Anda di halaman 1dari 24

APPLYING BAGGAGE HANDLING SYSTEM

AND SELF-SERVICE CHECK-IN KIOSK IN


AIRPORT OF INDONESIA TO FACE THE OPEN
SKIES

Disusun Oleh :
Jurusan Teknik Sipil
1.

Akhmad Rifai ( Teknik Sipil )

2.

Fenny Bernavida ( Teknik Sipil )

3.

Laurentia Natasha Prisca ( Teknik Sipil )

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK 2014

Daftar Riwayat Hidup

PESERTA CALL FOR PAPER

Nama

: Akhmad Rifai

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir

: Indramayu, 26 Nopember 1995

Kota Asal

: Indramayu

Alamat Rumah

: Ds. Tambi lor Rt/Rw. 08/02 Blok Bujed No. 72


Kec. Sliyeg Kab. Indramayu

Email

: akhmadrifai76@gmail.com

Nomor HP

: 08983988437

Riwayat Pendidikan

: TK NURHIDAYAH TAMBILOR
SDN TAMBI LOR 1
SMP ITUS JALAKSANA
SMAN 1 SLIYEG

Prestasi Akademik

: Finalis Lomba Rancang Kuda-Kuda Di Ugm

Prestasi Non Akademik

: - Juara 3 Basket putra Indramayu


- Finalis kejuaraan pencak silat antar SLTA se DKI
Jakarta, jawa barat, dan banten

Organisasi dan Kepanitiaan : - Ketua Osis SMAN 1 Sliyeg Periode 2011/2012


- Pengurus aliansi osis se-Indramayu (AOSI)
- Pengurus himpunan mahasiswa teknik sipil
Universitas Gunadarma

Motivasi Mengikuti CFP

: saya berharap ide saya dalam menulis karya tulis


ini bisa memberikan kontribusi kepada bangsa dan
negara dalam menghadapi ASEAN Open Skies

Daftar Riwayat Hidup


PESERTA CALL FOR PAPER

Nama

Fenny Bernavida

Jenis Kelamin

Perempuan

Tempat Tanggal Lahir

Jakarta, 16 Februari 1995

Kota Asal

Depok

Alamat Rumah

Jl. Serdang 2 No. 73 RT/RW 03/04 Beji


Depok 16421

Email

bernavidaf@gmail.com

Nomor HP

081212634095

Riwayat Pendidikan

TK PSKD KWITANG 8 DEPOK


SDN BEJI 06 DEPOK
SMPN 98 JAKARTA
SMAN 109 JAKARTA

Prestasi Akademik

Prestasi Non Akademik

Juara 1 Basket Putri 3on3


Juara 2 Basket Putri walikota Jakarta selatan
Juara 2 Basket Putri creatore4 cup

Organisasi dan Kepanitiaan :

OSIS SMPN 98 Jakarta


ROHKRIS SMAN 109 Jakarta
BEM FTSP 2013/2014 Gunadarma

Motivasi Mengikuti CFP

Karena saya melihat tim kami memiliki


kesempatan untuk memberikan inovasi baru
dalam membangun perkembangan jaman
dalam menghadapi open skies dan Indonesia
sangat membutuhkan hal itu.

Daftar Riwayat Hidup

PESERTA CALL FOR PAPER

Nama

Laurentia Natasha Prisca

Jenis Kelamin

Perempuan

Tempat Tanggal Lahir

Jakarta, 10 September 1994

Kota Asal

Depok

Alamat Rumah

Pondok Bambu Kuning I3 / 22


Bojonggede Bogor 16320

Email

laurentianprisca@yahoo.com

Nomor HP

087887966939

Riwayat Pendidikan

TK Regina Pacis Bogor


SD Regina Pacis Bogor
SMP Regina Pacis Bogor
SMA Regina Pacis Bogor

Prestasi Akademik

Prestasi Non Akademik

Juara 1 Lomba Mading 3D di Fakultas


Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia
Panitia Divisi Konsumsi acara SAPOE
LIDI di SMA Regina Pacis Bogor
BEM FTSP Universitas Gunadarma
2013/2014

Organisasi dan Kepanitiaan :

Motivasi Mengikuti CFP

Menambah
pengalaman
dan
untuk
mengembangkan kemampuan, serta melihat
bahwa tim kami mampu terlibat aktif dalam
memberikan
solusi
terhadap
diselenggarakannya open skies.

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun
dalam rangka menyambut penyelenggaraan ASEAN Open Sky pada tahun 2015

mendatang guna memberikan solusi yang dapat berguna bagi bandara-bandara


internasional di Indonesia.
Penyusun mengambil pokok bahasan mengenai sistem bagasi dan sistem
check-in bandara yang baik digunakan di bandara-bandara internasional di
Indonesia. Sistem-sistem tersebut diadopsi dari bandara-bandara internasional di
dunia yang terlebih dahulu menggunakannya, dan mendapat predikat sebagai
bandara terbaik di dunia.
Harapan penulis adalah karya tulis ini dapat berguna bagi banyak orang dan
bahan referensi bagi pelajar atau mahasiswa. Namun, karya tulis ini tentu
memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran yang
membangun untuk dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan karya tulis
berikutnya.
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Depok, 9 Oktober 2014


Penyusun

Abstract
Indonesia adalah salah satu negara di ASEAN yang akan menghadapi ASEAN Open Sky
pada tahun 2015 mendatang. ASEAN Open Sky bertujuan untuk meningkatkan perekonomian
negara di kawasan Asia Tenggara dan didukung dengan kebijakan membuka wilayah udara antar
sesama anggota ASEAN. Hal ini berpengaruh pada bandar udara di Indonesia, yang menjadi pintu
gerbang negara, sebagai salah satu akses menuju Indonesia. Menanggapi hal ini, Indonesia telah
menyiapkan lima bandar udara internasional dan bandar udara lokal sebagai akses menuju pelosok

negeri. Salah satu bandara yang disiapkan untuk ASEAN Open Sky ini adalah Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Persiapan ini dilakukan dalam memenuhi permintaan penerbangan
dan penumpang yang semakin meningkat. Seiring dengan adanya peningkatan pergerakan pesawat
dan jumlah penumpang, fasilitas check-in dan pengelolaan bagasi pun perlu ditingkatkan dan
didesain agar dapat lebih efisien dan efektif. Banyaknya jumlah penumpang berpengaruh pada
sistem check-in dan sistem pemeriksaan di bagasi, yang akan memakan banyak waktu bagi
penumpang bila tidak dibenahi. Oleh karena itu, self service check-in kiosk dan baggage handling
system merupakan solusi untuk mengatasi antrean penumpang yang panjang. Self service check-in
kiosk merupakan mesin check-in yang dilakukan oleh penumpang itu sendiri, agar mempercepat
penumpang dalam proses check-in dan juga mengurangi antrean penumpang untuk check-in.
Baggage handling system menggunakan teknologi yang modern, dimana barang bagasi akan
secara otomatis terproses dengan sistem barcode dan sensor menuju terminal yang dituju. Dalam
waktu yang cukup singkat, barang bagasi penumpang akan segera sampai di terminal tujuan
sehingga penumpang tidak perlu menunggu lama. Demikian self service check-in kiosk dan
baggage handling system akan berperan penting dalam proses bagasi di Bandar udara Indonesia.

Keywords

ASEAN, baggage handling system, bandar udara, open sky, self service check-in kiosk

Daftar Isi
Halaman Judul......................................................................................................................i
Daftar Riwayar Hidup.........................................................................................................ii
Halaman Pernyataan............................................................................................................ii
Halaman Pengesahan..........................................................................................................iii
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
Bab I Pendahuluan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
Rumusan masalah
Batasan masalah
Metode Penelitian

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1 Klasifikasi berat pesawat
2.2 Pengertian Bagasi
Bab III Analisis Dan Sintesis
3.1 Sistem Bagasi
3.2 Sistem Chek In
Bab VI Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

BAB 1
Pendahuluan

1.1

Latar Belakang
ASEAN Open Sky merupakan suatu target yang akan dilaksanakan pada

tahun 2015 yang disiapkan oleh ASEAN Air Transport Minister dan didukung
oleh ASEAN Transport Ministers dalam pertemuan ke-9 di Myanmar pada akhir
bulan Oktober 2003. Open Sky itu sendiri merupakan suatu bentuk liberalisasi
yang luas di kawasan ASEAN yang terkonsentrasi pada hubungan internasional
antara negara anggota ASEAN. Diselenggarakannya kebijakan ini membangun
suatu kompetisi dalam dunia penerbangan (maskapai penerbangan).
Alasan diselenggarakan ASEAN Open Sky adalah untuk memberikan
kesempatan bagi maskapai penerbangan untuk melebarkan jaringan dan
berkompetisi dalam lingkup ASEAN. Hal ini juga menguntungkan bagi
penumpang karena dapat menggunakan jasa penerbangan untuk pergi ke kawasan
ASEAN dengan biaya yang murah. Dampak dari biaya penerbangan yang lebih
murah adalah peningkatan jumlah penumpang, termasuk di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang.
Peningkatan jumlah penumpang harus diimbangi dengan peningkatan
pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Salah satu sistem yang harus
ditingkatan kinerjanya adalah sistem bagasi dan check-in atau imigrasi. Dengan
semakin banyaknya penumpang, maka dengan pelayanan yang tetap akan timbul
antrian penumpang yang panjang untuk menunggu barang bagasinya. Begitu pula
dengan sistem check-in, bila tidak ditingkatkan akan memperlambat penumpang
untuk melanjutkan perjalanannya.
Melihat hal ini penulis mengambil topik mengenai perbaikan sistem bagasi
dan sistem check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Perbaikan yang dimaksud adalah
dengan mengaplikasikan sistem bagasi yang sesuai dengan kesibukan Bandara
Soekarno-Hatta seperti Baggage Handling System. Begitu pula dengan sistem
check-in perlu ditambah jumlahnya, atau dengan menggunakan mesin check-in
seperti self service check-in kiosk.

1.2

Tujuan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk menuangkan ide mengenai

kesiapan bandara di Indonesia, terutama Bandara Soekarno-Hatta, dan perbaikan


yang diperlukan untuk menyambut diselenggarakannya ASEAN Open Sky pada
tahun 2015 mendatang.
1.3

Manfaat
Manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk bahan referensi bagi

pemerintah maupun mahasiswa lain dalam mencari solusi bagi suatu bandara yang
sibuk dalam hal bagasi dan check-in.
1.4

Rumusan Masalah
Apakah

bandara di Indonesia, terutama Bandara Soekarno-Hatta, sudah

siap untuk menerima lonjakan penumpang akibat diselenggarakannya


ASEAN Open Sky?
Bagaimana

sistem bagasi dan check-in yang sesuai dengan Bandara

Soekarno-Hatta?
1.5

Batasan Masalah
Karya tulis ini disusun dengan memfokuskan topik bahasan pada perbaikan

Bandara Soekarno-Hatta di bidang sistem bagasi dan sistem check-in.

1.6

Metode Penelitian
Metode penulisan karya tulis ini adalah dengan mengkaji jurnal-jurnal

internasional yang telah menjalankan

open sky, serta bandara-bandara

internasional lain yang telah mengaplikasikan baggage handling system dan self
service check-in kiosk. Sedangkan penulisan karya tulis ini tersusun atas gagasan
utama, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, kesimpulan dan saran

BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1

Klasifikasi Berat

Salah satu alat transportasi yang menghubungkan antar wilayah maupun


antar negara adalah transportasi udara, yaitu pesawat terbang. Pesawat terbang
memiliki tempat lepas landas, mendarat, dan parkir yaitu bandar udara.
Bagasi pesawat mempengaruhi berat pesawat yang akan lepas landas
sehingga kita harus mengetahui macam-macam berat pesawat :
Ada 6 macam pengertian berat pesawat yaitu :
a. Operating Weight Empty
Operating Weight Empty adalah berat dasar pesawat, termasuk crew, dan
peralatan pesawat yang biasa disebut no go item tetapi tidak termasuk
bahan bakar dan penumpang/barang yang membayar. Operating Weight
Empty tidak tetap untuk pesawat pesawat komersil, besarnya tergantung
konfigurasi tempat duduk.
b. Pay Load
Pay Load adalah produksi muatan (barang/penumpang) yang membayar,
diperhitungkan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Termasuk
didalamnya penumpang, barang, surat-surat, paket-paket, excess bagasi.
Maximum strucrural pay load adalah muatan maksimum yang diizinkan
untuk tipe pesawat itu oleh direktorat jenderal perhubungan udara,
sertifikat muatan maksimum bisa untuk penumpang/barang bisa
campuran keduanya, tercantum dalam izin yang dikeluarkan.
Maximum pay load yang dibawa biasanya lebih kecil dari maximum
structural payload mengingat batasan-batasan ruangan. Biasanya pada
pesawat-pesawat penumpang susunan kursinya barang tentu horizontal
juga perbekalan dan peturasan yang membutuhkan ruangan.
c. Zero Fuel Weight
Zero Fuel Weight adalah batasan berat spesifik pada tiap jenis pesawat,
diatas batasan berat itu tambahan berat harus berupa bahan bakar,
sehingga ketika pesawat sedang terbang, tidak terjadi momen lentur
yang berlebihan pada sambungan. Sayap pesawat berupa rongga-rongga
yang berhubungan seperti bejana berhubungan, waktu pesawat sedang

miring ke samping cairan bahan bakar tidak terkumpul ke satu sisi


melainkan tetap terbagi rata.
d. Maximum Ramp Weight
Berat maksimum pesawat diizinkan untuk taxi. Pada saat pesawat
taxiing dari apron menuju ujung landas pacu dia berjalan dengan
kekuatannya sendiri, membakar bahan bakar sehingga kehilangan berat.
Selisih dan perbedaan maximum ramp weight sangat sedikit, hanya
beberapa ratus kilogram saja.
e. Maximum Structural Landing Weight
Maximum Structural Landing Weight adalah kemampuan struktural
pesawat pada waktu mendarat. Main gear (roda pendaratan) utama yang
strukturnya direncanakan untuk menyerap gaya yang lebih besar tentu
harus dengan gear yang lebih kuat. Selama penerbangan pesawat akan
kehilangan berat dengan dibakarnya bahan bakar terutama untuk
pesawat yang baru menerbangi rute jauh. Bisa dimengerti bila main
gear direncanakan untuk menahan berat yang lebih kecil dari maximum
structural take off weight terutama pada pesawat-pesawat transport.
f. Maximum Structural Take Off Weight
Maximum Structural Take Off Weight adalah berat maksimum termasuk
crew, berat pesawat kosong, bahan bakar, pay load yang diizinkan oleh
pabrik, sehingga momen tekuk yang terjadi pada badan pesawat, ratarata masih dalam batas kemampuan material pembentuk pesawat.
2.2

Pengertian Bagasi
Dalam pelayanan sebelum penerbangan (pre flight service) salah satunya

terdapat proses check-in. Sebelum ke chek-in counter, penumpang dan barang


bawaannya harus melalui pemeriksaan keamanan atau security check. Ketika di
chek in counter, penumpang akan melaporkan tentang keberangkatannya untuk
penerbangan yang akan dilakukan dengan menunjukan tiket, dokumen perjalanan
lainnya dan barang bawaan penumpang (bagasi penumpang).

Dalam arti sempit bagasi adalah barang-barang yang dibawa oleh


penumpang pada saat dalam penerbangan. Dalam arti luas yaitu barang yang
dibawa, dokumen, harta serta barang-barang milik pribadi penumpang,

baik

bagasi tercatat maupun bagasi tidak tercatat yang telah diizinkan oleh perusahaan
penerbangan untuk diangkut di pesawat udara digunakan untuk dipakai atau
digunakan penumpang pada saat melakukan perjalanan maupun ditempat tujuan
penumpang.
Bagasi penumpang merupakan barang yang dibawa penumpang di dalam
penerbangan. Ada 3 klasifikasi bagasi penumpang yaitu unaccompanied baggage,
unchecked baggage, dan checked baggage.
1. Unaccompanied baggage yaitu barang yang dikirim atau diangkut sebagai
cargo tanpa disertai pemilik barang.

2. Unchecked baggage yaitu barang bawaan yang dibawa sendiri oleh


penumpang ke dalam kabin pesawat. Sehingga pengawasan dan tanggung
jawab atas barang tersebut ditanggung oleh penumpang. Barang yang
dibawa ke dalam harus bisa diletakkan di bawah kursi penumpang atau di
dalam rak khusus yang telah tersedia yang ada di bagian atas kabin
penumpang atau diatas tempat duduk penumpang.
3. Checked baggage yaitu barang bawaan atau bagasi penumpang yang harus
dilaporkan oleh penumpang pada saat melakukan chek in. Barang tersebut
akan ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui beratnya. Jumlah berat
bagasi penumpang yang boleh dibawa di dalam pesawat dibatasi
jumlahnya yang telah ditentukan oleh setiap perusahaan penerbangan.
Barang bawaan atau bagasi yang beratnya melebihi ketentuan, akan
dikenakan biaya bagasi lebih. Kemudian barang bawaan akan diberi label
bagasi bernomor atau baggage claim tag sebagai tanda terima waktu chek

in. Bagasi tersebut merupakan bagasi terdaftar dan akan dimuat di tempat
khusus barang di dalam pesawat yang disebut cargo compartment.
Sistem bagasi adalah proses barang bawaan penumpang pesawat menuju ke
dalam pesawat maupun proses barang bawaan penumpang pesawat dari pesawat
ke tempat pengambilan barang. Sistem bagasi menjadi salah satu pokok
kebutuhan di bandar udara.
Sistem check in merupakan proses penumpang membawa tiket pesawatnya
sebelum masuk ke pesawat untuk mendapatkan boarding pass serta informasi
tentang keberangkatan penumpang. Sistem check in membutuhkan cukup banyak
waktu.

BAB III
Analisis dan Sintesis
3.1

Sistem Bagasi
Sistem bagasi di bandara biasa diterapkan dengan sistem semi otomatis,

sebagian dilakukan secara konvensional oleh manusia dan sebagian dilakukan


oleh mesin teknologi pendukung. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama
seiring bertambahnya jumlah penumpang pesawat dari tahun ke tahun sehingga
menyebabkan banyak masalah. Penerapan Baggage Handling System atau BHS di
beberapa bandara internasional di dunia telah membuktikan perubahan sistem
bagasi yang lebih efisien dan menguntungkan banyak pihak.
Baggage Handling System atau BHS memiliki pokok sistem kerja, yaitu :
- Memindahkan barang atau bawaan penumpang dari area check in ke
area keberangkatan

- Memindahkan barang atau bawaan penumpang dari satu area ke area


lain selama berlangsungnya pemindahan
- Memindahkan barang atau bawaan penumpang dari area kedatangan ke
area bagasi
Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan Baggage Handling System atau
BHS adalah kemampuan mesin membawa barang bawaan penumpang berpindah
dari satu titik ke titik lain memiliki kecepatan dan ketepatan sama dengan
pergerakan penumpang. Jika proses pemindahan lambat maka timbul masalah
antrian

penumpang

yang

panjang

menunggu

barang

bawaannya

atau

menimbulkan keterlambatan jadwal penerbangan yang seharusnya sesuai jadwal.


Jika proses pemindahan terlalu cepat maka akan menimbulkan masalah
penumpang ketinggalan barang bawaannya. Baggage Handling System akan
berperan secara optimal dan memudahkan perpindahan barang bawaan dengan
cepat dan efisien sehingga mengurangi antrian yang panjang dan mengurangi
waktu yang lama dalam proses pengambilan barang bawaan maupun proses
pergerakan pada saat jam keberangkatan di bandara. Baggage Handling System
akan memberikan inovasi baru untuk sistem bagasi di bandara-bandara
internasional Indonesia.
Bandara Kualanamu di Sumatera Utara sudah menerapkan Baggage
Handling System, namun belum semua bandara internasional di Indonesia sudah
menerapkan teknologi ini.
Penerapan Baggage Handling System bertujuan untuk mempersingkat waktu
antri penumpang dalam menunggu barang bagasinya. Baggage Handling System
didesain agar ketelitian pemeriksaan bagasi dan tingkat keamanan menjadi tinggi.
Ada beberapa tahapan dalam sistem ini, yaitu tahap check-in, tahap identifikasi,
dan tahap penyaringan.
Pada tahap check-in dilakukan pada meja check-in oleh petugas maskapai
penerbangan. Bagasi penumpang diberi label kode batang (barcode) yang berisi
informasi identitas pemilik, nomor penerbangan, tujuan akhir, dan maskapai

penerbangannya. Petugas meletakkan bagasi penumpang ini ke atas ban berjalan


yang selanjutnya dibawa ke tahap identifikasi dan pemindaian.
Pada tahap identifikasi dan pemindaian barang ini, dilakukan identifikasi
sesuai dengan penerbangan, status keamanannya, serta prioritas barang.
Komponen-komponen tersebut telah ditentukan oleh petugas di stasiun
pemindaian otomatis. Jika terdapat bagasi yang tidak teridentifikasi, maka bagasi
akan dikirim ke Manual Soding Station. Petugas akan memindai secara manual
bagasi tersebut, dan setelah dapat diidentifikasi maka bagasi akan dikirim ke tahap
penyortiran atau penyaringan. Namun, bila bagasi tidak dapat diidentifikasi maka
akan dikirim kembali ke tahap identifikasi.
Pada tahap penyaringan atau biasa disebut Hold Baggage Screening terdapat
5 tingkat penyaringan untuk alasan keamanan. Pada tingkat penyaringan pertama,
bagasi dikirim melewati mesin X-ray dan akan secara otomatis dipindai. Jika
bagasi dinyatakan tidak aman, maka bagasi dikirim ke tingkat penyaringan kedua.
Pada tahap ini petugas akan menganalisa hasil gambar X-ray yang sudah diambil
sebelumnya. Jika bagasi masih dinyatakan tidak aman, maka bagasi dibawa ke
tingkat penyaringan ketiga, yaitu mengambil gambar menggunakan CT-scanner.
Setelah dilakukan pemindaian menggunakan CT-scanner dan masih didapatkan
bahwa bagasi tidak aman, maka bagasi akan dibawa ke tingkat penyaringan
keempat. Petugas akan memeriksa hasil gambar dan bila masih belum aman, maka
bagasi dibawa ke tingkat penyaringan kelima. Tingkat penyaringan terakhir ini
meliputi pembongkaran bagasi disaksikan dengan pemilik bagasi.
Penerapan sistem ini dapat mempersingkat waktu pemindaian karena
dilakukan

secara

otomatis

dan

langsung

teridentifikasi

sesuai

dengan

penerbangannya masing-masing. Tingkat kesalahan juga dapat diminimalisir, serta


tingkat keamanan dapat dimaksimalkan. Sehingga, dengan peningkatan jumlah
penumpang, sistem ini tepat digunakan pada bandara-bandara internasional yang
sibuk.

Bandara internasional yang sudah menerapkan Baggage Handling System


adalah Denver International Airport. Berikut adalah tahapan pemrosesan bagasi di
Denver International Airport.

Gambar 3.1 X-Ray Security Screening System di Denver International Airport


Bandara Internasional Changi, Singapura, yang merupakan salah satu bandara
tersibuk di dunia, akan menerapkan Baggage Handling System pada terminal 4
yang direncanakan akan dibangun.
3.2

Sistem Check-in
Check in merupakan proses yang harus dilakukan ketika ingin melakukan

keberangkatan di bandara. Check in di bandara dilakukan secara konvensional


atau dilakukan oleh tenaga manusia dengan adanya counter untuk memudahkan
penumpang dalam melakukan check in. Hasil dari check in adalah berupa
boarding pass dengan beberapa informasi penerbangan sesuai dengan tiket
penumpang. Hal ini sangat membutuhkan waktu yang lama bahkan menimbulkan
antrian panjang di bandara-bandara sibuk di dunia.

Inovasi baru telah dilahirkan untuk sistem check in, yaitu self-service checkin kiosk. Inovasi ini memberikan keuntungan sangat besar untuk para penumpang
pesawat. Hal ini sudah banyak diterapkan di hotel, supermarket, serta
perpustakaan. Self-service check-in di bandara sangat fungsional meliputi print
out boarding passes, informasi bagasi dan transaksi lainnya yang akan
membutuhkan waktu cukup singkat. Teknologi ini pada umumnya berbentuk
sebuah mesin berdiri dimana penumpang yang melakukan check-in harus berdiri
seperti mesin ATM dengan kelengkapan Automated Ticket dan Boarding Pass
(ATB) printer. Teknologi ini juga akan menyediakan pelayanan tiket penumpang
dengan banyak pilihan, check-in sebelum penerbangan, memilih atau mengganti
lokasi tempat duduk dalam pesawat, boarding pass untuk keberangkatan dan
check-in untuk bagasi. Aspek utama yang terdapat pada self-service check-in kiosk
ini adalah :
-

Mudah dijangkau dan dilihat oleh penumpang

Mudah diakses dan tidak mengganggu lalu lintas pergerakan penumpang

Nyaman dan memberikan privasi kepada penumpang

Self-service check-in kiosk memberikan solusi yang sangat baik untuk sistem
check-in di Indonesia dengan peningkatan

jumlah penumpang, karena

meningkatkan kecepatan transaksi penumpang pada waktu check-in. Ada beberapa


prosedur menggunakan teknologi self-service di bandara internasional, konsep
baru dari self-service check-in kiosk telah diolah dalam 2 tahap, yaitu :
-

Mendapatkan boarding passes

Mendapatkan tanda terima barang bawaan untuk di-drop ke tempat drop


barang.

Teknologi ini sangat mudah digunakan untuk penumpang karena memiliki


petunjuk yang jelas serta keamanan yang terjamin. Kecepatan transaksi pada
teknologi ini tergantung pada kecepatan penumpang mengakses proses dalam
aplikasinya. Teknologi ini juga mampu mendeteksi passport untuk memudahkan
penumpang mancanegara.

Gambar 3.2 Proses prosedur yang dilakukan menggunakan


self-service check-in

BAB IV
Kesimpulan dan Saran

4.1

Kesimpulan
Dalam rangka menyambut penyelenggaraan ASEAN Open Skies pada tahun

2015 mendatang, bandara-bandara internasional di Indonesia disiapkan untuk


mampu melayani penumpang yang jumlahnya akan bertambah. Melihat dari
kekurangan dan hambatan yang kerap kali terjadi di bandara-bandara internasional
Indonesia, sistem bagasi dan check-in di bandara-bandara tersebut perlu diperbaiki
dan dikembangkan.
Baggage

Handling

System

merupakan

solusi

untuk

menangani

permasalahan antrian penumpang yang panjang dan sangat cocok untuk


diterapkan di bandara internasional Indonesia, seiring dengan pertumbuhan
penumpang yang meningkat. Akan ada kinerja yang optimal dan efisien pada
proses penggunaan Baggage Handling System di bandara internasional Indonesia
dalam mendukung Open Skies.
Self-service check-in kiosk juga cocok untuk diterapkan di bandara
internasional Indonesia karena akan mengurangi antrian yang panjang dan akan
memberikan efisiensi waktu bagi penumpang serta peningkatan pelayanan di
bandara.
Baggage Handling Systemdan Self-service check-in kiosk menawarkan
kemudahan dalam menghadapi perkiraan lonjakan penumpang ketika di
berlakukannya ASEAN Open Skies di bandara-bandara yang menjadi salah satu
gerbang masuk ke Indonesia.

4.2

Saran

Berdasarkan penyusunan karya tulis ini, penulis menyarankan agar diadakan


penelitian dan tinjauan langsung ke bandara-bandara internasional Indonesia yang
disiapkan untuk menyambut ASEAN Open Skies. Permasalahan akan timbul jika
tidak segera memberikan solusi atas permasalahan bandara-bandara di Indonesia.
Penyelesaian masalah yang di bandara haruslah di selesaikan dengan
optimal agar masalah-masalah yang timbul tidak berakibat buruk atau membuat
masalah baru. Referensi mengenai bandara-bandara yang sudah menggunakan
sistem tersebut dan penggunaannya di bandara perlu banyak diketahui agar
bandara di Indonesia semakin berkompeten dalam menghadapi ASEAN Open
Skies2015.

Daftar Pustaka

Abdelaziz, Shady G, Abdelfatah A. Hegacy, dan Ahmed Elabbassy. 2010. Study of


Airport Self-service Technology within Experimental Research of Check-in
Techniques Case Study and Concept IJCSI International Journal of Computer
Science Issues, Vol 7, Issue 3, No.1, http://ijcsi.org/articles/Study-of-AirportSelf-service-Technology-within-Experimental-Research-of-Check-inTechniques-Case-Study-and-Concept.php, 10 September 2014.
Grigoras, Roxana dan Cornelis Hoede. (Tahun). Design of Baggage Handling System,
http://doc.utwente.nl/67072/1/memo1835.pdf , 9 September 2014.

Lampiran

Lampiran Gambar
Gambar 3.1 X-Ray Security Screening System di Denver
International Airport............................................................................
Gambar 3.2 Proses prosedur yang dilakukan menggunakan
self-service check-in............................................................................

Anda mungkin juga menyukai