Anda di halaman 1dari 10

Kimia Bahan Pangan

Analisis Jurnal Uji


Protein Pada Makanan

Oleh :
Irdatul Wardah
NIM : 181810003
Kimia Bahan Pangan

Analisis Kadar Protein Pada Ikan Lele (Clarias


Batrachus) Yang Beredar Di Pasar Tradisional Di
Kabupaten Gowa Dengan Menggunakan Metode
Kjeldahl

Syafruddin, Hamka Hasan, Fuad Amin


• Penelitian tentang Analisis Kadar protein ikan lele
Kandungan Protein Pada dianalisis menggunakan
Ikan Lele (Clarias Metode Kjeldahl, Metode
Batrachus) Yang Beredar Di Kjeldahl digunakan untuk
Pasar Tradisional Di menganalisis kadar
Kabupaten Gowa Dengan protein halus dalam bahan
Menggunakan Metode
makanan secara tidak
Kjeldahl. Penelitian ini
langsung, karena yang
bertujuan untuk mengetahui
kandungan protein yang dianalisis dengan cara ini
terdapat dalam ikan lele adalah kadar nitrogennya.
yang beredar di Pasar Cara kerjanya meliputi
Tradisional Di Kabupaten destruksi, destilasi dan
Gowa, dan menentukan titrasi. kadar protein dapat
kadar protein pada ikan lele dihitung dengan
yang beredar di pasar mengalikan kadar nitrogen
tradisional pada pasar Allu total dan dikonversikan
(Sampel A) dan pasar (faktor konversi 6,25).
Limbung (Sampel B).
Dalam metode Pada tahap destruksi,
kjeldahl terdapat 3 protein dipecah
tahap kerja yaitu menjadi unsur-unsur C,
tahap destruksi, tahap H, dan O yang
destilasi, dan tahap kemudian akan
titrasi. Pada tahap teroksidasi sehingga
destruksi, tersisa unsur Nitirogen
ditambahkan H2SO4 yang bereaksi dengan
pekat. Untuk H2SO4 membentuk
mempercepat proses ammonium hidroksida
destruksi ditambakan (NH4OH) dengan
katalisator yaitu penambahan NaOH
selenium, CuSO4 dan sampai alkalis dan
dipanaskan.
K2SO4.
Pada tahap destilasi, Lalu dititrasi dengan
ammonium sulfat dipecah
menjadi ammonia (NH3)
menggunakan
dengan penambahan NaOH 0,1 N. Titik
NaOH sampai alkalis dan akhir titrasi ditandai
dipanaskan. Ammonia dengan perubahan
yang dibebaskan
selanjutnya akan
warna larutan dari
ditangkap oleh larutan bening menjadi
asam standar. Asam warna merah.
standar yang dapat
dipakai asam klorida Agar
supaya kontak antara
asam ammonia lebih baik
maka diberikan Methil
Orange.
Hasil penelitian
kualitatif protein
dalam Ikan Lele
menggunakan

Pereaksi Na0H
0,1 N, Pereaksi
Methil orange,
Peraksi Biuret,
menghasilkan
hasil positif.
Pada analisis Kuantitatif
protein Kadar Nitrogen Total
pada Tabel 2 menunjukkan
bahwa Nitrogen total sampel
A yaitu pada
replikasi 1 sebesar 2,437%,
replikasi 2 sebesar 2,199%,
replikasi 3 sebesar 2,367%,
Maka Nitrogen total rata-rata
pada ikan lele dalam sampel
A sebesar 2,335%.
Sedangkan untuk sampel B
pada
Replikasi 1 sebesar 2,479%,
Replikasi 2 sebesar 2,577%,
Replikasi 3 sebesar 2,54%,
Maka Nitrogen total rata-rata
pada ikan lele dalam sampel
B sebesar 2,532%.
Hasil Analisis Kadar
Nitrogen Bukan Protein
yang terdapat pada Tabel 3
yaitu:
Untuk sampel A pada
Replikasi 1 sebesar 0,255%,
Replikasi 2 sebesar 0,168%,
Replikasi 3 sebesar 0,252%,
Maka Nitrogen total rata-
rata pada ikan lele dalam
sampel A sebesar 0,225%.
Sedangkan untuk Sampel B
pada
Replikasi 1 sebesar 0,392%,

Replikasi 2 sebesar 0,378%,


Replikasi 3 sebesar 0,364%,
Maka Nitrogen total rata-
rata pada ikan lele dalam
sampel B sebesar 0,344%.
Hasil penentuan kadar
protein Total yang
terdapat pada Tabel 4
menunjukkan bahwa
sampel ikan lele
(Clarias batrachus)
yang beredar pada
pasar allu (Sampel A)
mengandung protein
sebesar 13,182% dan
yang beredar pada
pasar limbung (sampel
B) sebesar 13,462%.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
kandungan protein pada ikan lele (Clarias
batrachus) yang di pasar Allu yaitu 13,182%
lebih rendah dibandingkan dengan kandungan
protein ikan lele yang di pasar Limbung yaitu
13,462%. Perlu di lakukan penelitian lebih
lanjut tentang kandungan senyawa lain yang
terdapat dalam Ikan Lele (Clarias batrachus)
antara lain kandungan ega-3 dan albumin.

Anda mungkin juga menyukai