MIKROSKOPIS TANAH
ALBERT ALLOWENDA PS
03111950010004
w C C eG
1
100 100GSC 100 GSG
Cari suatu persamaan apabila tanahnya tidak jenuh air (Sr ≠1), dengan arti
terdapat ruang pori terisi udara. Maka, skema yang didapat sebagai berikut :
A W
i a
r =
0
Keterangan :
W
w w x100%
W
s
w
W xW
w 100 s
W
γ w
w V
W
W
V w
w γ
w
Sehingga, diperoleh :
w Ws
Vw x ..…………………………........................................(1)
100 γ w
Vw V x100
Sr x100% w
Vv Va Vw
Sr
Vw (Va Vw )
100
Sr S
Vw Vw x Vw 1 r
Va 100 100 .................................................(2)
Sr Sr
100 100
Sr S S
Vw Vw x Vw 1 r 1 r
Va 100 100 w x Ws x 100
Sr Sr 100 γ w Sr
100 100 100
Sehingga,
S
1 r
Va w x s x
W 100
..….……………………………………….(3)
γw Sr
C WS
VVG eG xVGS eG 1 x
100 GSG x W
Udara, Air, dan Lempung (Clay) akan menyusup masuk antara fase granular,
sehingga :
Va + VW + VG = VVG
Va + VW + VG = eG . VGS
S
1 r
C Ws
w. s .
W 100 w Ws C Ws
. . eG .1 .
w Sr 100 w 100 GSC . w 100 GSG . w
100
𝑆𝑟
𝑤 𝐶 (1 − 100 ) 𝐶 𝑒𝐺
+ + 𝑤. = (1 − )
100 100𝐺𝑆𝐶 𝑆𝑟 100 𝐺𝑆𝐺
100
𝒘 𝑪 𝑪 𝒆𝑮
+ = (𝟏 − )
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎𝑮𝑺𝑪 𝟏𝟎𝟎 𝑮𝑺𝑮
2) Faktor-faktor penyebab Expansive Soil (Swelling Soil) ditinjau dari aspek
mineralogi, phisik, dan mekanik. Serta bagaimana metoda penanggulangan
Expansive Soil (Swelling Soil).
a. Soil Fabric
b. Clay Mineralogy
c. Clay Content and Specific Surface Area
d. Soil Moisture Content
e. Confining Pressure
f. Electrolyte Concentration and Specification
g. Soil Thickness
h. Micro Climate and Management Factor
i. Defisiensi Muatan
j. Liquid Limit and Specific Surface (Ss)
k. Plasticity Index (PI)
l. Aktivitas Tanah (A)
m. Organic Content
n. Vegetation
o. Frequency of Desiccation / Rewetting Cycles
p. Pengaruh Cation Exchange Capacity (CEC) and Specific Surface (Ss)
a. Soil Fabric
a) Makin besar kadar air yang masuk dalam tanah, maka makin besar
jarak antar layer-nya (d 001).
b) Kehilangan awal kadar air dari makropori yang stabil
menghasilkan perubahan volume yang kecil atau bahkan tidak ada,
kondisi ini disebut structural porosity.
c) Kehilangan air antara batas mengembang dan batas susut
merupakan perubahan volume dari ruang pori antar partikel.
d) Periode kehilangan air yang ketiga, merupakan perubahan
pada inter layer matter dan matter of cation solution. Kondisi
ini disebut "residual shrinkage".
a) Structural Porosity
b) Normal Shrinkage Porosity
c) Residual Shrinkage
e. Confining Pressure
Partikel lempung dapat saling tolak menolak antara satu dengan yang
lainnya secara elektrik, tetapi prosesnya tergantung pada konsentrasi ion,
jarak antar partikel, dan faktor-faktor lainnya. Hubungan tarik menarik antar
partikel terjadi akibat pengaruh ikatan hidrogen, gaya Van der Walls,
ikatan kimia, dan organiknya. Gaya antar partikel berkurang dengan
bertambahnya jarak dari permukaan mineral lempung, sehingga akan
berakibat swelling meningkat, seperti terlihat pada Gambar 6.
g. Soil Thickness
Apabila lapisan suatu tanah cukup tebal, maka potensi untuk mengembang
(swelling) cenderung lebih besar dibandingkan dengan lapisan tanah yang
tipis.
h. Microclimate and Management Factor
i. Defisiensi Muatan
Nilai plasticity index (PI) yang besar dan diakibatkan oleh kandungan %
organic carbon, % clay, % Montmorillonite pada lempung akan
menyebabkan fenomena kembang susut. Nilai PI naik sejalan dengan
naiknya kadar kandungan % organic carbon, % clay, dan % Montmorillonite
pada lempung. Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 8.
Kaolinite 0,5
m. Organic Content
n. Vegetation
2. Menjaga kadar air tanah selalu basah (sedapat mungkin jenuh air
sepanjang tahun). Cara ini dilakukan dengan sistem "ponding",
yaitu dengan mengalirkan air ke dalam tanah sedemikian rupa
sehingga tanah selalu terendam air (basah). Cara lainnya adalah
gabungan dan perkembangan dari kedua cara tersebut diatas.
Seperti menggunakan "drainage pheripherique" (Gambar 13).
1. Stabilisasi Kimia
2. Stabilisasi Mekanis
3. Perbedaan peran antara Tegangan Total (σ) dan Tegangan Efektif (σ'). Sejauh mana
peran dari tipe tegangan tersebut terhadap kekuatan mekanik tanah ?
Gambar 14.
'
p '
p
A
P P' UA
atau
P
P '
UA
A A A
' U
Dimana :
σ = Tegangan Total
σ’ = Tegangan Efektif
Dimana :
Dimana :
Dimana :
Dimana :
P = The Bond Strength Per Contact Zone (Kekuatan Ikat Daerah Kontak)
n = Number Of Grain
k .e
Secara eksperimental : 3,1
1 e
P.k
3,1.d 2 (1 e)
P.k
d
3,1.d (1 )(1 e)
2
a Aa A' ac U a Cac
ac
(C A' ) U A
a
Dimana :
(C A' )ac
= Menggambarkan Net Force Across The Contact / Total Cross
a
Bila tanah tidak jenuh air (Sr ≠ 100 %) atau tidak jenuh sempurna, maka rongga-
rongga tanah akan terisi oleh air dan udara. Tekanan air pori (Uw) harus selalu lebih
kecil daripada tegangan yang terjadi didalam udaranya (Ua), akibat tarikan
permukaan.
Bila : ac = 0 → aw + aa = a
Dimana :
aw
' A Ua (U w U a )
a
Dimana :
' U a x(U w U a )
Dimana :
aw
x
a
' U a 1(U w U a )
Jika : σ' = σ - U
Maka,
τ ’ = c’ + (σ – U) tan φ’
τ ‘ = c’ + σ ‘ tan φ’
Dimana :
a. σ2 = σ3 = 0 (Unconfined Compression)
b. σ1 = σ2 = σ3 = σ (Unconfined Compression)
d. σ1 ≠ σ2 ≠ σ3 (True Triaxial)