Anda di halaman 1dari 21

BAB III

P2H DAN PERAWATAN

3.1. Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H)


Pelaksanaan Pemeriksaan Harian (P2H) adalah suatu kegiatan pemeriksaan unit
yang dilakukan oleh seorang operator pada saat sebelum dan setelah operasi.
Tujuan dari P2H ini adalah :
- Untuk mengetahui kondisi unit lebih awal sebelum di operasikan.
- Untuk mencegah kerusakan yang lebih besar agar biaya perbaikan lebih hemat.
- Memberikan rasa nyaman operator saat mengoperasikan
Kegiatan P2H tertuang dalam form P2H operator yang wajib di isi sebelum dan setelah
mengoperasikan unit.
P2H yang wajib dilakukan seorang operator dibagi menjadi :
1. Pemeriksaan keliling sebelum menghidupkan Engine (Walk around)
2. Pemeriksaan di atas unit dan di dalam kabin, meliputi :
a. Di luar cabin operator (pemeriksaan Oli, Air, Komponen, kerusakan dll)
b. Di dalam cabin operator, sebelum engine hidup (penyetelan seat operator,
pemeriksaan instrumen panel dan kontrol, aksesoris unit, apakah ada ketidak
normalan)
3. Pemeriksaan setelah menghidupkan engine
4. Pemeriksaan setelah selesai operasi
Dengan adanya P2H ini diharapkan unit yang dioperasikan operator selalu dalam kondisi
yang prima (berdaya guna yang tinggi) untuk pencapaian produktifitas yang maksimal
sehingga operator dapat bekerja dengan aman dan selamat.

3.1.1. Pemeriksaan Keliling Sebelum Menghidupkan Engine


Pastikan unit dalam keadaan rata sebelum diperiksa. Dan periksalah keliling
seluruh komponen dengan teliti serta bagian bawah unit dari kekendoran, keausan,
keretakkan, kebocoran dan bersihkan kotoran debu yang menempel pada komponen
yang bersuhu tinggi.

Lakukan selalu pemeriksaan berikut sebelum menghidupkan engine setiap hari:


- Periksa komponen undercarriage (track, sprocket, idler, guard) dari kerusakan,
keausan, kekendoran baut – baut atau kebocoran oli dari roller. Jika ditemukan
ketidaknormalan, laporkan ke pengawas atau mekanik untuk dilakukan
perbaikan.
- Periksa kebocoran oli dari power train case, final drive case, tangki hidrolik, hose
dan travel motor. Periksa kebocoran oli pada cover bawah dan pastikan tidak
terdapat ceceran oli atau air di tanah. Jika ditemukan ketidaknormalan, laporkan
segera.
Pemeriksaan oli travel motor hanya dilakukan oleh mekanik saat service setiap
250 HM.

P2H & Perawatan | 1


Interval (hours)

Quan 1 1 2
Parts 2 5
tity 1 5 0 5 0
5 0
0 0 0 0 0
0 0
0 0 0

1. Pump Check Oil


1 *
Transmissn Level
gear
Change Oil 26 L *
Engine
Oil Replace
1
Filter

Clean
1
Breather

2. Swing Check Oil


2 *
Reduction Level
Gear
Change Oil 100
Gear
Liter *
Oil
(x2)

Clean
2
Breather

3. Travel 2
Reduction
Gear 137
Gear
Oil liter *
(x2)

- Periksa kerusakan, keausan, pada perlengkapan kerja, silinder – silinder,


sambungan – sambungan, atau hose. Jika ditemukan ketidaknormalan, laporkan
segera.

2 | Pengoperasian EX 2500
- Periksa bagian body unit dari kemungkinann kerusakan dari pengoperasian
sebelumnya.
- Periksa kerusakan tangga dan kekendoran baut – baut. Perbaiki kerusakan dan
kencangkan baut segera.
- Naik ke unit untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya, pergunakan Three body
contact (tiga titik tumpu / dua tangan berpegang dan satu kaki berpijak secara
bergantian)
3.1.2. Pemeriksaan Di atas Alat dan Di dalam Kabin
Pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan di atas alat di luar kabin dan
pemeriksaan di dalam kabin operator.
3.1.2.1. Pemeriksaan di atas alat
Pada saat naik ke atas unit gunakan metode three body contact (tiga titik tumpu).
Penggunaan ladder (tangga naik unit)
 Dari bawah (tanah)
- Memanjangkan
1. Tarik mata rantai(4) untuk me-release (membuka)
lock.
2. Tarik handle (3) untuk menurunkan tangga (1)
sampai posisi lock.
- Memendekkan
3. Tarik mata rantai (2) untuk me-release (membuka)
lock.
4. Dorong tangga (1) sampai posisi lock
 Dari atas unit
- Memanjangkan
5. Tarik handle (5) untuk me-release (membuka) lock.
6. Dorong tangga (1) kebawah sampai posisi lock.
- Memendekkan
7. Tarik handle (6) untuk me-release (membuka) lock.
8. Tarik tangga (1) sampai posisi lock.

Setelah naik tangga lakukan pemeriksaan selanjutnya sebagai berikut :


a. Pengecekan oil engine
- Selalu lakukan pengecekan oli engine dan pastikan tempat
parkir rata.
- Tarik dipstick oli engine (2) dan bersihkan.
- Masukkan kembali dipstick ke dalam engine dan tarik
kembali dipstick tersebut.
- Posisikan dipstick mendatar disaat melihat level oil
engine.
- Pastikan level oli engine di posisi antara “ L dan H “.

P2H & Perawatan | 3


- Jika kebanyakan oli engine dapat menyebabkan rpm engine akan berat sehingga
tenaga dapat berkurang / low power.
- Jika kurang tambahkan oli melalui filler cap engine (1)
Untuk melakukan pengecekan oli yang lebih akurat, tunggu 10 menit setelah engine
dimatikan.
Pengecekan dan Penggantian
Interval (hours)

1 1 2
Parts Quantity 2 5
1 5 0 5 0
5 0
0 0 0 0 0
0 0
0 0 0

1. Engine Oil Check Oil


1
Level

2. Engine Oil Change 260 L *

(68 US gal)

3. Replace Engine Oil Filter 3 *

Engine Oil Viscosity Requirements


API Service Type Viscosity Grade Temperature
Class (SAE) Rangers

CE All Season 15W – 40 -180 to 500C


Multigrade

CD All Season 15W – 40 -180 to 500C


Multigrade

b. Pengecekan oli Transmission


- Parkir unit di tempat yang rata.
- Tarik dipstick oli engine (2) dan bersihkan.
- Masukkan kembali dipstick ke dalam cap oli transmission
dan tarik kembali dipstick tersebut.
- Posisikan dipstick mendatar disaat melihat ketinggian oli
transmission.
- Pastikan level oli transmission di posisi antara “2 garis pada dipstick “.
- Jika kebanyakan oli dapat menyebabkan putaran transmission akan berat
sehingga pompa dapat berkurang / low power.

4 | Pengoperasian EX 2500
- Apabila kurang tambahkan oli melalui filler cap transmission (1).
c. Pemeriksaan oli swing device
- Parkir unit di tempat yang rata.
- Tarik dipstick oli swing (1) dan bersihkan.
- Masukkan kembali dipstick ke dalam cap oli swing dan tarik kembali dipstick
tersebut.
- Posisikan dipstick mendatar disaat melihat level oil swing.
- Pastikan level oli swing di posisi antara “2 garis pada dipstick“.
- Jika kebanyakan oli dapat menyebabkan putaran swing akan berat sehingga
pompa dapat berkurang / low power.
- Apabila kurang tambahkan oli melalui filler cap swing (3).

d. Pemeriksaan oli hydraulic


- Parkir unit di tempat yang aman dan rata.
- Posisikan unit dan front attachment seperti gambar “a dan b“.
- Off kan auto idle dan engine low idle + 5 menit kemudian matikan.
- Periksa oli hydraulic pada glass (kaca), bersihkan jika kotor.
- Pastikan oli terlihat cukup di gelas penduga (1).
- Jika kebanyakan oli dapat menyebabkan pompa akan berat sehingga tenaga
hydraulic akan menjadi low power.
- Jika kurang tambahkan oli di gambar 2 melalui filler cap hydraulic (3).

P2H & Perawatan | 5


e. Membuang kotoran pada fuel system
Sebelum mengoperasikan unit buanglah air dan kotoran yang tercampur dengan
fuel pada water separator (1) melalui drain plug. Kemudian tutup kembali setelah air
dan kotoran terbuang.
Hal tersebut bertujuan:
- Agar komponen dalam fuel system awet.
- Agar kualitas fuel dapat terjaga dari kontaminasi.
- Agar pembakaran sempurna.

6 | Pengoperasian EX 2500
Lakukan pengisian fuel setelah operasi agar di dalam fuel tank tidak kosong, karena
dapat menyebabkan proses kondensasi jika diparkir terlalu lama.
Kondensasi : proses pengembunan yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
udara antara di dalam tangki dan di luar tangki.

Interval (hours)

Quantit 1 5 2 5 1 1 2
Part
y 0 0 5 0 0 5 0
0 0 0 0 0
0 0 0

1 Drain fuel tank sump 1

2 Drain fuel filter sediment 3

3 Replace fuel filter 3

Check fuel hoses (for leak, -


loose)
4
Check fuel hoses (for crack, -
bend, etc)

5 Clean fuel cooler core 1

f. Pemeriksaan air wiper


Tangki air wiper (1) berada diruang (2) yang terletak di bawah cabin. Periksa
level air dan tambahkan jika kurang. Jangan gunakan wiper switch ataupun washer
switch jika tidak ada air pembersih, karena dapat merusak komponen wiper.

P2H & Perawatan | 7


g. Pemeriksaan battery
Periksalah battery pada ruang (a), diantaranya:
- Ketinggian air (Wet type) atau indicator lamp (Dry type).
- Kekencangan dan kekendoran connector (terminal battery).
- Kebuntuan lubang breather, jika buntu battery dapat meledak.

h. Pemeriksaan dan penggunaan Emergency escape device dan hanger


- Periksa emergency escape device (1) yang bertempat di box (a), apakah masih
dalam keadaan layak atau tidak.
- Periksa hanger (2) apakah kondisi masih baik.
- Jika kondisi tidak standar maka jangan gunakan dan laporkan.
- Apabila unit terjadi kebakaran dan tidak dapat memadamkan maka gunakan
peralatan ini.

8 | Pengoperasian EX 2500
Prosedur penggunaan Emergency escape device:
- Buka lock pada box (a).
- Tambatkan hook pada hanger (2).
- Turunkan gulungan tali escape device.
- Gunakan dan kencangkan lift belt di bagian lingkar dada.
- Sambil memegang 2 tali, berdirilah di samping pagar dengan menghadap kabin.
- Turun dari unit perlahan – lahan, kontrol dengan tali yang dipegang.
(Selama 2 tali dipegang peralatan ini tidak akan dapat bekerja).

i. Pemeriksaan air radiator


- Lakukan pemeriksaan air pendingin melalui sub-tank radiator (reservoir tank)
yang berada di atas unit.
- Cek ketinggian air yang distandarkan pada gelas / kaca penduga, pastikan air
telihat.
- Apabila air pendingin di dalam reservoir kurang maka Indicator engine water
level akan menyala dan alarm akan berbunyi setelah menerima sensor dari
coolant level switch, segera tambahkan air radiator di reservoir tank.
- Gunakan air yang akan diisi dengan kadar air yang PH nya +7.
- Untuk mencegah karat, unit dilengkapi water corrosion resistor.
Hal – hal yang dapat terjadi jika kekurangan air pendingin diantaranya adalah:
- Engine dapat jammed.
- Engine over head.
- Engine low power.

j. Pemeriksaan Air cleaner


Pemeriksaan ini dapat dilihat melalui dust indicator,
bilamana gelas pada dust indicator berwarna merah, maka air
cleaner kotor dan indicator di dalam cabin akan menyala.
Segera bersihkan air cleaner dengan menggunakan tekanan
angin atau filter-nya diganti.

P2H & Perawatan | 9


Komponen air cleaner ada 2 filter:
- Outer cleaner
- Inner cleaner

Interval (hours)

Quantit 1 5 2 5 1 1 2
Part
y 0 0 5 0 0 5 0
0 0 0 0 0
0 0 0

Cleaning 2 As required
Air cleaner outer
1
element Replacem 2 Replace per 6 cleaning
ent
When outer element is
Air cleaner inner Replacem 2 replaced
2
element ent

k. Pemeriksaan Ground Disc connector


Unit ini dilengkapi dengan ground disc connector yang digunakan untuk
melakukan perbaikan oleh mekanik, sehingga semua sistem elektrik akan mati saat
posisi disconnect.
Sebelum menghidupkan engine, pastikan Ground disconnector pada ruang (a) dalam
keadaan Connect agar unit dapat di start.

l. Pemeriksaan Emergency engine stop switch


Pastikan semua switch dalam posisi NORMAL, jika ada salah satu switch dalam
posisi emergency stop maka pada indicator akan menyala dan unit tidak dapat start
sebelum switch tersebut diposisikan NORMAL.

10 | Pengoperasian EX 2500
m. Pemeriksaan close stop valve
Pastikan close stop valve terbuka saat melakukan pemeriksaan, jika posisi close
stop valve tertutup maka unit tidak akan dapat start dikarenakan oli Hydraulic tidak
dapat mengalir dari tangki yang mengakibatkan Main pump tidak dapat memompa.
Tujuan penggunaan close stop valve:
- Agar komponen hydraulic system tidak cepat rusak.
- Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang berlebihan apabila
terjadi kebocoran pada hydraulic system.
- Sebagai keamanan saat melakukan repair.

3.1.2.2. Pemeriksaan di dalam kabin


Pemeriksaan di dalam kabin meliputi:
a. Pemeriksaan AC
Komponen ini sangat penting untuk membuat kenyamanan operator saat
beroperasi, maka dari itu gunakan dan rawat AC sebaik mungkin.
Hal hal yang harus dijaga agar AC tidak cepat rusak adalah :
- Jaga ruang cabin tetap bersih dan bebas dari debu.
- Tidak membuka jendela atau pintu terus menerus setelah AC diaktifkan.
- Jangan merokok di dalam cabin dengan AC diaktifkan.
- Saat start engine AC langsung hidup bersamaan dengan starting key.
- Mematikan AC bersamaan dengan starting key.
- Secara berkala membersihkan filter AC.

b. Pemeriksaan Seat dan safety belt


- Lakukan pemeriksaan pada seat operator dan atur tempat duduk sesuai body
operator yang meliputi :
 Tinggi rendahnya seat yang berhubungan dengan berat badan.
 Jauh dekatnya seat yang berhubungan dengan tinggi operator dan jarak
pandang.
 Setting arm rest yang berhubungan dengan lengan operator untuk
mengoperasikan lever.

P2H & Perawatan | 11


Setting tempat duduk bertujuan :
 Membantu kenyamanan dalam mengoperasikan unit.
 Membantu mempermudah mengendalikan unit.
 Menghilangkan bahaya ergonomic.
- Lakukan pemeriksaan seat belt sebelum menghidupkan engine.
- Pastikan seat belt dapat berfungsi dengan baik
Tujuan penggunaan seat belt :
 Mencegah atau mengurangi terjadinya bahaya benturan saat terjadi
hentakan atau saat unit rebah

c. Pemeriksaan Lever
- Periksa Work equipment Control lever dalam keadaan netral.
- Periksa Shut off control lever pada posisi lock, jika tidak pada posisi lock
engine tidak dapat di-start.
- Periksa Engine speed control lever pada posisi low, karena jika tidak pada
posisi low akan dapat mempercepat kerusakan turbocharger.

d. Pemeriksaan Pedal
-Periksa travel / lever pedal pada posisi netral.
-Periksa bucket close pedal pada posisi netral.
-Periksa bucket open pedal pada posisi netral.
e. Pemeriksaan indicator dan switch
- Check dan posisikan starting switch / key pada posisi OFF.

- Lakukan pemeriksaan semua switch yang ada pada posisi normal, diantaranya
:
 Emergency engine stop
 Fast fill switch
 Auto idle switch
 Entrance light switch
 Work lamp switch
 Engine room light switch
 Wiper switch
 Washer switch
 AC switch
- Kemudian posisikan starting switch / key pada posisi ON, ada beberapa
indicator yang akan menyala diantaranya :
 Alternator indicator
 Engine oil pressure indicator
 Transmission oil pressure indicator
 Engine stop indicator
 Engine warning indicator
- Tekan indicator light check switch dan tahan switch untuk memeriksa fungsi
lamp indicator, pastikan semua indicator akan menyala dan alarm berbunyi,

12 | Pengoperasian EX 2500
jika salah satu ada indicator ada yang mati menandakan panel tidak berfungsi.
Segera laporkan dan perbaiki.
- Tekan & tahan level check switch maka indicator yang menyala diantaranya :
 Hydraulic oil level
 Water / Coolant level
 Engine oil level
Jika salah satu level indicator tidak menyala menandakan level air atau oli
kurang atau terdapat kerusakan di sistem elektrik.
Himbauan :
“Jangan melakukan pemeriksaan ketinggian zat cair hanya melalui level check
switch di dalam cabin, tetapi lakukan pemeriksaan secara langsung pada
tempatnya”

3.1.2.3. Prosedur menghidupkan engine


- Bunyikan klakson sebagai tanda atau isyarat pada area sekitar untuk memberi
peringatan. Adapun isyarat klakson adalah :
1. Tanda bahwa unit akan di start bunyikan 1X.
2. Tanda bahwa unit akan bergerak / berjalan maju bunyikan 2X.
3. Tanda bahwa unit akan bergerak / berjalan mundur bunyikan 3X.
Setelah melakukan klakson berilah jeda waktu beberapa detik untuk
memastikan dan memberikan kesempatan kepada orang lain menjauh dari alat
yang akan di-start.
- Putar key switch dari posisi ON ke posisi start, setelah engine berbunyi lepaskan
key switch, key switch akan kembali ke posisi ON secara otomatis.

Unit ini menggunakan pre-lub sistem sehingga memerlukan waktu yang lama untuk
start engine. Sistem kerja pre-lub menerima arus dari battery sehingga motor dalam
pre-lub berputar untuk memompa oli engine agar pelumasan merata diseluruh
bagian engine yang memerlukan. Semakin besar unit semakin lama waktu yang
dibutuhkan memompa oli untuk melumasi komponen engine. Apabila limit waktu
pre-lub bekerja sudah tercapai maka arus dari battery akan diputus dan arus akan
diteruskan ke starting motor untuk melakukan start.
Jika gagal dalam melakukan start, ulangi langkah awal setelah + 2 menit, agar
starting motor tidak mudah rusak.

3.1.3. Pemeriksaan Setelah Menghidupkan Engine

Setelah menghidupkan engine dan sebelum memulai operasi, periksalah hal – hal
sbb :
 Dengarkan suara engine, apakah normal atau tidak. Apabila ada ketidak
normalan, segera periksa dan laporkan

P2H & Perawatan | 13


 Lihat warna asap gas buang yang keluar dari exhaust pipe. Warna asap gas
buang yang normal adalah Transparan (tidak kelihatan)
 Pastikan semua lampu instrument panel (lampu indicator) mati.
 Low idle engine kurang lebih 5 menit untuk pemanasan dan sirkulasi
pelumasan.
 Bila malam hari putar switch lamp, pastikan lampu menyala dengan baik.
 Periksa juga lampu rotary
Apabila dalam proses pemeriksaan alat terdapat ketidak normalan segera laporkan
ke atasan sebelum unit di operasikan, agar dilakukan perbaikan oleh mekanik.
Bila semua sudah normal, lakukan langkah berikut ini :
 Tarik fuel control dial atau lever posisi setengah.
 Lepaskan safety lock lever dan lock yang lainnya.
 Lakukan pergerakan atau pegontrolan pada semua attachment (boom, arm
dan bucket) apakah normal.
 Untuk maju unit klakson dulu 2x, untuk mundur 3x dan perhatikan apakah
sekeliling aman.
 Gerakkan unit maju dan mundur, kemudian steering kiri kanan. Pastikan unit
dapat bergerak pada tiap posisi lever.

3.1.4. Pemeriksaan Setelah Selesai Operasi


Setelah selesai operasi, jangan langsung mematikan engine. Lakukan beberapa hal
dibawah ini :
1. Parkirlah unit pada posisi yang rata, landasan keras, aman, jauh dari bahaya banjir,
pohon kering dan tanah longsor.
2. Parkir unit pada tempat yang mudah dijangkau oleh lub truck maupun fuel truck.
3. Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak aman (minimal 1 x lebar unit)
4. Letakkan semua peralatan kerja diatas tanah dan aktifkan semua lock lever,
kemudian kecilkan gas / fuel control dial pada posisi rendah (low idle).
5. Low idle engine selama kurang lebih 5 menit sambil mengecek kembali apakah
ada kebocoran dan kekendoran selama operasi.
6. Matikan engine dan turun dari unit memakai metode tiga titik tumpu.
7. Periksa bagian undercarriage, attachment, apakah ada kerusakan, keausan,
kebocoran selama pengoperasian. Apabila ditemukan ketidak normalan, segera
laporkan ke pengawas dan beritahukan kepada operator shift berikutnya.
8. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel terutama pada carrier roller sebelum
meninggalkan unit.

3.2. Perawatan

14 | Pengoperasian EX 2500
Perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah timbulnya keausan yang
tidak normal sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan
oleh pabrik.

3.2.1. Pengetahuan Dasar Perawatan Unit


Kenapa operator harus tahu tentang dasar perawatan unit? Hal ini tentu
mempunyai tujuan dan sasarannya.
3.2.1.1. Tujuan perawatan
Tujuan perawatan diantaranya adalah :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High availability, berdaya guna
fisik yang tinggi).
2. Agar suatu alat selalu dalam keadaan prima berdaya guna mekanis yang paling
baik (Best Performance).
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost).
4. Untuk memperpanjang masa pakai mesin.

3.2.1.2. Sasaran perawatan


Sasaran dari perawatan adalah :
1. Memaksimalkan waktu operasi atau produksi.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan/ hambatan pada saat operasi .
3. Mengetahui kondisi unit yang digunakan dan untuk menyiapkan suku
cadangnya.
4. Mengatasi gangguan/ hambatan dengan cepat pada saat operasi atau
produksi.
5. Memanfaatkan mesin atau unit dalam keadaan layak pakai.
6. Mencegah hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.

Agar dapat melakukan atau melaksanakan hal tersebut operator harus mengerti dan
memahami antara lain :
1. Periodical Service.
2. Nama, fungsi, lokasi dan prinsip kerja sistim yang ada pada komponen.
3. Melakukan P2H dengan benar.
Pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan adalah :
1. Pengontrolan
2. Perbaikan
3. Penggantian
4. Penyetelan
5. Pengetesan
6. Pemeliharaan

P2H & Perawatan | 15


3.2.1.3. Kunci Perawatan (Maintenance)
Kunci Perawatan atau Maintenance diantaranya adalah :
1. Ketrampilan dan perilaku manusia.
2. Kegiatan pemeliharaan
3. Perencanaan yang baik.
4. Peralatan yang memadai dan standar.
5. Keselamatan kerja
6. Pengadaan spare part.

3.2.1.4. Istilah – istilah Dalam Perawatan


Istilah- istilah pada Perawatan :
1. PPM (Program Pemeriksaan Mesin)
Tujuan diadakan PPM adalah melaksanakan pemeriksaan mesin atau engine
secara keseluruhan untuk mendapatkan petunjuk :
a. Kondisi unit terakhir saat diperiksa.
b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi biaya
kebutuhan suku cadang.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara – cara
pengoperasian dan pemeliharaan.
2. PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)
Tujuan diadakan PPU adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuran bagian –
bagian undercarriage untuk mengetahui :
a. Tingkat prosentase keausan bagian undercarriage.
b. Rekomendasi waktu kapan akan dilakukan penggantian.
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara
pengoperasian dan pemeliharaan.

3. PAP (Program Analisa Pelumas) atau SOS (Sample Oil System)


Tujuan diadakan PAP atau SOS adalah melakukan pemeriksaan dan analisa
terhadap pelumas atau oli untuk :
a. Mengetahui gejala – gejala kerusakan dan pencegahan kerusakan yang
mungkin akan timbul atau sedang terjadi .
b. Mengurangi waktu rusak (down time) dan biaya repair
c. Mengganti pelumas sehingga tercegah kerusakan yang lebih fatal atau
parah.
d. Melakukan koreksi atau penyimpangan terhadap cara – cara
pengoperasian dan pemeliharaan.

3.2.1.5. Pelumas
Fungsi pelumas diantaranya adalah :

16 | Pengoperasian EX 2500
1. Membentuk lapisan film.
2. Sebagai media pendingin pada system.
3. Sebagai penyekat.
4. Sebagai pembersih.
5. Sebagai pencegah anti karat.
6. Sebagai media pemindah tenaga.

Jenis – jenis Oli


1. Hydraulic oil ( ISO VG 32 – 150 / SAE 10 )
2. Engine oil ( API : CA, CB, CC, CD, CE, CF , / SAE 10 – 50 )
3. Gear oil ( AGMA , GL- 1, GL- 8A / SAE 60 – 250 )
4. Brake oil ( SAE 10 )
5. Automatic Transmission fluid oil
Kerusakan oli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kontaminasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar sistim oli
tersebut.
Penyebabnya antara lain : debu, air dan kotoran.
2. Deteriorasi adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari sistim oli
tersebut. Penyebabnya antara lain : Karena proses pembakaran atau
campuran kimia oli.
3.2.2. Mengatasi Gangguan Sederhana
Tujuannya yaitu operator dapat melakukan tindakan pencegahan agar supaya unit
tidak mengalami kerusakan lebih besar.
Hal ini diharapkan saat mengoperasikan unit, operator PT. BUMA dapat
mengidentifikasi atau menganalisa gangguan dan penyebabnya yang mungkin timbul
selama beroperasi.
- Identifikasi Gangguan Sederhana

KOMPONEN PROBLEM KEMUNGKINAN PENYEBAB

A. Engine Low Power - Kebocoran kompresi tinggi


- Blow by tinggi
- Fuel injection pump abnormal
Asap Hitam - Campuran bahan bakar dengan udara tdk
seimbang (lebih banyak bahan bakar)
Asap kebiru- - Oli ikut terbakar
biruan - Kebocoran kompresi tinggi
- Blow by tinggi
- Turbocharger rusak, oli bocor ke air intake
dan exhaust intake
Asap keputih- - Kebocoran pada sistem pendingin (Air
putihan pendingin masuk ke ruang bakar)

P2H & Perawatan | 17


- Kemungkinan Fuel bercampur air
Hunting - Terdapat banyak gelembung udara dalam
fuel system
Tidak bisa hidup - Timing injection tidak tepat
- Injection nozzle buntu
- Tidak ada bahan bakar
Engine bergetar - Bolt pengikat vibration damper kendor atau
lepas
- Bolt pada universal joint lepas atau kendor
Engine Water - Engine overheat
Temp. gauge - Radiator core buntu
atau engine - Air pendingin kotor
coolant temp. - Air pendingin kurang
monitor - Fan belt kendor
menyala. - Water pump tidak berfungsi
- Thermostat tidak bekerja dengan baik
- Tutup radiator tidak rapat
Engine oil - Tekanan oli engine dibawah standar
pressure - Oli dalam oil pan kurang.
monitor atau - Pump oil tidak berfungsi
engine oil
pressure gauge
warning lamp
menyala
Oli kurang - Oli bocor.
dalam oil pan - Engine overheat.

(Pada
penunjuk /
dipstick kurang)
Oli berwarna - Oli campur air.
keputih-putihan - Oil cooler bocor.
seperti susu. - Ring pada cylinder liner bocor.
Oli ditambah - Oli campur solar.
dan encer - Kebocoran solar pada nozzle ke ruang
cylinder head.
Engine tidak - Adjust linkage & rood tidak normal pada
bisa dimatikan fuel control lever.
- Pembakaran tidak normal.
Engine knocking - Pembakaran tidak normal.

18 | Pengoperasian EX 2500
atau suara tidak
normal
B. Torque Slip - Strainer buntu.
Converter temperature - Torque converter relief valve tidak berfungsi.
tinggi - Stall speed terlalu lama.
- Salah memilih speed dan Overload.
C. Transmission- Susah - Sistem linkage tidak normal.
melakukan
pemindahan
speed
- Speed masuk - Disc atau clutch speed aus.
unit tidak - Filter buntu.
bergerak. - Strainer buntu, oil pump rusak.
E. Universal Bergetar, suara - Needle bearing pada speeder rontok.
Joint abnormal - Tidak ada pelumasan pada speeder.
F. Steering Tidak bisa - Strainer buntu.
Brake belok - Oil pump rusak.
- Disc atau clutch speed aus.
- Oli kurang kurang dari standar
Brake tidak - Strainer buntu.
bekerja - Oil pump rusak.
- Disc atau clutch aus
Pedal brake - Gear pada Final drive system rontok.
mental bila di - Linkage pedal brake rusak
tekan.
I. Hydraulic Low power. - Filter buntu.
system - Oil pump rusak.
- Internal leakage tinggi.
- Ketinggian oli kurang.
- Relief valve jamed terbuka.
- Viscositas oli tidak tepat.
- Control valve spool.
- Ring wear atau ring back up aus.
- Piston valve jamed terbuka.
- Pressure oli tidak cukup.
J. Electrical Tidak bisa start - Air Battery kosong.
system - Starting switch rusak.
( No Starting )
- Starting motor rusak.
- Battery relay rusak.
- Fuse atau Sekering putus
Tidak charger - Alternator rusak.

P2H & Perawatan | 19


( No Charging ) - Regulator rusak
- Fuse dan kabel ada yang putus.
- Ampere meter rusak.
Lampu - Lampu putus.
penerangan - Fuse putus.
tidak menyala. - Kabel putus.
- Switch lampu putus.
M. Final Drive Oli bocor suara - Floting seal rusak.
ab-normal - System pelumasan tidak normal atau oil
kurang.
- Ada keausan pada komponen final drive.
N. Undercarri Oli bocor - Floating seal rusak
age
Suara berisik, - Terjadi keausan yang berlebihan pada
Track kendor komponen under carriage.
Roller aus - Track adjuster bocor.
sebelah - Pin dan bushing aus.
- Roller tertutup tanah
- Roller jammed atau tidak berputar
- Tidak ada pelumasan

- Identifikasi Kerusakan Pada Komponen Undercarriage

KOMPONEN PROBLEM PERBAIKAN

- Keausan pada - Putar/ ganti pin dan bushing.


A. Keausan
link pitch.
tidak normal
- Track frame - Luruskan
dan sprocket posisinya.
tidak lurus
posisinya.
- Adjustment - Perbaiki clearance / jarak antaranya.
dari idler guide
palte salah.
- Rantai terlalu - Buka dan perbaiki Track Adjuster-nya
kendor
E. Track sering - Rantai terlalu - Adjust sesuai ukuran
lepas. kendor
- Idler tidak lurus - Perbaiki atau ganti
lagi
- Recoil spring - Buka dan ganti.
patah,

20 | Pengoperasian EX 2500
sehingga rantai
kendor
- Flange dari - Ganti roller
roller aus
- Operasi yang - Perbaiki teknik operasi
kurang baik
J. Terdengar - Bolt rantai - Kencangkan
suara ribut kendor
pada under- - Bolt dari roller - Kencangkan
carriage shaft bracket
kendor
- Bushing patah - Buka dan ganti
- Rantai kendor - Adjust track ass’y sesuai standar atau ganti
baru bila track ass’y sudah rusak.
N. Roller over- - Tidak ada - Beri pelumasan.
heating dan lubrication oil, - Buka dan perbaiki.
tidak mau clearance
berputar. bushing terlalu
kecil
- Ada yang - Periksa dan bersihkan.
mengganjal
diantara roller
dan frame.

3.1.3.Latihan Uji Materi

1. Jelaskan apa saja tujuan dari dilakukannya P2H oleh Operator!


2. Sebutkan langkah – langkah P2H!
3. Apa sajakan yang diperiksa saat Pemeriksaan Di Atas Unit ?
4. Apa sajakan yang diperiksa saat setelah menghidupkan engine?
5. Apabila warna gas buang kebiru – biruan, hitam, dan putih, apakah yang
indikasi terjadi? Dan Jelaskan tidakan operator saat mengalami hal-hal
tersebut pada unitnya!

P2H & Perawatan | 21

Anda mungkin juga menyukai