Anda di halaman 1dari 61

HEALTH & SAFETY

ENVIROMENT

HEALTH

ENVIRO
MENT

COMPANY
GOAL

SAFETY

PELABUHAN/
FASILITAS DARAT
FOR
LOADING
MASTER

HEALTH & SAFETY ENVIROMENT

PELABUHAN/FASILITAS DARAT
PENGELOLAAN Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) MERUPAKAN SYSTEM MANAGEMENT
DIDALAM ;
MENGINDENTIFIKASI
MENGENDALIKAN
MENCEGAH
(Timbulnya Bahaya, Kecelakaan dan
Kerugian)

KEBIJAKAN
1.

BERTEKAD MENCIPTAKAN KEADAAN KERJA


YANG BEBAS INSIDEN (zero loss)

2.

MEMBUDAYAKAN DAN MEMBINA


KARYAWAN/MITRA KERJA & MASYARAKAT
(safety culture)

3.

MENERAPKAN PENGELOLAAN KESELAMATAN


KERJA(terminal acceptance)

4.

BERUPAYA MEMENUHI KETENTUAN


PERPERUNDANGAN KESELAMATAN KERJA

TUJUAN
1. Meyakinkan Industri dan penguna jasa
berdasarkan:
Perencanaan, Pegoperasian dan peliharaan,
dengan aspek Keselamatan Kerja
2. Mencegah dan Mengurangi potensi bahaya yang
timbul
3. Dapat diwujudkan kegiatan cargo handling
operation yang aman,handal, efektif dan selaras
dengan lingkungan untuk daya saing perusahaan

IV. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K eilm uan

Suatu ilm u pengetahuan dan


penerapannya dalam upaya
m encegah k ecelak aan,
k ebak aran, peledak an,
pencem aran, penyak it ak ibat
k erja , dll

ACCIDENT PREVENTION

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)


Keilmuan

Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

PENYEBAB KECELAKAAN :
A.

B.

TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN


(BERBAHAYA)
KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)

HAZARD

Adalah suatu obyek dimana terdapat


energi, zat atau kondisi kerja yang
potensial dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa :

bahan-bahan , bagian-bagian mesin,


bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.

HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan
kerusakan

(harm).

Hazard dapat berupa bahanbahan kimia, bagian-bagian


mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.

JENIS POTENSI BAHAYA (HAZARD)


Physical

(Hazard)

Chemical
Electrical
Mechanical
Physiological
Biological
Ergonomic

PENGERTIAN

Aman (safe) adalah suatu


kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat
yang memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).

TINDAKAN TIDAK AMAN


Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan

KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN


DILAKUKAN ?
KURANG

PENGETAHUAN

KURANG

TERAMPIL/ PENGALAMAN

TIDAK

ADA KEMAUAN

FAKTOR
JENIS

KELELAHAN

PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI

GANGGUAN
KESALAHAN

MENTAL

DALAM SIFAT DAN TINGKAH


LAKU MANUSIA

PERBUATAN BERBAHAYA

(UNSAFE ACTION)
Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
Menjalankan

Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya

Membuat

Alat
Pengaman tidak
berfungsi

Lalai

APD

menggunakan

Mengangkat

barang
dengan cara yg salah

Mengambil

posisi pada
tempat yang berbahaya

Membetulkan

mesin dalam
keadaan jalan

Lalai

memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat kerja

Bersenda

gurau tidak pada


tempatnya

Memaksakan

diri untuk
bekerja walaupun sakit

Merancang

/memasang
peralatan tanpa pengaman

KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
Pelindung

atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai

Peralatan/

perkakas
dan bahan yang rusak
tetap digunakan

Penempatan

yang salah

barang

Sistem

peringatan yang
tidak memadai

Pengabaian

terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan

Kebersihan

lingkungan
kerja yang jelek

Polusi

udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)

Kebisingan

berlebihan

yang

Pemaparan

Radiasi

Ventilasi

yang tidak
memadai

Penerangan

memadai

yang tidak

PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN

LEMAHNYA
KONTROL
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

SEBAB
DASAR
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA

PENYEBAB
TAK
LANGSUNG

INSIDEN
(Kontak)

PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN

<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT

KERUGIAN

KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN

Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja

Lingkungan
kerja

-Fisik
-Mental

-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi

Kapasitas kerja
-

Ketrampilan
Kesegaran jasmani & rohani
Status kesehatan/gizi
Usia
Jenis kelamin
Ukuran tubuh

TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN


KERJA
Upaya perlindungan kepada :
Tenaga Kerja
Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :

1.
2.
3.
4.
5.

Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi


Lingkungan kerja
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Proses produksi

Faktor-Faktor Lingkungan Kerja


Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Kimia

Faktor Biologi
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll

debu, gas, uap,


asap, kabut, dll.
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll

Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

1). FAKTOR FISIKA


a.

Kebisingan (Noise )

b.

Iklim Kerja

c.

Ventilasi

d.

Penerangan (Illumination )

e.

Getaran

KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
Ketulian sementara
Ketulian menetap
Gangguan komunikasi
Gangguan psikologi

Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :

Desain

mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:

transmision los material, damping material, absorbent material, vibration


isolator, mufflers dan sealents

Pengoperasian

alat sesuai dengan kemampuan mesin


Merawat mesin secara teratur
Rotasi pekerjaan
Ruang kontrol
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
Pemeriksaan kesehatan
Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA

IKLIM KERJA
Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,

bejana uap, lighting

Tekanan panas dipengaruhi:

sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara,


kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm

& diluar tdk lbh 5 derajat Celcius

Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

Dampak Iklim Kerja yang Buruk


Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-

bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi


kelenjar keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan

sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit


Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan

thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek


dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran

Pengendalian Tekanan Panas


Dilakukan dengan cara antara lain :

Isolasi Sumber Panas


Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan

alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.

Penerangan

Penerangan

yg baik adalah apabila:


a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan

:
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri

Dampak Penerangan yang Buruk

Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja

Kelemahan mental

Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata

Kerusakan indera mata

Dapat mengakibatkan kecelakaan

Getaran

Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
Kelainan

peredaran darah dan syaraf

Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai

dengan mati rasa

2). FAKTOR KIMIA


Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses

produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi


dan atau proses kerja
Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan
Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu

rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).


Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.

Pengendalian Faktor Kimia


Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
Substitusi
Otomatisasi
Isolasi Sumber Kontaminan
Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
Ventilasi

3). FAKTOR
BIOLOGI

Virus

Bakteri

Jamur

Cacing

Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan


manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.

Bahaya faktor Biologi :


Menimbulkan infeksi akut/ kronis
Parasit dalam tubuh.
Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
Menimbulkan reaksi alergi.
Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH


1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.

Pengendalian Faktor Biologi


1.

Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety
equipment and facility design)

2.

Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace
controls)

3.

Bekerja/teknik dengan azas kehati hatian (carefully executed techniques)

4.

Gunakan alat pelindung diri

4). FAKTOR PSIKOLOGI


Stress kerja, karena :

- Hubungan dengan orang (Relationship)


- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja

TEMPAT KERJA DALAM RUANG SEMPIT (TERBATAS)


Bahaya

Penyebab

Effect

Rincian

Defisiensi
oksigen

-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas

Pekerja dapat lemas


mendadak

Udara normal kadar O2


>18%
<18% berbahaya

Gas beracun

-Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida

Iritasi mata, hidung,


tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas

Sementara gas beracun


tidak berbau
Tidak dapat dideteksi

Gas mudah
terbakar

-Termasuk bahan bakar


-Solven

Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan

Beberapa gas mudah


terbakar uapnya juga
beracun

Bahan kimia

-Solven cat

Iritasi kulit, ritasi mata


Toksisitas sistemik

Panas

-Suhu tinggi

Penyebaran panas
Pusing

Efek dapat dipercepat bila


ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai

Noise

- Suara berisik (>85dB)

Mengganggu komunikasi
Hearing loss

Efek tergantung intensitas,


frekuensi dan durasi

RESIKO BAHAN KIMIA TERHADAP KULIT


Bahaya

BAHAN
KIMIA

Penyebab

Effect

A.P.D.

-solvent

-kulit menjadi merah


- nyeri
- Melepuh

sarung tangan karet, vinyl


atau neoprene untuk

-asam (mis: air keras


aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl

cacat, melepuh, luka


kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)

gunakan sarung tangan


tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan

-caustics (soda api)

Cacat melepuh luka

gunakan cream pelindung


sarung tangan

LISTRIK
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :
TEGANGAN
ARUS
WAKTU dan
KONDISI BADAN MANUSIANYA.

PRINSIP TEKNIK PEMADAMAN


API/KEBAKARAN
A.

MERUSAK KESEIMBANGAN (MEMUTUS PENCAMPURAN


KETIGA UNSUR DALAM SEGITIGA API DENGAN:

1.

Pendinginan (cooling): air,busa,dry chemical dan BCF

2.

Menutup udara (smoothering): Busa,uap air,Dry


Chemical,BCF,Gas CO2

3.

Menghentikan Bahan yg terbakar (starvation)

KEBAKARAN KARENA LISTRIK

Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Sambaran petir

TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh
(Volt)

Waktu Maksimum
Yang Diijinkan (Detik)

50

50

75

90

0.5

110

0.2

150

0.1

220

0.05

280

0.03

NO

ARUS
LISTRIK

PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA

WAKTU

1 mA

Menimbulkan kejutan kecil pada


badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).

10 menit

2 mA

Mulai terasa kejang pada bagian


badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.

30 detik

5 mA

Memberikan stimulasi (rangsangan) yg


cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.

20 detik

NO

ARUS
LISTRIK

10 mA

15 mA

PENGARUH TERHADAP
WAKTU
TUBUH MANUSIA
Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup 10 detik
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka)
shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.

Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup


tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan
terjadinya pengerutan sebagian otot organ
tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg
berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang
karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.

5 detik

NO

ARUS
LISTRIK

PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA

WAKTU

20 mA

Menyebabkan terjadinya pengerutan


pada otot badan yang cukup hebat
khususnya jantung, sehingga darah ke
otak berhenti sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.

2 detik

30 mA

Menyebabkan pengerutan otot badan


sangat hebat , jika tak tertolong
kemungkinan cacat fungsi tetap.

1 detik

40 mA

SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang


dialiri listrik.

0,2 detik

CATATAN :

Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere


Tegangan listrik 220 / 380 Volt.

Tegangan sentuh yang berbahaya:

PROTEKSI BAHAYA
JARAK AMAN

> 50 V di ruang normal,

> 25 V di ruangan lembab

Daya > 100 Watt

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV
Jarak (cm)
1
50
12
60
20
75
70
100
150
125
220
160
500
300

ASPEK K3 DAN LINGKUNGAN DALAM


KEGIATAN LOADING/UNLOADING

I.

FASILITAS DARAT

II.

FASILITAS PELABUHAN

III. FASILITAS KAPAL DAN PERAIRAN

FASILITAS DARAT
1. TANKI PENAMPUNGAN
2. SILO
3. WAREHOUSE
4. SISTEM CONVEYOR
5. PELABUHAN dan PERAIRAN

WAREHOUSE

LEDAKAN
UAP /GAS FLAMMABLE

RUANG PENGECATAN;
PROSES PAINTING;
GUDANG SOLVENT,
DSB.

XI. ELECTICAL SAFETY DEVICE FOR BELT CONVEYOR

1.

PULL CORD
EMERGENCY
SWITCH

2.

ROTATION
DETECTOR

3.

BELT
MISALIGNMMENT
SWITCH

4.

SAFETY SWITCH

5.

LEVEL LIMIT SWITCH

6.

BLOCKAGE
DETECTOR

7.

BELT TEARING
DETECTOR

FASILITAS PELABUHAN KBS


No

Crane

Jumlah

Ship Unloader

6 unit

MPC

1 unit

PHC

2 unit

9 unit crane untuk bongkar muatan


dengan discharging rate lebih dari
30.000 ton / hari untuk penanganan
steel produk, barang curah kering,
dan fertilizer.

FENDER
RUBBER

FENDER:

MERELEASE BENTURAN KAPAL DENGAN PLATFORM


JETTY PADA SAAT BERTHING / UNBERTHING

BOLLARD

QUICK RELEASE HOOK


BOLLARD

FIXED BOLLARD

PENCEGAHAN SELAMA KAPAL


TAMBAT
1. TEMPAT MEROKOK, API & ALAT DAPUR,WORK PERMIT DAN
HOT WORK PERMIT HARUS JELAS
2. PERATURAN KESELAMATAN,DALAM KEADAAN DARURAT DAN
SHIP-SHORE SAFETY CHECK LIST
3. PENGENDALIAN PENCEMARAN DILAUT (MARPOL 73/78)

PENGENDALIAN PENCEMARAN
1.

MELALUI ZERO WASTE TECHNOLOGY DGN 3R


(REUSE,REDUCE,AND RECYCLE) DAN PENERAPAN
BAKU MUTU LINGKUNGAN.

2.

PENGAWASAN DAN PENYEDIAAN SARANA


PENAMPUNG CECERAN DAN BUANGAN MINYAK
BEKAS DI TANKAGE, DERMAGA MAUPUN
DIKAPAL

3.

MELAKUKAN PENYULUHAN DAN KESADARAN


TERHADAP POLLUTION CARE

4.

KETAATAN TERHADAP SOP

KERUGIAN INSIDEN TUMPAHAN MINYAK SEBAGAI REFERENSI


1989 Tumpahan minyak
(area biru) akhirnya diperpanj
ang 470 km sebelah barat
daya dari Bligh Reef Alaska
Daerah tumpahan mencapai
11.000 mil persegi.
1994 exxon membayar USD 4
milyar

JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)


OBJECTIVE :
MENINGKATKAN KINERJA KESELAMATAN KERJA PARA PEKERJA
INDICATOR :
PENURUNAN ANGKA KECELAKAAN

XXII. APAKAH JOB SAFETY ANALYSIS(JSA)

Job Safety Analysis (JSA) atau dikenal juga


dengan Job Hazard Analysis merupakan upaya untuk
mempelajari/menganalisa dan serta pencatatan tiaptiap urutan langkah kerja suatu pekerjaan, dilanjutkan
dengan identifikasi potensi-potensi bahaya di
dalamnya
kemudian
diselesaikan
dengan
menentukan upaya terbaik untuk mengurangi
ataupun menghilangkan/mengendalikan BAHAYABAHAYA pada pekerjaan yang dianalisa tersebut.

KEUNTUNGAN DARI JSA


1.

DAPAT MENGANALISA BAHAYA SEDINI MUNGKIN

2.

MEMILIKI PEKERJAAN YG SESUAI DGN KEAHLIAN

3.

PENGGUNAAN PERALATAN SESUAI

4.

MEMBERIKAN PEKERJA SADAR KESELAMATAN

5.

ESTIMATE WAKTU TEPAT

6.

REDUCING COST OPERASI

7.

PETUGAS KESELAMATAN KERJA MEMBERI


BANTUAN TERHADAP PEKERJAAN

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA


1.

Menentuan Jenis Pekerjaan-Pekerjaan yang memiliki riwayat


kecelakaan kerja paling parah ataupun sering merupakan
prioritas utama untuk dianalisa keselamatannya.

2.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan


pekerjaan yang akan dianalisa ialah sebagai berikut :

Tingkat keseringan kecelakaan kerja.

Tingkat kecelakaan yang menyebabkan cacat.

Potensi keparahan kecelakaan kerja.

Pekerjaan yang bersifat baru.

Pekerjaan yang memiliki riwayat hampir celaka


(nearmiss).

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA


3.

Merinci urutan-urutan / langkah-langkah pekerjaan dari


awal dimulai pekerjaan sampai dengan selesainya
pekerjaan.

4.

Mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan kerja


terhadap tiap-tiap urutan kerja yang dilakukan.

5.

Menentukan langkah pengendalian terhadap bahayabahaya tiap urutan kerja yang dilakukan.

CONTOH JSA FORM

HSE LOADING MASTER


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai