Anda di halaman 1dari 48

LOGO

BASIC OVH HYDRAULIC SYSTEM


M A I N T E N A N CE CHART

10 Hrs (Daily)
PERIODIC INSPECTION
50 Hrs ( Weekly )
PERIODIC
MAINTENANCE
Predictive PERIODIC SERVICE Initial service
Maintenance
250 Hrs
MACH. INSPECTION
PROG (PPM, P2U, PAP, 500 Hrs
CONDISION PPB)
PREVENTIVE 1000 Hrs
BASE
MAINTENANCE MIDLIF SCHEDULE
MAINTENANCE
2000 Hrs
COUNTER MEASURE &
4000 Hrs
FACTORY
MODIFICATION

MAINTENANCE GENERAL REPAIR &


JOB COMPONEN OVERHAUL
RECONDITION
SCHEDULE
MACHINE GENERAL
RECONDITION
REPAIR &
CORRECTIVE ADJUSTMENT
MAINTENANCE
( Unscheduled ) BREAK DOWN
MAINTENANCE

2
Overhaul

Adalah proses pemeliharaan berjangka (Periodical Maintenance) untuk mere- majakan kondisi
komponen yang mengalami penurunan unjuk kerja dalam ku- run waktu tertentu yang sudah
direncanakan sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh pabrik atau dari perusahaan .
Pada dasarnya proses overhaul berjalan seperti diagram dibawah ini :

3
Perencanaan Overhaul

PERENCANAAN OVERHAUL
Sebelum pelaksanaan overhaul dilakukan, harus terlebih dahulu dipersiapkan / direncanakan hal hal
sebagai berikut :
1. Apa yang akan di overhaul
2. Hystorical data dari komponen yang akan di overhaul
3. Kapan waktu pelaksanaan nya
4. Dimana akan dikerjakan
5. Siapa yang akan mengerjakan
6. Special Tools
7. Equipment / alat Bantu
8. Spare parts
9. Consumable goods
10. Sarana lain

Perencanaan overhaul tersebut meliputi :


1. Perencanaan waktu
2. Perencanaan biaya
3. Perencanaan kualitas

4
Agar hasil overhaul dapat mencapai standar kualitas sesuai dengan kepuasan
customer, maka perlu adanya management overhaul.

Fungsi dari management overhaul tersebut untuk :


1. Planning (menyusun perencanaan)
2. Organizing (mengelola keperluan)
3. Actuating (melaksanakan & menggerakan)
4. Controlling (supervisi, & mengendalikan)

Yang di manage adalah sebagai berikut :


1. Kualitas (sesuai standar factory dan tidak ada gangguan)
2. Cost (tidak lebih mahal dari harga baru)
3. Lead time (sesuai jadwal yang direncakan bersama)

5
QUALITY JOB OVERHAUL

Prosedur Job Overhaul harus konsisten dijalankan agar hasil overhaul dapat
mencapai standar kualitas sesuai dengan kepuasan pemakai/customer .

QUALITY JOB OVERHAUL sbb :

6
QUALITY ASSURANCE

Untuk menjamin kualitas dari hasil overhaul, perlu dibuatkan panduan untuk
menuntun pelaksana overhaul agar bekerja sesuai dengan shop manual maupun
referensi yang ada dan mendokumentasikan semua aktifitas tersebut kedalam suatu
form recording yang dinamakan Form QA ( Quality Assurance )

Untuk QA form yang digunakan Comex saat ini ada 8 QA, yaitu :

Form QA OVH di mulai dari QA1 - QA8


• QA1 : RECIEVING INSPECTION
• QA2 : DISASSEMBLING
• QA3 : INSPECTION & MEASURING
• QA4 : FABRICATION REQUEST &
RECOMENDED PART
• QA5 : ASSEMBLING
• QA6 : PERFORMANCE TEST
• QA7 : FINAL CHECK & PAINTING
• QA8 : DELIVERY INSPECTION

7
QA 1

1. QA1 digunakan untuk aktifitas ‘Receiving inspection’


yaitu proses pengecekan kondisi komponen saat di terima
Comex shop, sebelum dilakukan pembongkaran. Tujuan dari
pengecekan tersebut adalah untuk mengetahui kelengkapan dari
komponen dan untuk mengetahui kondisi kerusakan bagian luar
komponen tersebut. Critical Poin :
 Kelengkapan Componen.
 Keretakan ( Crack )
 Keausan ( Worm )
 Kebengkokan ( Bend )
 Penyok ( Dent ) , dll

Componen In : C/ Valve

Componen In : Steering Cyl

Form QA1 8
QA 1

Steering cyl HD 785-7

9
QA 2
2. QA 2 digunakan untuk aktifitas ‘Disassembly’,
yaitu proses pembongkaran komponen dan semua
proses/ aktifitas pada Form QA 2 berpedoman pada
proses yang ada pada shop manual.

Critical Poin :
 Perhatikan Titik Jepit
 Berat komponen & Prosedure Lifting
 Penggunaan Power Tools :
> Power Torque Wrench , Jak PresTool
> Stand Repair Cyl
 Proses Disassembling Componen .
 Perhatikan Inner Parts :
> Crack, Worm , Scratch, Dent , dll
 Tidak membuat barang / componen cacat.
 Selalu mengaplikasikan R2m_A-B-S.
( min Radius 2 meter : Aman , Bersih & Selamat )

10
Washing & Cleaning

Proses Washing componen

Proses Cleaning componen dgn Grinding

Proses Cleaning dgn Sandblast

11
QA 3
3. QA3 Untuk aktifitas ‘Measuring / Parts Inspection &
Evaluation’,
Yaitu proses Inspection & pengukuran dimensi komponen /
parts yang mempunyai ukuran atau maintenance standard.
Dilakukan secara Visual maupun secara Measurement
Inspection.

Visual Inspection Critical Poin Visual Check :


 Parts/Comp harus bersih & kering
 Ketelitian & kejelian mata
 Crack ( Keretakan )
 Worm ( Kausan )
 Scratch ( Tergores / baret )
 Scuffing ( Lecet / terkelupas)
 Chipping ( Cuil-cuil )
 Pitting ( lubang kecil/bopeng )
 Penyok ( Dent )
 Discoloration, dll
Visual check dgn  Rusty ( Berkarat )
kaca pembesar  Tidak membuat barang cacat.
 Tidak meneruskan barang cacat.

12
QA 3 : Visual Inspection

Scuffing ( Lecet/Terkelupas ) Scratch ( Tergores / baret )

Dent ( penyok ) Carbonisation ( Tejadi ledakan/terbakar )


QA 3 : Visual Inspection

Spalling ( pecahan / rompal ) Pitting


( lubang korosi )

Pitting Corrosion
Scratch ( Tergores / baret ) ( lubang korosi ) Normal Wear
QA 3 : Visual Inspection

Abrasive Wear Adhesive Wear ( Pelumasan kurang ) Cavitation Wear

Abrasive Wear Normal Wear Residu Ash ( sisa abu/kerak karena Overheat )
Abrasive Wear
QA 3
3. QA3 Untuk aktifitas ‘Measuring / Parts Inspection &
Evaluation’,
Yaitu proses Inspection & pengukuran dimensi komponen /
parts yang mempunyai ukuran atau maintenance standard.
Dilakukan secara Visual maupun secara Measurement
Inspection.
Measurement Inspection Critical Poin Measurement Inspec :
 Pastikan alat ukur baik & standart
 Benar menggunakan alat ukur
 Ketelitian menggunakan alat ukur.

Proses Measurement

Coating Thicness Surface Tester Hardness Tester

16
QA 3 : Measurement
Pengecekan NDT (Non-Destructive Testing)

Dye Penetrant Testing

MPI Magnaflux ( Magnetic Particel Inspection )


Untuk mengetahui keretakan suatu komponen ,
Tanpa merusak komponen.
Dengan metode kemagnetan.
Bila terjadi keretakan maka akan terlihat garis
keretakan seperti terlihat pada gb di bawah.

17
QA 3 : Measurement
Out side micrometer
Untuk mengukur outer diameter
Ketelitian : 1/100 – 1/1000 = 0,01-0,001

Bore Gauge
Untuk mengukur iner diameter
Ketelitian : 1/100 = 0,01

Coating Thicness
( untuk mengetahui ketebalan Chrome )
Std : 30 -250 micron )
Actual : 120 micron

Surface Tester
( untuk mengetahui kekasaran permukaan / Rougnes )
Std : Max 0,2 micron
Actual : 0,12 micron

Hardness Tester
Untuk mengetahu kekerasa material > Chrome
Std : 50-65 HRC
Actual : 60 - 64 HRC

18
QA 3

Visual Inspection

Proses Measurement

Rod Cyl Repair to Vendor

Rod Cyl Re Use ( Normal Condition )


19
QA 3

Coating Thicness

Surface Tester

Data measurement Rod Cyl eks repair

Hardness Tester Rod Cyl setelah eks Repair Vendor


20
Mengapa Harus Re-Chrome

Alasan Mengapa Rod Cyl harus Re-Chrome :


1. Dimensi
2. Roundness ( Kebulatan )
3. Hardness ( Kekerasan )
4. Thicness ( Ketebalan )
5. Micro Crack.
6. Crosshatch Pattern ( Pola Garis Silang )
7. Roughness ( Kekasaran permukaan )

Alasan Mengapa tidak di rekomendasikan untuk “ Chrome on Chrom “ :


1. Terjadi Air Trap / bintik bintik pada Chrome
2. Terjadi Micro Crack

21
Penyebab Kerusakan
A. Penyebab utama kerusakan / kebocoran Komponen Hyd System :
1. Clearance yang tidak Standart.
2. Kontaninasi / debu , kotoran masuk ke system.

mengalami kebocoran kecil


atau adanya Adanya kebocoran besar dengan
kelembaban/basah. tumpahnya sejumlah besar oli
dan atau kerusakan berat pada
lapisan chrome/tergores atau
Scratches on Contact Surface yang di sebabkan oil Hyd
adanya bintik-bintik pada rod
terkontaminasi debu / kotoran
cylinder.

kerusakan kecil pada


lapisan chrome
/keausan/bintik-bintik pada Normal Wear
cylinder rod. Keausan terjadi sangat kecil

22
Penyebab Kerusakan
B. Sealing Force : Gaya Elastisitas sebuah Seal , yang di pengaruhi oleh :
1. Material Seal
2. Pressure
3. Ukuran / dimensi seal.

Contoh : Dimensi Seal :


200x180x50 Ukuran Sebenarnya >> 201x178x50
D : 200 : Diameter Outer Seal >> ada selisih 1 mm
d : 180 : Diameter Iner Seal >> ada selisih 2 mm
H : 50 : Tinggi Seal >> Tetap

# Selisih 1 -2 mm tersebut sebagai Interferency Clearance,


berfungsi untuk menciptakan Sealing Force.

Sering nya problem di lapangan : Reseal Cyl Hyd Lifetime nya pendek, salah satu di antaranya
penyebabnya ......... ( Interferency Clearance yang tidak standart >> Diameter Rod Cyl tdk Std )

# Lifetime Seal Idealnya tahan samapi 9000 jam .

# Mengapa Umur Componen pendek ....? Lihat di halaman 36

23
QA 4
QA4 Untuk proses Fabrikasi / Reapir
Componen & Recommended Part ‘’,
Proses ini dilakukan untuk permintaan Fabrikasi / reapir
dari Componen untuk di standarkan lagi. Dan Proses
Recomended Part di luar APL OVH / part additional .

Critical Poin :
 Ketelitian dalam std ukuran dan dimensi.
 Kejelasan Gb Comp Repair ( harus singkat dan jelas )
 Memastikan Tools measurement yang di pakai
Vendor ketelitianya sama dengan tool Pama.
 Membuat standart form untuk reapir Fabrikasi.
 Saat Recomended Part , Pastikan Part Book
sesuai dengan Model & SN unit, Qty, dll
Re Tube to Vendor  Tidak membuat barang cacat.
 Tidak meneruskan barang cacat

Rod Cyl Recrome to Vendor Form FR


24
QA 5
5. QA5 Untuk aktifitas ‘Assembling’,
Form QA 5 ( assembling ) ini adalah
sesuai dengan shop manual maupun service
news yang ada.

Proses Assembling

QA 5

25
QA 5
Critical Poin :
 Preparation yang tepat.:
Tools, QA, Shop Manual, Part Book dll
 Pastikan Part & Componen, standart & bersih.
( bebas dari oil, greas , debu , karat, dll )
 Lakukan Assembling sesui dengan QA
 Bila ragu segera informasi ke QA Captain & Pastikan komponen bersih
QA Officer APL OVH Cyl Hyd
 Perhatikan Titik Jepit & Prosedur Lifting
 Penggunaan Power Tools :
> Power Torque Wrench , Jak PresTool
> Stand Repair Cyl
 Selalu menerapakan 3 TMC :
Tidak menerima barang cacat
Tidak membuat barang cacat
Tidak meneruskan barang cacat.

Proses Assembling

Tools for Assembling Rubber Cover


26
Metode Torque Bolt

Metode Zigzag Tightening:


1. Rapatkan bolt sesuai no urut seperti Gb di atas / samping .
2. Kencangkan bolt dengan Torque 50% dari std Torque nya
3. Kencangkan bolt dengan Torque 750% dari std Torque nya
4. Kencangkan bolt dengan Torque 100% dari std Torque nya
5. Pastikan semua bolt di Torque 100% dari std Torquenya.

METODE PENGENCANGAN BOLT YANG BENAR UNTUK MENCEGAH KENDOR

1. Bersihkan semua debu, kotoran dan oli dari bolt dan female screw (atau lubang ulir nya, bila perlu di tap ) .
2. Gunakan bolt dengan panjamg yang sesuai. Jika bolt terlalu panjang, ia akan menyentuh dasar dari lubang ulir
sehingga tidak menahan komponen yang diikat. Jika terlalu pendek, ulir tidak cukup untuk menahan komponen
dan mengurangi kekuatannya. Panjang thread yang masuk kedalam lubang baut kira-kira 1 ½ dari diameter
thread nya.
3 .Kencangkan bolts and nuts pada bidang yang sama secara bergantian (silang) dengan urutan atas - bawah, kiri
dan kanan – sehingga daya yang diterima merata.
4. Saat assembling, kencangkan bolts dan nuts sesuai torque nya.
5. Saat mengencangkan bolts untuk komponen penting seperti main bearing cap dan connecting rod engine,
pengencangan dua kali lebih efektif. Jika bolt dikencangkan ulang setelah dikendorkan sekali, permukaannya
akan pas dan dapat dikencangkan dengan merata.

27
Spesifikasi Tools Impact

28
Standard Torque Bolt Komatsu

29
QA 6
6. QA6 digunakan untuk ‘Performance Test’,
Yaitu proses Test performance / proses Test
Bench ini dilakukan untuk mengetahui performance
dari hasil Overhaul baik itu compoennya : Engine &
TorqFlow Transmission, Hyddraulic Cyl ,dll
Performance Test meliputi :
 Test Pressure .
 Internal & External leak ,
baik pada posisi Extand
maupun Retract

Check External & Internal Leakage

Form QA 6 :Performance Test

Proses Performance Test


30
QA 6

Critical Poin :
 Perhatikan Titik Jepit
 Berat komponen & Prosedure Lifting
 Pastikan tidak ada internal & eksternal leak
 Pastikan Performance test sesuia QA 6.
 Selalu menerapakan 3 TMC :
Tidak menerima barang cacat
Tidak membuat barang cacat
Tidak meneruskan barang cacat.

Form QA 6 :Performance Test

Proses Performance Test Check External & Internal Leakage

31
QA 6
Form QA 6 :Performance Test

32
QA 7
7. QA7 digunakan untuk ‘Final Inspection’,
Yaitu proses pengecekan serta kompleted komponen,
setelah komponen tersebut selesai dilakukan performance test.
Pengecekan dan kompleted tersebut meliputi kelengkapan
komponen utama serta accesoriesnya termasuk qualitas dari
paintingnya.

Critical Poin :
 Memastikan kelengkapan komponen utama
( tidak ada yang belum di pasang )
 Memastikan dan melengkapi part accesories.
After Test bench to painting  Pastikan qualitas paintingnya.
 Selalu menerapakan 3 TMC :
Tidak menerima barang cacat
Tidak membuat barang cacat
Tidak meneruskan barang cacat.

Inspection pada Comp Control Valve


Inspection & Completed
Cyl Hyd

33
QA 8
8. QA8 digunakan untuk ‘Delivery Inspection’,
Yaitu proses pengecekan Componen dan
melengkapi dokumen sebelum komponen tersebut
dikirim ke warehouse atau dikirim ke job site .
Item pengecekan pada QA8 sama dengan item
pengecekan pada QA1.

Packing componen After proses QA8 Dokumen delivery Cyl Hyd


Componen RFU for Delivery

34
QA 8

Critical Poin :
 Pastikan Componen utama &
accesories nya lengkap.
 Pembuatan dokumen Delivery componen .
 Memastikan kelengkapan dokumen.
 Packing componen.
 Selalu menerapakan 3 TMC :
Tidak menerima barang cacat
Tidak membuat barang cacat
Tidak meneruskan barang cacat.

After proses QA8


Componen RFU for Delivery
Form QA8 Cyl Hyd
35
Oil Film-Clearance & Particle
Seberapa Besar
1/1000 mm = 0,001mm = 1 micron 1 Micron Itu???
Ketebalan Lapisan Film Hydrodynamic : +- 25 micron Talcumpow der
( 0,025 mm). 10m icrons
0.010m m
( Oil Film Hydrodynamic : Lapisan film yang terbentuk
Hum anHair
karena cairan yang bergerak / oil mengalir ) 80m icrons
ini terjadi pada beban ringan & area agak luas . 0.081m m
1Micron
Contoh : journal & thrust bearing
FloorDust
Ketebalan Lapisan Film Elastohydrodynamic ( EHD Film ) 40m icrons
= 0,25 - 1,25 micron ( 0,00025-0,00125 mm) 0.040m m
( Oil Film Elastohydrodynamic : Lapisad Film yang terbentuk
secara Elastis , terjadi karena tekanan & kecepatan pada
permukan pelumas dan logan sangat tinggi ).
Contoh : Ball/roller bearing , meshing pada Gear .

Clearance : 38 - 76 micron
Oil Film Hyddyn: 25 micron
Debu lantai : 40 micron
Rambut : 80 micro Std Clearance = 0.076-0.152 mm
= 76 – 152 micron / 2
= 38 – 76 micron
Limit : 0.32 mm = 320 micron
36
Clearance Componen

Std Clearance = 0.076-0.152 mm


= 76 – 152 micron / 2
= 38 – 76 micron
Limit : 0.32 mm = 320 micron

37
Clearance Componen
1/1000 mm = 0,001mm = 1 micron

Ketebalan Lapisan Film Hydrodynamic : +- 25 micron


( 0,025 mm).
( Oil Film Hydrodynamic : Lapisan film yang terbentuk
karena cairan yang bergerak / oil mengalir )
ini terjadi pada beban ringan & area agak luas .
Contoh : journal & thrust bearing

Std Clearance = 0.06-0.141


= 60 – 141 micron / 2
= 30 – 70.5 micron
38
Clearance Componen

Ketebalan Lapisan Film Elastohydrodynamic ( EHD Film )


= 0,25 - 1,25 micron ( 0,00025-0,00125 mm)
Terjadi krna tekanan pada permukan pelumas dan logan
sangat tinggi ,
Contoh : Ball/roller bearing , meshing pada Gear .

Std Clearance = 0.005-0.035 Std Clearance = 0.175- 0.225


= 5 – 35 micron / 2 = 175 – 225 micron / 2
= 2.5 – 17.5 micron = 87.5 – 112.5 micron Std Backlash Gear = 0.15 – 0.38
= 150 – 380 micron / 2
= 75 – 190 micron

39
ISO 4406 CLEANLINESS CODE

STANDART OIL HYD PAMA :


16/14/11

Vickers recommends a max


ISO code of 16/13)

STANDART FUEL PAMA :


16 /14/11
Cummins recommends a max
ISO code of 16/13)
ISO 4406 CLEANLINESS CODE

Semakin banyak partikel kontaminasi semakin pendek umur


komponen dan juga sebaliknya

41
Fungsi Pelumas

42
Fungsi Pelumas

43
Fungsi Pelumas

44
Fungsi Pelumas

45
Porositas Filter

Porositas Filter : Ukuran dari ruang kosong diantara material Filter.

46
PEMBENTUKAN KEBIASAAN YANG BAIK

 Biasakan berperilaku sistematis jika menginginkan hasil yang baik .


 Setiap individu harus bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan .
 Perbaiki KOMUNIKASI dan PELATIHAN untuk mendapat mutu yang terjamin .
 Setiap individu harus ambil bagian dan melakukan sesuatu untuk perubahan menuju
perbaikan .
 Setiap atasan harus melembagakan praktik yang baik serta menciptakan budaya 5R &
R2m_A-B-S di tempat kerja, sehingga tercipta “ Exellent Housekeeping “.
Zero Insiden
 Dengan Excellent Housekeeping akan mengantarkan tercapainya “
serta Qualitas dan Produktifitas yang Tinggi “.

47
Thank You !

48

Anda mungkin juga menyukai