Oleh :
Drs. Wahyu Widayat, MM
Bambang Istijab
Bambang Ruwadi
Roma Dormawaty
Undang-Undang 17 /2008/ Tentang
Pelayaran
Perairan
Keterangan :
T = Besarnya tariff bongkar muat
W = Upah tenaga kerja bongkar muat
H = Kesejahteraan Tenaga Kerja Bongkar Muat
I = Asuransi
K = Administrasi Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat
S = Supervisi
M= Alat –alat Bongkar Muat
A = Administrasi Perusahaan Bongkar Muat
P = Produktivitas Kerja Bongkar Muat / Gilir Kerja / Derek Kapal
F = Faktor Koeffisien
II. PENJELASAN PERHITUNGAN
1. Besarnya Tarif bongkar muat = T
2. Upah tenaga kerja bongkar muat per orang per
gilir kerja = W, terdiri dari :
a. Upah minimum TKBM dihitung sekurang-
kurangnya sama dengan upah minimum provinsi (UMP) /
upah minimum Kabupaten /Kota yang ditetapkan oleh
Gubernur /Bupati/ Walikota, untuk UMR harian dihitung
dengan rumusan :
UMR Bulanan
21
b. Tunjangan transportasi, makan dan
beras dengan perincian :
3) Receiving / Delivery
b. Bongkar Muat dengan alat mekanik
1) Stevedoring
2) Cargoding
3) Receiving / Delivery
9. Administrasi perusahaan bongkar muat (A),
adalah merupakan biaya personil kantor,
peralatan kantor, pemasaran dan keperluan
kantor lainnya (gedung, telepon, listrik, dan
air), dengan rumusan : A = 45% x (S+M)
10. Factor koefisien (F) yang terdiri dari
keuntungan 13% ( temasuk dana kepedulian
social), klaim 1% dan biaya uang 2%, maka F
dihitung dengan rumusan :
1. F = 100% = 1,19
100%-16%
11. Produktifitas kerja bongkar muat per gilir
kerja per gang / Derek kapal dihitung
berdasarkan produktifitas perjam TGH kali
jumlah jam kerja efektif dalam satu gilir kerja
dengan rumusan produktifitas /jam sebagai berikut
:
1 jam x Minimal berat barang yang diangkat 1 kali
Waktu siklus (menit)
Oleh Derek kapal (ton)
.
Waktu siklus dan minimal berat barang yang diangkat
per siklus serta jumlah jam kerja efektif TKBM dalam
satu gilir kerja ditentukan sesuai kondisi dan
kesepakatan pelabuhan setempat.
Penentuan tingkat produktifitas bongkar muat harus
mengacu standart kinerja yang ditetapkan oleh
Penyelenggara Pelabuhan ( Ditjen Hubla) dan
dikoordinaksikan kepada badan Usaha pelabuhan,
penyedia dan pengguna jasa bongkar muat pada
pelabuhan setempat dan juga Survey meliputi juga alat
bongkar muat harus diikuti dengan peningkatan
pelayanan
12. Dalam hal ini bongkar muat secara borongan
maka perhitungan presentase biaya bagian
tenaga kerja bongkar muat dan bagian
perusahaan bongkar muat dengan rumusan :
173 173
UPAH TKBM PADA HARI BIASA
Berdasarkan perhitungan maka, besaran upah
Masing-masing TKBM pada hari biasa sebagai
berikut :
1. Anggota Regu Kerja :
100 % x Rp. 196.300 = Rp. 196.300,-
2. TK Derek / Komendir :
115% x Rp. 196.300,- = Rp. 225.745,-
3. Kepala Regu Kerja :
130% x Rp. 196.300,- = Rp. 255.190,-
UPAH TKBM PADA HARI LIBUR
TKBM pada hari Libur ( Minggu/Besar/Libur Resmi) sebagai
berikut :
1. Anggota Regu Kerja :
7 x (2 x Upah Sejam)
7 x (2 x Rp. 23.828,-) = Rp. 333.592,-
2. TK Derek/ Komendir :
115% x Rp. 333.692,- = Rp. 383.630,-
3. Kepala Regu Kerja :
130% x Rp. 333.592,- = Rp. 433.670,-
UPAH DAN KETENTUAN LEMBUR
1. Besaran Upah Lembur 1 (satu) jam per orang
ditetapkan sebagai berikut :
a. Hari Biasa
1 (satu) jam pertama / Ke I:
1,5 x Upah Sejam = 1,5 x Rp. 23.828,-
= Rp. 35.742,-
1 (satu) jam kedua / Ke II dan seterusnya :
2 x Upah Sejam = 2 x Rp. 23.828,-
= Rp. 47.656,-
b. Hari Minggu / Besar/Libur Resmi :
Jam ke 8 = 3 x Upah Sejam = 3 x
Rp. 23.828,- = Rp. 71.484,-
Jam ke 9 dts= 4 x Upah Sejam = 4 x Rp. 23.828,-
= Rp. 95.312,-
2. Jam – jam istirahat pada prinsipnya tidak dapat
dipergunakan untuk melakukan kegiatan kerja
3. Kecuali untuk kepentingan penyelesaian
pekerjaan bongkar muat terakhir dimana Kapal
Negara meninggalkan Dermaga, TKBM dapat
Pertanyaan :
Berapa jam keterlambatan pembongkaran barang sejumlah 3780
ton, bila hanya menggunakan 1
truk saja.
Jawab :
Hook cycle time adalah 4 menit, dalam 1 jam hook
cycle time = 60 / 4 = 15 hook cycle
Lama pembongkaran barang dari kapal =3780 / 4 x 1,5 x 1
jam
= 3780 / 90
= 42 jam
Lama pengangkutan = 3780 / 6 x 9 x 1 jam
= 3780 /54
= 70 jam
Jumlah jam keterlambatan = 70 jam – 42 jam
= 28 jam
2. Sebanyak 1500 ton general cargo yang akan
dibongkar dari KM. Marunda Raya di pelabuhan
Elat, pembongkaran dilakukan dengan sistim
bongkaran langsung ke truk.
Kapal menggunakan 4 derek kapalnya, hook cycle
time adalah 5 menit.
Lifting capacity atau safety working load masing-
masing derek adalah 1,5 ton.
Kapasitas angkut 1 truk per rit adalah 7 ton, dan
kegiatan pengangkutan selama 1 jam adalah 5 rit.
Ditanyakan dalam kasus ini :
Waktu pembongkaran muatan dari kapal yang
diperlukan?
Lama pengangkutan darat untuk 1500 ton general cargo
tersebut?
masing-masing pelabuhan.
Perusahaan bongkar muat yang melakukan kegiatan
bongkar muat barang dari dan ke kapal di daerah
lingkungan kerja pelabuhan (DLKr) dan daerah
lingkungan kepentingan pelabuhan (DLKp) harus
menggunakan jasa TKBM dan dari Koperasi TKBM
Pelabuhan setempat
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian koperasi
TKBM pelabuhan dilakukan secara terkoordinasi oleh
Penyelenggara Pelabuhan, instansi yang bertanggung
jawab dibidang ketenagakerjaan dan instansi yang
bertanggung jawab dibidang perkoperasian