Anda di halaman 1dari 100

Design dan penjadwalan

project
Penjadwalan Proyek

Figure 3.1

Before Start of project During


project Timeline project
Pengendalian Proyek

Figure 3.1

Before Start of project During


project Timeline project
Estimasi waktu/biaya
Anggaran
Engineering diagrams
Cash flow charts
Material availability details

Budgets
Laporan aktivitas delay

CPM/PERT
Gantt charts
Milestone charts
Cash flow schedules

Figure 3.1

Before Start of project During


project Timeline project
Pentingnya Penjadwalan Proyek
50 % proyek yang ada mempunyai kecenderungan terjadi
kegagalan, dan rata –rata terjadinya time overrun meningkat
sampai 82 % dan yang terendah adalah 63 %.

Schedule issues are the main reason for conflicts on projects,


especially during the second half of projects.

Waktu yang paling pendek ( least ) adalah sesuatu yang


fleksibel, dan itu tidak tergantung apa yang terjadi di proyek.
Conflict Intensity Over the Life
of a Project
Gantt Chart
Gantt Chart adalah visualisasi yang digunakan untuk
menggambarkan jadwal dari pekerjaan atau proyek, dalam
bentuk chart atau grafik
Time
J F M A M J J A S

Design
Prototype
Test
Revise
Production
Manfaat
1. Memberikan pedoman kepada sub-ordinate units mengenai
batas-batas waktu mulai dan berakhirnya tugas masing-
masingMemberikan pedoman untuk menilai kemajuan
pekerjaan dan untuk memberikan prioritas
2. dalam pengawasan dan pengendalian
3. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan
4. Menghindari pengelolaan pelaksanaan proyek yang hanya
mengendalikan naluri saja
5. Menghindari pemakaian sumber daya dengan intensitas yang
tinggi sejak awal proyek, dengan harapan proyek dapat
diselesaikan secepatnya.Merupakan masukan yang
6. penting untuk pengendalian
Post-it

Task Name
Task Number Duration
Te
LST LFT
latest start time latest finish time
 Teknik Manajemen Proyek:
 Tujuan: meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian
 Bar Chart (diagram balok)
 PERT dan CPM
 Pendekatan Diagram Jaringan
 Activity-on-Node
 Activity-on-Arrow
DIAGRAM BALOK DAN
JARINGAN KERJA
Metode u/ meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian :
1. Metode Diagram Balok (bar chart).
2. Analisis Jaringan Kerja (network analysis).

yaitu penyajian perencanaan & pengen-dalian (jadwal) secara


sistematis & analitis.
1. Diagram Balok. H.L. GANTT (1917)
a. Sumbu x tertera : satuan waktu
ujung kiri : waktu mulai
ujung kanan: waktu akhir
urutan kegiatan menurut waktu
tanggal pelaporan.
b. Sumbu y tertera : elemen pekerjaan,
paket kerja,
jenis kagiatan
2. Teknik formal penjadwalan yang tertua
3. Relatif mudah di buat, mudah dibaca dan mudah dimengerti
4. efektif untuk berkomunikasi
5. Membuat penjadwalan induk
c. Format Diagram di lengkapi dengan:

 Pemilik proyek
 Lokasi
 Nomor kontrak
 Tanggal revisi
 Keterangan kegiatan :
 Kurun waktu
 Sumber daya ( O-H, O-J)
 Garis laporan
PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

Jenis
Kegiatan E
5 D
4
C
3
2 B
A
1

JAN FEB MAR APR MAI JUN waktu


PROYEK PLTA AIR TAWAR
KONTRAK NO: 08/IST/2010
Gantt Chart Schedule (Bar
chart)
Bar chart and resource
histogram
Gantt chart
Kelemahan Bar Chart

Tidak dapat menunjukan keterkaitan antar kegiatan,


sehingga tidak kurang bisa untuk estimasi

Tidak dapat menunjukan status tingkat kekritisan


kegiatan-kegiatan : kritis, sub kritis atau normal
Network diagrams
why networks?
 Gantt charts don’t explicitly show task relationships

 don’t show impact of delays or shifting resources well

 network models clearly show nterdependencies


Project scheduling
MODEL COMPONENTS
activities from WBS
predecessors what this activity waits on
durations how long
durations are PROBABILISTIC
CPM DETERMINISTIC
PERT considers uncertainty, but UNREALISTIC
simulation
all assume unlimited resources
fungsi
 Menyediakan dasar untuk perencanaan dan
penggunaan sumber daya.
 dentifikasi jalur kritis dan waktu pelaksanaan
Proyek
 Identifikasi dimana terjadi float
 Mengabarkan saling keterhubungan
antarnaktivitas
 Membantu dalam analisis resiko
AOA VS AON
CPM dan PERT menggunkan AOA,
PDM menggunakan AON
CPM, PERT dan PDM menggunakan
prinsip dalam perhitungan dengan Critical
Path Technique
Metode Network dapat secara jelas
menggambarkan hubungan dan ketergantungan
antar kegiatan.

Dapat memberikan informasi kapan suatu kegaitan


dapat dimulai paling cepat dan paling lambat,
lintasan beserta kegiatan kritisnya, dan waktu
penyelesaian proyek secara menyeluruh.
Metode Network memungkinkan aplikasi konsep
Management By Exception karena metode tsb dapat
dengan jelas mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan
yang bersifat kritis yaitu kegiatan yang memerlukan
prioritas perhatian.

Penyusunan metode network relatif lebih sulit


dibanding Bar Chart
Pendekatan Diagram Jaringan
AON dan AOA
Activity on Arti Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)

C dan D tidak bisa


A C dimulai sebelum A C
(d) A dan B selesai
B D B D

C tidak bisa dimulai


sebelum A dan B
A C selesai; D tidak bisa A C
(e) mulai sebelum B Dummy activity
selesai. A adalah
B D dummy activity
B D
Figure 3.5
Pendekatan Diagram Jaringan
AON dan AOA
Activity on Arti Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)

B dan C tidak bisa


dimulai sebelum A
selesai. D tidak bisa
A B D dimulai B dan C A B D
selesai.
(f) A adalah dummy Dummy
activity activity
C
C

Figure 3.5
ACTIVITY ON ARROW
1.1 Pengertian dan Konsep Dasar
Beberapa metoda perencanaan penjadwalan (scheduling) di
dalam proyek konstruksi antara lain:
1. Metoda Barchant/Gantt Chart + S Curve
2. Metoda Network (jaringan kerja), yang terdiri dari:
a. CPM
b. PERT (Programme Evaluation and Review Technique)
c. PDM (Precedence Diagram Method)
3. Linear Scheduling Method (LSM) atau Line Balance
Diagram
 Penjadwalan (scheduling) merupakan form yang
menunjukkan/menguraikan kegiatan/aktifitas yang ada
dalam penyelesaian proyek yang berhubungan dengan
durasi/waktu dan hubungan-hubungan yang logis dari
kegiatan-kegiatan tersebut.

 Data yang dapat diketahui dari scheduling :


- Jenis/item pekerjaan/aktifitas
- Durasi/waktu untuk tiap aktifitas
- Waktu mulai (start) dan waktu akhir (finish) tiap pekerjaan
- Waktu mulai dan waktu akhir proyek
- Hubungan antar pekerjaan/kegiatan  hubungan yang
logis
 Penjadwalan dengan Network diagram (Diagram Jaringan
Kerja) adalah diagram penjadwalan yang menunjukan
hubungan-hubungan antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau
event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam suatu proyek

 Hubungan antar kegiatan/kejadian didalam network


merupakan hubungan yang logis

 Aktifitas/kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit pekerjaan


individual yang ada pada suatu proyek yang memerlukan
waktu dan sumber daya dan merupakan lingkup
pekerjaan/kegiatan proyek secara menyeluruh
 Didalam network diagram ada 2 metoda untuk
menggambarkan saat kegiatan/aktifitas yaitu :
1) Activity On Arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas
yang digambarkan pada anak panah (Arrow) 
Disini “Node” atau lingkaran merupakan suatu
peristiwa (event)

Aktifitas Aktifitas

1 2 3

Event 1 Event 2 Event 3


2) Activity On Node (AON), yaitu kegiatan/aktifitas
yang digambarkan pada Node (lingkaran). Di sini
anak panah (Arrow) merupakan hubungan logis
antar kegiatan.

Hubungan Hubungan
aktifitas aktifitas aktifitas
A B C
Logis Logis
Starting Event Finishing Event

Nama Kegiatan
i j
Durasi Kegiatan

- Nama kegiatan pada anak panah


- Durasi kegiatan pada anak panah
- Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak panah
menunjukan akhir kegiatan
- Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang menandakan event
(kejadian) Starting event dan finishing event
- Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan
berikutnya.
A B

1 2 3

Starting Event Finishing Event


- Tiap titik Node diberi nomor kode/event dari kecil
kebesar 1,2,3, dst
- Tiap Node berisi
Earliest Event Time
EET Yaitu waktu paling awal/dini
suatu peristiwa terjadi
No Event
Latest Event Time
LET Yaitu waktu paling akhir
suatu peristiwa terjadi
1.2 Hubungan Aktifitas
Hubungan antar aktifitas adalah hubungan logis yang
menujukkan urutan konstruksi.
Hubungan antar kegiatan didalam AOA didasarkan
pada :
1) Kegiatan yang mendahului (Predecessor)
2) Kegiatan yang mengikuti (Successor)
3) Kegiatan yang bersamaan

Konstrain yang digunakan pada AOA adalah FS (Finish


to Start) sama dengan nol.
FS=0, yang artinya kegiatan yang mengikuti baru
dimulai (start) apabila kegiatan yang mendahuluinya
telah selesai (finish)
 Jadwal Proyek:
Peristiwa pertama = awal proyek Peristiwa
akhir = proyek selesai.
 Peristiwa (event):
Tidak memerlukan kurun waktu & sumber daya.
 Menjelaskan suatu “keadaan” misalnya suatu kegiatan mulai
atau selesai
A B
1 2 3

Pekerjaan B dimulai (start) apabila pekerjaan A telah


selesai (finish)
Dan SS = 0 (start to start)  kegiatan bersamaan
 Didalam AOA juga dikenal kegitan Dummy dengan tanda ----------
--- (anak panah putus-putus) yaitu kegiatan semu yang
durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya) tetapi
mempunyai hubungan logis antara kegiatan yang mendahului
dummy dengan kegiatan yang mengikuti.

 Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam AOA


diagram didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului
(Predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti
(Successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.

 Untuk menyederhanakan penggambaran diagram biasanya


kegiatan/aktifitas ditulis dalam bentuk kode  A, B, C dst
DUMMY = Kegiatan Fiktif
Apabila suatu kegiatan mempunyai lebih dari satu kegiatan2
terdahulu, dan kegiatan terdahulu tsb juga merupakan
kegiatan terdahulu dari kegiatan lainnya, maka dummy
diperlukan untuk memperlihatkan hubungan ketergantungan
yang ada di antaranya.

A C

dummy
B D
Kegiatan A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai.
Sedangakan D dimulai segera setelah B selesai dan tidak
tergantung dengan A
Contoh penggambaran diagram AOA
No Kode Kegiatan Prodecessor Successor
1
1 A - B
2 B A C
3 C B -

Maka Penggambarannya
A B C

1 2 3 4

A mendahului B B mengikuti A
B mendahului C C mengikuti B
2 No Kode Kegiatan Prodecessor Successor
1 A - BC
2 B A -
3 C A -

3
A B

1 2

C 4
A predecessor B,C
BC successor A
3 No Kode Kegiatan Prodecessor Successor
1 A - C
2 B - C
3 C A, B -

1 A

C
3 4

B
2 AB predecessor C
C successor A,B
No Kode Predesessor Successor
4 Kegiatan
1 A - B, C
2 B A D
3 C A E
4 D B -
5 E C -

D
B 3 5
A
1 2
E
4 6
C
No Kode Predesessor Successor
5 Kegiatan
1 A - B,C
2 B A D, E
3 C A E
4 D B -
5 E B, C -

D
3 5
A B

1 2 X
E
C 4 6
B, C predecessor E Ada kegiatan dummy
D, E Successor B (X) dari B ke E
6 No Kode Predesessor Successor
Kegiatan
1 A - BC
2 B A D E
3 C A D E
4 D B C -
5 E B C -

3
A B

1 2 X 5
D
C 4 E

BC predecessor D E Ada kegiatan dummy 6


D, E Successor BC (X) dari B ke D E
A C
7 1 3 5
B
B predecessor D E
D, E Successor B
B D
C
2 4 6

Jika akan digambarkan bahwa AB menjadi predecessor D,


maka gambar diagramnya menjadi:  ada kegiatan dummy (X) dari A ke D

A C
1 3 5
B

X
B D
C
2 4 6
A, B, C predecessor D E F
8 E Successor A B C  diagramnya

1 5
A D

B E
2 4 6

F
C
3 7
9
A Predecessor BC
BC Successor A
BC Predecessor D
D Successor BC

B
D
A

1 2 3 4

C
Berdasar aturan penggambaran AOA dari satu event (node) hanya boleh ada
1 kegiatan/aktifitas yang masuk ke satu node, tidak boleh ada 2 kegiatan paralel B C,
diubah dengan menggunakan kegiatan dummy, yang penggambarannya ada 2 cara:

3
B X = dummy
A
A C D
1 2 4 5

3
B X = dummy B

A C D
1 2 4 5
1.3 Durasi Kegiatan/Aktifitas

Durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan suatu kegiatan/aktifitas.
Satuan waktu/durasi adalah:hari/minggu/bulan
Durasi suatu kegiatan dipengaruhi oleh:
- Volume/besaran kegiatan tersebut
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan
- Produktifitas tenaga kerja tiap
satuan waktu untuk kegiatan tersebut
Produktifitas adalah satuan/volume suatu kegiatan
dalam satuan waktu - tenaga kerja.
Satuannya misal: Produktifitas galian = 4 m3/hari-tk gali
Durasi= Satuan/Volume kegiatan/pekerjaan
Produktifitas untuk pekerjaan tersebut

Misal, volume pasangan pondasi = 100m3


Produktifitas kelompok tukang batu:
= 4 m3/hari – kelompok tukang
Durasi= PV = 100 = 25 hari Jika digunakan 1 kelompok tukang
4
Tapi jika digunakan 5 kelompok tukang maka durasinya = 25 = 5 hari
5

Durasi kegiatan terdiri dari:


Waktu mulai (start)
Waktu selesai (finish)
Dalam AOA dikenal:
 Earliest Start (ES) yaitu waktu paling dini/awal/cepat
suatu kegiatan dapat dimulai
 Earlinest finish (EF) yaitu waktu paling dini/awal/cepat
suatu kegiatan dapat diselesaikan
EF = ES + D
 Latest Start (LS) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu
kegiatan harus dimulai
LS = LF – D
 Latest Finish (LF) yaitu waktu paling lambat/akhir
suatu kegiatan harus selesai
LF = LS + D
Durasi kegiatan ditulis pada anak panah (arrow)

ES/EF dan LS/LF ditulis pada node

EET = Earliest Event time

LET = Latest Event time

NE = Number of Event
1.4 Critical path Method (CPM)
CPM adalah metoda network yang didasarkan AOA
Hubungan kegiatan adalah:
 - Predecessor
 - Successor
Konstrainnya FS = 0 san SS = 0
Penggambaran dan aturan = pada CPM sama pada AOA
Pada CPM ada kegiatan/jalur kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak
mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh
terlambat
Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai
float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis.
Dari diagram kegiatan kritis ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya
 tidak mempunyai float
Jalur/kegiatan nonkritis adalah jalur/kegiatan yang mempunyai tenggang
waktu (float), ditunjukkan oleh EET  LET ada floatnya
1.5 Perhitungan -CPM
 Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan
CPM suatu proyek adalah sbb:
1) Menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan/pekerjaan yang ada pada
suatu proyek yang akan dibuat CPM-mya. Misalnya memberi kode
untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan.
2) Perhitungan durasi (waktu) yang akan diperlukan untuk menyelesaikan
masing-masing kegiatan/pekerjaan
3) Menentukan hubungan anatra kegiatan
Mana kegiatan yang mendahului (predecessor)
Mana kegiatan yang mengikuti (successor)
Mana kegiatan yang bersamaan
4) Menyusun/menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk
network, dengan memasukkan kode masing-masing kegiatan,
event/node yang saling berhubungan dan durasinya. Angka-angka
pada setiap even pada pangkal arrow. Tiap event/node disiapkan/dibagi
untuk EET dan LET
EET
LET
5) Menghitung dan menganalisis EET dan LET dari masing-masing
kejadian/event/node untuk setiap kegiatan, dengan perhitungan
dan analisis kemuka (forward) untuk menentukan EET,
perhitungan dan analisis ke belakang (backward) untuk
menentukan LET
1)Perhitungan ke muka (forward)
Untuk menentukan EET setiap event menggunakan perhitungan ke
muka (forward)
Jika hanya satu kegiatan (arrow) menuju event/node, maka EETj
= EETi + D

C EET C
i j 2 7 3 12
D 5
EET3 = EET2+D
Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET
=7+5diambil
tersebut =12 yang akan menghasilkan EET maksimum
(terbesar)
8
1 A

5 EET 4.1 = EET1 +DA


16 = 8 + 5 = 13
9 B EET 4.2 = EET2 +DB
2 4
= 9+7 = 16
7 EET 4.3 = EET3 + DC
= 5+4 = 9
C
5
3 4

 Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16


 EET4 = 16
2. Perhitungan ke belakang (backward)

Untuk menentukan LET setiap event menggunakan perhitungan ke


belakang (backward)
 Untuk setiap kegiatan (arrow) menuju event/node  LETi = LETj –D

LET LET
E E
i j 5 6
D 13 7 20

LET 5 = 20 – 7 = 13
Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu
event/node, maka LET node tersebut diambil yang
akan menghasilkan LET minimum/terkecil
7
I 25

8
6 J 8
11 18
K 7

9
5
LET 6.7 = LET7 +DI 20
= 25 - 8 = 17
LET 6.8 = LET8 +DJ
= 18-7 = 11
LET 6.9 = LET9 + DK
Diambil yang minimum LET6.8= 11
= 20-5 = 15
6) Menentukan lintasan kritis, yaitu kegiatan yang mempunyai
event/node EET = LET

7) Membuat tabel CPM yang berisi


 Kegiatan dan atau kode kegiatan
 Event
 Durasi
 ES (Earliest Start)
 EF (Earliest Finish)
 LS (Latest Finish)
 LF (Latest Finish)
 TF (Total Float)
 Keterangan kritis/Non Kritis
 Jika perlu menghitung FF (Free Float) dan IF
(Independence Float)
CONTOH SOAL CPM

NO KEGIATAN TERGANTUNG PADA DURASI


1 A - 11
2 B - 12
3 C - 15
4 D A 5
5 E B 8
6 F B 28
7 G C 14
8 H D,E 11
PENYELESAIAN

11 20
1 D(5) 4
24 29
H (11)
A (11)
E(8)

0 12 40
B (12) F (28)
0 KRITIS 2 KRITIS
5
0 12 40

C (15) G (14)
915
3
26
1.6 Durasi Kegiatan/Aktifitas
Dalam contoh ini kegiatan dibuat langsung dalam simbol, didalam praktik harus ada
diskripsinya.Misal langkah 1, 2, 3 sudah dan langkah 4 tabelnya:
No Kegiatan Durasi (minggu) Kegiatan mendahului Kegiatan Mengikuti
(predeccessor) (successor)
1 A 6 - B, C
2 B 7 A E
3 C 1 A F, G
4 D 14 - F,G, H
5 E 5 B K
6 F 8 C, D J, L
7 G 9 C, D N, M
8 H 3 D I
9 I 5 H N, M
10 J 3 F K
11 K 4 E, J -
12 L 12 F 0
13 M 6 G, I -
14 N 2 G, I 0
15 O 7 L, N -
Contoh AON
Konstruksi Rumah Sakit

Pendahulu
Aktivitas Deskripsi langsung
A Membangun Komponen Internal —
B Memodifikasi atap —
C Construct collection stack A
D Pour concrete and install frame A, B
E Membangun Alat pembakar C
F Memasang sistem kendali polusi C
G Memasang alat pencegah polusi D, E
H Memeriksa kerangka bangunan F, G

Table 3.1
AON Network rumah sakit

Aktivitas A
A
(Membangun komponen internal

Start

Aktivitas B
Start B (memodifikasi atap)
Activity

Figure 3.6
AON Network rumah sakit
Aktivitas A Mendahului Aktivitas C

A C

Start

B D

Aktivitas A dan B
Mendahului Activity D Figure 3.7
AON Network rumah sakit

F
A C

E
Start H

B D G

Panah Menunjukkan Hubungan


Aktivitas yang terdahulu ke aktivitas
berikutnya Figure 3.8
AOA Network rumah sakit
C
2 4
(Construct
Stack)

H
1 Dummy 6 7
Activity (Inspect/ Test)

D
3 5
(Pour Concrete/
Install Frame)
Figure 3.9
Menetapkan Penjadwalan Proyek

Analisis Jalur Kritis (Critical Path)


• Jalur Kritis adalah jalur terpanjang dari model diagram
hubungan atau jaringan
• Jalur kritis adalah jalur dengan waktu terpendek dalam
mengerjakan proyek
• Apabila ada penundaan pada jalur kritis maka akan
menyebabkan proyek tertunda
• Jalur Kritis tidak mempunyai slack time (waktu jeda)
Menentukan Penjadwalan Proyek

Pengertian Dasar
Earliest start (ES) = waktu awal dimana aktivitas dapat dimulai,
Activity Description
dengan mengasumsikan aktivitas Time (weeks)
yang terkait
A Build internal components
sebelumnya sudah selesai 2
B finish (EF)
Earliest Modify roof and
= waktu awalfloor 3
dimana aktivitas dapat selesai
C start (LS)
Latest Construct
= waktucollection stack
akhir atau paling lambat dimana 2
D Pour concrete and
aktivitas install
dapat frame
dimulai 4
E finish (LF)
Latest Build=high-temperature
lwaktu akhir atauburner
paling lambat dimana 4
F Install pollution control harus
aktivitas proyek systemselesai 3
G Install air pollution device 5
H Inspect and test 2
Total Time (weeks) 25 3.2
Table
Contoh

Menentukan Penjadwalan Proyek


Aktivitas Deskripsi Waktu (minggu)
A Build internal components 2
B Modify roof and floor 3
C Construct collection stack 2
D Pour concrete and install frame 4
E Build high-temperature burner 4
F Install pollution control system 3
G Install air pollution device 5
H Inspect and test 2
Total Waktu (aktivitas) 25
Analisa Jalur Kritis (Critical Path)

Menentukan Penjadwalan Proyek


Simbol atau
Nama Aktivitas
A Earliest
Earliest ES EF Finish
Start

Latest LS LF Latest
Start 2 Finish

Durasi Aktivitas
Forward Pass
Dimulai Pada Aktivitas Pertama dan Bergerak Maju

Peraturan Earliest Start:

 Jika aktivitas hanya memiliki satu aktivitas


perantara pendahulu maka ES = EF dari
pendahulunya
 Jika aktivitas mempunyai banyak aktivitas
perantara pendahulu maka yang dipergunakan
adalah nilai maksimum EF pada kegiatan
pendahulunya
ES = Max {EF dari kegiatan pendahulu}
Forward Pass
Dimulai Pada Aktivitas Pertama dan Bergerak Maju

Peraturan Earliest Finish :

 EF (Earliest Finish) adalah penjumlahan


aktivitas dari ES (Earliest Start) dan waktu
aktivitas sum of its earliest start time (ES) and
its activity time

EF = ES + Waktu Aktivitas
ES/EF rumah sakit

ES EF = ES + Activity time
Start
0 0

0
ES/EF rumah sakit
EF A =
ES A ES A + 2
A
Start 0 2
0 0

2
ES/EF rumah sakit
A
0 2

2 EF B =
ES B ES B + 3
Start
0 0
B
0 0 3

3
ES/EF rumah sakit
A C
0 2 2 4

2 2

Start
0 0

B
0 3

3
ES/EF rumah sakit
A C
0 2 2 4

2 2

Start
0 0

B D
0 3 3 7

3 4
ES/EF rumah sakit
A C
0 2 2 4

2 2

Start
0 0
= Max (2, 3) D
0
3 7
B
0 3

3
4
ES/EF rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 15

0 4 2

B D G
0 3 3 7 8 13

3 4 5
Backward Pass
Dimulai dari aktivitas terakhir dan berjalan mundur

Peraturan Latest Finish :

 Jika aktivitas hanya mempunyai satu aktivitas


pendahulu, maka LF sama dengan LS dari waktu
aktivitas yang diikutinya
 Jika aktivitas pendahulunya lebih dari satu aktivitas
maka dipilih nilai LF yang minimum dari
keseluruhan nilai LS yang diikutinya

LF = Min {LS dari keseluruhan aktivitas yang diikutinya}


Backward Pass
Dimulai dari aktivitas terakhir dan berjalan mundur

Peraturan Latest Start :

 Waktu LS (Latest Start) dari aktivitas adalah


perbedaan dari LF (Latest Finish dan lamanya
Waktu Aktivitas

LS = LF – Waktu Aktivitas
LS/LF rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 15
13 15
0 4 2

B D – Activity timeG
LS = LF
0 3 3 7 8 13

3 4 5 LF = EF
of Project
LS/LF rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

10 13
2 2 3

Start E H
0 0
LF 4= Min(LS
8 of 13 15
following activity) 13 15
0 4 2

B D G
0 3 3 7 8 13

3 4 5
LF = Min(4, 10)
LS/LF rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

2 4 10 13
2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 15

4 8 13 15
0 4 2

B D G
0 3 3 7 8 13
8 13
3 4 5
LS/LF rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

0 2 2 4 10 13
2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 15

0 0 4 8 13 15
0 4 2

B D G
0 3 3 7 8 13
1 4 4 8 8 13
3 4 5
Menghitung Waktu Jeda (Slack Time)

Setelah menghitung waktu ES, EF, LS, and LF untuk


keseluruhan aktivitas, selanjutnya menghitung waktu
jeda (slack / free time) dari masing-masing aktivitas.

 Waktu jeda adalah panjangnya waktu jeda yang


dapat ditunda tanpa menunda keseluruhan proyek

Slack = LS – ES or Slack = LF – EF
Critical Path for
rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

0 2 2 4 10 13
2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 15

0 0 4 8 13 15
0 4 2

B D G
0 3 3 7 8 13
1 4 4 8 8 13
3 4 5
Menghitung Waktu Jeda (Slack Time)
Earliest Earliest Latest Latest Dalam
Start Finish Start Finish Slack Jalur
Aktivitas ES EF LS LF LS – ES Kritis

A 0 2 0 2 0 Yes
B 0 3 1 4 1 No
C 2 4 2 4 0 Yes
D 3 7 4 8 1 No
E 4 8 4 8 0 Yes
F 4 7 10 13 6 No
G 8 13 8 13 0 Yes
H 13 15 13 15 0 Yes
ES – EF Gantt Chart rumah sakit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

A Build internal components


B Modify roof and floor
C Construct collection stack
D Pour concrete and install
frame
E Build high-temperature
burner
F Install pollution control
system
G Install air pollution device
H Inspect and test
LS – LF Gantt Chart rumah sakit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

A Build internal components


B Modify roof and floor
C Construct collection stack
D Pour concrete and install
frame
E Build high-temperature
burner
F Install pollution control
system
G Install air pollution device
H Inspect and test
Critical Path And Slack Times For
rumah sakit
A C F
0 2 2 4 4 7

0 2 2 4 10 13
2 2 3

Start Slack = 0 Slack = 0 E Slack = 6 H


0 0 4 8 13 15

0 0 4 8 13 15
0 4 2

B D Slack = 0 G Slack = 0
0 3 3 7 8 13
1 4 4 8 8 13
3 4 5

Slack = 1 Slack = 1 Slack = 0


Kelebihan PERT/CPM
1. Sangat berguna terutama dalam menjadwalkan dan
mengendalikan proyek besar
2. Konsep yang lugas atau secara langsung (straightforward) dan
tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit
3. Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan
proyek secara tepat
4. Analisis jalur kritis dan waktu slack membantu menunjukkan
kegiatan yang perlu diperhatikan lebih dekat
5. Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab untuk kegiatan yang beragam
6. Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
7. Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya
Keterbatasan PERT/CPM
1. Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas, dan
hubungannya harus bebas dan stabil
2. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan
dijaringkan bersama-sama
3. Perkiraan waktu cenderung subjektif dan
bergantung pada kejujuran para manajer yang takut
akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup
pesimistis
4. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya
penekanan pada jalur terpanjang atau kritis. Jalur
yang nyaris-kritis perlu diawasi dengan baik juga
Sample PDM Network Diagram

Anda mungkin juga menyukai