Anda di halaman 1dari 102

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT JONGGOA


KAB. TAKALAR
TAHAPAN PELAKSANAAN :

 PEKERJAAN PENDAHULUAN
 PEKERJAAN TANAH DAN STRUKTUR BAWAH
 PEKERJAAN BETON
 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA RINGAN, ATAP
 PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI
 PEKERJAAN PENGECATAN
 PEKERJAAN KUSEN DAN PLAFOND
 PEKERJAAN MEKANIKAL
 PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PEKERJAAN PENDAHULUAN

PEMBERSIHAN
Lokasi proyek terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumpu, semak belukar, akar – akar pohon
dan apabila ada bangunan existing di lokasi proyek yang akan dibuat, bangunan existing tersebut
harus di bongkar.
Sebelum pekerjaan lain dimulai, lokasi proyek harus selalu dijaga tetap bersih.
PENGUKURAN DAN
BOUWPLANK
Pekerjaan pengukuran, meliputi :
 Pengukuran batas luas lahan (site)
 Pengukuran batas bangunan
 Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan (Bench Mark)

Bouwplank, alat bantu untuk membuat


sudut (90°) dan ketinggian/ elevasi lantai.
Bouwplank dibuat dari papan atau kaso.
Pemasangan bouwplank dilakukan pada
jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat,
tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar
saat penggalian pondasi.
PEKERJAAN PENDAHULUAN

PEMBUATAN PAPAN NAMA


PROYEK
Menyediakan papan nama proyek yang mencantumkan nama Pemberi Tugas,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
Ukuran layout dan perletakan papan nama proyek harus di pasang sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas.

PEMBUATAN DIREKSI KEET

Pembuatan dan penempatan lokasi direksi KIT untuk Kantor Kontraktor dilapangan
dalam pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan dilapangan
PEKERJAAN TANAH DAN STRUKTUR
PEKERJAAN
PEKERJAAN PONDASI ROOLAG BATA
PONDASI

Pada pelaksanaan pondasi roolag bata perlu


diperhatikan :
 Lantai kerja dibuat dari lapisan pasir
yang dipadatkan, setebal 5 – 10cm.
Lapisan ini juga berfungsi sebagai
lapisan perbaikan tanah dasar.
 Sebagai pengganti aanstamping, lapisan
terbawah pondasi pasangan bata
dipasang secara berdiri (roolag) yang
disusun memanjang. Begitu pula
dengan lapisan teratas sebelum balok
Gambar 7. Ilustrasi Pondasi Roolag Bata sloof.

 Bidang pasangan badan pondasi diplester kasar (berapen) setebal 1,5 cm dengan perekat
seperti untuk pasangan/spesinya (1pc:2ps). Guna : agar pasangan bata tidak basah terkena
air tanah. Pasangan trasraam untuk yang selalu terkena air (di bawah tanah, bak kamar
mandi) harus campuran 1pc:2ps.
GALIAN BIASA
MULAI
MULAI

 Batuan lepas atau tanah gembur harus PENGAMBILAN


PENGAMBILAN SAMPEL
SAMPEL
disingkirkan dari area bila Konsultan Pengawas TANAH
TANAH

memerintahkan STRIPPING
STRIPPING
 Penggalian harus dilaksanakan menurut
kelandaian, garis dan elevasi sesuai Gambar atau SETTING OUT
perintah Konsultan Pengawas.
 Seluruh material galian yang memenuhi syarat, TENTUKAN
TENTUKAN ELEVASI
ELEVASI
RENCANA
RENCANA
yang digali dalam batas dan lingkup proyek, harus
digunakan seefektif mungkin untuk membentuk PEKERJAAN
PEKERJAAN
GALIAN
timbunan badan jalan
 Bila diperintahkan secara tertulis oleh Konsultan
CEK
CEK KONDISI
KONDISI
Pengawas, Kontraktor harus membongkar dan TANAH
TANAH
SESUAI SPEK
membuang material yang tidak memenuhi
persyaratan sebagai bahan YA
TIDAK

 Tanah bekas galian tersebut harus dipadatkan MATERIAL


MATERIAL HASIL
GALIAN
HASIL
GALIAN DIGUNAKAN
DIGUNAKAN DIBUANG
DIBUANG
sampai kedalamanan menurut AASHTO T99 UNTUK
UNTUK TIMBUNAN
TIMBUNAN

DISPOSAL
AREA
AREA

SELESAI
GALIAN BIASA

URAIAN PEKERJAAN

 Pekerjaan pemotongan lapisan tanah pada


daerah yang cukup datar serta mendorong
tanah hasil galian disposal sementara dengan
buldozer.
 Digunakan excavator untuk menggali, loading
hasil galian dan hauling dengan Dump Truck
untuk dibuang ke disposal.
 Lokasi disposal akan dikoordinasikan dengan
pemerintah daerah setempat untuk membantu
dalam mencarikan lahan untuk disposal hasil
galian yang tidak akan mengganggu
lingkungan setempat dengan jarak yang tidak
jauh dari lokasi proyek.
 Galian dilaksanakan sesuai elevasi rencana, jenis tanah, kemiringan galian sesuai jenis tanah
yang diisyaratkan.
 Galian selesai bila elevasi tanah akhir sudah sesuai gambar shop drawing yang telah disetujui
Pengawas
PEKERJAAN TANAH
PASANGAN PONDASI
URUGAN PASIR 1. Pasang patok bantu untuk memasang
profil ( 2 patok untuk tiap profil ).
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian Profil dipasang pada setiap ujung lajur
dan disiram air untuk mendapatkan pondasi.
kelembaban yang optimum untuk 2. Pasang bilah bantu datar pada kedua
pemadatan. patok, setinggi profil.
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan 3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan
memakai alat stamper. idang atas profil datar. Usahakan titk
3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 tengah profil tepat pada tengah-tengah
sehingga didapat tebal pasir urug galian yang direncanakan dan bidang atas
seperti yang direncanakan profil sesuai peil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang
dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing
galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
Urugan Pasir
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-
ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat, demikian juga peilnya.
PEKERJAAN PILE CAP
PEKERJAAN PILE CAP

1. Persiapan
Pekerjaan pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu menentukan as pile cap
dengan menggunakan theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing yang
dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap.

2. Pekerjaan Galian, kedalaman


penggalian disesuaikan dengan
dimensi pile cap.
PEKERJAAN PILE CAP

3. Pekerjaan Potongan Kepala Bored Pile


Kepala bored pile dibobok sampai dengan elevasi yang diinginkan 40 D (±1m)

4. Pekerjaan Urugan Pasir, Lantai Kerja,


Bekisting.
Pekerjaan urugan pasir setebal 5 cm
dilanjutkan dengan pekerjaan lantai
kerja setebal 10 cm. Kemudian pekerjaan
bekisting dilakukan setelahnya.
PEKERJAAN PILE CAP

5. Pekerjaan Penulangan Pile Cap


Penulangan pile cap dikerjakan berdasarkan spesifikasi dan gambar rencana.

6. Pekerjaan pengecoran
Pengecoran menggunakan beton K-300 dengan nilai slump 12 cm.
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN SLOOF

Sloof dibuat dari adukan beton dengan mutu beton yang dihasilkan disesuaikan dengan RKS
pekerjaan atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan diperkuat dengan tulangan besi.

Perhatikan :
1. Periksa ketinggian permukaan atas pondasi
apakah sudah sejajar dengan semua
bangunan.
2. Pastikan cetakan (bekisting sloof telah
diikat dan disambung
3. Atur posisi (starter bars) pada kolom supaya
tegak lurus.

Setelah adukan beton untuk sloof telah dituang,


biarkan selama min imal 3 hari. Setelah itu
tulan gan dan papan cetakan (bekisting) untuk
kolom dapat dikerjakan. Semua kolom harus
menggunakan cetakan (bekisting) dari
multipleks dan dike rjakan sebelum pengerjaan
peny usunan bata (block) untuk dinding
PEKERJAAN KOLOM

PEMBESIAN KOLOM

 Buatlah marking posisi 8 stek penguat, 4


stek pada pelat atas dan 4 stek pada
bawah. Bor pelat lantai atas dan bawah
sampai kedalaman 5cm pada sudutnya,
kemudian bersihkan lubang tersebut dan
pasanglah stek menggunakan epoxy,
pastikan stek tidak goyang.

 Ikatlah antara besi kolom praktis dengan


stek penguat atas dan bawah
menggunakan kawat bendrat dan
posisikan sehingga besi kolom praktis
berdiri tegak.
PEKERJAAN KOLOM

PELAKSANAAN

 Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm


pada sisi kanan dan kiri untuk
menutupi pasangan bata. Kedua
bekisting dilebihkan jarak 5cm pada
sisi kanan dan kiri untuk menutupi
pasangan bata.
 Tambahkan jendela dari papan kayu
pada bekisting 2dengan kemiringan
yang cukup, kemudianlah ikatlah
antara kedua sisi bekisting dengan
kawat bendrat pada atas, tengah dan
bawah bekisting. Pastikan kawat
bendrat terikat dengan baik.
PEKERJAAN KOLOM

 Ukurlah dan cek vertikalitas bekisting kolom


praktis tersebut dengan dilot. Campurlah
adonan beton sesuai spesifikasinya sampai
adonannya rata dan homogen. Pasanglah alas
untuk menampung adonan yang jatuh,
kemudian cor kolom praktis dengan
menuangkan adonan kedalam lubang
bekisting, pada saat pengecoran ke dua sisi
bekisting dipukul-pukul dengan palu agar
beton nantinya tidak keropos.
 Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah
8 jam.
 Lanjutkan kembali pemasangan batu bata
dengan ketinggian max. 1,5 m (ulangi
methode kerja pasangan celcon) kemudian
bekisting kolom praktis (langkah 1 sampai 5)
dan ulangi kembali pengecoran (langkah 6)
sampai kolom praktis selesai.
PEKERJAAN BALOK

Balok beton (ring balk) dibuat dari adukan beton dengan


mutu beton berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan
Cetakan (bekisting) balok beton dari lembaran papan
dengan dimensi ukuran dalam cetakan sesuai dengan
gambar. Buat semua cetakan untuk balok beton dari ujung
atas kolom satu ke kolom yang lain pada sekeliling
bangunan.

Cetakan balok beton harus ditopang oleh tiang penahan


sementara yang dibawahnya minimal setiap jarak 60
cm, agar cetakan yang ada tidak meledut ke bawah.
Tiang penahan sementara ini bertumpu pada sloof.
Perhatikan :
1. Pastikan cetakan kolom diatas balok beton(Ringbalk) telah terpasang dan terikat
dengan baik serta telah sejajar vertical sebelum menuang adukan beton.
2. Pemasangan batang ikat tembok (tie bars/wall tie) pada tulangan kolom sebelum
menuang adukan.
3. Saat adukan beton dituang hendaknya ditusuk dan mengetuk bekesting untuk
memeastikan adukan beton merata d semua cetakan
PEKERJAAN RING BALOK

 Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang
ditopang dengan perancah pekerjaan pembesian kolom.
 Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk
(jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending
Schedule).
 Besi yang belum dan sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah
dan hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannya dengan
gambar kerja.
 Besi disetting di posisi masing – masing kolom dengan menyambung tulangan
stek yang terdapat pada ring balok.
 Pastikan semua pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut
beton sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang “beton decking” yang
memadai.
PEKERJAAN BETON
PEMBUATAN ADUKAN SEMEN
Sebelum melanjutkan pada tahap
pembuatan adukan, dimana akan
diperlukan adukan semen, terdapat
beberapa panduan yang harus diikuti
dalam pembuatan adukan semen
yang akan dilakukan secara manual
(tanpa mesin ) dan menggunakan
mesin pengaduk (molen ).
Perhatikan :
1. Gunakan alas atau wadah yang bersih
pada saat melakukan pengadukan
2. Ukuran perbandingan bahan-bahan yang
digunakan dalam campuran adukan
semen harus tepat berdasarkan volume
yang ada.
3. Gunakan volume air yang tepat pada saat
dilakukan melakukan pencampuran atau
pengadukan agar dapat dengan mudah
digunakan dalam pengerjaan.
PEMBUATAN ADUKAN BETON

Untuk adukan yang menggunakan


beton ready mix, maka harus dilakukan
uji laboratorium dengan menggunakan
sampel beton, selain itu pengujian
slump terhadap beton pada saat
pengecoran harus dilaksanakan untuk
menjaga kualitas beton sesuai dengan
yang diharapkan. Adapun untuk
penggunaan zat additive akan
dikonsultasikan kepada konsultan
pengawas selama tidak berdampak
buruk terhadap struktur bangunan.
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


a. Pola Pengukuran : 
Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan
lain yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian
pekerjaan harus disediakan di pada saat Pabrikasi.
Semua pengukuran harus dilakukan dengan
menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui.
Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera
pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C.

b. Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat,
maka semua pelat harus diperiksa kerataannya,
semua batang-batang diperiksa kelurusannya,
harus bebas dari puntiran dan bila perlu harus
diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan
terlihat rapat keseluruhannya.

c. Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan
menggunakan gunting, menggergaji atau dengan
las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari
hasil pemotongan harus siku terhadap bidang
yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran
yang diperlukan
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Geirinda
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada pelat
setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.

e. Pekerjaan Las
Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana
struktur dengan pekerjaan Las.   
Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan, jenis
dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus
seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD.
Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat,
karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu Las.  
f.  Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka
semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. 
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


g. Memberi code pada jenis-jenis potongan
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka
semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut
pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar
untuk mencapai ukuran sebenarnya. 
Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan
mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan pelat-pelat dan
sebagainya dapat dilepas bila perlu.
Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari pada
diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas
harus dalam toleransi yang diberikan.
Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus seluruh
tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil
dahulu dan kemudian pada saat montase percobaan
 
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)
Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase percobaan) pada
bengkel pemborong Pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa 
Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase
bersamasarna pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-
perletakannya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.
Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan menggunakan cara
yang disetujui seperti wartel, jack, baut-baut.
Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian
itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang atau merusak
material.
i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.
Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari dart
Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sarna. 
Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu. 
 
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


j. Pengecatan
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka
permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan
mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting)
Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-bahan
dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya 
k. Kerangka Baja.
Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa, sehingga
kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar kerja.
Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan (kecuali
sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.
Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat permanent 
 
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.
 Pemasangan :
Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian
serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh.
Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap
potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.
Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah
kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu
terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu
rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang.
Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as
baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang
miring(taperd).
Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.
Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan pada
sambungan.
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.
 Pemasangan :
Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian serta pelat
berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh.
Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan
pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel.
Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut
dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya
menghadap keluar.
Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat dan tidak
dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang.
Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih
dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd).
Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.
Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan pada sambungan.
Megencangkan Baut:
Pengecekan hubungan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase
Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus perIu diberikan
pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan yang
diperlukan. 
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


m. Pengecatan Baja
     Pembersihan
Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara
lain yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur,
atau lain-lain yang melekat padanya.
Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan
segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
     Pengecatan
Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek.
 Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan
cat terdahulu telah mengering.
 Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih
cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar
 Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan
diatas.
 Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-
Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan baik.
 Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal dengan
menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar.
 Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-
liter untuk lapisan berikutnya.
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

PEKERJAAN PLAT BETON


TAHAPAN PENGECORAN PLAT BETON :
1. Ceklist pengecoran
2. Elevasi dan batas-batas pengecoran
dengan waterpass
3. Pembersian lokasi pengecoran dengan
kompresor
4. Test Slump dan kubus beton
5. Penuang adukan beton dari alat angkur
menuju bekesting
6. Kepadatan beton dengan alat vibrator
7. Perataan perukaan beton dengan alat
garuk cor dan jidar
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA RINGAN
PEKERJAAN KUDA - KUDA

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk)
harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya
adalah:
 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada
kedua tumpuannya.
 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
 Dipasang langsung di atas ringbalk.
 Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
 Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari,
karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling)
ringbalk, jika ringbalk tidak rata.
PEKERJAAN KUDA - KUDA

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan

Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk


PEKERJAAN KUDA - KUDA

PEMASANGAN KUDA – KUDA BAJA RINGAN

 Persiapan kerja
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
PEKERJAAN KUDA - KUDA

 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada


rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .·        

 Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan
kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-
kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja
disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
PEKERJAAN KUDA - KUDA

 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok


menggunakan benang dan lot (unting-unting)
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah
screw 12 – 14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan
garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
PEKERJAAN ATAP

PEMASANGAN PENUTUP ATAP

 Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok


maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
 Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di
atas jurai dan rafter,
 Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 –
16 x 16 HEX.
 Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok –
belok.
PEKERJAAN ATAP

PEMASANGAN ATAP ALDERON

 Untuk menghindari kesalahan pemasangan, saat pemasangan


perhatikan tanda “THIS SIDE UP” yang berada pada permukaan
tepi atap.

 Untuk menghindari kebocoran, digunakan baut/paku berkepala


yang dilengkapi dengan karet pelindung. Diameter lubang
baut/paku harus lebih besar kira – kira 3mm dari diameter
baut/paku untuk menyediakan ruang pemuaian karena adanya
perbedaan suhu di siang dan malam hari.
 Panjang jarak sambungan sisi panjang (length overlap) yang
disarankan adalah 200m untuk atap landai dan 150mm untuk atap
yang lebih curam.
PEKERJAAN ATAP

PEMASANGAN ATAP ALDERON

 Agar air hujan mengalir ke bawah dengan baik, sudut kemiringan


atap yang dianjurkan adalah 10° minimum.

 Jarak maximum tritis (overhang) yang disarankan adalah 100mm


untuk Alderon.

 Jarak maximum gording (purlin) yang dianjurkan adalah 1.200


mm.
PEKERJAAN DINDING
PEKERJAAN DINDING

PEKERJAAN PASANGAN BATA


MATERIA
L
MULAI 1. Bata
2. Mortar jadi
MARKING POSISI 3. Kolom praktis, PC, PS, SPT
DINDING, KOLOM 4. Air bersih
PRAKTIS DAN OPENING
PINTU MARKING
ELEVASI

PASANG PROFIL
LANTAI ALAT
KAYU/ALUMUNIUM PADA
MARKINGAN SETIAP MARKING POSISI 1. Meteran, Waterpass
UJUNG DINDING ACCESORIS M/E 2. Jidar alumunium
PERBAIKI
PERBAIKI
3. Roskam panjang
CEK VERTIKALITY TIDA 4. Sekop, cangkul
K TIDAK
PROFILAN CEK ELEVASI 5. Perancah
YA DAN JARAK
6. Gerobak, unting-
PASANG TARIKAN YA unting
BENANG DARI ACUAN KE
ACUAN SECARA
7. Benang nylon
BOBOK BATA , PASANG
HORIZONTAL INSTALASI M/E 8. Alat tukang batu
VERTIKAL
SAFETY
PASANG BATA RINGAN ANTAR
LAPISAN DENGAN ZIG-ZAG, PASANG KAWAT RAM 1. Helm
COR KOLOM PRAKTIS PADA BEKAS BOBOKAN JALUR
SETIAP KETINGGIAN 1-1,5 M M/E
2. Sepatu safety
PERBAIKI
3. Sarung tangan

CEK VERTIKALITY DAN TIDAK


KELURUSAN PASANGAN SELESAI
YA
PEKERJAAN DINDING

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut :
 Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah.
 Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi
kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen.
 Bata merah direndam (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
 Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis dengan
menggunakan adukan 1 pc : 4ps untuk pasangan dinding biasa dan pasangan
dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang
ditetapkan).
PEKERJAAN DINDING

 Adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata


merah. 
 Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan. 
 Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan.
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Buatlah caplakan pada setiap 2. Buatlah caplakan pada setiap
persilangan benang dan ratakan persilangan benang dan ratakan
permukaan adukan dengan sendok permukaan adukan dengan sendok
semen sampai mencapai ketebalan semen sampai mencapai ketebalan
yang diinginkan (jarak antara benang yang diinginkan (jarak antara benang
dan permukaan dinding) dan permukaan dinding)
PEKERJAAN PLESTERAN

3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi 4. Sebelum melaksanakan plesteran, cek


dalam, buatlah salah satu klabangan kelembaban pada dinding yang akan
mepet dengan siku dalam pada diplester dan jika diperlukan siram lagi
dinding, dan berkaitan jarak 5cm dinding dengan air bersih. Lakukan
untuk klabangan dinding berikutnya. plesteran dengan mengguinakan
sendok semn atau roskam, ratakan
serta padatkan permukaan dengan
jidar aluminium. Pada pertemuan
anatra sudut, plesteran dibuat dengan
lurus.
PEKERJAAN KERAMIK DINDING
PEKERJAAN KERAMIK DINDING
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI

• Pemasangan berikutnya dilaksanakan


dengan cara mengeser benang nylon sejajar
dengan salah satu sumbu kepalaan

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


• Check terhadap elevasi lantai pada saatmembuat kepalaan awal
• Pasir yang digunakan harus diayak agarmendapatkan gradasi material yang seragam
• Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum
• Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh
• Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah keramik benar-
benar padat tidak berongga dengan cara dipukul – pukul dengan palu karet
• Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan spek)
• Check kerataan pasangan
PEKERJAAN PENGECATAN
PEKERJAAN PENGECATAN
PERALATAN YANG • BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU, KOTORAN DAN
DIGUNAKAN : BERKAS PERCIKAN PLESTERAN.
1. TERPAL • LINDUNGI BAHAN-BAHAN / PEKERJAAN LAIN YANG BERBATASAN
2. AMPLAS DENGAN DINDING YANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN /
3. ROL KORAN.
4. KWAS • GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN-BAGIAN
5. SKRAP DINDING YANG RETAK DAN KURANG RATA DENGAN PLAMIR,
6. KAIN LAP KEMUDIAN TUNGGU SAMPAI KERING.
• HALUSKAN PLAMIR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS
BAHAN YANG HINGGA RATA.
DIGUNAKAN : • CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA ?
7. PLAMIR • JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, LAKSANAKAN PENGECATAN
8. CAT DINDING DASAR DENGAN ALAT ROL PADA BIDANG YANG LUAS & KWAS
UNTUK BIDANG YANG SEMPIT.
• JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKSANAKAN
PENGECATAN FINISH (JUMLA PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN
SPESIFIKASI)
• CEK, APAKAH PENGECATAN FINISH TERSEBUT SUDAH RATA ?
• APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT-CAT YANG MENGOTORI
BAHAN-BAHAN / PEKERJAAN
• LAIN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERKENA CAT.
• SELESAI
PEKERJAAN PENGECATAN
PEKERJAAN KUSEN DAN PLAFOND
PEKERJAAN KUSEN PINTU
PEKERJAAN KUSEN JENDELA
PEKERJAAN KUSEN JENDELA
PEKERJAAN PLAFOND

Marking laveling dan menentukan Pasangan paku pengait


posisi kawat penggantung

Pemasangan kawat penggantung Pasangan Rangka Plafond


PEKERJAAN PLAFOND

Pasangan material plafond Cek Kerataan permukaan Material


Plafond dengan Jidar Alumunium

Perapihan Sambungan Material Plafond dengan Compound dan


papertape finishing dengan cat dan pemasangan list plafond
PEKERJAAN MEKANIKAL
PEKERJAAN PENERANGAN DAN STOP KONTAK
PEKERJAAN PENERANGAN DAN STOP KONTAK
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN PANEL
PEKERJAAN KABEL TRAY
PEKERJAAN KABEL TRAY
PEKERJAAN KABEL TRAY
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
PEKERJAAN FIRE ALARM

Sistem Fire Alarm adalah system pendeteksian adanya bahaya kebakaran


sedini mungkin dengan cara deteksi otomatis maupun cara manual.
1. Sistem pendeteksian kebakaran berupa temperatur detector, manual
detector yang disesuaikan dengan kemungkinan dari ancaman kebakaran.
2. Mempertimbangkan keadaan bangunan dengan peninjauan system
ventilasi mekanik.
3. Urutan-urutan bunyi sirine dan pengelompokannya dalam hal ini menurut
pembagian ruangan.
4. Memicu / mengaktifkan bekerjanya system pompa kebakaran.
5. Memungkinkan untuk dikembangkan untuk areal yang lebih luas dengan
menambah detector.

PEKER.JAAN PERSIAPAN
Pekerjaan ini meliputi :
 Penga.luan dan Approval Matrial Fire Alarm ( MCFA , Terminal Box, Pipa
Conduit, Detector dll)
 Pengajuan dan Approval Shop Drawing Fire Alaffi1
PEKERJAAN FIRE ALARM

PEKER.JAAN INSTALASI
 Pemasangan Sparing lnstalasi
 Pemasangan pipa conduit PVC ( Piping)
 Cabelling (pemasangan kabel dalam
PEMASANGAN EQUIPMENT conduit)
 Pemasangan Terminal Box  Collecting dan test tahanan isolasi
1. Pemasangan teffi1inal box pacta dinding
2. Collecting kabel dari central unit ke teminal box
clan dari instalasi
 Pemasangan MCFA
1. Pemasangan MCF A pacta dudukannya ( wall
mounted)
2. Collecting dan pernrograman MCFA
 Pemasangan Detector
PEKERJAAN TESTING COMISSIONING
1. Collecting kabel instalasi dengan detector1. Pengecekan terhadap MCFA dan
2. Pemasangan detector perlengkapannya
2. Pengecekan terhadap power dari PLN
3. Start Up MCF A clan peralatan Fire
Alarm
4. Test untuk system kebakaran (Asap,
Panas dari kebakaran api )
PEKERJAAN FIRE FIGHTING

A. INSTALASI PIPA INDOOR HYDRANT :


a. Pipa Indoor (Hydrant)
1. Marking jalur pipa sesuai dengan gambar
perencanaan
2. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan
3. Cat Pipa BS dengan warna Merah
4. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop
drawing, pemasangan menggunakan
gantungan untuk pipa dalam posisi
horizontal dan menampel pada dinding
shap dengan diklem untuk pipa pada posisi
vertical
5. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop
drawing, pemasangan menggunakan
gantungan untuk pipa dalam posisi
horizontal dan menampel pada dinding
shap dengan diklem untuk pipa pada posisi
vertikal
PEKERJAAN FIRE FIGHTING

B. Instalasi Pipa Outdoor Hydrant :


1. Sebelum ditaru di galian pipa,
terlebih dulu pipa dilapisi dengan
zinc kromat dan dibalut dengan
karung goni.
2. 2. Dibawah pipa / pada dasar
galian dilapisi dengan pasir dan
pipa juga ditimbun dengan
lapisan pasir setebal
3. Tibun kembali lapisa diatas pasir
pada lubang galian sampai rata
kembali dengan tanah
disekitarnya.
PEKERJAAN FIRE FIGHTING

C. Metode – Metode Penyambungan Pipa :


PEKERJAAN FIRE FIGHTING

D. Instalasi Indoor Hydrant Box & Outdoor Hydrant


Box :

Outdoor Hydrant Box

HYDRANT

a. Indoor Hydrant Box


PEKERJAAN FIRE FIGHTING

E. Instalasi Hydrant Pillar & Siammesse


Connection :

a. Pillar Hydrant b. Siammesse Connection


K3

Syarat- Syarat Khusus K3


Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas semua personil di
Job Site , karena itu Kontraktor wajib memiliki Sistem HSE /K3, yang meliputi :

A. Kontraktor wajib memiliki Sistem K3, yang meliputi :


1. Pernyataan kebijakan K3
2. Prossedur tanggap darurat
3. Program Pengelolaan peralatan dan material
4. Program Tata Cara Pembuangan Limbah Konstruksi
5. Alat Pelindung Diri (APD)
6. Alat Pemadam Kebakaran (APK)
7. Rambu-Rambu K3
8. Program Inspeksi K3
9. Prosedur Palaporan kecelakaan
10. Asuransi Kecelakaan & Jamsostek
11. Statistik K3
12. Prosedur Investigasi Kecelakaan
K3
B. Kontraktor wajib memiliki Struktur Organisasi K3 dan Job
description dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Manager K3
a. Berpengalaman sebagai manager K3 minimal 3 tahun
pada pekerjaan konstruksi
b. Melapirkan biodata Lengkap
2. Safety Officer
a. Berpengalaman sebagai Safety Officer K3 minimal 3 tahun
pada pekerjaan konstruksi
Melapirkan biodata Lengkap
b.
3. Safetyman
a. Berpengalaman sebagai Safety Officer K3 minimal 3 tahun
pada pekerjaan konstruksi
Melapirkan biodata Lengkap
b.
K3

c. Kontraktor wajib menyediakan tanda pengenal selama berjalannya


proyek, meliputi :
1. Tanda pengenal Bagi Owner
2. Tanda pengenal bagi Konsultan
3. Tanda pengenal bagi tenaga kerja Ahli Kontraktor
4. Tanda pengenal bagi tenaga kerja

c. Kontraktor wajib menyediakanRambu – Rambu K3 diarea Job Site


selama berjalannya proyek, meliputi :
1. Papan peraturan-peraturan Safety
2. Rambu-rambu Peringatan
3. Rambu-rambu Larangan
4. Rambu-rambu Petunjuk , dll
RAMBU – RAMBU
SAFETY
K3

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum


teknik pelaksanaan dan penanganan pekerjaan.
Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti, tentu
saja didalam pelaksanaan nanti dapat timbul ide – ide baru, yang disesuaikan dengan
keadaan yang ada di lapangan dan disingkronisasikan dengan gambar – gambar acuan kerja.
Hal – hal yang lebih terperinci lagi akan dibuat lebih lanjut selama pelaksanaan pekerjaan.
Mudah – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
langkah – langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Makassar, 20 September 2018

Penawar,

PT. PRATAMA GODEAN JAYA

AMRULLAH, ST

Direktur

Anda mungkin juga menyukai