Anda di halaman 1dari 60

1.

DEFINISI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI


2. FUNGSI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
3. SASARAN MANAJEMEN PROYEK
4. UNSUR ORGANISASI PROYEK
5. PROSES REALISASI MANAJEMEN KONSTRUKSI
PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK
KONSTRUKSI
Ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengoordinir
sumberdaya yang terdiri atas manusia dan material dengan menggunakan
teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan
(lingkup, mutu, jadwal, biaya), serta memenuhi keinginan semua pihak yang
terlibat.

SEJARAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI


Sejarah MPK di dunia
1. Mulai dikenal tahun 50-an di Eropa dan Amerika Serikat
2. Tahun 1981 terbentuk PMI (Project Management Institutes) di
Amerika Serikat & Eropa  organisasi profesi yang mengelola
manajemen proyek
3. PMI menyusun PMBOK (Project Management Body of Knowledge)
 mengatur standar kerja manajemen proyek
Sejarah MPK di Indonesia :
1. Mulai dikenal di Indonesia tahun 70-an karena banyaknya PMA
2. SK Dirjen Cipta Karya No. 104/KPTS/CK/1982 tentang Pedoman
Operasional Pengisian dan Pelaksanaan DIP Proyek Gedung
Pemerintah dan Perumahan Dinas  perlunya konsultan MK untuk
proyek di atas Rp 500 jt
3. UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi  hubungan kemitraan
yang menunjang efisiensi dengan adanya jasa di luar perencanan &
pelaksana, yaitu manajemen konstruksi
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
MPK

MANAJEMEN SUMBERDAYA MENCAPAI SASARAN

•PLANNING •MAN •BIAYA


•ORGANIZING & STAFFING •MATERIAL •MUTU
•DIRECTING •MACHINE •WAKTU
•CONTROLLING •MONEY
•COORDINATING •METHOD
•MARKET

TEKNOLOGI MODERN

MEMUASKAN SEMUA PIHAK YANG TERLIBAT


Pentingnya manajemen proyek konstruksi:

1. Terdapat sejumlah metode baru untuk mendukung tercapainya


sasaran proyek
2. Lebih cepat dalam menangani perubahan dibandingkan dengan
menerapkan manajemen konvensional
3. Mempermudah fungsi perencanaan dan pengendalian
• dapat mengetahui rencana biaya, mutu, dan waktu proyek
• dapat melakukan cek & ricek
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

TRIPLE CONSTRAINTS

BIAYA  ANGGARAN

MUTU  KINERJA

WAKTU  JADWAL
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Aspek Pengelolaan Biaya

7
1. Tenaga Kerja
Perencanaan alokasi
sumber daya 2. Material
3. Alat

Estimasi Biaya Rencana Anggaran Biaya

Pengendalian
anggaran Pengendalian RAB.
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Pengelolaan Mutu


Menetapkan :

8
Program pengelolaan
Rencana mutu / spesifikasi teknis,
mutu
menyusun organisasi pelaksanaan,
menyusun rencana kerja

Kegiatan pengendalian mutu agar


Quality Control
sesuai dengan spesifikasi / standart
mutu

Quality Assurance Menjaminan hasil pekerjaan sesuai


mutu / standart mutu yang di
tetapkan
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Pengelolaan Waktu

9
Identifikasi item Menyusun daftar kegiatan
pekerjaan pekerjaan

Penyusunan urutan
Menyusun urutan logika
kegiatan
pekerjaan

Estimasi waktu Menetapkan jumlah hari kerja / Durasi

Penjadwalan dan Menyusun Time Schedule


pengendalian
Pengendalian Waktu
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja


(Komunikasi & Sosialisasi)

11
Sistem Manajemen
• persuasion & education
•Setting realistic targets
•Under appropriate working conditions
Desain Tim
(Pihak Terkait)
Aktivitas Beresiko (Penanggulangan / preventif)

Kebijakan K3
Tujuan & Sasaran K3
• Pemahaman Pengembangan
Kemampuan
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

UNSUR – UNSUR PROYEK KONSTRUKSI


Pemilik
(Owner)

Instansi Terkait Pemasok


(Supplier)
Izin & Regulasi

Konsultan MANAJEMEN Kontraktor


(Consultant) PROYEK (Contractor)

Lembaga Penyedia
Lembaga Internal Pelayanan Publik
BAPPENAS PLN, PDAM,
Masyarakat Telkom
(Community)
 Menunjuk penyedia jasa
 Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa
 Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan
 Menyediakan lahan untuk tempat pekerjaan
 Menyediakan Anggaran (Budget) Perenc. Dan Pelaksanaan Proyek dan
membayar kepada pihak penyedia jasa
 Pemilik Dapat Sebagai Individu, Perusahaan, Atau Pemerintah.
 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan dengan menunjuk suatu badan atau
orang untuk bertindak atas nama pemilik
 Mengesahakan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
 Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah seseuai dengan apa yang dikehendaki
 Untuk Proyek Yang Didanai Dari Dana Masyarakat,, Hibah, Maupun Anggaran
Pemerintah Daerah, Pengguna Jasa/Pemilik/Owner Adalah Pemerintah.
 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencanan kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur,
rencana anggaran biaya
 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa
dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan
 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja
dan syarat-syarat.
 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana

 Menghadiri rapat koordinasi penhelolaan proyek.


Sebagai Wakil Dari Pengguna Jasa Yang
Bertanggungjawab Untuk Melakukan Pengawasan
Dalam Berbagai Kegiatan Proyek Yang Diharapkan
Sesuai Dengan Spesifikasi (Mutu, Biaya, Dan
Anggaran)
o Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam
waku tang telah ditetapkan
o Membimbing dan mengadakan pengawasan
secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan
o Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
o Mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan
konstruksi serta aliran informasi antara berbagai
bidang agar pelaksanaan berjalan lancar
o dll
Penyedia Jasa Yang Menyediakan Jasa Untuk
Menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi Sesuai Dengan
Kesepakatan Antara Pemilik Proyek (Owner) Dengan
Pelaksana Proyek (Kontraktor).
Penyedia Jasa Berupa Pengadaan Material/Bahan,
Tenaga Kerja, Dan Peralatan Yang Akan Digunakan
Dalam Pelaksanaan Proyek.
Terlibat Dalam Perijinan/Regulation, Masalah
Aspek Hukum (Legal Aspect), Seperti : Dinas Tata
Kota Untuk Perijinan Membangun (IMB), Lembaga
Penegakkan Hukum Dan Arbitrase Untuk
Menyelesaikan Dispute/Perselisihan Dalam
Pelaksanaan Kontrak.
o Meningkatkan akses masyarakat ke keuntungan
proyek sehingga proporsi terbesar keuntungan proyek
langsung diterima oleh target yang tepat (masyarakat
setempat)
o Adanya transfer keahlian dan meningkatkan
kemampuan masyarakat di sekitar lokasi proyek.
o Meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap
infrastruktur yang berada di sekitar lingkungannya
dengan harapan masyarakat akan memelihara dan
menjaga infrastruktur tersebut.
Perusahaan listrik negara (PLN), TELKOM,
dan perusahaan air minum (PDAM)
merupakan lembaga penyedia pelayanan
publik
Lembaga internal merupakan lembaga yang
memutuskan suatu kebijakan yang dapat berupa
tentang :
(1) perencanaan dan konsep pembangunan,
(2) tata ruang, dan
(3) penggunaan lahan publik.

Pada tingkat Kota/Kabupaten adalah BAPPEDA


dan tingkat pusat dikelola oleh BAPPENAS.
Partisipasi Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) Sangat Diharapkan

Dalam Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan

Proyek Konstruksi, Termasuk Dalam Memantau Dampak Negatif Yang

Dapat Terjadi Terhadap Lingkungan Sekitarnya. Selain Itu, ORNOP

Diharapkan Dapat Memberikan Advokasi Pada Masyarakat Setempat.


Tipikal organisasi proyek dengan
pendekatan fungsi manajemen
konstruksi

1. KONVENSIONAL/TRADISIONAL
2. SEMI KONVENSIOANAL/SEMI TRADISIONAL
3. SPESIALISASI
4. RANCANG BANGUN
5. MANAJEMEN KONSTRUKSI
6. SWAKELOLA
PEMILIK

PERENCANA/PENGA
KONTRAKTOR
WAS

SUB SUB SUB


PENYEDIA PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA JASA
PEMILIK

PERENCANA/PENGA
KONTRAKTOR
WAS

SUB SUB SUB


PENYEDIA PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA JASA
PERENCANA/ PEMILIK
PENGAWAS PROYEK

KONTRAKTOR KONTRAKTOR
SPESIALIS SPESIALIS

SUB SUB SUB


KONTRAKTOR KONTRAKTOR KONTRAKTOR
PENGGUNA JASA

PERENCANA/PENGAWAS

PENYEDIA JASA
RANCANG BANGUN

SUB SUB
PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA
PEMILIK
PROYEK

PEMILIK PEMILIK
PROYEK PROYEK

PEMILIK PEMILIK PEMILIK PEMILIK


PROYEK PROYEK PROYEK PROYEK
Alasan dan pertimbangan Tipe
atau bentuk organisasi proyek
dari kontraktor
1. Besarnya nilai proyek
2. Tingkat teknologi dan kompleksitas proyek
3. Luasnya area dan jangkauan proyek
4. Macam dan jenis pekerjaan proyek
5. Besarnya dan banyaknya sumber daya yang harus dikelola
untuk kepentingan proyek
6. Bentuk kontrak, pada kontrak harga tidak tetap, keperluan
personil bertambah.
7. Kebutuhan dan selera manajer proyek atau perusahaan
kontraktor yang bersangkutan
• Besarnya nilai proyek
 Manajemen Konstruksi
• Tingkat teknologi dan kompleksitas proyek
 Konvensional/Tradisional
• Luasnya area dan jangkauan proyek
 Spesialisasi
• Macam dan jenis pekerjaan proyek
 Rancang Bangun
• Besarnya dan banyaknya sumber daya yang harus dikelola untuk
kepentingan proyek
 Manajemen Konstruksi
• Bentuk kontrak, pada kontrak harga tidak tetap, keperluan personil
bertambah.
 Swakelola
• Kebutuhan dan selera manajer proyek atau perusahaan kontraktor
yang bersangkutan
 Semi Konvensional
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

PROSES REALISASI PROYEK KONSTRUKSI


KOMPONEN PROYEK KONSTRUKSI

 Input : Sumber daya proyek

 Proses : Rangkaian kegiatan proyek

 Output : Hasil proyek (Bangunan)

 Lingkungan Proyek : External/Internal


Lingkungan Proyek
Konstruksi
External

Internal
Rangkaian Kegiatan

Proses
Input Ide/gagasan Output

Feasibility Study
Hasil Proyek
1. Bangunan Pemukima
Sumber Daya :
Desain 2. B. Gedung
3. B. Sipil
6M Pengadaan 4. B. Teknik Sipil
Pelaksanaan 5. B. Industri

Eksploitasi dan
Pemeliharaan
awal akhir
Waktu Terbatas
siklus proyek
Menurut United Nation Industrial Development Organization
(UNIDO):
Tahap Persiapan
Identifikasi gagasan atau analisis pendahuluan
Pengembangan ide menjadi konsep alternatif
Formulasi lingkup proyek
Evaluasi lanjutan dan keputusan untuk investasi
Tahap implementasi
Penyiapan desain engineering terinci, jadwal induk dan anggaran
Pengadaan kontrak dan embelian
Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba dan start-up
siklus proyek
Menurut Project Management Institute (PMI):

Tahap Konseptual
Tahap Perencanaan dan Pengembangan
(PP/Definisi)
Tahap Implementasi
Tahap Terminasi
Tahap siklus proyek Menurut PMI

KONSEPTUAL PP/DEFINISI IMPLEMENTASI TERMINASI

• 1. Perumusan • 6. Pendalaman • 12. Desain- • 19. Start Up


Gagasan berbagai aspek engineering terinci • 20. Demobilisasi
• 2. Kerangka Acuan persoalan • 13. Pembuatan Laporan
• 3. Studi Kelayakan • 7. Desain spesifikasi dan penutupan
• 4. Indikasi dimensi engineering & kriteria
lingkup proyek Pengembangan • 14. Pembelian
• 5. Indikasi Biaya • 8. Perubahan peralatan dan
dan Jadwal jadwal induk & material
anggaran, • 15. Pabrikasi dan
menentukan Konstruksi
kelanjutan • 16. Inspeksi mutu
investasi
• 17. Uji coba
• 9. Penyusunan kemampuan
strategi
• 18. Mechanical
penyelenggaraan
& rencana
pemakaian
sumber daya
• 10.Pembelian dini
• 11. Penyiapan
perangkat &
Peserta
Tahap siklus proyek (Imam Soeharto)
Tahapan proyek (Oberlender, 2000)
Bagan proses terjadinya proyek (Mahendra)
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

kebutuhan selesai

procurement construction

Studi penjelasan Pra-design Design pelelangan pelaksanaan pemeliharaan

Survey untuk Survey Peninjuan Survey untuk


untuk lapangan pelaksanaan maintenance
pra-design
Survey design
untuk studi
Start up
penjabaran Design development
need
implementation
briefing
Feasibility study Detail design
STUDY KELAYAKAN
(FEASIBILITY STUDY)

Tujuan :
Untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa
proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk
dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan
dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan
sumber pendanaan) maupun aspek
lingkungannya
-Menyusun rancangan proyek
-Mengestimasi biaya yang diperlukan

Meramalkan manfaat yang diperoleh

Feasibility study

Menyusun analisis kelayakan proyek


baik secara ekonomis maupun finansial

Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi


MENGKAJI KELAYAKAN TAHAP KONSEPTUAL &
TAHAP PP/DEFINISI
GARIS BESAR SISTEMATIKA PENGKAJIAN, PEMANTAUAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN TERHADAP USULAN
PROYEK
BRIEFING
(PENJELASAN)

Tujuan:
Untuk memungkinkan pemilik proyek
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang
diizinkan
-Menyusun rencana kerja
-Menunjuk para perencana & tenaga ahli

Mempertimbangkan :
-Kebutuhan pemakai
-Keadaan lokasi/lapangan
-Merencanakan rancangan
-Taksiran biaya
BRIEFING
- persyaratan mutu

Mempersiapkan
-ruang lingkup kerja
-jadwal
-taksiran biaya & implikasinya
Mempersiapkan sketsa dengan skala: -rencana pelaksanaan
1:1000, 1:500, atau 1:2000 yang
menggambarkan denah dan
batas-batas proyek
PERANCANGAN
(DESIGN)

Tujuan :

- Untuk menentukan tata letak, melengkapi


penjelasan proYek, rancangan metode konstruksi,
taksiran biaya
- Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaa yang
diperlukan termasuk gambar rencana, spesifikasi
serta untuk melengkapi semua dokumen tender
Mengembangkan ikhtisar proyek
menjadi penyelesaian akhir

Memeriksa masalah teknis

DESIGN
Meminta persetujuan akhir

Mempersiapkan
-Rancangan skema
-Rancangan terinci
-Gambar kerja, spesifikasi, jadwal
-Daftar kuantitas
-Taksiran biaya akhir
-Program pelaksanaan pendahuluan
PENGADAAN/PELELANGAN

Tujuan :

Untuk menunjuk kontraktor sebagai


pelaksana atau sejmlah kontraktor
sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi dilapangan
PROCUREMENT / TENDER
PENGADAAN / PELELANGAN

Prakualifikasi Dokumen Kontrak


Pemeriksaan Menjelaskan

Sumber daya keuangan Secara rinci bangunan yg


dibutuhkan oleh pemilik
Manajerial
proyek
Fisik kontraktor yg potensial
Gambar
Pengalaman proyek
Waktu pelaksanaan
Menilai integritas perusahaan
Daftar kuantitas
PELAKSANAAN
(CONSTRUCTION)

Tujuan :
Untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang
sudah dirancang oleh konsultan perencana
dalam batasan biaya dan waktu yang telah
disepakati, serta dengan mutu yang
disyaratkan
CONSTRUCTION

Merencanakan Mengkoordinasikan Mengendalikan semua


operesioanal di lapangan
Pemeliharaan dan persiapan pengadaan
(Maintenance and start up)

Tujuan :
Untuk menjamin agar bangunan yang telah
selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan
semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya
Maintenance & Star UP

Mempersiapkan catatan
pelaksanaan Melatih staf untuk
-Data pelaksanaan melaksanakan pemeliharaan
-Gambar pelaksanaan

Mempersiapkan petunjuk operasi


Serta pedoman pemeliharaan

-Meneliti bangunan secara cermat


-Memperbaiki kerusakan-kerusakan yg terjadi
KESIMPULAN
BIDANG UTAMA
MANAJEMEN PROYEK

1. MEMAHAMI SIFAT DAN CIRI KHAS PROYEK

2. MEMAHAMI RENCANA DAN TUJUAN PROYEK YANG PALING KHUSUS,


RAWAN, DAN PALING KRITIS AGAR DAPAT MENGANTISIPASI LEBIH DINI
DAN TEPAT
3. MERENCANAKAN PELAKSANAAN PROYEK

4. MENENTUKAN PENGGUNAAN PERALATAN SESUAI KEBUTUHAN DALAM


PELAKSANAAN PROYEK
5. MELAKSANAKAN TINDAKAN KONTROL DAN PERBAIKAN SEPANJANG
DIPERLUKAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai