BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
fasilitas pelabuhan untuk melayani peti kemas dan atau angkutan curah
cair atau curah kering harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Memiliki sistem dan prosedur pelayanan.
b. Memiliki sumber daya manusia dengan jumlah dan kualitas yang
memadai.
c. Kesiapan fasilitas tambat permanen sesuai dengan jenis kapal.
d. Tersedianya peralatan penanganan bongkar muat curah.
e. Kedalaman perairan yang memadai.
f. Keandalan sistem operasi menggunakan jaringan informasi on line
baik internal maupun eksternal.
2.1.5 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. Sumber Daya Manusia juga merupakan
kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
Sumber Daya Manusia berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah
organisasi sebagai penggerak, pemikir, dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu.
Pengertian Sumber Daya Manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pengertian secara mikro dan pengertian secara makro. Pengertian
Sumber Daya Manusia secara mikro adalah individu yang bekerja dan
menjadi anggota perusahaan atau institusi dan biasa disebut pegawai,
buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkan
pengertian secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah
memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang
sudah bekerja.
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, pada
Bab XIV mengenai Sumber Daya Manusia, menerangkan bahwa
penyelenggaraan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di
bidang pelayaran dilaksanakan dengan tujuan tersedianya sumber daya
16
memicu kelelahan, dan peralatan muat bongkar yang kurang baik atau
kurang sempurna tidak saja memper lambat kegiatan, tetapi mungkin
mendatangkan kerugian/bahaya baik terhadap kapalnya sendiri, maupun
terhadap pekerja – pekerjanya.
2.1.7 Cuaca
Cuaca adalah suatu keadaan di atmosfer pada waktu dan tempat
tertentu yang sifatnya tidak menentu dan berubah ubah. Cuaca
umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi hujan, suhu
udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembaban, dan kecepatan
angin di suatu tempat dari hari ke hari.
Unsur – unsur pembentuk cuaca yaitu suhu udara, tekanan udara,
kelembaban udara, laju uap air, awan, hujan dan angin.
2.1.8 Produktifitas Bongkar Muat
Seperti yang dilansir dari laman dictionary.cambridge,
produktifitas adalah suatu bentuk aktifitas yang dilakukan untuk
menghasilkan suatu produk barang atau jasa.
Eddy Herjanto mengatakan bahwa produktifitas adalah suatu nilai
yang menyatakan bagaimana sebaiknya suatu sumber daya diatur dan
juga digunakan guna mencapai sesuatu secara maksimal.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 35 Tahun
2007, tingkat produktifitas kerja bongkar muat (ton/gilir kerja/derek
kapal) yaitu tingkat keberhasilan dari kemampuan tenaga kerja bongkar
muat, tenaga pemandu bongkar muat (supervisi), dan efektifitas serta
efesiensi alat bongkar muat pada kegiatan bongkar muat dalam waktu
tertentu yang merupakan prestasi dasar untuk jenis muatan umum
(general cargo), muatan dalam karung (bagged cargo) dan muatan
dalam drum, serta termasuk muatan dalam pallet dan muatan tanpa
pallet.
Sedangkan Edy Sutrisno (2014) mengemukakan bahwa
produktifitas adalah ukuran efisiensi produktif suatu perbandingan
antara hasil keluaran dan masukan.Faktor – faktor yang mempengaruhi
19
Tahun 2008
Metode penelitian analisis data menggunakan SEM
(Structural Equation Modeling) dan untuk
analisa dilakukan dengan menggunakan
SPSS versi 14 maupun AMOS 4.01 dan
MANOVA
Hasil penelitian a. Temuan secara empiris memperkuat
Down dan Leschine yang menyatakan
bahwa terdapat 2 (dua) faktor yang
penting dalam mempengaruhi
produktifitas bongkar muat petikemas,
yaitu faktor kelembagaan dan faktor
fisik atau kombinasi kedua faktor
dimaksud.
b. Temuan secara empiris memperkuat
Down dan Leschine yang menyatakan
bahwa terdapat 2 (dua) faktor yang
penting dalam mempengaruhi
produktifitas bongkar muat petikemas,
yaitu faktor kelembagaan dan faktor
fisik atau kombinasi kedua faktor
dimaksud.
c. Temuan empiris menunjukkan bahwa
faktor fisik yang terdiri dari 6 (enam)
faktor yang meliputi container yard,
equipment / cranes, gate, berth, vessel
dan labour yang terbagi dalam 24
(duapuluh empat) varlabel mayoritas
mendapatkan nilai critical ratio (CR)
yang lebih besar bila dibandingkan
25
Tahun 2020
Metode penelitian Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kuantitatif dengan
analisis regresi linear berganda
Hasil penelitian a. Kinerja operator (X1) berpengaruh
signifikan terhadap produktifitas
bongkar muat curah kering di
Terminal Jamrud. Artinya semakin
baik kinerja operator maka
produktifitas bongkar muat yang
dihasilkan juga akan semakin
meningkat.
b. Kehandalan alat HMC (X2)
berpengaruh signifikan terhadap
produktifitas bongkar muat curah
kering di Terminal Jamrud. Artinya
semakin handal alat yang digunakan
maka produktifitas yang dihasilkan
juga akan semakin meningkat.
c. Kinerja operator (X1) dan kehandalan
alat HMC (X2) selaku variabel bebas
secara simultan atau bersama sama
memiliki korelasi terhadap variabel
terikat produktifitas bongkar muat
curah kering (Y). Artinya semakin
baik kinerja operator dan semakin
handal alat HMC maka produktifitas
bongkar muat yang dihasilkan juga
akan semakin meningkat.
Sumber : jurnal penelitian yang dipublikasikan di google
27
2.3 Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang
mungkin benar dan sering sebagai dasar pembuatan keputusan atau
pemecahan persoalan atau untuk dasar penelitian lebih lanjut (J. Supranto,
2001).
Untuk memberikan angka pada penelitian yang dilakukan dan untuk
memberikan jawaban sementara atas masalah yang dikemukakan di atas,
maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Diduga faktor fasilitas berpengaruh terhadap produktifitas
bongkar muat.
H2 : Diduga faktor SDM berpengaruh terhadap produktifitas bongkar
muat.
H3 : Diduga faktor waktu berpengaruh terhadap produktifitas bongkar
muat.
H4 : Diduga faktor cuaca berpengaruh terhadap produktifitas bongkar
muat.
H5 : Diduga secara simultan faktor fasilitas, SDM, waktu, dan cuaca
berpengaruh terhadap produktifitas bongkar muat.
28
X1.1
H1
Fasilitas
X1.2 (X1)
X1.3
X2.1
Sumber Daya H2
X2.2 Manusia
(X2)
X2.3 Produktifitas Y1
Bongkar Muat
(Y) Y2
X3.1 H3
Waktu Y3
X3.2
(X3)
X3.3
X4.1 H4
Cuaca
X4.2 (X4)
X4.3
H5
Keterangan Gambar :
: Varibel
= Variabel = Pengaruh
: Indikator
29
Indikator fasilitas(X1)
X1.1:Kesiapan alat.