Anda di halaman 1dari 21

MORFOLOGI dan ANATOMI BUNGA

Siska Ayu Wulandari, S.Si., M.Si


BUNGA
Pengertian bunga atau definisi bunga adalah
 Batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
 Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,
warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga
pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya
dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
 organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae). Pada bunga, terdapat bagian penghasil
serbuk sari dan bakal biji. Penghasil serbuk sari adalah benang sari yang
berfungsi sebagai organ reproduksi jantan, sedangkan bakal biji terdapat pada
putik yang berfungsi sebagai organ reproduksi betina.
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik tumbuhan yang sesuai akan
berkembang sehingga akan menghasilkan sel sperma. Sel sperma inilah yang
selanjutnya akan membuahi sel telur yang tersimpan di dalam bakal biji.
SIFAT BUNGA
 Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-
bagiannya.
 Memiliki warna yang menarik dan berbeda
dengan organ lain dalam tumbuhan.
 Memiliki bau.
 Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
FUNGSI BUNGA
 Secara biologi, fungsi bunga adalah sebagai media berkembangbiak
atau pembuahan, dimana gamet jantan (mikrospora) dan betina
(makrospora) akan menyatu untuk menghasilkan biji.
 Dilihat dari segi tampilan, beberapa jenis bunga mempunyai warna
cerah dan menarik, hal ini akan menarik hewan dan selanjutnya
dapat membantu proses penyerbukan.
 Ada sejenis bunga yang memiliki madu sehingga menarik lebah
dan juga akan membantu proses penyerbukan pada bunga.
 Bunga dijadikan tanaman hias oleh manusia, karena memang sejak
dari dahulu manusia sudah menyukai beberapa jenis bunga hias
yang memiliki tampilan menarik.
MORFOLOGI BUNGA
MORFOLOGI BUNGA
Pada umumnya bagian bunga sempurna dibagi menjadi 2, yaitu bagian Fertil dan
bagian Steril.

Bagian Fertil
Bagian fertil merupakan bagian bunga yang secara langsung berpengaruh terhadap
terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu sendiri. terdapat
dua Bagian bunga fertil yaitu kepala putik (pistillum) serta benang sari (Stamen).

Bagian Steril
Bagian steril merupakan bagian bunga yang hanya berfungsi sebagai perhiasan dan
kelengkapan bunga itu sendiri. Ia tidak secara langsung mempengaruhi terjadinya
proses penyerbukan dan pembuahan. Bagian bagian bunga steril misalnya ibu
tangkai bunga (pedunculus), daun tangkai (brachteola), dasar bunga (receptacle),
daun pelindung (brachtea), daun mahkota (petal), tangkai bunga (pedicellus) dan
daun kelopak (sepal),.
MORFOLOGI BUNGA
a. Tangkai bunga (Pedicellus)
Tangkai bunga adalah bagian bunga yang masih jelas berdifat batang, padanya
seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang meyerupai
daun, berwarna hiajau seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke
hiasan bunga.

b. Dasar bunga (Receptaculum)


Dasar bunga adalah ujung tangkai yang sering melebar, dengan ruas-ruas yang
amat pendek, sehingga daun-daun yang telah menglami metamorphosis menjadi
bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lal
tampak duduk dalam satu lingkaran.
MORFOLOGI BUNGA
c. Hiasan bunga (Perianthum)
Hiasan bunga adalah bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-
tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga
dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk
dalam satu lingkaran. Bagian-bagian hiasan bunga umumnya
tersusun dalam dua lingkaran yakni:

 Kelopak (Calix), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan


lingkaran luar, biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga
masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi
kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak
terdiri atas beberapa daun kelopak (Sepal).
 Tajuk bunga atau mahkota bunga (Corolla), yaitu bagian
hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya
tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya
yang merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas
sejumlah daun mahkota (Petal), yang seperti halnya dengan
daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
MORFOLOGI BUNGA
d. Alat-alat kelamin jantan (Androecium)
 Bagian ini sesungguhnya merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari.
Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (Stamen). Pada benang-benang sarinya dapat pula
bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran adapula yang dalam dua lingkaran.
Bahwasanya bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pada bunga
tasbih (Canna hibrida hort), yang benang sarinya mandul berbentuk lembaran-lembaran
menyerupai daun-daun mahkota.
 Benang Sari adalah bagian yang sering disebut sebagai alat kelamin jantan sebuah bunga. Stamen
berfungsi untuk membantu proses reproduksi dan juga perkembang biakan di sebuah bunga, yang
nantinya dapat menumbuhkan tanaman baru. Stamen (Benang sari) terdiri dari 3 bagian utama.
yaitu Tangkai sari (filament), Serbuk sari (polen), Kepala sari (antheral).
MORFOLOGI BUNGA
e. Alat-alat kelamin betina (Gynaecium)
Pada bunga bagian ini biasanya disebut putik (Pistillum) atau putik yang terdiri
atas metamorphosis daun yang disebut daun buah (Carpella). Pada bunga dapat
ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa
daun buah
JENIS BUNGA
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar
bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
 Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
 Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)
JENIS BUNGA
Tumbuhan poligam (planta polygam) yakni tumbuhan yang memiliki dua tipe
bentuk kelamin. Dibedakan menjadi:
a. andromonoecus (pl. andromonoeca), yaitu pada tanaman yang sama terdapat
bunga jantan dan bunga banci
b. gynomonoecus (pl. gynomonoeca), yaitu pada tanaman yang sama ada bunga
betina dan bunga banci
c. androdioecus(pl. androdioeca), yaitu pada satu jenis tanaman hanya terdapat
bunga jantan dan bunga banci saja.
d. gynodioecus (pl. gynodioeca), yaitu dalam satu jenis tumbuhan terdapat
tanaman dengan hanya bunga betina dan tanaman dengan hanya bunga banci.
JENIS BUNGA
 Jenis-Jenis Bunga pada Tumbuhan
 Bunga Lengkap (flos completus), yakni jika memiliki semua daun bunga yaitu
kelopak,mahkota,benang sari dan putik.
 Bunga tak lengkap (flos incompletus), yakni jika salah satu daun bunga tidak
ada atau tidak ditemukan.
 Bunga berumah satu (planta monoeca) atau bunga banci, yakni bunga
jantan(benang sari) dan bunga betina(putik) terdapat pada tanaman yang sama.
 Bunga Berumah dua (planta dioeca), yakni benang sari dan putik terdapat pada
tanaman yang berlainan , namun masih dalam jenis yang sama
 Tumbuhan poligam (planta polygam) yakni tumbu
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
 Tumbuhan Berbunga Banyak. Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan

cabang-cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu


bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang tidak lagi berguna
sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataannya
seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang
yang mempunyai bunga-bunga di ketiaknya.
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
 Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu: Ibu tangkai

bunga (pedunculus); Tangkai bunga (pedicellus); Dasar daun (receptaculum)


 Bagian-bagian yang bersifat seperti daun: Daun-daun pelindung (bractea);

Daun tangkai (bracteola); Seludang bunga; Daun pembalut (bracteole


involucralis); Kelopak tambahan (epicalix); Daun kelopak (sepalae); Daun
mahkota/ tajuk (petalae); Daun tenda bunga (tepalae); Benang sari (stamina);
Daun buah (carpella).
 Pada bunga majemuk ibu tangkainya ada yang dapat mengadakan percabangan

dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak
berdaun sering disebut sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang
memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah
cabang, dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan
cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing
bunga pada suatu bunga majemuk.
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk dapat dibedakan dalam 3 golongan yaitu :
 Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala). Bunga majemuk tak

terbatas terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada
ibu tangkainya, seperti: tandan, bunga bertangkai nyata pada ibu tangkainya, contohnya kembang merak.
Bulir, seperti tandan tapi bunga tidak bertangkai contohnya bunga jarong. untai, seperti bulir tetapi ibu
tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya, hanya
mendukung bunga jantan dan betina menjadi buah, contohnya sirih. Tongkol, seperti bulir tapi ibu
tangkainya besar tebal seringkali berdaging contohnya pada bunga iles-iles. Bunga payung, bunga yang
dari ujung ibu tangakai nya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjang, seperti daun-daun
pembalut contohnya daun kaki kuda. Bunga cawan , suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya
lalu melebar dan merata sehingga mencapai seperti cawan. Bunga cawan lazimnya dibagi menjadi dua
yaitu: Bunga pita , bunga yang mandul terdapat sepanjang tepi cawan. Bunga tabung, bunga yang
terdapat diatas cawannya sendiri, sering kali berbentuk seperti tabung. Contoh bunga cawan ini ialah
bunga matahari. Bunga bongkol , bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan , tetapi tanpa daun-
daun pembalut dan ujung ibu tangkainya biasanya membengkak sehingga membentuk seperti bola.
Contohnya pada lamtoro. Bunga periuk bunga ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu. Ujung ibu
tangkainya menebal , berdaging mempunyai bentuk seperti gada, sedangakan bunga-bunga yang terdapat
meliputi seluruh bagian yang menebal sehingga mencapai bentuk bulat contohnya pada keluwih
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
Ujung ibu tangakai menebal berdaging, membentuk badan menyerupai periuk, sehingga
bunga yang semestinya terletak padanya, contohnya awar-awar. ibu tangakai bercabang-
cabang dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak
terdapat pada ibu tangkai, seperti berikut ini: Malai , ibu tangkainya mengadakan
percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya sehingga dinamakan
dengan suatu tandan majemuk, terkadang bentuknya seperti kerucut atau limas, misalnya
pada mangga. Malai rata, ibu tangkainya mengadakan percabangan demikian pula
seterusnya tetapi cang-cabangnya mempunyai sifat sedemikian rupa seakan-akan bunga
majemuk ini terdapat pada suatu budang datar atau agak melengkung seper   ti pada
asoka. Bunga payung majemuk, yaitu suatu bunga payung yang bersusun dapat pula
dikatakan sebagai bunga payung, pangkal percabangan pertama terdapat daun pembalut
demikian juga cabang berikutnya hanya terdapat daun-daunnya lebih kecil, misalnya
pada wortel. Bunga tongkol majemuk, bunga bonggol yang ibu tangkainya bercabang-
cabang yang setiap cabangnya tersusun seperti tongkol. Contohnya pada kelapa dan
palma. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan setiap cabangnya
mendukung bunga-bunga seperti bulir, contohnya pada bunga jagung yang jantan.
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina). Anak payung
mengarpu, pada ujung ibu tangkainya terdapat satu bunga, dibawahnya terdapat dua
cabang yang sama panjang yang mendukung buynga pada ujungnya contohnya pada
bunga melati. Ada pula ketika anak payung bercabang lagi seperti bentuk anak payung
menggarpu yang majemuk seluruhnya terdiri atas tuju bunga, contohnya pada clematis.
Bunga tangga atau bunga bercabang seling, suatu  bunga mejemuk yang ibu tangkainya
bercabang dan selanjutnya cabangnya bercabang lagi tapi setiap kali bercabang hanya
berbentuk satu cabang saja yang arahnya kekiri dan kekanan contohnya pada bunga
buntut tikus. Bunga sekerup, ibu tangkainya bercabang-cabang taetapi pada setiap
cabang hanya membentuk satu cabang yang semuanya terbentuk kekiri atau kekanan,
dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 900, sehingga arah
percabangannya seperti spiral atau sekerup contohnya pada bunga kenari. Bunga sabit,
seperti bunga sekerup tapi semua percabangan terletak pada satu bidang  seperti
tumbuhan suku juncaceae. Bunga kipas, seperti bunga bercabang seling semua
percabangan terletak pada satu bidang yang tidak sama panjang, sehingga bunga
majemuk tersebut berada ditempat yang sangat tinggi, contohnya pada suku iridaceae.
JENIS BUNGA
BUNGA MAJEMUK
Majemuk campuran (inflorescentia mixta). Merupakan campuran antara sifat-sifat
bunga majemuk berbatas dan tidak berbatas misalnya bunga johar. Lain-lain tipe
bunga majemuk Gubahan semu atau karangan semu, pada bunga ini tampaknya
seperti ibu tangkai berbuku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun
berkarang melingkari buku-buku, misalnya pada tumbuhan remujung. Lembing,
jika cabang-cabang ibu tangkainya yang sebelah bawah jauh lebih panjang dari
pada ibu tangkai dan cabang-cabang yang diatasnya terdapat pada juncus dan
luzula. Tukal, bunga majemuk yang bersifat berbatas yang terdiri atas
kelompokan bunga-bunga kecil tidak bertangkai yang tersusun rapat pada
cabang-cabang bunga mejemuknya misalnya pada rami. Berkas, bunga majemuk
yang umumnya bersifat berbatas dengan ibu tangkai yang pendek bunga lebih
besar dari pada tukal tangkai tidak sama panjang, warnanya menarik misalnya
pada jadam (Rhoeo Discolor Hance).
JENIS BUNGA
Bagian Bagian Bunga. Tangkai bunga, yaitu bagian bunga yang masih jelas
bersifat batang, seringkali terdapat daun-daun peralihan yaitu bagian-bagian yang
menyerupai daun. Dasar bunga, yaitu ujung tangkai yang sering kali melebar
dengan ruas-ruas yang pendek sehingga daun yang telah bermetamorfosis
menjadi bunga duduk rapat disatu sama lain. Hiasan bunga, bagian bunga yang
merupakan penjelmaan daun yang tampak berbentuk lembaran dengan tulang-
tulang atau urat-urat yang sama jelas yang tersusun atas dua lingkaran: Kelopak
(Sepal), Keseluruhan daun kelopak disebut kaliks (calix). Bagian hiasan bunga
pada lingkaran luar. Mahkota (Petal), Keseluruhan petal (daun mahkota) disebut
korola (corola). Bagian hiasan bunga pada lingkaran dalam, warna bagian ini
merupakan warna bagian bunga. Tenda bunga (tepal), hiasan bunga yang tidak
bisa dibedakan kelopak atau mahkotanya, misalnya kembang sungsang. Alat –alat
kelamin jantan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai