Enjoy the
Stay Focus Participate Listen the Training
Training
1
TUJUAN PELATIHAN
2
POKOK BAHASAN
Peraturan & Perundang-Undangan tentang Keselamatan Kerja dan Prosedur PT.
Berau Coal
Pengertian Bekerja Di luar Workshop & workshop(Bengkel)
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
3
Peraturan & Perundang-Undangan
tentang Keselamatan Kerja dan Prosedur
PT. Berau Coal
4
Referensi
• UU No. 1/70 ( Tentang keselamatan kerja)
• Permen ESDM No. 26/2018(Tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara)
• Kepmen ESDM No. 1827K/30/MEM/2018 (Tentang Pedoman
pelaksanaan kaidah tenik pertambangan yang baik)
• ISO 14001
• P-CMP-14_Prosedur Bekerja di Luar Workshop
• F-CMP-05.01_F. Checklist Inspeksi Alat Bantu Kerja
• P-CMP-05_Prosedur Pengelolaan Alat Bantu
• P-CMP-14_Prosedur Bekerja di Luar Workshop
• F-CMP-14.01_Formulir Izin Kerja di Luar Workshop
• F-CMP.01_Formulir Izin Bekerja dengan Panas
5
Pengertian
Bekerja di luar Workshop adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan
perbaikan/ perawatan/ penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan
yang dilakukan di luar Workshop. Kriteria Area di luar Workshop yang wajib
mengajukan izin bekerja adalah sebagai berikut:
-Area yang tidak melewati manajemen perubahan dan tidak mendapat persetujuan
dari KTT/WKTT/Mine Manager untuk sebuah area perbengkelan.
-Pekerjaan yang menggunakan B3 dan/atau menghasilkan limbah B3, seperti grease,
oli, cat, thinner, dll
-Tidak memiliki drainase dan oil trap sebagai sebagai penampung dan pengelolaan
Limbah B3.
-Memiliki fasilitas yang terbatas untuk kegiatan perbaikan, perawatan, penggantian
dan/atau modifikasi.
Workshop (bengkel) adalah sebuah area perbengkelan untuk melakukan perbaikan,
perawatan, penggantian, dan/atau modifikasi, dimana seluruh fasilitas untuk
menunjang kegiatan yang dimaksud telah tersedia, melewati manajemen
perubahan dan telah mendapatkan persetujuan dari KTT/WKTT/ Mine Manager
sebagai area Workshop.
6
DIAGRAM ALIR BEKERJA DI LUAR WORKSHOP
NO PERSYARATAN PARAMETER
1 Kompetensi personil terkait Sertifikasi Keahlian dan/ atau pelatihan
terkait
2 Kondisi personil Sehat/ fit
3 Kelayakan alat kerja/perlengkapan/ unit Sertifikat kelayakan/ Label
4 IK pekerjaan terkait (dapat digantikan oleh Ada dan sesuai dengan pekerjaan, serta
JSA, jika IK tidak tersedia) telah di setujui oleh Safety Mitra Kerja
5 Komunikasi JSA pekerjaan kepada persobil Daftar Hadir Sosialisasi/ Briefing
terkait
7
NO PERSYARATAN PARAMETER
6 Kondisi Alat Pelindung Diri (Lampirkan Layak pakai, sesuai bahaya & jumlah
daftar, jumlah & foto APD) pekerja
7 Pembatas area kerja Terdapat safety cone atau barricade tape
8 Alat penanganan tumpahan / Spill Kit Tersedia dan layak dipakai
9 Tray oli Tersedia dan layak dipakai
10 APAR Tersedia dan layak dipakai
11 Manual alat/ unit dari produsen Sesuai dengan spesifikasi alat/ unit yang
dikerjakan
12 Peralatan/ alat bantu kerja (termasuk alat Telah lulus inspeksi/ assessment
handmade atau hasil modifikasi) telah
terstandarisasi
8
Persetujuan Izin Bekerja
9
Pelaksanaan Pekerjaan
10
Setelah pekerjaan selesai
Setiap personil wajib melakukan pembenahan terhadap tempat kerja agar
tempat kerja menjadi rapi dan bersih (konsep 5R).
11
Pendokumentasian Catatan
Keterangan
a) Pemohon (DIC/ Mitra Kerja) harus selalu membawa surat izin yang telah
disetujui pada saat melakukan pekerjaan di luar Workshop.
b) Seluruh pekerjaan perbaikan, perawatan, melepas ataupun memasang
yang dilakukan baik di dalam maupun di luar Workshop harus:
• Mengikuti prosedur yang ditetapkan di buku manual yang dikeluarkan oleh
masing-masing pabrikan. Tidak boleh dilakukan modifikasi, perubahan atau
penambahan yang dilakukan secara signifikan, sehingga dapat merubah
fungsi atau peruntukkan dari bagian yang diperbaiki.
12
• Menggunakan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan, tidak boleh menggunakan peralatan yang dibuat sendiri
(handmade dan atau modifikasi) yang belum dilakukan assessment
tanpa seizin PT Berau Coal.
• Menggunakan alat bantu kerja yang sesuai, bila mana diperlukan
untuk kegiatan seperti tapi tidak terbatas pada: mengangkat,
memindahkan, memposisikan, menopang atau menempatkan orang di
atas ketinggian.
• Menyimpan Special tools dan Small equipment dengan
mempertimbangkan keamanan alat dan keselamatan sekitar
c) Perbaikan, perawatan, penggantian dan/atau modifikasi pada
kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan di area PIT Stop dan atau
Area Perbaikan Sementara yang berada dan tidak terbatas pada area
penambangan, front tambang, disposal, jalan Hauling yang berada
didalam area operasional PT. Berau Coal, harus menggunakan izin yang
dimaksud dalam prosedur ini.
13
d) Personil yang menghampiri Area Perbaikan Sementara dengan
menggunakan unit harus memparkirkan unit di luar Area Perbaikan
Sementara
e) Jika dalam kondisi darurat seperti radius blasting, potensi longsor,
rebahan pohon, tenggelam dan sebagainya, unit yang akan diperbaiki bisa
dipindahkan terlebih dahulu sembari mengajukan permohonan izin bekerja
di luar Workshop
f) Menyiapkan alat penanganan tumpahan, mengacu pada Prosedur
Pengelolaan Limbah B3 (PENV-02) dan Instruksi Kerja Tanggap Darurat
Tumpahan/Ceceran B3 (I-ENV-02.01).
g) Matriks Kode Pelatihan SIMAK K3L mengacu pada Standar Matriks
Pelatihan SIMAK K3L (SHCT-03.01)
h) Jika kegiatan Bekerja di Luar Workshop dilakukan pada malam hari,
maka PIC wajib menginformasikan kegiatan tersebut kepada PJA PT Berau
yang sedang bertugas pada malam itu, serta mengajukan permohonan izin
bekerja di luar Workshop, untuk persetujuan dari KTT/WKTT/Mine Manager/
Nahkoda/ PFSO dapat disusulkan besok paginya.
14
Macam-macam formulir izin kerja dan beserta checklist
yang harus dilaksanakan
15
Macam-macam Pekerjaan Di Luar Workshop
16
Pekerjaan dengan Alat Angkat Angkut
Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan di pasang untuk mengangkat,
menurnankan, mengatur posisi dan/atau menahan benda kerja dan/atau muatan.
Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan dikonstruksi untuk
memindahkan benda atau muatan, atau orang secara horisontal, vertikal, diagonal, dengan
menggunakan kemudi baik di dalamatau di luar pesawatnya, ataupun tidak menggunakan kemudi
dan bergerak di atas landasan, permukaan maupun rel atau secara terus menerus dengan
menggunakan bantuan ban, atau rantai atau rol.
PENGENDALIANNYA:
Risiko bekerja pengangkatan Kesiapan personel; terlatih, memahami langkah
kerja dan memiliki sertifikat
Tertabrak, terlindas atau tersenggol pada saat
Peralatan; pesawat angkat, alat ikat, shackle
proses crane bergerak menuju lokasi
dan semua alat yang terlibat harus sesuai
pengangkatan,
Cuaca; hujan, kecepatan angin, petir, atau
Bahaya kelistrikan, terutama pada kabel listrik
suasana berkabut
yang tergantung (hanging cable)
Lokasi; tempat pijakan crane, kemiringan
Tertimpa, terbentur atau terjepit material yang
permukaan atau kegiatan lifting di air
diangkat,
Waktu; sedapat mungkin tidak melakukan lifting
Material terjatuh
di malam hari karena akan mempengaruhi
Crane overload dan roboh
pencahayaan
Quis
Apa yang perlu di perhatikan sebelum kegiatan pengangkatan dilakukan...?
17
.
18
Do & Don’t Policy
19
Pekerjaan diruang terbatas
Ruangan terbatas / confined space:
• Setiap area tertutup ataupun tertutup sebagian
• Tidak dirancang untuk area kerja bebas
• Terlarang sebagai pintu masuk & keluar
• Berpotensi bahaya gas beracun dan oksigen rendah
Risiko bekerja di ruang terbatas
20
Pengawas wajib selalu memastikan penggunaan APD yang masih layak bagi pekerjanya.
Jika pada saat observasi pekerja tidak berada mengenakan APD dilokasi kerja STOP
Pekerjaan, panggil pekerja tersebut dan lakukan Coaching
21
22
Do & Don’t Policy
PENGENDALIANNYA:
- LOTO
- Suhu sudah mencapai sesuai pressure gauge yang di tentukan
- APD
- Pengendalian pencemaran
-Pengawasan
-Kompetensi
24
Keselamatan Pekerjaan Listrik
• Listrik adalah pekerja profesional terampil yang menginstal dan
memelihara sistem listrik di rumah-rumah dan area workshop
Risiko bekerja kelistrikan
- Tersengat listrik
- Arus pendek listrik (konslet)
PENGENDALIANNYA:
Menutup semua instalasi yang terbuka
Mengisolasi bagian aktif/ konduktor
Memperbaiki penutup instalasi yang rusak
Memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak
Menghindari lingkungan kerja yang tidak aman
Mengecek / memeriksa kondisi kawat atau core kabel
Memeriksa dan melakukan pengukuran grounding
Menggunakan peralatan/ sistem grounding yang benar
Menghindari penggunaan yang melebihi kapasitasnya
Memeriksa dan memelihara peralatan listrik dengan baik
Menggunakan peralatan/ sistem pengaman
25
Do & Don’t Policy
Quis
Berapa ketinggian seseorang diwajibkan
menggunakan pelindung jatuh..?
Berapa lanyard dan hook yang digunakan sesuai
persyaratan Berau Coal...?
27
PENGENDALIANNYA:
- Pastikan pekerjaan direncanakan dengan benar, diawasi, dan dilakukan oleh orang-orang
yang kompeten dan bersertifikat dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk
melakukan pekerjaan itu.
- Pahami fall protection plan yang dirancang perusahaan.
- memiliki Surat Izin Kerja untuk bekerja di ketinggian.
- Pastikan peralatan kerja yang digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan di ketinggian yang
akan dilakukan, stabil, dan cukup kuat untuk pekerjaan, dipelihara serta diperiksa secara rutin.
-Gunakan alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian.
-Pastikan Anda menggunakan alat pelindung jatuh dengan benar dan peralatan dalam kondisi
baik.
- Buat perencanaan tanggap darurat dan prosedur penyelamatan sebagai tindakan pencegahan
bila terjadi kondisi darurat saat bekerja di ketinggian.
- Patuhi prosedur aman bekerja di ketinggian.
28
APD ( Bekerja di Ketinggian ) LENGKAP DAN LAYAK
29
30
Do & Don’t Policy
31
Keselamatan Pekerjaan panas
Pekerjaan panas didefinisikan PENGENDALIANNYA:
sebagai pekerjaan yang melibatkan membuat Job Safety Analysis (JSA) dan Surat Ijin
pembakaran, pengelasan, atau operasi lain Kerja Aman
Gunakan APD yang tepat dan sesuai dengan jenis
yang berpotensi menimbulkan ledakan dan
pekerjaan dan pastikan dalam keadaan baik.
kebakaran Siapkan APAR pada posisi yang mudah
terjangkau.
Risiko Pekerjaan Panas
Bersihkan lokasi dari material yang mudah
Ledakan dan kebakaran yang berasal dari terbakar.
akumulasi gas mudah terbakar Jika di sekitar lokasi ada seweg kondisi seweg
seperti methane atau hydrogen sulfide dan harus keadaan tertutup.
berasal dari tabung gas yang bisa Jika menggunakan tabung acytilene, pastikan
mengakibatkan luka bakar bahkan kematian. telah mengecek kondisi selang dan sambungan
Asap saat pengelasan, sinar UV, percikan api, untuk menghindari kebocoran gas.
dan kebisingan yang berasal dari aktivitas Lakukan gas test untuk mengecekkan kandungan
pekerjaan panas bisa mengakibatkan cedera Hidrocarbon atau gas lain yang mudah terbakar.
dan munculnya penyakit. Sebelum memulai pekerjaan pastikan koordinator
Pada proses gerinda, jari atau tangan pekerja pekerjaan telah memberikan safety briefing
berpotensi terperangkap dalam roda gerinda. kepada rekan kerja yang lain.
Quis
Sebutkan apa saja kelengkapan kondisi tabung sebelum digunakan...?
32
Do & Don’t Policy
33
Keselamatan Pekerjaan Pemompaan tyre
Alat atau mesin untuk memindahkan atau menaikkan cairan atau
gas dengan cara mengisap dan memancarkannya, biasanya berupa
silinder berupa mesin kompressor
Pengawas wajib selalu memastikan penggunaan APD yang masih layak bagi pekerjanya.
Helmet Respirator
Sarung tangan & Grip Sepatu safety
# Jika ditemukan pekerja tidak menggunakan APD Baju kerja dengan pita
reflektif
maka STOP Pekerjaan dan Instruksikan
mengganti/melengkapi APD
35
Do & Don’t Policy
36
Keselamatan Perbaikan & Pemeliharaan unit
Merupakan perawatan pencegahan. perancangan untuk
mempertahankan unjuk kerja peralatan dan mencegah kegagalan melalui
pencegahan terhadap kerusakan, inspeksi periodik atau diagnosis
- Tubuh terjepit
- Tangan terjepit
- Terpleset
- Terjatuh saat naik atau turun unit PENGENDALIANNYA:
-Tertimpa barang -Kondisi tubuh Fit
- Tangan terpukul -Membuat JSA
-dll -Peralatan kerja standard
-Pastikan jarak aman
-LOTO
Quis
-Pasang Pita Demarkasi
Sebutkan mengapa pekerjaan perbaikan kendaraan
-Ijin kerja
mewajibkan kita memasang LOTO...?
-DOP
-Pengecekan area kritis
37
Do & Don’t Policy
38
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah suatu penyakit atau keadaan kesehatan
yang diakibatkan oleh rutinitas pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK dapat
ditimbulkan dari berbagai faktor contohnya dari faktor pekerjaan itu sendiri,
proses kerja, alat kerja yang dipakai, lingkungan kerja dan juga bahan yang
dipakai untuk bekerja.
PERATURAN PERUNDANGAN
1. Keputusan Presiden No 22 Tahun 1993) disebut Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan
Kerja (Work Related Disease)
2. Keppres No 22 Tahun 1993 Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja.
3. (PERMENNAKER No.Per.01/ MEN /1981) Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
4. Per-01-MEN-1981 Kewajiban melapor PAK.pdf
39
Faktor Pajanan (PAK)
Faktor Fisik
• Kebisingan (>85db) Suhu panas Suhu dingin
listrik ,
•Getaran lokal Getaran seluruh tubuh Ketinggian
• Radiasi bukan pengion yang termasuk didalamnya adalah gelombang mikro,
infra red
Faktor Kimia
• Debu anorganik (contoh debu silika, debu semen, dll)
• Debu organik seperti kapas, textil, gandum Asap
• Bahan kimia berbahaya seperti logam berta, pelarut organik, iritan
asam/basa, pestisida, uap logam, dan cairan pembersih seperti amonia, klor,
kaporit dll.
• Jangan sia siakan pendengaran anda yang normal
• Gunakan selalu Ear plug/earmuff untuk melindungi telinga anda dari kebisingan
• Jangan biarkan paru-paru anda rusak karena debu yang masuk melalui pernafasan
anda
• Gunakan selalu masker sedara benar untuk melindungi paru-paru anda
40
Faktor Biologi Video
Bakteri / virus/ jamur/ parasit Darah dan cairan tubuh lain
Nyamuk / serangga lainnya Limbah / kotoran manusia atau hewan
Faktor Ergonomi
Gerakan berulang dengan tangan Angkat / angkut berat
Duduk lama > 4 jam terus menerus Berdiri lama > 4 jam terus menerus
Posisi tubuh tidak ergonomis Pencahayaan tidak sesuai
Bekerja dengan layar/ monitor 4 jam / lebih dalam sehari
Quis
Sebutkan bagaimana mengangkat benda yang benar...?
Faktor Psikososial
Beban kerja yang tidak sesuai dengan waktu dan jumlah pekerjaan
Pekerjaan tidak sesuai dengan penegtahuan dan keterampilan
Ketidakjelasan tugas Konflik dalam keluarga
Hambatan jenjang karir Konflik dengan teman sekerja
Bekerja gilir (shift)
• Jangan mengangkat dalam posisi tubuh yang salah
• Pengangkatan benda/material tidak lebih dari 18 Kg
41
Apa itu 5S/5R
42
5S Terminology
43
Seiri – Sort – Ringkas
Benda tak bernilai Buang segera
Benda yang
tak perlu Benda bernilai Cari pembeli
44
Seiton – Set In order - Rapi
1. Pengelompokan Barang
a. Uniform = untuk barang sejenis
b. Fungsional = untuk barang berlainan jenis, tetapi
memiliki fungsi yang sama
2. Persiapan Tempat Penyimpanan
a. Volume (Dimensi Ruang Yang Dibutuhkan)
b. Frekuensi (Sering Tidaknya Penggunaan Barang)
3. Pemberian Tanda Batas
Dibuat tanda batas agar mempermudah menemukan
barang
4. Pemberian Tanda Pengenal
Dibuat label yang menunjukkan nama, kode, dan lokasi
barang
5. Pembuatan Denah Lokasi
Standar Peletakan Barang
• Jangan menempatkan barang di tempat yang tidak bertanda
• Berikan tanda agar penempatan barang-barang menjadi teratur
45
Seiso – Shine – Resik
46
Seiketsu – Standardize – Rawat
47
Shitsuke – Sustain – Rajin
Mempertahankan keuntungan dari 5S
Video
49
JENIS LIMBAH B3 DARI AKTIVITAS
MAINTENANCE
1. Aki Bekas,
2. Oli bekas
3. Lampu kendaraan
bekas
4. Filter oli
5. Filter Solar
6. Hose
7. Kertas
8. Besi
9. Kayu
10.Plastik
Dll
50
Penggunaan B3 di Lokasi Pengguna
Pembuangan Limbah B3
Semua pembuangan atau pemusnahan B3 harus
memperhatikan ketentuan dalam MSDS dan mematuhi
ketentuan pengelolaan limbah B3
51
Pemilahan Timbulan Limbah B3 oleh
Mekanik
1. Limbah B3 yang dihasilkan dipilah dan dipisahkan antara limbah yang
dapat dimanfaatkan dan yang tidak dapat dimanfaatkan.
2. Masing-masing dikemas dengan baik sebelum ditempatkan di TPS
Limbah B3.
3. Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan cara pengemasan
limbah B3
4. Limbah B3 yang dipilah untuk dimanfaatkan hanya limbah B3 yang telah
diketahui memiliki izin pemanfaatan dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
52
Memasang Stiker Simbol dan Label Limbah B3
1. Penghasil Limbah B3 memasang Stiker Simbol dan Label Limbah B3 sesuai dengan
karakteristik limbah B3 yang dikemas.
2. Stiker simbol dan label dapat dilihat sesuai yang terddapat pada prosedur P-ENV-02_P.
Pengelolaan B3 dan Limbah B3. Keterangan pada poin h) Simbol dan Label Limbah B3.
3. Limbah B3, baik yang dapat dimanfaatkan maupun yang tidak, selanjutnya disimpan ke
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 yang telah memiliki ijin dari Pemerintah.
4. Khusus Penghasil limbah B3 yang tidak memiliki Tempat Penyimpanan Sementara (TPS)
limbah B3, Limbah B3 wajib diserahkan kepada TPS PT. Berau Coal paling lambat 2 (dua)
hari sejak limbah B3 tersebut dihasilkan.
53
KESIMPULAN & SARAN
54
ROLE PLAY & Problem Solving
Kelas akan dibagi menjadi minimal 2 kelompok,
maksimal 4 kelompok
Setiap kelompok akan diberikan waktu untuk
berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh fasilitator
Fasillitator akan meminta masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Kelompok lain dapat menanggapi presentasi dari
kelompok lain
55
Pertanyaan diskusi Kelompok
56
KESIMPULAN & SARAN
Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan di pasang
untuk mengangkat, menurunkan, mengatur posisi dan/atau menahan benda
kerja dan/atau muatan
Alat Bantu Angkat dan Angkut adalah alat yang berfungsi untuk mengikat
benda kerja atau muatan ke Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut pada
proses pengangkatan, pengangkutan, pemindahan, dan penurunan benda
keija atau muatan
57
PENUTUP
58