Anda di halaman 1dari 43

PSMS

PAMA SAFETY MANAGEMENT SYSTEM SISTEM PENGELOLAAN K3&LH PAMA DI PT PAMAPERSADA NUSANTARA

presented by : Satria Fauzana Agus Setiawan

Daftar Elemen PSMS


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Organisasi dan Kepemimpinan Komunikasi Inspeksi Observasi Tugas Investigasi Insiden dan Analisa Standar, Prosedur, Peraturan dan Disiplin Kesiapan Dalam Keadaan Darurat Pelatihan Kesehatan Pekerjaan dan Ergonomi Desain Rekayasa, Manajemen Plant dan Peralatan, Pengendalian Pembelian dan Metode Seleksi dan Penempatan Alat Pelindung Diri (APD) Sistem Evaluasi Monitor dan Perlindungan Lingkungan Keselamatan Di Luar Pekerjaan

Kebijakan Dasar K3&LH


Tujuan: Untuk memberikan pernyataan publik dari keinginan dari Top Management bagi semua stakeholders, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan Kerja, & Lingkungan Hidup. Hal-hal penting yang berkaitan dengan kebijakan dasar: Disusun oleh SHE Division HO Meliputi aspek-aspek yang relevan terhadap K3&LH Ditandatangani oleh Presiden Direktur yang menjabat Di-review setiap tahun pada Rapat Komite Keselamatan

Elemen 6 Standar, Prosedur, Peraturan, & Disiplin


NOMOR STANDAR
SHE / 98 / 06.01 / STD

JUMLAH STANDAR
Pengendalian, Review dan Penyebarluasan Standar, Prosedur dan Peraturan Keselamatan Surat Izin Bekerja dan Label Tanda Bahaya Sistem dan Penggunaan Lock-Out Tanda-tanda Simbol Keselamatan, Pengumuman, Pelabelan, Kode Warna dan Demarkasi Pemenuhan Standar dan Prosedur Kedisiplinan

SHE / 98 / 06.02 / STD SHE / 98 / 06.03 / STD SHE / 98 / 06.04 / STD

SHE / 98 / 06.05 / STD

6.2 Surat Izin Bekerja & Label Tanda Bahaya


Surat Izin Bekerja Pekerjaan apapun yang dilakukan di dalam Ruang Tertutup (Lingkungan kurang oksigen), Pekerjaan dengan Panas (Bahan mudah terbakar), Bekerja dekat sumber radiasi, Pada pekerjaan di instalasi listrik tegangan tinggi, Pekerjaan penggalian, kemungkinan ada kabel,pipa, Bekerja di ketinggian (di atas 5 meter), Pada tugas-tugas tertentu yang luar biasa dimana ada kemungkinan terkena resiko serius

6.3 Siste L ck

e gg aa t a Tag t

Tujuan Memastikan terdapat format standar untuk Lock-Out , pengaturan Alat Lock-Out , & semua sumber energi dalam Potensial Nol sebelum pekerjaan diteruskan, agar mencegah cedera pada karyawan dan karyawan dari sub-kontraktor. Identifikasi Bahaya Survei harus mencakup sumber energi: 1. listrik 2. mekanik 3. hidrolik 4. pneumatik

Sistem Lock Out & Tag Out (LOTO) Adalah alat pengisolasi energi, untuk memastikan agar peralatan dikendalikan, tidak bisa dijalankan sampai Lock dan Tag dicabut. LOTO terdiri dari Danger Tag dan Gembok Standar (1 set) yang digunakan secara bersama-sama (tidak terpisah). LOTO diperlukan dalam: - Sistem penyala kendaraan, mesin, atau peralatan yang sedang rusak, tidak dalam keadaan aman untuk dioperasikan (kecuali perkakas tangan), - Sistem penyala kendaraan, mesin, atau bagian peralatan yang sedang dalam proses pemeliharaan, dan - Semua benda, bagian peralatan atau perkakas yang tidak aman untuk dioperasikan.

6.4 Tanda-tanda Simbol K3&LH, Pengumuman, Pelabelan, Kode Warna, dan Demarkasi
PAPAN KETERANGAN KODE WARNA STANDAR KODE WARNA (DEMARKASI LANTAI)
Daerah Asal Pekerjaan Daerah Bebas dari Barang untuk Pemadam Api Area Aman untuk Jalan Pembatas Demarkasi Daerah Tempat Sampah dan Barang Bekas Daerah Penumpukan dan Penyimpanan Daerah Bebas dari Barang untuk Peralatan Listrik

6.4 Tanda-tanda Simbol K3&LH, Pengumuman, Pelabelan, Kode Warna, dan Demarkasi
STANDAR KODE WARNA (DEMARKASI LANTAI)
AIR MINUM AIR TIDAK BISA DIMINUM OLI UDARA SOLAR

6.5 Pemenuhan Standar dan Prosedur Pendisiplinan


PELANGGARAN Tidak Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Mengendarai Mobil Tanpa SIMPER Melepas Tanda Bahaya Tanpa Izin Melepas Alat Pengaman Tanpa Izin Mengendarai Melebihi Kecepatan Mengendarai Mobil Dalam Keadaan Mabuk Mengendarai Mobil dengan Sembrono SARAN PEMBERIAN SANKSI Minimum Surat Peringatan Kedua Pemutusan Hubungan Kerja Minimum Surat Peringatan Kedua Pemutusan Hubungan Kerja Minimum Surat Peringatan Kedua Minimum Surat Peringatan Kedua Minimum Surat Peringatan Kedua

Elemen 7 Persiapan Dalam Keadaan Darurat


NOMOR STANDAR
SHE / 98 / 07.01 / STD SHE / 98 / 07.02 / STD SHE / 98 / 07.03 / STD SHE / 98 / 07.04 / STD SHE / 98 / 07.05 / STD SHE / 98 / 07.06 / STD

JUMLAH STANDAR
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) Manual Prosedur Keadaan Darurat Site Latihan Keadaan Darurat Sistem Alarm Peralatan P3K Fasilitas, dan Pelatihan Sistem, Pencegahan, Perlindungan Kebakaran, Fasilitas dan Perawatan Sistem Keamanan

7.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR)


Definisi bahaya & resiko Bahaya adalah benda, bahan (zat), aktifitas, atau kondisi yang potensial menyebabkan cedera, kerusakan, atau kerugian dalam derajat apapun. 1. Benda (benda fisik: meja, kursi, truk, ban, dll), 2. Zat (zat kimia: diesel, minyak, debu, gas, dll), 3. Aktivitas (tindakan: tidak memakai APD, dll), 4. Kondisi (kondisi berbahaya: lantai, jalan licin, dll). Resiko adalah Kesempatan/kemungkinan bertemunya satu bahaya atau lebih yang dapat mengakibatkan kerugian dalam derajat apapun(Near Miss, kerusakan harta benda atau kerugian prematur.

MATRIKS RESIKO & KODE BAHAYA RISK MATRIX & HAZARD CODE

KODE BAHAYA AA A B C

POTENSI RESIKO 75 < 125 32 < 74 18 < 31 2 < 17

TINGKAT RESIKO RESIKO KRITIKAL RESIKO TINGGI RESIKO SEDANG RESIKO RENDAH

KEMUNGKINAN AKIBAT Kemungkinan / Kerugian Besar > US$ 10.000 LTI Serius / Kerugian Barang US$ 5.000 to US$ 10.000 LTI Serius / Kerugian Barang US$ 1.000 to US$ 5.000 Cedera Ringan / Kerugian Barang Ringan

TINDAKAN DIPERLUKAN STOP DAN PERBAIKI PERBAIKI 12 JAM PERBAIKI 3 HARI PERBAIKI JIKA DAPAT

7.2 Manual Prosedur Keadaan Darurat Site


Beberapa keadaan darurat: Kebakaran (kebakaran alat-alat, bangunan, dan semak belukar), Kecelakaan (cedera, kerusakan dan kerugian harta benda), Getaran tanah (dinding runtuh, longsor), Banjir (banjir di area penambangan karena hujan atau air yang menguap dan banjir di tempat lain), Peledakan (peledakan tak terduga, peledakan prematur bahan peledak), Pemberontakan dari pekerja atau penduduk (demonstrasi, pemogokan) Kecelakaan bis / taxi Kecelakaan Kapal / Pesawat

7.4 Peralatan P3K, Fasilitas, dan Pelatihan


LOKASI DAN PENEMPATAN PERALATAN PERTOLONGAN PERTAMA
TIPE PERALATAN Perlengkapan Alat Pertolongan Pertama terdiri dari: - Satu kantong respons emergency (ransel) yang standar, - Satu usungan keranjang dan, - Satu selimut LOKASI - Pos pertolongan pertama setiap penambang, - Di setiap blok kantor tambang (pit), - Di setiap tempat kerja tambang atau di lapangan kerja yang luas, - Di setiap camp site / mess, Apabila lokasi diatas atau dibawah 500 m dengan yang lain, diberi kebebasan / keleluasaan untuk menempatkan pusat perangkat P3K -Simpan di dalam kabin di semua kendaraan yang disiapkan untuk supervisor, - Dibawa oleh semua karyawan yang bekerja di tempat terpencil

Kantong Pertolongan Pertama : - Hanya sebuah kantong pertolongan pertama

7.5 Sistem Pencegahan, Perlindungan Kebakaran, Fasilitas, dan Perawatan


Sistem Perlindungan kebakaran terdiri dari: 1. Alarm kebakaran, 2. Pemadam kebakaran portable, 3. Peralatan / perlengkapan pemadam kebakaran, 4. Alat pendeteksi panas dan asap, 5. Sistem pemadam api otomatis, 6. Truk pemadam (truk air) & tim pemadam kebakaran. Sosialisasi dan Pelatihan: - Sedikitnya 10% dari karyawan di setiap departemen harus menjalankan training memadamkan api secara praktis, - Semua karyawan di Departemen Security harus menjalankan Training Memadamkan api praktis, - Ada sistem resmi, untuk memastikan bahwa semua karyawan (termasuk sub-kontraktor), diberi sosialisasi sistem dan fasilitas pencegahan dan perlindungan,

Klasifikasi Kebakaran & Seleksi Peralatan Kebakaran


JENIS KEBAKARAN A DESKRIPSI KELOMPOK TIPE PEMADAM Kebakaran disebabkan bahan padat yang mudah Air, bubuk kering, terbakar (batubara, kertas, sedotan, kayu, kain, busa karet, dan plastik) Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis A + Bubuk kering, gas berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel (Co2) listrik, generator, trafo dan saklar Kebakaran disebabkan oleh cairan & gas yang Bubuk kering, busa mudah terbakar & cairan dari benda padat yang berubah menjadi cairan Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis B + Bubuk kering, gas berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel (Co2) listrik, generator, trafo dan saklar Kebakaran disebabkan Kebakaran jenis A + B + Bubuk kering, gas berhubungan dengan sumber tenaga listrik, kabel (Co2) listrik, generator, trafo dan saklar Kebakaran disebabkan logam, terbakar pada Gas (Co2) temperatur tinggi

AC

BC

ABC

Klasifikasi Alat Pemadam Berdasarkan Area Kerja


AREA KERJA (RUANGAN) Kantor umum, ruang komputer Bengkel, gudang, penyimpanan alat Area penyimpanan minyak / diesel Alat bermotor (truk / excavator) Mess, dapur, tempat tinggal Lingkungan umum (semak, rumput) TIPE PEMADAM API YANG DIPLIH Gas (Co2) Bubuk kering (ABC) Bubuk kering (ABC) Bubuk kering (ABC), supresi auto Bubuk kering (ABC) Air (truk & pipa karet)

Penempatan Alat Pemadam Api : -Di posisi yang mudah terlihat, - Ketinggian 1,5 meter dari atas lantai, - Ditempatkan dekat pintu keluar yang biasa atau darurat, - Harus ditandai dengan kain merah putih berbentuk segitiga dibalik papan, - Harus diletakkan sengaja dekat dengan tempat yang beresiko, - Tidak diletakkan pada tempat bertemperatur yang ekstrim (lebih rendah dari 0oC atau lebih tinggi dari 55oC

ELEMEN 9 KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMI


NOMOR STANDAR
SHE / 98 / 09.01 / STD SHE / 98 / 09.02 / STD SHE / 98 / 09.03 / STD SHE / 98 / 09.04 / STD SHE / 98 / 09.05 / STD SHE / 98 / 09.06 / STD SHE / 98 / 09.06 / STD

JUMLAH STANDAR
Sistem Identifikasi Bahaya, Penlaian Resiko, dan Pengendalian Bahaya Resiko Kesehatan dan Higiene Komprehensif Sistem Perawatan, Pelayanan dan Bantuan Kesehatan Pengujian Kesehatan dan Perawatan Kesehatan (Baru / Tahunan / Khusus) Sistem Pengelolaan dan survey ergonomi Sanitasi dan Higiene Fasilitas Site Catatan Medis (Kesehatan Kerja) Standar Air Minum dan Penawaran Kualitas Air Minum

9.4 Sistem Pengelolaan dan Survey Ergonomi


Survey Ergonomi Cakupan survey: 1. Semua aktifitas antar orang / mesin, 2. Semua kabin peralatan tambang, 3. Semua kabin kendaraan lain, 4. Semua meja kerja di workshop / lokasi perbaikan, 5. Semua area kantor / tempat kerja, 6. Semua dapur dan kantin, 7. Gudang dan tempat penyimpanan barang, 8. Semua kamar tidur di wilayah mess, 9. Semua tugas penanganan manual.

Penanganan Manual: Hal harus diobservasi saat menilai penanganan manual: 1. Desain alur kerja, kondisi dalam lingkungan kerja, 2. Sikap tubuh, tindakan, gerakan yang diperlukan, 3. Bentuk, ukuran, berat, jenis benda yang ditangani, 4. Jarak benda perlu diangkat, 5. Usia dan kesehatan orang yang mengangkatnya, 6. Ketersediaan, kesesuaian alat bantu mekanik, 7. Studi mengenai persyaratan aplikasi tenaga, 8. Studi mengenai kebutuhan pemakaian energi.

ELEMEN 10 BENTUK PERENCANAAN, PLANT MANAGEMENT, PEMBELIAN DAN METODE PEMBELIAN


NOMOR STANDAR
SHE / 98 / 10.01 / STD

JUMLAH STANDAR
Pengelolaan dan pengendalian semua perkakas dan peralatan lain (termasuk : Kartu Kelayakan Peralatan) Pengelolaan dan pengendalian peralatan rumah tangga, tangga bangunan, daerah-jalan, perancah dan bekerja di ketinggian Sistem dan alat-alat peringatan pada kendaraan / peralatan Pengelolaan dan pengendalian alat angkat dan peralatan angkat

SHE / 98 / 10.02 / STD

SHE / 98 / 10.03 / STD SHE / 98 / 10.04 / STD

10.5 Pengelolaan dan Pengendalian, Perlindungan pada Mesin


Pelindung Mesin adalah penghalang tetap atau peralatan lain, yang menghalangi bagian tubuh menjangkau di bawah, di atas, sekeliling, atau melalui pelindung selama mesin beroperasi normal. Termasuk juga semua peralatan yang menghalangi seseorang memasuki daerah berbahaya. Persyaratan keselamatan yang perlu diperhatikan: 1. Tidak boleh ada yang bekerja pada atau di dekat mesin yang mempunyai bagian bergerak, sementara ia memakai pakaian longgar, dasi atau selendang. 2. Semua mesin dengan bagian berputar yang terbuka / terpapar harus dimatikan pada waktu melakukan pekerjaan pemberian oli, pelumasan atau perawatan. 3. Mesin dengan bagian berputar hanya boleh diberi oli atau dilumasi saat bergerak oleh orang yang ahli (terlatih). 4. Tidak ada yang boleh memasang atau melepas sabuk penggerak (V-belt) saat mesin sedang bergerak. Untuk melakukan pekerjaan ini mesin harus dimatikan, dihentikan, dan di lock-out.

10.6 Pengelolaan dan Pengendalian Semua Bejana Bertekanan dan Tabung Silinder Terkompresi
Penyimpanan Tabung Gas: 1. Semua tabung harus diperiksa saat datang dari suplier untuk bahaya kebocoran atau kerusakan, 2. Tabung yang ada kebocoran tidak boleh diterima dan harus dikembalikan pada suplier, 3. Semua tabung harus disimpan dalam Penyimpanan Tabung Gas yang khusus, 4. Gas-gas yang mudah terbakar dan pengoksidasi tidak boleh disimpan bersama-sama, 5. Tabung harus disimpan dalam posisi tegak (vertikal), 6. Setiap tabung harus dirantai secara individual , 7. Penyimpanan bebas dari bahan mudah terbakar, 8. Tabung penuh disimpan terpisah dari dari yang kosong, 9. Penyerahan / pengambilan tabung harus terkontrol.

10.7 Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Klasifikasi Tempat Berbahaya Sebuah zona adalah daerah berbahaya dimana terdapat bahaya gas mudah terbakar / gas atau uap. Klasifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Zona 0 : Atmosfir di zona jenis ini adalah yang terus menerus eksplosif, 2. Zona 1 : Atmosfir di zona jenis ini adalah cenderung eksplosif dibawah kondisi operasi normal. Gas bisa bersifat toksik atau beracun, 3. Zona 2 : Atmosfir di zona jenis ini cenderung eksplosif dibawah kondisi abnormal 4. Zona 21 : Atmosfir di zona jenis ini cenderung mengandung debu / serat yang mudah menyala dengan konsentrasi mudah menyala dibawah kondisi operasi normal, dan 5. Zona 22 : Atmosfir di zona jenis ini mengandung debu / serat yang mudah terbakar tapi tidak dalam kondisi yang mudah menyala

10.9 Pengelolaan dan Pengendalian Semua Instalasi Listrik, Pentanahan, dan Peralatan Portabel
Daerah Kerja / Kerja Resiko Tinggi : 1. Semua sub-stasiun dan mini-sub (terutama dengan panel terbuka) harus digolongkan dalam Daerah Kerja Resiko Tonggi (DKRT), 2. Semua daerah transformer dengan paking terbuka harus digolongkan dalam DKRT, 3. Semua panel 380 V yang tidak terisolasi harus digolongkan dalam DKRT, 4. Semua instalasi 525 V, 3.3 kV, 6.6 kV, 11 kV dan 22 kV (atau kV lebih tinggi) harus digolongkan dalam DKRT, 5. Semua pekerjaan Switching , Phasing dan perawatan di daerah tersebut harus digolongkan dalam DKRT,

Saat bekerja di Daerah Kerja Resiko Tinggi , beberapa hal berikut harus diikuti : 1. Bekerja di semua daerah ini harus selalu dibawah pengawasan langsung dari atasan, 2. APD yang diperlukan harus selalu dipakai, 3. Persyaratan dari standar yang menyangkut Izin Kerja dan Locking-out harus dipatuhi, 4. Daerah-daerah ini harus diventilasikan dengan baik. APD untuk bekerja di DKRT : 1. Topeng pelindung muka (bukan goggle / kacamata), 2. Sarung tangan kulit chrome panjang (30 cm), 3. Jas katun (pakaian), 4. Perlengkapan switching khusus Polaritas & Pembumian (grounding) : Harus diperiksa secara teratur pada waktu inspeksi berkala 6 bulanan

Daerah Voltase Tinggi (tingkat kV) : 1. Semua instalasi listrik 3.3 kV, 6.6 kV, 11 kV dan 22 kV (atau kV yang lebih tinggi) harus dilengkapi denga alat switching tipe kendali jarak jauh, 2. Semua pekerjaan switching atau phasing pada instalasi ini harus dilakukan dari jauh dan dibawah supervisi Kepala Seksi terkait, 3. Jika pekerjaan switching atau phasing pada instalasi ini tidak dapat dilakukan dari jauh, pencegahan safety khusus harus digunakan, yaitu dengan penggunaan kasa khusus , memakai pakaian khusus , memakai pelindung muka , sera memakai sarung tangan kulit chrome panjang, 4. Sebelum dilakukan pekerjaan apapun pada instalasi ini, instalasi harus dibumikan, 5. Orang yang bertanggung jawab harus mencatat High Voltage Log Book yang up to date

10.9 Pengelolaan dan Pengendalian Peralatan Tangga, Tangga Bangunan, Daerah-jalan, Perancah dan Bekerja di Ketinggian
Bekerja di tangga : 1. Memberikan tips safety & petunjuk sebelum melakukan tugas bekerja di tangga, 2. APD yang diperlukan harus selalu dipakai (sabuk pengaman / tali penyelamat, safety helmet, safety shoes), 3. Tangga khusus non-konduski harus digunakan (fiberglass / kayu) jika bekerja di daerah kabel listrik / konduktor / instalasi listrik terbuka, 4. Sebelum memanjat, pemanjat harus memastikan posisi tangga telah benar dan aman. Di ujung atas tangga harus diikat pada bangunan untuk memastikan kestabilan, 5. Anak tangga harus masuk ke sisi tangga (bukan denga sekrup atau paku), 6. Tinggi maks untuk tangga lipat adalah 2 m, untuk tangga yang dapat diperpanjang maks 9 m, 7. Hanya boleh satu orang yang diperbolehkan berada di tangga yang sama

Scaffolding / perancah : adalah struktur sementara yang terbuat dari bahan perancah (besi / kayu / bambu / papan / dsb) dan memberikan landasan untuk pekerjaan di tempat tinggi untu konstruksi atau memberikan akses bagi pekerjaan di tempat dengan ketinggian

1.

2.

3.

4.

5.

Bekerja pada perancah : Memberikan tips safety & petunjuk sebelum melakukan tugas bekerja di tangga, APD yang diperlukan harus selalu dipakai (sabuk pengaman / tali penyelamat), Perancah tidak boleh digunakan di daerah kabel listrik / konduktor / instalasi listrik terbuka. Lebih baik gunakan tangga. Perancah harus diikat pada bangunan / struktur atau pada tali jangkar untu memastikan kestabilan, Rangka dari perancah harus terjulur 1 meter di atas dari platform kerja (untuk membentuk susuran tangan)

10.12 Sistem dan Alat-alat Peringatan pada Kendaraan / Peralatan


Semua kendaraan dan peralatan dalam armada perusahaan harus dilengkapi dengan klakson yang selalu dapat berfungsi dengan baik. Klakson Kendaraan : Sebelum pengemudi menjalankan kendaraannya, ia harus berjalan mengitari kendaraan untuk memastikan daerah di sekeliling kendaraan bebas dari hambatan, bahaya, dan orang, Bunyi klakson satu kali saat menyalakan kendaraan : untuk mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar kendaraan bahwa operator menghidupkan mesin, Bunyi klakson dua kali sebelum mengemudikan kendaraan untuk bergerak maju : untuk mengingatkan orang-orang yang ada di sekitar kendaraan bahwa kendaraan akan maju, Untuk kendaraan akan mudur tidak perlu menyalakan klakson karena sudah ada sistem alarm mundur, tapi jika sistem alarm tidak berfungsi maka bunyikan klakson tiga kali sebagai sinyal kendaraan akan mundur

1.

2.

3.

4.

ELEMEN 12 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


NOMOR STANDAR
SHE / 98 / 12.01 / STD

JUMLAH STANDAR
Penilaian resiko alat pelindung diri (APD) Analisis kebutuhan, Standar APD, per jabatan dan tugas spesifikasi standaar untuk semua jenis APD Sistem pemberian, pengendalian, dan sistem pencatatan APD dan penekanan standar APD

SHE / 98 / 12.02 / STD

12.1 Spesifikasi Standar APD (jenis)


NO. 1. NAMA ALAT PELINDUNG DIRI Safety / Hard Helmet (Helm Pelindung Kepala) DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI Berfungsi mencegah dan menghindari terjadinya luka pada bagian kepala akibat terbentur, kejatuhan, tertimpa, yang dapat timbul akibat ketidaksengajaan. Safety helmet wajib dipakai di semua area tambang, workshop, dan ketika keluar dari cabin unit. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dll. Safety shoes wajib dipakai di semua area proyek, kecuali area tidak wajib (office)

2.

Safety shoes

NO.

NAMA ALAT PELINDUNG DIRI

DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI

3.

Ear Plugs & Ear Muffs

Wajib dipakai ketika masuk area yang menimbulkan tingkat kebisingan tinggi, disekitar orang yang melakukan pekerjaan gauging, impact, memukul dengan hammer, di area pompa / multiflow, dll Berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukan benda asing seperti debu. Wajib dipakai ketika pekerja berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya debu ke saluran pernapasan. Berfungsi melindungi mata dari percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping bawah, dan atas. Wajib dipakai ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko terkena percikan benda / bahan dari semua arah, misal gerinda. Berfungsi melindungi tangan dari resiko tangan terbakar. Wajib dipakai untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api atau mempunyai resiko tangan terbakar, misal pekerjaan las.

4.

Dust Masker (Masker Debu)

5.

Safety Glasses (Kacamata Pelindung)

6.

Leather Gloves (Sarung Tangan Kulit)

NO. 7.

NAMA ALAT PELINDUNG DIRI Leather Gloves (Sarung Tangan Kulit)

DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI Berfungsi melindungi tangan dari resiko terluka oleh benda kerja. Wajib dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan manual, misal pekerjaan pengangkatan benda, pekerjaan mekanik, dan pekerjaan manual lainnya. Berfungsi melindungi tangan dari resiko terkena bahan kimia. Wajib dipakai untuk pekerjaan yang terkait dengan penanganan bahan kimia Berfungsi melindungi kemungkinan masuknya bahan kimia berbahaya ke sistem pernapasan. Wajib dipaki untuk pekerjaan kegiatan bahan kimia, seperti pengecatan, pendempulan, dll. Alat pelindung khusus dan wajib digunakan welder berfungsi untuk melindungi radiasi sinar las. Apron harus terbuat dari kulit (tidak boleh dari plastik / kain) dan harus menutupi dada secara keseluruhan sampai ke kaki bagian atas welder.

8.

PVC / Nitrile Gloves

9.

Chemical Mask

10.

Leather Apron

NO. 11.

NAMA ALAT PELINDUNG DIRI Reflective Vest (Rompi Reflektif)

DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI Reflective Vest wajib dipakai oleh pekerja baik siang maupun malam hari yang berada di daerah terbuka dan disekitarnya terdapat aktifitas kendaraan / alat berat sedang bekerja, seperti di mining, coal hauling, field workshop, dll. Safety harness wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja di atas ketinggian lebih dari 1.8 meter, seperti diatas atap bangunan , di atas tiang listrik, repair di boom /arm excavator, dll. Berfungsi secara prinsip untuk melindungi wajah dan mata dari benda-benda asing yang dapat merugikan. Face shield digunakan saat melakukan pekerjaan menggerinda, melakukan pencucian dengan kecepatan tinggi, dan bekerja dengan bahan kimia yang kemungkinan dapat memercikkan bahan kimia ke arah muka / mata.

12.

Full Body Harness

13.

Face Shield (Pelindung Muka)

NO. 14.

NAMA ALAT PELINDUNG DIRI Welding Helmet (Helm Las)

DESKRIPSI AALAT PELINDUNG DIRI Berfungsi melindungi wajah dan mata, baik dari percikan api las, bahan kimia, maupun sinar las. Wajib dipakai saat melakukan pekerjaan pengelasan listrik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai