Anda di halaman 1dari 39

Sistem Manajemen Mutu

06
Konstruksi
Modul ke:

PENGENDALIAN MUTU BERBASIS


STATISTIK
Fakultas
FTSP

Lily Kholida, S.T, M.T


Program Studi
Teknik Sipil
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
PENGANTAR
Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik
penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki
produk dan proses menggunakan metode-metode statistik
pengendalian kualitas statistik (statistical quality control).
Pengendalian kualitas statistik dan pengendalian proses statistik
memang merupakan dua istilah yang saling dipertukarkan,
apabila dilakukan bersama-sama maka pemakai akan melihat
gambaran kinerja proses masa kini dan masa mendatang.
Sunyoto (2008) berpendapat statistika adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan dan penganalisisnya, penarikan kesimpulan
serta pembuat keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data
dan penganalisaan yang dilakukan.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
Untuk menganalisis dan memperbaiki proses, kita tentunya
harus memahami dan juga mengerti bagaimana kinerja proses
tersebut. Dalam dunia pengendalian kualitas (quality control)
terdapat suatu metode statistik untuk membantu kita dalam
melihat apakah suatu proses di bawah kendali, atau
sebaliknya. Metode tersebut adalah statistical process control
(SPC), dan menjadi bagian dari tujuh alat kualitas dasar (7
basic quality tools).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
SPC menentukan apakah suatu proses stabil dari waktu ke waktu,
atau sebaliknya bahwa proses terganggu karena telah
dipengaruhi oleh special cause. Peta kendali statistik (control
chart) yang sering juga disebut Shewhart chart atau process-
behaviour chart digunakan untuk memberikan definisi
operasional suatu special cause tersebut.

Beberapa keuntungan dari penggunaan control chart ini adalah :


 Teknik yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas
 Efektif dalam pencegahan produk cacat
 Dapat mencegah penyesuaian proses yang tidak perlu
 Memberikan informasi tentang kemampuan proses
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Aturan dasar SPC adalah common cause tidak perlu
diidentifikasi dan special cause perlu diidentifikasi dan
dihilangkan. Namun bukan berarti common cause diabaikan,
sebaliknya menjadi fokus improvement proses untuk jangka
panjang.
• Secara umum, peta kendali dalam SPC selalu terdiri dari
tiga garis horisontal, yaitu:Garis pusat (center line), garis yang
menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari
karakteristik kualitas yang di-plot pada peta kendali SPC.
• Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang
menunjukkan batas kendali atas.
• Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang
menunjukkan batas kendali bawah.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Grafik Pengendalian kualitas (control chart) secara umum dapat
diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu :
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel), yaitu apabila
karakteristik kualitas diukur dan dinyatakan dalam bilangan.
Data variabel bersifat kontinyu (continuous distribution). Data
ini diukur dalam satuan-satuan kuantitatif, sebagai contoh:
cycle time yang dibutuhkan untuk melakukan satu proses,
diameter poros, tinggi badan 100 orang operator, dan lain-lain.

Ketika kita mempunyai data variabel, ada dua jenis peta


kendali yang dapat kita gunakan, yaitu:
• Average & range control chart (Xbar & R-chart).
• Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Jika sampel relatif kecil (n ≤ 10), kita tidak perlu
menggunakan standar deviasi untuk melihat variasi dalam
peta kendali. Nilai range dapat digunakan untuk membangun
peta kendali. Peta kendali ini dikenal dengan nama Xbar dan R-
chart, yang terdiri dari Xbar-chart dan R-chart
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Contoh :
Data waktu penggunaan telepon oleh operator untuk melayani
permintaan pelanggan.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Langkah-langkah pembuatan peta kendali :
• kumpulkan data dalam bentuk subgrup. Dalam kasus di atas,
kita mengumpulkan lima pengukuran harian untuk jangka
waktu 10 hari (2 minggu).
• Hitung rata-rata untuk setiap subgrup ke-i ( i). contoh: rata-
rata subgrup ke-2 adalah 2 = (x1 + x2 + x3 + x4 + x5) / n = (3 + 5
+ 7 + 6 + 4) / 5 = 5.
• Hitung range setiap subrup, yaitu R = xmax – xmin, contoh:
range subgrup ke-2 adalah xmax = 7 dan xmin= 3 maka: R2 = 7
– 3 = 4.
• Tentukan garis pusat ( ), UCL, dan LCL untuk R-chart :
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Langkah-langkah pembuatan peta kendali :

Untuk nilai D3 dan D4,


silahkan lihat lampiran tabel
faktor-faktor untuk membuat
peta kendali variabel pada
n=5
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Langkah-langkah pembuatan peta kendali :
• Tentukan garis pusat , UCL, dan LCL untuk Xbar-chart:

Untuk nilai A2 ,
dapat lihat juga
pada lampiran tabel
faktor-faktor untuk
membuat peta
kendali variabel
pada n=5
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Langkah-langkah pembuatan peta kendali :
• Selanjutnya buat Xbar-chart dengan memplotkan nilai-
nilai i bersama dengan garis UCL, LCL , dan garis pusat yang
telah kita hitung.
• Terakhir, gambarkan juga R-chart dengan memplotkan nilai-
nilai R1berikut dengan garis UCL, LCL , dan garis pusat yang
telah kita hitung. Hasilnya dapat kita lihat pada Gambar di
bawah ini.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & range control chart (Xbar & R-chart).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).
• Pada R-chart di atas, kita telah mengukur variabilitas
(mengestimasi standar deviasi) proses secara tidak langsung
melalui penggunaan range R. Dalam kondisi tertentu terutama
ketika anggota subgrup analisis di atas 10 atau 12 (n> 10), dan
ukuran subgrup tidak konstan, kita perlu
mengestimasi standar deviasi proses secara langsung. S-chart
dapat menggantikan R-chart, yang mana s dalam S-chart
berarti sigma (σ) atau standar deviasi sampel.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).
Contoh :
Seorang analis mengumpulkan tujuh sampel subgrup masing-
masing terdiri dari 20 pengamatan selama 1 shift produksi. Dia
mengukur dan mencatat berat material dalam satuan ons.
Untuk rata-rata dihitung dengan rumus :

Menghitung rata-rata Menghitung standar deviasi


dengan rumus : dengan rumus :
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).
untuk masing-masing sampel, hasilnya ditunjukkan Tabel di
bawah ini. Karena ukuran sampel (n) lebih dari 10, maka harus
membuat Xbar dan S-chart untuk menggantikan Xbar dan R-
chart.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).

Rata-rata dari rata- Rata-rata dari standar


rata sample adalah : deviasi sample adalah :
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
1. Pengendalian kualitas variabel (data variabel),
Average & standard deviation control chart (Xbar & S-chart).
Dengan n = 20, batas kendali untuk xbar dan s-chart adalah
sebagai berikut:
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Grafik Pengendalian kualitas (control chart) secara umum dapat
diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu :
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut), yaitu
apabila karakteristik kualitas tidak dapat diukur dengan skala
kuantitas atau bilangan.
• Data atribut bersifat diskrit (discrete distribution). Data ini
umumnya diukur dengan cara dihitung menggunakan daftar
pencacahan atau tally untuk keperluan pencatatan dan
analisis, sebagai contoh: jumlah cacat dalam satu batch
produk, jenis kelamin (laki-laki/perempuan), jenis warna cat
(merah, gold, silver, hitam), dan lain-lain.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Grafik Pengendalian kualitas (control chart) secara umum dapat
diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu :
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)

Untuk data atribut, terdapat 3jenis peta kendali yang dapat


kita gunakan, yaitu:
• Proportion defective control chart (P-chart).
• Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
• Defects per unit control chart (U-chart).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Grafik Pengendalian kualitas (control chart) secara umum dapat
diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu :
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)

Untuk data atribut, terdapat 3jenis peta kendali yang dapat


kita gunakan, yaitu:
• Proportion defective control chart (P-chart).
• Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
• Defects per unit control chart (U-chart).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Proportion defective control chart (P-chart).
P dalam P-chart berarti “proportion”, yaitu proporsi unit-unit yang
tidak sesuai (nonconforming units) dalam sebuah sampel. Proporsi
sampel tidak sesuai didefinisikan sebagai rasio dari jumlah unit-unit
yang tidak sesuai, D, dengan ukuran sampel, n. Jika mengasumsikan
bahwa D adalah sebuah variabel random binomial dengan
parameter p tak diketahui, proporsi cacat dari masing-masing
sampel yang di-plot-kan dalam peta kendali adalah :

selanjutnya varians dari statistik p̂ adalah :

Oleh karena itu, P-chart dibuat dengan menggunakan p sebagai


garis pusat dengan batas kendali adalah :
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Contoh berikut ini adalah P-chart dengan sampel variabel
menggunakan peta kendali model harian/individu.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Proportion defective control chart (P-chart).
Kemudian di hitung :

Sebagai akibatnya garis pusat berada pada 0,0955 dan batas


kendalinya adalah
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Proportion defective control chart (P-chart).
yang mana p̂ adalah penghampir standar deviasi sampel
proporsi cacat p̂. Perhitungan untuk menentukan batas kendali
P-chart ditunjukkan tiga kolom terakhir Tabel di atas, dan
Gambar di bawah ini adalah P-chart tersebut.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
• C pada C-Chart berarti “count” atau hitung cacat, ini
bermaksud bahwa C-chart dibuat berdasarkan pada banyaknya
titik cacat dalam suatu item. C-chart berbeda dengan P-chart
yang menilai satu item sebagai “cacat” atau “tidak cacat”, C-
chart menghitung banyaknya cacat dalam satu item tersebut,
misal: dalam 10 item sampel terdapat 2 item cacat, yang mana
pada 1 item ditemukan 3 titik kerusakan dan pada 1 item lagi
terdapat 5 titik kerusakan. P-chart akan menunjukkan proporsi
cacat 2/10 = 0,2 dan NP-chart akan menunjukkan jumlah cacat
sebanyak 2 item, sementara C-chart akan menunjukkan 8
kerusakan. C-chart tidak seperti P-chart dan U-chart, C-chart
membutuhkan ukuran sampel yang konstan.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
• Batas kendali untuk C-chart adalah c ± 3√ c , yang
mana c sama dengan mean dan varians dari distribusi Poisson.
Jika nilai standar untuk ctidak tersedia, c (rata-rata c) dapat
digunakan untuk menghampiri c.
Contoh : Dari 25 wafer yang masing-masing berisi 100 chip, kita
menemukan total jumlah cacat sebanyak 516 (lihat Tabel).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
Dari Tabel di atas, kita menghampiri c dengan menggunakan c,
yaitu sebagai berikut:

Oleh karena itu, batas kendalinya adalah sebagai berikut:


Garis pusat = c = 19,85
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per count/subgroup control chart (C-chart).
Gambar di bawah ini adalah C-chart dari perhitungan di atas.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per unit control chart (U-chart).
• U dalam U-chart berarti “unit” cacat dalam kelompok sampel.
U-chart menghitung titik cacat per unit laporan pemeriksaan
dalam periode yang mungkin memiliki ukuran sampel
bervariasi (banyak item yang diperiksa). Jika C-chart
menghitung titik cacat dalam satu item yang sama, maka U-
chart digunakan dalam kasus di mana sampel yang diambil
bervariasi atau memang seluruh produk yang dihasilkan akan
diuji. Hal ini berarti bahwa U-chart digunakan jika ukuran
sampel lebih dari satu unit atau mungkin bervariasi dari waktu
ke waktu.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per unit control chart (U-chart).

Jika pada C-chart, kita langsung mem-plot-kan data cacat


langsung ke dalam peta kendali; maka pada U-chart, kita perlu
menghitung terlebih dahuluu cacat untuk setiap n sampel,
yaitu:

Nilai ui inilah yang akan di-plot-kan dalam peta kendali, yang


mana xi adalah jumlah cacat dalam subgrup ke-
i dan ni adalah jumlah unit laporan pemeriksaan dalam
subgrup ke-i.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per unit control chart (U-chart).

Terdapat dua model untuk penyelesaian U-chart beserta batas-


batas kendalinya, yaitu menggunakan:
Model Harian/Individu, batas kendali U-chart dengan model
harian/individu adalah

Model Rata-Rata, batas kendali U-chart dengan model rata-rata


adalah
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per unit control chart (U-chart).
Contoh :
Pada sebuah lini finishing industri tekstil, inpektur QC memeriksa
cacat celupan kain setiap 50 meter persegi, yang mana luas kain per
roll bervariasi. Data 10 roll kain ditunjukan Tabel di bawah ini.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
2. Pengendalian kualitas atribut atau sifat (data atribut)
Defects per unit control chart (U-chart).
Garis pusat U-chart adalah rata-rata jumlah cacat per unit
pemeriksaan, yaitu rata-rata jumlah cacat per 50 meter
persegi, dihitung sebagai berikut:

Perhatikan bahwa adalah rasio dari jumlah cacat teramati


dengan jumlah total unit pemeriksaan.
Pengendalian Mutu Berbasis Statistik
Daftar Pustaka
• Project Management Institute, A Guide to Project Management
Body of Knowledge, 2008 edition.
• Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. 2013
• Montgomery, D. C. (2005). Introduction to statistical quality control.
(5th ed.). Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
• Porticus. (n.d.). Western electric: A brief history. Retrieved
fromhttp://www.porticus.org/bell/westernelectric_history.html
• Prins, J. (2006). Proportions control charts. In NIST & SEMATECH
(Eds.), e-Handbook of Statistical Methods (chap. 6.3.3.2). Retrieved
fromhttp://www.itl.nist.gov/div898/handbook/
• Sower, V. E. (2011). Essentials of quality with cases and experiential
exercises. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
• Straker, D. (n.d.). Choosing the type of control chart. Retrieved
fromhttp://syque.com/quality_tools/toolbook/Control/do_choosing
.htm
Terima Kasih
Lily Kholida, S.T, M.T

Anda mungkin juga menyukai