Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

PERENCANAAN
DAN
PENGENDALIAN
PROYEK

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Sipil dan Teknik Sipil W111700030 Lily Kholida, S.T, M.T
Perencanaan

Abstract Kompetensi
Pendalaman mengenai konsep Memahami konsep manajemen proyek
manajemen konstruksi dan
kepentingan manajemen terhadap
pekerjaan konstruksi
Konsep Manajemen Proyek

PENGANTAR
Saat ini di berbagai belahan dunia sedang berkembang pesat kegiatan
pembangunan, baik skala kecil, menengah maupun besar. Tak terkecuali di Indonesia. Hal
ini ditandai dengan maraknya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta di berbagai kota dan daerah. Masifnya kegiatan ini dapat dikatakan sebagai peluang
dan tantangan sekaligus terhadap dunia jasa konstruksi.
Di negara berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat, tuntutan
akan perbaikan ekonomi makin terasa. Ditandai dengan adanya target yang harus diraih,
namun sumber daya masih terbatas. Ketertinggalan ini dijembatani dengan pembangunan di
segala bidang, salah satunya adalah pembangunan secara fisik proyek konstruksi, seperti
gedung, jalan, jembatan, dan lain sebagainya. Menurut Hafnidar (2016) dalam bukunya
Manajemen Proyek Kontsruksi, langkah yang harus ditempuh disamping mempertajam
prioritas adalah mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan agar
dicapai hasil guna yang maksimal dari sumber daya yang tersedia.

PENGERTIAN
Istilah manajemen menurut Lawrence Apply (American Management Association)
didefinisikan suatu seni untuk melakukan suatu usaha yang memerlukan perantaraan atau
bantuan orang lain. Sedangkan menurut George R.Terry, manajemen melaksanakan tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan bantuan orang lain.
Iman Soeharto (1999) dalam bukunya Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai
Operasional menjelaskan bahwa kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan
dengan jelas. Hampir senada dengan itu, A Guide to the Project Management Body of
Knowledge (PMBOK) mendefinisikan kata project sebagai usaha sementara yang dilakukan
untuk menciptakan produk yang unik atau jasa (PMI. A Guide to the Project Management
Body of Knowledge, 2008). “Sementara” berarti setiap proyek memiliki awal dan akhir yang
telah ditentukan. Pengertian “Unik” disini berarti setiap produk atau servis berbeda untuk
setiap proyek meskipun jenis proyek yang dikerjakan sama.
Menurut Gray & Larson (2007) proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin,
dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Senada dengan pengertian ini, Kerzner (1979)

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
2 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
berpendapat sebuah proyek dapat didefinisikan menjadi serangkaian kegiatan atau tugas
yang memiliki tujuan khusus untuk diselesaikan dengan spesifikasi tertentu, memiliki waktu
mulai dan berakhir yang sudah ditentukan, memiliki batas dana, dan menggunakan sumber
daya. Cleland & King menyebutkan proyek sebagai gabungan dari berbagai sumber daya
yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara
Schwalbe mengatakan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk
menghasilkan produk atau layanan yang unik.
Kata “Konstruksi” dapat di artikan sebagai tatanan/susunan dari elemen-elemen
suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai dengan fungsinya. Proyek
konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang
menyatukan dengan lahan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal
atau sarana kegiatan lainnya (Biro Pusat Statistik, 1994).
Jadi dapat disimpulkan, manajemen proyek adalah pengelolaan masukan (input)
yang berupa sumber daya (manusia, dana, waktu, teknologi, bahan, peralatan) untuk
menghasilkan keluaran atau hasil akhir proyek (output) yang telah ditentukan untuk
mencapai suatu tujuan program (goal) dalam jangka waktu tertentu atau terbatas. Definisi
yang hampir sama juga dinyatakan oleh Dimyati & Nurjaman (2014) bahwa manajemen
proyek merupakan sekelompok alat, proses dan sumber daya manusia yang berkompeten
untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dan berusaha untuk menggunakan
sumber daya secara efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.
Dalam PMBOK, manajemen proyek didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan,
keterampilan, alat dan teknik untuk proyek kegiatan untuk memenuhi persyaratan proyek
(PMI, 2008:6). PMBOK mengkategorikan proses dari manajemen proyek menjadi 5 grup,
yaitu :
1. Inisiasi
 Pemilihan cara terbaik dengan keterbatasan sumber daya
 Mengenali benefit dari proyek
 Persiapan dokumen proyek
 Penentuan manager proyek
2. Perencanaan
 Mendefinisikan kebutuhan kerja
 Mendefinisikan kualitas dan kuantitas kerja
 Mendefinisikan sumber daya yang dibutuhkan
 Menjadwalkan pekerjaan
 Mengevaluasi resiko yang dapat terjadi

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
3 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
3. Pelaksanaan
 Negosiasi untuk tim anggota proyek
 Mengarahkan dan mengatur pekerjaan
 Bekerja dengan anggota tim untuk menaikkan skill mereka
4. Pemantauan dan pengendalian
 Mengamati kemajuan
 Membandingkan hasil aktual dengan prediksi hasil
 Menganalisa perbedaan dan dampaknya
 Membuat penyesuaian
5. Penutup
 Memverifikasi bahwa semua pekerjaan selesai
 Penutupan kontrak
 Penutupan finansial
 Penutupan administrasi

Project Management Process (PMBOK 2008)

PMBOK membagi ilmu dalam manajemen proyek menjadi 9 knowledge area sebagai berikut
(PMI, 2008) :
1. Manajemen Integrasi Proyek
2. Manajemen Lingkup Proyek
3. Manajemen Waktu Proyek
4. Manajemen Biaya Proyek
5. Manajemen Kualitas Proyek
6. Manajemen Sumberdaya Proyek
7. Manajemen Komunikasi Proyek

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
4 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
8. Manajemen Resiko Proyek
9. Manajemen Pengadaan Proyek
Knowledge area di atas merupakan ilmu manajemen yang harus dikuasai dalam
suatu proyek konstruksi agar dapat mencapai tujuan keberhasilan proyek.

PERKEMBANGAN PROYEK KONSTRUKSI


Perkembangan manajemen proyek di Indonesia, di awali dengan berkembangnya
pembangunan proyek infrastruktur pada sekitar tahun 1970 sampai dengan tahun 1990.
Untuk lebih meningkatkan konsolidasi dan penyaluran manajemen proyek Indonesia
didirikanlah PMI (Project Management Institute) Indonesia pada tahun 1996. Organisasi ini
adalah organisasi nirlaba profesional yang bekerja untuk pengembangan pengetahuan dan
keahlian untuk kepentingan semua stakeholder. Selanjutnya agar lebih menaungi para ahli
manajemen konstruksi, didirikanlah IAMPI (Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia) di
Jakarta pada tanggal 16 Juli 1999. Kemudian pada tahun 2008 didirikan ITAPPI (Ikatan
Tenaga Ahli Pengendali Proyek Indonesia).

KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI


Menurut Krisna Mochtar (2003) proyek memiliki ciri-ciri pokok, yaitu :
1. Memiliki tujuan dan sasaran khusus, produk akhir atau hasil kerja telah digariskan
dengan jelas.
2. Jumlah biaya, sasaran jelas, serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah
ditentukan terbatas.
3. Bersifat sementara, pelaksanaannya dibatasi oleh titik awal dan akhir.
4. Non rutin, tidak berulang-ulang, dalam arti jenis dan intensitas kegiatan selalu
berubah sepanjang proyek berlangsung.

Masih menurut pendapat Krisna Mochtar (2003), proyek konstruksi secara umum
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Rendah dalam penerapan manajemen, lemah, tidak efisien, punya kegagalan yang
tinggi dan mempunyai produktifitas yang rendah dibandingkan dengan industri
manufaktur,
2. Pekerja langsung 20%, pekerja tidak langsung 80%
3. Unskilled labor 90%
4. Industri yang bersinggungan, yang tidak langsung 80%
5. Ada pihak-pihak yang saling berhubungan
6. Sangat dipengaruhi oleh cuaca
7. Unik dalam design, site condition, complex product

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
5 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
8. Berada di remote area (tidak dapat dipindahkan)
9. Proyek tidak bisa memilih keadaan
10. Fluktuasi sumber daya yang sangat tinggi
11. Largerly non repetitive task
12. Education, relatively new and high innovation

Pendapat yang kurang lebih sama, dinyatakan oleh Asiyanto (2005). Dalam proyek
konstruksi ada sifat – sifat khusus yang tidak terdapat pada industri lain, antara lain :
1. Kegiatan proyek konstruksi terdiri dari bermacam-macam kegiatan dengan jumlah
banyak dan rawan kecelakaan.
2. Jenis-jenis kegiatannya tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor luar,
seperti : lokasi bangunan, cuaca, bentuk, desain, metode pelaksanaan dan lain –
lain.
3. Adanya perkembangan teknologi yang selalu diterapkan dalam pelaksanaan
kegiatan memberikan resiko tersendiri.
4. Tingginya turn over tenaga kerja memberikan masalah sendiri, karena selalu
menghadapi orang-orang baru yang terkadang masih belum terlatih.
5. Banyaknya pihak yang terkait dalam proses konstruksi, yang memerlukan
pengaturan serta koordinasi yang kuat.

Dari penjabaran di atas terlihat beberapa karakteristik proyek, lalu apa yang
membedakannya dengan kegiatan operasional, seperti terlihat pada tabel berikut :

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
6 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Contoh kegiatan operasional, misalnya kegiatan memproduksi semen di pabrik semen atau
merakit mobil di bengkel.

SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI


Terdapat 6 tahapan dasar yang berfungsi sebagai pengembangan suatu proyek dari
mulai gagasan sampai menjadi suatu kenyataan (the life cycle of construction project), yaitu
sebagai berikut :
1. Concept and Feasibility studies
2. Engineering and design
3. Procurement
4. Construction studies
5. Start-up and implementation
6. Operation and utilization studies

Berbeda dengan Asiyanto (2005), pada dasarnya proyek selalu memiliki 4 tahapan
dasar, yaitu :
1. Tahapan evaluating dan planning
2. Tahapan conceptual engineering
3. Tahapan detailed engineering
4. Tahapan construction

Namun secara umum ada lima tahapan dalam proyek konstruksi (Zainudin, 2011),
antara lain :
1. Tahapan perencanaan (planning). Perencanaan adalah suatu tahapan dalam
manajemen proyek yangmencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus.
Menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat diimplementasikan.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan manajemen proyek.
Perencanaan dikatakan baik bila seluruh proses kegiatan yang ada didalamnya
dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dengan tingkat penyimpangan minimal serta akhir maksimal.
2. Tahap perancangan (design). Merupakan kelanjutan perencanaan yang berupa
rancangan kawasan, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
konstruksi. Tahap perancangan meliputi dua sub tahap, yaitu tahap Pra-Desain
(Preliminary Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) atau
Detail Desain (Detail Design). Tujuan dari tahap ini adalah :

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
7 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
a. Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan,
metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapat persetujuan dari pemilik
proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
b. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar
rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan (design) ini adalah :
 Mengembangkan rancangan proyek menjadi penyelesaian akhir
 Memeriksa masalah teknis
 Meminta persetujuan akhir rancangan dari pemilik proyek
 Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran biayanya,
rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar
volume, taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan
termasuk jadwal waktu.
3. Tahap pengadaan/pelelangan. Tujuan dari tahap ini adalah penunjukan kontraktor
sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini
adalah :
a. Prakualifikasi seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur
agar konstraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan
ikut serta dalam pelelangan. Prosedur ini dikenal sebagai babak pra kualifikasi
yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik
kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa, serta
integritas perusahaan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor yang
memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM).
b. Dokumen kontrak. Dokumen kontrak sendiri diartikan sebagai dokumen legal
yang menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat
didalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerja sama antara
dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau
proses pelelangan dimana diperlukan dokumen lelang atau dokumen tender.
4. Tahap pelaksanaan (construction). Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah
mewujudkan bangunan yang diperlukan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang
oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati,
juga kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan dalam tahap ini yaitu merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua operasional di lapangan.
Pengendalian proyek secara umum meliputi :

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
8 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
a. Pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b. Pengendalian organisasi lapangan
c. Pengendalian tenaga kerja
d. Pengendalian peralatan dan material
5. Tahap pemeliharaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan
yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja
sebagaimana mestinya. Kegiatan yang dilakukan, adalah :
a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing).
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan – kerusakan.
c. Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan.
d. Melatih staff untuk melakukan pemeliharaan. Pihak yang terlibat adalah
konsultan pengawas/MK, pemakai, dan pemilik.

Terdapat tiga faktor penting dalam pencapaian suatu proyek yang dapat dijadikan
acuan untuk mengukur kinerja proyek, yaitu :
1. Biaya (cost)
2. Mutu (quality)
3. Waktu (schedule)

JENIS PROYEK KONSTRUKSI


Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil
lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, yang berbeda dengan
proyek perumahan atau pemukiman (Real Estate). Cukup sulit mengkategorikan jenis-jenis
proyek dalam kategori yang rinci dan tegas, namun secara umum kategori proyek konstruksi
dapat dibagi menjadi 4 kategori sebagai berikut :
1. Konstruksi pemukiman (residential construction)
Pada proyek pembangunan perumahan atau pemukiman dibedakan menjadi proyek
bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya
bersamaan dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya. Oleh sebab itu,
memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi,
jaringan air dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman terdiri dari
rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah dan rumah susun.
2. Konstruksi gedung (building construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran,
sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan lain-lain. Apabila dilihat dari segi
biaya dan teknologi maka terdiri dari berskala rendah, menengah dan tinggi. Pada

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
9 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
umumnya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail.
Pada proyek-proyek pemerintah, proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan
pengelolaan Departemen Pekerjaan Umum.
3. Konstruksi rekayasa berat (heavy engineering construction)
Konstruksi rekayasa berat pada umumnya proyek yang bersifat infrastruktur seperti
proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api,
pelabuhan dan lain-lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan
membutuhkan teknologi tinggi.
4. Konstruksi industri (industry construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang
membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti kilang minyak, industri
berat/industri dasar, pertambangan dan nuklir. Perencanaan dan pelaksanaannya
membutuhkan ketelitian, keahlian dan teknologi yang spesifik.

PROJECT MANAGER
Seperti halnya proyek pada umumnya, proyek konstruksi memiliki pihak-pihak terkait
untuk tercapainya tujuan proyek, yang dapat dilihat pada diagram berikut :

Mengelola sebuah proyek tidak hanya berbicara teknis dan organisatoris.


Manajemen proyek merupakan pengelolaan sumber daya manusia. Komunikasi dan team
work yang buruk, kurangnya dukungan manajemen atau buruknya perencanaan merupakan
alasan utama kegagalan. Kemampuan yang dapat menentukan kesuksesan dari sebuah

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
10 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
proyek tergantung dari kemampuan untuk mengelola intagible skills yang lebih. Kesuksesan
sebuah proyek tergantung dari siapa yang mengelolanya.
Seorang manager proyek bertugas mengimplementasikan rencana proyek dan
pelaksanaannya, selain itu juga mereka bertanggung jawab untuk membina hubungan
kooperatf dengan para pihak yang terlibat baik dalam struktur horizontal maupun vertikal.
Jika terjadi hal yang tidak diharapkan, manajer proyek langsung menjaga dan
mengantisipasi agar proyek berjalan sesuai rencana. Adakalanya mereka harus keluar jalur
untuk melakukan inovasi untuk merespon peluang dan ancaman yang tidak terduga (Grey &
Larson, 2006).
Selain itu manajer proyek juga bertugas untuk mengintegrasikan sumber daya sesuai
dengan posisi dan jadwal yang sudah dibuat dalam perencanaan. Akan tetapi, menjadi
pengelola yang sukses juga harus menjadi seorang pemimpin. Banyak pengalaman
berharga dari proyek-proyek sukses bahwa leadership sangat berperan dalam hal
pengelolaan. Di mana kepemimpinan akan berpengaruh dalam mengarahkan timnya,
maupun menjalin hubungan dengan pihak luar yang terlibat di dalamnya. Karena sebuah
proyek akan selalu berkaitan dengan pihak luar, baik itu klien, anggota tim, supplier, dan
sebagainya. Kepemimpinan ini juga akan dapat mengatasi hal-hal ketidakpastian yang
dihadapi sebuah proyek.
Secara umum, manajer proyek akan bekerja dalam tekanan. Mereka akan
berhadapan dengan manajemen prioritas baik dari segi kegiatan ataupun dari segi
hubungan, demikian juga ketika terjadi suatu konflik di dalamnya yang harus diselesaikan
agar tidak mengganggu jalannya proyek. Karena itu dibutuhkan stamina yang kuat,
manajemen emosi yang baik, dan kejernihan dalam berfikir secara mendalam dan
cemerlang untuk mendapatkan solusi terbaik dari alternatif solusi yang ditawarkan oleh tim
proyek.
Shtub (1994) menjelaskan kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang
manajer proyek, antara lain :
 Budgeting and Cost Skills
Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek memiliki peran yang sangat
penting. Dengan demikian manajer proyek dituntut untuk memiliki pengetahuan dalam
hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat
berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
 Time Management Skills
Perencanaan proyek membutuhkan kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini
manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat
selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek
harus mendefinisikan aktivitas yang diperlukan. Selain itu manajer proyek haru sbisa

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
11 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis. Kemudian, manajer proyek
harus mengatur waktu peringatan untuk mengindikasikan tanggal-tanggal kritis selama
proyek berlangsung.
 Technical Skills
Kemampuan teknis meliputi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri,
dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan teknis
biasanya di dapat dari penimbaan ilmu secara khusus di bangku formal, misal Institut
Manajemen Proyek, dan sebagainya.
 Leadership Skills
Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki manajer proyek. Apa
yang dilakukan manajer proyek menandakan bagaimana seharusnya orang lain atau
timnya bekerja. Dengan ini manajer proyek mempengaruhi bagaimana orang lain dapat
bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek. Grey & Larson (2006) memberikan
contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat menuju manajer
proyek yang efektif. Ada enam aspek yang melingkupinya, yaitu :
a. Prioritas, hal ini berbicara mengenai penggunaan waktu. Manajer proyek
memerlukan banyak waktu untuk mengamati sebuah pengujian kritis daripada
menunggu laporan.
b. Urgensi, dengan meningkatkan pola interaksi dengan tim seperti laporan dan rapat
penting dengan sering akan membuat tim merasa bahwa pekerjaan ini sangat
penting. Ketika tim sudah memiliki kesadaran seperti ini, maka tidak ada yang akan
meremehkan suatu aktivitas di dalam proyek.
c. Pemecahan masalah, manajer proyek yang efektif akan lebih memusatkan kepada
bagaimana tim dapat mengubah masalah menjadi kesempatan atau apa yang
dipelajari dari suatu kesalahan untuk lebih proaktif dalam memecahkan masalah.
d. Standar Kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk
kinerja proyek melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu
penting, berprinsip teguh, serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan
kritis.
e. Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahan
informasi penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini memberi isyarat
kepada anggota tim bahwa perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.

Tjiptono&Diana (2003) mendeskrisikan pemimpin yang baik memiliki karakteristik,


tanggung jawab yang seimbang. Model peranan yang positif, memiliki keterampilan
komunikasi yang baik, memiliki pengaruh yang positif dan memiliki kemampuan untuk
meyakinkan orang lain.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
12 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Daftar Pustaka

1. Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of Knowledge, 2008 edition

2. Rivera, Alfredo. Dean Kashiwagi. 2016. Creating a New Project Management Model Through Research.
International Conference On Sustainable Design, Engineering and Construction. Elsevier Ltd. Procedia
Engineering 145 : 1370-1377

3. Martinsuo,M., & Vuorinen, L.2016. Project Model and The Practice of Project Management in Different Types
of Projects. Tamper University of Technology.

4. Soeharto, Iman. Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1dan 2 Edisi kedua. Penerbit
Erlangga. Jakarta. 1999
5. Ahuja et al. Project Management. Techniques in Planning and Controlling Construction Projects. John
Wiley & Sons, Inc. 1994

6. Hendrickson, C. Project Management for Construction, Second Edition, prepared for world wide web
publication, Version 2.1. 2003

7. Kerzner, Harold, Ph.D. Project Management : A System Approach to Planning, Scheduling and Controlling. John Wiley
& Sons, Inc. 2009

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
13 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T

Anda mungkin juga menyukai