Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan dan
Pengendalian
Proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Sipil dan Teknik Sipil 11032 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT
Perencanaan
01

Abstract Kompetensi
Proyek adalah suatu kegiatan yang Pemahaman mengenai konsep
mempunyai jangka waktu tertentu manajemen proyek.
dengan alokasi sumber daya terbatas,
untuk melaksanakan suatu kegiatan
yang telah ditentukan.
Pembahasan
Manajemen Proyek

Pengertian Proyek
Proyek banyak didefinisikan dengan presepsi yang berbeda oleh lembaga maupun
para ahli. Berikut merupakan beberapa definisi proyek yang didapatkan dari beberapa sumber
literatur. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) mendefiniskan
kata project “Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk yang
unik atau jasa” (PMI. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, 2008).
“Sementara” memiliki arti setiap proyek memilki awal yang dan akhir yang telah ditentukan.
“Unik” memiliki arti bahwa setiap produk atau servis berbeda untuk setiap proyek meskipun
jenis proyek yang dikerjakan sama.
Proyek juga dapat didefinisikan sebagai gabungan dari berbagai sumber daya dan
serangkaian kegiatan yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Walaupun proyek dapat berbedabeda dalam hal
kompleksitas, ukuran, jadwal maupun biaya yang diperlukan akan tetapi setiap proyek
mempunyai pola tertentu yang merupakan ciri pokok dan membedakannya dengan kegiatan
operasional yang bersifat rutin (Badiru, A. B, 2011:122).
Pzydek (1999) mendefinisikan proyek sebagai : (Badiru, A. B, 2011:122)
 Sebuah perencanaan (plan) atau proposal; sebuah skema.
 Suatu usaha yang memerlukan upaya terpadu.
Perencanaan didefinisikan sebagai
1. Sebuah skema, program atau metode yang dikerjakan terlebih dahulu untuk
pencapaian dari tujuan; sebuah rencana serangan
2. Sebuah usulan atau proyek tentatif dari tindakan
3. Sebuah pengaturan yang sistematis dari bagian-bagian penting
Menurut Kerzner (2009), proyek dapat dianggap sebagai serangkaian kegiatan dan
tugas yang
 Memiliki tujuan tertentu yang harus diselesaikan dengan spesifikasi tertentu
 Teridefinisikan tanggal mulai dan berakhir
 Memiliki dana terbatas (jika berlaku)
 Mengkonsumsi sumber daya manusia dan bukan manusia (yaitu, uang, orang, dan
peralatan), dan
 Multifungsional (Kezner, Harold, 2009:2).
Ciri khas dan Karakteristik Proyek

Kerzner mengklasifikasikan beberapa kegiatan yang merupakan karakteristik proyek,


antara lain (Nicholas, M. John and Herman Steyn, 2008: xxvi)
1. Proyek melibatkan satu, tujuan yang terdefinisi dan akhir yang terenacana, dapat
disampaikan, atau hasil, biasanya memilki biaya, jadwal dan performa yang telah
ditentukan.
2. Setiap proyek adalah unik, karena berbeda memerlukan sesuatu yang berbeda dari
proyek yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Proyek adalah sebuah kegiatan sementara. Setiap personil dalam organisasi proyek
bekerja untuk mencapai tujuan, dan apabila tujuan telah dicapai maka organisasi
proyek dibubarkan.
4. Proyek membutuhkan skill dan bakat dari beberapa profesi.
5. Setiap proyek memiliki resiko yang berbeda mengingat bahwa proyek bersifat unik.
6. Organisasi proyek biasanya memeiliki sesuatu yang dipertaruhkan ketika menjalankan
sebuah proyek
7. Proyek dalah proses pekerjaan untuk mencapai tujuan.
Tahapan - tahapan yang dilewati proyek disebut dengan project life cycle. Mengingat
bahwa proyek memeliki kerumitan tersendiri, maka diperlukan suatu manajemen untuk
menjalankan proyek dengan baik. Manajemen proyek yang baik dapat membantu
menyelesaikan masalah ataupun menghindari masalah yang ada pada saat proyek
berlangsung.

Manajemen Proyek

Manajemen secara umum adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,


memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang ditetapkan (Stoner, J.A.F. and
Charles Wankles, 1986).

Sumber: Nicholas. M, John. Project Management for Business, Engineering, and


Technology.

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Peter Moris menguraikan bahwa manajemen proyek adalah (Kezner, Harold, 2009:3)
proses untuk mengintegrasikan semua hal yang harus dilakukan (secara khusus
menggunakan sejumlah teknik-teknik manajemen proyek) agar proyek berkembang melalui
siklus kehidupannya (dari konsep sampai penyerahan) dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
proyek. Dengan demikian dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana yang telah
ditentukan.
Dalam PMBOK, manajemen proyek didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan,
keterampilan, alat, dan teknik untuk proyek kegiatan untuk memenuhi persyaratan proyek
(PMI, 2008:6). PMBOK juga mengkategorikan proses dari manajemen proyek menjadi 5 grup,
antara lain
 Inisiasi,
 Pemilihan cara terbaik dengan keterbatasan sumber daya
 Mengenali benefit dari proyek
 Persiapan dokumen proyek
 Penentuan manajer proyek
 Perencanaan,
 Mendefinisikan kebutuhan kerja
 Mendefinisikan kualitas dan kuantitas dari kerja
 Mendefinisikan sumber daya yang dibutuhkan
 Menjadwalkan pekerjaan
 Mengevaluasi resiko yang dapat terjadi
 Pelaksanaan,
 Negosiasi untuk tim anggota proyek
 Mengarahkan dan mengatur pekerjaan
 Bekerja dengan anggota tim untuk menaikkan skill mereka
 Pemantauan dan Pengendalian
 Mangamati kemajuan
 Membandingkan hasil aktual dengan prediksi hasil
 Menganalisa perbedaan dan dampaknya
 Membuat penyeseuaian
 Penutup.
 Menverifikasi bahwa semua pekerjaan selesai
 Penutupan kontrak
 Penutupan finansial
 Penutupan administrasi Seperti halnya proyek pada umumnya, manajemen
proyekpun memiliki kriteria dan tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam
manajemennya.

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Kesuksesan suatu manajemen proyek dapat didefinisikan sebagaimana mencapai
tujuan proyek:(Kezner, Harold, 2009:3)
o Dalam ketepatan waktu
o Dalam ketepatan biaya
o Pada performa dan tingkatan teknologi yang tepat
o Minimum perubahan lingkup pekerjaan
o Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien
o Diterima oleh pelanggan (kesesuaian kualitas) Namun kenyataanya banyak kendala
yang dihadapi dalam mencapai keberhasilan manajemen proyek. Semakin besar
proyek yang ditangani, semakin besar kendala yang akan timbul.
PMBOK membagi ilmu dalam manajemen proyek menjadi 9 Knowledge
area sebagai berikut (PMI, 2008)
1. Manajemen Integrasi Proyek
2. Manajemen Lingkup Proyek
3. Manajemen Waktu Proyek
4. Manajemen Biaya Proyek
5. Manajemen Kualitas Proyek
6. Manajemen Sumberdaya Proyek
7. Manajemen Komunikasi Proyek
8. Manajemen Resiko Proyek
9. Manajemen Pengadaan Proyek
Knowledge area diatas merupakan ilmu manajemen yang harus dikuasai dalam suatu
proyek konstruksi agar dapat mencapai tujuan keberhasilan proyek.

Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa


bangunan/konstruksi yang menyatukan dengan lahan dan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi meliputi
perencanaan, persiapan, pembongkaran, dan perbaikan/perombakkan bangunan.
Seperti halnya proyek pada umumnya, proyek konstruksi juga memiliki pihak pihak
yang terkait didalamnya, pihak pihak tersebut dijabarkan pada diagram berikut.

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Proyek

Pemilik proyek (owner)

Lembaga Internal

Tenaga Kerja

Badan Pemerintah

Lembaga Layanan

Konsultan, Perencana, Supervisi

Kontraktor

Supplier

Institusi Keuangan

Sumber: Wulfram I. Ervianto. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi Yogyakarta, 2003.

Proyek konstruksi pada umumnya memiliki tahapan pekerjaa sama dalam


pelaksanaanya di lapangan. Tahapannya dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
struktur, arsitektur, dan ME, dan finishing.
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan pembersihan lahan untuk memudahkan
pelaksanaan konstruksi. Pekerjaan struktur merupakan pekerjaan membuat struktur
bangunan sesuai dengan gambar kerja yang ada. Pekerjaan struktur ini pada umumnya terdiri
dari pekerjaan pemasangan bekisting, pemasangan tulangan dan pengecoran. Pekerjaan
arsitektur melingkupi pekerjaan yang memperindah tampilan dari sebuah bangunan namun
tidak mempengaruhi kekuatan bangunan. Pekerjaan ME merupakan pekerjaan mekanikal dan
eletrikal meliputi instalasi listrik, air dan sebagainya.
Pada setiap pekerjaan memiliki resiko tersendiri dalam pengerjaanya yang tentu saja
dapat berdampak negatif pada konstruksi. Ketepatan waktu penyelesaian dan hasil kualitas
yang baik merupakan sasaran yang harus dicapai. Karena apabila terjadi keterlambatan
dalam penyelesaian dan atau terjadi kualitas hasil pekerjaan yang rendah, akan menimbulkan
dampak negatif pada proyek terutama pada pelaksana (kontraktor). Dampak tersebut bisa
berupak klain dari owner, pembengkakan biaya dan lainnya. Sebabnya manajemen waktu
dan kualitas yang baik sangat diperlukan dalam pelaksanaan konstruksi.
Secara umum ada lima tahapan dalam proyek konstruksi, adapun tahapannya antara
lain:
1. Tahap perencanaan (planning). Menurut Zainudin (2011) perencanaan adalah suatu
tahapan dalam manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
diimplementasikan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan
manajemen proyek. Perencanaan dikatankan baik bila seluruh proses kegiatan yang
ada didalamnya dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta akhir maksimal.
2. Tahap perancangan (design). Merupakan kelanjutan perencanaan yang berupa
rancangan kawasan, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
konstruksi. Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu tahap Pra-Desain
(Preliminary Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) atau
Detail Desain (Detail Design). Tujuan dari tahap ini adalah :
a. Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan,
metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari
Pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
b. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk
gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen
tender. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan
(design) ini adalah :
a) Mengembangkan rancangan proyek menjadi penyelesaian akhir.
b) Memeriksa masalah teknis.
c) Meminta persetujuan akhir rancangan dari Pemilik proyek.
d) Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran
biayanya, rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi,
jadwal, daftar volume, taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan
pendahuluan termasuk jadwal waktu.
3. Tahap pengadaan/pelelangan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor
sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini
adalah :
a. Prakualifikasi Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur
agar kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang
diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan. Prosedur ini dikenal sebagai babak
prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial
dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa,
serta integritas perusahaan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor
yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM).
b. Dokumen Kontrak Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen
legal yang menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat di

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerja sama antara
dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau
proses pelelangan dimana diperlukan dokumen lelang atau dokumen tender.
4. Tahap pelaksanaan (construction) Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk
mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang
oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta
dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional
di lapangan. Pengendalian proyek secara umum meliputi :
a. Pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.
b. Pengendalian organisasi lapangan.
c. Pengendalian tenaga kerja.
d. Pengendalian peralatan dan material.
5. Tahap pemeliharaan. Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan
yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya. Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing).
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan.
c. Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
d. Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan. Pihak yang terlibat adalah
konsultan pengawas/ MK, pemakai, pemilik.

Karakteristik Proyek Konstruksi

Ada beberapa karakteristik proyek konstruksi, yaitu :


1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
2. Bersifat sementara, dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek, serta
mempunyai jangka waktu terbatas.
3. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah
ditentukan.
4. Non rutin, tidak berulang– ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang
proyek berlangsung. Jadi tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, tetapi proyek
yang sejenis.

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Proyek Konstruksi

Menurut Soekirno (1999), proyek merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang


bertujuan untuk mencapai tujuan proyek sesuai persyaratan yang telah ditetapkan pada awal
proyek seperti persyaratan mutu, waktu dan biaya. Sedangkan, menurut Dipohusodo (1996),
proyek konstruksi ialah proyek yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu
bangunan infrastruktur, yang umumnya mencakup pekerjaan pokok yang didalamnya
termasuk dalam bidang teknik sipil dan arsitektur.
Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia
dan kemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia yang makin beragam menuntut
industri jasa konstruksi, membangun proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman
bidang tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan pabrik tentu berbeda dengan bangunan
gedung untuk sekolah.
Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil
lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, yang tentu berbeda dengan
proyek perumahan atau pemukiman (Real Estate).Cukup sulit mengkategorikan jenis-jenis
proyek dalam kategori yang rinci dan tegas, namun secara umum kategori proyek konstruksi
dapat dibagi menjadi 5 kategori sebagai berikut :
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction). Proyek konstruksi
bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan,
rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Apabila dilihat dari segi biaya dan
teknologi maka terdiri dari berskala rendah, menengah, dan tinggi. Pada umumnya
perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Pada proyek-
proyek pemerintah, proyek bangunan gedung ini di bawah pengawasan dan
pengelolaan Departemen Pekerjaan Umum.
2. Proyek bangunan perumahan atau pemukiman (Residential Contruction /Real
Estate). Pada proyek pembangunan perumahan atau pemukiman (real estate)
dibedakan menjadi proyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase
pembangunannya bersamaan dengan penyerahan prasarana-prasarana
penunjangnya. Oleh sebab itu, memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan
tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan
pemukiman terdiri dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan
rumah susun.
3. Proyek konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction). Konstruksi
rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) pada umumnya proyek yang masuk
jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan,

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain.
Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction) Proyek konstruksi yang termasuk
dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan
persyaratan khusus seperti kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan,
dan nuklir. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian, keahlian dan
teknologi yang spesifik.

Manajer Proyek

Mengelola sebuah proyek bukan hanya berbicara teknis dan organisatoris.


Manajemen Proyek merupakan pengelolaan sumbar daya manusia. Komunikasi dan
teamworking yang buruk, kurangnya dukungan manajemen atau buruknya perencanaan
merupakan alasan utama kegagalan. Kemampuan yang dapat menentukan kesuksesan dari
sebuah proyek tergantung dari kemampuan untuk mengelola intangible skills yang lebih.
Kesuksesan sebuah proyek tergantung dari siapa yang mengelolanya.
Seorang manajer proyek bertugas mengimplementasikan rencana proyek dan
pelaksanaannya, selain itu juga mereka bertanggung jawab untuk membina hubungan
kooperatif dengan para pihak yang terlibat baik dalam struktur horizontal maupun vertical. Jika
terjadi hal yang tidak diharapkan, manajer proyek langsung menjaga dan mengantisipasi agar
proyek berjalan sesuai rencana. Adakalanya mereka harus keluar jalur untuk melakukan
inovasi untuk merespon peluang dan ancaman yang tak terduga (Grey&Larson, 2006).
Selain itu manajer proyek juga bertugas untuk menintegrasikan sumber daya sesuai
dengan posisi dan jadwal yang sudah dibuat dalam perencanaan. Akan tetapi, menjadi
seorang pengelola yang sukses juga harus menjadi seorang pemimpin. Banyak pengalaman
berharga dari proyek-proyek sukses bahwa leadership sangat berperan dalam hal
pengelolaan. Di mana kepemimpinan akan memiliki pengaruh dalam mengarahkan timnya,
maupun menjalin hubungan dengan pihak luar yang terlibat didalamnya. Karena sebuah
proyek akan selalu berkaitan dengan berbagai pihak, entah itu klien, anggota tim, supplier,
dan sebagainya. Kepemimpinan ini juga akan dapat mengatasi hal-hal ketidakpastian yang
dihadapi sebuah proyek.
Secara umum, manajer proyek akan bekerja dalam tekanan. Mereka akan
berhadapan dengan manajemen prioritas baik dari segi kegiatan ataupun dari segi hubungan,
demikian juga ketika terjadi suatu konflik di dalamnya yang harus diselesaikan agar tidak
menganggu jalannya proyek. Karena itu dibutuhkan stamina yang kuat, manajemen emosi

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
yang baik, dan kejernihan dalam berpikir secara mendalam dan cemerlang untuk menemukan
solusi terbaik dari alternatif solusi yang ditawarkan oleh tim proyek.

Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh
seorang manajer proyek. Diantaranya adalah:
 Budgeting and Cost Skills
Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek memiliki peran yang sangat
penting. Dengan demikian manajer proyek dituntut untuk memiliki pengetahuan dalam hal
analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan
optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
 Time Management Skills
Perencanaan proyek membutuhkan kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini
manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai
tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus
mendefinisikan aktivitas yang diperlukan. Selain itu manajer proyek harus mampu
memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis. Kemudian, manajer proyek harus
mengatur waktu peringatan untuk mengindikasikan tanggal-tanggal kritis selama proyek
berlangsung.
 Technical Skills
Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan teknis
biasanya di dapat dari penimbaan ilmu khusus di bangku formal, misalnya Institut Manajemen
Proyek, dan sebagainya.
 Leadership Skills
Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang
manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menandakan bagaimana

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Dengan ini manajer proyek dapat mempengaruhi
bagaimana orang lain dapat bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek. Grey&Larson
(2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat
menuju manajer proyek yang efektif. Ada enam aspek yang melingkupinya, antara lain :
 Prioritas, hal ini berbicara mengenai penggunaan waktu. Manajer proyek memerlukan
banyak waktu untuk mengamati sebuah pengujian kritis daripada menunggu laporan.
 Urgensi, dengan meningkatkan pola interaksi dengan tim seperti laporan dan rapat
penting dengan sering akan membuat tim merasa bahwa pekerjaan ini sangat penting.
Ketika tim sudah memiliki kesadaran seperti ini, maka tidak ada yang akan
meremehkan suatu aktivitas di dalam proyek.
 Pemecahan masalah, manajer proyek yang aefektif akan lebih memusatkan kepada
bagaimana tim dapat mengubah masalah menjadi kesempatan atau apa yang
dipelajari dari suatu kesalahan untuk lebih proaktif dalam memecahkan masalah.
 Kerjasama, berbicara mengenai bagaimana manajer proyek bertindak terhadap orang
luar dan memengaruhi bagaimana anggota tim berinteraksi dengan orang luar.
 Standar Kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk kinerja
proyek melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu penting,
berprinsip teguh, serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan kritis.
 Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahan
informasi penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini member isyarat kepada
anggota tim bahwa perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.
Tjiptono&Diana (2003) mendeskripsikan pemimpin yang baik memiliki karakteristik;
tanggung jawab yang seimbang, Model peranan yang positif, memiliki keterampilan
komunikasi yang baik, memiliki pengaruh yang positif, dan memiliki kemampuan untuk
meyakinkan orang lain.

2018 Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Badiru, A. B. Quality Management in Construction Projects. Taylor and Francis Group:


CRC Press, 2011.
2. Kezner, Harold. A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling, 10th
edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2009
3. Nicholas, M. John and Herman Steyn. Project Management for Business, Engineering,
and Technology, UK: Elsevier Inc., 2008
4. PMI. A Guide to the Project Management Body of Knowledge. Project Management
Institute: Pennsylvania, Newton Square, 2008
5. Stoner, J.A.F. and Charles Wankles. Management. Prentice-Hall, 1986.s

Anda mungkin juga menyukai