I.TECHNICAL TERMINOLOGI
Type piston pump dimana satu putaran shaft pump menghasilkan flow
discharge yang dapat berubah, sesuai sudut pump. Pengaturan sudut
pump diatur berdasarkan load atau pressure dalam system, serta
proportional terhadap pergerakkan control lever.
Type pump dimana satu putaran shaft pump menghasilkan flow discharge
yang konstan atau tidak dapat berubah. Biasanya type pump ini adalah
gear pump
Piston pump yang pergerakan pistonnya tegak lurus terhadap garis sumbu,
sehingga dibutuhkan mekanisme cam shaft untuk menggerakkan piston
naik turun (recripocating) dan memerlukan mekanisme inlet-outlet valve,
sehingga konstruksinya lebih rumit.
Piston pump yang pergerakan pistonnya searah dengan garis sumbu, Tipe
ini banyak digunakan karena selain mampu bekerja pada pressure tinggi,
juga konstruksinya lebih sederhana dibandingkan Radial piston pump yang
memerlukan mekanisme inlet-outlet valve.
Type piston pump yang sudut pumpnya terbentuk karena drive shaft
dengan cylinder barrel shaft tidak segaris, hal ini dapat dilihat dari bentuk
housingnya yang bengkok. Karena torsional force yang terjadi pada shaft
pump relative besar sehingga bearing yang digunakan sebagai tumpuan
shaft, jumlahnya lebih banyak dan ukurannya besar, jika disbanding yang
digunakan pada axial piston pump swash plate.
6.Flow Rate
Besar max flow discharge pump dalam satuan liter per menit pada rated
rpm.
H : Series H
P : Pump
8.Torque Squence
Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar
mendapatkan kerapatan yang merata.
K : Series K,
M : Motor,
F : Fixed displacement, Bent-axis type,
40 : theoretical discharge + 40cc/revolution
A : With shaft brake
B : Brake valve
C : Brake valve specification
2 / 5 : Type modifikasi
Motor ini digunakan untuk swing motor atau travel
motor
10.KMV
K : Series K
M : Motor
11.KPV
K : K (series)
P : Pump
Gaya awal yang diperlukan untuk memutar shaft piston motor atau piston
pump, sebagai indikasi tingkat kerapatan antar inner part pump/motor.
Pengukuran rotating torque dilakukan dengan menggunakan spline socket
dan torque wrench.
Gaya awal yang diperlukan untuk memutar shaft piston motor atau piston
pump, yang besarnya gaya dapat bervariasi dengan sudut swashplate
pump/motor
14.End Play
15.Contact Surface
Bidang kontak antara dua part yang berhubungan dan tidak dapat saling
bergerak, untuk mencegah kebocoran oli melalui celah antara keduanya
dipasang O-ring atau gasket. Kedua part disatukan dengan menggunakan
ikatan bolt atau bolt-nut, misal end cap dengan case pump.
16.Thickness
Ketebalan suatu part yang harus diukur karena terjadi keausan pada
permukaan bidang kontaknya sehingga ketebalan part berkurang.
17.Central Portion
Bagian titik tengah bidang kontak antara dua part yang saling
berhubungan.
18.Distortion
19.Scratch
Besar beban tertentu yang diberikan pada spring, yang besar bebannya
sebanding dengan beban saat pemasangan spring.
Ukuran panjang spring pada kondisi terpasang atau saat dibebani dengan
beban tertentu.
24.Spring Pitch
25.Roundness
26.Cylindricity
Perbedaan diameter inner atau outer suatu komponen yang diukur pada
beberapa titik pengukuran (minimal 3 titik), sehingga dapat diketahui
ketirusan karena keausan tidak merata searah axial.
27.Backlash
Internal leakage pada gear pump yang terjadi pada bidang kontak teeth
drive dan driven gear.
28.Rotating Torque
Jarak masuknya shaft ke dalam hole (lubang) pada suaian sesak. contoh
antara Cylinder Liner dengan Cylinder Block.
30.Tolerance.
31.Repair Limit
33.Flatness
34.Oil Clearance
Perbedaan suara antara rear dan front pump karena adanya perbedaan
besar flow discharge dan pressure pada kedua pump karena system
controlnya menyesuaikan dengan kondisi operasi dan beban kerja pada
masing masing circuit. (mungkin-no reference)
36.Press - Fit
Suaian sesak pada saat pemasangan satu part kedalam part lainnya. Misal
: bushing-housing, bearing-shaft.
37.Shrinking - Fit
38.Lapping
39.Sliding Surface
Bidang kontak antara dua part yang berhubungan dan dapat bergerak
sliding, dimana salah satunya berputar atau bergeser, sedangkan yang
lainnya diam, misal valve plate terhadap cylinder barrel, shaft terhadap
bushing, piston terhadap cylinder barrel.
40.Fix Surface
Bidang kontak antara dua part yang berhubungan tetapi tidak dapat saling
bergerak, dan agar tidak terjadi pergeseran atau pergerakan antara
keduanya dipasang pin dowel. Misal valve plate dipasang pada end cap
menggunakan pin dowel.
42.Disc of Dish
Jenis kerusakan pada plate atau plate yang berupa perubahan bentuk
permukaan plate, dimana sisi diameter dalam tidak merata dengan sisi
diameter luarnya, sehingga terbentuk cekungan (cembungan) pada bagian
diameter dalamnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan straight
edge yang diletakkan melintang diatas plate, sehingga akan diketahui
perbedaan celah antara bagian diameter dalam dengan diameter luarnya.
43.Disc Warp
Bidang kontak pada bagian diameter dalam antara valve plate dengan
cylinder barrel, yang merupakan bidang sealing agar tidak terjadi
kebocoran pressure, seal portion minimal 90%.
45.Other portion (Plate valve & Block)
Bidang kontak pada bagian diameter luar antara valve plate dengan
cylinder barrel, yang merupakan bidang keseimbangan gerak sliding antara
keduanya, other portion minimal 80%.
46.Strong Contact
47.Deflection
48.Chipping
49.Pitting
52.Eccentric shaft
Suatu shaft yang mempunyai cam, dimana titik center antara shaft dengan
cam tidak satu titik center, sehingga saat shaft berputar, cam seolah olah
akan berputar diluar lingkaran dan dapat digunakan untuk merubah
gerakan putar menjadi perpendicular (tegak lurus-bolak balik) saat cam
dihubungkan dengan rod (misal cam shaft-pushrod).
53.Marking
54.Lubricant
56.Scrapping
57.Coating Material