Anda di halaman 1dari 14

1

Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

. Tugas tanggung jawab petugas terminal diatas kapal.


Petugas terminal diatas kapal tanker bisa dikatagorikan sebagai.
1. Pilot/ Mooring Master.
2. Loading Master.
3. Cargo surveyor, bila tidak ada surveyor.
4. Safety inspictor/ officer.
5. Terminal represantive.
6. Agen pelayaran.

Tugas2 tersebut bisa dirangkap oleh seorang petugas ataupun masing2 oleh
petugas tersendiri.
Tugas2 tersebut bisa dikatagorikan sbb:
1. Keselamatan kapal selama ada dipelabuhan.
2. Keselamatan kapal dalam bernavigasi/ mengolah gerak sampai kapal
tertambat baik di SBM, ataupun jetty/ dermaga , sampai siap muat,
termasuk draft dan trimnya ( terutama bagi kapal kosong, trim harus
cukup aman, dan apabila loaded tidak melewati max draft dengan trim
cukup utk mengolah gerak); Safe speed; pemakaian tug boat;
keamanan jangkar dll. Sesuai Marpoll untuk kapal tanker > 150m : Dalam
keadaan balas , Draft tengah (Dm) tidak boleh kurang dari = 2.0+ 0.02L. dengan
trim kebelakang tidak boleh lebih dari 0.015L dan seluruh propeller harus
keadaan tenggelam.
3. Memandu kapal sampai tertambat di pelabuhan muat/ bongkar ( bila
bertindak sebagai mooring master)
4. Memberikan informasi2 yang penting dan diperlukan., termasuk
syarat2 (requirements) dan condition of use dari pelabuhan.
5. Memintakan tanda tangan( tanda terima) setiap dokumen resmi yang
diberikan kepada kapal.
6. Memberikan pelayanan yang diperlukan sesuai batas2 kewenangan
yang ada.
7. Keselamatan kapal selama pelaksanaan bongkar muat.
8. Menanda tangani surat2 yang diperlukan sebatas kewenangannya. (
misalnya NOR, Protest, Dokumen muatan ; dry certificate; ullage
report dll sesuai jenis muatan tergantung dari terminalnya)
2
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

9. Menegakkan aturan2 terminal ahar ditaati diatas kapal.( diantaranya


Smoking regulation; hot work permit, Enclosed space entry permitted,
Pumproom Entry permitted, dsb)
10.Mengadakan inspeksi berkala, terhadap :
a. Alat2 tambat, mooring lines; terutama saat perobahan pasang
surut, cuaca jelek, anging/ arus kencang.
b. Alat2 pemuatan: loading hose, loading arm; loading/ dich press
at manifold (bagi kapal tangker); kran darat/ kapal, coveyeor
dlsb ( kapal bulk)
c. kapal harus selalu mematuhi aturan2 keselamatan baik
international, national maupun local. ( diantaranaya untuk
tanker smoking regulation (tentukan smoking room),Galley
entry regulation, safety check list, dll )
d. selama pemuatan/ pembongkaran tentang prosedure dan aturan
yang berlaku,

11.Memberikan tegoran2, bahkan kalau perlu memberikan peringatan


tertulis, ataupun protest, bahkan sampai tindakan, atas nama terminal
terhadap pelanggaran yang dilakukan dari kapal.
12.Mencegah terjadinya insiden yang bisa mengancam keselamatan jiwa
manusia maupun harta benda (utamanya kebakaran, pencemaran,
keracunan, electro statis effect).
13.Mencegah terjadinya pencemaran dilaut, dengan inspeksi berkala
terhadap pencemaran, pembuangan balas dll ,dan mengambil
tindakan2 yang tepat dan sesuai dengan prosedure.apabila terjadi
pencemaran.
14.Mengadakan inspeksi tangki ( untuk tanker) sebelum muat dan
menandatangani dry certificate, inspeksi kesiapan penerimaan tangki,
tergantung Janis muatannya, tank, ( bila ada surveyor, bisa sebagai
saksi), termasuk bila ada muatan sisa( OBQ) juga harus dibuatkan
OBQ.; Untuk kapal yang bongkar muatan, inspeksi bagi before
loading figure.
Sedang untuk kapal Bulk pemeriksaan ruang muatan untuk kesiapan
penerimaan muatan. initial draft survey.
15.Membuat dokumen Load On Top bila diperlukan ( untuk kapal crude
tanker).
3
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

16.Memimpin proses pemuatan/ pembongkaran sesuai prosedur. ( Bila


bertindak sebagai loading Master).
17.Mengadakan perhitungan muatan diatas kapal. Setelah selesai muat (
bila bertindak sebagai loading master); Bila kapal bongkar muatan,
inspeksi untuk Dry certificate maupun ROB.
a. Untuk tanker dengan ullage survey.
b. Untuk dry bulk dengan final draft survey.
18.Membuat protes terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh pihak
kapal, baik sengaja maupun tidak sengaja, maupun masih indispute.
19.Memandu kapal keluar pelabuhan setelah selesai proses pemuatan /
pembongkaran sampai kapal berangkat ataupun berlabuh jangkar
untuk menunggu selesainya dokumen ( Bila bertindak sebagai pandu/
mooring Master)

V. OPERASI PEMUATAN/ PEMBONGKARAN.


PERSIAPAN LOADING/ UNLOADING.
Persiapan2 yang dilaksanakan antar kapal & Terminal.
A. Sebelum kapal tiba.
1. Hubungan dengan radio tentang ETA kapal ( 72 hrs ; 48 hrs; 24 hrs
notice/ sampai dapat hubungan VHF. / beberapa jam sebelum tiba )
2. Pertukaran Informasi tentang data2 kapal , muatan dan terminal,
check compatibility kapal dan terminal ( LOA, Draft, Air draft,
peralatn bongkar muat dlsb )
3. Informasi tentang jumlah dan jenis / data2 muatan yang akan
diloading:
4. Agreed Loading Plan.
5. Kesiapan penerimaan kapal , untuk sandar, loading discharging.
6. Informasi2 lain yang dibutuhkan. Kesiapan terminal, berthing
available;perlatan muat bongkar, perlu pandu, tug boat atau tidak;
kalau dimungkinkan untuk keperluan bunker, air, maupun provision;
Crew sign on sign off; kesehatan crew sesuai regulasi dll informasi.

B. Setelah kapal tiba.


1. Informasi waktu tiba.
4
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

2. Informasi lainya tentang arrival condition. Draft dll. Check apakah


UKC, air draft, LOA dlsb compatible terhadap dermaga kita.
3. Informasi tentang petugas yang naik dikapal ( kapan dan siapa saja)
dan informasi kapan kapal akan disandarkan
4. Inward clearence dari petugas administrasi ( Port Health; ;Custom;
Imigrasi; Port State dlsb)
5. Petugas terminal yang naik dikapal mulai melaksanakan fungsinya.
6. Menerima NOR, dengan catatan apabila diperlukan.
7. Mengadakan preliminary meeting, membicarakan topic keselamatan,
proses loading/ unloading ( sesuai Loading/ stowage plan) ; personel2
yang bertugas(kapal maupun terminal); Security issue; Cargo
informations; MSDS; aturan2 terminal/ kapal.
8. Mengadakan inspeksi tentang safety sesuai check list
Diantaranya :
a. Semua scupper sudah tertutup (untuk tanker).
b. Sea chest tertutup, dan di segel (untk tanker).
c. Peralatan bongkar muat apakah sesuai sesuai persyaratn.
Loading manifold connection sesuai ukuran.(Fully bolted
connection) (untuk tanker)
d. Boom / crane sesuai ukuran dan persyaratan.
e. Jangkar terikat aman dari kemungkinan jatuh kelaut.
f. Mooring arrangements sesuai kebutuhan, termasuk jumlah dan
ukuran mooring line termasuk letak bollard.
g. Emergency towing wire, harus sudah disediakan, dimuka dan
belakang ( 1m diatasair.) (untuk tanker).
h. Komunikasi radio sesuai persyaratan.
i. Type air condition sesuai persyaratan.
j. Smoking regulation, termasuk penggunaan torch light harus
explosive prove ( juga semua peralatan lain yang dipergunakan).
Smoking room memenuhi persyaratan( untuk tanker).
k. Semua tangki keadaan inert, dan kandungan oksigen memenuhi
persyaratan ( dibawah 8%) dan positive pressure dalam
tangki.Untuk pembongkaran, perlu inert gas selalu on. (untuk
tanker minyak)
l. Semua pintu gas tight dan berfungsi, termasuk jendela2.(untuk
tanker minyak)
5
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

m. PSV berfungsi Venting system lainnya, yaitu PV Breaker, Mast


Rise Valve harus berfungsi. (untuk tanker)
n. Galley memenuhi persyaratan.
o. Dll peryaratan sesuai check list.
9. Sandarkan kapal apabila telah memenuhi persyartan keselamatan
terminal dan sudah mendapatkna inward clearence ( sesudah
mendapatkan Free pratique bila diperlukan) dari petugas yang
berwenang.
* Catatan :Proses penyandaran bias juga dilakukan terlebih dahulu,
baru proses2 lainnya menyusul, hal ini tergantung kepada
Terminalnya.

C. Sebelum pemuatan.
1. Pasang slang2 pemuatan dari darat ke kapal (untuk tanker)
Untuk Bulk persiapan alat2 muat bongkar, apakah dari Terminal
atau menggunakan peralatan kapal.
Apabila menggunakan peralatan dari terminal, maka peralatan
yang ada dikapal harus di set agar tidak mengganggu proses muat
bongkar dengan peralatan terminal.
2. Mengadakan inspeksi tangki, apakah semua tangki yang akan
dimuati keadaannya memenuhi persyaratan.& Buatkan Dry
Certificate. (untuk tanker)
Dan untuk dry buk adakan inspeksi kesiapan ruang muatan dan
initial draft survey (bila ada surveyor maka loading master
sebagai witness).
3. Untuk tanker: Yakinkan lagi bahwa semua tangki dalam keadaan
inert ( bagi kapal yang dilengkapi/ diharuskan adanya IGS system
), dan kadar oksigen dibawah 8% .Kemudian inert gas tidak
dioperasikan selama pemuatan( stop sebelum mulai muat).
(Selama Pemuatan bila oksigen naik diatas 8% harus diadakan
Topping Up/ memasukkan Inert Gas kedalam tangki/ Harus ada
prosedur).
4. Untuk tanker :Informasikan jenis muatan, jumlah, API gravity , /
density & tenp sebelum loading, guna keperluan loading plan
dikapal.
6
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

Untuk dry bulk : informasi mengenai muatan: Density; cargo


hazard (MSDS) dlsb ( Lihat cargo information form)
5. Diskusikan tentang loading plan termasuk ballast plan.dan
harus ada persetujuan antara darat dan kapal sebelum mulai
pemuatan.( Loading plan menyangkut baik plan dari kapal
maupun darat).
6. Informasikan tentang prosedure pemuatan yang akan
dilaksanakan, dan adakan persetujuan dengan kapal. Diantarnya
maximum loading/ discharging rate, maximum manifold
pressure, notice to start/ stop, Ship stop or shore stop, loading/
discharging rate awal, baik dari darat maupun yang bisa
diterima dikapal.
7. Informasikan tentang prosedure komunikasi yang disetujuhi
dengan pihak kapal, termasuk ESD / Emergency Shutdown
System (untuk tanker).
8. Informasikan tentang prosedure darurat, termasuk in case of
fire, emergency stop, bad weather ( Kilat, angin kencang/
batasan angina, arus untuk melaksanakan stop loading, hoses
disconnect, lepas dari dermaga) ) dlsb. yang disetujuhi dengan
pihak kapal.
9. .Pemasangan bendera “B”, kalau malam lampu merah untuk
kapal yang memuat / membawa barang2 yang mudah terbakar.
10. Untuk tanker :Yakinkan valve2 dalam keadaan seharusnya.(
Bagi yang tidak untuk dipakai muat/ bongkar harus tertutup.
Dan hanya valve yang akan dipakai boleh terbuka..
11.Asses kedarat harus disetujuhi., termasuk emergency escape
route dikapal.
12.Informasikan bahaya2 pemakaian radar sewaktu loading. Dan
untuk tanker dilarang
13.Untuk tanker : Adakan persetujuan tentang tanda2 yang dipakai
misalnya : Nama kapal, No dari kade, Jenis muatan; Stan by;
Start Loading/ Discharging ; By Gravity ; Start pump ; Slow
down; Increase / decrease Rate to…….; Stop loading /
discharging ; Emergency Stop dll.
14. Untuk tanker : Adakan lagi inspeksi berkenaan dengan
scupper, hose hose, dll. Berkenaan bila ada tumpahan minyak;
7
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

dan yang berkenaan dengan smoking regulation. Yakinkan


semua sesuai persyaratn sebelum dimulainya pemuatan.
15.Adakan inspeksi terhadap mooring assembly.
16. Untuk tanker : Lining up.
17. Untuk tanker : Informasikan kedarat, kapal telah siap
menerima muatan atau siap membongkar muatan.( Manifold
jangan buka dahulu.

D. Saat pemuatan.
Untuk tanker : ( Untuk peembongkaran bisa dilakukan
kesesuain dengan hal ini)
1. Lakukan pemuatan sesuai prosedure yang berlaku dan
disetujuhi oleh pihak kapal diantaranya.
a. Notice dari tanker telah siap menerima muatan ( Lining up
complete) Valve terakhir dibuka adalah manifold.
b. Notice dari darat darat telah siap mengirim muatan.
c. Dimulai pemuatan dengan low rate ( bisa dengan gravity,
tergantung keadaan). Catat jam start loading.
d. Periksa tangki2 dikapal apakah muatan telah sampai
ditangki kapal yang dimaksud, dan periksa apakah ada
kenaikan pressure yang ubnormal di manifold.( Bisa
didengarkan pipa di manifold( tempelkan telinga dipipa
manifold).
e. Apabila muatan telah tiba dikapal, periksa juga apakah ada
kenaikan di tangki lain yang bukan untuk dimuati sesuai
loading plan.
f. Apabila semua berjalan aman dan sesuai, laoprkan kedarat
bahwa muatan sudah sampai dikapal, dan loading rate bisa
ditambah dengan bertahap.
Catatan: Bagi muatan yang berpotensi untuk menimbulkan
electro statis dan mudah terbakar/ minyak , maka
permualaan rate 1m/detik ( untuk menghindari Electro Static
karena turbulensi) harus diikuti, sampai Bell Mouth ( kaki
gajah) pipa kapal terendam minyak), dan cek apakah ada
kebocoran pipa kapal/ darat)
8
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

g. Penambahan loading rate harus bertahap ( mengindari stress


tiba2 pada peralatan/surging) , dan tiap tahapan harus
diyakinkan semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
sampai dicapai keadaan maximum loading rate yang
disetujuhi( Misalnya inspeksi keliling tentang slang2
pemuatan, dlsb, press manifold , cek adanya kemungkinan
kebocoran. Dan apabila didapati kebocoran, proses harus
segera distop, dan baru bisa dilanjutkan bila telah diadakan
perbaikan). Selalu check press di terminal apakah normal
atau tidak.
2. Selama pemuatan berlangsung adakan inspeksi berkala
tentang keadaan slang2 pemuatan, pressure manifold, Press di
terminal, kemungkinan2 kebocoran disambungan2 ; IGS system
dlsb.. Selama Pemuatan bila oksigen naik diatas 8% harus
diadakan Topping Up/ memasukkan Inert Gas kedalam tangki/
Harus ada prosedur)
3. Selama pemuatan berlangsung juga adakan inspeksi berkala
sesuai check list, dan aturan2 keselamtan seperti disebutkan
terdahulu..
4. Adakan pantauan keadaan cuaca, bila banyak petir kalau perlu
dihentikan pemuatannya. Juga pantau keadaan angin dlsb.
5. Adakan pengamatan secara seksama setiap operasi ballast. Baik
pengisian ataupun pembuangan.
6. Adakan pengamatan tentang draft kapal, perhitungan stress
7. Adakan pengamatan keadaan mooring line dan slang pemuatan
karena akibat perubahan draft maupun pasang surut.
8. Adakan pengukuran dikapal secara berkala ( mis setiap jam)
kemudian bandingkan dengan jumlah yang telah dimuat
dikapal, serta sisa muatan yang akan dimuat.
9. Berikan notice waktu yang cukup apabila perlu reduce loading
rate ( misalnya pindah tangki, atau sudah mendekati penuh.,
kecuali emergency.)
10.Mintakan final API/ atau S/G ataupun dencity , shore
temperatur, BS&W yang diloading , guna perhitungan muatan
dikapal,
11.Reduce rate dilakukan secara bertahap, seperti pemuatan.
12.Extra hati2 pada waktu mulai topping off.
9
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

13.Bila perlu sebelum stop loading gunakan gravity. ( tergantung


keadaan terminal)(Perhatikan ship stop atau shore stop)
14.Sesudah stop, tutup valve2 secara berurutan.

Untuk kapal Dry Bulk :


1. Selalu adakan supervise agar semua sesuai planning. ( Loading
Plan)
2. Selalu perhatikan keadaan cuaca, sehubungan dengan TML
muatan, kapan proses pemuatan harus disetop kapan bias
dilanjutkan.

E. Setelah selesai pemuatan.


Untuk tanker.
1. Yakinkan / Check semua valve baik kapal maupun darat telah
ditutup sesuai persyaratan.
2. Adakan pengukuran tangki, sesuai prosedur.
3. Lakukan pengambilan sample dari tangki kapal..
4. Lakukan perhitungan muatan.
5. Laporkan kedarat figure kapal
6. Mintakan figure darat, termasuk BS&W dalam percent.
7. Buatkan ullage report dan tanda tangani, baik pihak kapal, darat
maupun surveyor.

Untuk Bulk :
1. Amankan / tutup ruang muatan, dilakukan dengan seksama.
Banyak kejadian asiden disebabkan oleh masuknya air laut/ hujan
kedalam ruang muatan.
2. Amankan alat/ alat pemuatan/ pembongkaran setelah selesai
dipakai.
3. Adakan perhitungan muatan / final draft survey.
4. Adakan perhitungan jumlah muatan yang dimuat.
10
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

F. SAFETY CHECK LIST


 Suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan selama kegiatan
bongkar/ muat minyak adalah pengisian dan pelaksanaan isi dari
check list yang benar( Contoh Check List terlampir)
 Check List ini agar selalu di up date, dan untuk tanker dengan guide
dari ISGOTT untuk bulk carrier sesuai IMSBC code.
 Safety Check list untuk tanker terdiari dari 4 bagian.
i. Part ‘A’ – Bulk Liquid General – Physical Checks.
ii. Part ‘B’ – Bulk Liquid General – Verbal Verification
iii. Part ‘C’ – Bulk Liquid Chemicals – Verbal Verification
iv. Part ‘D’ – Bulk Liquefied Gases – Verbal Verification
G. DOKUMEN.
Dokumen2 notice dll yang biasa dipakai pada kapal & terminal ( Ship
Shore interface ) diantaranya:
1.NOR Notice of Readiness Dari master kapal, manyatakan kapal telah
tiba dan siap untuk melakukan muat/ bongkar sesuai Chater Party..
2. Ship shore Check List.
3. Smoking regulation.
4. Condition of Use of Terminal. Syarat2 pemakaian terminal yang harus
disetujuhi oleh pihak kapal..
5. Notice to ship Master. ( mis: No Smoking, No Naked Light; No
Unauthorized persons; No lifeboat lowering allowed; dll)
6. Hot Work Permit/General work Permit.
7. Dry Certificate, untuk tanker.)
8. Ullage report.( untuk tanker.)
9. Draft survey report untuk dry bulk.
10.Cargo discrepancy.
11.Letter of Protest.
12.Note of Protest (pihak terminal tidak ada sangkut pautnya/hanya
sekedar tahu)
13.Agreed procedure in case of emergency. ( Fire etc)
14.Emergency escape route.
15.Cargo required.
16.Communication procedure.
11
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

17. Procedure of Loading/ un loading.


18. Emergency stop procedure.
19. Ship/shore stop ( untuk tanker).

Dokumen2 sehubungan muatan :


1. Bill of Lading.
2. Manifest.
3. Cargo stowage /Loading Plan.
4. Hatch List.
5. Time Sheet.
6. Certificate of Quality.
7. Certificate of Quantity.
8. Certificate of Origin.

Tindakan berjaga-jaga diatas tanker:


Tindakan ber jaga2 ini utamanya meliputi bahaya-bahaya: Kebakaran,
Pencemaran, Kesehatan.
Terhadap kebakaran: a. Sumber2 gas yang mudah terbakar, b. sumber api, c.
Oksigen (Inert gas).

a. Terhadap sumber2 bahan bakar/ gas.


Secara umum, bahaya diatas tanker yang nyata adalah api dan peledakan (
fire & explosion) disamping bahaya2 lain seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya dari pengenalan minyak.
Bahaya ini karena adanya potensi keberadaan gas gas yang mudah terbakar
disetiap tempat, diantaranya yang perlu diwaspadai:
1. Cargo compartment;
2. Pump room.
3. Deck.
4. Cabin, dapur, kamar mesin, karena kurang berfungsinya pintu2 atau
5. Lobang yang seharusnya kedap gas. ( Gas tight.)
6. Dan tempat tempat tempat lain yang memungkinkan masuknya gas.
12
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

b. Terhadap sumber sumber api.


Bahaya ditambah dengan adanya kemungkinan2 sumber api ( ignition
source).
Sumber2 api diantaranya :
1. Rokok.
2. korek api.
3. Sumber api terbuka ( naked Light open flame )
4. Auto ignition.
5. Spontanious combustible materials
6. Dapur.
7. Portable lamps & Electrical equipment., air driven lamps, torches,
8. Portable
9. UHF/VHF portable transmitter.
10.Fixed electrical equipment.
11.synthetic clothing.
12. Radio transmitting antenne.
13. Pemakaian peralatan ( Tools)
 Power tools and hammering.
 Hand tools.
 Approval Hot Work.
 Aluminium.
14.Cathodic protection Anodes in cargo tanks.
Prosedur dan ijin pemakaian alat2 tersebut termasuk pelarangannya bila
diberlakukan harus dijalankann.
15. Engine and Boiler Rooms.
o Combustion Equipment.
o Blowing Boiler tubes.
o Cleaning liquid.
o Oil Spilage/ leakage.

c. Oksigen. Diatasi dengan system Inert Gas di tangki muatan samapai kadar
oksigen dibawah 8%

Masuk dalam ruangan terbatas. ( Enclosed Space)


a. Bahaya kurangnya oksigen ataupun b. gas2 beracun. Harus ada
penangan special, misalnya pengecekan kadar oksigen dan
13
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

hydrocarbon, serta adanya prosedur kusus untuk itu, termasuk adanya


ijin masuk kedalamnya. ( Enclosed Space Entry Permit).
Masuk ruangan kadar oksigen dibawah 21% harus memakai alat bantu
pernapasan)
Bahaya kekurangan oksigen, yang signifikan, kadang korban tidak
menyadari adanya kekurangan oksigen, sampai koban tidak mampu
minta tolong.

SAFETY PRECAUTIONS.
GENERAL.

General Principles
 Avoid source of ignition in areas where flammable gases are to be
expected occurred, e g deck, cargo compartments, cargo pump room, etc
 Avoid the entry of flammable gases in areas which sources of ignition are
expected to be occurred e g cabins, galley, accommodation block, bridge,
etc
 Design smoking area, established the smoking regulation eg the use of
matches, cigarette lighters, naked lights/ open flame etc
 Design/ establish “Notice” such as “ Prohibiting Smoking” “Prohibiting
Entry for unauthorized person etc
 Safe operation of galley equipment and galley personnel
 Safe operation of portable electrical equipment such as lamps, other
electrical equipment on flexible cables wandering leads); air driven
lamps, flashlights/torches, portable battery powered equipment
 Safe operation of fixed electrical equipment
 Safe operation of synthetic clothing
 Safe operation Radio Transmitting antennae
 Safe operation of Hot Work
 Safe operation in enclosed spaces
 Safe operation in using tools e g Grit Blasting, mechanically powered or
hand tools, aluminium
 Safe operation in using air conditioning, ventilation etc
14
Loading Master.
Tugas dan Tanggung Jawab
Capt.R.I.Triyanto.M.Mar.
Hanya untuk bahan kursus.

 Safe operation of Cathodic protection anodes in cargo tanks


 Safe operation in engine room, boiler room, pump room etc
 Take precaution for spontaneous combustible materials such as cotton
waste, rags, canvas, jute, etc
 Take precaution for self auto ignition material
 Take precaution for oil spillage and leakage
 Safe operation in mooring, unmooring, loading, discharging, COW, IGS,
ballast/ deballast, tank cleaning, gas freeing etc.

Terimakasih.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai