Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah 2

Responsi Pondasi Dangkal
2.
Perhitungan Distribusi Tegangan Vertikal
1.
Lapisan 1
Kedalaman 0,00 m 9,00 m
q1 = q1 = 1. h1 = 17. 9 = 153 t/m2
2.
Lapisan 2
q2 = q1 + (2 w) . h2 = 153 + (12 1) . 2 = 175 t/m2
3.
Lapisan 3
q3 = q2 + (3 w) . h3 = 175 + (12 1) . 6 = 241 t/m2
4.
Lapisan 4
q4 = q3 + (4 w) . h4 = 241 + (14,5 1) . 3 = 281,50 t/m2
5.
Lapisan 5
q5 = q4 + (5 w) . h5= 281,5 + (18 1) . 4 = 349,50 t/m2
6.
Lapisan 6
q6 = q5 + (6 w) . h6 = 349,5 + (16 1) . 3 = 394,50 t/m2
7.
Lapisan 7
q7 = q6 + (7 w) . h7 = 394,50 + (14,5 1) . 2 = 421,50 t/m2
8.
Lapisan 8
q8 = q7 + (8 w) . h8= 421,50 + (16 1) . 2,5 = 459 t/m2
9.
Lapisan 9
q9 = q8 + (9 w) . h9 = 459 + (19 1) . 3 = 513 t/m2
10. Lapisan 10
Q10 = q9 + (10 w) . h10 = 513 + (19 1) . 3 = 567 t/m2
11. Lapisan 11
Q11 = q10 + (11 w) . h11 = 567 + (16 1) . 2,5 = 604,50 t/m2
12. Lapisan 12
Q12 = q11 + (2 w) . h12 = 604,50 + (16 1) . 3,5 = 657 t/m2
13. Lapisan 13
Kedalaman 43,50 m 45, 00 m
Q13 = q12 + (13 w) . h13= 657 + (19 1) . 1,5 = 684 t/m2
14. Lapisan 14
Q14 = q13 + (14 w) . h14 = 684 + (16 1) . 2 = 714 t/m2
15. Lapisan 15
Q15 = q14 + (15 w) . h15 = 714 + (14 1) . 3 = 753 t/m2
Kelompok 3
6
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Kelompok 3
7
Grafik 2.1 Tegangan

Vertikal
Kelompok 3
8
3.
Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah (Bearing Capacity)

3.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah (Bearing Capacity) Metode
Meyerhof
Meyerhof ( 1963 ) dan Brinch Hansen ( 1970 ) memberikan persamaan
daya dukung dengan mempertimbangkan bentuk pondasi , kemiringan
bebaan dan kuat geser tanah diatas pondasinya, sebagai berikut :
...(1)
Dengan :
qu
Nc, Nq, N
Sc, Sq , S
Dc, dq, d
ic, iq, i
B'
P0
Df
= Daya dukung ultimit

= Faktor daya dukung untuk pondasi memanjang
= Faktor bentuk pondasi
= Faktor-faktor kedalaman pondasi
= Faktor kemiringan beban
= Lebar pondasi efektif
= Df =Tekanan overburden pada dasar pondasi
= Kedalam pondasi
= berat volume tanah
Grafik 3.1 Faktor-Faktor Daya Dukung Meyerhof

Faktor - faktor bentuk pondasi Meyerhof ( 1963 ) sebagai berikut :
Kelompok 3
9
Faktor - faktor kemiringan beban pondasi Meyerhof ( 1963 ) sebagai

berikut :
Faktor kedalaman pondasi Meyerhof ( 1963 ) sebagai berikut :
Perhitungan :
Gambar 3.1 Pondasi Telapak
Kelompok 3
10
Jika pondasi berada dibawah kedalaman 1,5 m (Df) dengan faktor

keamanan 3. Tentukan kapasitas daya dukung tanah (Bearing Capacity)
dengan metode Meyerhof pada pondasi bujur sangkar.
Berdasarkan grafik 3.1 diperoleh faktor-faktor daya dukung Meyerhof
sebagai berikut:
Pondasi Bujur Sangkar
= 0
Nc(bs) = 6.16 ; Nq(bs) = 1 ; N(bs) = 0
Pondasi Memanjang
= 0
Nc(m) = 5.14 ; Nq(m) = 1; N(m) = 0
Faktor - faktor bentuk pondasi memanjang menurut Meyerhof sebagai
berikut :
Sc 1 (
B Nc (bs )
B 6.16
)(
1) 1 ( )(
1) 1.198
L Nc( m)
B 5.14
Sq 1 (
B Nq (bs )
B 1
)(
1) 1 ( )( 1) 1
L Nq (m)
B 1
B N (bs )
B 0
S 1 ( )(
1) 1 ( )( 1) 1
L N ( m)
B 0
Factor - faktor kemiringan beban pondasi Meyerhof sebagai berikut :

0 2
) 1
90
i c 1 (1
i q ic 1
i 1 (1
0 2
) 1
Faktor kedalaman pondasi Meyerhof sebagai berikut :

d c 1 0.2
Df
1.5
0.3
tg ( 45 0 ) 1 0.2
tg 45 0 1
B
2
B
B
d q d 1
Kelompok 3
11
Daya dukung ultimit :

q u S c d c ic cN c S q d q i q Po N q S d i 0.5 B ' N
q u [1.198 (1
0 .3
) 6.16 3.3 1] (1 1 1 2.55 1) 0
B
q u 24.354 (
7.306
) 2.55
B
q u 26.902 (
7.306
)
B
Daya dukung tanah ( F = 3 ) :

q desain
q desain
(q u Df )
Df
Fk
((26.902
q desain 8.967 (
7.306
) 2.55)
B
2.55
3
2.435
) 0.85 2.55
B
q desain 10.667 (
2.435
)
B
q struktur q s ( desain )
P
2.435
10.667
2
B
B
P 10.667 B 2 2.435 B
Sehingga diperoleh persamaan umum untuk menentukan dimensi pondasi

sebagai berikut :
10.667 B 2 2.435 B 0
Kelompok 3
12
4.
Menghitung Dimensi Pondasi Setempat dan Tulangan Pondasi

4.1 Menghitung Dimensi Pondasi
Untuk P = 25 ton
10.667 B 2 2.435 B 0
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan microsoft excel.

Maka didapat nilai B = 1.45 1.5m
Jadi,untuk P = 25 ton, dibutuhkan dimensi pondasi 1.5 m x 1.5 m
Cek daya dukung pondasi :
10.667 B 2 2.435 B 0
10.667(1.5)2 + 2.435(1.5) = 25
27.653
25 ......OK
Cek Keruntuhan
P1 = 15 cm x 15 cm
a b
27.653 25
OK
Untuk P = 50 ton
10.667 B 2 2.435 B 0
Kelompok 3
13

Maka didapat nilai B = 2.05 2.1 m
Cek daya dukung pondasi :
10.667 B 2 2.435 B 0
10.667(2.1)2 + 2.435(2.1) = 50
52.154
50 ...... OK
Cek Keruntuhan
P2 = 15 cm x 20 cm
a b
52.154 50
OK
Untuk P = 75 ton
10.667 B 2 2.435 B 0

Maka didapat nilai B = 2.552.6 m
10.667 B 2 2.435 B 0
10.667(2.6)2 + 2.435(2.6) = 75
78.439
Kelompok 3
75 ...... OK
14
Cek Keruntuhan
P3 = 20 cm x 20 cm
a b
78.439 75
OK
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Dimensi Pondasi

Pondasi
Beban (ton)
B (m)
Daya Dukung (t/m2)
P1
P2
P3
25
50
75
1.5
2.1
2.6
27.653
52.154
78.439
4.2 Desain Tulangan Pondasi Setempat

Pondasi-pondasi P3 (2.6 m x 2.6m)
Data Struktur :
1.
Ukuran Kolom
: P3 = 20cm x 20cm
2.
Daya dukung tanah (qun)
: 27.153 t/m2
3.
Beban pada kolom
: 75 ton
Untuk tanah yang ukup kuat dengan pondasi dangkal, sekuat-kuatnya harus
tersedia tekanan izin sebesar 10 t.m2
Untuk merencanakan tulangan, diperlukan beberapa nilai, yakni :
1.
Tidak terjadi momen pada pondasi yang diakibatkan oleh kolom, yang
2.
didukung adalah akibat dari pondasi dan tanah.

Tebal pondasi (h) 1/3S ; dimana tidak boleh kurang dari 15 cm (SKSNI
2002), sedangkan S adalah jarak sisi terpanjang pondasi dengan kolom,
maka :
Kelompok 3
15
2.6 0,2
1.2
2
Menentukan nilai M (Momen ultimate)

Mu
3.
S2
16.291 ton
2
H untuk keamanan terhadap lentur dengan t = 27.153 t/m2

Maka h 1/3 S, h 0,2 m sedangkan menurut SKSNI 2002 hmin = 0,15 m.
Dengan demikian h = 0,2 m

Rencana mutu beton (fc) = k225 = 18,675 Mpa
5.
Mutu besi U-24 dengan tegangan leleh 400 Mpa
6.
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton = 75 mm
7.
Faktor distrubusi tegangan beton = 0,85
Mencari Rasio Tulangan
4.
fc '
600
.
=
fy (600 fy )
18,675
600
b 0,85.0,85
.
400 (600 400)
b 0,0202
b .0,85
1 / 2 0,75 b fy
Rmax 0,75. b . fy ' 1
0,85 fc '
1 / 2 0,75 0,0202 400
Rmax 0,75.0,0202.400 1
0,85 18,675
Rmax 4,917
M ux
Mn
16.291
0,8
20.363 ton.m
Mn
Mn
Rn
M n. 10 6
(b d 2 )
20.363.10 6
( 2600 225 2 )
R n 0,154
Rn
0,154 < Rmax (OK)

Rasio Tulangan yang diperlukan
0,85
Kelompok 3
2 Rn
f 'c
1 1
f ' y
0,85 fc
16
0,0003984
min
2.6
fy '
2.6
400
0,0065
min
min
0,0003984 < min (Tidak OK)

Maka, dipakai rasio tulangan sebesar 0,0065 (min)
Luas tulangan yang diperlukan :
As = .b.d = 0,0065 . 2600 . 225 = 3802.5 mm2
Dengan menggunakan tulangan D22-225
As
Jumlah tulangan = 1
4
d 2
1182,66
= 1
3,14 16 2
4
= 10.008 11 batang
As tulangan untuk 1
= jumlah tulangan x x x d2
= 11 x x 3,14 x 222
= 4179.34 mm2
Aspasanag > Asrencana

4179.34 > 3802.5 (OK)
Untuk pondasi P1 dan P2 menggunakan tulangan yang sama dengan P3, hal
ini dikarenakan daya dukungnya lebih kecil.
Kelompok 3
17
5.
Menghitung Penurunan ( Settlement ) yang Terjadi Akibat Pembebanan

Penurunan Segera Tanah Homogeny dengan Tebal Tak Terhingga
Persamaan penurunan segera atau penurunan elastis dari pondasi yang
terletak dipermukaan tanah yang homogeny, elastis, sotropis, pada media
semi tak terhingga dinyatakan oleh :
....................................... (13)
Dengan :
Si = Penurunan segera
q = Tekanan pada dasar pondasi
B = Lebar pondasi
= Angka poisson
Ip = Faktor pengaruh
E = Modulus Elasti
Tabel 5.1 Perkiraan Modulus Elastis (E) (Bowles, 1977)

Macam tanah
Lempung
Sangat Lunak
Lunak
Sedang
Keras
E ( kg/cm2 )
3 30
20 40
45 90
70 200
Berpasir
Kelompok 3
18
Pasir
300 425
Berlanau
Tidak Padat
50 200
Padat
100 250
Pasir dan Kerikil
500 1000
Padat
Tidak Padat
800 2000
Lanau
500 1400
Loess
20 200
Serpih
150 600
1400 - 14000
Tabel 5.2 Perkiraan Angka Poisson () (Bowles, 1977)

Macam Tanah
Kelompok 3
Lempung Jenuh
0.4 0.5
Lempung Tak Jenuh
0.1 0.3
Lempung Berpasir
0.2 0.3
Lanau
0.3 0.35
Pasir Padat
0.2 0.4
Pasir Kasar (e = 0.4 0.7 )
0.15
Pasir Halus ( e = 0.4 0.7 )
0.25
Batu ( agak tergantung dari tipenya )
0.1 0.4
Loess
0.1 0.3
19
Tabel 5.3 Faktor Pengaruh Im (Lee,1962) dan Ip (Schleicher,1962) Untuk

Pondasi Kaku dan Faktor Pengaruh Untuk Pondasi Fleksibel
(Terzaghi,1943) dari Bowles, 1977)
Bantus
Fleksibel ( Ip )
Kaku
Pusat
Sudut
Rata-rata
Ip
Im
Lingkaran
1.00
0.64
0.85
0.88
Bujursangkar
1.12
0.36
0.95
0.82
3.70
L / B = 1.5
1.36
0.68
1.20
1.06
4.12
2.0
1.53
0.77
1.31
1.20
4.38
5.0
2.10
1.05
1.05
1.70
4.82
10.0
2.52
1.26
1.26
2.10
4.93
100.0
3.38
1.69
1.69
3.40
5.06
Empat persegi panjang
Perhitungan :
Kelompok 3
20
Gambar 5.1 Pondasi Telapak

Diketahui pondasi kaku dan tanah homogen tebal tak terhingga. Jenis tanah
lempung berlanau kecoklatan.
Dari Tabel 5.1, Tabel 5.2 dan Tabel 5.3 diperoleh data sebagai berikut :
E
= 300 t/m2
= 0.3
Ip
= 0,82
5.1 Menghitung Penurunan (Settlement) Metode Meyerhof
Dari perhitungan sebelumnya, dengan menggunakan metode Meyerhof
diperoleh ukuran pondasi sebagai berikut
Tabel 5.4 Dimensi Pondasi dengan Metode Meyerhof
Kelompok 3
No
P ( ton )
B(m)
25
1.5
50
2.1
21
75
2.6
Penurunan akibat beban 25 ton pada pondasi P1 = 1.5 m x 1.5 m

Tekanan pada dasar pondasi ( q ) :
P
q 2
B
q
25
1.5 2
q 11.111
t/m2
Penurunan segera ( Si ) :
qB
(1 2 ) Ip
E
11.111 1.5
Si
(1 0.3 2 )0.82
300
S i 0.041 m
S i 41 mm
Si
Pondasi kaku, maka penurunan segera terkoreksi ( Si' ) :

S i ' 0.93 S i
S i ' 0.93 41
S i ' 38.13 mm
Pondasi fleksibel, maka penurunan segera terkoreksi ( Si' ) :

S i ' 0.85 S i
S i ' 0.85 41
S i ' 34.85 mm

P
q 2
B
q
50
2.12
q 11.337
t/m2
qB
(1 2 ) Ip
E
11.337 2.1
Si
(1 0.3 2 )0.82
300
S i 0.059 m
S i 59 mm
Si

S i ' 0.93 S i
S i ' 0.93 59
S i ' 54.87 mm
Kelompok 3
22

S i ' 0.85 S i
S i ' 0.85 59
S i ' 50.5 mm

P
q 2
B
q
75
2.6 2
q 11.094
t/m2
qB
(1 2 ) Ip
E
11.094 2.6
Si
(1 0.3 2 )0.82
300
S i 0.071 m
S i 71 mm
Si

S i ' 0.93 S i
S i ' 0.93 71
S i ' 66.03 mm

S i ' 0.85 S i
S i ' 0.85 71
S i ' 60.35 mm
Kelompok 3
23
No
P
(ton)
B
(m)
(t/m2)
25
1.5
300
50
2.1
75
2.6
Si
Si'
Si'
(mm)
(mm)
(cm)
11.111
41
38.13
3.813
0.82
11.337
59
54.87
5.487
0.82
11.0.94
71
66.03
6.603
Ip
q (t/m2)
0,3
0.82
300
0,3
300
0,3
Tabel 5.5 Penurunan (Settlement) Meyerhof Pada Pondasi Kaku
Si
Si '
Si'
(t/m2)
(mm)
(mm)
(cm)
0.82
11.111
41
34.85
3.485
0,3
0.82
11.337
59
50.15
5.015
0,3
0.82
11.094
71
60.35
6.035
No
P
(ton)
B
(m)
(t/m2)
25
1.5
300
0,3
50
2.1
300
75
2.6
300
Ip
Tabel 5.6 Penurunan ( settlement ) Meyerhof Pada Pondasi Fleksibel
Kelompok 3
24
5.2 Penurunan Konsolidasi Primer Metode Mayerhof

Penurunan konsolidasi primer dihitung dengan menggunakan persamaan:
Dimana :
e
: Perubahan angka pori akibat pembebanan
eo
: Angka pori awal
e1
: Angka pori saat berahirnya konsolidasi
: Tebal lapisan tanah yang ditinjau
Gambar 5.2 Lapisan Tanah Pondasi

Lempung terkonsolidasi berlebihan ( overconsolidated ).
Pc'
= 8 t/m2
Cc
= 0,35
Cr
= 0,07
Contoh Perhitungan Untuk Dimensi 0,95 m x 0,95 m
Po'1 = (0.5 x 2) 1,8 = 1,8
Kelompok 3
25
B1 = L1 = 0,95/2 = 0.475
B1/z = L1/z = 0.475/1 = 0,475
I = 0,078
P = 4Iq = 4 0,078 33,241 = 10,371 t/m2
Po'2 = ( 2 1,8 ) + ( 1 0.,77 ) = 4,37

B1 = L1 = 0.95/2 = 0,475
B1/z = L1/z = 0.475/3 = 0,158
I = 0,011
P2 = 4Iq = 4 0,011 33,241 = 1,462 t/m2
Po'3 = ( 2 1,8 ) + ( 2 0,77 ) + ( 1 0,75 ) = 1.3795

B1 = L1 = 0.95/2 = 0,475
B1/z = L1/z = 0.475/5 = 0,095
I = 0,005
P3 = 4Iq = 4 0,005 33,241 = 0,664 t/m2
Kelompok 3
26
Tabel 5.7 Penurunan Konsolidasi Primer ( Meyerhof )

BxL
Lapisan
(m )
0,95 x 0,95
1,2 x 1,2
14,5 x 14,5
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Kelompok 3
P0'
2
B1=L1
L/z
Ip
1,8
4,37
5,89
1,8
4,37
5,89
1,8
4,37
5,89
0.475
0.475
0.475
0,6
0,6
0.6
0,725
0,725
0,725
0,475
0,158
0,095
0,6
0,6
0,6
0,725
0,725
0.725
0,078
0,011
0,005
0,113
0,018
0,005
0,139
0,029
0,01
(t/m )
P
2
(t/m )
10,371
1,462
0,664
15,763
2,499
0,694
18,51
3,862
1,331
e0
0,109
0,018
0,009
0,164
0,018
0,009
0,187
0,018
0,009
1,335
2,67
4,005
1,335
2,67
4,005
1,335
2,67
4,005
Sc
Sc
(m)
(m)
0,046
0,015
0,009
0,071
0,015
0,009
0,080
0,015
0,009
27
0,071
0,095
0,104

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Responsi Pondasi Dangkal

Perhitungan Distribusi Tegangan Vertikal

Responsi Pondasi Dangkal

Responsi Pondasi Dangkal

Grafik 2.1 Tegangan

Responsi Pondasi Dangkal

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tanah (Bearing Capacity)

= Daya dukung ultimit

Grafik 3.1 Faktor-Faktor Daya Dukung Meyerhof

Responsi Pondasi Dangkal

Faktor - faktor kemiringan beban pondasi Meyerhof ( 1963 ) sebagai

Faktor kedalaman pondasi Meyerhof ( 1963 ) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Pondasi Telapak

Responsi Pondasi Dangkal

Jika pondasi berada dibawah kedalaman 1,5 m (Df) dengan faktor

Factor - faktor kemiringan beban pondasi Meyerhof sebagai berikut :

Faktor kedalaman pondasi Meyerhof sebagai berikut :

Responsi Pondasi Dangkal

Daya dukung ultimit :

Daya dukung tanah ( F = 3 ) :

Sehingga diperoleh persamaan umum untuk menentukan dimensi pondasi

Responsi Pondasi Dangkal

Menghitung Dimensi Pondasi Setempat dan Tulangan Pondasi

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan microsoft excel.

Responsi Pondasi Dangkal

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan microsoft excel.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan microsoft excel.

Responsi Pondasi Dangkal

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Dimensi Pondasi

Daya Dukung (t/m2)

4.2 Desain Tulangan Pondasi Setempat

didukung adalah akibat dari pondasi dan tanah.

Responsi Pondasi Dangkal

Menentukan nilai M (Momen ultimate)

H untuk keamanan terhadap lentur dengan t = 27.153 t/m2

Dengan demikian h = 0,2 m

Rmax 0,75. b . fy ' 1

1 / 2 0,75 0,0202 400

0,154 < Rmax (OK)

Responsi Pondasi Dangkal

0,0003984 < min (Tidak OK)

Aspasanag > Asrencana

Responsi Pondasi Dangkal

Menghitung Penurunan ( Settlement ) yang Terjadi Akibat Pembebanan

Tabel 5.1 Perkiraan Modulus Elastis (E) (Bowles, 1977)

Responsi Pondasi Dangkal

Pasir dan Kerikil

Tabel 5.2 Perkiraan Angka Poisson () (Bowles, 1977)

Lempung Tak Jenuh

Pasir Kasar (e = 0.4 0.7 )

Pasir Halus ( e = 0.4 0.7 )

Batu ( agak tergantung dari tipenya )

Responsi Pondasi Dangkal

Tabel 5.3 Faktor Pengaruh Im (Lee,1962) dan Ip (Schleicher,1962) Untuk

Empat persegi panjang

Responsi Pondasi Dangkal

Gambar 5.1 Pondasi Telapak

Tabel 5.4 Dimensi Pondasi dengan Metode Meyerhof

Responsi Pondasi Dangkal

Penurunan akibat beban 25 ton pada pondasi P1 = 1.5 m x 1.5 m

Pondasi kaku, maka penurunan segera terkoreksi ( Si' ) :

Pondasi fleksibel, maka penurunan segera terkoreksi ( Si' ) :

Penurunan akibat beban 50 ton pada pondasi P2 = 2.1 m x 2.1 m

Pondasi kaku, maka penurunan segera terkoreksi ( Si' ) :