Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

BAB VIII

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

8.1. MAKSUD
Alat ini digunakan untuk menentukan nilai CBR sub grade, sub base atau base
course suatu sistem secara cepat dan praktis. Biasa dilakukan sebagai pekerjaan
quality control pekerjaan pembuatan jalan.

Spesifikasi :

Konus : Baja yang diperkeras, diameter 20 mm, sudut kemiringan 60o


Palu penumbuk : Berat 8 kg, tinggi jatuh 575 mm
Mistar : 100 cm
Batang penetrasi : Diameter 16 mm.

Pengoperasian yang praktis :


Peralatan ini cukup dioperasikan oleh dua operator saja. Tanpa memerlukan
perhitungan khusus, pekerjaan quality control menjadi cepat dan efisien
tanpa mengabaikan ketepatan hasil pengukuran.
Portable Alat ini di desain khusus agar mudah dibawa kemanapun juga.
Rangkaian alat ini dapat dibongkar pasang dengan mudah dan cepat.

8.2. ALAT
1. Mistar ukur
2. Batang penetrasi
3. Konus
4. Landasan penumbuk
5. Stang pelurus
6. Palu penumbuk
7. Kunci pas
8. Tas terpal

Aditya Manung Pratama – 17.B1.0027 Dynamic Cone Penetrometer (DCP) | 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

Gambar 1.1 Bagian Peralatan DCP

Aditya Manung Pratama – 17.B1.0027 Dynamic Cone Penetrometer (DCP) | 2


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

8.3. PELAKSANAAN
1. Letakkan penetrometer yang telah dirakit di atas permukaan tanah/sirtu
yang akan diperiksa. Letakkan alat ini sedemikian rupa sehingga dalam posisi
vertikal, penyimpangan sedikit saja menyebabkan kesalahan pengukuran yang
relatif besar.
2. Baca posisi awal penunjukan mistar ukur (Xo) dalam satuan mm yang
terdekat. Penunjukan Xo tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai
Xo ini akan diperhitungkan pada nilai penetrasi.
3. Angkat palu penumbuk sampai menyentuh pemegang palu lepaskan
sehingga menumbuk landasan penumbuknya. Tumbukan ini menyebabkan
konus menmbus tanah/lapisan sirtu di bawahnya.
4. Baca posisi penunjukan mistar ukur (X1) setelah terjadi penetrasi.
Masukkan nilai X1 ini pada blangko data kolom ke-2 (pembacaan mistar-mm)
untuk tumbukan n = 1 (baris ke-2).
5. Isilah kolom ke-3 (penetrasi-mm) pada blangko data yaitu selisih antara X1
dan Xo (X1 – Xo). Kemudian isi kolom ke-4 pada blangko data besarnya nilai

25
x1
X1 – X o
6. Ulangi prosedur 3 dan 4 berulangkali sampai batas kedalaman lapisan yang
akan diperiksa. Masukan data X2, X3, X4, …………..Xn
Pada kolom ke-2 blangko data sesuai dengan baris n = 2, n = 2, n = 3, n = 4, n
= n.
7. Isilah kolom ke-3 (penetrasai-mm) pada blangko data yaitu selisih antara nilai
X1 dengan Xo (1 = 2, 3, 4 …n)

8. Isilah kolom ke-4 (tumbukan per 25 mm) dengan rumus :


25
xn
X1 - X o

Aditya Manung Pratama – 17.B1.0027 Dynamic Cone Penetrometer (DCP) | 3


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

9. Dengan menggunakan grafik 1, tentukan nilai CBR yang bersangkutan


dengan cara sebagai berikut :
a. Angka pada kolom ke-4 dimasukkan pada skala mendatar
b. Tarik garis vertikal ke atas sampai memotong grafik
c. Dari titik perpotongan tersebut ditarik garis horisontal ke kiri
sampai memotong skala vertikal.
d. Titik perpotongan tersebut menunjukkan nilai CBRnya
e. Masukkan nilai CBR ini pada titik perpotongan tersebut.
f. Bila titik perpotongan tersebut tidak tepat pada nilai CBR tertentu
lakukan interpolasi/perkiraan nilai diantaranya.
g. Masukkan nilai CBR ini pada kolom ke-6.
10. Dengan menggunakan grafik 2, tentukan juga nilai CBR yang
bersangkutan dengan cara sebagai berikut :
a. Angka pada kolom ke-1 dimasukkan/diplotkan pada skala mendatar.
b. Tarik garis vertikal ke atas yang melalui titik tersebut.
c. Angka pada kolom ke-3 (penetrasi-mm) dimasukkan/diplotkan pada
skala vertikal.
d. Tarik garis horisontal ke kanan yang melalui titik tersebut.
e. Tentukan titik potong kedua garis tadi.
f. Tentukan nilai CBR pada titik perpotongan tersebut.
g. Bila titik potong tersbut tidak tepet pada nilai CBR tertentu
lakukan interpolasi/perkiraan nilai diantaranya.
h. Masukan nilai CBR ini pada kolom ke-6.
11. Ambil harga CBR terkecil diantara yang tercantum pada kolom ke-5 dan ke-6.

Masukan nilai CBR tu pada kolom ke-7.

Catatan :
Blanko data dan grafik-grafik ini diambil dari buku manual terbitan Puslitban
Jalan Departemen Pekerjaan Umum di Bandung.

Aditya Manung Pratama – 17.B1.0027 Dynamic Cone Penetrometer (DCP) | 4

Anda mungkin juga menyukai