Anda di halaman 1dari 11

Main Pump

I.TECHNICAL TERMINOLOGI

1.Variable Displacement Piston Pump

Type piston pump dimana satu putaran shaft pump menghasilkan flow
discharge yang dapat berubah, sesuai sudut pump. Pengaturan sudut
pump diatur berdasarkan load atau pressure dalam system, serta
proportional terhadap pergerakkan control lever.

2.Fixed Displacement Pump

Type pump dimana satu putaran shaft pump menghasilkan flow discharge
yang konstan atau tidak dapat berubah. Biasanya type pump ini adalah
gear pump

3.Radial Piston Pump

Piston pump yang pergerakan pistonnya tegak lurus terhadap garis sumbu,
sehingga dibutuhkan mekanisme cam shaft untuk menggerakkan piston
naik turun (recripocating) dan memerlukan mekanisme inlet-outlet valve,
sehingga konstruksinya lebih rumit.

4.Axial Piston Pump, Swash Plate Type

Piston pump yang pergerakan pistonnya searah dengan garis sumbu, Tipe
ini banyak digunakan karena selain mampu bekerja pada pressure tinggi,
juga konstruksinya lebih sederhana dibandingkan Radial piston pump yang
memerlukan mekanisme inlet-outlet valve.

5.Axial Piston Pump, Bend Axis Type

Type piston pump yang sudut pumpnya terbentuk karena drive shaft
dengan cylinder barrel shaft tidak segaris, hal ini dapat dilihat dari bentuk
housingnya yang bengkok. Karena torsional force yang terjadi pada shaft
pump relative besar sehingga bearing yang digunakan sebagai tumpuan
shaft, jumlahnya lebih banyak dan ukurannya besar, jika disbanding yang
digunakan pada axial piston pump swash plate.

6.Flow Rate

Besar max flow discharge pump dalam satuan liter per menit pada rated
rpm.

7.HPV 95 + 95 (Inline Tandem)

H : Series H

P : Pump

V : Variable displacement Swashplate type

95 : theoretical delivery + 95 cc/revolution

8.Torque Squence

Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar
mendapatkan kerapatan yang merata.

9.KMF 40AB-2 /KMF 125 ABC -5

K : Series K,
M : Motor,
F :  Fixed displacement, Bent-axis type,
40 : theoretical discharge + 40cc/revolution
A : With shaft brake
B : Brake valve
C : Brake valve specification
2 / 5 : Type modifikasi
Motor ini digunakan untuk swing motor atau travel
motor
10.KMV

K : Series K

M : Motor

V :  Variable displacement, Bent-axis type

11.KPV

K : K (series)

P : Pump

V : Variable displacement single type, Bent-axis type

12.Rotating Torque Shaft

Gaya awal yang diperlukan untuk memutar shaft piston motor atau piston
pump, sebagai indikasi tingkat kerapatan antar inner part pump/motor.
Pengukuran rotating torque dilakukan dengan menggunakan spline socket
dan torque wrench.

13.Variable Rotating Torque

Gaya awal yang diperlukan untuk memutar shaft piston motor atau piston
pump, yang besarnya gaya dapat bervariasi dengan sudut swashplate
pump/motor

14.End Play

Kerenggangan dan gerak bebas yang searah dengan sumbu.

15.Contact Surface

Bidang kontak antara dua part yang berhubungan  dan tidak dapat saling
bergerak, untuk mencegah kebocoran oli melalui celah antara keduanya
dipasang O-ring atau gasket. Kedua part disatukan dengan menggunakan
ikatan bolt atau bolt-nut, misal end cap dengan case pump.

16.Thickness

Ketebalan suatu part yang harus diukur karena terjadi keausan pada
permukaan bidang kontaknya sehingga ketebalan part berkurang.

17.Central Portion

Bagian titik tengah bidang kontak antara dua part yang saling
berhubungan.

18.Distortion

Kerusakan pada permukaan komponen berupa perubahan bentuk atau


warna. (mungkin, nggak dapat referensi yang jelas)

19.Scratch

Kerusakan pada permukaan komponen berupa baret atau goresan yang


biasanya memanjang yang disebabkan gesekan yang berlebihan atau ada
material asing yang terjepit diantara dua komponen yang bergerak.

20.Spring Free Length

Ukuran panjang spring pada kondisi bebas, tidak terpasang.

21.Spring Installed Load

Besar beban tertentu yang diberikan pada spring, yang besar bebannya
sebanding dengan beban saat pemasangan spring.

22.Spring Out of Square

Ketegaklurusan spring terhadap bidang tumpuan.


23.Spring Installed Length

Ukuran panjang spring pada kondisi terpasang atau saat dibebani dengan
beban tertentu.

24.Spring Pitch

Lebar gang atau kerenggangan suatu spring

25.Roundness

Kebulatan suatu shaft yang ditentukan oleh pengukuran X – Y pada


penampang melintang.

26.Cylindricity

Perbedaan diameter inner atau outer suatu komponen yang diukur pada
beberapa titik pengukuran (minimal 3 titik), sehingga dapat diketahui
ketirusan karena keausan tidak merata searah axial.

27.Backlash

Internal leakage pada gear pump yang terjadi pada bidang kontak teeth
drive dan driven gear.

28.Rotating Torque

Metode yang dilakukan untuk mendapatkan clearance cone bearing yang


ukurannya relative besar, sehingga tidak memungkinkan mengukur dengan
Preload, misal cone bearing yang terpasang pada final drive yang
ukurannya besar atau pada bevel gear differential sedangkan bevel pinion
sudah terpasang.
29.Interference

Jarak masuknya shaft ke dalam hole (lubang) pada suaian sesak. contoh
antara Cylinder Liner dengan Cylinder Block.

30.Tolerance.

Batas penyimpangan atau perbedaan ukuran yang diijinkan dari ukuran


yang direncanakan, dan tolerance dituliskan berupa angka kecil dibelakang
angka Nominal

31.Repair Limit

Batas ukuran dari suatu komponen yang mengalami perubahan ukuran


karena keausan, jika telah mencapai repair limit, komponen harus diganti
agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah dan juga komponen masih
dapat direpair.

32.Standard Range (clearance)

Celah bebas atau kerenggangan antara dua komponen, sesuai dengan


besar tolerancenya, sehinga nilai standard clearance bervariasi dalam
range minimal dan maksimal.

33.Flatness

Kerataan permukaan suatu komponen.

34.Oil Clearance

Celah kerenganggan pada sliding contact dua part yang berhubungan,


sehingga oli dapat masuk kedalam celah antara keduanya untuk melumasi
agar tidak terjadi keausan yang berlebihan.
35.Hysterisis Flow of Pump (Front & Rear)

Perbedaan suara antara rear dan front pump karena adanya perbedaan
besar flow discharge dan pressure pada kedua pump karena system
controlnya menyesuaikan dengan kondisi operasi dan beban kerja pada
masing masing circuit. (mungkin-no reference)

36.Press - Fit

Suaian sesak pada saat pemasangan satu part kedalam part lainnya. Misal
: bushing-housing, bearing-shaft.

37.Shrinking - Fit

Metode yang digunakan untuk memasang komponen press fit, dengan


cara menyusutkan atau memuaikan komponen yang akan dipasang.
Contoh: bushing disusutkan, bearing dimuaikan

38.Lapping

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan scratch tipis pada sliding


contact antara valve plate dengan cylinder barrel, dengan memberikan
lapping compound 2000 pada permukaan sliding contactnya dan memutar
valve plate diatas cylinder barrel.

39.Sliding Surface

Bidang kontak antara dua part yang berhubungan dan dapat bergerak
sliding, dimana salah satunya berputar atau bergeser, sedangkan yang
lainnya diam, misal valve plate terhadap cylinder barrel, shaft terhadap
bushing,  piston terhadap cylinder barrel.

40.Fix Surface

Bidang kontak antara dua part yang berhubungan tetapi tidak dapat saling
bergerak, dan agar tidak terjadi pergeseran atau pergerakan antara
keduanya dipasang pin dowel. Misal valve plate dipasang pada end cap
menggunakan pin dowel.

41.Plastic Flow of Surface (disc)

Kerusakan pada permukaan disc berupa seperti lelehan plastic yang


disebabkan viskositas oli rendah karena overheating.

42.Disc of Dish

Jenis kerusakan pada plate atau plate yang berupa perubahan bentuk
permukaan plate, dimana sisi diameter dalam tidak merata dengan sisi
diameter luarnya, sehingga terbentuk cekungan (cembungan) pada bagian
diameter dalamnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan straight
edge yang diletakkan melintang diatas plate, sehingga akan diketahui
perbedaan celah antara bagian diameter dalam dengan diameter luarnya.

43.Disc Warp

Jenis kerusakan pada disc atau plate yang berupa melengkungnya


permukaan disc secara keseluruhan, sehingga permukaannya tampak
bergelombang. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan disc pada
surface block (meja perata) dan disisipkan filler gauge diantara disc
dengan surface blok pada bagian diameter luar dan dalamnya, sambil
memutar disc perlahan, Jika disc melengkung maka celahnya tidak merata.

44.Seal  portion (Plate valve & Block)

Bidang kontak pada bagian diameter dalam antara valve plate dengan
cylinder barrel, yang merupakan bidang sealing agar tidak terjadi
kebocoran pressure, seal portion minimal 90%.
45.Other portion (Plate valve & Block)

Bidang kontak pada bagian diameter luar antara valve plate dengan
cylinder barrel, yang merupakan bidang keseimbangan gerak sliding antara
keduanya, other portion minimal 80%.

46.Strong Contact

Kerusakan pada permukaan sliding contact antara valve plate dengan


cylinder barrel yang disebabkan terjadinya keabnormalan vibration
pressure.

47.Deflection

Kerusakan berupa kebengkokan pada suatu part yang dapat disebabkan


karena beban tumpuan yang tidak merata secara terus atau terjadi
perubahan material karena overheating.

48.Chipping

Kerusakan pada permukaan komponen yang disebabkan benturan yang


keras sehingga rompal.

49.Pitting

Kerusakan pada permukaan komponen berupa bopeng, yang disebabkan


cavitasi (udara terjebak dalam fluida)

50.Brake releasing pressure

Pressure yang digunakan untuk merelease travel parking brake sebesar +


10 kg/cm2, dengan memanfaatkan main pressure travel saat counter
balance spool bergerak untuk menghubungkan dengan port piston travel
parking. Sehingga sebelum travel motor berputar, parking brake travel
akan terlebih dahulu disengaged.
51.Travel speed switching pressure

Kenaikan Main pressure travel system yang digunakan untuk merubah


secara otomatis travel mode dari Hi menjadi Lo. Saat unit travel dengan
posisi Hi travel mode (sudut swash plate travel motor minimal), jika terjadi
kenaikan beban travel (misal saat travel pada tanjakan atau masuk medan
berlumpur), dan pressure hydraulic travel naik mencapai 290 kgcm2, maka
travel speed selector valve akan bekerja untuk merubah sudut swash plate
travel motor menjadi  maksimal, dengan kata lain Travel system secara
otomotis akan diposisikan Lo Travel mode.

52.Eccentric shaft

Suatu shaft yang mempunyai cam, dimana titik center antara shaft dengan
cam tidak satu titik center, sehingga saat shaft berputar, cam seolah olah
akan berputar diluar lingkaran dan dapat digunakan untuk merubah
gerakan putar menjadi perpendicular (tegak lurus-bolak balik) saat cam
dihubungkan dengan rod (misal cam shaft-pushrod).

53.Marking

Pemberian tanda pada komponen untuk mempermudah pemasangan


kembali sehingga mencegah salah pemasangan serta menghindarkan
pekerjaan berulang.

54.Lubricant

Pelumas yang digunakan atau diberikan pada komponen yang saling


berhubungan dan bergesekan agar tidak terjadi keausan, karat atau
temperature tinggi dsb. Pelumas yang digunakan dapat berupa Oli atau
Grease.
55.Cleaning

Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan komponen dari kotoran,


tanah, grease atau oli, media yang digunakan dapat berupa solar, air,
pressure angina ataupun steam pressure (uap air bertekanan).

56.Scrapping

Pembersihan permukaan komponen atau part dari kotoran, karat atau


bekas gasket (liquid & paper).

57.Coating Material

Bahan (liquid) yang dioleskan pada permukaan komponen sebagai pelapis


untuk mencegah kebocoran, perekat, anti karat, dsb, (Adhessive, gasket
sealant, lubricant, grease) contoh : Loctite, dsb.

Anda mungkin juga menyukai