Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA BIDANG KERJA TERHADAP BERBAGAI

WARNA RUANGAN

Arina Nurul Huda., Bidayatul Armynah., Dan Syahir Mahmud

Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
email: arina_ilyas@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai intensitas pencahayaan pada bidang kerja terhadap berbagai warna ruangan.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis intensitas cahaya yang jatuh pada bidang kerja terhadap
berbagai warna ruangan. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa intensitas cahaya yang paling besar
adalah dinding, lantai dan langit-langit ruangan yang berwarna putih untuk jenis lampu esensial 20 watt
setara dengan 1000 lumen, sedangkan pada jenis lampu pijar 15 watt setara dengan 100 lumen,
intensitas cahaya yang paling besar adalah dinding, lantai dan langit-langit ruangan yang berwarna
kuning.

Kata Kunci : Intensitas Pencahayaan, Lampu Pijar

ABSTRACT

A research about intensity of illumination on the working plane to the various color space. The purpose
of this research was to analyze the intensity of the light falling on the areas of work of the various room
colors. The result showed that the light intensity is greatest walls, floor and ceiling is white for this kind
Essential 20 watt equivalent light with 1000 lumens, while the type of 15 watt incandescent equivalent to
100 lumens of light intensity is greatest wall , floor and ceiling is yellow.

Keywords: Light Intensity, Light Bulb

PENDAHULUAN langit ruangan, Menganalisis pengaruh warna


terhadap intensitas cahaya yang jatuh pada
1. Latar Belakang bidang kerja dengan berbagai macam warna
Cahaya adalah rambat gelombang lantai, dinding dan langit-langit ruangan.
elektromagnetik yang menjalar kesegala arah Ruang lingkup penelitian ini adalah
yang dibedakan oleh panjang gelombang dan cakupan terbatas pada pengaruh beragam warna
frekuensi dengan gelombang elektromagnetik lantai, dinding dan langit-langit ruangan terhadap
lainnya. Kehidupan manusia sangat bergantung intensitas cahaya lampu yang jatuh pada bidang
pada cahaya karena cahaya merupakan bagian kerja dalam skala laboratorium.
mutlak dari kehidupan dan tanpa cahaya
kehidupan di atas bumi tidak dapat berkembang. LANDASAN TEORI
Pencahayaan didalam ruangan merupakan hal
mutlak untuk menghadirkan rumah sehat dan Hukum Refleksi dan Hukum Refraksi
setiap warna memiliki potensi untuk memberikan
faktor refleksi yang berbeda-beda (6). Kajian eksperimental mengenai arah sinar
masuk, sinar yang direfleksikan, dan sinar yang
2. Tujuan dan Ligkup Penelitian direfraksikan pada antarmuka yang halus
Penelitian bertujuan untuk Mengukur diantara dua material optic memunculkan
intensitas pencahayaan pada bidang kerja dengan kesimpulan-kesimpulan berikut:
berbagai macam warna lantai, dinding dan langit-
1. Sinar yang masuk, sinar yang
direfleksikan , dan sinar yang
direfraksikan dan normal-terhadap-
permukaan semuanya terletak pada
bidang yang sama. Bidang dari ketiga
sinar itu tegak lurus terhadap bidang
permukaan batas di antara kedua material
tersebut. Kita selalu menggambarkan
diagram sinar sehingga sinar masuk, sinar
yang direfleksikan, dan sinar yang
direfraksikan berada dalam satu bidang
datar.
2. Sudut refleksi sama dengan sudut
masuk untuk semua panjang
gelombang dan untuk setiap pasangan
material. Yakni

= (Hukum refleksi)...... (II.I) Gambar II.1


Hukum Refleksi dan Refraksi
Hubungan ini, bersama-sama dengan
pengamatan bahwa sinar masuk dan sinar
yang direfleksikan dan normal, semuanya Kalkulasi Jumlah Lampu Untuk Suatu
terletak pada bidang yang sama, yang Ruangan
dinamakan hukum refleksi (low of
reflection). Dalam merencanakan instalasi pencahayaan
suatu ruangan, kita membuat kalkulasi untuk
3. Untuk cahaya monokromotik dan untuk menghitung atau memperkirakan berapa banyak
sepasang material yang diberikan, i dan j, lampu yang dibutuhkan supaya tingkat
pada sisi-sisi yang berlawanan dari penerangan rata-rata dapat dicapai, atau apakah
antarmuka itu, Rasio dari sinus sudut jumlah dan tata letak lampu dapat menghasilkan
dan dimana kedua sudut itu diukur tingkat penerangan rata-rata yang memadai.
dari normal terhadap permukaan, sama Contoh denah jarak antara sumber cahaya
dengan kebalikan dari rasio kedua indeks (lampu) dengan bidang kerja pada suatu ruang
(1,7)
refraksi : .

sin 2 Untuk mengetahui jumlah unit lampu (N) yang


sin
= 1
....... (II.2)
dibutuhkan suatu ruangan sesuai dengan
intensitas cahaya yang telah ditetapkan, dengan
Atau : menggunakan persamaan berikut :

sin = sin (Hukum refraksi)(II.3) N (unit) = E . 1 . / z . ................(II.4)

Hasil eksperimen ini, bersama-sama dengan Persamaan (II.8) dapat dinyatakan dalam bentuk
pengamatan bahwa sinar masuk dan sinar lain untuk mengetahui kuat pencahayaan atau
yang direfraksikan dan normal semuanya intensitas pencahayaan yang dikehendaki dalam
terletak dalam bidang yang sama, lux.
dinamakan hukum refraksi (low of
refraction) (14). E (lux) = N . z , . / 1 . ................(II.5)

Dengan:
-
: Faktor depresiasi atau factor
pemeliharaan (maintenance)
umumnya 1,25 untuk waktu terhadap berbagai macam warna lantai, dinding
yang panjang dan langit-langit ruangan adalah sebagai berikut:
-
E : Tingkat penerangan yang
dikehendaki (lux) a. Luxmeter
-
1 : Luas ruangan (m2) b. Gunting
-
2 : Bidang kerja ruangan, c. Meteran
misalnya meja kerja (m2)
-
: Jumlah armature yang 2. Bahan
diperlukan
-
: Faktor efisiensi (%) Adapun bahan yang digunakan dalam
-
: Jumlah lampu per armature pengambilan data intensitas pencahayaan pada
-
: Arus cahaya lampu (lm) bidang kerja terhadap berbagai macam warna
lantai, dinding dan langit-langit ruangan adalah
Untuk menghitung Indeks ruangan: sebagai berikut:

. a. Lampu
= (. 6)
( . ) b. Tripleks
c. Kertas Marmer
Dengan : P = Panjang ruangan d. Lem kertas

L = Lebar ruangan 3. Tempat Pengambilan Data

T = Tinggi armatur dari lantai Tempat pengambilan data di Laboratorium


Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika
Intensitas Pencahayaan (Illumination) Ruang FMIPA UNHAS.
Kerja
4. Prosedur
Untuk megetahui kuat pencahayaan atau
intensitas pencahayaan (illumination) pada Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan
sebuah titik yang memiliki sudut dalam suatu dalam pengambilan data pada penelitian ini
ruangan, dapat dilakukan dengan menggunakan adalah sebagai berikut :
persamaan :
1. Mengukur ruangan yang akan digunakan
E = / d x cos ....(II.7)
2 (Dalam skala laboratorium).
2. Menentukan jenis lampu yang akan
Dengan : digunakan, kemudian mencatat data
lampu yang telah dipilih.
- E : Kuat pencahayaan/intensitas cahaya 3. Mengukur Intensitas cahaya (lux)
(illumination) dalam satuan lux (lx) dengan menggunakan luxmeter, pada
berbagai macam warna ruangan (merah,
- : Arus Cahaya (Lumen)
kuning, hijau, biru, orange, ungu,
- d2 : Kuadrat jarak antara sumber cahaya dan
cokelat, hitam, putih) dengan jarak 2
titik dalam satuan meter persegi (m2)
meter dan 1 meter.
- : Sudut antara sumber cahaya dengan titik
4. Menganalisis hasil pengukuran intensitas
proyeksi tegak lurus dari sumber cahaya
cahaya (lux) dari berbagai macam warna
kepermukaan bidang kerja.
ruangan.
5. Mengukur Intensitas Cahaya Pada Ruang
METODOLOGI PENELITIAN Terbuka.
1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam pengambilan


data intensitas pencahayaan pada bidang kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN RATA-
RATAINTENSITAS CAHAYA (LUX)
1. Hasil Pengukuran Rata-rata Intensitas JARAK LAMPU ESENSIAL LAMPU PIJAR
Cahaya Pada Jarak 2 meter (20 WATT) (15 WATT)
2 METER 20 9
1.1 Pengukuran Intensitas Cahaya Dengan 1 METER 122 17
Daya 20 Watt dan 15 Watt Dan Hasil

HASIL PENGUKURAN RATA- IV.2 Pembahasan


RATA INTENSITAS CAHAYA
(LUX) IV.2.1 Hasil Perhitungan Rata-rata Intensitas
WARNA LAMPU Cahaya Dari Berbagai Warna Dinding,
LAMPU PIJAR
ESENSIAL Lantai dan Langit-langit ruangan
(15 WATT)
(20 WATT)
MERAH 78 26 Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Rata-rata
Intensitas Cahaya 250 Lux, Dengan
ORANGE 105 33 Menggunakan Metode Cahaya Langsung,
HIJAU 83 21 Pada Jarak 2 meter Dengan Menggunakan
COKELAT 38 8 Lampu 20 Watt setara dengan 1000 Lumen
UNGU 37 15 Hasil Perhitungan Intensitas Cahaya
BIRU 47 20 Warna
(Lux)
KUNING 214 50 Putih 249 0,996
PUTIH 249 47 0,856
Kuning 214
HITAM 23 3 0,42
Orange 105
Hijau 83 0,332
Tabel I.2 Hasil Pengukuran Rata-rata Merah 78 0,312
Intensitas Cahaya Pada Jarak 1 meter
Biru 47 0,188
HASIL PENGUKURAN RATA- Cokelat 38 0,152
RATA INTENSITAS CAHAYA
Ungu 37 0,148
(LUX)
WARNA LAMPU Hitam 23 0,092
LAMPU PIJAR
ESENSIAL
(15 WATT)
(20 WATT)
MERAH 239 71 Pada table 2.1 digunakan metode perhitungan
cahaya langsung dimana diperoleh sama
ORANGE 293 83 dengan 250 Lux tanpa mempertimbangkan
HIJAU 277 61 warna. Kemudian faktor efisiensi () diperoleh
dengan cara membagi hasil pengukuran dan hasil
COKELAT 141 31 perhitungan untuk setiap warna ( dibagi
UNGU 134 38 dengan ) maka diperoleh faktor efisiansi
yang berbeda-beda untuk setiap warna. Bisa
BIRU 164 42 dilihat pada table 2.1 warna putih memiliki
intensitas cahaya paling tinggi pada saat
KUNING 551 123 pengukuran yaitu 249 Lux.
PUTIH 640 119
Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Rata-rata
HITAM 121 17 Intensitas Cahaya 1000 Lux Dengan
Menggunakan Metode Cahaya Langsung,
Tabel I.3 Hasil Pengukuran Rata-rata
Pada Jarak 1 meter Dengan Menggunakan
Intansitas Cahaya Pada Ruang Terbuka
Lampu 20 Watt setara dengan 1000 Lumen
Hasil Perhitungan Intensitas perhitungan untuk setiap warna ( dibagi
Warna Cahaya dengan ) maka diperoleh faktor efisiansi
(Lux) yang berbeda-beda untuk setiap warna. Bisa
Putih 640 0,640 dilihat pada table 2.3 warna putih memiliki
Kuning 551 0,551 intensitas cahaya paling tinggi pada saat
pengukuran yaitu 249 Lux.
Orange 293 0,293
Hijau 277 0,277 Tabel 2.4 Hasil Perhitungan Rata-rata
Merah 239 0,239 Intensitas Cahaya 353 Lux, Dengan Metode
0,164 Indeks Ruangan Pada Jarak 1 meter Dengan
Biru 164
Menggunakan Lampu 20 Watt setara dengan
Cokelat 141 0,141 1000 Lumen
Ungu 134 0,134
Hitam 121 0,121 Hasil Perhitungan Intensitas
Warna Cahaya
(Lux)
Pada table 2.2 juga digunakan metode Putih 640 1,813
perhitungan cahaya langsung dimana diperoleh Kuning 551 1.560
sama dengan 1000 Lux tanpa Orange 293 0,830
mempertimbangkan warna. Kemudian faktor Hijau 277 0,784
efisiensi () diperoleh dengan cara membagi
Merah 239 0,677
hasil pengukuran dan hasil perhitungan untuk
setiap warna ( dibagi dengan ) Biru 164 0,464
maka diperoleh faktor efisiansi yang berbeda- Cokelat 141 0,399
beda untuk setiap warna. Bisa dilihat pada table Ungu 134 0,379
2.2 warna putih memiliki intensitas cahaya Hitam 121 0,342
paling tinggi pada saat pengukuran yaitu 640
Lux.
Pada table 2.4 juga digunakan metode
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Rata-rata perhitungan indeks ruangan, dimana diperoleh
Intensitas Cahaya 244 Lux, Dengan Metode
sama dengan 353 Lux tanpa
Indeks Ruangan Pada Jarak 2 meter Dengan
mempertimbangkan warna. Kemudian faktor
Menggunakan Lampu 20 Watt setara dengan
1000 Lumen efisiensi () diperoleh dengan cara membagi
hasil pengukuran dan hasil perhitungan untuk
Hasil Perhitungan Intensitas setiap warna ( dibagi dengan )
Warna Cahaya maka diperoleh faktor efisiansi yang berbeda-
(Lux) beda untuk setiap warna. Bisa dilihat pada table
Putih 249 1,020 2.4 warna putih memiliki intensitas cahaya
Kuning 214 0,877 paling tinggi pada saat pengukuran yaitu 640
Orange 105 0,430 Lux.
Hijau 83 0,340
Merah 78 0,319
Biru 47 0,192 Tabel 2.5 Hasil Perhitungan Rata-rata
Cokelat 38 0,155 Intensitas Cahaya 25 Lux, Dengan Metode
Ungu 37 0,151 Cahaya Langsung Pada Jarak 2 meter
Hitam 23 0,094 Dengan Menggunakan Lampu 15 Watt setara
dengan 100 Lumen

Pada table 2.3 digunakan metode perhitungan Hasil Perhitungan Intensitas


indeks ruangan dimana diperoleh sama Warna Cahaya
dengan 1000 Lux tanpa mempertimbangkan (Lux)
warna. Kemudian faktor efisiensi () diperoleh Kuning 50 2
dengan cara membagi hasil pengukuran dan hasil Putih 47 1,88
Orange 33 1,32 beda untuk setiap warna. Bisa dilihat pada table
Merah 26 1,04 2.6 warna kuning memiliki intensitas cahaya
Hijau 21 0,84 paling tinggi pada saat pengukuran yaitu 123
Biru 20 0,8 Lux.
Ungu 15 0,6
Cokelat 8 0,32
Hitam 3 0,12 Tabel 2.7 Hasil Perhitungan Rata-rata
Intensitas Cahaya 24,4 Lux, Dengan Metode
Indeks Ruangan Pada Jarak 2 meter Dengan
Pada table 2.5 digunakan metode perhitungan
Menggunakan Lampu 15 Watt setara dengan
cahaya langsung, dimana diperoleh sama
100 Lumen
dengan 25 Lux tanpa mempertimbangkan warna.
Kemudian faktor efisiensi () diperoleh dengan Hasil Perhitungan Intensitas
cara membagi hasil pengukuran dan hasil Cahaya
perhitungan untuk setiap warna ( dibagi Warna

dengan ) maka diperoleh faktor efisiansi (Lux)
yang berbeda-beda untuk setiap warna. Bisa Kuning 50 2,049
dilihat pada table 2.5 warna kuning memiliki
intensitas cahaya paling tinggi pada saat Putih 47 1,926
pengukuran yaitu 50 Lux. Orange 33 1,352
Merah 26 1,065
Hijau 21 0,860
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Rata-rata Biru 20 0,819
Intensitas Cahaya 100 Lux, Dengan Metode
Ungu 15 0,614
Cahaya Langsung Pada Jarak 1 meter
Dengan Menggunakan Lampu 15 Watt setara Cokelat 8 0,327
dengan 100 Lumen Hitam 3 0,122
Hasil Perhitungan Intensitas
Warna Cahaya Pada table 2.7 digunakan metode perhitungan
(Lux) indeks ruangan, dimana diperoleh sama
Kuning 123 1,23 dengan 24,2 Lux tanpa mempertimbangkan
Putih 119 1,19 warna. Kemudian faktor efisiensi () diperoleh
dengan cara membagi hasil pengukuran dan hasil
Orange 83 0,83
perhitungan untuk setiap warna ( dibagi
Merah 71 0,71 dengan ) maka diperoleh faktor efisiansi
Hijau 61 0,61 yang berbeda-beda untuk setiap warna. Bisa
0,42 dilihat pada table 2.7 warna kuning memiliki
Biru 42
intensitas cahaya paling tinggi pada saat
Ungu 38 0,38 pengukuran yaitu 50 Lux.
Cokelat 31 0,31
Tabel IV.2.8 Hasil Perhitungan Rata-rata
Hitam 17 0,17
Intensitas Cahaya 35,3 Lux, Dengan Metode
Indeks Ruangan Pada Jarak 1 meter Dengan
Menggunakan Lampu 15 Watt setara dengan
Pada table 2.6 juga digunakan metode 100 Lumen
perhitungan cahaya langsung, dimana diperoleh
sama dengan 100 Lux tanpa Hasil Perhitungan Intensitas
mempertimbangkan warna. Kemudian faktor Warna Cahaya
efisiensi () diperoleh dengan cara membagi (Lux)
hasil pengukuran dan hasil perhitungan untuk Kuning 123 3,484
setiap warna ( dibagi dengan )
Putih 119 3,37
maka diperoleh faktor efisiansi yang berbeda-
Orange 83 2,351 kuning sesuai dengan warna dinding,
Merah 71 2 lantai dan langit-langit ruangan. Untuk
Hijau 61 1,728 kedua jenis lampu warna hitam memiliki
intensitas cahaya yang paling rendah.
Biru 42 1,189
Ungu 38 1,076 DAFTAR PUSTAKA
Cokelat 31 0,878
Hitam 17 0,481 1. Cristian Darmasetiawan, Lestari
Puspakesuma. Teknik Pencahayaan
dan Tata Letak Lampu. Jakarta :
Pada table 2.8 juga digunakan metode Penerbit PT Grasindo, Artolite ; 1991.
perhitungan indeks ruangan, dimana diperoleh 2. Edioloegito, Widji. Diktat Pengkondisian
sama dengan 35,5 Lux tanpa Bagian Arsitektur. Makssar : Penerbit
mempertimbangkan warna. Kemudian faktor Universitas Hasanuddin Fakultas
efisiensi () diperoleh dengan cara membagi Sains dan Teknologi ; 1980.
hasil pengukuran dan hasil perhitungan untuk 3. Edukasi.Kompasian. Pengaruh Warna
setiap warna ( dibagi dengan ) dalam Ruang Terhadap Kondisi Fisik
maka diperoleh faktor efisiansi yang berbeda- dan Psikologi Manusia.
beda untuk setiap warna. Bisa dilihat pada table http://kompasiana.com. Diakses tgl
2.8 warna kuning memiliki intensitas cahaya 08-01-2012
paling tinggi pada saat pengukuran yaitu 123 4. Fatul. Warna. 2008.
Lux. http://akulisfatul.blogspot.com.Diaks
es tgl 13-02-2012
KESIMPULAN 5. Imelda Akmal, Gita Savitri, Novi Arimbi.
Lampu dan Gaya Intrior. Jakarta :
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : ; 2006
1. Pada hasil pengukuran intensitas cahaya, 6. Kompas. Beda Ruangan Beda Lampunya.
diperoleh intensitas cahaya yang http://www.kompas.com/menata
berbeda-beda untuk setiap warna. Warna cahaya.html. Diakses tgl 05-02-2012
putih memiliki intensitas cahaya yang 7. Muhaimin. Teknologi Pencahayaan.
paling besar dan intensitas cahaya yang Bandung : Penerbit PT Refika
paling rendah adalah warna hitam, untuk Aditama ; 2001.
jenis lampu esensial 20 Watt. Untuk 8. Mukti Nurul. Warna dan panjang
jenis lampu pijar 15 watt, intensitas Gelombang Cahaya Matahari. 2010
cahaya yang paling besar adalah warna http://blog.math.uny.ac.id/nurulmukt
kuning dan intensitas cahaya yang i/. Diakses 11-02-2012
rendah adalah warna hitam. 9. Penrose, R. 2004. The Road to Reality: A
2. Warna putih memiliki intesitas cahaya Complete Guide to the Laws of the
yang paling besar untuk jenis lampu Universe. Vintage Books. Hlm 1-
esensial 20 watt, karena warna lampu 140.
yang digunakan berwarna putih sesuai http://id.wikipedia.org/kecepatan_ca
dengan warna dinding, lantai dan langit- haya. Diakses tgl 29-03-2012.
langit ruangan. Warna kuning memiliki 10. Sindo. Cantik Dengan Pencahayaan Alami
intensitas cahaya yang paling besar dan Buatan. Avalaible from :
untuk jenis lampu pijar 15 watt, karena http://www.okezone.com/pencahaya
warna lampu yang digunakan berwarna an.html. Diakses tgl 03-01-2012.
11. Tatang, Indra, Anis. Menata Lampu
Menghemat Listrik. Jakarta :
Penerbit PT Samindra Utama ; 2004.
12. Wijaya.Warna Itu Tak Pernah Ada. 2010
http://www.kompasiana.com/home.
Diakses tgl 05-01-2012
13. YM Suko, R Suharto, Julianto, Fransisca
WP, Shintia DA, Made MK, dkk.
Lighting. Jakarta : Penerbit PT Prima
Infosarana Media ; 2005.
14. Young, H. D and Freedman, R. A. 2002.
Fisika Universitas (terjemhan oleh
Endang Juliastuti), Jilid 1, edisi ke 3.
Jakarta, Erlangga
15. Young & Freedman. 2003. Fisika
Universitas. Edisi Kesepuluh, Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai