Anda di halaman 1dari 24

OVERHOUL SISTEM KOPLING

DAN
KOMPONEN-KOMPONENNYA
PERTEMUAN 1-5
Oleh
I P.R. Irawan, S.Pd.

Letak kopling pada


kendaraan ringan (mobil)

Kopling (clutch) terletak di antara mesin


dan transmisi.Kopling berfungsi untuk
menghubungkan dan
memutuskanputaran mesin ke transmisi.

Konstruksi kopling Cable


mechanism (mekanik kabel)

kopling mekanik kabel menggunakan media


sebuah kabel baja untuk meneruskan gerakan
pedal ke garpu pembebas. Keuntungan dari
mekanisme
ini
adalah
konstruksinya
sederhana dan karena sifat kabel yang
fleksible maka penempatannya juga fleksible
dan tidak memerlukan ruang gerak yang
besar. Mekanisme ini mempunyai kerugian
gesek
yang
besar
antara
kabel
dan
selongsongnya, apalagi jika banyak tekukan.
Elastisitas
bahan
kabel
menyebabkan
mekanisme ini tidak bekerja dengan spontan
dan kurang kuat untuk beban berat.

Komponen-komponen kopling
mekanis

1. Clutch release mechanism/


Mekanisme Pembebas
kopling (Kabel, hubungan
atau hidrolik)
2. Clutch fork (Tuas/garpu
kopling)
3. Pressure Plate/Plat penekan
4. Clutch disc/Pelat kopling
5. Flywheel/Roda gila
6. Pilot bearing(ring atau
bearing)

1.
2.

3.

4.

5.
6.

Memungkinkan pengendara
mengkopling dengan pedal kaki.
Adalah tuas yang memberi gaya
bearing pembebas melawan plat
penekan
Plat yang ditekan dengan spring(per)
memberi gaya plat kopling melawan
roda gila (flywheel)
Piringan gesek yang dipasangkan ke
poros input transmisi. Memuat
permukaan gesek(kasar) antara roda
gila dengan plat penekan.
Memberikan suatu permukaan gesek
(kasar) pada plat kopling
Mendukung/menyangga bagian ujung
depan dari poros input transmisi

Konstruksi kopling hidrolik

Pengoperasian kopling tipe hidrolik


adalah
merupakan
sistem
pemindahan tenaga melalui fluida
cair. Prinsip yang digunakan pada
sistem
hidrolik
ini
adalah
pengaplikasian
hukum
Pascal,
dimana jika ada fluida dalam ruang
tertutup
diberi
tekanan,
maka
tekanan tersebut akan diteruskan ke
segala arah dengan sama besar.

Komponen dan fungsi


komponen kopling hidrolik

Master Silinder Kopling atas


Master silinder kopling
berfungsi untuk
menghasilkan tekanan
hidraulis.
Dan terdiri dari:
1. Reservoir tank
2.Piston
3.Push rod
4.Inlet valve
5.Conical spring
6.Connecting rod
7.Compression spring
8.Spring retainer

Release silinder kopling bawah atau


master silinder bawah

Release kopling menerima tekanan dari master kopling


atas dan meneruskan kedalam release fork/garpu
pembebas melalui push rod untuk mendorong maju
dan membebaskan plat kopling dari himpitan flyweel
dan pressure plat.

PLAT KOPLING (DISC


CLUTCH)

Plat kopling perannya sangat vital


dalam sistem kopling. Plat kopling ini
berfungsi untuk menghubungkan
putaran mesin dari flywheel ke unit
transmisi saat plat kopling ini
tertekan oleh plat penekan dan
berfungsi memutuskan aliran tenaga
saat plat penekan tidak kembali
menekan plat kopling. Dalam plat
kopling terdapat clutch hub yang
akan dihubungkan dengan input shaft
transmisi.

Plat kopling terdiri dari facing yang


berfungsi sebagai bidang gesek yang
dikeling pada cushion plate yang
berfungsi untuk memperlembut saat
kopling berhubungan, dan cushion
plate dikeling pada disc plate.Pada
plat kopling juga terdapat
torsiondamper yang berfungsi untuk
meredam kejutan saat kopling
berhubungan.

Pengukuran ketebalan plat


Pengukuran
ketebalan
plat
kopling dilakukan
dengan
kopling dilakukan
dengan
menggunakan
jangka
sorong,
menggunakan
sorong,
pengukuranjangka
dilakukan
pengukuran
dilakukanplat
berdasarkan
kedalaman
berdasarkan
kedalaman
plat
kopling
terhadap
paku keeling
kopling
terhadap
paku keeling
(rivet). Batas
maksimum
yang
(rivet). Batas maksimum
diperbolehkan
adalah 0,3yang
mm.
diperbolehkan
adalah 0,3
mm.
Jika telah melampaui
batas
Jika telahgantilah
melampaui
maksimum
platbatas
kopling
maksimum
gantilah
plat kopling
dengan
yang baru.
dengan yang baru.

Release fork dan release


bearing
RELEASE FORK
memiliki fungsi
yaituFungsi dari
release fork adalah:
a. Menerima gaya
dari linkage
b. Sebagai
pemegang
release bearing
c. Sebagai penekan
diafragma

Release Bearing
berfungsi untuk
menekan pegas
diafragma / pegas coil
sehingga plat penekan
tidak kembali menekan
plat kopling ke flywheel
sehingga aliran
tenaga / putaran dari
mesin melalui flywheel
tidak dapat diteruskan
ke transmisi.

Cover Clutch
Clutch Cover ini terikat
dengan
flywheel
sehingga saat flywheel
berputar clutch cover
juga akan berputar.
Clutch cover ini juga
harus
dapat
memindahkan
panas
dengan maksimal agar
tidak
terjadi
over
heating
pada
komponen kopling

Komponen clutch cover terdapat beberapa


bagian yang terdiri dari pressure plate,
pressure lever dan diaphragm spring. Plat
penekan ini berfungsi untuk menekan plat
kopling terhadap roda penerus, plat penekan
atau pressure plate ini terbuat dari cast iron
ring yang tahan terhadap panas dan aus
dimana pada bagian permukaannya diratakan
dengan halus. Pressure lever berfungsi untuk
mengangkat pressure plate sehingga plat
kopling bebas dari flwheel dan pressure plate.

Pressure plat
Pressure plate (plat
penekan) unit ini yang
berfungsi untuk
menekan/menjepit
kampas kopling hingga
terjadi perpindahan
tenaga dari mesin ke
poros transmisi. Untuk
kemampuan menjepitnya,
plat tekan didukung oleh
pegas kopling.

Untuk mengukur run out / kerataan plat penekan


dibutuhkan alat yaitu mistar baja dan fuller
gauge ukur kerataan sesuai dengan gambar di
atas, masukkan fuller gauge di sela-sela mistar
baja dan plat penekan dengan batas keausan
maksimum adalah 0,5 mm. Jika telah melewati
batas maksimum ratakan dengan mesin bubut
atau mengganti suku cadangnya sesuai manual
book. Hal yang diakibatkan apabila plat penekan
aus adalah tekanan ke plat kopling menjadi
berkurang dan bisa mengakibatkan plat kopling
cepat aus.

Diafragma Spring

Diafragma springberfungsi menekan dan menarik presure plate pada


clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada
diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan
diafragma spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc
plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya
saat pedal kopling dilepas.

Pemeriksaan unit diafragma adalah


meliputi kedalaman diafragma dan
lebar bekas gesekan release bearing.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat
ukur jangka sorong. Ukur kedalaman
pegas diafragma dengan limit (batas
maksimum yang harus diganti) 0,6
mm dan ukur lebar bekas gesekan
release bearing pada masing-masing
pegas diafragma dengan batas
maksimal 5 mm. Jika sudah melebihi
ganti dengan komponen yang baru
sesuai dengan manual book.

Cara kerja sistem kopling

Saat pedal ditekan


Release fork menekan release bearing, release bearing
menekan release lever sehingga release lever
mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan
tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling
terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan
pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke input shaft transmisi.
Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release
bearing tidak menekan release lever sehingga pressure
spring menekan pressure plate dan pressure plate
menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpindahan
tenaga :
Mesin (flywheel) - clutch cover - pivot pin - release lever
- pressure
plate-clutch disc-spline-input shaft transmisi.

Anda mungkin juga menyukai