Anda di halaman 1dari 6

lembar jawaban

nama : dippos donal ikzen panjaitan

perusahaan : pt mitrabara, adiperdana, tbk

bagian a pilihan ganda

1. d
2. d
3. d
4. d
5. h

bagian b jelaskan dengan padat dan singkat

1. jenis muatan yang ditangani oleh jetty atau loading master :


A. solid cargo = container, palet, bale (karung), grain biji-bijian, ore, nickle, iron ore, passennger,
passenger ship, roro ferry
B. liquid cargo = crude oil, product oil, chemical
C. gas cargo = lpg, lng, clng, gas carrier
2. a. tugas dan fungsi utama jetty master :
1. masuk atau keluar dari perairan pelabuhan/terminal,
2.melintasi beberapa kapal di pelayaran, dan
3.melanjutkan menuju atau berangkat dari tempat berlabuh atau dermaga pelabuhan.

b. tugas dan fungsi utama loading master :


1. loading master person-in-charge (pic) adalah operator transfer kapal di pelabuhan / terminal
laut yang mengawasi pergerakan • semua jenis muatan • cargo padat • cargo cair • cargo gas •
misalnya produk minyak bumi antara kapal tanker, tongkang, dan terminal selama kapal berlabuh
di dermaga.
2.dalam kapasitas tersebut operator transfer kapal memastikan bahwa semua aspek peraturan
mengenai perlindungan lingkungan dan keselamatan kapal ditaati selama operasi transfer kapal.
3.yang paling penting adalah memastikan tidak ada pencemaran air yang terjadi dari tumpahan
atau pelanggaran keamanan dari akses personel yang tidak berwenang.

tugas tambahan loading master-pic :


• berkomunikasi dengan penanggung jawab kapal menggunakan radio dua arah portabel
yang aman secara intrinsik,
• melihat kapal selama kedatangan untuk memastikan header kapal sejajar dengan
header dermaga,
• penempatan gangway yang aman dan tepat,
• mengoperasikan derek dermaga sambil memposisikan selang transfer dari dermaga ke
kapal,
• membantu menghubungkan selang transfer (untuk muatan cair) atau lengan pemuatan
ke manifold produk kapal, dan
• selama transfer memantau pergerakan secara teratur menjaga log per jam.

3. berdasarkan gambar load line.


A. kapal berada pada posisi sungai mahakam kalimantan dinyatakan overdraft apabila garis
permukaan iar melewati batas tf
B. kapal berada pada posisi teluk bayur sumatera barat dinyatakan overdraft apabila garis
permukaan iar melewati batas t

4. penjelasan setiap point .


A. s = summer atau garis muat musim panas merupakan batas maksimal pemuatan di pada posisi
air laut untuk daerah yang memiliki musim panas
B. garis muat kapal untuk area tropis merupakan batasan maksimal pemuatan (garis permukaan
air pada draft) pada area tropical (perairan tropis termasuk indonesia)
C. menggunakan level garis w, karena pada bulan januari wilayah norwegia dalam keadaan
musim dingin
D. kapal beroperasi di sungai musi menggunakan garis muat tf
5. pihak otoritas :
 flag state = regulasi domestik, pemerintah memverikasi kapal, pelabuhan dan fasilitasnya,
kemudian sertifikat
 port state = syahbandar, marine inspector, clearance in – out, spb = surat persetujuan
berlayar
 coastal state = kplp, gamat, sampai keluar ke teritorial indonesia, kapal asing yang di
indonesia, isps code
6. menurut undang-undang ri nomor 17 tahun 2008 pasal 1 ayat 56 syahbandar adalah pejabat
pemerintah di pelabuhan yang diangkat oleh menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk
menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.
tugas syahbandar :

 pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, sertifikasi kapal, pencegahan


pencemaran dari kapal dan penetapan status hukum kapal;
 pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;
 pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kagiatan bongkar
muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (b3), pengisian
bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan,
pengerukan dan reklamasi, laik layar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan
dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan surat persetujuan berlayar;
 pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman kebakaran di perairan
pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim dan
penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;
 pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan
pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;
 pelaksanaan penyusunan rencana induk pelabuhan, daerah lingkungan kerja dan daerah
lingkungan kepentingan pelabuhan, serta pengawasan penggunanannya, pengusulan tarif untuk
ditetapkan menteri;
 pelaksanaan penyediaan, pengaturan dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan
pelabuhan, pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan serta
sarana bantu navigasi pelayaran;
 pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, keamanan dan
ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;
 pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal,
penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya
kepada badan usaha pelabuhan;
 penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan hada
kepelabuhanan; dan
 pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta
pelaporan.

7. kplp merupaka kesatuan penjagaan laut dan pantai mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan,
penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah
air, sarana dan prasarana.
8. 10 imo mandatory instrument :
1. solas 1974 (safcon, safeq, safrad, pasac)
2. solas protokol 1988
3. marpol 1978/83 (iopp, nls, imdg, stp (sewage treatment plant), ispp, iapp, eiapp),
4. marpol protokol 1997 dst
5. loadline 1966 (illc - pgmi)
6. loadline protokol 1988
7. stcw 1995 = sertifikat crew, kompetensi crew, training, profision
8. tonnage 1969 surat ukur
9. colreg 1972 = alat-alat navigasi, lampu-lampu, bendera, signal
10. anti fouling system, tbt free, bwm, wbm plant, fisik didifilter, listrik, uv, chemical, ada invasis
ke perairan, dll

9. port crane adalah alat yang di gunakan untuk menumpuk peti kemas di halaman atau dimuat ke
dalam kapal (peralatan pemuatan)
10. port crane merupakan peralatan pemuatan yang penting dalam aktivitas bongkar muat di
karenakan keterbatasan daya angkut manusia, equipment, safety & risk untuk aktivitas handling
sehingga port crane digunakan.
11. jenis port crane :
A. quay crane: crane jenis ini digunakan untuk bekerja pada kontainer dari kapal ke darat dan
darat ke kapal dan oleh karena itu juga dikenal sebagai crane kapal-ke-darat (ship-to-shore
crane (sts). crane dermaga terletak di sepanjang dermaga di mana kapal kontainer mudah
diakses.
B. yard crane: crane jenis ini terutama terletak di lahan peti kemas pelabuhan, dan
memindahkan peti kemas dari halaman ke trailer.
12. jenis yard crane, yang paling umum digunakan adalah rail-mounted gantry crane (rmg) dan
rubber-tired gantry crane (rtg).
13. tahapan pekerjaan jetty master ialah memperoleh informasi kedatangan dan aktivitas
penyandaran kapal melaluli port captain dan melakukan aktivitas penyandaran (cast in) kemudian
cast off sesuai dengan prosedur yang ada.
tahapan pekerjaan loading master ialah setelah jetty master selesai melakukan aktivitas
penyandaran maka sesuai dengan instruksi port captain proses pemuatan dilakuakan (commence
loading) sampai dengan complete loading sesuai dengan prosedur yang ada.

14. 5 kapal tunda dengan rincian sebagai berikut :


2 kapal berfungsi untuk menarik (haluan)
1 kapal mendorong (buritan)
kemudian 2 kapal bada bagian sisi kiri dan kanan untuk mengarahkan
15. lebar alur untuk aktivitas manuver secara ideal :
=2(panjang kapal yang di tarik+ panjang tali+ panjang kapal tunda)
jika lebar alur tidak mencukupi maka wajib menggunakan tug assist
untuk study kasus pada soal nomor 15 maka dengan reason safty & risk assesment kapal kecil
harus menunggu terlebih dahulu olah gerak kapal tunda melewati cekungan pelabuhan.

16. lebar alur untuk aktivitas manuver secara ideal :


=2(panjang kapal yang di tarik+ panjang tali+ panjang kapal tunda)
jika lebar alur tidak mencukupi maka wajib menggunakan tug assist
17. keuntungan beroperasi dengan towline pendek :
A. kemampuan tarik lebih kuat
B. proses manuver lebih cepat
C. penggunaan towing pendek biasa digunakan saat melawan arus agar potensi barge menjadi
liar dapat diminimalisir
D. penggunaan rpm yang lebih kecil karena daya tarik lebih besar akan meminimalisir cost
18. prosedur manuver yang harus di ketahui oleh jetty master adalah :
sebelum memulai manuver, untuk memahami pengaruh
1. angin,
2.pasang surut,
3.keadaan trim kapal,
4.draft
5.freeboard,
6.peralatan kapal
7.alat bantu manuver,
8.bantuan yang diterima dari kapal tunda.

19. jetty master harus mengetahui informasi yang dipertukarkan antara nakhoda dan pandu harus
mencakup:
a.kedalaman air minimum (water depth)
b.gelombang pasang (tide)
c. arus laut (sea current)
d.kondisi umum tempat berlabuh
e.penggunaan kapal tunda selama tambat
f. pengaturan tambatan (termasuk panjang tali, kekuatan bollard bersertifikat,
g.penggunaan jangkar, pendorong dan/atau kapal tunda jika terjadi lonjakan atau gelombang
besar) h.setiap keadaan khusus, yang mungkin dialami.
i. pandu harus menunjukkan rencana lintasan yang diinginkan, memungkinkan nakhoda untuk
sepenuhnya memanfaatkan keahlian pilot.
20. situasi saat mendekati dermaga bervariasi dan tergantung pada banyak faktor antara lain faktornya
sebagai berikut :
1. under kell clearance (jarak di bawah lunas),
2.cuaca,
3.angin,
4.arus,
5.pasang surut,
6.panjang dermaga yang tersedia dan
7.jarak ke depan dan belakang kapal dari dermaga,
8.ukuran kolam pelabuhan

21. yang perlu di ketahui perihal spesifikasi transfer adalah :


1. loading master bekerja sama dengan surveyor kapal dalam menyetujui urutan pemindahan.
2.pengambilan sampel produk akan dilakukan sebelum dimulainya, menentukan apakah
perpindahan garis akan terjadi,
3.menyepakati apakah pemberhentian terakhir pada penyelesaian akan menjadi pemberhentian
darat atau pemberhentian berdasarkan draft di kapal.
4. surveyor kapal mengukur tangki kapal dan tangki pantai untuk memastikan jumlah produk
yang ditransfer dengan benar.
5.surveyor atau inspektur akan mendapatkan sampel produk di kapal laut dan tangki darat untuk
analisis laboratorium guna memastikan bahwa produk memenuhi semua spesifikasi kemurnian.

22. jenis muatan yang ditangani oleh jetty atau loading master :
 solid cargo = container, palet, bale (karung), grain biji-bijian, ore, nickle, iron ore, passennger,
passenger ship, roro ferry
 liquid cargo = crude oil, product oil, chemical
 gas cargo = lpg, lng, clng, gas carrier
23. operasi transfer kapal terjadi antara tiga pemangku kepentingan utama yang meliputi :
a. pic loading master
b. pic kapal, dan
c. surveyor atau inspektur kapal.

Anda mungkin juga menyukai