Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN 2

“ UJI KUAT TEKAN BETON HASIL BOR ( CORE DRILL) ”

WINDY PERMATA SARI MANIK


2105022062
KELOMPOK 1 (SATU)
KELAS SI-3E

DOSEN PENGAMPU :
RHINI WULAN DARY, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TAHUN 2022 – 2023
A. JUDUL
Uji Kuat Tekan Beton Hasil Bor (Core Drill Test)
B. TUJUAN
1) Tujuan umum
Dapat menentukan besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen
struktur , dari benda uji yang diambil dengan cara pengeboran.

2) Tujuan khusus
1. Dapat memahami prosedur pengambilan benda uji inti dari elemen /
komponen beton dengan cara pengeboran.
2. Dapat melakukan pengujian
3. Dapat menghitung nilai kuat tekan beton yang uji
4. Dapat membandingkan hasil perhitungan dengan persyaratan.
5. Dapat menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur yang benar.

C. REFRENSI
1. Hand Out Pengujian Beton Keras
2. SKSNI M-35-1997-03

D. TEORI SINGKAT
Secara umum hasil pengujian dengan cara merusak ini, untuk mengetahui
kekuatan dari beton di lapangan apakah beton tersebut masih layak atau sudah tidak
layak. Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan beton dilapangan dengan cara
merusak struktur beton ini adalah core drill.
Beberapa ketentuan dalam melakukan pengujian dengan cara core drill,
antara lain :
1. Sebelum dicaping (diberi topi )
1. Umur beton minimal 14 hari.
Diameter benda uji untuk uji tekan tidak boleh kurang dari 90 mm.
2. Benda uji harus memenuhi ketentuan 1/Ø lebih besar atau sama dengan
0,95 dimana 1 = panjang dan Ø = diameter benda uji.
3. Permukaan bidang tekan benda uji harus rata dan tegak lurus dengan
sumbu benda uji Ø benda uji harus sama agar :
1. Penyimpangan kerataan permukaan bidang tekan ≤ 1mm
2. Penyimpangan terhadap diameter rata-rata ≤ 1 mm
3. Penyimpangan arah tegak lurus permukaan bidang tekan terhadap
permukaan ujung benda uji ≤ 1 mm.
4. Letak baja tulangan harus tegak lurus terhadap sumbu batang.
5. Jumlah baja tulangan ≤ 2 batang, jika lebih maka harus di potong /
digerinda.
2. Setelah dicaping
1. Benda uji harus memenuhi syarat, yaitu 1.00 ≤ L’/Ø ≤ 2.00
Dimana :
L’= panjang benda uji setelah di kaping
Ø = Diameter benda uji
2. Tebal lapisan caping ≤ 10 mm
3. Kecepatan Pemberian Benda Uji
Pemberian beban uji harus dilakukan dengan pembebanan benda uji yang
konstan berkisar antara 0.2 N /mm2 perdetik hingga benda uji hancur.
4. Kuat Tekan Beton Inti
Kuat tekan beton inti ialah kuat tekan dari benda uji beton inti. Kuat tekan
benda uji beton inti dihitung sampai ketelitian 0.5 Mpa dengan menggunakan rumus:

' 1 2
Fc = π
a

Dimana : fc’= Kuat tekan dalam (kg/cm2)


P = Benda uji maksimum (hancur) yang ditunjukan oleh
mesin uji tekan dalam (kg)
Ø = Diameter rata-rata benda uji dalam (mm)
Π = 3,14

Apabila setelah pelaksanaan uji kuat tekan diketahui bahwa diameter agregat
kasar ≥ 0,5 Ø maka fc’ untuk benda uji beton inti tersebut dinyatakan batal dan tidak
berlaku

E. ALAT
1. Core Drill 2. Mesin Uji Tekan 3. Ring Caping

4. Kuali 5. Kuas 6. Timbangan


7. Kompor 8. Mesin Pemotong 9. Penggaris

F. BAHAN
1. Sampel 2. Belerang 3. Air & Oli

G. PROSEDUR
1. Siapkan peralatan dan bahan
2. Pasangkan Core Drill dengan arah vertical atau tegak lurus benda uji atau plat beton, satu
set alat-alat agar benar-benar vertical dengan bantuan tabung nivo.

3. Setelah alat disiapkan lakukan pengeboran pada plat beton yang telah disiapkan untuk
mengambil benda uji.
Catatan : Selama pengeboran usahakan air selalu mengalir pada mata bor, guna untuk
membantu proses pengeboran dana gar mata bor tidak panas.
4. Ukur benda uji mengunakan penggaris.
5. Setelah pengukuran selesai, ambil benda uji kemudian potong, hingga mendapat panjang
yang diinginkan.
Catatan : Dalam benda uji tidak boleh ada tulangan dengan arah vertical terhadap benda
uji dan apabila terhadap benda uji dan apabila terdapat tulangan vertikal maka benda uji
tidak terpakai. Dan untuk benda uji yang terdapat tulangan arah horizontal, maka benda
uji tersebut dapat dipakai.

6. Caping benda uji dengan menggunakan campuran belerang (dipanaskan hingga mencair).
7. Kemudian timbang benda uji.

8. Tekan benda uji sampai hancur, kemudian tentukan besarnya beban hancur tersebut
(Pmax).
9. Setelah data didapatkan tentukan kuat tekan rata-rata sebelum dikoreksi (kg/cm2).

H. DATA
Tanggal Kuat tekan (kg/cm2)
Berat benda Beban
no Benda uji Slump (cm) Umur (hari) Est. 28
cetak Uji uji (kg) tekan (kn) Saat uji
hari
1 Silinder 1 29/09/22 04/11/22 2.367 36 218 320,328

I. ANALISA DATA DAN GRAFIK


1) Benda uji silinder
Luas penampang silinder A
1
= π d2
4
1
= .3,14 . 9,42
4
= 69,397 cm 2

Beban tekan maksimum P


Silinder 1 (28 hari) = 218 kN = 22229,81 kg

P 2
Kuat tekan = kg /cm
A

22229,81
Silinder 1 (28 hari) =
69,397
= 320,328 kg /cm2
= 32,0328 Mpa / 1 = 32,032 Mpa

UMUR (HARI) FAKTOR KONVERSI


3 0,4
7 0,65
14 0,88
21 0,95
28 1

J. PEMBAHASAN
K. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai