Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS SISTEM PENDINGIN

PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 5 K

PROYEK AKHIR

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program Diploma III

untuk Mencapai Gelar Ahli Madya :

Oleh :

Nama : Sony Widiyanto

NIM : 5250303537

Jurusan : Teknik Mesin

Program Studi : Diploma III

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2006
ABSTRAK

Sony Widiyanto, 2006, Analisis Sistem Pendingin dan Troubleshooting Pada


Mesin Toyota Kijang Seri 5 K, Proyek Akhir, Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang.

Pendinginan pada kendaraan merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Sistem


pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian pada mobil untuk mengatasi
terjadinya over heating pada mesin sehingga mesin dapat tetap bekerja secara
optimal. Apabila sistem pendingin mengalami gangguan maka komponen mesin
yang berhubungan dengan panas akibat pembakaran akan mengalami kenaikan
temperatur yang berlebihan dan cenderung akan merubah sifat dan bentuk dari
komponen mesin tersebut.
Sistem pendingin pada mesin Toyota Kijang Seri 5 K terdiri dari : (1) radiator, (2)
tutup radiator, (3) botol pelimpah, (4)pompa radiator berfungsi air yang
bersirkulasi melalui selang radiator masuk ke pompa air melewati termostat
menuju ke jaket air pada mesin, lalu kembali lagi ke radiator dan didinginkan oleh
kipas radiator. Komponen-komponen radiator terdiri dari : (1) tutup radiator, (2)
tangki atas, (3) inti radiator, (4) tangki bawah, (5) selang karet, (6) botol
pelimpah (reservoir), (7) tap (drain cock). Sistem pendingin sangat vital untuk
mempertahankan suhu mesin tetap stabil sehingga kerja mesin dapat optimal.
Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendinginan mesin antara
lain : (1) Suhu mesin tinggi (over heating), terjadi karena aliran dari pendingin
dan udara pada radiator mengalami gangguan yang disebabkan karena kebocoran
pada radiator dan air radiator habis. Cara mengatasinya dengan memeriksa letak
kebocoran lalu mematrinya, (2) Air pendingin cepat habis. Tutup radiator rusak
dan gasket kepala silinder rusak cara mengatasinya dengan mengganti komponen
yang rusak tersebut, (3) Suhu mesin melebihi garis tengah pada skala suhu,
disebabkan karena sirip radiator yang kotor sehingga pendinginan oleh kipas
kurang baik, selang tersumbat dan putaran kipas terganggu. Cara mengatasinya
dengan membersihkan sirip radiator yang kotor dan mengganti selang yang rusak
dengan yang baru.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji Tugas
Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Pada hari :
Tanggal :
Pembimbing

Samsudin Anis, ST, MT


NIP: 132303194

Penguji II Penguji I

Drs. Karsono, M.Pd Samsudin Anis, ST, MT


NIP: 130515762 NIP: 132303194

Ketua Jurusan, Ketua Progaram Studi,

Drs. Pramono Drs. Wirawan Sumbodo, MT


NIP. 1314747226 NIP. 131876223

Dekan,

Prof. Dr. Soesanto


NIP. 130875753

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“ Segala sesuatu awalnya sulit sebelum menjadi mudah”

“ Kesederhanaan adalah suatu kekayaan yang tidak ternilai”

“Barang siapa menempuh jalan mencari ilmu, maka allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga (HR. Muslim)”

Persembahan :

1. Bapak dan ibuku tercinta yang telah

memberikan segalanya.

2. Kepada kakakku tersayang.

3. Teman-teman seangkatanku yang

telah membantu.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan proyek

akhir berjudul “Sistem Pendingin Dan Troubleshooting Pada Mesin Toyota

Kijang Seri 5 K”.

Laporan ini disusun dalam rangka penyelesaian program Diploma 3 untuk

mencapai gelar ahli madia. Penulisan laporan proyek akhir ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Pramono Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Semarang.

2. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, MT. selaku Ketua Program Pendidikan

Teknik Mesin.

3. Bapak Samsudin Anis, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan

Proyek Akhir.

4. Bapak Widi Widayat, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

5. Semua pihak yang membantu hingga terselesainya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya pembaca pada umumnya.

Semarang, Juli 2006

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

ABSTRAK............ .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan. ....................................................................................... 4

D. Manfaat.. .................................................................................... 4

BAB II. SISTEM PENDINGIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 5 K

A. Landasan Teori .......................................................................... 5

B. Proses Sirkulasi Pendingin Toyota Kijang Seri 5 K.................. 9

C. Komponen Sistem Pendingin Toyota Kijang Seri 5 K.............. 10

1. Komponen-komponen Sistem Pendingin............................ 10

a. Radiator......................................................................... 10

b. Tutup radiator................................................................ 13

c. Botol pelimpah.............................................................. 14

d. Pompa air. .................................................................... 15

vi
e. Jaket air.. ....................................................................... 16

f. Kipas radiator................................................................ 17

g. Termostat ...................................................................... 18

h. Switch temperature ....................................................... 19

i. Selang radiator .............................................................. 19

j. Sumbat penutup............................................................. 20

2. Cara kerja komponen sistem pendingin air ......................... 22

a. Radiator......................................................................... 22

b. Tutup radiator................................................................ 23

c. Botol pelimpah.............................................................. 25

d. Pompa air ...................................................................... 26

e. Jaket air ....................................................................... 27

f. Kipas Radiator............................................................... 28

g. Termostat ...................................................................... 28

h. Switch temperature ....................................................... 29

D. Kerusakan pada Sistem Pendingin Mesin ................................. 27

1. Proses Pengamatan.............................................................. 30

2. Kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin

mesin ................................................................................... 34

3. Pembahasan kerusakan yang sering terjadi pada

sistem pendingin dan cara mengatasinya ............................ 35

4. Terdapat bunyi pada sistem pendingin................................ 36

5. Air pendingin cepat habis.................................................... 37

vii
6. Suhu mesin melebihi garis tengah pada skala suhu ............ 37

BAB III. PENUTUP

A. Simpulan…................................................................................ 40

B. Saran .......................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01: Keseimbangan panas........................................................... 5

Gambar 02: Sistem pendingin udara ....................................................... 7

Gambar 03: Sirkulasi air pendingin ........................................................ 9

Gambar 04: Radiator ............................................................................... 10

Gambar 05: Inti Radiator ........................................................................ 11

Gambar 06: Macam tipe radiator ............................................................ 12

Gambar 07: Tutup radiator...................................................................... 13

Gambar 08: Botol pelimpah .................................................................... 14

Gambar 09: Pompa air ............................................................................ 15

Gambar 10: Penampang jaket air ............................................................ 16

Gambar 11: Kipas radiator ...................................................................... 17

Gambar 12: Termostat ............................................................................ 18

Gambar 13: Selang-selang karet pada sistem pendingin air ................... 19

Gambar 14: Jenis dan lokasi penyumbat lubang..................................... 20

Gambar 15: Cara kerja radiator............................................................... 22

Gambar 16: Klep relief penekan ............................................................. 24

Gambar 17: Klep relief vakum............................................................... 25

Gambar 18: Cara kerja pompa air ........................................................... 26

Gambar 19: Jaket air ............................................................................... 27

Gambar 20: Cara kerja kipas radiator ..................................................... 28

Gambar 21: Termostat tipe wax pell ....................................................... 28

ix
Gambar 22: Mengetes radiator................................................................ 30

Gambar 23: Mengetes tutup radiator....................................................... 31

Gambar 24: Mengetes sistem botol pelimpah......................................... 32

Gambar 25: Melepas dan mengetes kondisi termostat............................ 32

Gambar 26: Melepas dan memasang selang serta penjepitnya............... 33

Gambar 27: Memeriksa pompa............................................................... 27

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kerusakan Pada Sistem Pendingin ........................................... 38

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya

pada mobil dikenal berbagai macam sistem yang digunakan. Sistem-sistem ini

bekerja saling berangkaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila

salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan maka akan menambah

kerusakan yang lain. Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu

pengetahuan sangat pesat terutama di bidang IPTEK. Teknologi otomotif

merupakan salah satu teknologi yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Perkembangan dunia otomotif terletak pada tiga hal yaitu kenyamanan, keamanan

dan ramah lingkungan. Suatu mobil dapat dikatakan baik bila dalam pemakaianya

dapat memberikan rasa nyaman dan aman, serta ramah terhadap lingkungan

sekitar. Sistem tenaga listrik merupakan salah satu factor untuk mencapai

keamanan dan kenyamana tersebut.

Setiap mesin mobil selalu membutuhkan pendinginan, karena pada

motor bakar hasil pembakaran yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 25%.

Sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui

pendinginan. Apabila sebagian panas yang dihasilkan dari pembakaran tidak

dibuang, maka komponen mesin yang berhubungan dengan panas pembakaran

tadi akan mengalami kenaikan temperatur yang berlebihan dan cenderung

1
2

merubah sifat-sifat serta bentuk dari komponen mesin tersebut yang pasti akan

mengganggu proses kerja mesin. Oleh karena itu dalam mobil diperlukan suatu

komponen yang bisa mendinginkan mesin. Maka dari itu untuk mencegah

terjadinya perubahan sifat-sifat serta bentuk dari komponen mesin seperti telah

disebutkan tadi, pada mesin perlu dibuatkan suatu sistem yaitu sistem

pendinginan.

Sistem yang ada pada sebuah kendaraan adalah:

1. Sistem pengisian
2. Sistem pengapian
3. Sistem pelumasan
4. Sistem penerangan
5. Sistem pendingin, dll

Adapun hal-hal yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul

Analisis Sistem Pendingin pada Mesin Toyota Kijang Seri 5 K adalah :

1. Sistem pendingin merupakan salah satu bagian pelengkap dari pada unit mesin
yang bertujuan untuk mempertahankan suhu kerja mesin agar di dapat daya
yang optimal.
2. Konsep dasar motor bakar adalah merubah energi panas dari proses
pembakaran menjadi energi mekanik, sedangkan energi panas yang dirubah
menjadi energi mekanik hanya sekitar 25% selebihnya hilang karena gas
buang dan pendinginan hal tersebut terjadi karena untuk mengatasi over
heating pada mesin yang menyebabkan turunnya daya pada mesin.
3. Pentingnya pengetahuan tentang perawatan dan cara kerja sistem pendingin.
Dari judul “Analisis Sistem Pendingin Pada Mesin Toyota Kijang Seri 5
K”, akan timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Apa saja komponen-komponen sistem pendingin mesin mobil Toyota Kijang
Seri 5 K dan bagaimana cara kerjanya ?
3

2. Bagaimana proses sirkulasi pendingin mesin mobil Toyota Kijang Seri 5 K ?

3. Kerusakan-kerusakan apa saja yang sering terjadi pada sistem pendingin dan

bagaimana cara mengatasinya, khususnya mobil Toyota Kijang Seri 5 K ?

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang sering terjadi pada sistem pendingin khususnya pada

Toyota Kijang Seri 5 K. Kurangnya pengetahuan pemakai kendaraan dalam

merawat sistem pendingin, sehingga kerusakan kecil akan menjadi besar dan akan

menambah biaya perawatan perlu diberi pembatasan masalah agar nantinya tidak

terjadi kerancuan dalam pembahasannya.

Maka batasan-batasan permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sirkulasi dan komponen – komponen utama yang ada pada sistem

pendingin mesin Toyota Kijang Seri 5 K.

2. Bagaimana cara kerja komponen – komponen utama yang ada pada sistem

pendingin mesin Toyota Kijang Seri 5 K.

3. Bagaimana mencari, menganalisa dan juga mengatasi suatu gangguan yang

sering terjadi pada sistem pendingin Toyota Kijang Seri 5 K.

C. Tujuan

Manfaat yang dapat diambil dari pembahasan sistem pendingin ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang sirkulasi dan komponen -

komponen utama sistem pendingin pada mobil Toyota Kijang Seri 5 K.


4

2. Untuk mengetahui cara kerja komponen - komponen pendingin pada

mobil Toyota Kijang Seri 5 K.

3. Mampu menganalisis gangguan- gangguan dan gejala - gejala yang

muncul pada sistem pendingin mesin Toyota Kijang Seri 5 K dan mampu

memperbaikinya.

D. Manfaat

Dari pembuatan dan penulisan laporan Proyek Akhir ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Mengetahui sirkulasi dan komponen - komponen yang ada pada sistem

pendingin.

2. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang

sistem pendingin mobil.

3. Memberikan kemudahan kepada masyarakat umum dalam mencari

kerusakan - kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin,

khususnya pada sistem pendingin mobil Toyota Kijang Seri 5 K.


BAB II

SISTEM PENDINGIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 5 K

A. Landasan Teori

Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over

heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil.

Pada mesin, bahan bakar dalam silinder dirubah dari energi menjadi tenaga

gerak. Tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah kedalam tenaga.

Hanya kira-kira 25% energi yang dimanfaatkan secara efektif, sedangkan sisanya

hilang saat gas buang atau gesekan kira-kira 34% dan 32% hilang oleh

pendinginan.

Gambar 1. Keseimbangan panas


(Sumber : New Step I 1995 : 3-29)

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi besar kerugian panas ke

dinding silinder terutama tergantung pada :

1. Lama waktu pembakaran berlangsung.

2. Bentuk ruang bakar dan ukuran silinder.

5
6

3. Temperatur pembakaran yang tergantung pada jenis pembakaran,

perbandingan kompresi dan beban motor.

4. Kecepatan motor dan pada saat membawa muatan.

Perpindahan panas secara konveksi terjadi oleh adanya perpindahan fluida

yang panas dari tempat yang bertemperatur tinggi. Perpindahan panas tersebut

dapat berlangsung secara paksa (dengan menggunakan pompa) atau secara bebas

(oleh adanya perbedaan berat jenis). Sistem pendingin motor khususnya mobil

menggunakan gabungan dari ketiga cara perpindahan panas tersebut, Yaitu :

1. Radiasi

Contoh : Panas dari mesin akan memancar disekeliling ruang mesin, jadi

perambatan panas secara langsung walaupun tanpa media panas

bisa merambat.

2. Konduksi

Contoh : Perpindahan panas dari dinding silinder bagian dalam ke dinding

silinder bagian luar.

3. Konveksi

Contoh : Perpindahan panas dari gas pembakaran ke dinding silinder

bagian dalam dan perpindahan panas dari dinding silinder bagian

luar ke air dalam mantel air.


7

Secara garis besar fungsi sistem pendingin suatu mesin dapat dibagi

menjadi empat, yaitu :

1. Mengurangi panas dari mesin.

2. Mempertahankan temperatur mesin pada suhu kerja yang optimal.

3. Mempercepat mesin mencapai suhu kerja yang ideal.

4. Memanaskan ruang di dalam ruang penumpang (untuk beberapa model).

Cara pendinginan mesin yang diterapkan pada mesin motor yang selama

ini dikenal adalah sebagai berikut :

a. Pendingin Udara

Pendinginan udara digunakan jika panas mesin yang bekerja berputar

dilewatkan sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Pendinginan udara biasanya

digunakan pada mesin satu/dua silinder dan komponennya biasanya terdiri dari;

Sirip pendingin yang dipasang atau dimasukan ke kepala silinder dan bahan

silinder.

Gambar 2. Sistem pendingin udara


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 :42)
8

b. Pendingin Air

Mesin Toyota Kijang Seri 5 K menggunakan sistem pendingin air dalam

proses pendinginannya.

Pendinginan air yaitu mendinginkan mesin secara tidak langsung dengan

mengalirkan air agar panas mesin terbawa keradiator dan mendinginkan udara

dengan kipas angin.

Mobil menggunakan pendingin sebab lebih aman karena ruang bakar

dikelilingi oleh pendingin yang juga berfungsi sebagai peredam bunyi. Air

pendingin yang panas juga digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas udara

di dalam kendaraan.

Spesifikasi sistem pendinginan pada Toyota Kijang Seri 5 K :

¾ Metode poendinginan : Pendingan air sirkulasi tekan

¾ Kapasitas pendingin : 7 Liter (tanpa heater)

8,5 Liter (dengan heater)

¾ Pompa : Impeller sentrifugal

¾ Termostat : Tipe Wax Pellet, membuka penuh pada suhu 800 C.

¾ Kipas : Kopling fluida di kontrol temperatur.

¾ Radiator : Tube tipe dan sirip tipe fin.

¾ Tutup radiator : Tipe tekan katup pembebas membuka. 0,9 kg/cm2.

¾ Penggerak pompa : V belt dengan alternator.


9

B. Proses Sirkulasi Pendingin Toyota Kijang Seri 5 K

Sistem pendingin mesin Toyota Kijang Seri 5 K merupakan hal yang

sangat penting. Sebelum membicarakan proses sirkulasi pendingin Toyota Kijang

Seri 5 K perlu diketahui pula ciri-ciri dan proses kerjanya.

Gambar 3. Sirkulasi air pendingin


(Sumber : Buku pedoman reparasi mesin seri K, Gamb 5 - 2)

Sirkulasi pendingin mesin Toyota Kijang Seri 5 K berawal dari radiator

kemudian air dihisap oleh pompa air dan dikirim ke kantong-kantong air pada

silinder mesin, pompa ini dipasang pada bagian depan dari mesin dan digerakan.

Oleh poros engkol melalui perantara V belt. Air yang berada di kantong-kantong

air berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin yang memerlukan

pendinginan. Setelah air digunakan untuk mendinginkan, suhunya akan naik. Air

masuk ke radiator terlebih dahulu masuk ke saluran simpangan yang dilengkapi

dengan termostat yang akan mengatur aliran air menuju ke radiator atau bypass ke

kantong-kantong air. Air yang masuk ke radiator dengan melalui selang akan
10

didinginkan dengan persinggungan udara yang diserap oleh sirip-sirip yang

menyelubungi pipa air. Untuk mempercepat pendinginan air setelah bersirkulasi

maka diperlukan kipas dan aliran udara dari luar. Apabila tekanan pada sistem

pendingin mesin berlebihan maka tutup radiator akan mengalirkan air ke botol

pelimpah. Sirkulasi tersebut berlangsung terus menerus selama mesin bekerja.

C. Komponen Sistem Pendingin Toyota Kijang Seri 5 K

1. Komponen-komponen Sistem Pendingin

Komponen-komponen sistem pendingin mobil Toyota Kijang Seri 5 K

pada umumnya sama dengan sistem pendingin yang di terapkan pada mesin-mesin

mobil lainnya antara lain :

a. Radiator

Gambar 4. Radiator
(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 :52)
11

Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang telah panas dari mesin

dengan cara membuang panas dari air melalui sirip-sirip pendingin. Kontruksi

radiator meliputi :

1) Tangki Atas

Tangki atas di lengkapi dengan lubang pengisisan, pipa saluran

masuk dari mesin. Lubang pengisian harus selalu ditutup dengan tutup

radiator, tangki atas dilengkapi dengan pipa pembuang yang dimaksudkan

untuk mengalirkan kelebihan air didalam sistem yang disebabkan karena

ekspansi panas dari air menuju tangki reservoir.

2) Inti Radiator

Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara

agar temperatur air menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri

dari pipa-pipa air untuk mengalirkan air dari tangki atas ke tangki bawah dan

sirip-sirip pendingin.

Gambar 5. Inti radiator


(Sumber : Internet)
12

3) Tangki Bawah

Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah

didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui

pompa air. Penempatan saluran air ditinjau dari sirkulasinya terdiri dari dua

jenis yaitu aliran vertikal dan aliran horisontal. Mesin Toyota Kijang Seri 5 K

memakai tipe aliran vertikal.

Gambar 6. Macam tipe radiator


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 55)
13

b. Tutup Radiator

Gambar 7. Tutup radiator


(Sumber : Internet)

Bagian-bagian tutup radiator :

a. Katup tekanan (Presure Valve)

b. Pegas katup bebas (Release spring)

c. Vakum valve

d. Pegas vakum valve

e. Seal bagian bawah

Fungsi tutup radiator adalah untuk menaikan titik didih air pendingin

dengan jalan menahan ekspansi dari air saat air menjadi panas sehingga tekanan

air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar. Di samping itu pada sistem

pendingin tutup radiator juga berguna untuk mempertahankan air pendingin

didalam sistem agar tetap walau mesin dalam keadaan panas maupun dingin.
14

Untuk memenuhi hal tersebut tutup radiator dilengkapi dengan katup pengatur

tekanan yang membuka lebih dari 0,9 kg/cm2 dan katup vakum. Katup pengatur

tekanan berfungsi untuk menahan air yang cenderung keluar karena volumenya

bertambah akibat naiknya suhu, sehingga titik didih air naik yang berarti juga

mempertahankan bentuk dari air pendingin didalam sistem. Jika kenaikan suhu

berlebihan, air akan mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka dan air

akan keluar melalui katup ini ke pipa pembuangan menuju botol pelimpah. Pada

saat temperatur air dalam sistem turun, air pendingin akan terjadi penurunan

volume. Hal itu menyebabkan terjadinya kevakuman didalam sistem yang

selanjutnya akan membuka katup vakum sehingga didalam sistem tidak terjadi

lagi kevakuman. Saat terbukanya katup vakum, air akan masuk dari tangki

reservoir menuju radiator. Air yang terdapat pada tangki reservoir tersebut juga

berasal dari air yang telah berekspansi dari dalam sistem saat air tersebut panas.

c. Botol Pelimpah (Reservoir)

Gambar 8. Botol pelimpah


(Sumber : Internet)
15

Fungsi botol pelimpah adalah menampung air dari radiator saat air dalam

sistem pendingin mengalami tekanan dan air keluar dari dalam radiator.

Botol pelimpah dipasang dalam unit mesin dekat radiator, dihubungkan ke

radiator, dialirkan oleh selang karet, sering disebut sistem pemulihan sistem

pendingin untuk mengatasi kelebihan atau melimpahnya air pendingin dari

radiator, ketika sistem pendingin mulai panas. Seperti sistem pendingin, zat

pendingin ditransfer kembali ke radiator melalui selang.

d. Pompa Air

Gambar 9. Pompa air


(Sumber : Buku pedoman reparasi mesin Kijang Seri K)

Fungsi dari pompa air adalah untuk meningkatkan tekanan air pendingin

sehingga tekanan air pendingin lebih besar dari udara luar dan meningkatkan titik

didih air sampai 1000 C, juga berfungsi mensirkulasikan air pendingin dengan

jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran hisap dan saluran tekan yang
16

terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan pada sistem pendingin mesin

Toyota Kijang Seri 5 K adalah pompa setrifugal. Pompa ini digerakan oleh mesin

dengan bantuan tali kipas dan puli. Agar dapat mengalirkan air pendingin sesuai

dengan operasi mesin.

e. Jaket Air

Gambar 10. Penampang jaket air


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 56))

Jaket air berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin, saat

konveksi atau perambatan dari panas yang ditimbulkan saat pembakaran

merambat menuju air pendingin. Jaket air terdiri dari selubung / pembungkus

terluar, silinder, dan ruang pembakaran. Ruangan antara jaket air kiri dengan

silinder ruang bakar dan selubung merupakan ruang air tempat panas
17

dikonveksikan. Ruang jaket air diperluas untuk menyebarkan bagian logam yang

terpanas dari mesin seperti dudukan katup.

f. Kipas Radiator

Kipas biasanya digerakan oleh tali yang sama dengan tali penggerak

alternator dan pompa penggerak. Tujuan pemasangan kipas adalah untuk

mempercepat pendinginan air didalam radiator dengan jalan memperbanyak udara

yang mengalir melalui radiator terutama saat putaran idle dan saat berjalan

lambat.

Kipas pendingin pendingin yang digunakan pada Toyota Kijng Seri 5 K

adalah tipe kopling fluida, jadi pada kipas tersebut terdapat fluida yang berfungsi

sebagai pemicu panas saat radiator mulai panas agar bimetal pada kipas memuai

dan mengikat kipas supaya berputar menurut putaran mesin.

Gambar 11. Kipas radiator


(Sumber : Internet)
18

Kipas pendingin (cooling fan) pada Toyota Kijang Seri 5 K digerakan oleh

puli yang dihubungkan langsung ke puli poros engkol (crank saft) melalui

bantuan fan belt.

g. Termostat

Gambar 12. Termostat

Termostat berfungsi untuk mempercepat suhu kerja mesin mencapai suhu

kerja yang ideal. Pada Toyota Kijang Seri 5 K Termostat yang digunakan adalah

tipe Wax Pellet dengan jiggle valve, membuka penuh pada suhu 800 C.

Jenis – jenis termostat :

1. Jenis bellows

Tipe ini digunakan dalam beberapa mesin pendinginan dengan

udara untuk mengoprasikan katup aliran udara.

2. Jenis wax
19

Tipe ini digunakan dalam tekanan air pendinginan mesin, ini

mungkin sebuah katup kupu – kupu, umumnya diletakan dalam

ruang kecil dibaut pada kepala silinder. Tingkat temperatur

berjarak antara 76o C dan 94o C.

h. Switch Temperatur

Switch Temperatur berfungsi untuk memantau suhu kerja mesin saat

mesin bekerja, sehingga pengendara dapat memantau suhu kerja mesin dari dalam

kendaraan dengan melihat jarum temperatur. Biasanya jarum penunjuk temperatur

terdapat pada dasboard kendaraan atau dekat dengan spedometer.

i. Selang Radiator

Gambar13. Selang-selang karet pada sistem pendingin air.


(Sumber : Internet)
20

Selang karet membuat hubungan yang fleksibel antara mesin dan radiator

atau komponen lainnya, seperti pemanas, AC dan lain-lain. Berikut adalah nama

dari bermacam-macam selang sistem pendingin air :

a. Selang radiator atas

Selang radiator atas menghubungkan bagian teratas dari

radiator ke pengeluar (outlet) ruang jaket air dan menyalurkan air

panas dari mesin ke radiator untuk didinginkan.

b. Selang radiator bawah

Selang radiator bawah menghubungkan bagian radiator

terbawah ke saluran masuk pompa air dan menyalurkan air hangat dari

radiator ke mesin.

c. Selang bypass

Selang bypass menghubungkan bagian lebih rendah pada

ruang termostat ke sisi jalan masuk pompa air dan menyediakan

sirkulasi ke pompa ketika termostat tertutup.

j. Sumbat Penutup

Gambar 14. Jenis dan lokasi penyumbat lubang


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 65)
21

Selama penuangan ke blok mesin, silinder mesin, dan kepala silinder,

perlu untuk memberikan lubang dalam dua bagian besar. Lubang terletak pada

dinding terluar kantong air. Oleh karena itu, lubang harus disumbat. Sumbat atau

lubang jaket air dalam blok mesin dan kepala silinder. Penyumbat dipasang

dengan erat dalam masing-masing lubang bersama dengan sil/penguat yang cocok

dan efektif yang membentuk sebuah perapat air.

Berikut ini adalah jenis-jenis penyumbat lubang :

1. Kap berbentuk langsung lebih besar dari lubang.

2. Cakram atau disk bentuknya cembung langsing dan diameternya lebih

kecil dari lubang.

3. Uliran/sekrup jenis yang lain ditemukan dalam beberapa mesin diesel dan

mesin alat berat disekrupkan dalam lubang.


22

2. Cara Kerja Komponen Sistem Pendingin Air

a. Radiator

Gambar 15. Cara kerja radiator


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 64)

Aspek yang paling penting dalam pengoprasian radiator adalah bagaimana

air didinginkan, alirannya lebih rapat dan turun (drop) dikarenakan gaya grafitasi.

Rangkaian ini menyebabkan gerakan berputar (bersirkulasi) yang disebut

thermosphan action.

Cara kerja radiator :

1) Air panas dari jaket air masuk melewati selang bagian atas menuju

tangki atas radiator.


23

2) Air berpindah kebagian bawah melewati tube (inti) radiator sehingga

terjadi perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah yang

disebabkan oleh tekanan pompa air yang menyebabkan perubahan

berat jenis.

3) Air yang melewati tube, panasnya akan diredam / diserap melalui

dinding tube / pipa inti radiator dan rusuk pendingin.

4) Waktu yang sama, udara ditekan melalui tube dan rusuk oleh gerakan

maju kendaraan dan kipas angin.

5) Saat udara didinginkan oleh dinding tube dan rusuk pendingin, panas

disemburkan keudara luar.

6) Air hangat tinggal ditangki bawah radiator dan masuk ke saluran

pompa air.

7) Kemudian dari tangki bawah radiator air dihisap oleh pompa radiator

melewati selang bagian bawah kemudian di sirkulasikan oleh pompa

air untuk mendinginkan bagian mesin (jaket air).

b. Tutup Radiator

Cara kerja tutup radiator terdiri atas dua tahap :

1) Pengontrolan berdasarkan kenaikan tekanan.

Pengontrolan sejumblah tekanan yang terjadi pada sistem

pendingin, tutup radiator disatukan dengan klep relief penekan, dengan

sebuah pegas yang dibebani. Cara kerja klep tersebut sebagai berikut :
24

Gambar 16. Klep relief penekan


(Sumber : Internet)

Air memuai bila dipanaskan, panas akibat pembakaran

menyebabkan pengembangan. Pengembangan atau ekspansi ini mereduksi

volume (memperkecil volume dari udara atau tekanan air pada bagian atas

radiator), untuk tekanan tertentu, katup akan terbuka karena tekanan pegas

dan pada tekanan ideal katup akan tetutup oleh pegas selanjutnya tekanan

akan kembali pada nilai tetentu jika air telah panas.

2) Pengontrolan berdasarkan penurunan tekanan

Mesin posisi off, air yang bada disistem pendingin akan menjadi

dingin dan tekanan menurun. Jika tekanan udara luar menurun, sistem

akan menutup, jika tekanan menurun dibawah tekanan udara luar, suatu

kefakuman akan terjadi disistem. Selanjutnya katup akan terbuka hingga

menekan pegas, udara akan melimpah/ keluar ke dalam radiator dan botol

pelimpah. Sebaliknya jika tekanan disistem pendingin sama dengan

tekanan atmosfer, pegas menutup katup.


25

Gambar 17. Klep relief vakum


(Sumber : Internet)

c. Botol Pelimpah (reservoir)

Prinsip kerja botol pelimpah adalah berdasarkan cara kerja radiator,

apabila mencapai suhu kerja mesin, air akan bersirkulasi melalui tutup radiator.

Air yang berada dalam siklus dengan suhu tinggi akan membuka klep pada tutup

radiator sehingga air akan mengalir ke botol pelimpah. Waktu suhu mesin mulai

berkurang, tekanan yang berada dalam tutup radiator menjadi lebih rendah

sehingga terjadi kevakuman dan mengakibatkan air yang berada dalam botol

pelimpah akan terhisap ke dalam radiator.

d. Pompa Air

Gambar 18. Cara kerja pompa air


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 49)
26

Sesuai dengan posisinya saat mesin distart maka :

1) Kipas pompa berputar kira-kira sesuai putaran mesin karena pompa air

digerakan poros engkol melalui perantara puli dan belt.

2) Putaran tenaga kipas dari air mengalir kepusatnya / tengah.

3) Tekanan air disisi pompa mengakibatkan tekanan rendah pada pusatnya.

4) Tekanan rendah akan melewati saluran masuk, itu akan mengakibatkan

perbedaan tekanan saluran masuk pompa dan pusat dari kipas.

5) Termostat membuka dan air akan bersirkulasi dari mesin ke radiator, air

dari radiator ke pompa masuk melalui saluran dari kipas, akhirnya tekanan

tersebut akan ke mesin.

6) Sesuai tekanan mesin, pompa akan memberikan tekanan yang

menyebabkan air mengalir.

e. Jaket Air

Gambar 19. Jaket air


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 46)
27

Jaket air adalah tempat bersirkulasinya air pendingin saat sistem pendingin

mulai bekerja, panas merambat secara konveksi dari hasil pembakaran menuju ke

air pendingin kemudian dari air pendingin panas tersebut dialirkan ke radiator

guna didinginkan. Panas dari air pendingin merambat ke pipa - pipa radiator

secara konveksi, kemudian panas dari dalam pipa radiator merambat ke pipa

bagian luar radiator secara konduksi dan merambat lagi ke sirip – sirip radiator

yang kemudian didinginkan.

f. Kipas Radiator

Gambar 20. Cara kerja kipas radiator

Kerjanya kipas digerakan belt penggerak yang dihubungkan dengan mesin.

Prinsip kerjanya yaitu berputar bersama mesin dengan tujuan untuk mempercepat

aliran udara supaya mendinginkan air radiator setelah bersirkulasi


28

g. Termostat

Gambar 21. Termostat tipe wax pellet

Cara kerja termostat adalah apabila tabung metal di sekeliling selubung

fleksibel dimasukkan piston tirus. Selanjutnya termostat yang telah panas atau

termostat tersebut terkena panasnya air. Akan mengembang dan menekan

selubung sehingga menjalankan piston tirus (lilin) ke luar dan selanjutnya akan

menutup katupnya. Penyebabnya adalah pemuaian lilin tersebut mampu menekan

tahan pegas pada termostat tersebut yang kemudian katup akan tertekan dan

membuka, pegas kembali jika dikompresikan.

h. Switch Temperatur

Unit pengukur ini digunakan dengan sebuah lampu dan mempunyai satu

unit kontak. Satu unit kontak dipasang pada sebuah logam tipis (bilah tipis) dari

bimetal (dua buah logam yang berbeda titik didihnya) dan yang lainnya pada bodi

alat pengukur. Logam tipis / lempengan bimetal diisolasi pada bodinya dan

dilengkapi sebuah penghubung, kabel LT dari lampu.


29

1. Sebuah kontak akan terbuka jika air menjadi dingin sehingga

menyebabkan rangkaian / sirkuit kelistrikan akan terbuka dan masa

kembali ke lampu. Jika penyalaan (ignition) di On kan maka lampu

tidak akan menyala.

2. Jika air telah panas, bimetal mulai membengkok dan terdapat celah

pada kontak.

3. Pada waktu menyetel temperature, pada umumnya dibawah titik didih

sistem pendingin, kontak akan menutup.

4. Lampu akan menyala , sirkuit akan tersambung dan memberi

peringatan pada pengemudi bahwa mesin terlalu panas.

D. Kerusakan pada Sistem Pendingin Mesin

1. Proses Pengamatan

Proses pengamatan dilakukan sesuai petunjuk perawatan. Proses

pengamatan terhadap komponen-komponen pendingin mesin dan

operasional mesin :

a. Memeriksa kebocoran radiator

1) Mengisi radiator dengan air sampai penuh.

2) Pasang radiator cup tester ke mulut pengisi radiator.

3) Pompa analiser sampai tekanan 30 lbh/in2.

4) Memeriksa kebocoran dengan melihat jarum pada alat analiser.

Jika posisi jarum turun (tekanan drop) maka radiator bocor.


30

Gambar 22. Mengetes radiator.


(Sumber : Buku reprasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 60)

b. Memeriksa tutup radiator

Pemeriksaan tutup radiator yaitu dengan mengamati kondisi

fisiknya apakah tersumbat salurannya atau terjadi karatan untuk lebih

telitinya dengan alat analiser.

1) Melepas tutup radiator dari radiator.

2) Pasang radiator cap tester.

3) Memompa testernya pada tekanan 30 lbh/in2 sambil mengamati

jarum petunjuknya sebagai indikator rusak tidaknya tutup radiator.

Gambar 23. Mengetes tutup radiator


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 58)
31

c. Memeriksa botol pelimpah

1) Periksa radiator dan botol pelimpah pada level permukaan dingin.

2) Pasang tutup radiator.

3) Tempatkan sebuah bak yang bersih dibawah saluran penguras.

Gambar 24. Mengetes sistem botol pelimpah


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 62)

d. Memeriksa termostat

1) Lepas termostat dari mesin.

2) Menggantung termostat dengan kawat pada sebuah bejana yang

berisi air.

3) Panaskan air dan perhatikan apakah katup termostat bisa membuka

kemudian catat berapa temperatur katup mulai membuka sampai

membuka penuh.

Gambar 25. Melepas dan mengetes kondisi termostat


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 62)
32

e. Memeriksa saluran dan klem penjepit

1) Melepas selang dan klem.

2) Periksa keadaan selang dengan teliti.

3) Periksa penjepit dari ulir yang rusak, korosi atau kerusakan

lainnya.

4) Pemasangan kembali selang dan klem penjepit.

Gambar 26. Melepas dan memasang selang serta penjepitnya.


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 62)

f. Memeriksa pompa air

1) Memeriksa rakitan pompa air dari mesin.

2) Memeriksa keadaan paking pada pompa air apakah terjadi

keboran.

3) Memeriksa keadaan bantalan pompa air dengan melakukan

pembongkaran.

4) Memeriksa seal – seal pompa dengan mengamati keadaan seal

setelah dilakukan pembongkaran pompa air.


33

Gambar 27. Memeriksa pompa


(Sumber : Buku reparasi sistem pendingin mesin mobil, 1999 : 82)

g. Memeriksa air pendingin

1) Memanaskan mesin beberapa saat.

2) Bukalah tutup radiator pelan-pelan.

3) Periksalah permukaan air pendingin yang ada di radiator dan botol

pelimpah.

4) Periksalah keadaan air pendingin dari kotoran.

Pemeriksaan operasional mesin dilakukan dengan mengamati

kejanggalan-kejanggalan pada kinerja sistem pendingin pada waktu sistem

bekerja.

2. Kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin mesin

Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan beberapa gejala

kerusakan akibat tidak maksimalnya keadaan komponen sistem

pendinginan. Hasil pengamatan antara lain :

1. Suhu mesin tinggi (overheating).


2. Terdapat bunyi pada sistem pendingin.
3. Air pendingin cepat habis.
4. Suhu mesin melebihi garis tengah pada skala suhu.
34

3. Pembahasan kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin

dan cara mengatasinya

Setelah melakukan pengamatan dilapangan serta dari analisa

penulis, didapat gejala-gejala kerusakan yang sering terjadi pada sistem

pendingin. Dari beberapa kerusakan yang sering terjadi berdasarkan

pengalaman di lapangan (hasil pengamatan) dan bagaimana mengatasinya.

a. Suhu mesin tinggi diatas rata-rata (Overheating)

Terjadinya overheating dapat diamati pada temperatur

operasi kerja mesin yang selalu tinggi. Secara prinsip penyebab deari

overheating ditinjau dari sistem pendinginannya adalah aliran dari air

pendingin dan udara pada radiator yang mengalami gangguan yang

disebabkan oleh :

1) Radiator tersumbat dan terjadi kebocoran.

2) Tutup radiator rusak.

3) Katup termostat rusak.

4) Gasket pompa air bocor/Pompa air bocor.

5) Kekurangan air pendingin.

6) Tali kipas kendur dan basah terkena minyak.

Cara mengatasi :

1) Radiator tersumbat dan terjadi kebocoran diatasi dengan

memperbaiki (kerak) radiator dan mengelas kebocoran yang

terjadi.
35

2) Tutup radiator rusak diganti.

3) Katup termostat macet diatasi dengan mengganti termostat yang

baru.

4) Gasket pompa air yang bocor harus diganti dengan yang baru dan

pemasangannya diberi sealer supaya rapat.

5) Kekurangan air pendingin diatasi dengan menambah volume air

pendingin sampai penuh dalam keadaan mesin hidup dan pada

botol pelimpah sampai batas maksimumnya.

6) Tali kipas yang kendur bisa distel untuk tali kipas yang basah oleh

minyak sebaiknya diganti.

4. Terdapat bunyi pada sistem pendingin

Bunyi yang tidak lazim pada sistem pendingin dapat diperiksa dari

sumber bunyi tersebut. Penyebab bunyi itu setelah diamati adalah :

1) Bantalan pompa rusak.

2) Daun kipas pompa yang lomggar dan bengkok.

Cara mengatasi :

1) Bantalan pompa yang rusak diganti dengan bantalan pompa yang

baru.

2) Daun pompa longgar dan bengkok diganti satu unit.

5. Air pendingin cepat habis

Syarat dari sistem pendinginan dengan air yang paling penting

adalah bahwa volume air pendingin harus selalu penuh didalam sistem.

Setelah diamati penyebab air cepat habis adalah :


36

1) Radiator bocor.

2) Selang yang longgar dan rusak.

3) Gasket pompa air bocor.

4) Gasket kepala silinder bocor.

Cara mengatasi :

1) Radiator bocor diatasi dengan mengelas pada kebocoran.

2) Selang longgar, rusak dan bocor diganti dengan yang baru.

3) Gasket pada pompa air diganti dengan yang baru.

4) Gasket kepala silinder diganti dan pemasangannya diberi sealer

agar rapat.

6. Suhu mesin melebihi garis tengah pada skala suhu

Suhu yang normal adalah dibawah skala suhu, jika melebihi skala

suhu itu merupakan gangguan yang harus diatasi. Pada kerja mesin normal

gejala itu penyebabnya adalah :

1) Sirip radiator kotor sehingga pendinginan oleh kipas kurang baik.

2) Selang tersumbat menyebabkan sirkulasi air tidak lancar.

3) Putaran kipas radiator terganggu.

Cara mengatasi :

1) Sirip radiator kotor dibersihkan (diservice).

2) Selang tersumbat diatasi dengan membersihkannya atau lebih

baiknya diganti dengan selang yang baru.

3) Putaran kipas terganggu, setelah diperiksa ternyata bearing pada

pompa air rusak solusinya diganti rakitan bearing.


37

Tabel 1. Kerusakan Pada Sistem Pendinginan

No Gejala kerusakan Penyebab Cara mengatasi

1. Suhu mesin tinggi a. Radiator mampet dan a. Membersihkan kotoran

(overheating). terjadi kebocoran. yang menyumbat dan

mengelas bagian yang

bocor.

b. Tutup radiator rusak. b. Ganti tutup radiator.

c. Katup termostat c. Ganti termostat.

macet.

d. Gasket pompa air d. Ganti gasket pompa air

bocor. dan perbaiki bagian

yang rusak.

e. Kekurangan air e. Tambah air pendingin.

pendingin.

f. Tali kipas kendur dan f. Stel kekencangan tali

basah terkena kipas atau ganti yang

minyak. baru.

2. Terdapat bunyi a. Bantalan pompa a. Ganti bantalan pompa

pada sistem rusak. air.

pendingin. b. Daun kipas pompa b. Ganti daun kipas pompa.

longgar dan bengkok.

3. Air pendingin a. Radiator bocor. a. Perbaiki radiator

cepat habis. dengan mengelas


38

bagian yang bocor.

b. Selang longgar dan b. Ganti klem penjepit dan

rusak. selang yang rusak.

c. Gasket pompa air c. Ganti gasket pompa air.

bocor.

d. Gasket kepala silinder d. Ganti gasket kepala

bocor. silinder.

4. Suhu mesin a. Sirip radiator kotor. a. Bersihkan sirip radiator

melebihi garis atau serviskan radiator

tengah pada skala ke bengkel radiator.

suhu. b. Selang tersumbat. b. Bersihkan selang atau

ganti selang yang baru.

c. Putaran kipas tida c. Ganti bearing pompa

lancar. air.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian diatas yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pendinginan pada motor bakar berfungsi untuk menurunkan

temperatur dari mesin sehingga mesin dapat bekerja secara optimal.

Sistem pendingin pada Mesin Toyota Kijang Seri 5 K Menggunakan

sistem pendingin air. Komponen sistem pendingin yang utama adalah :

Radiator, Pompa air, Jaket air, Sumbat penutup lubang, Termostat, Kipas

Radiator, Selang dan Klem penjepit, Botol pelimpah, Coolant dan Air

pendingin.

2. Proses sirkulasi pendinginan mesin berlangsung selama mobil berjalan

dengan mensirkulasikan air sebagai media pendingin ke bagian-bagian

yang memerlukan pendinginan atau heater yang memanfaatkan sisa panas

sistem pendinginan. Proses sirkulasinya air dipaksa dengan pompa jenis

sentrifugal.

3. Gangguan-gangguan pada sistem pendingin diantaranya adalah suhu mesin

terlalu tinggi (over heating), penyebabnya adalah kekurangan air

pendingin. Cara mengatasinya yaitu dengan menambah air pendingin,

pompa air rusak cari kerusakan yang terjadi pada pompa, kemudian

perbaiki apabila tidak bisa ganti pompa air, radiator tersumbat bersihkan

39
40

kotoran-kotoran yang menempel pada pipa-pipa air radiator, inti radiator

dan kemungkinan sirip-sirip pendingin sudah banyak yang rusak.

B. Saran

1. Melakukan pengecekan sistem pendingin pada mobil secara berkkala,

karena sistem pendinginan mempunyai peranan yang sangat penting untuk

mempertahankan temperatur mesin. Antara lain : (a) Periksa air

pendingin, (b) Periksa saluran sistem pendingin, (c) Periksa komponen

sistem pendingin, dan komponen lainnya.

2. Melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen sistem

pendinginan pada mobil terhadap gejala kerusakan sedini mungkin.

3. Cek selalu volume air pendingin di radiator dan pengisian air pendingin

gunakanlah air yang bersih kalau perlu gunakan coolant.

Anda mungkin juga menyukai