Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan Ke-2

LAPANGAN TERBANG
ARTI, JENIS, FUNGSI DAN PERKEMBANGAN BANDARA
PENGERTIAN TRANSPORTASI

“TRANSPORTASI ADALAH PROSES PERPINDAHAN PENUMPANG


DAN ATAU BARANG DARI SUATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN
DENGAN ATAU TANPA SARANA (ALAT ANGKUT) MELEWATI SUATU
LINTASAN BAIK YANG CIPTAKAN OLEH MANUSIA ATAU
DSEDIAKAN OLEH ALAM

➢ CONTOH PERPINDAHAN TEMPAT DARI


PENUMPANG TANPA ALAT ANGKUT KE
TEMPAT LAIN ADALAH PEJALAN
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI

❑ Perkembangan Transportasi pada dasarnya SETUA umur peradaban


manusia itu sendiri
❑ Manusia bergerak untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak dapat
diperoleh pada tempat tinggalnya, sehingga kebutuhan transportasi disebut
pula sebagai kebutuhan turunan (derived demand),
sehingga :
Semakin bertambah jumlah manusia, maka semakin banyak kebutuhan yang
harus dipenuhi dan semakin besar pula kebutuhan manusia untuk bergerak

TRANSPORTASI ADALAH KEBUTUHAN TURUNAN


➢ YAITU SUATU KEBUTUHAN YANG HARUS DIPENUHI
KARENA HARUS MEMENUHI KEBUTUHAN LAINNYA
Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi

Gambaran perkembangan teknologi transportasi secara singkat dapat


dijelaskan sebagai berikut:
➢ Tranportasi untuk memindahkan objek dilakukan pertama kali
dengan menggunakan tenaga manusia Seperti menjinjing, memikul.
➢ Karena keterbatasan kemampuannya, manusia mulai menggunakan
rakit atau perahu untuk memindahkan objek dengan bantuan tenaga
manusia lalu digantikan oleh angina (pengamatan alamiah di air)
➢ Setelah roda ditemukan, manusia mulai membuat alat transportasi
(sarana) dengan menggunakan tenaga hewan untuk memindahkan
objek. Daya angkut dan jarak tempuh menjadi bertambah.
➢ Tantangan tersebut dapat dipecahkan Pada “Era revolusi industri”
pada Tahun 1829 mesin uap ditemukan, tenaga-tenaga hewan
sebagai tenaga gerak mulai digantikan oleh tenaga mesin uap dan
setelah era mesin uap, tenaga gerak digantikan oleh mesin-mesin
bakar
Transportasi Udara Dan Perkembangannya

➢ Belajar dari kemampuan alamiah burung merpati untuk dapat terbang diangkasa
raya, manusia mengembangkan teknologi automotif, elektronika, mekanika di
dalam usaha mewujudkan suatu bentuk teknologi transportasi yang mampu secara
cepat, nyaman memindahkan penumpang dan barang dalam jumlah yang lebih
banyak hingga ke tempat-tempat yang jauh.

➢ Secara historis sistem transportasi udara merupakan moda transportasi yang


berkembang belakangan dibanding dengan moda transportasi lainnya.

➢ Pada tahun 1903, Pesawat terbang untuk pertama kalinya berhasil diterbangkan.

➢ Pada Tahun 1914, mulai diperkenalkan angkutan penerbangan yang sifatnya


komersil yang terjadwal.

➢ Pada Tahun 1969 manusia sudah bisa mendarat di bulan


Definisi lapangan Terbang

1. Lapangan Terbang menurut ilmu teknik sipil :


➢ Suatu kumpulan dari beberapa fasilitas pendukung yang
saling berhubungan dan melayani aktivitas lapangan terbang
baik transportasi wilayah darat : lahan parkir, terminal
building & wilayah udara : landasan pacu (runway), landas
hubung (taxiway), apron, ATC-tower, dan hangar.
2. Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization):
➢Lapangan Terbang adalah area tertentu di daratan atau perairan
(termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk
kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
MENURUT UU 15 TAHUN 1992/KM PERHUB 48 TAHUN 2002; TELAH
DIUBAH MENJADI UU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN
Bandar udara menurut statusnya sebagai berikut :
1. Bandar udara umum adalah bandar udara yang digunakan untuk
melayani kepentingan umum.
2. Bandar udara khusus adalah bandar udara yang digunakan untuk
melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.
➢ Contoh: PT IMIP - perusahaan yang mengelola kawasan industri berbasis
nikel di Morowali Sulawesi Tengah. Bandara tersebut dibangun untuk
memudahkan mobilisasi karyawan perusahaan.
3. Bandar udara domestik adalah bandar udara yang di tetapkan sebagai
bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri.
4. Bandar udara internasional adalah bandar udara yang di tetapkan
sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri
dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri
➢ Indonesia mempunyai 10 bandara internasional saat ini
SISTEM BANDAR UDARA

Yang termasuk dalam komponen pendukung utama dalam bandar udara adalah :
1. Gedung Terminal Utama yang terdiri atas terminal keberangkatan (Departure
Terminal) untuk mengatur proses keberangkatan penumpang dan terminal
kedatangan (Arrival Terminal) untuk mengatur proses kedatangan penumpang

Terminal Bandara Supadio


Terminal Bandara
Soekarno-Hatta
2. Apron merupakan area parkir pesawat terbang dengan struktur perkerasan kaku
(rigid pavement) pada masing-masing jalur terminal yakni terminal kedatangan maupun
terminal keberangkatan.
• Area yang diperkeras yang dipergunakan untuk parkir pesawat.
• Menaikan / menurunkan penumpang / barang.
• Mengisi bahan bakar.
• Check awal pesawat.
• Menunggu keberangkatan berikut.

Apron Terminal 3 Soekarno-Hatta


3. ATC (Air Traffic Control) Tower merupakan menara pengatur dan pengawasan
lalu lintas udara, yang mengatur sistem keamanan penerbangan serta berwenang untuk
memberikan ijin dalam proses tinggal landas (take-off) maupun pendaratan (landing)
dari pesawat terbang.

Tower Bandara Soekarno-Hatta Tower Bandara Sidney Australia


4. Landasan pacu (runway), merupakan jalur utama dengan struktur perkerasan
lentur (flexible pavement) bagi pesawat terbang untuk melakukan tinggal landas (take-
off) dan pendaratan (landing).
5. Landasan penghubung merupakan jalur penghubung untuk mobilitas pesawat
terbang dari apron ke landasan pacu dan sebaliknya, yakni terdiri atas jalur
penghubung masuk landasan pacu (entrance taxiway) dan jalur penghubung
keluar landasan pacu (exit taxiway)
a) Taxiway.
Jalur yang diperkeras yang menghubungkan apron dan landasan pacu, berfungsi
untuk pergerakan pesawat dari apron ke runway dan sebaliknya.
b) Exit taxiway.
Jalur yang diperkeras yang menghubungkan landasan pacu dan taxiway, berfungsi
untuk pergerakan pesawat dari landasan pacu ke taxiway , hanya dipergunakan
untuk exit.

Taxiway Exit Taxiway


East Connecting Taxiway di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta
6. Yang termasuk dalam komponen pendukung tambahan dalam
bandar udara :
a) Hanggar adalah tempat perawatan dan pemeliharaan pesawat
terbang sebelum dan sesudah melakukan penerbangan.
b) Airport Security and Safety Division atau divisi keamanan
dan keselamatan otorita bandar udara berwenang untuk
menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jasa
transportasi udara selama berada di bandar udara.

Gbr Hanggar Pesawat


Sejarah Penerbangan di Indonesia (1913-1950-an)

• Penerbangan atau yang dalam bahasa Inggris disebut flight dan


bahasa Belanda disebut luchtvaart, dalam konteks ini mengacu
pada mobilitas manusia atau barang menggunakan alat
transportasi pesawat terbang.

• Dalam jejak riwayat penerbangan Indonesia (juga dunia) dikenal


adanya dua jenis penerbangan, yakni:
A. Militer dan
B. Sipil (komersial).
A. Sejarah Perkembangan Penerbangan Militer

➢ Penerbangan militer (military flight) merupakan jenis penerbangan


yang khusus diperuntukkan untuk mengangkut keperluan angkatan
militer. Penerbangan ini tidak bisa diakses sembarangan oleh masyarakat
umum (sipil) kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu seperti saat
penanganan bencana, penyelamatan tawanan perang yang melibatkan
sipil, dan sejenisnya.
➢ Penerbangan pertama kali dilakukan di Surabaya pada tanggal 19
Februari 1913 oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Hilgers.
Karena pesawat jatuh di Kampung Baliwerti sehingga menjadi
kecelakaan penerbangan untuk yang pertama kali di Indonesia.
➢ Pada tahun 1914, pemerintah angkatan darat Hindia Belanda
membentuk PVA (Proef Vlieg Afdeling) atau sejenis bagian
penerbangan percobaan yang dipimpin oleh H. Ter Poorten.
➢ Penerbangan pertama dari Amsterdam (Belanda) ke
Batavia (sekarang Jakarta) tahun 1924 dengan menggunakan
pesawat jenis fokker. Penerbangan ini membutuhkan waktu tempuh
selama 55 hari dengan berhenti di 20 kota.
➢ Pemerintah kolonial Belanda terus membangun
pangkalan militer udara di banyak tempat, terutama di Jawa,
seperti Cililitan di Jakarta, Kalijati di Subang, dan Sukamiskin di
Bandung.
➢ Dunia penerbangan militer Indonesia memasuki babak baru di
masa pendudukan Jepang (1942-1945). Pangkalan-pangkalan
udara yang sempat rusak akibat perang pendudukan, dibangun
kembali dan dikembangkan.
➢ Tahun 1930-an sampai awal 1940-an menjadi periode paling
subur dalam pembangunan pangkalan-pangkalan militer udara.
Sampai awal tahun 1940-an, setidaknya sudah berdiri pangkalan militer
udara seperti Kalibanteng di Semarang (Achmad Yani), Panasan di Surakarta
(Adi Soemarmo), Maguwo di Sleman Yogyakarta (Adi Sucipto), Bugis di
Malang (Abdurachman Shaleh), Maospati di Madiun (Iswahyudi),
Morokrembangan di Surabaya (ditutup sejak tahun 1960-an), Pandanwangi
di Lumajang, Jatiwangi di Cirebon, Andir di Bandung (Husein Sastranegara),
Polonia di Medan (Suwandi), Kadieng di Makassar (Sultan Hasanuddin), dan
Sepinggan di Balikpapan (Sultan Aji Muhammad Sulaiman ).
➢ Dunia penerbangan menunjukkan eksistensinya ketika Indonesia
memasuki masa revolusi fisik (1946-1949). Bangsa Indonesia secara
cerdik memanfaatkan pesawat warisan Jepang.
➢ Sebagian dari pangkalan di atas statusnya merangkap sebagai
bandara (bandar udara atau yang dalam periode 1960-an masih disebut
landasan udara atau pelabuhan udara) yang melayani rute penerbangan
komersial. Jenis pangkalan seperti ini lazim disebut enclave atau “daerah
kantong”, dimana fungsi utamanya sebagai pangkalan militer udara tetapi
di dalamnya juga melayani penerbangan komersil untuk sipil.

Pangkalan Udara maguwo Yogyakarta tahun 1940-an


B. Sejarah Perkembangan Penerbangan Komersil

➢ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata “komersial”


yaitu segala hal yang berhubungan dengan niaga atau perdagangan.
➢ Penerbangan komersil adalah jenis penerbangan yang diperuntukkan untuk
publik (masyarakat sipil) dalam bermobilitas sehari-hari dari tempat satu ke
tempat lainnya.
➢ Kiprah penerbangan komersil di Indonesia dimulai sejak decade ketiga abad
20. Hal ini ditandai dengan berdirinya KNILM (Koninklijke
Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij) pada tahun 1928,
sebuah perusahaan maskapai penerbangan komersil di Hindia Belanda.
➢ Rute awal yang dibuka KNILM antara lain Batavia-Bandung sebanyak sekali
dalam seminggu dan Batavia-Surabaya (transit di Semarang) sekali setiap hari.
Rute penerbangan kemudian bertambah menjadi Batavia-Palembang,
Pekanbaru-Medan. Pesawat jenis fokker yang hanya muat sekitar 2-5 orang.
➢ Namun sejak tahun 1930-an mulai digunakan untuk mengangkut
penumpang manusia walaupun masih dalam jumlah terbatas, jenis
pesawat DC seperti 3 Douglas DC-3, 4 Douglas DC-5, dan Sikorsky S-43
yang memiliki daya tampung penumpang lebih banyak hingga puluhan orang.
➢ Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), lapangan terbang lapangan
terbang terutama yang ada di Jawa, mulai dialihfungsikan sebagai bandar
penerbangan militer semata (fungsi tunggal).
➢ Berakhirnya kekuasaan Jepang pada Agustus 1945 tidak secara otomatis
menghidupkan kembali penerbangan komersial yang sempat mati.
➢ Babak baru penerbangan komersial dimulai kembali tahun 1950-an. Mulai
stabilnya kondisi sosial politik mengakibatkan penerbangan komersil
bergeliat kembali. Pada tahun 1950 pemerintah Indonesia
mendirikan Garuda Indonesia Airways (GIA), sebuah perusahaan
penerbangan nasional pertama di masa kemerdekaan.
Bandara Kemayoran (Jakarta Pusat) Tahun 1976
Jenis Sarana Transportasi Udara

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan


Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub):
▪ 18 maskapai yang beroperasi mengangkut penumpang
di Indonesia.
▪ 54 maskapai kargo, dan
▪ 56 maskapai asing yang beroperasi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai