Perencanaan dan
Pengendalian
Proyek
Abstract Kompetensi
Proyek adalah suatu kegiatan yang Pemahaman mengenai konsep
mempunyai jangka waktu tertentu manajemen proyek.
dengan alokasi sumber daya terbatas,
untuk melaksanakan suatu kegiatan
yang telah ditentukan.
Pembahasan
Manajemen Proyek
Pengertian Proyek
Proyek banyak didefinisikan dengan presepsi yang berbeda oleh lembaga maupun
para ahli. Berikut merupakan beberapa definisi proyek yang didapatkan dari beberapa sumber
literatur. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) mendefiniskan
kata project “Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk yang
unik atau jasa” (PMI. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, 2008).
“Sementara” memiliki arti setiap proyek memilki awal yang dan akhir yang telah ditentukan.
“Unik” memiliki arti bahwa setiap produk atau servis berbeda untuk setiap proyek meskipun
jenis proyek yang dikerjakan sama.
Proyek juga dapat didefinisikan sebagai gabungan dari berbagai sumber daya dan
serangkaian kegiatan yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Walaupun proyek dapat berbedabeda dalam hal
kompleksitas, ukuran, jadwal maupun biaya yang diperlukan akan tetapi setiap proyek
mempunyai pola tertentu yang merupakan ciri pokok dan membedakannya dengan kegiatan
operasional yang bersifat rutin (Badiru, A. B, 2011:122).
Pzydek (1999) mendefinisikan proyek sebagai : (Badiru, A. B, 2011:122)
Sebuah perencanaan (plan) atau proposal; sebuah skema.
Suatu usaha yang memerlukan upaya terpadu.
Perencanaan didefinisikan sebagai
1. Sebuah skema, program atau metode yang dikerjakan terlebih dahulu untuk
pencapaian dari tujuan; sebuah rencana serangan
2. Sebuah usulan atau proyek tentatif dari tindakan
3. Sebuah pengaturan yang sistematis dari bagian-bagian penting
Menurut Kerzner (2009), proyek dapat dianggap sebagai serangkaian kegiatan dan
tugas yang
Memiliki tujuan tertentu yang harus diselesaikan dengan spesifikasi tertentu
Teridefinisikan tanggal mulai dan berakhir
Memiliki dana terbatas (jika berlaku)
Mengkonsumsi sumber daya manusia dan bukan manusia (yaitu, uang, orang, dan
peralatan), dan
Multifungsional (Kezner, Harold, 2009:2).
Ciri khas dan Karakteristik Proyek
Manajemen Proyek
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Peter Moris menguraikan bahwa manajemen proyek adalah (Kezner, Harold, 2009:3)
proses untuk mengintegrasikan semua hal yang harus dilakukan (secara khusus
menggunakan sejumlah teknik-teknik manajemen proyek) agar proyek berkembang melalui
siklus kehidupannya (dari konsep sampai penyerahan) dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
proyek. Dengan demikian dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana yang telah
ditentukan.
Dalam PMBOK, manajemen proyek didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan,
keterampilan, alat, dan teknik untuk proyek kegiatan untuk memenuhi persyaratan proyek
(PMI, 2008:6). PMBOK juga mengkategorikan proses dari manajemen proyek menjadi 5 grup,
antara lain
Inisiasi,
Pemilihan cara terbaik dengan keterbatasan sumber daya
Mengenali benefit dari proyek
Persiapan dokumen proyek
Penentuan manajer proyek
Perencanaan,
Mendefinisikan kebutuhan kerja
Mendefinisikan kualitas dan kuantitas dari kerja
Mendefinisikan sumber daya yang dibutuhkan
Menjadwalkan pekerjaan
Mengevaluasi resiko yang dapat terjadi
Pelaksanaan,
Negosiasi untuk tim anggota proyek
Mengarahkan dan mengatur pekerjaan
Bekerja dengan anggota tim untuk menaikkan skill mereka
Pemantauan dan Pengendalian
Mangamati kemajuan
Membandingkan hasil aktual dengan prediksi hasil
Menganalisa perbedaan dan dampaknya
Membuat penyeseuaian
Penutup.
Menverifikasi bahwa semua pekerjaan selesai
Penutupan kontrak
Penutupan finansial
Penutupan administrasi Seperti halnya proyek pada umumnya, manajemen
proyekpun memiliki kriteria dan tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam
manajemennya.
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Kesuksesan suatu manajemen proyek dapat didefinisikan sebagaimana mencapai
tujuan proyek:(Kezner, Harold, 2009:3)
o Dalam ketepatan waktu
o Dalam ketepatan biaya
o Pada performa dan tingkatan teknologi yang tepat
o Minimum perubahan lingkup pekerjaan
o Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien
o Diterima oleh pelanggan (kesesuaian kualitas) Namun kenyataanya banyak kendala
yang dihadapi dalam mencapai keberhasilan manajemen proyek. Semakin besar
proyek yang ditangani, semakin besar kendala yang akan timbul.
PMBOK membagi ilmu dalam manajemen proyek menjadi 9 Knowledge
area sebagai berikut (PMI, 2008)
1. Manajemen Integrasi Proyek
2. Manajemen Lingkup Proyek
3. Manajemen Waktu Proyek
4. Manajemen Biaya Proyek
5. Manajemen Kualitas Proyek
6. Manajemen Sumberdaya Proyek
7. Manajemen Komunikasi Proyek
8. Manajemen Resiko Proyek
9. Manajemen Pengadaan Proyek
Knowledge area diatas merupakan ilmu manajemen yang harus dikuasai dalam suatu
proyek konstruksi agar dapat mencapai tujuan keberhasilan proyek.
Proyek Konstruksi
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Proyek
Lembaga Internal
Tenaga Kerja
Badan Pemerintah
Lembaga Layanan
Kontraktor
Supplier
Institusi Keuangan
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
diimplementasikan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan
manajemen proyek. Perencanaan dikatankan baik bila seluruh proses kegiatan yang
ada didalamnya dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta akhir maksimal.
2. Tahap perancangan (design). Merupakan kelanjutan perencanaan yang berupa
rancangan kawasan, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
konstruksi. Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu tahap Pra-Desain
(Preliminary Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) atau
Detail Desain (Detail Design). Tujuan dari tahap ini adalah :
a. Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan,
metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari
Pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
b. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk
gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen
tender. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan
(design) ini adalah :
a) Mengembangkan rancangan proyek menjadi penyelesaian akhir.
b) Memeriksa masalah teknis.
c) Meminta persetujuan akhir rancangan dari Pemilik proyek.
d) Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran
biayanya, rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi,
jadwal, daftar volume, taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan
pendahuluan termasuk jadwal waktu.
3. Tahap pengadaan/pelelangan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor
sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini
adalah :
a. Prakualifikasi Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur
agar kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang
diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan. Prosedur ini dikenal sebagai babak
prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial
dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa,
serta integritas perusahaan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor
yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM).
b. Dokumen Kontrak Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen
legal yang menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat di
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerja sama antara
dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau
proses pelelangan dimana diperlukan dokumen lelang atau dokumen tender.
4. Tahap pelaksanaan (construction) Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk
mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang
oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta
dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional
di lapangan. Pengendalian proyek secara umum meliputi :
a. Pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.
b. Pengendalian organisasi lapangan.
c. Pengendalian tenaga kerja.
d. Pengendalian peralatan dan material.
5. Tahap pemeliharaan. Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan
yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya. Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing).
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan.
c. Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
d. Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan. Pihak yang terlibat adalah
konsultan pengawas/ MK, pemakai, pemilik.
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Proyek Konstruksi
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain.
Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction) Proyek konstruksi yang termasuk
dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan
persyaratan khusus seperti kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan,
dan nuklir. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian, keahlian dan
teknologi yang spesifik.
Manajer Proyek
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
yang baik, dan kejernihan dalam berpikir secara mendalam dan cemerlang untuk menemukan
solusi terbaik dari alternatif solusi yang ditawarkan oleh tim proyek.
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh
seorang manajer proyek. Diantaranya adalah:
Budgeting and Cost Skills
Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek memiliki peran yang sangat
penting. Dengan demikian manajer proyek dituntut untuk memiliki pengetahuan dalam hal
analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan
optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
Time Management Skills
Perencanaan proyek membutuhkan kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini
manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai
tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus
mendefinisikan aktivitas yang diperlukan. Selain itu manajer proyek harus mampu
memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis. Kemudian, manajer proyek harus
mengatur waktu peringatan untuk mengindikasikan tanggal-tanggal kritis selama proyek
berlangsung.
Technical Skills
Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan teknis
biasanya di dapat dari penimbaan ilmu khusus di bangku formal, misalnya Institut Manajemen
Proyek, dan sebagainya.
Leadership Skills
Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang
manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menandakan bagaimana
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Dengan ini manajer proyek dapat mempengaruhi
bagaimana orang lain dapat bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek. Grey&Larson
(2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat
menuju manajer proyek yang efektif. Ada enam aspek yang melingkupinya, antara lain :
Prioritas, hal ini berbicara mengenai penggunaan waktu. Manajer proyek memerlukan
banyak waktu untuk mengamati sebuah pengujian kritis daripada menunggu laporan.
Urgensi, dengan meningkatkan pola interaksi dengan tim seperti laporan dan rapat
penting dengan sering akan membuat tim merasa bahwa pekerjaan ini sangat penting.
Ketika tim sudah memiliki kesadaran seperti ini, maka tidak ada yang akan
meremehkan suatu aktivitas di dalam proyek.
Pemecahan masalah, manajer proyek yang aefektif akan lebih memusatkan kepada
bagaimana tim dapat mengubah masalah menjadi kesempatan atau apa yang
dipelajari dari suatu kesalahan untuk lebih proaktif dalam memecahkan masalah.
Kerjasama, berbicara mengenai bagaimana manajer proyek bertindak terhadap orang
luar dan memengaruhi bagaimana anggota tim berinteraksi dengan orang luar.
Standar Kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk kinerja
proyek melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu penting,
berprinsip teguh, serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan kritis.
Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahan
informasi penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini member isyarat kepada
anggota tim bahwa perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.
Tjiptono&Diana (2003) mendeskripsikan pemimpin yang baik memiliki karakteristik;
tanggung jawab yang seimbang, Model peranan yang positif, memiliki keterampilan
komunikasi yang baik, memiliki pengaruh yang positif, dan memiliki kemampuan untuk
meyakinkan orang lain.
2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka