Anda di halaman 1dari 8

final-drive

overhaul
1.Planetary gear set / system

Suatu mekanisme yang terdiri dari sun gear, ring gear dan planetary pinion yang duduk pada
planetary carrier. Mekanisme ini berfungsi untuk mereduksi putaran dan terkadang juga merubah
arah putaran outputnya.

2.Sun gear

Bagian dari system planetary gear, yang terletak dibagian tengah gear set dan biasanya berfungsi
sebagai input putaran.

3.Planetary carrier

Bagian dari system planetary gear, sebagai dudukan planetary pinion.

4.Planetary pinion

Bagian dari system planetary gear, yang duduk pada planetary carrier, sisi dalam planetary
pinion berhubungan dengan sun gear, dan sisi luarnya berhubungan dengan ring gear.

5.Ring gear

Bagian dari system planetary gear, yang terletak pada bagian paling luar gear set, yang
berhubungan dengan planetary pinion, biasanya menjadi satu dengan case, atau hub sprocket.

6.Sprocket hub

Bagian final drive tempat kedudukan (teeth) sprocket untuk memutar track link

7.Floating seal

Seal yang mempunyai konstruksi terdiri dari dua buah o-ring dan dua buah ring baja yang saling
bergesekan pada bidang kontak yang rata, sehingga mempunyai daya sekat yang kuat dan
mampu mencegah kotoran tanah masuk kedalam final drive case. Dan tentu saja untuk mencegah
kebocoran oli final drive keluar.

8.Tapper roller bearing


Bearing yang rollernya berbentuk cone (kerucut), dan biasanya digunakan untuk Tapper bearing,
pada penggunaanya dipasang secara berpasangan dan bertolak belakang.

9.Cylinder roller bearing

Bearing yang rollernya berbentuk silinder

10.Spherical bearing

Bearing yang inner racenya dapat bergerak bebas arah vertikal dan horizontal terhadap outer
racenya, sehingga lebih fleksible dan mengurangi terjadinya torsional force.

11.Drain plug

Plug yang berfungsi untuk membuang oli dari dalam case, dan biasanya pada bagian ujungnya
terdapat magnet agar gram logam dapat menempel. (memudahkan pengecheckan dan mendeteksi
keausan pada komponen final drive.

12.Oil level plug

Plug yang dibuka untuk mengecheck level oli dalam case final drive.

13.Breather

Untuk membebaskan pressure yang timbul karena panas, ke udara luar dan mencegah terjadinya
kevakuman dalam final drive.

14.Thrust washer

Washer dengan  material lebih lunak yang dipasang diantara cover dan sun gear atau shaft,
sehingga endplaynya standard.

II.TECHNICAL TERMINOLOGI

1.Single reduction

Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur gear) yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan satu tingkat perbandingan.

2.Double reduction

Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur gear) yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan dua tingkat perbandingan.

3.Backlash
Clearance antara dua buah teeth gear yang saling berhubungan.

4.Gear ratio

Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan jumlah teeth gear drive.

5.Pre Load

Beban awal yang sengaja diberikan untuk menentukan clearance antara inner dan outer race pada
cone (taper) bearing.

6.Splash type lubrication

Pelumasan gear dan bearing dengan memanfaatkan putaran gear, sehingga bagian teeth gear
yang terendam oli  akan membawa dan memercikkan oli ke komponen dibagian atas yang
memerlukan pelumasan.

7.Press Fit

Suaian sesak pada saat pemasangan satu part kedalam part lainnnya.

8.Shrinking Fit

Metode pemasangan Press fit, dengan cara menyusutkan atau memuaikan part.

9.Flushing

Membersihkan kandungan material asing atau kontaminan di dalam sistem (fluida).

10.Casting notch

Suatu tanda yang dicetak pada housing dengan tujuan untuk mempermudah pemasangan,
pemeriksaan suatu system atau komponen.

11.Coating material

Bahan (liquid) yang dioleskan pada permukaan komponen sebagai pelapis untuk mencegah
kebocoran, perekat, anti karat, dsb, (Adhessive, gasket sealant, lubricant, grease) contoh :
Loctite, dsb.

12.Chipping

Kerusakan yang terjadi pada permukaan komponen yang disebabkan benturan sehingga rompal.

13.Scratch
Kerusakan pada permukaan komponen berupa baret atau goresan yang biasanya memanjang
yang disebabkan gesekan yang berlebihan atau ada material asing yang terjepit diantara dua
komponen yang bergerak.

14. Bending

Kebengkokan suatu shaft terhadap garis tengahnya, yang disebabkan tidak meratanya beban
terhadap tumpuan shaft, atau adanya beban abnormal yang berlebihan.

15.Discoloration

Perubahan warna yang terjadi pada komponen yang disebabkan overheat dan overload.

16.Roundness

Kebulatan suatu shaft yang ditentukan oleh pengukuran X – Y pada penampang melintang.

17.Alignment of planetary gear

Kelurusan titik pusat antara sun gear pada semua planetary gear set yang ada sesuai type unit.

18.Torque squence

Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar mendapatkan kerapatan
yang merata.

19.Three/four hollows of carrier final drive

Jumlah planetary pinion atau shaftnya pada planetary carrier

20.Axial play / endplay

Gerak bebas suatu komponen searah garis tengah.

21.Rotating torque

Metode yang digunakan untuk menentukan clearance antara inner dan outer race pada cone
(taper) bearing.

22.Standard size

Ukuran akhir dari suatu komponen yang masih baru atau yang sudah direpair

23.Repair limit
Batas ukuran dari suatu komponen yang mengalami perubahan ukuran karena keausan, jika telah
mencapai repair limit, maka komponen harus diganti agar komponen masih dapat direpair.

24.Tolerance

Batas penyimpangan atau perbedaan ukuran yang diijinkan dari ukuran yang direncanakan, dan
tolerance dituliskan berupa angka kecil dibelakang angka Nominal

25.Standard clearance

Celah bebas atau kerenggangan antara dua komponen, sesuai dengan besar tolerancenya, sehinga
nilai standard clearance bervariasi dalam range minimal dan maksimal.

Remove install final drive


1.Air bleeding plug (PC)

Plug yang dipasang pada housing atau return pipe circuit travel motor dan dibuka untuk
membuang angin yang terjebak didalam  travel motor setelah pekerjaan service atau repair
motor, ganti hose dsb, mencegah terjadinya cavitasi pada cylinder barrel piston motor.

2.Oil level plug

Plug yang dibuka untuk mengecheck level oli dalam case final drive.

3.Center swivel joint / rotary distributor / rotary joint

Suatu komponen yang dipasang pada upper structure yang terdiri housing cylinder dan shaft, dan
mempunyai beberapa port oli yang tidak saling berhubungan. Jumlah port oli pada housing
biasanya sama dengan port oli pada shaft. Housing diikat dan berputar bersama dengan upper
structure sedangkan shaft diikat dan berputar bersama dengana lower structure, sehingga flow oli
dari upper structure melalui port oli tersebut dan dapat menuju ke lower structure dan sebaliknya.

4.Final drive

Suatu susunan mekanisme gear (planetary gear system dan atau spur gear) yang mereduksi input
putaran dari travel motor (Excavator, Drilling) atau steering brake clutch (Buldozer), dan
meneruskan putaran ke sprocket hub, sehingga track berputar dan unit dapat berjalan.

5.Travel motor (Excavator, Drilling)

Suatu komponen yang dipasang pada final drive sebagai input putarannya. Piston motor type
akan merubah flow oli (tenaga hydraulis) dari control valve/pump menjadi putaran (tenaga
mekanis). Swash-plate piston motor atau bent-axis piston motor adalah type yang biasa
digunakan.
6.Safety Valve (Excavator, Drilling)

Suatu pressure valve yang dipasang pada travel motor, karena setting pressurenya lebih tinggi
dari main relief maka hanya akan bekerja saat terjadi beban dari luar untuk mencegah  terjadinya
kenaikan pressure abnormal, misal pada saat unit dihentikan dari posisi travel, gaya inertia yang
terjadi akan menyebabkan motor diputar oleh final drive, sedangkan spool control valve sudah
posisi netral.

7.Travel lever & linkage (Excavator)

Travel lever dapat dioperasikan dengan tangan (menarik atau mendorongnya) atau dengan
menginjaknya, saat travel lever digerakkan, maka PPC valve dibawahnya akan bekerja untuk
mengalirkan pilot pressure ke spool control valve travel, sehingga unit dapat travel maju,
mundur, lurus, ataupun belok sesuai dengan pergerakkan travel lever.

8.Travel Motor Brake (Excavator)

Suatu susunan disc dan plate yang dipasang pada travel motor dan digunakan sebagai travel
motor brake (parking), disc yang mempunyai inner  teeth dihubungkan dengan shaft motor atau
cylinder barrel motor, sehingga akan berputar bersama motor, sedangkan plate yang mempunyai
outer teeth dihubungkan dengan housing. Saat unit travel, pressure oli bekerja pada piston dan
mampu mengalahkan tension spring, sehingga disc dan plate menjadi disengagged, sedangkan
saat unit tidak travel, tension spring akan mengengaggedkan disc plate untuk mencegah
pergerakan travel unit yang tidak diinginkan. (sebagai parking brake)

9.Planetary gear set / system

Suatu mekanisme yang terdiri dari sun gear, ring gear dan planetary pinion yang duduk pada
planetary carrier. Mekanisme ini berfungsi untuk mereduksi putaran dan terkadang juga merubah
arah putaran outputnya.

10.Wear Guard

Plate baja yang dipasang pada bagian bawah case final drive dan berfungsi mencegah keausan
pada case final drive. Karena saat unit travel, tanah yang menumpuk pada track shoe akan ikut
berputar, sehingga akan menggesek bagian bawah case final drive, dan akan menimbulkan
keausan.

11.Sprocket

Suatu komponen yang dipasang pada hub final drive sebagai output putarannya Sprocket
mempunyai teeth yang dihubungkan dengan bushing pin track link. Sehingga saat final drive
berputar, sprocket akan memutarkan track link dan unit dapat travel maju atau mundur
tergantung arah putaran sesuai yang diinginkan operator.

II.TECHNICAL TERMINOLOGI
1.Single reduction

Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur gear) yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan satu tingkat perbandingan.

2.Double reduction

Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system dan atau spur gear) yang bertujuan
untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan dua tingkat perbandingan.

3.Gear ratio

Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan jumlah teeth gear drive.

4.Abnormal noise

Keabnormalan suara pada final drive saat berputar, yang dapat disebabkan keausan abnormal
atau berlebihan, pelumasan  komponen kurang, teeth contact, backlash dan preload tidak tepat
dsb.

5.Dismounting

Pelepasan komponen dari unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual
ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.

6.Mounting

Pemasangan komponen pada unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual
ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.

7.Bleeding air (excavator & drilling)

Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam motor setelah pekerjaan service atau repair
pump, ganti hose dsb, sehingga tidak terjadi cavitasi pada cylinder barrel piston motor.

8.Travel  Deviation (excavator & drilling)

Terjadi penyimpangan arah travel (belok dengan sendirinya) saat unit dijalankan maju atau
mundur lurus, yang  terjadi karena terdapat perbedaan putaran pada kedua sisi kanan dan kiri
track link. Hal ini dapat disebabkan dari factor mekanikal : jumlah track link berbeda (sudah
pernah dipotong pada satu sisi) atau kekencangan track link kedua sisi tidak sama, sedangkan
factor hydraulic disebabkan adanya perbedaan jumlah flow oli yang memutar travel motor
karena misadjustment salah satu linkage travel, pilot pressure control pump lebih besar salah satu
sisi, salah satu pump atau travel motor internal leakagenya besar, atau terjadi kebocoran pada
swivel joint, dsb.
9.Marking of component (tracing)

Tanda yang diberikan pada suatu komponen untuk mempermudah pemasangan kembali
(pemberian tanda pada hose) dan mencegah pekerjaan berulang (pemberian tanda pada kepala
bolt).

10.Flushing

Membersihkan kandungan material asing atau kontaminan di dalam sistem (fluida).

11.Torque squence

Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar mendapatkan kerapatan
yang merata.

Anda mungkin juga menyukai