DI SUSUN OLEH :
TRANSPORTASI 2016
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI
Macam pelabuhan di tinjau dari berbagai fungsi, letak, jenis, dll …………3
Pengertian Pelabuhan Menurut Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1,
tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas – batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
Menurut Triatmodjo (1992) pelabuhan (port) merupakan suatu daerah perairan yang
terlindung dari gelombang dan digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal maupun
kendaraan air lainnya yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, barang
maupun hewan, reparasi, pengisian bahan bakar dan lain sebagainya yang dilengkapi dengan
dermaga tempat menambatkan kapal, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang transito,
serta tempat penyimpanan barang dalam waktu yang lebih lama, sementara menunggu
penyaluran ke daerah tujuan atau pengapalan selanjutnya. Selain itu, pelabuhan merupakan
pintu gerbang serta pemelancar hubungan antar daerah, pulau bahkan benua maupun antar
bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya atau juga dikenal dengan daerah
pengaruh. Daerah belakang ini merupakan daerah yang mempunyai hubungan kepentingan
ekonomi, Bengku, 9 maupun untuk kepentingan pertahanan yang dikenal dengan pangkalan
militer angkatan laut.
Menurut Robert Hronjeff dalam Planning and Design Airport, 1975 : Terminal adalah tempat
pertemuan dua sistem transportasi yang di lengkapi dengan fasilitas-fasilitas pelayanan dan
pemrosesan penumpang dan barang, serta administrasi.
Menurut Edward K Morlok Ahli Transportasi : Terminal adalah titik tempat penumpang dan
barang masuk dan keluar dalam satu jaringan sistem transportasi, dan menjadi titik
kemungkinan paling besar terjadinya kemacetan.
1
Menurut John Morris Dixon, seorang Jurnalis Arsitektur : Terminal adalah bangunan
dengan fungsi utama untuk memindahkan penumpang dan barang dari satu jenis kendaraan ke
kendaraan lain dalam satu jaringan transportasi.
Menurut GG Manem, 1959 : Terminal adalah suatu tempat yang mempunyai daerah yang
luas untuk menampung kegiatan penumpang dan barang serta merupakan stasiun penghubung
bagi suatu jalur angkutan.
2
SUB 2 : MACAM PELABUHAN DI TINJAU
DARI BERBAGAI FUNGSI, LETAK, JENIS
Macam Pelabuhan
Menurut Triatmodjo (1992), Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam segi
tinjauan, yaitu segi penyelenggaraannya, segi pengusahaannya, fungsi dalam perdangangan
nasional dan internasional, segi kegunaan dan letak geografisnya.
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan ini diselenggarakan untuk kepentingan palayanan masyarakat umum, yang
dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya diberikan kepada badan usaha milik
Bengku yang didirikan untuk maksud tersebut. Di Bengkulu5, dibentuk empat badan
usaha milik Bengku yang berwenang mengelola pelabuhan umum duisahakan, yaitu PT.
Pelindo I berkedudukan di Medan, PT. Pelindo II di Jakarta, PT. Pelindo III di Surabaya
dan PT. Pelindo IV di Ujung Pandang. Pelabuhan pada perencaaan ini masuk pada
kawasan operasi PT. Pelindo IV, Ujung Pandang, sebagai pelabuhan umum.
1. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar
muat barang, seperti:
a. Dermaga harus panjang dan mampu menampung seluruh panjang kapal
sekurang-kurangnya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan oleh proses
bongkar muat barang melalui bagian depan maupun belakang kapal dan juga di
bagian tengah kapal.
b. Pelabuhan barang harus memiliki halaman dermaga yang cukup lebar, untuk
keperluan bongkar muat barang, yang berfungsi untuk mempersiapkan barang
yang akan dimuat di kapal, maupun barang yang akan di bongkar dari kapal
dengan menggunakan kran. Bentuk halaman dermaga ini beranekaragam
tergantung pada jenis muatan yang ada, seperti :
1) Barang-barang potongan (general cargo), yaitu barang yang dikirim
dalam bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, serta barang yang
dibungkus dalam peti, karung, drum dan lain sebagainya.
2) Muatan lepas (bulk cargo), yaitu barang yang dimuat tanpa pembungkus,
seperti batu bara, biji besi, minyak dan lain sebagainya.
3) Peti kemas (Container), yaitu peti yang ulkurannya telah distandarisasi
dan teratur yang berfungsi sebagai pembungkus barang-barang yang
dikirim.
c. Mempunyai transito dibelakang halaman dermaga
d. Memiliki akses jalan maupun halaman untuk pengambilan/pemasukan barang
dari gudang maupun menuju gudang, serta adanya fasilitas reparasi.
2. Pelabuhan Penumpang
Seperti halnya pelabuhan barang, pelabuhan penumpang juga melayani bongkar muat
barang, namun pada pelabuhan penumpang, barang yang dibongkar cenderung lebih
sedikit. Pelabuhan penumpang, lebih melayani segala kegiatan yang berhubungan
dengan kebutuhan orang bepergian, oleh karena itu daerah belakang dermaga lebih
difungsikan sebagai stasiun/terminal penumpang yang dilengkapi dengan kantor
imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran dan lain sebagainya.
4
3. Pelabuhan Campuran
Pelabuhan campuran ini lebih diutamakan untuk keperluan penumpang dan barang,
sedangkan untuk minyak masih menggunakan pipa pengalir. Pelabuhan ini biasanya
merupakan pelabuhan kecil atau pelabuhan yang masih berada dalam taraf
perkembangan.
4. Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang menangani aktivitas pasokan minyak.
Letak pelabuhan ini biasanya jauh dari keperluan umum sebagai salah satu fakltor
keamanan. Pelabuhan ini juga biasanya tidak memerlukan dermaga/pangkalan yang
harus dapat menampung muatan Bengkulu yang besar, karena cukup dengan membuat
jembatan perancah atau tambatan yang lebih menjorok ke laut serta dilengkapi dengan
pipa-pipa penyalur yang diletakkan persis dibawah jembatan, terkecuali pada pipa yang
berada di dekat kapal harus diletakkan diatas jembatan guna memudahkan
penyambungan pipa menuju kapal. Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan penambat
tambahan untuk mencegah kapal bergerak pada saat penyaluran minyak.
5. Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan. Biasanya
pelabuhan ini dilengkapi dengan pasa lelang, alat pengawet, persediaan bahan bakar,
hingga tempat yang cukup luas untuk perawatan alat penangkap ikan. Pelabuhan ini
tidak membutuhkan perairan yang dalam, karena kapal penambat yang digunakan oleh
para nelayan tidaklah besar.
6. Pelabuhan Militer Pelabuhan ini lebih cenderung digunakan untuk aktivitas militer.
Pelabuhan ini memiliki daerah perairan yang cukup luas serta letak tempat bongkar
muat yang terpisah dan memiliki letak yang agak berjauhan. Pelabuhan ini berfungsi
untuk mengakomodasi aktifitas kapal perang.
5
1.3 Segi usaha
Jika ditinjau dari segi pengusahaannya, maka pelabuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh setiap kapal yang memasuki pelabuhan,
dengan aktifitas tertentu, seperti bongkar muat, menaik-turunkan penumpang, dan
lain sebagainya. Pemakaian pelabuhan ini biasanya dikenakan biaya jasa, seperti
jasa labuh, jasa tambat, jasa pandu, jada tunda, jasa dermaga, jada penumpukan,
dan lain sebagainya.
2) Pelabuhan yang tidak diusahakan Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah
kapal tanpa fasilitas bea cukai, bongkar muat dan lain sebagainya. Pelabuhan ini
merupakan pelabuhan yang disubsidi oleh pemerintah serta dikelola oleh Unit
Pelaksana Teknis Direktorat Jendral perhubungan Laut.
1) Pelabuhan laut Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-
kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama dan
ramai dikunjungi oleh kapal-kapal yang membawa barang ekspor/impor dari luar
negri.
2) Pelabuhan pantai Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang lebih dimanfaatkan
untuk perdagangan dalam negeri. Kapal asing yang hendak masuk harus memiliki
ijin khusus.
6
2) Pelabuhan alam Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari badai
dan gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk,
Bengkul dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombangnya sangat kecil.
3) Pelabuhan semi alam Pelabuhan semi alam merupakan campuran antara pelabuhan
buatan dan pelabuhan alam, misalnya pelabuhan yang terlindungi oleh pantai tetapi
pada alur masuk terdapat bangunan buatan untuk melindungi pelabuhan, contohnya
pelabuhan ini di Indonesia adalah pelabuhan Bengkulu.
7
SUB 3 : PERANAN DAN FUNGSI
PELABUHAN
A. Peranan Pelabuhan
Indonesia sebagai negara kepulauan atau maritim memiliki peranan yang sangat penting
bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, keamanan dan sebagainya. Bidang kegiatan
pelabuhan sangat sangat luas yang meliputi angkutan penumpang dan barang, penjagaan
pantai dan hidrografi.
Pelabuhan menjadi salah satu unsur penentu terhadap aktivitas perdagangan. Pelabuhan
yang di kelola secara baik dan efisien akan mendorong kemajuan perdagangan, bahkan industri
di daerah akan maju dengan sendirinya. Dan dari sinilah pelabuhan sangat berperan penting,
apabila kita melihat sejarah zaman dahulu beberapa kota metropolitan di Negara kepulauan
seperti Indonesia, pelabuhan turut membesarkan kota-kota tersebut. Pelabuhan menjadi
jembatan penghubung pembangunan jalan raya, jaringan rel kereta api dan pergudangan
tempat distribusi. Yang tidak kalah pentingnya peran pelabuhan adalah sebagai focal pointbagi
perekonomian maupun perdagangan dan menjadi kumpulan badan usaha seperti pelayaran
dan keagenan, pergudangan, freight forwarding, dan lain sebagainya.
2. Bukan Niaga
Bidang bukan niaga meliputi pelabuhan kapal patroli, survey kelautan, dll.
8
B. Fungsi Pelabuhan
3) Interface (tatap muka), yang di maksud interface di sini adalah dalam arus distribusi
suatu barang mau tidak mau harus melewati area pelabuhan dua kali, yakni satu kali di
pelabuhan muat dan satu kali di pelabuhan bongkar. Dalam kegiatan tersebut pastinya
membutuhkan peralatan mekanis maupun non mekanis. Peralatan untuk memindahkan
muatan menjembatani kapal dengan truk atau kereta api atau truk dengan kapal. Pada
kegiatan tersebut fungsi pelabuhan adalah tatap muka (Interface).
4) Industrial Entity, dalam industry entity ini jika pelabuhan yang diselenggarakan secara
baik akan bertumbuh dan akan mengembangkan bidang usaha lain, sehingga area
pelabuhan menjadi zona industry terkait dengan kepelabuhanan, diantaranya akan
tumbuh perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang, keagenan, pergudangan, PBM,
truking, dan lain sebagainya.
9
SUB 4 : FASILITAS UTAMA DAN PENUNJANG DI
PELABUHAN
Secara definisi adalah area lintasan kapal yang akan masuk dan keluar kolam pelabuhan.
Besaran Kedalaman alur pelayaran biasanya ditentukan berdasarkan formula: 1,1 draft
kapal penuh + 1 m; sedang untuk lebarnya dapat diestimasi bila satu jalur minimal 4,8 lebar
kapal sedangkan bila dua jalur minimal 7,6 lebar kapal.
KOLAM PELAYARAN
Merupakan tempat dimana kapal dapat labuh dengan aman untuk B/M barang dengan
kedalaman aman sekitar 1,1 draft kapal penuh, dengan luas kolam dengan pengaturan:
PENAHAN GELOMBANG
MOORING BUOY
Secara definisi merupakan suatu fasilitas untuk mengikat kapal waktu labuh agar tak terjadi
pergeseran yang disebabkan gelombang, arus dan angin; tidak terjadi pergeseran posisi di
dalam kolam pelabuhan atau tengah laut dan sebagai alat bantu untuk berputarnya kapal.
Komponen utamanya adalah pelampung penambat, beton pemberat, jangkar dan rantai
antara jangkar dan pelampung
10
Fasilitas pelabuhan secara umum meliputi fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas
penunjang.
DERMAGA
merupakan bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang digunakan atau
tempat kapal untuk ditambatkan/merapat untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan
penumpang kapal. Bukan Cuma sebagai tempat untuk melakukan tempat bongkar muat barang
atau penumpang tetapi dermaga juga digunakan sebagai tempat melakukan pengisian bahan
bakar kapal, air bersih, air minum ataupun saluran kotor.
Fasilitas penunjang pelabuhan terdiri dari gudang, lapangan penumpukan, terminal dan jalan.
1. Gudang
Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari
kapal atau yang akan dimuat ke kapal. Gudang dibedakan berdasarkan jenis (lini-I, untuk
penumpukan sementara dan lini-II sebagai tempat untuk melaksanakan konsolidasi/distribusi
barang, verlengstuk – bangunan dalam lini-II, namun statusnya lini-I, enterpot – bangunan diluar
pelabuhan, namun statusnya sebagai lini-I), penggunaan (gudang umum, gudang khusus –
untuk menyimpan barang-barang berbahaya, gudang CFS – untuk stuffing/stripping).
2. Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan
barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau setelah dibongkar dari kapal.
3. Terminal
Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan
bongkar/muat barang atau petikemas dan atau kegiatan naik/turun penumpang di dalam
pelabuhan. Jenis terminal meliputi terminal petikemas, terminal penumpang dan terminal
konvensional.
11
4. Jalan
Adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki, yang
menghubungkan antara terminal/lokasi yang lain, dimana fungsi utamanya adalah
memperlancar perpindahan kendaraan di pelabuhan.
Merupakan dermaga sebagai tempat melakukan aktivitas atau kegiatan bongkar muat
barang keatas kapal.
2. Dermaga khusus
12
3. Dermaga petikemas
Merupakan dermaga yang ditempati untuk melakukan bongkar muat petikemas dengan
menggunakan crane atau alat angkat.
13
4. Dermaga curah
Merupakan dermaga untuk bongkar muat barang curah dan biasanya menggunakan
ban berjalan.
14
6. Dermaga marina
Merupakan dermaga yang biasanya ditempati untuk kapal speed boat, kapal pesiar.
15
SUB 6 : PEMBAGIAN PENGELOLAAN
PELABUHAN DI INDONESIA
PELABUHAN INDONESIA III (pelindo 3), Pelindo III mengelola sebanyak 43 pelabuhan yang
tersebar di 7 Provinsi yaitu :
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
16
SUB 7 : KRITERIA PEMILIHAN
LETAK PELABUHAN
Pembangunan pelabuhan memakan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu diperlukan
suatu perhitungan dan pertimbangan yang masak untuk memutuskan pembangunan suatu
pelabuhan. Keputusan pembangunan pelabuhan biasanya didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan ekonomi, politik dan teknis. Ketiga dasar pertimbangan tersebut saling berkaitan,
tetapi biasanya yang paling menentukan adalah pertimbangan ekonomi.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan didalam pembangunan suatu pelabuhan adalah
kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan ekonomi, volume perdagangan melalui laut, dan
adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun air.
Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut ini :
1. Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan politik. Sebagai contoh
adalah pelabuhan militer yang diperlukan untuk mendukung keamanan suatu Negara,
misalnya pelabuhan Ujung di Surabaya sebagai pangkalan angkatan laut. demikian juga
pelabuhan perintis yang dibangun untuk membuka hubungan ekonomi dan sosial daerah
yang terpencil.
2. Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi
daerah dibelakangnya dan untuk menunjang kelancaran perdagangan antar pulau maupun
Negara (eksport, import). Pelabuhan ini banyak mendukung perkembangan kota didekatnya
dan daerah belakang.
3. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan/pabrik, sering diperlukan suatu
pelabuhan khusus. Pelabuhan ini akan melayani pemasaran/pengiriman hasil produksi
ataupun untuk mendatangkan bahan baku pabrik tersebut. Sebagai contoh adalah
pelabuhan kuala tanjung milik PT Inalum (Indonesia Asahan Aluminium) di sumatera utara,
sebagai prasarana untuk mengimpor biji bauksit dan pemasaran/pengiriman aluminium hasil
produksi perusahaan tersebut. Mengingat sifatnya sebagai pendukung dari proyek utama,
maka pertimbangan ekonomis tidak seketat seperti dalam pembangunan pelabuhan umum.
17
Sebelum memulai pembangunan pelabuhan umum harus dilakukan survey dan studi untuk
mengetahui volume perdagangan baik pada saat pembangunan maupun di masa mendatang
yang dapat di antisipasi dari daerah disekitarnya. Volume perdagangan ini penting untuk
menentukan layak tidaknya pelabuhan tersebut dibangun, pada pelabuhan khusus, produksi
dari suatu perusahaan biasanya sudah diketahui, sehingga pelabuhan dapat direncanakan
untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Setelah beberapa studi diatas dilakukan, selanjutnya ditetapkan lokasi secara umum
pelabuhan, fungsi utama pelabuhan, dan jenis serta volume barang yang dilayani. Langkah
berikutnya adalah membuat studi pendahuluan dan layout pelabuhan dalam persiapan untuk
membuat penyelidikan lapangan yang lebih lengkap yang diperlukan di dalam pembuatan
perencanaan akhir pelabuhan. Beberapa penyelidikan yang perlu dilakukan adalah survey
hidrografi, dan topografi; penyelidikan tanah di rencana lokasi pemecah gelombang, dermaga,
dan bangunan-bangunan pelabuhan lainnya; angin, arus, pasang surut dan gelombang.
Perencanaan pelabuhan harus memperhatikan berbagai faktor yang akan berpengaruh
pada bangunan-bangunan pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh. Ada tiga faktor yang
harus diperhitungkan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu angin, pasang surut, dan
gelombang. Angin menimbulkan arus dan gelombang. Angin juga dapat menimbulkan tekanan
pada kapal dan bangunan pelabuhan. Pasang surut adalah penting di dalam menentukan
dimensi bangunan seperti pemecah gelombang, dermaga, pelampung penambat, kedalaman
alur pelayaran, perairan pelabuhan dan sebagainya. Gelombang yang menyerang bangunan
pantai akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Bangunan harus
tetap aman terhadap gaya gelombang yang bekerja padanya. Selain itu gelombang juga akan
berpengaruh pada ketenangan di perairan pelabuhan.
19
Tinjauan pelayaran
Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan
menggunakannya. Kapal yang berlayar dipengaruhi oleh faktor-faktor alam seperti angin,
gelombang dan arus yang dapat menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada badan kapal.
Faktor tersebut semakin besar apabila pelabuhan teletak di pantai yang terbuka ke laut., dan
sebaliknya pengaruhnya berkurang pda pelabuhan yang terletak di daerah yang terlindung
secara alam. Pada umumnya angin dan arus mempunyai arah tertentu yang dominan.
Diharapkan bahwa kapal-kapal yang sedang memasuki pelabuhan tidak mengalami dorongan
arus pada arah tegak lurus sisi kapal. Demikian juga, sedapat mungkin kapal-kapal harus
memasuki pelabuhan pada arah sejajar dengan arah angin dominan.
Tinjauan sedimentasi
Pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi pelayaran di daerah
perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar. Pengerukan ini dapat dilakukan pada
waktu membangun pelabuhan maupun selama perawatan. Pengerukan selama perawatan
harus sedikit mungkin.
Pelabuhan harus dibuat sedemikian rupa sehingga sedimentasi yang terjadi harus
sesedikit mungkin (kalau bisa tidak ada). Untuk itu di dalam perencanaan pelabuhan harus
ditinjau permasalahan sedimentasi. Proses sedimentasi ini sulit ditanggulangi, oleh karena itu
masalah ini harus diteliti dengan baik untuk dapat memprediksi resiko pengendapan. Sedimen
yang ada pada daerah pantai bisa berupa pasir atau sedimen suspensi. Sedimen suspensi
biasanya berasal dari sungai-sungai yang bermuara di pantai.
20
Akan tetapi pada umumnya persyaratan-persyaratan untuk kemudahan pelayaran tidak
bisa semuanya dipenuhi. Mulut pelabuhan yang besar dan menghadap arah datangnya
gelombang akan menyebabkan masuknya energi gelombang yang besar ke pelabuhan,
sehingga mengganggu kapal yang sedang bongkar muat barang. Demikian juga mulut
pelabuhan yang menghadap arah arus akan menyebabkan sedimentasi di pelabuhan.
21
SUB 8 : PENGARUH PELABUHAN
TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH
DAN EKONOMI
Dengan adanya pelabuhan, kegiatan ekonomi akan menjadi lancar, faktanya, barang-barang
eksport-import sebagian besar dikirim melalui transportasi laut/kapal, yang tentunya
membutuhkan pelabuhan untuk tempat kapal bersinggah. Hal itu dapat terjadi melihat jumlah
barang yang diangkut oleh kapal lebih banyak dibandingkan dengan diangkut oleh pesawat
Pelabuhan bukan hanya tempat merapat bagi sebuah kapal, tapi juga tempat peniympanan stok
barang, seperti cadangan minyak dan peti kemas, selain sebagai sarana transportasi manusia,
pelabuhan juga menjadi sarana transportasi untuk barang.
Pada PP No.10 Tahun 2012 juga dibahas peraturan peraturan tentang perpajakan dan cukai,
yang tentunya dapat meningkatkan ekonomi karena jika semakin baanyak kegiatan eksport
import melalui pelabuhan maka pajak yang diterima juga semakin besar dan itu pula yang
menambahkan pendapatan negara, dengan penambahan pendapatan negara, meka negara
dapat memenuhi semua kebutuhan tanpa harus meminjam dari negara lain, lalu semakin
banyak pajak yang diterima oleh suatu negara, pemerintah diharapkan dapat mengalokasikan
pendapatan tersebut dengan baik.
22
Kurangnya fasilitas pada pelabuhan juga akan berdampak pada meningkatnya waktu tunggu
kapal untuk bersandar dan melakukan bongkar muat kapal, dan itu juga akan berdampak
kemacetan dan menumpuk antrian distribusi sehingga kapal tidak dapat mengimbangi
banyaknya arus distribusi dan kemudian akan menimbulkan biaya biaya tambahan yang
berakibat tersendatnya perekonomian.
23