Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI


PALEMBANG

LAPTER SESI 3

LAPANGAN TERBANG

Pengertian umum :
Lapangan terbang ialah tempat pendaratan pesawat (landing) dan juga tempat pesawat terbang
berangkat, tinggal landas (take off).Lapangan terbang ini sekarang penting artinya di zaman
modern dan teknologi transportasi tinggi (hight technology), ditambah peningkatan karakteristik
dari pada pesawatnya itu sendiri yang semakin besar dan canggih.
Negara yang tidak punya lapangan terbang akan ketinggalan dalam kemajuan dan perkembangan
negaranya dibanding dengan negara-negara yang memiliki lapangan terbang dan sudah
berteknologi tinggi tingkat internasional sehingga pesawat-pesawat asing pun mudah keluar
masuk ke negara tersebut.
Untuk perhubungan didalam negeri saja seperti Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, banyak
gunung-gunung, lembah dan terpisah oleh laut sehingga sukar dan biaya sangat tinggi untuk
transportasi darat baik mobil maupun kereta api, atau kapal laut. Kecepatan angkut pesawat
udara kira-kira 1000 x kecepatan angkut hubungan laut.

Sejarah penerbangan.

Lapangan terbang (Aero Drome).


Adalah suatu pelabuhan tempat berlabuhnya pesawat udara yang akan terbang (take off) atau
mendarat (landing).
Lapangan terbang atau Pelabuhan udara terdapat dua fasilitas pokok yaitu :
a. Fasilitas landasan.
b. Fasilitas bangunan stasiun ( Terminal building ).
Fungsi lapangan terbang adalah merupakan jalur perhubungan transportasi udara.Adapun yang
dimaksud dengan Fasilitas landasan, adalah landasan dan sarana-sarana pada landasan pacu (run
way), Taxi way dan Apron.
Ditinjau dari segi perencanaan lapangan terbang ini mempunyai standard-standard konstruksi
dan keselamatan penerbangan yang dipegang oleh 3 (tiga) badan internasional, yaitu :
1. CAA ( Civil Aeromatics Administration ).
2. FAA ( Federal Aviation Agency ).
3. ICAO ( International Civil Aviation Organization ).
Adapun tugas/aktivitas dari CAA adalah bersifat teknis konstruksi, sedangkan FAA aktivitasnya
bertitik tolak pada keselamatan penerbangan.
Untuk perusahaan penerbangan diseluruh dunia atau ditiap-tiap negara seluruh anggotanya harus
mematuhi aturan-aturan dari pada CAA dan FAA.
Pada tanggal 1 Januari 1959, CAA telah mengadakan kerja sama dengan FAA, perjanjian ini
menyatakan bahwa semua teknik konstruksi yang dirancang oleh CAA haruslah sepengetahuan
FAA.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

ICAO ialah suatu badan dunia yang mengelola Undang-undang dan Peraturan penerbangan
Internasional.
Indonesia sendiri dalam pengelolaan dunia penerbangan dilakukan oleh Dinas Penerbangan Sipil
(PERSIL) dibawah Direktorat Jenderal Penerbangan Udara, Departemen Perhubungan.
Dalam perencanaan pelabuhan udara disamping harus tunduk kepada standard-standard CAA
dan FAA juga harus tunduk kepada ICAO.

Beberapa pengertian standard dalam Lapangan terbang.


1. Pelabuhan Udara.
Ialah suatu areal tertentu didaratan dan perairan (untuk Helly), yang dimanfaatkan
keseluruhannya atau sebahagian bagi pesawat terbang untuk landing dan take off serta
bongkar muat penumpang/barang.

2. Elevasi (ketinggian) lapangan terbang.


Adalah titik tinggi (elevasi) dari muka landasan pacu (Run Way) untuk kepentingan tolok
ukur perencanaan.

3. Identification Sign.
Adalah tanda pengenalan pelabuhan udara, (identitas Bandara).

4. Reffrence Point.
Adalah kedudukan geografis tertentu di pelabuhan udara dari penetapan elevasi Tress Trail
(pengukuran darat).

5. Holding Bay (Semenanjung tahanan).


Suatu tempat biasanya terletak pada ujung taxi way yang berhubungan dengan run way,
untuk pesawat menunggu giliran lintas penerbangan pada saat akan take off.

6. Clearence Way.
Ialah jalan bebas (daerah bebs) dimana secara visual tidak ada rintangan, bebas hambatan.
Daerah persegi panjang diatas daratan atau perairan, diujung landasan pelepasan dibawah
pengawasan Kuasa Pelabuhan Udara yang berwewenang, dipilih atau disiapkan sebagai suatu
daerah yang sesuai untuk pesawat udara meluncur keangkasa pertama kalinya hingga
ketinggian tertentu.

7. ILS ( Instrument Light System ).


Adalah tanda-tanda/lampu penerbangan apabila dilaksanakan penerbangan malam atau cuaca
jelek.

8. VFR ( Visual Flight Rule ).


Adalah penerbangan siang hari dimana pilot mengendalikan pesawat hanya dengan matanya
saja.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

9. IFR ( Instrumental Flight Rule ).


Adalah penerbangan dengan menggunakan instrument computer atau dengann bantuan
peralatan canggih, biasanya untuk penerbangan malam hari atau cuaca jelek.

10. LDI ( Landing Direction Indicator ).


Ialah petunjuk arah pendaratan secara visual yang dibuat untuk memungkinkan pesawat
mendarat dengan selamat.

11. Manuvaring Area.


Adalah bagian dari pelabuhan udara yang dipergunakan untuk gerakan memutar didaratan
dalam rangka menuju ke Apron.

12. Landasan.
Daerah persegi panjang diatas lapangan terbang darat yang disiapkan untuk gerak pendaratan
dan lepas landas pesawat sejauh jalur lempangnya.

13. Bahu pinggiran ( Shoulder, Berm ).


Suatu bagian yang berdampingan dengan landasan, terletak pada tepian landasan yang
diratakan sedemikian rupa supaya dapat memberi suatu peralihan antara permukaan landasan
dengan bidang disampingnya, untuk menjaga-jaga pesawat yang keluar dari landasan
tersebut.

14. Treshold.
Bagian awal dari landasan yang dapat dipakai sebagai tempat sentuh landas pesawat terbang
yang akan landas maupun tinggal landas.

15. Markers ( Pemberian tanda-tanda ).


Instrument / benda-benda lain untuk petunjuk arah pendaratan, arah angin dan bendera-
bendera yang dugunakan untuk petunjuk adanya gangguan/rintangan atau menyampaikan
informasi aeronautika pada waktu siang hari.

Bebrapa istilah dalam Lapangan terbang.

1. Run Way, adalah landasan yang dipakai untuk kepentingan pesawat take of dan landing.

2. Taxi Way, bagian yang dipersiapkan bagi pesawat pada gerakan mendarat, biasanya taxi
way merupakan jalur penerbangan yang menghubungkan Run Way dengan
Appron maupun dengan Hanggar/workshop.

3. Appron, yaitu bagian yang dipersiapkan untuk bongkar – muat cargo atau passanger. Dalam
arti bongkar-muat/naiknya penumpang atau tempat parker pesawat.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

4. Terminal Building, adalah fasilitas gedung untuk kepentingan administrasi, loket-loket,


ruang tunggu dan fasilitas yang berhubungan dengan security dan migrasi.

5. Hanggar, adalah fasilitas gedung untuk kepentingan maintenance.

6. Towers, adalah menara pengontrolan lintas penerbangan.

7. Firesafety & Petrol, adalah fasilitas yang terpisah dalam rangka keamanan da bahan bakar
pesawat.

8. Holding Bay, tempat pesawat menunggu sementara.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

Beberapa mengenai Karakteristik pesawat terbang.

Pesawat terbang yang kita layani di lapangan terbang ada beberapa macam dan type.
Pesawat terbang terkecil yang dipakai untuk komersil ialah type DC 3 disebut “Dakota” dibuat
oleh pabrik Douglas, maka disebut juga Douglas DC 3, pesawat ini mempunyai record dalam
penerbangan, dipakai mulai tahun 1935.
Jenis pesawat besar beberapa tahun terakhir ini antara lain pesawat Concord, Boeing 747, DC 8,
DC 9, DC 10 dan lain-lain.

Beberapa keterangan tentang pesawat terbang.


1. Boeing 707.
Ada beberapa macam, yang terbesar ialah Boeing 707 – 320 B dari pabrik Boeing di AS.
Ukurannya :
~ lebar sayap : 142 ft = ± 43 m ( 1 ft = 30 cm )
~ panjang : 152 ft
~ berat : 316.000 lbs = ± 142 ton ( 1 lb = 0,45 kg )
Landasan ( run way ) : 10.000 ft = ± 3 km. Ini untuk lapangan terbang yang terletak pada
ketinggian nya sama dengan permukaan air laut dengan tempeartur
15° C, untuk yang lebih panas memerlukan lapangan terbang yang
lebih panjang.

2. Douglas DC 8.
Ukurannya :
~ lebar sayap : 142 ft
~ panjang : 150 ft
~ berat : 310.000 lbs ( max. gross take off weight )
Landasan ( run way ) : 9.600 ft (Angka ini hanya perkiraan, tepatnya perlu dicek lagi).

3. Convair 990 A( yang terbaru memakai kode A ).


Digunakan penerbangan jarak jauh; Jakarta – Bangkok – Hongkong – Tokyo.
Ukurannya :
~ lebar sayap : 120 ft
~ panjang : 150 ft
~ berat : 239.200 lbs ( max. gross take off weight )
Landasan ( run way ) : 8.600 ft
Daya angkut : 96 – 120 orang
(96 orang kalau semua first clas, karena jarak kursi lebar).

4. Convair 340
Ukurannya :
~ lebar sayap : 105 ft
LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

~ panjang : 81 ft

~ berat : . . . . . lbs ( ? )
Landasan ( run way ) : 4.650 ft
Daya angkut : 44 orang.

5. Convair 440
Bedanya dengan Convair 340 , bahwa ini tidak berisik bagian dalamnya.
Ukurannya :
~ lebar sayap : 99 ft
~ panjang : 105 ft
~ berat : 116.000 lbs
Landasan ( run way ) : 5.400 ft
Daya angkut : 65 - 74 orang.

6. De Havilland Otter
Pendaratan, asal diatas tanah datar saja bisa.
Daya angkut : 10 orang
Dulu dipakai untuk penerbangan perintis (local) di tanah air kita.

7. Pilams Dornier
Daya angkut : 8 – 9 orang
Panjang run way : 400 – 500 m saja sudah cukup.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 7
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

DAFTAR DATA PESAWAT TERBANG


A B C R RODA PESAWAT
PENERBA BERAT JMLH
JENIS PESAWAT Wing span Panjang Tinggi Putar TREAD
NGAN /1000 lbs MESIN TYPE
ft - in ft - in ft - in ft - in ft - in

~ Aeronca sedan 15AC 37 – 6 25 – 3 7–0 22 – 3 2,05 1 I 7–0


~ Cessna 180 36 - 0 26 - 2 7-6 22 - 0 2,65 1 I 7-7
Pribadi ~ Cessna 195 36 - 2 27 - 4 8-0 23 - 2 3,35 1 I 7 - 11
Excecutive ~ Cessna 310 35 - 10 27 - 0 10 - 6 24 - 7 4,6 2 II 12 - 0
Air craft ~ Piper PA.23 APACE 37 - 2 27 - 5 9-6 46 - 7 3,5 2 II 11 - 4
~ Beach Supper 18 49 - 8 35 - 3 10 - 5 31 - 4 9,3 2 I 12 - 11
~ Douglas DC 3 95 - 0 64 - 6 16 - 11 56 - 9 26,2 2 I 18 - 6

~ Boeing 377 141 - 3 110 - 4 38 - 4 84 - 11 145,8 4 IV 28 - 6


Transport ~ Convair 340 105 - 4 79 - 2 28 - 2 65 - 2 47,0 2 IV 25 - 0
Convensi- ~ Convair 440 105 - 4 79 - 2 28 - 2 65 - 2 49,10 2 IV 25 - 0
onal ~ Douglas DC-7C 127 - 6 113 - 4 31 - 10 81 - 1 143,0 4 III 34 - 8
~ Lockheed 1649 A 150 - 0 116 - 2 23 - 5 94 - 3 156,0 4 IV 38 - 5

~ Bristol Britania 310 142 - 3 124 - 3 36 - 6 106 - 3 175,0 4 IV 31 - 10


~ Faiir Child Foker F-27 95 - 0 73 - 0 27 - 6 64 - 0 34,5 2 III 23 - 8
T.A. Turbo
~ Lockheed Electra 99 - 0 104 - 7 32 - 11 65 - 1 113,0 4 IV 31 - 2
Prop.
~ Viicker 840 Viscount 94 - 0 85 - 7 26 - 9 71 - 2 69,0 4 IV 23 - 10
~ Vicker Van guard 118 - 0 122 - 4 34 - 11 74 - 0 135,0 4 IV 30 - 0

~ Boeing 707 – 320 142 - 5 152 -11 38 - 11 109 -10 295,0 4 VI 22 - 1


~ Convair 880 120 - 0 124 - 2 36 - 0 83 - 3 178,5 4 VI 18 - 11
T.A. Jet
~ Douglas DC – 8 139 - 9 148 - 10 42 - 4 89 - 6 287,5 4 VI 20 - 10
~ Douglas DC – 9 112 - 9 118 - 8 35 - 4 68 - 6 138 4 VI 17 - 8
~ Boeing KC.135 strato
tanker 130 - 10 136 - 3 38 - 5 - 300,0 4 VI 22 - 1
~ Boeing B.47.C strato jet 116 - 0 107- 5,5 28 -0 - 230,0 6 VII -
~ Boeing B.52 strato fortress 185 - 0 156 - 0 48 - 0 - 463,1 8 VIII -
U.S.A.F.
~ Douglas KC.132 tanker - - - - 485,1 4 IX 21 - 0
~ Douglas C.133 A Cargo 179 - 8 152 - 8 48 - 3 - 282,0 4 VI 17 - 4
~ Lockheed C.130 A Hercules 132 - 7 95 - 2 38 - 1 - 124,0 4 V 14 - 3
~ Republik F84G Fighter bomber 36 - 4 38 - 5 12 - 10 - 23,4 1 II 16 - 7

Penempatan lapangan terbang.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 8
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

Ada 9 syarat/factor yang mempengaruhi tempat lapangan terbang yang baik :


1. Keadaan lahan disekitar lapangan terbang.
Ini sangat berpengaruh dengan situasi lingkungan lahan pada areal bakal lokasi lapangan
terbang akan dibuat, apakah digunakan untuk lokasi pertanian, perumahan/pemukiman,
pabrik atau merupakan tanah kosong dan jangan terlalu dekat dengan tempat
pendidikan/sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Hal ini penting karena bunyi pesawat sangat
bising seperti peawat jet atau pesawat mutahir saat ini dimana mempunyai suara jauah diatas
100 decibel, sedangkan untuk orang tidak terganggu ialah kurang dari 100 decibel.
Kalau lahan/areal sudah terpilih, diadakan/dibuat peraturan disekitar lapangan terbang sejauh
20 km tidak boleh ada perumahan, rumah sakit, sekolahan dan lain-lain.

2. Keadaan atmosfir.
Lapangan terbang pada saat perencanaan harus sudah diperhitungkan / dihindari dari tempat
yang banyak kabut (fog), asap pabrik-pabrik dan lainnya yang akan mengganggu jarak
pandang.

3. Hubungan antara lapangan terbang dengan pusat kota yang terdekat.


Lapangan terbang harus mudah dicapai dengan kendaraan darat, agar bisa tepat waktu bagi
para penumpang pesawat yang akan berangkat atau datang. Termasuk tempat parkir
kendaraannya harus tersedia dan teratur agar bisa lancar sirkulasi kendaraan antar jemput
penumpang terutama pada saat ramai penumpang pesawat datang dan pergi (peak hours).

4. Penyediaan tanah lahan.


Tanah untuk tanah lahan untuk areal lapangan terbang harus cukup luas, dimana untuk
cadangan pengembangan dan perluasan dikemudian hari kearah horizontal dan
vertical.Dalam hal ini termasuk pula tanah lahan untuk perluasan gedung terminal, gudang
cargo, tempat parkir dan fasilitas lainnya.

5. Adanya lapangan terbang lain.


Hendaknya didekat lapangan terbang yang ada jangan ada lapangan terbang lain atau terlalu
saling berdekatan, karena akan saling mengganggu pada saat landing dan take off nya
masing-masing penerbangan. Untuk pesawat kecil bisa dengan jarak cukup 4 km, untuk
pesawat lebih besar untuk penerbangan menggunakan VFR (Visual Flight Rule =
penerbangan dengan menggunakan mata dari penerbang) bisa sampai 10 km, sedangkan
untuk pesawat dengan IFR (Instrumental Flight Rule = terbang dengan menggunakan
instrumen-instrumen, jarak minimal 25 km ( 16 miles) dan apabila lapangan itu menjurus ke
lapangan lain maka jaraknya sekitar 65 km.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 9
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

6. Ekonomi dari konstruksi.


Sebaiknya untuk lahan lapangan terbang mencarai tanah lahan jangan yang terlalu mahal dan
akan memakan biaya sekecil mungkin (ekonomis), misalnya tanah persawahan lahan ini
biasanya berair sehingga perlu peninggian dan pembuatan system drainase yang baik, tanah
yang tidak rata perlu cut & fill untuk supaya rata dimana kemiringan lapangan terbang
maximum 1% sebaiknya hanya ½%

7. Obstruction (gangguan, penghalang).


Obstruction ini bermacam-macam diantaranya : bangunan-bangunan tinggi, pabrik yang
besar dan tinggi ada cerobong/menaranya, bukit-bukit yang tinggi sekitarnya, dan
sebagainya. Harus diingat bahwa pada saat pesawat akan landing atau take off harus bebas
dari gangguan/rintangan tersebut. Jika lapangan akan dibanguan disekitarnya ada bukit maka
syarat ini juga harus dipenuhi.

Harus dipotong

700 ft 200 ft
ILS = Instrument Landing System

8. Fasilitas : Air, Listrik, Telekomunikasi, BBM pesawat (aftur) dan BBM kendaraan umum.
Lapangan terbang banyak memerlukan air bersih, listrik untuk penerangan, bahan bakar
untuk pesawat dan kendaraan umum.Bahan bakar (fuel) ini dapat didatangkan dengan
diangkut truck tengki, pipa atau gerbong KA, dipilih yang murah.
Listrik untuk lapangan terbang selain mendapat aliran dari PLN, harus tetap mempunyai
Genset sendiri, hal ini diperlukan jika aliran listrik PLN sewaktu-waktu mati, terutama untuk
penerbangan malam (IFR).

9. Jarak dari pusat kota.


Lapangan terbang letaknya jangan terlalu jauh dari pusat kota/kota yang dilayani sebaiknya
jarak antara 15 km – 20 km, agar penumpang pesawat tidak terlalu banyak memerlukan
waktu untuk mencapai ke lapangan terbang atau penumpang yang datang untuk mencapai
tempat tujuan di kota terebut.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 10
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran dari pada Lapangan terbang.

Ada 5 faktor, yaitu :


1. Faktor “Performance Characteristic” ( Sifat-sifat pesawat udara )
2. Jumlah “Movement” ( Banyaknya penerbangan )
3. Faktor Meteorologi ( Angin dan Temperatur )
4. Ketinggian lapangan terbang dari permukaan air laut
5. Polusi suara ( Tingkat kebisingan ).

1). Performance Caracteristics.


Macam pesawat terbang dan sifatnya perlu diketahui, diantaranya :
~ Berat dan ukuran pesawat sangat berpengaruh terhadap konstruksi dan tebalnya perkerasan
runway (landasan pacu), apron (parking area), tempat berputar (turning area) dan
hanggar pesawat.
~ Kapasitas daya angkut pesawat besar kecilnya berpengaruh terhadap ukuran/luas
bangunan setasiun (Terminal building).
~ Jarak terbang pesawat (range), menentukan besarnya kebutuhan bahan bakar.
~ Untuk jenis pesawat terbang angkutan barang (cargo), harus adanya pergudangan khusus
yaitu terminal cargo.

2). Jumlah movement (banyaknya/volume penerbangan).


Banyaknya/volume penerbangan (Value of traffic), berpengaruh terhadap perencanaan
jumlah runway dan luasnya parking area, dimana 1 runway bisa untuk 40 movement/hour
atau 1 runway bisa untuk 20 pesawat/jam, jika pesawat akan parkir 1 jam berarti harus
disediakan tempat parkir pesawat untuk 20 pesawat. Dalam hal ini perlu juga
diperhitungkan dalam perencanaan adanya perkembangan penerbangan seperti di Negara-
negara maju tiap tahunnya bertambah 10 – 20 %, belum lagi pada saat- saat tertentu
meningkatnya penerbangan (peak hours).

3). Faktor Meteorologi (angin dan temperature).


Faktor angain yang baik bisa menguntungkan bagi penerbangan, karena pesawat bisa
mengangkut lebih banyak.Oleh karena itu dalam perencanaan arah runway disesuaikan
dengan jurusan arah angin yang besar. Arah angin sering berubah-ubah arah untuk itu dalam
penentuannya dibuat berdasarkan hasil olahan data wind rose, biasanya diambil prevailing
winds (terbanyak).
Yang perlu diperhatikan dalam hal angin ini ialah adanya cross winds, sebab kalau cross
winds ini besar, pesawat terbang tidak dapat mendarat, terutama pada pesawat-pesawat
ukuran kecil, untuk pesawat yang besar sekali dapat menahan cross wind 35 mph dan
biasanya kalau cross wind mencapai 50 mph, pesawat dilarang mendarat. Di tiap bandara
ada bagian yang selalu mengukur kekuatan dan arah angin, untuk keselamatan penerbangan.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 11
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

Temperatur, ditempat-tempat yang lebih panas diperlukan runway yang lebih panjang,
pengaruhnya terhadap kerja mesin pesawat yaitu penurunan daya angkat akibat mesin panas
sehingga diperlukan runway lebih panjang.
Akibat dari temperatur ini dari temperatur normal 15° C dengan kenaikan 1° C, maka
panjang runway harus ditambah 1%, biasanya di negara iklim tropis diperlukan runway
yang lebih panjang dari pada negara yang beriklim dingin.

4). Ketinggian lapangan terbang diatas permukaan air laut.


Letak ketinggian lapangan terbang dari muka air laut yang tekanan udaranya lebih tipis dari
tekanan udara di permukaan air laut, maka membutuhkan runway yang lebihh panjang.
Setiap ketinggian lapangan terbang naik 1000 ft dari muka air laut (sea level), diperlukan
penambahan panjang runway sebesar 7%.

5). Polusi suara ( Noise ).


Noise adalah tingkat kebisingan suara dari pesawat yang take off dan landing, hal ini sangat
berpengaruh dari posisi landasan pesawat terbang dengan pemukiman, rumah sakit dan
fasilatas public lainnya.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 12

Anda mungkin juga menyukai