyakarta
USTEK B-3

3. Sasaran Kegiatan
a. Sasaran kegiatan ini adalah Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau
perawatan gedung asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di
Yogyakarta.

b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, terdiri dari kegiatan


sebagai berikut :

▪ Pekerjaan Persiapan

▪ Pekerjaan Sipil / Struktur

▪ Pekerjaan Arsitektur

▪ Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal ( M/E )

▪ Pekerjaan Utilitas

c. Tahapan – tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Perencanaan termasuk survey.

2. Penyusunan Pra Rencana.

3. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.

4. Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Rencana Pelaksanan.

5. Penyusunan Rencana Detail ( Gambar kerja, RKS, BQ, dan lain lain ).

6. Persiapan Pelelangan.

7. Pelaksanaan Pelelangan.

8. Pengawasan Berkala.

4. Kegiatan Perencanaan
1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah


meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan
perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
USTEK B-4

a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi


lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.\

b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang serta


perkiraan biaya.

c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

▪ Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

▪ Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.

▪ Rencana system Mekanikal / Elektrikal.

▪ Rencana utilitas

▪ Perkiraan biaya.

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

▪ Gambar – gambar detail struktur, arsitektur, utilitas dan M/E yang


sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

▪ Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS).

▪ Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya


pekerjaan.

▪ Laporan akhir perencanaan.

e. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran ( PA/


KPA ) dan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) di dalam menyusun
dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.
f. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, menyusun
kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas – tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang.

g. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi

fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :

➢ Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksnaan


bila ada perubahan.

➢ Memberikan penjelasan terhadap persoalan – persoalan yang timbul


USTEK B-5

selama masa pelaksanaan konstruksi.

➢ Memberikan saran – saran.

➢ Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

h. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat


melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran/ output yang memadai sesuai dengan KAK ini.
i. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas

jasa perencanaan

yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang

berlaku.

j. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai

berikut :

➢ Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan


standar hasil karya perencanaan yang berlaku.

➢ Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi


batasan – batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran ( PA/ KPA ), termasuk melalui KAK ini, seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.

➢ Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi


peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung Negara.
USTEK B-6

5. Biaya
1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan
Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari :

a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.


b. Materi dan penggandaan laporan
c. Pembelian dan atau sewa peralatan
d. Biaya rapat – rapat
e. Jasa dan over head Perencanaan
f. Pajak – pajak

2. Sumber Dana
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kota
Banjarmasin Tahun 2020.

6. Kriteria
1. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti


yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.

1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan


Lingkungan.

1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan


keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan


dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.

c. Persyaratan Struktur Bangunan.


USTEK B-7

1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan


atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan


benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

4. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang


disebabkan oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan Ketahanan Terhadap


Kebakaran.

1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:
a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan
Komunikasi.

1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi


penggunanya maupun pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
f. Persyaratan ventilasi dan
pengkondisian udara.

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik


alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
USTEK B-8

2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata


ruang udara secara baik.
g. Persyaratan
Pencahayaan.

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup,


baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

2. Kriteria Umum

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,


spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di


sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.

b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya


setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

c. Model bangunan permanen dengan 2 lantai.

d. Jumlah dan jenis ruangan :

✓ Lantai 1 terdiri dari ruang PKK, ruang Babinsa, ruang Babinkamtibmas,


ruang ruang dewan kelurahan, dan kamar penjaga.

✓ Lantai 2 ruang aula beserta gudang perlengkapannya.

7. Azas - Azas

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan


Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung
negara sebagai berikut:

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik


tetapi tidak berlebihan.
USTEK B-9

2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan


kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai
bangunan pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya


investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,
hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga


bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas


lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

8. Pendekatan Metodelogi

1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan


bangunan di lingkungan sekitarnya.
2. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga
perencana wajib menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat
fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi.
3. Lokasi pekerjaan berada di samping kantor Kelurahan Murung Raya Kota
Banjarmasin, sehingga untuk pengadaan material ke lokasi proyek harus
ada peraturan yang khusus supaya tidak terganggu akses lalu lintas.

