Anda di halaman 1dari 41

Bab 4.

Struktur Balok Kolom


Tipe-tipe keruntuhan dari suatu elemen yang mengalami kombinasi
gaya aksial dan momen lentur antara lain;

a. Aksial tarik dan momen lentur umumnya keruntuhan disebabkan


oleh leleh
b. Aksial tekan dan lentur satu sumbu, keruntuhan akibat
ketidakstabilan dalam bidang lentur tanpa terpuntir.
c. Aksial tekan dan lentur dua arah, keruntuhan akibat pengaruh
tekuk torsi lateral.
d. Aksial tekan dan lentur terhadap sumbu kuat, keruntuhan akibat
disebabkan oleh ketidakstabilan dalam salah satu sumbu utama
terutama untuk penampang yang memiliki kekakuan torsi yang
cukup besar.
e. Aksial tekan dan lentur dua arah, pada penampang yang
berdinding tipis keruntuhan disebabkan oleh kombinasi antara
puntir dan lentur.
f. Aksial tekan, lentur dua arah dan torsi, keruntuhan disebabkan
oleh kombinasi antara puntir dan lentur jika pusat geser tidak
terletak pada bidang lentur.
DESAIN LRFD BALOK KOLOM
Perencanaan komponen struktur balok kolom di dalam SNI 03-1729-2002 harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut

Nu
Untuk  0,2
.Nn

Nu 8  Mux Muy 
     1,0
.Nn 9  .Mnx Mny 
Nu
Untuk  0,2
.Nn
Nu  Mux Muy 
     1,0
2..Nn  .Mnx Mny 

a) Nu adalah gaya aksial (tarik atau tekan) terfaktor, N


b) Nn adalah kuat nominal penampang, N Nu adalah gaya aksial tekan
c) φ adalah faktor reduksi kekuatan: 0,85 untuk gaya aksial tekan
d) Mux, Muy adalah momen lentur terfaktor terhadap sumbu-x dan sumbu-y,
N-mm
e) Mnx, Mny adalah kuat nominal lentur penampang terhadap sumbu-x dan
sumbu-y N-mm
f) φb= 0,9 adalah faktor reduksi kuat lentur
Besarnya momen lentur terfaktor dari suatu komponen struktur balok-
kolom dihitung dengan menggunakan analisis orde kedua.

Analisis orde kedua dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;

• analisa orde pertama dengan menghitung perbesaran momen


• analisa orde kedua dengan cara yang baku dan diterima secara
umum.
PERBESARAN MOMEN UNTUK STRUKTUR TAK BERGOYANG
Untuk struktur yang tak bergoyang besarnya momen lentur terfaktor dihitung
sebagai berikut;
Mu=δb.Mntu

Mntu : momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh beban-beban
yang tidak menimbulkan goyangan
δb : faktor perbesaran momen untuk komponen struktur tak bergoyang
Cm
  1,0
 Nu 
1  
 Ne1 
Nu : gaya aksial tekan terfaktor
Ne1 : gaya tekan kritis berdasarkan tekuk euler

Cm : faktor modifikasi momen (pengaruh distribusi momen yang tak seragam


sepanjang kolom)
Penentuan nilai Cm
a. untuk komponen struktur tak bergoyang dengan beban tranversal diantara
kedua tumpuan ;
Cm : faktor pengali momen.
Cm: 1,0 untuk struktur dengan ujung sederhana
Cm : 0,85 untuk komponen struktur dengan ujung kaku.
b. Untuk komponen struktur tak bergoyang tanpa beban transversal diantara
kedua tumpuannya tetapi mempunyai momen ujung M1 dan M2 (M1 < M2),
maka momen menjadi momen lentur seragam ME=Cm.M2
Cm=0,6-0,4 (M1/M2)

Rasio M1/M2 akan bernilai negatif untuk kelengkungan tunggal dan positif
untuk untuk kelengkungan ganda.
PERBESARAN MOMEN UNTUK STRUKTUR TAK BERGOYANG
Untuk struktur bergoyang maka besarnya momen lentur terfaktor harus
diperhitungkan sebagai berikut;
Mu= δb.Mntu + δs.Mltu

Mltu : momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh beban-beban
yang menimbulkan goyangan. Faktor perbesaran momen δs. Ditentukan sebagai
berikut;
1
s 
  Nu 
1  
  Ne2 
 

ΣNu : Jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat beban gravitasi untuk
seluruh kolom pada satu tingkat yang ditinjau.
Ne2 : gaya tekan kritis berdasarkan tekuk euler dengan k untuk komponen
struktur bergoyang, k≥1

Δoh : simpangan antar lantai pada lantai yang ditinjau


ΣH : jumlah gaya horisontal yang menghasilkan Δoh pada tingkat yang
ditinjau.
L : tinggi tingkat
TEKUK LOKAL WEB PADA KOMPONEN STRUKTUR BALOK
KOLOM
Tahanan lentur dari profil sangat ditentukan dari kekompakan penampang.
Kelangsingan dari badan pda suatu profil λ=h/tw maka kelangsingan web (badan)
dikategorikan sebagai berikut;

a) jika λ ≤ λp maka termasuk penampang kompak


b) jika λp < λp ≤ λr maka termasuk penampang tak kompak
c) jika λ > λp maka termasuk penampang langsing

batasan kelangsingan untuk λp dan λr λ


Nu 1680  2,75.Nu 
 0,125 maka  p   
b .Ny 
untuk 1
. b .N y fy 
Nu 500  .Nu  665
 0,125 maka  p    
b .Ny 
2,33
. b .N y fy  fy
2550  0,74.Nu 
r   
b .Ny 
1
fy 
Ny=Ag.fy yang merupakan gaya aksial untuk mencapai kondisi batas leleh.

Anda mungkin juga menyukai