Anda di halaman 1dari 13

MODUL MITIGASI

BENCANA LIKUIFAKSI
Ilmu Pendidikan Alam

Disusun oleh :
Rokhilatul Hikmah
Arofatun Nisa’u Shonia
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan modul IPA ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan modul Yg berjudul ‘LIKUIFAKSI’
tepat waktu.

Modul ‘LIKUIFAKSI’ disusun guna Mmembantu siswa SMP dalam


memahami kesiapsiagaan, mitigasi dan perkembangan konsep-konsep baru
mengenai LIKUIFAKSI agar lebih terarah dan bermakna sehingga menambah
pengetahuan dan kesiapsiagaan sejak dini. penulis juga berharap agar modul ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang mitigasi bencana.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang sudah membantu dalam penyusunan modul ini. semoga dapat memberikan
andil dalam kemajuan siswa untuk mempelajari IPA dan memitigasi bencana sejak
dini. Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan modul ini

Lamongan, 01 Oktober 2020

Penulis

2
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul mitigasi bencana yang disusun untuk membantu peserta didik dalam belajar
secara mandiri memiliki petunjuk penggunaan sebagai berikut:

1. Langkah pertama yaitu pada setiap sub-topik bencana LIKUIFAKSI, akan


disajikan teori atau konsep yang harus dibaca terlebih dahulu, sehingga diharapkan
pemahaman kognitif peserta didik akan meningkat.

2. Langkah kedua akan disajikan project untuk dikerjakan oleh siswa dalam upaya
pembuktian bencana atau cara memitigasi bencana,peserta didik diharapkan
membaca terlebih dahulu tahapan-tahapan dalam melakukan percobaan sebelum
melakukan setiap langkah yang disediakan.

3. Langkah ketiga yaitu disediakan evaluasi pada modul mitigasi bencana


LIKUIFAKSI. setelah memahami konsep secara teori dan praktek, peserta didik
akan dievaluasi pemahamannya melalui bagian evaluasi.

3
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
PETUNJUK PENGGUNA MODUL ................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 4
PETA KONSEP ................................................................................................... 5
CAPAIAN PEMBELAJARAN ........................................................................... 5
Pengertian bencana likuifaksi .............................................................................. 6
Penyebab Bencana Likuifaksi .............................................................................. 7
Dampak Bencana Likuifaksi ................................................................................ 8
Mitigasi Bencana Likuifaksi ................................................................................ 9
Evaluasi ............................................................................................................... 10
Rangkuman ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

4
PETA KONSEP

PENGERTIAN
LIKUIFAKSI

MITIGASI
BENCANA PENYEBAB
BENCANA
LIKUIFAKSI LIKUIFAKSI
LIKUIFAKSI

DAMPAK
BENCANA
LIKUIFAKSI

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan definisi bencana likuifaksi


2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya bencana likuifaksi
3. menjelaskan mitigasi bencana likuifaksi
4. menyajikan hasil percobaan ilustrasi bencana likuifaksi

5
Pengertian likuifaksi

Pengertian likuifaksi atau pencairan tanah adalah hilangnya kekuatan dan


kekakuan tanah jenuh air akibat adanya perubahan tegangan pada tanah. Akibat
dari hilangnya kekuatan tanah ini dapat berupa longsor, perubahan tekstur tanah
menjadi lumpur, atau penurunan atau pergerakan tanah secara tiba-tiba. Likuifaksi
hampir sebagian besar terjadi pada tanah jenis pasir, terutama jenis pasir lepas. .
Perubahan sifat tanah dari sifat solid menjadi sifat seperti likuid yang terjadi pada
tanah jenuh air diakibatkan oleh peningkatan tekanan air pori dan pengurangan
tegangan efektif tanah dan segaligus juga mengurangi kekuatan geser tanah yang
bersangkutan. Apabila hal tersebut terjadi dan tanah kehilangan kekuatan
gesernya maka akan terjadi likuifaksi.

Perilaku tanah sangat beragam tergantung dari sifat tanah dan kondisi letak
tanah tersebut. Indonesia yang berada pada 3 lempeng bumi yang bergerak aktif,
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik,
menandakan Indonesia berada di daerah yang rawan gempa. Salah satu penyebab
kegagalan struktur dan bangunan sipil akibat gempa adalah likuifaksi. Likuifaksi
merupakan peristiwa meningkatnya tekanan air pori tanah akibat tegangan siklik
dalam getaran tanah yang diakibatkan oleh gempa.

Peristiwa tersebut dapat digambarkan dengan perilaku tanah yang mengalami


perubahan dari padat ke kondisi mencair sehingga terjadi penurunan muka tanah
dan tenggelamnya struktur atau bangunan di atas permukaan.

Penyebab likuifaksi adalah naiknya tekanan air


pori tanah yang diakibatkan oleh adanya
getaran (gempa). Oleh karena itu, diperlukan
metode perbaikan dengan mengurangi tekanan Gempa tasikmalaya
air pori yang terjadi. Maka, melalui penelitian tahun 2009
ini

6
Penyebab likuifaksi

Penyebab likuifaksi adalah naiknya tekanan air pori tanah yang diakibatkan
oleh adanya getaran (gempa). Oleh karena itu, diperlukan metode perbaikan
dengan mengurangi tekanan air pori yang terjadi. Setidaknya ada 4 hal yang
menjadi syarat terjadi likuifaksi, yaitu :

1. Tanah pasir dengan kepadatan rendah (tanah pasir lepas)


2. Bentuk butiran tanah/pasir yang seragam
3. Jenuh air (muka air tinggi)
4. Gempa (umumnya dengan skala > 6)

Liquifaksi hanya terjadi ketika energi dan durasi gempa yang muncul cukup
untuk memicunya. Besarnya energi dan durasi ini menjadi batas ambang dengan
kemampuan lapisan tanah untuk meredamnya.
Dan benar, gempa menjadi pemicu terjadinya likuifaksi. Saat terjadi gempa,
bumi bergetar, dan saat daerah dengan jenis pasir lepas dan jenuh air mengalami
getaran, air yang mengisi pori-pori antar partikel pasir akan berusaha menekan ke
segala arah (tegangan air pori meningkat) dan mendorong partikel-partikel pasir
menjadi lebih renggang sehingga gaya kontak antara partikel-partikel pasir
menjadi hilang. Hal inilah yang akan kita lihat sebagai pencairan tanah /
likuifaksi.

7
Dampak Terjadinya Likuifaksi

Karena fenomena likuifaksi ini berhubungan dengan kegagalan tanah,


maka dampak yang dapat ditimbulkan dari likuifkasi adalah hancur, atau rusaknya
bangunan yang ada diatas tanah yang mengalami likuifaksi. Lebih luas, likuifaksi
dapat “menenggelamkan” dan “mengubur” satu kawasan seperti yang terjadi di
Petobo, Sulawesi Tengah.

Likuifaksi sebetulnya bukan sebuah barang baru, tahun 1964 gempa bumi
berkekuatan skala 7.6 mengguncang prefektur Niigata, Jepang. Sebagian besar
bagian kota Niigata terdampak likuifaksi, lebih dari 3000 rumah rusak, 11.000
lebih dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi, likuifaksi, dan
tsunami yang terjadi saat itu. Gempa Padang, 30 September 2009 lalu, juga
mencatat kejadian likuifaksi yang menyebabkan beberapa bangunan bertingkat
amblas, masuk kedalam tanah.

Beberapa syarat terjadinya likuifaksi adalah pasir lepas dan jenuh air, hal itu
yang menyebabkan sebagian besar kejadian likuifaksi terjadi di dataran rendah
dekat aliran air, seperti sungai, danau, dan laut. Karena daerah perairan tersebut
banyak mengandung tanah-tanah deposit dengan kekuatan rendah dan lepas, serta
diiringi muka air tanah yang tinggi.

8
Mitigasi Bencana Likuifaksi

Sebetulnya dengan adanya pemetaan potensi bencana seperti peta gempa


Indonesia, kita dapat menilai dan mengukur potensi kerugian yang akan timbul
jika terjadi bencana di Indonesia. Sekaligus kita dapat mempersiapkan diri jika
terjadi bencana di daerah tersebut, sehingga kerugian secara fisik dan jiwa dapat
diminimalisir. Diharapkan dengan adanya informasi yang valid dan terukur,
masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kesiapsiagaan nya terhadap berbagai
potensi bencana.
sebenarnya fenomena ini tidak bsia ditangani, BMKG sendiri hanya bisa
memberi peringatan akan bahaya tsunami atau tidak setelah gempa atau likuifaksi.
Anda bisa membenahi dan kembali menata area yang terkena pencairan tanah jika
gempa sudah benar-benar selesai dan juga pergerakan tanah sudah tidak ada
kembali.
Selain itu, anda harus menunggu tanah kembali untuk solid jika ingin membangun
bangunan di area bekas terkena likuifaksi. Namun hal ini akan memakan waktu
tahunan, agar tanah bisa kembali kuat dan solid lagi.
bencana tidak dapat kita prediksi kapan terjadinya, dan juga tidak dapat kita
hindari, akan tetapi sangat disarankan kita selalu siapsiaga dalam menghadapi
kemungkinan bencana di tempat kita tinggal. Tetap sehat dan selamat, Sahabat.

9
Mari mencoba !

Percobaan sederhana proses terjadinya likuifaksi

Alat dan bahan :

• Pasir secukupnya
• baskom/wadah
• 2 balok kayu ringan

langkah-langkah

• masukkan pasir secukuonya kedalam wadah yang sudah


disiapkan sebelumnya
• letakkan balok kayu yang ringan diatas pasir, dengan cara
sedikit ditekan agar tertancap
• goyangkan baskom/wadah tersebut dengan menggunakan
tangan ?

pertanyaan

• Apa yang terjadi saat kalian menggoyangkan baskom


tersebut ? jika terjadi sesuatu tulislah jawaban kalian di
selembar kertas dan sampaikan di depan teman-teman
kalian !

10
Evaluasi

URAIAN

1. jelaskan pengertian bencana likuifaksi ?


2. Bagaimana kriteria tanah pasir yang berpotensi likuifaksi
3. Apakah beban eksternal ( aksial ) mempengaruhi potensi likuifaksi.
4. Bagaimana perbedaan tekanan air pori sebelum dan sesudah diberi tekanan
udara ?
5. Bagaimana perbedaan penurunan tanah sebelum dan sesudah diberi
tekanan udara ketika digetarkan ?
6. Apakah penambahan injeksi udara dapat dipakai sebagai upaya perbaikan
tanah dalam mencegah likuifaksi ?

11
Rangkuman

Pengertian likuifaksi atau pencairan tanah adalah hilangnya kekuatan dan


kekakuan tanah jenuh air akibat adanya perubahan tegangan pada tanah. Akibat
dari hilangnya kekuatan tanah ini dapat berupa longsor, perubahan tekstur tanah
menjadi lumpur, atau penurunan atau pergerakan tanah secara tiba-tiba.

Penyebab likuifaksi adalah naiknya tekanan air pori tanah yang diakibatkan
oleh adanya getaran (gempa). Oleh karena itu, diperlukan metode perbaikan
dengan mengurangi tekanan air pori yang terjadi. Setidaknya ada 4 hal yang
menjadi syarat terjadi likuifaksi, yaitu :

1. Tanah pasir dengan kepadatan rendah (tanah pasir lepas)


2. Bentuk butiran tanah/pasir yang seragam
3. Jenuh air (muka air tinggi)
4. Gempa (umumnya dengan skala
Karena fenomena likuifaksi ini berhubungan dengan kegagalan tanah, maka
dampak yang dapat ditimbulkan dari likuifkasi adalah hancur, atau rusaknya
bangunan yang ada diatas tanah yang mengalami likuifaksi. Lebih luas, likuifaksi
dapat “menenggelamkan” dan “mengubur” satu kawasan.

bencana tidak dapat kita prediksi kapan terjadinya, dan juga tidak dapat kita
hindari, akan tetapi sangat disarankan kita selalu siapsiaga dalam menghadapi
kemungkinan bencana di tempat kita tinggal. Tetap sehat dan selamat, Sahabat.

12
DAFTAR ISI

https://id.scribd.com/document/391013630/Makalah-Likuifaksi-1

https://aceh.tribunnews.com/amp/2018/10/17/likuifaksi-dan-mitigasinya?page=3

http://e-journal.uajy.ac.id/11486/3/TS144632.pdf

http://repository.upi.edu/26622/4/S_TS_1203897_Chapter1.pdf

http://repository.unissula.ac.id/10304/6/BAB%20I.pdf

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/likuifaksi

https://www.keselamatankeluarga.com/pengertian-penyebab-dan-dampak-
likuifaksi/

Priciples of Geotechnical Engineering 7th Edition, Braja M. Das

https://depts.washington.edu/liquefy/html/main.html

13

Anda mungkin juga menyukai