Dunia Jasa Konstruksi mengalamai perubahan mendasar sejak diundangkannya UU Nomor 2/2017
menggantikan UU Nomor 18/1999 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 –
Tentang Cipta Kerja. Perubahan tersebut meliputi:
➢ Penyederhanaan proses bisnis persyaratan usaha, dimana permohonan pemenuhan persyaratan berusaha
yaitu nomor induk berusaha (NIB) dan SertifikatStandar melalui satu pintu yaitu Online Single submission
(OSS).
➢ Perkuatan peran masyarakat Jasa Konstruksi dimana LSP menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi Kerja
untuk meningkatkan kompetensi SDM konstruksi dan program link and match.
➢ Sistem informasi pada LSP dan LSBU akan terintegrasi dengan OSS untuk mempercepat akses data.
➢ Integrasi data antarsistem informasi akan mengoptimalisasi penggunaan data yang valid, akurat, mutakhir,
terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan.
➢ Konsolidasi kompetensi kerja Konstruksi yang diterbitkan oleh LSP terlisensi oleh lembaga independen
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan keprofesian untuk diakui sebagai Sertifikat
Kompetensi Kerja Konstruksi.
➢ Perkuatan penerapan prinsip Konstruksi Berkelanjutan dan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan Konstruksi dengan adanya kriteria pemenuhan aspek Konstruksi Berkelanjutan pada setiap
tahapan penerapan prinsip Konstruksi Berkelanjutan.
DASAR HUKUM - KEPROFESIAN SEKTOR KONSTRUKSI
INDONESIA
❖ Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 - Tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 –
Tentang Cipta Kerja
❖ Undang-Undang Nomor No. 13 Tahun 2003 - Tentang Ketenagakerjaan
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 - Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
❖ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 - Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 - Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
❖ Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
❖ Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 - Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional.
❖ SE Menteri PUPR Nomor 21/2021 Tata cara Pemenuhan Persyaratan PB, Pelaksanaan Sertifikasi KK-K, Dan Pemberlakuan SBU dan SKK-K
❖ SE Ketua LPJK Nomor 20/2021 – Pemberian Rekomendasi Lisensi LSP, Pencatatan LSP Terlisensi, Serta Daftar Penyesuaian Standar
Kompetensi Kerja dan Jabatan Kerja Konstruksi.
❖ SE Ketua BNSP – Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Pada LSP Bidang Konstruksi Yang Memiliki Ruang Lingkup Bidang Konstruksi.
Struktur Organisasi, Tusi dan Peran LPJK
BIDANG 1 BIDANG 5
REGISTRASI & BIDANG 2 BIDANG 3 BIDANG 4 Pengembangan BIDANG 6
Rekomendasi Lisensi Melaksanakan Pelatihan, Uji Penyetaraan Tenaga Penyelenggaraan Jasa Program Rencana
LSP Akreditasi Kompetensi dan Kerja Asing & Usaha Sektor Kerja dan Monev
dan Lisensi LSBU Penetapan Penilai Ahli Konstruksi
Prof. Dr. Manlian
Prof. Dr. Ir. Agus Dr. Ir. Syarif
Ir. Ludy Eqbal Agus Gendroyono, ST., Ronald Adventus
Taufik Mulyono, MT., Ir. Tri Widjajanto, MT. Burhanuddin, M.Eng,
Almuhamadi MT. Simanjuntak, ST., MT.,
IPU., ASEAN., Eng. IPU
D.Min
PENGURUS LPJK
Pengurus Periode 2021-2024 Pengurus
Bidang Bidang
Ir. Ludy Eqbal Almuhamadi 1 5 Prof. Dr. Manlian Ronald Adventus
Bidang Registrasi (Pencatatan) & Simanjuntak, ST, MT, D.Min
Rekomendasi LSP Bidang Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Pengurus Pengurus
Bidang Bidang
2 Pengurus 4
Bidang
3 Ir. Tri Widjajanto, MT
Agus Gendroyono, ST, MT Bidang Penyetaraan Tenaga
Bidang Akreditasi dan Lisensi LSBU Kerja Asing z
Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT, IPU, ASEAN, Eng
Bidang Penetapan Penilai Ahli
Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi Melaksanakan sebagian kewenangan
dalam pengembangan jasa konstruksi Pemerintah Pusat yang melibatkan MJK
❖ Melakukan dan mendorong penelitian dan ❖ Melakukan Pencatatan (registrasi) terhadap badan usaha JK
pengembangan jasa konstruksi; pengalaman badan usaha JK, Tenaga Kerja JK dan
❖ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa pengalaman profesional Tenaga Kerja JK melalui SIJKT
(Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi).
konstruksi;
❖ Melaksanakan dan memberikan Akreditasi terhadap Asosias
❖ Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi, yang
Badan Usaha, Asosiasi Profesi dan Asosiasi terkait Rantai
meliputi klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi Pasok Jasa Konstruksi;
keterampilan dan keahlian kerja; ❖ Memberikan Lisensi LSBU, Rekomendasi Lisensi LSP
❖ Melakukan registrasi dan sertifikasi badan usaha ❖ Melaksanaan pelatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi
jasa konstruksi; Penilai Ahli dan Menetapan Penilai Ahli yang teregistrasi
❖ Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, dalam hal terjadi kegagalan bangunan.
mediasi, dan penilai ahli di bidang jasa konstruksi. ❖ pelaksanaan penyetaraan Tenaga Kerja Konstruksi Asing;
❖ Pembentukan LSP atau PTUK, dalam hal skema sertifikasi
belum dapat dilakukan LSP yang dibentuk APT atau LPPK
❖ Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
❖ Tugas lain dari Menteri
Masyarakat Jasa Konstruski
STAKEHOLDER ENTITAS/LEMBAGA
ASOSIASI
▪ Asosiasi BUJK
▪ Asosiasi Profesi
LPJK PENDIDIKAN
▪ LPPK
▪ PERGURUAN TINGGI
▪ Asosiasi Rantai Pasok
▪ SMK
▪ INSTRUKTUR
3.
Meso (Asosiasi)
Pengembangan Jasa Konstruksi Tataran
Makro (Nasional)
PEMBINAAN
3
4. Pengembangan Sistem Informasi Jasa 1. Pembinaan Asosiasi Badan Usaha
Konstruksi Terintegrasi 2. Pembinaan Asosiasi Profesi
5. Sinkronisasi dan Harmonisasi Peraturan
3. Pembinaan Asosiasi terkait Rantai
Perundangan yang terkait
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasok
6. Peningkatan Kerja Sama LPJK dengan 4. Pembinaan Penilai Ahli
7.
8.
Institusi Sejenis di Luar Negeri
Pengembangan Komunitas Jasa Konstruksi
Percepatan Pengembangan Jasa
LPJK 5. Hubungan/Forum Masyarakat Jasa
Konstruksi
Konstruksi melalui Sinergi dan Kolaborasi
PENGAWASAN
4
PENGATURAN IMPLEMENTASI (PEDOMAN)
2 1.
2.
Pedoman Akreditasi
Pedoman Rekomendasi Lisensi
1. Pemantauan
2. Evaluasi
3. Pedoman Pencatatan 3. Pemberian Sanksi
4. Pedoman Penetapan Penilai Ahli terkait
Kegagalan Bangunan
5. Pembentukan LSP/PTUK
6. Penyetaraan TKK/Bidang Jasa Konstruksi
7. Pedoman Pengelolaan PKB
Dalam upaya memenuhi standar pelayanan
8. Pedoman Pemantauan dan Evaluasi penyelenggaraan jasa konstruksi kepada masyarakat
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
9. Pedoman Pemberian Sanksi
10. Pedoman Uji Petik Pencatatan Pengalaman
terukur.
TRANSFORMASI REGULASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KERJA - KONSTRUKSI
Out Put → SKA & SKT LSP Sektor Jasa Konstruksi harus melakukan Pemenuhan Persyaratan
Perizinan Berusaha sesuai SE Menteri 21/2021
Proses Pemenuhan Perizinan Berusaha LSP sesuai dengan SE Menteri PUPR Nomor 21
Tata Cara Persyaratan PB, Pelaksanaan Sertifikasi KK-K, Dan Pemberlakuan SBU Serta SKK-K
1. Pelaku Usaha/LSP mendaftar melalui OSS 11. Apabila dokumen dinyatakan lengkap maka LPJK
2. Pelaku Usaha/LSP mengisi data usaha dan melakukan melakukan VV dokumen persyaratan sebagai dasar
validasi risiko penerbitan Rekomendasi Lisensi dari Menteri PUPR.
3. Pelaku Usaha menyatakan persetujuan kesanggupan 12. LPJK menerbitkan BA verifikasi dan validasi.
pemenuhan persyaratan PB 13. Jika calon LSP dianggap tidak layak maka diterbitkan Surat
4. OSS RBA melakukan validasi kelengkapan dokumen (secara Penolakan Permohonan Rekomendasi Lisensi LSP dan
otomatis by system) proses selesai.
5. Apabila terdapat data tidak lengkap pelaku usaha/LSP 14. Jika calon LSP dianggap layak, maka LPJK menerbitkan
melakukan pengisian data usaha kembali. surat Rekomendasi Lisensi LSP dari Menteri PUPR sebagai
6. OSS RBA menerbitkan NIB dan Sertifikat Standar (SS) syarat Lisensi BNSP.
dengan status belum terverifikasi. 15. Pelaku Usaha/LSP mendownload surat Rekomendasi
7. Pelaku Usaha/LSP melakukan pengajuan PB UMKU pada Lisensi LSP di PP PUPR.
system K/L, melalui Single Sign On (SSO) masuk ke portal 16. Pelaku Usaha/LSP mengajukan lisensi LSP kepada BNSP.
perizinan PUPR. 17. Pelaku Usaha/LSP menyampaikan berkas persyaratan
8. Pelaku Usaha/LSP mengisi data, memilih jenis lisensi kepada BNSP termasuk surat Rekomendasi Lisensi
permohonan (baru, perpanjangan atau penambahan LSP dari Menteri PUPR
ruang lingkup) dan dokumen persyaratan PB UMKU → 18. BNSP menindaklanjuti permohonan Lisensi LSP sesuai
Rekomendasi Lisensi LSP dari Menteri PUPR. dengan prosedur yang telah ditetapkan.
9. LPJK memeriksa kelengkapan data dan dokumen 19. BNSP mengevaluasi hasil asesmen LSP.
persyaratan Rekomendasi Lisensi LSP. 20. Apabila dinyatakan tidak layak oleh BNSP maka Pelaku
10. Apabila terdapat data tidak lengkap pelaku usaha Usaha/LSP dapat mengajukan permohonan Kembali
diberikan notifikasi untuk pengisian data usaha kembali. kepada BNSP.
Proses Pemenuhan PB LSP sesuai dengan SE Menteri PUPR No. 21/2021
TATA CARA PEMENUHAN PERSYARATAN PERIZINAN BERUSAHA,
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA KONSTRUKSI, DAN PEMBERLAKUAN SERTIFIKAT
BADAN USAHA SERTA SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA KONSTRUKSI
21. Jika dinyatakan layak oleh BNSP maka pelaku usaha/LSP mendapatkan Lisensi LSP dari BNSP.
22. LSP mengajukan pencatatan atas lisensi pada PP PUPR.
23. LPJK mencatat Lisensi LSP.
24. Sistem LPJK menotifikasi OSS dan pemegang Hak Akses Kementerian PUPR, data Lisensi LSP terkirim ke OSS
RBA.
25. Pemegang Hak Akses melakukan verifikasi dan persetujuan terhadap Sertifikat Standar (Lisensi LSP) di system
OSS RBA.
26. Jika sertifikat standar dikembalikan untuk diperbaiki; atau
27. Jika tidak memenuhi syarat dapat ditolak dan pengajuan selesai.
28. Jika sertifikat standar disetujui, maka NIB dan SS terverifikasi terbit melalui system OSS RBA.
LSP 3 TVS
Arsitektur
ARSITEKTUR
Sipil
SIPIL
Mekanikal
MEKANIKAL
Tata Lingkungan
LSP P1/P2 Sektor Konstruksi - Lama LSP P1/P2 Sektor Konstruksi – Baru (PP 14/2021)
Kewajiban LSP (4) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (2) melakukan registrasi kepada Menteri melalui
➢ Registrasi LPPK
LPJK. Pasal 30A angka 4
➢ Pemberian Rekomendasi
Lisensi LSP
Existing/yang sudah beroperasi ➢ Lisensi LSP oleh BNSP d. LSP yang telah beroperasi melaksanakan penyelenggaraan Sertifikasi
Kompetensi Kerja Konstruksi harus melakukan permohonan rekomendasi
➢ Pencatatan LSP terlisensi
Lisensi kepada Menteri melalui LPJK
➢ Pemenuhan perijinan
berusaha berbasis resiko
sesuai dengan ketentuan · dalam Peraturan Pasal 176A huruf d
Pemerintah ini;
PERUBAHAN PADA PENGATURAN KOMPETENSI SDM KONSTRUKSI
Bagian dari:
Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi
Pasal 25 – 28; PP 22/PP 14
SDM KONSTRUKSI:
Harus mempekerjakan Tenaga Kerja Konstruksi yang
memenuhi standar kompetensi kerja
Material Teknologi
Terdiri atas Kualifikasi jabatan: a. Operator b.
Teknisi/Analis; dan c. Ahli
Wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
Konstruksi yang telah dicatat melalui Sistem
Peralatan Manusia Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi
Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi sesuai
Klasifikasi, subklasifikasi, dan Kualifikasi jabatan
Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi yang
LSP Berperan Besar dalam Pemenuhan diterbitkan LSP yang diberi Lisensi oleh lembaga
SDM Konstruksi independen yang diatur dengan peraturan
perundang-undangan bidang keprofesian diakui
sebagai Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
PENGATURAN SDM KONSTRUKSI
Pasal 29 PP 22/2020
➢ Sertifikat Kompetensi Kerja diperoleh melalui proses uji kompe[ensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
➢ Sertifikat Kompetensi Kerja berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
➢ Perpanjangan Sertifikat Kompetensi Kerja untuk Kualifikasi ahli harus memenuhi persyaratan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
➢ Perpanjangan Sertifikat Kompetensi Kerja untuk Kualifikasi teknisi atau analis dan operator dilakukan melalui proses uji
kompetensi.
➢ Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi diawasi oleh Menteri.
➢ Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berupa pengawasan sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja.
➢ Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi wajib mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan.
Pasal 29 PP 22/2020
➢ LSP yang telah mendapatkan Lisensi dipantau dan dievaluasi terkait tugas, fungsi, dan kewajiban.
➢ Pemantauan dan evaluasi terhadap LSP dilakukan oleh Menteri bekerja sama dengan lembaga independen yang mempunyai
tugas melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Kerja.
➢ Kegiatan pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang.
➢ Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan data dan informasi yang terdiri atas:
- laporan kinerja LSP;
- Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi; dan
- temuan hasil surveilans dan/atau pengaduan masyarakat.
KEWAJIBAN LSP YANG
TELAH BEROPERASI SETELAH
BERLAKUNYA PP 14/2021
(4) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (2) melakukan registrasi kepada Menteri melalui LPJK.
APLIKASI
Mengajukan permohonan
rekomendasi lisensi LSP dan
pencatatan LSP terlisensi
Mengajukan permohonan
registrasi LPPK
Dalam hal Portal Perizinan PUPR sudah siap, proses pengajuan permohonan Lisensi LSBU,
Rekomendasi Lisensi LSP dan Pencatatan Lisensi LSP dilakukan melalui perizinan.pu.go.id
KRITERIA LPPK (PP 14/2021 Pasal 30A)
Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta
Sekolah Menengah
Kejuruan
Lembaga Pelatihan
Kerja Pemerintah
Perguruan
Tinggi/Politeknik Lembaga Pelatihan
Kerja Perusahaan
PERSYARATAN REGISTRASI LPPK (PP 14/2021 Pasal 30A)
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja yang menyelenggarakan pendidikan/pelatihan kerja di bidang jasa konstruksi harus
mengajukan registrasi kepada Menteri PUPR melalui Ketua LPJK dengan persyaratan sebagai berikut:
Memiliki izin mendirikan lembaga pendidikan atau tanda Diupload pada saat proses permohonan
2 pendaftaran akun (izin pendirian Lembaga
daftar Lembaga Pelatihan Kerja yang diterbitkan oleh instansi
Pendidikan atau Lembaga Pelatihan Kerja bukan
yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan izin pendirian LSP)
perundang-undangan;
TATA CARA PEMBERIAN TANDA REGISTRASI LPPK
Pemohon registrasi LPPK Aplikasi mengirimkan Pemohon memeriksa kotak Setelah melakukan login , pemohon
mengakses laman aplikasi tautan aktivasi akun masuk pada email yang melengkapi data-data sebagaimana
http://siki.pu.go.id / kepada alamat email yang didaftarkan kemudian tercantum pada SE Ketua LPJK
www.lisensijakon.pu.go.id dan didaftarkan melakukan aktivasi Nomor 07 Tahun 2021
mendaftar pembuatan akun
Setelah pemohon melengkapi Penomoran Surat Tanda Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
dan mensubmit seluruh data Registrasi LPPK mengacu Kerja yang telah diberikan Surat
maka Surat Tanda Registrasi kepada Format V Lampiran SE Tanda Registrasinya akan tertayang
secara otomatis terbentuk Ketua LPJK Nomor 07 Tahun datanya dalam laman resmi LPJK
2021 sesuai dengan mekanisme dan
ketentuan yang berlaku
TATA CARA PERUBAHAN DATA REGISTRASI LPPK
AKREDITASI
(SE LPJK 10/2021)
Membentuk LSP
LPJK
Rekomendasi
Lisensi LSP
(SE LPJK 20/2021)
Registrasi LPPK
(SE LPJK 07/2021)
Pencatatan
LSP Terlisensi
Melalui SIJKT
(SE LPJK 20/2021)
LSP
3T+VS
Terlisensi
Lembaga Pendidikan & Tercatat
Pelatihan Kerja Terverifikasi
Validasi Sistem
PEMBENTUKAN LSP JASA KONSTRUKSI
YANG DIBENTUK ASOSIASI PROFESI TERAKREDITASI
Lisensi LSP
Asosiasi Profesi Oleh BNSP
Aktivasi PBBR
NIB+SS
AKREDITASI
(SE LPJK 10/2021)
Membentuk LSP
2.
APT Kategori Umum: lebih
dari 1 subklasifikasi dalam
1 klasifikasi
APT Kategori Khusus: 1
subklasifikasi dalam 1
LPJK
Rekomendasi
Lisensi LSP
(SE LPJK 20/2021)
Pencatatan
LSP Terlisensi
Melalui SIJKT
(SE LPJK 20/2021)
LSP beroperasi
melaksanakan
sertifikasi SKK-K
klasifikasi
PEMBENTUKAN LSP JASA KONSTRUKSI
BENTUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN (LSP BARU / LSP EKSISTING)
LPJK
Klas dan
Sesuai dengan Jurusan atau Bidang Studi
Subklas
Pencatatan
Rekomendasi LSP beroperasi
Membentuk LSP LSP Terlisensi melaksanakan
Lisensi LSP
(SE LPJK 20/2021)
Melalui SIJKT sertifikasi SKK-K
(SE LPJK 20/2021)
Registrasi LPPK
(SE LPJK 07/2021)
LPJK
Maks. 5 subklas dalam 1 Seluruh klas dan subklas sesuai
Klas dan Subklas Seluruh klas dan subklas
klas layanan perusahaan Induknya
Pencatatan
Rekomendasi LSP beroperasi
Membentuk LSP LSP Terlisensi melaksanakan
Lisensi LSP
(SE LPJK 20/2021)
Melalui SIJKT sertifikasi SKK-K
(SE LPJK 20/2021)
Registrasi LPPK
(SE LPJK 07/2021)
1. Kriteria pemohon rekomendasi lisensi LSP adalah 3. LSP yang dibentuk oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi
LSP yang dibentuk oleh: dapat mengajukan ruang lingkup sertifikasi
kompetensi kerja sebagai berikut:
Asosiasi Profesi Terakreditasi
1 2 3 4
Pemohon mengajukan surat Surat permohonan Tim Pemberian Rekomendasi LSP Dalam hal terdapat dokumen tidak
permohonan rekomendasi Lisensi rekomendasi dilampirkan dan Pencatatan LSP terlisensi lengkap atau tidak memenuhi
LSPkepada Menteri Pekerjaan Umum dengan dokumen menerima permohonan dan persyaratan,makaTim Pemberian
dan Perumahan Rakyat melalui Ketua persyaratan dalam Format II melakukan pemeriksaan Rekomendasi LSP danPencatatan LSP
LPJK dengan mengisi Format I. Surat kelengkapandokumen permohonan terlisensi menyampaikan surat
permohonan dikirim melalui aplikasi paling lama 3 (tiga) hari kerja dan pemberitahuan kepada pemohon
Portal Perizinan PUPR dituangkan dalam daftar periksa dengan melampirkan rincian hasil
kelengkapan dokumen permohonan pemeriksaan dokumen permohonan.
sesuai dengan Format III
5 6 7
Dokumen yang tidak lengkap atau tidak Pemohon yang tidak Ketentuan pengajuan permohonan
memenuhi persyaratan dikembalikan menyampaikan kekurangan Rekomendasi Lisensi LSP Baru berlaku
untuk dilengkapi paling lambat 5 (lima) dokumen,permohonannya untuk pengajuan permohonan rekomendasi
hari kerja sejak notifikasi tidak lengkap dinyatakan gugur lisensiperpanjangan, dan pengajuan
atau tidak memenuhi persyaratan permohonan rekomendasi
diterima oleh pemohon melalui aplikasi lisensipenambahan ruang lingkup.
Portal Perizinan PUPR
PERSYARATAN PENCATATAN LSP TERLISENSI SETELAH MENDAPATKAN
LISENSI DARI BNSP
LSP Terlisensi yang telah mendapat rekomendasi lisensi mengajukan permohonan pencatatan kepada LPJK
melalui laman aplikasi Portal Perizinan PUPR yang dilengkapi dengan dokumen persyaratan (Profil LSP)
sesuai dengan Format X dan Format XI pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran ini, yaitu:
1. Keputusan Lisensi yang dikeluarkan oleh lembaga independen yang melaksanakan tugas sertifikasi
kompetensi kerja (BNSP);
2. Sertifikat lisensi yang dikeluarkan oleh lembaga independen yang mempunyai tugas melakukan sertifikasi
kompetensi kerja (BNSP);
3. Daftar Tempat Uji Kompetensi (TUK);
4. Daftar Asesor;
5. Daftar skema sertifikasi ; dan
6. Khusus kepada LSP yang dibentuk oleh LPK Teregistrasi harus menyampaikan Sertifikat Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja yang ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja, Kementerian
Ketenagakerjaan.
TATA CARA PENCATATAN LSP TERLISENSI SETELAH
MENDAPATKAN LISENSI DARI BNSP
LSP yang telah mendapatkan rekomendasi lisensi dan Tim Pemberian Rekomendasi LSP dan Pencatatan
telahmendapatkan lisensi dari BNSP harus mengajukan LSP terlisensi LPJK melakukan verifikasi dan
permohonanpencatatan kepada LPJK melalui laman Portal validasi terhadap kesesuaian dokumen
Perizinan PUPR sesuai dengan Format IX dan Format X persyaratan pencatatan melalui laman
https://www.bnsp.go.id.
MANPEL Ahli 12 15 3
MANPEL Teknisi/Analis 6 6 0 Dalam Proses Usulan Penetapan
MANPEL Operator 1 1 0
SKK Khusus
Arsitektur Landscape, Iluminasi dan Desain Interior Ahli 6 11 5 1. Ahli Teknik Jalan Rel
Arsitektur Landscape, Iluminasi dan Desain Interior Teknisi/Analis 4 4 0 2. Ahli Teknik Bangunan Lepas
Arsitektur Landscape, Iluminasi dan Desain Interior Operator 2 3 1
Pantai
3. Ahli Teknik Air Minum
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Ahli 6 7 1
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Teknisi/Analis 0 0 0
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Operator 0 0 0
SKKNI
SKK
Khusus
Standar
Internasio
nal
DAFTAR LAMPIRAN :
❖Daftar Rincian Persyaratan Kompetensi Khusus Tenaga Kerja Konstruksi – Ahli (Lampiran PP
14/2021)
❖Daftar Rincian Persyaratan Kompetensi Khusus Tenaga Kerja Konstruksi – Teknisi/Analis
(Lampiran PP 14/2021)
❖Daftar Rincian Persyaratan Kompetensi Khusus Tenaga Kerja Konstruksi – Operator (Lampiran
PP 14/2021)
❖Bisnis Proses Sertifikasi Kompetensi Kerja – Konstruksi (SKK-K)
❖Bisnis Proses SKK-K (detail)
TERIMA KASIH
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Jl. Wijaya I No. 68 Jakarta Selatan
sekretariatlpjk@pu.go.id
Rincian Persyaratan Kompetensi Khusus Tenaga Kerja Konstruksi - Ahli
Kualifikasi Persyaratan
Tenaga pengalaman dengan
Jenjang Persyaratan Pendidikan Persyaratan Kompetensi
Kerja jabatan kerja yang
Konstruksi sama
Doktor/ Doktor Terapan/ Pendidikan
Minimal 0 tahun
Spesialias 2
S2/S2 Terapan/ Pendidikan Spesialias 1 Minimal 8 tahun lulus Uji Kompetensi jabatan Ahli
Jenjang 9
Jenjang 9
Pendidikan Profesi Minimal 10 tahun
S1 / S1 Terapan/ D4 Terapan Minimal 12 tahun
Magister / Magister Terapan /S2/ S2
Minimal 0 tahun
Terapan/ Pendidikan Spesialis 1 lulus Uji Kompetensi jabatan Ahli
Ahli Jenjang 8
Pendidikan Profesi Minimal 10 tahun Jenjang 8
S1 / S1 Terapan/ D4 Terapan Minimal 12 tahun
S1 / S1 Terapan/ D4 Terapan (Dengan
pemberian kompetensi tambahan
Minimal 0 tahun lulus Uji Kompetensi jabatan Ahli
Jenjang 7 untuk fresh graduate, masa berlaku
SKK adalah 1 tahun ) Jenjang 7
Kualifikasi
Persyaratan pengalaman dengan Persyaratan
Tenaga Kerja Jenjang Persyaratan Pendidikan
jabatan kerja yang sama Kompetensi
Konstruksi
Tidak Lengkap
LSP Tarik data
dari SIKI SIKI Notification by APP LSP
Proses Sertifikasi portal HP pemohon
LSP membuat APL01 dan APL02
SKK di LSP LSP mengirimkan notifikasi Pemohon membayar dan
LSP verifikasi dan validasi data Admin melanjutkan ke Asesor pembayaran ke portal by API menandatangani surat
Pemohon APL01 untuk validasi APL02 ke email dan ke Pemohon by perjanjian sertifikat paling
WA lambat 7 hari
Lengkap
Metode Uji: Tulis dan lisan
Ahli: Daring/Luring
Jika hasil menyatakan Teknisi: Luring/Onsite
BNSP Operator: Luring/Onsite
bahwa TKK kompeten,
menetapkan LSP menetapkan hasil uji
LSP menyampaikan Pelaksanaan Uji Kompetensi (asesmen) SKK
nomor rencana penerbitan SKK TKK berdasarkan laporan oleh LSP sesuai skema sertifikasi Jabatan Kerja
blanko SKK kepada BNSP. dan rekomendasi asesor. yang dimohon.
LSP menyampaikan
LSP menyiapkan LPJK memberi nomor
no registrasi pada
nomor sertifikasi registrasi SKK beserta QR
sistem LPJK yang Hasil sertifikasi akan diterima
dan nomor Code dan mencatat SKK
terintegrasi dengan
registrasi LSP di sistem SIJK terintegrasi
sistem BNSP
proses paling lambat 15 hari