Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

BAB IV

EVALUASI HASIL PENGUJIAN

A. Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik yang diisyaratkan, fc


1. Tujuan
Tujuan dilakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan tekan beton

berbentuk silinder yang dibuat dan dirawat (cured) di Laboratorium.

Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang

beton.

2. Teori Dasar
Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang mempunyai sifat

kekuatan tekan yang khas, yakni kecenderungan untuk bervariasi (tidak

seragam) dan nilainya-nilainya akan menyebar pada suatu nilai ratarata

tertentu. Penyebaran dari hasil pemeriksaan akan kecil atau besar tergantung

pada tingkat kesempurnaan dari proses pelaksanaannya. Tingkat

kesempurnaan dari pelaksanaanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

variasi mutu bahan, pengadukan, pemadatan, stabilitas pekerja, dan faktor

lainnya.
Atas adanya variasi kekuatan tekan beton tersebut maka diperlukan

adanya pengendalian terhadap mutu ( Quality Control ) untuk memperoleh

kekuatan tekan yang hampir seragam. Deviasi standar merupakan rata rata

ukuran besar kecilnya penyebaran yang menjadi ukuran dari mutu

pelaksanaannya. Semakin besar besar penyebaran maka semakin buruk mutu

pelaksanaan tersebut.

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 55


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

Dari hasil pengumpulan data kekuatan hancur tekan beton, dilakukan

penentuan tegangan tekan karakteristik beton. Tegangan tekan beton

karakteristik ini diperoleh dengan menggunakan rumusan statistik sebagai

berikut :

a) Menetapkan nilai deviasi standar benda uji.

Rumus Deviasi Standar :

( f i f 'cr ) 2
i n
s =
n 1

Dimana :

s = Deviasi standar (N/mm2)


fi = Kekuatan tekan beton yang diperoleh dari masing-
masing benda uji (N/mm)
fcr = Kekuatan tekan beton rata-rata (N/mm2), menurut
rumus :

f' i
i
f 'cr =
n

n = Jumlah benda Uji

b) Dengan mengganggap nilai nilai hasil pemeriksaan benda uji

menyebar normal, maka harus dihitung nilai kekuatan tekan beton

karakteristik (bk ), dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang

tidak memenuhi syarat, ditentukan dengan rumus :

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 56


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

Jika nilai s > 4 MPa (N/mm2)

fc = fcr 1,64 s

jika nilai s < 4 MPa (N/mm2)

fc = fcr - 2,64 s + 4

c) Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh pada langkah (b)

dibandingkan dengan nilai rencana. Disebut benda uji memenuhi

persyaratan mutu kekuatan, bila ada lebih besar dari nilai rencana. Benda

uji tidak memenuhi syarat apabila mutu kekuatan kurang dari nilai

rencana. Untuk hal ini, perlu dilakukan koreksi pada perencanaan.

3. Peralatan
Mesin penguji kekuatan beton

4. Bahan
Benda Uji berbentuk Silinder

5. Prosedur Pengujian
a. Ambillah benda uji dari tempat perawatan.
b. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
c. Jalankan mesin tekan. Tekanan harus naik secara berangsur dengan

kecepatan antara 4 s/d 6 kg/cm2 per detik.


d. Lakukanlah pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah

beban maksimum hancur yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.


e. Lakukan proses ( 1 ), ( 2 ), ( 3), dan ( 4 ) sesuai dengan jumlah benda uji

yang akan ditetapkan kekuatan tekan karakteristiknya.

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 57


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

6. Hasil Pengujian dan Contoh Perhitungan


Perhitungan :

Menentukan kuat tekan beton :

Diketahui data-data hasil percobaan sebagai berikut :

Luas Penampang Silinder (A) = 17662,50 mm2

Beban Maksimum (P) = 235 kN = 235000 N

Faktor Silinder = 0,83

Faktor Umur (7 hari) = 0,65

Kuat Tekan Beton (f i) (silinder A) = (((P/A)/F. Silinder)/F. Umur)

= (((235000/17662,50)/0,83)/0,65)

= 24,662 N/mm2

(untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel perhitungan)

Tabel:

Faktor
Luas
Berat Beban
Ko Umur Penampang f'i f'cr (f'i -
Beton Max
de (Hari) Silinder (N/mm2) (N/mm) f'cr)2
(kg) (N) Benda
(mm) Umur
Uji

TK 1 7 12,07 17662,5 235000 0,83 0,65 24,662 23,715 0,897


TK 2 14 12,37 17662,5 300000 0,83 0,88 23,255 23,715 0,212

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 58


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

TK 3 21 12,27 17662,5
345000 0,83 0,95 24,772 23,715 1,117
TK 4 21 12,42 17662,5
TK 5 28 12,32 17662,5
325000 0,83 1 22,169 23,715 2,390
TK 6 28 12,44 17662,5
94,858 4,616

Contoh Perhitungan Kuat Tekan Beton Karakteristik (bk)

a. Menghitung nilai deviasi standar (S) :

S =
( f 'i f ' cr ) 2
=
4,616
= 1,240 MPa
i=n
4 1
N 1

b. Menghitung Kuat tekan rata rata fcr


n

f' i
i
f 'cr =
n

94,858
= = 23,715 Mpa
4

c. Menghitung Kuat Tekan Beton Karakteristik (bk)

Dari nilai deviasi standar sebesar 1,240 MPa, maka

S = 1,240 MPa < 4 MPa

Maka, digunakan rumus

fc = fcr - 2,64 s + 4

fc = 23,715 - 2,64 . (1,240) + 4

fc = 24,441 MPa

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 59


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

7. Kesimpulan

Menurut hasil pembahasan diatas diperoleh nilai Kuat Tekan Beton

Karakteristik (bk) pada umur 28 hari sebesar 24,441 Mpa. Hasil yang

diperoleh ini memenuhi karena telah mencapai dan melewati nilai Kuat Tekan

yang Disyaratkan (fc) yaitu 21 MPa.

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 60


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XX

8. Referensi
SNI 03 2847 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung.

Perencanaan Campuran Beton Metode British (1986) BAB IV | 61

Anda mungkin juga menyukai