Anda di halaman 1dari 19

Ditinjau dari sudut para perencana dan pelaksana pekerjaan, network planning adalah alat untuk mengkoordinasikan berbagai

macam pekerjaan yang satu dengan lainnya secara bebas dan atau saling bergantung berdasarkan pertimbangan sumber daya yang digunakan, logika proses yang berlangsung dan hasil proses itu sendiri.

Network Planning dapat didefinisikan sebagai salah satu model

yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam model tersebut, dimana informasi yang dihasilkan mengenai sumber daya yang digunakan atau dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan beserta jadwal pelaksanaannya.

Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya Dasar-Dasar Network Planning adalah sebagai berikut : Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.

Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah : Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek. Adapun definisi proyek itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Network Diagram merupakan visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram adalah jaringan kerja yang

berisi lintasan-lintasan kegiatan dari urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya, Sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh kegiatan yang terlambat tersebut dan berapa besar pengaruhnya.

Ada dua macam network diagram yang dikenal di dalam network planning : a. Diagram versi CPM atau PERT b. Precedence diagram

Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya, antara lain : CMD : Chart Method Diagram NMT : Network Management Technique PEP : Program Evalution Procedure CPA : Critical Path Analysis CPM : Critical Path Method PERT : Program Evalution and Riview Technique Penggunaan nama tadi tergantung dibidang mana hal tadi digunakan, umumnya yang sering dipakai CPM dan PERT, misalnya CPM digunakan dibidang kontraktor PUTL, PERT dibidang research dan Design. Walaupun demikian keduanya mempunyai konsep yang hampir sama.

Mengidentifikasi berbagai kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Memprediksi alokasi waktu untuk setiap kegiatan. Merancang urutan dan saling ketergantungan antar_kegiatan. Membuat diagram network

Menggunakan simbol baku. Alur diagram menuju ke arah kanan. Diawali oleh satu event dan berakhir pada satu event pula. Tidak ada perpotongan tanda panah ataupun arah yang bersifat loop (memutar). Di antara dua event yang sama, hanya ada satu tanda panah. Panjang-pendeknya tanda panah tidak menggambarkan durasi kegiatan. Nomor event pada pangkal panah < akhir panah

Node = EVENT (Peristiwa)

Arrow = ACTIVITY (Kegiatan)

Dummy = KEGIATAN SEMU (Penghubung peristiwa)

Bagian 1 (sebelah kiri): Digunakan untuk memberi nomor urut peristiwa;

2 1 3

Bagian 2 (sebelah atas): Digunakan untuk menghitung EET (earliest event time = saat paling awal) Bagian 3 (sebelah bawah); Digunakan untuk menghitung LET (latest event time = saat paling lambat)

Memiliki durasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas tersebut. Tidak memiliki durasi, hanya digunakan untuk menghubungkan peristiwa.

A 5

Artinya: Kegiatan A membutuhkan waktu 5 hari, dan jika telah selesai maka akan dilanjutkan dengan kegiatan B yang akan berlangsung selama 3 hari.

A
5 3

B 3

10

Artinya: Kegiatan A membutuhkan waktu 5 hari, sedangkan kegiatan B membutuhkan waktu 3 hari. Kegiatan A dan B dapat dimulai pada saat yang berbeda, dan jika keduanya telah selesai maka akan dilanjutkan oleh kegiatan C yang akan berlangsung selama 10 hari.

Jenis Kegiatan Mengembangkan desain advertensi Menghubungi media Membuat model jingle iklan Menyediakan bahan-bahan untuk advertensi

Kode Keg. A B C D

Keg. seblm A A C

Durasi 10 hr 4 hr 8 hr 5 hr

Mengurus perijinan Membuat iklan sesuai desain


Uji coba tampilan jingle iklan Mengirimkan naskah dan file iklan

E F
G H

B D
E, F G

7 hr 15 hr
2 hr 3 hr

A 0 4 0 10 1 0 10 10 C 8
3

14

31

E
7
5

38 38

G 2

40 40

H 3

43
7

43

F 18 18 D

23
23

15

CONTOH 2: PROMOSI PRODUK


JENIS KEGIATAN
Mengembangkan rencana adevertensi Merencanakan media advertensi Mengembangkan copy advertensi Menyiapkan bahan promosi Menyiapkan produk untuk advertensi Mengadakan kampanye pra promosi Memilih manajer toko yg akan melatih Mengadakan program latihan Pengenalan akhir di toko-toko

Kode
A B C D E F G H I

Awal
A A B B B D F G, H

Durasi
8 5 11 2 10 7 3 9 4

Biaya
30 Juta 60 juta 120 juta 80 juta 100 juta 70 juta 40 juta 87 juta 50 juta

TK
4 12 11 40 10 10 14 10 13

CATATAN: Durasi dalam satuan hari, biaya dalam rupiah, TK (tenaga kerja) dalam orang-hari.

23 4 29
2 13 13

B A 0 0 1 0 8 (30 jt)
(4 org)

23 23
6
32 32

8 8

I
7
4 (50jt) 13 org

36 36

23 23

Cash Program dimaksudkan untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek, dengan cara memperpendek atau memperbanyak lintasan kritis. Tenaga kerja dan alat yang menganggur di lintasan non kritis dialihkan ke lintasan kritis. Pemindahan tenaga dan alat dibatasi sampai titik jenuh (optimum size), sejalan dengan prinsip The Law of diminishing return.

Keg
A B C D E F G H I

No. event

Durasi
Norml Cepat

Biaya
Norml Cepat

Tenaga Kerja
Norml Cepat

Hari dikrgi

Tamb Biaya

Biaya percpt an

0-1 1-2 1-5 2-4 2-3 2-5 4-6 5-6 7-8

8 5 11 2 10 7 3 9 4

5 3 10 1 7 3 1 7 2

30 60 80 40 50 120 87 50 50

34 63 76 42 53 122 89 56 54

4 12 11 40 10 10 14 10 13

5 16 12 43 12 12 15 13 16

3 2 1 1 1 4 2 2 2

4 3 6 2 3 2 2 6 4

1,33 1,5 6 2 3 0,5 1 3 2

Merencanakan scheduling dan mengawasi proyek secara logis. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetai dari proyek. Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling ( waktu ) dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis ( Critical Path ) saja yang perlu konsentrasi pengawas ketat.

Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network.
Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan manayang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.

Anda mungkin juga menyukai