9. Jangka Waktu Pelaksanaan

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran


yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara


dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana
keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
USTEK B-10

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan


bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya


dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 75 (Tujuh
Puluh Lima ) hari Kalender atau 2,5 ( Dua setengah ) bulan sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

10. Informasi dan Tenaga Ahli

1. Informasi

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus


mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang


digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan /
kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli

a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus


menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.

b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup


berpengalaman dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

1. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil


(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan 2 (dua) tahun
USTEK B-11

untuk S2.

2. Tenaga Ahli Arsitektur berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil


(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

3. Tenaga Ahli Estimasi Biaya berpendidikan minimal Sarjana Teknik


Arsitektur (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
swasta ,berpengalaman dalam perencanaan bangunan
bertingkat non perumahan sekurang - kurangnya 2(dua) tahun.

4. Tenaga Ahli, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)


lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta
,berpengalaman dalam menghitung biaya pembangunan
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

5. Tenaga pendukung yang dibutuhkan terdiri dari tenaga


surveyor, tenaga operator komputer, tenaga cad operator /
drafman, Tenaga administrasi

11. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan


Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi:

1. Tahap Konsep Rencana Teknis


a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja
konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Pra Rencana Teknis


a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana


USTEK B-12

a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas.


b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail


a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).

5. Tahap Pelelangan
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

12. Laporan

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran /


Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh
Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :

1. Laporan Pendahuluan
berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti
kegiatan persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan
peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau
tenaga ahli serta program kerja.

2. Laporan Akhir Perencanaan


yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala
dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil
Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir.

3. Laporan RAB
Laporan ini berisikan perkiraan kebutuhan biaya yang diperlukan
dalam melaksanakan Pekerjaan Fisik Pembangunan Perencanaan
Pemeliharaan dan/atau Perawatan Gedung Asrama Mahasiswa Kota
USTEK B-13

Banjarmasin di Kota Yogyakarta. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


disusun berdasarkan harga satuan pekerjaan dan volume pekerjaan
yang dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah
direncanakan

4. Laporan Gambar Perencanaan


Laporan ini berisikan informasi perencanaan bangunan (blue frint) yang
berfungsi sebagai berikut : A. Sebagai panduan pelaksana pekerjaan.
B. Sebagai dasar bagi regulasi /aturan yang harus dipatuhi oleh
pelaksana( kontraktor) , owner (pemilik )

5. Laporan RKS dan Metode Pelaksanaan


Laporan ini berisikan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan
pekerjaan Fisik

B.1.2 Tanggapan Terhadap KAK


Penyedia Jasa telah mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang terdapat dalam Dokumen Seleksi untuk pekerjaan
”Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau perawatan gedung asrama
mahasiswa Kota Banjarmasin di Yogyakarta”

1. Gambaran Umum

Pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan penyedia jasa telah mempelajari
mengenai tugas dan fungsi dari konsultan perencana sudah cukup jelas
dan dapat dimengerti oleh Penyedia Jasa. Konsultan, yaitu
perencanaan dalam menjalankan tugasnya diperlukan agar fungsi
dan tanggung jawab konsultan perencana dapat terlaksana
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang
diharapkan.

2. Maksud dan Tujuan

Sesuai uraian yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maksud
dan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ”Perencanaan
Pemeliharaan dan/ atau perawatan gedung asrama mahasiswa Kota
Banjarmasin di Yogyakarta” sudah cukup jelas, sehingga metode yang
USTEK B-14

digunakan sebagai analisis akan disesuaikan dengan maksud dan tujuan


agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan hasil penjelasan pekerjaan


mengenai jangka waktu pelaksanaan sudah cukup jelas diuraikan dan
dapat dimengerti oleh Penyedia Jasa.Mengingat jangka waktu
pelaksanaan tersebut hanya 75 (tujuh puluh lima) hari kalender, maka
Penyedia Jasa akan berusaha menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan
tersebut seefektif dan seefisien mungkin sehingga pekerjaan tersebut
selesai tepat pada waktunya.

4. Kebutuhan Tenaga Ahli


Menunjuk pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan hasil penjelasan
pekerjaan mengenai kebutuhan tenaga tersebut sudah cukup jelas
diuraikan baik keahliannya maupun kualitasnya. Oleh karena itu
Penyedia Jasa berpendapat bahwa item tersebut sudah cukup jelas dan
dapat dimengerti.

5. Keluaran
Penyedia Jasa berpendapat bahwa keluaran yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah cukup jelas dan dapat dimengerti
oleh Penyedia Jasa.

6. Laporan

Penyedia Jasa berpendapat bahwa uraian pelaporan yang ada dalam


Kerangka Acuan Kerja sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.
Penyedia Jasa akan berusaha menyerahkan laporan sesuai dengan
persyaratan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan waktu
penyerahan seperti yang telah ditetapkan.
USTEK B-15

B.1.3 Saran Terhadap KAK


1. Umum

➢ Setiap Bangunan Gedung Negara Harus diwujudkan dengan sebaik


baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, ramah lingkungan, dan dapat sebagai teladan
bagi lingkungannya serta berkontribusi positif bagi perkembangan
infrastruktur Indonesia.
➢ Setiap bangunan gedung Negara haruis direncanakan, dirancang
dengan sebaik baiknya sehingga dapat memenuhi kreteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kreteria administrasi
bagi bangunan gedung negara.
➢ Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai
dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
➢ Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan ini perlu
disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

Sebaiknya dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dicantumkan Dasar


Hukumnya, seperti;
a. Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5
Tahun 2014
b. Tentang Baku Mutu Air Limbah Undang-undang nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
c. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang
Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada
Sumber Air
USTEK B-16

f. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang


Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman
Kajian Pembuangan AirLimbah ke Air atau Sumber Air
g. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik
h. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 52 tahun 1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel
i. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 58 tahun 1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang
Kebijakan Strategis Air Limbah.

2 .Sasaran

Untuk mencapai Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka sasaran kegiatan ini

meliputi :
Sasaran kegiatan ini adalah Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau
perawatan gedung asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di Yogyakarta,
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

d. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, terdiri dari kegiatan


sebagai berikut :

▪ Pekerjaan Persiapan

▪ Pekerjaan Sipil / Struktur

▪ Pekerjaan Arsitektur

▪ Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal ( M/E )

▪ Pekerjaan Utilitas

e. Tahapan – tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

9. Persiapan Perencanaan termasuk survey.


USTEK B-17

10. Penyusunan Pra Rencana.

11. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.

12. Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Rencana Pelaksanan.

13. Penyusunan Rencana Detail (Gambar kerja, RKS, BQ, dan lain
lain).

14. Persiapan Pelelangan.

15. Pelaksanaan Pelelangan.

16. Pengawasan Berkala.

3. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah Perencanaan Pemeliharaan dan/
atau perawatan gedung asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di
Yogyakarta
B.1.4 Apresiasi dan Inovasi Terhadap KAK
1. Umum
Pada pekerjaan Penyusunan DED Perencanaan Pemeliharaan dan/atau
Perawatan Gedung Asrama Mahasiswa Kota Banjarmasin di Kota
Yogyakarta
yang perlu diperhatikan, dalam pelaksanaan kegiatan sejenis
diberbagai kawasan yang sudah dilakukan pekerjaan ini tidak semua
tahap ataupun rencana yang tertuang didalam Kerangka Acuan Kerja
dapat dilaksanakan, untuk itu harus dilakukan langkah-langkah yang
tepat guna mengantisipasinya dan memaksimalkan hasil sesuai dengan
harapan.
Tujuan dan sasaran pekerjaan secara umum adalah menyusun DED
Perencanaan Pemeliharaan dan/atau Perawatan Gedung Asrama
Mahasiswa Kota Banjarmasin di Kota Yogyakarta dan pembuatan DED
di lokasi terpilih,
Kegiatan penyiapan DED ini pada umumnya akan meliputi tahapan-
tahapan sebagai berikut;
a. Persiapan Perencanaan termasuk survey.
b. Penyusunan Pra Rencana.
USTEK B-18

c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.


d. Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Rencana Pelaksanan.
e. Penyusunan Rencana Detail ( Gambar kerja, RKS, BQ, dan lain lain ).
f. Persiapan Pelelangan.
g. Pelaksanaan Pelelangan.
h. Pengawasan Berkala.

1. Inovasi Perencanaan

Disamping itu untuk kelancaran dan mencapai kualitas pekerjaan


dengan rentang waktuyang disediakan juga perlu adanya
pengorganisasian dan penugasan tenaga ahli yang memadai, efektif
dan efisien. Demikian juga perlu adanya komunikasi yang lancar antara
pemberi tugas, pelaksana tugas serta pihak-pihak lain yang terkait. Juga
perlu adanya sosialisasi awal terhadap masyarakat yang akan terkena
proyek untuk memberikan penjelasan tentang maksud, tujuan dan
manfaat proyek sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang akan
mengakibatkan tertundanya kegiatan pekerjaan dilapangan khususnya
pada saat survey lapangan.
Dengan demikian maka ada komunikasi yang baik, kedalam dan keluar
yang harus diperhatikan dalam rangka memenuhi target dan sasaran
kegiatan tersebut.
a) Komunikasi kedalam
Adanya petunjuk yang jelas dari Team Leader, Tenaga ahli kepada
staf pelaksana dibawahnya dalam rangka pelaksanaan baik
dilapangan maupun distudio, mengenai tugas-tugas dan tanggung
jawabnya serta produk yang akan dihasilkan. Komunikasi dan diskusi
yang intensif dalam rangka memecahkan kesulitan-kesulitan yang
ditemui dalam kegiatan tersebut.
b) Komunikasi Keluar
Komunikasi yang intensif dengan pemberi tugas dan pihak-pihak lain
yang terkait dalam kegiatan ini. Memberikan penjelasan yang tepat,
mudah dicerna mengenai bentuk kegiatan, progres, dan hasil atau
USTEK B-19

produknya. Melakukan pemecahan terhadap segala permasalahan


yang ada tanpa harus mencari-cari kesalahan terhadap semua
pihak yang terkait dengan kegiatan ini.

B.2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


B.2.1 Pendekatan Umum

Semua dalam kontrak ini harus di laksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standar Normalisasi Indonesia (
SNI ), Standar Industri Indonesia ( SII ), Peraturan Nasioanal maupun peraturan
setempat yang berlaku atas jenis bahan tersebut, peraturan tersebut antara lain :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi

b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung

c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang


Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk
Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)

i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)

j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)

k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengarahan Tenaga Kerja)

l. Peraturan-peraturan di Indonesia (tentang Pengarahan Tenaga Kerja)


USTEK B-20

m. SNI 03-2847-2002 (tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk


Bangunan Gedung)
n. SNI 03-1729-2002 (tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung)
o. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)

p. Algemenee Voorwarden (AV)

1. Penyusunan Perencanaan Detail


Kegiatan Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau perawatan gedung
asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di Yogyakarta terdiri dari kegiatan
pokok sebagai berikut :
1). Survey pengumpulan data (primer dan sekunder)
2). Kajian Pustaka
3). Analisis data
4).Konsep dan Kriteria Perencanaan sistem dan teknologi yang akan
diterapkan
Dokumen Perencanaan detail, berupa gambar-gambar kerja,
perhitungan volume perkerjaan dan Biaya pembangunan, Pembuatan
Spesifikasi Teknis

2. Survey Pengumpulan Data

Survey pengumpulan data yang dibutuhkan adalah meliputi :


a. Data Sekunder
Data sekunder adalah meliputi :

 Peta area lokasi perencanaan


 Peta Topografi
 Harga Satuan banguan dan upah

1. Peta Lokasi
Dalam peta lokasi, yang dibutuhkan adalah situasi bangunan,
jalan, ruang terbuka termasuk penempatan rencana bangunan
pengolahan air limbah dan pembuangan hasil pengolahannya
USTEK B-21

termasuk kemungkinan untuk pemanfaatan kembali.Dalam peta


lokasi biasanya juga sudah terdapat peta topografi dengan garis
ketinggian (kontur). Pada suatu area yang terencana seperti real-
estate biasanya juga terdapat rencana grading atau penataan
elevasi baik bangunan, lahan dan arah pembuangan air hujan.

2. Biaya Upah dan Harga Satuan Bangunan


Data ini digunakan sebagai referensi untuk perhitungan anggaran
biaya pembangunan.
b. Data Primer

Data Primer meliputi :


 Pengukuran/Survey Topografi

B.3 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal untuk pelaksanaan ”Perencanaan Pemeliharaan dan/ atau
perawatan gedung asrama mahasiswa Kota Banjarmasin di Yogyakarta”
harus diselesaikan selama jangka waktu 45 (Empat Puluh lima ) hari
kalender, yang terhitung sejak Surat Perintah MulaiKerja (SPMK)
ditandatangani.

Tabel B.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


USTEK B-22

B.4 KOMPOSISI TEAM DAN PENUGASAN


Dalam penugasan personil tersebut adalah sangat penting dalam rangka
penyelesaiaan pekerjaan seefektif dan seefisien mungkin

1. Kewajiban Personil
Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas
jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata
laku profesi yang berlaku.Secara umum tanggung jawab konsultan
adalah minimal sebagai berikut;
 Perhitungan dimensi Bangunan Gedung

 Gambar-gambar kerja yang merupakan gambar-gambar teknis,


tipikal bangunan, Bangunan Gedung (denah, potongan, detail-
detail khusus).

 Perhitungan volume pekerjaan (Bill of Quantity) dari bangunan dan


peralatan yang dibutuhkan, Perhitungan harga bangunan dan
peralatan termasuk upah pekerja.

 Spesifikasi teknis berupa material bangunan, peralatan, cara kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya, personil konsultan (penyedia jasa) wajib


untuk selalu berhubungan dengan pengguna jasa, penyedia jasa juga
diharapkan untuk melakukan asistensi kepada direksi untuk membahas
pekerjaan yang telah diselesaikan sekaligus menyampaikan
permasalahan yang terkait guna memperoleh persetujuan dan
mengajukan program kerja selanjutnya. Sifat asistensi itu lebih mengarah
kepada diskusi secara langsung (informal).
Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh pemberi tugas untuk
mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan/paparan mengenai
tahap atau hasil kerjanya.
2. Daftar Personil
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau
dari lingkup (besar) proyek maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
USTEK B-23

Personalia atau Tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan


pengawasanini tercantum seperti dalam Tabel dibawah ini;

NO. NAMA PENUGASAN

I TENAGA AHLI

1. Catur Anjar Setiarudin, ST Ketua Tim/ Ahli Struktur/ Sipil

II TENAGA PENDUKUNG

1. Krisna Kusuma Wijaya Coast Estimate

2. Hersoyo Yosoo Dilahu Surveyor

3. M. Marthafani Juru Gambar

4. Operator Komputer/
Wahyu Triansyah
Administrasi Proyek

Tabel B.4. Daftar Nama Personil yang diusulkan


USTEK B-24

B.5 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Pengaturan jadwal penugasan tenaga ahlil yang akan melaksanakan


pekerjaan tersebut sesuai dengan keterlibatan masing-masing personil
terhadap kegiatan pekerjaan tersebut.

Tabel B.5. Jadwal Penugasan Personil


USTEK C-1

C RIWAYAT HIDUP

C 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Daftar riwayat hidup personil sebagaimana ditunjukan terlampir yang
terdiri dari:
1. Curiculum Vitae/ Daftar Riwayat Hidup
2. Ijazah + SKA
3. Referensi
4. NPWP
5. Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan

Anda mungkin juga menyukai