I. REFERENSI
1. SNI 4431-2011 : Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik
Pembebanan
II. TUJUAN
Untuk menentukan besarnya kemampuan beton menerima beban lentur
maksimum, sesuai dengan prosedur pengujian yang digunakan.
𝑀𝑚𝑎𝑥
𝐾𝑢𝑎𝑡 𝐿𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 =
𝑤
Dimana :
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑅𝑎 × 𝐿
𝑃𝐿 𝐿
= ×
2 3
𝑃𝐿
=
6
𝑏ℎ²
𝑊= 6
𝑃𝐿
𝑀𝐿 = 6 2
𝑏ℎ
6
𝑃𝐿
=
𝑏ℎ²
Keterangan :
ML = KuatLentur
P = Beban lentur maksimum
L = Panjang bentang (mm)
b = Lebar balok (mm)
h = Tebal/tinggi balok (mm)
F’c = Kuat tekan silinder beton selama 28 hari
W = Momen tahanan (mm³)
Mmax = Momen maksimum (Nmm)
Besar kuat lentur beton teoritis menurut ACI 319-83
𝑀𝑅 = √𝐹 ′ 𝑐 𝑀𝑝𝑎
4.2. Bahan
a. Semen
b. Pasir
c. Air
d. Superplasticizer
V. PROSEDUR PENGUJIAN
A. Pembuatan benda uji
4. Setelah selesai 30 detik, matikan mesin lalu bersihkan behan-bahan yang tertempel
pada sisi wadah dan alat pengaduk kemudian lanjutkan pengadukan dengan
kecepatan 2 selama 1 menit
1. Masukan mortar yang telah diaduk kedalam cetakan yang telah dilapisi oli
dengan 2 lapisan, lapisan pertama kira-kira setengahnya tinggi cetakan lakukan
penumbukan sebanyak 10 kali, kemudian lakukan hal yang sama pada lapisan
kedua hingga penuh,setelah itu ratakan permukaan cetakan dan tunggu hingga
mengering
7. Letakan benda uji pada alat kuat lentur, lalu atur posisi sampel sesuai dengan
garis as benda uji kemudian putar tuas alat hingga benda uji menempel
pembebanan
9. Putar tuas alat tersebut untuk menekan benda uji sampai benda uji patah.
11. Keluarkan sampel beton yang telah diuji lihat posisi bidang patah beton, Jika
berada diantara garis bidang patah tengah maka sampel beton aman/kuat
• Kelompok 2
Pasir : 2990 gram
Semen : 875 gram
Silica fuem : 87.5 gram
Superplasticizer : 19.25 gram
Air : 607.88 gram
Kode Benda Panjang (P) Lebar (L) Tinggi (t) Berat
Uji (mm) (mm) (mm) (gram)
1 25.22 26.60 100.39 140
2 25.85 26.45 100.20 138.28
3 25.17 25.52 100.34 139.02
= 𝟐𝟑. 𝟓𝟖 MPa
• Kelompok 2
Kode Hasil Pengujian Kuat Lentur (σ lt)
Benda Uji Div kN (MPa)
1 300 0.6 3.37
2 260 0.52 2.88
3 242 0.48 2.96
Rata-Rata 3.07
1 Div = 0.002 kN
= 𝟑. 𝟑𝟕 MPa
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian didapatkan data-data lalu dilanjutkan dengan proses perhitungan
atau pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut:
• Kelompok 1
Kuat lentur rata-rata = 2.21 MPa
• Kelompok 2
Kuat lentur rata-rata = 3.07 MPa
Didapatkan nilai kuat lentur kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan nilai kuat
lentur kelompok 2. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan bahan tambah
superplasticizer dan silica fuem saat pembuatan adukan mortar. Silica fuem dapat
meningkatkan kuat lentur dari mortar. Selain dari material, factor usia juga
berpengaruh dalam pengujian kuat lentur ini. Dimana benda uji yang dilakukan uji
ini hanya baru berusia 3 hari sedangkan pada umumnya benda uji dapat dilakukan uji
kuat lentur di usia 28 hari atau saat mortar mencapai 70 % maka dari itu nilai kuat
lentur dari kedua kelompok kecil.
Jadi dapat disimpulkan, penggunaan bahan tambah silica fuem dapat meningkatkan
nilai kuat lentur mortar lebih besar