Anda di halaman 1dari 5

PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Seiring pesatnya perkembangan teknologi dimasa sekarang dunia otomotif dan industri
sangat berperan aktif dalam menunjang perkembangan kehidupan kita sebagai sarana
transformasi maupun fasilitas lainnya. Pada umumnya masyarakat berusaha agar kendaraan-
kendaraan yang dimiliki selalu dalam kondisi yang baik dan usia penggunaan dapat
diperpanjang , namun hal tersebut perlu kita terapkan dengan suatu sistem perawatan. Kita
mengetahui bahwa setiap kendaraan memerlukan suatu sistem untuk merubah kecepatan yang
dihendaki. Untuk merubah kecepatan sesuai yang diinginkan oleh pengemudi kita
memerlukan suatu alat yang disebut kopling , yang berfungsi untuk menghubungkan dan
melepaskan hubungan antara mesin dan trasmisi.
Beberapa masalah yang sering dihadapi dalam pengoperasiannya adalah kopling slip,
penyetelan kopling yang kurang tepat, hal seperti ini dapat diakibatkan oleh kurangnya
perawatan dan pengecekan pada komponen kopling. Untuk mengatasi masalah diatas perlu
diadakan perawatan yang baik dan benar. Hal ini sangat penting demi terjaganya
kelancaraan  kendaraan serta keselamatan terhindar dari kecelakaan yang dapat
mengakibatkan kerusakan yang timbul. Begitu pula didalam dunia industri, sabuk dan pulley
pasti sering digunakan untuk mentransmisikan daya yang dihasilkan oleh mesin dalam suatu
proses produksi. Maka dari itu, penting juga untuk mengetahui tentang jenis – jenis sabuk dan
pulley yang biasa digunakan dalam dunia industri.

B.            Tujuan
                Mengetahui komponen komponen dari kopling.
                Mengetahui cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling.
                Mengetahui macam – macam pulley dan sabuk penggerak

C.           Rumusan Masalah
                Apa saja komponen-komponen dari kopling?
                Bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling?
                Apa saja macam – macam pulley dan sabuk penggerak?

D.           Manfaat
                Bisa mengenali komponen – komponen apa saja yang terdapat pada kopling
                Bisa melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling
                Mengetahui macam – macam pulley dan sabuk penggerak
BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Pengertian  Kopling
Kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dan poros
yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya atau putaran, serta dapat
melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam yaitu kopling tetap
maupun dalam keadaan berputar yaitu kopling tidak tetap.
Kopling ini letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dengan transmisi dan kopling ini bagian
yang mutlak untuk setiap kendaraan bermotor, dimana penggerak utamanya diperoleh dari
hasil-hasil pembakaran didalam silinder mesin.

B.            Prinsip Kerja Kopling


Pada saat mesin hidup atau dalam keadaan berjalan, plat kopling terjepit pada roda
penerus sehingga apabila roda penerus berputar plat kopling tersebut terbawa dalam putaran,
kopling berputar dan putaran diteruskan keroda belakang.
Pada saat pedal kopling diinjak, cicin penahan tertarik kebelakang plat kopling itu bebas
tidak terbawa oleh utaran roda penerus dan hubungan terputus, jika pedal kopling dilepas,
maka cicin penekan kembali seperti semula menjepit plat kopling itu pada roda penerus
kemudian plat kopling itu terbawa dalam putaran roda penerus dan hubungan tersambung.
Adapun urutan pemindahan tenaga sebagi berikut:
                Pada saat kopling berhubungan
Pada saat pedal kopling tidak diinjak plat tertekan kearah roda penerus oleh plat
penekan karena adanya tekanan dari coil spring. Apabila poros engkol berputar plat kopling
berhubungan dengan alur alur input shaft, hal ini menyebabkan infut shaf berputar searah
putaran kopling. Akibatnya tenaga mesin dipindahkan ke transmisi.

                Pada saat kopling tidak berhubungan         


Ketika pedal kopling ditekan release bearing menekan tuas penekan kopling tekanan
pressure lever berlawanan dengan tekanan dengan coil spring, hal ini menyebabkan pressure
plate tertarik kearah luar sehingga kopling bebas dan tidak tejadi perubahan tenaga mesin ke
input shaft

C.    Pemeriksaan dan Perbaikan Kopling


1.             Periksa keolengan roda penerus/fly wheel
Menggunakan dial indikator, ukur keolengan roda penerus. Keolengan maksimum : 0,1
mm.
Gambar 1. Mengukur keolengan roda penerus/fly wheel
2. Periksa kedalam paku keling pada clutch disc dengan jangka sorong
Kedalaman kepala paku keling minimum 0,3 mm. Bila diketahui ada kelainan ganti plat
kopling.

Gambar 2. Mengukur kedalaman kepala paku keling

3. Periksa pegas diafragma dari keausan


Menggunakan kapiler (jangka sorong), ukur kedalaman dan pegas diafragma . limit
kedalaman 0,6 mm dan lebar 5,0 mm.

Gambar 3. Mengukur pegas diafragma


4. Periksa kondisi release bearing dari keolengan atau macet
Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Bila bantalan
macet atau oleng, gantilah dengan yang baru.

Gambar 4. Memutar release bearing dengan tangan

D.           Gangguan Pada Kopling


1.             Kopling Slip
Kemungkinan Penyebab Cara Mengatasi
Gerak bebas pedal kopling kurang Setel gerak bebas pedal
Permukaan plat kopling beroli/Aus Diberihkan/diganti plat kopling
Pedal Pegas diafragma/penekan rusak Ganti tutup kopling
2.             Kopling Berisik
Kemungkinan Penyebab Cara Mengatasi
Bantalan pilot kopling Aus Ganti bantalan pilot
Bantalan pembebas aus/rusak Ganti bantalan pembebas
Garpu pembebas/ pertalian kopling macet Perbaiki seperlunya

3.             Kopling Bergetar
Kemungkinan Penyebab Cara Mengatasi
Pelat kopling beroli/aus Ganti pelat kopling
Pelat penekan rusak Ganti tutup kopling
pegas diafragma bengkok Ganti tutup kopling

E.     PULI
1.        Macam – macam Puli
Dalam pemakaian sehari – hari banyak dijumpai macam puli diantaranya :
a.       Puli Datar
Puli ini kebanyakan dibuat dari besi tuang, ada juga yang dari baja. Yang mungkin padat,
beruji atau poros dan bentuk lain yang dibuat sebaik mungkin.
b.      Puli Mahkota
Puli ini lebih efektif dari puli datar, karena sabuknya sedikit menyudut sehingga untuk
slip relative lebih sukar. Derajat ketirusannya bermacam – macam menurut kegunaannya, tapi
maksimum yang diperbolehkan adalah 1/8 inchi untuk setiap 1 feet.
2.        Kegunaan Puli
Puli merupakan tempat sabuk untuk pemindah daya.
3.        Prinsip kerja Puli
a.         Jika pemindah daya dengan perbandingan transmisi tidak terlalu besar bisa digunakan tanpa
puli penegang.
b.        Jika pemindahan daya dengan perbandingan transmisi besar dan jarak poros dekat, maka
perlu dipasang puli penegang.
4.        Ukuran dan bahan Puli
Puli pada umumnya dibuat dari bahan besi tuang dan ada juga dari baja dengan bentuk
yang bervariasi. Kekuatan puli dihitung berdasarkan kekuatan bagian – bagiannya, terutama
kekuatan jari – jari, kekutan pelek, dan kekuatan naf ( diameter leher poros ) yang digunakan.

F.     SABUK PEMINDAH/PENGGERAK
1.        Macam – macam sabuk penggerak
Sabuk penggerak dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Sabuk penggerak datar
b.      Sabuk penggerak V
c.       Sabuk Penggerak Datar
Sabuk penggerak datar digolongkan menjadi 3 kelas :
a.              Sabuk penggerak convensional
Yaitu sabuk penggerak datar tanpa gigi – gigi celah dan variasi yang lain.
b.             Sabuk penggerak berurat
Sabuk penggerak ini pada dasarnya adalah sabuk penggerak datar yang dibentuk atau
dibuat berurat – urat pada sisi bawahnya untuk menambah keuntungannya. Bagian sabuk
penggerak yang datar membantu memindahkan gaya dan urat – uratnya melengkapi tarikan
tersebut didalam alurnya. Sabuk penggerak ini walaupun hampir sama dengan sabuk
penggerak V, tetapi berbeda prinsip kerjanya. Kemampuan sabuk penggerak ini tergantung
dari tebal sabuknya dan juga tergantung dari gesekan antara alur dan uratnya. Tegangannya
lebih besar dari pada sabuk penggerak datar convensional.

c.              Sabuk penggerak positive


Variasi yang lain dari sabuk penggerak datar adalah sabuk penggerak positive, biasanya
diketahui dengan nama Timing Belt. Pada dasarnya sabuk penggerak ini adalah sabuk
penggerak datar yang bagian bawahnya dibuat berurat – urat melintang dan berfungsi seperti
pada roda gigi maupun rantai – rantai penggerak.
2.             Kegunaan Sabuk Penggerak
Sabuk penggerak banyak digunakan untuk :
a.       Industri – industry
b.      Automotive
c.       Pertanian
d.      Dll
Sabuk penggerak untuk mesin – mesin industry dan mesin – mesin pertanian selalu
dibuat dengan standard potong silang, tapi kalau untuk mesin – mesin automotive kurang
baik karena untuk automotive mempunyai ukuran – ukuran khusus. Karena perbedaan
konstruksi dan metoda pabriknya bentuk potongan silangnya, ukuran – ukuran dan termasuk
juga sudut antara dua dinding ada sedikit perbedaan. Walaupun standard potongan silang ini
dapat diganti – ganti sabuk penggeraknya pada standard pulinya.
3.      Prinsip kerja sabuk penggerak
Sabuk penggerak adalah suatu peralatan dari mesin – mesin yang bekerjanya
berdasarkan dari getaran. Melalui gesekan ini yaitu antara puli dengan sabuk penggerak, gaya
melingkar (circumferensial) dapat dipindahkan dari puli penggerak ke puli yang digerakkan.
Perpindahan gaya ini tergantung dari tekanan sabuk penggerak ke permukaan puli, maka
ketegangan dari sabuk penggerak sangatlah penting dan bila terjadislip, kekuatan geraknya
akan berkurang.
Sabuk penggerak datar ini memberikan : fleksibel, menyerap hentakan, pemindahan
kekuatan yang efisien pada kecepatan tinggi, tahan panas terhadap kikisan panas dan murah
harganya. Sabuk penggerak datar ini dapat dipakai pada puli yang kecil. Karena sabuk ini
ditentukan untuk tekanan tinggi maka juga mengakibatkan beban yang besar bagi bantalan.

Anda mungkin juga menyukai