Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI


PALEMBANG

LAPTER SESI 4

Marking.
Runway dan Taxiway Marking ( = tanda-tanda).
Tanda-tanda ini hanya dipakai pada siang hari dan cuaca baik, pada malam hari memakai
lampu.
Marking pada runway terdiri dari :
~ di basic runway  untuk VFR
~ di instrument runway  untuk cuaca yang buruk
~ all weather runway  untuk cuaca yang amat buruk ( lebih lengkap dari instrument
runway).
Di kanan, kiri runway biberi marking strip-strip warna kuning.

Threshold (panjang,
tebal, jarak diatur)

ALL WEATHER RUNWAY

Marking pada Taxiway :


Hanya 1 strip ditengah-tengah berwarna kuning.
Tanda menuju apron dari Taxiwayada tulisan RAMP ini adalah tempat parkir pesawat,
naik / turun muatan dan pengisian BBM pesawat.
20
Tanda PARK tempat agak jauh dari apron tempat menginap pesawat. 20
Tanda CARGO 20 tempat freight, tempat kiriman barang-barang.
Tanda INTR tempat pesawat terbang internasional.
Tanda BASIC tanda jurusan ke hanggar pesawat.
HGR RUNWAY
INSTRUMENT RUNWAY
 Tulisan dalam papan cat dasar hitam, huruf/tulisann warna kuning.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

4. Lain-lain.
4.1. Design of Airport pavement.
Ada beberapa macam methode, antara lain :
~ Design flexible pavement dengan methode CBR.
~ Design rigid pavement dengan methode CBR.
~ FAA untuk flexible dan rigid.
Sedangkan untuk overlay pavement :
~ Flexible overlay diatas flexible pavement.
~ Portland cement concrete overlay diatas flexible pavement.
~ Flexible overlay diatas Portland cement concrete.
~ Portland cement concrete overlay diatas Portland cement concrete.

4.2. Airport Drainage.


Air sangat besar pengaruhnya terhadap konstruksi maupun daya dukung tanah dasar.
System drainage adalah pengaturan cara pembuangan air secara benar, lancar dan aman.
~ air harus mengalir dari atas konstruksi kearah/ketepi shoulder.
~ dari tepi shoulder harus mengalir ke saluran pembuangan.
Air diatas landasan dapat tergelincirnya pesawat pada saat mendarat.
Untuk daerah yang cukup tinggi curah hujan system drainage pada areal Airport ini
perlu diperhatikan dan dibuat secara baik.

Setelah penentuan lokasi berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut diuraikan diatas


tadi, maka mulailah kita melakukan penyelidikan diantaranya kondisi tanah dimana akan
dibangun landasan kapal terbang tersebut, dengan dilakukan “Soil investigation” antara lain :
1. Boring, yaitu pengambilan contoh tanah guna menyelidiki keadaan butir tanah, tinggi
muka air tanah, density dan sifat-sifat lainnya dari tanah dilokasi tersebut.
2. Sondir, dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui besarnya daya hambatan lekat
(DHP) dan kekuatan tanah setempat.
3. CBR test, gunanya untuk mengetahui daya dukung tanah, dalam rangka menetapkan tebal
dari lapisan Sub base coarse, Base coarse dan Suface coarse landasan.
4. Mengadakan test-test lainnya di Laboratorium, antara lain :
~ Sieve analisys (analisa saringan), untuk dapat mengetahui gradasi tanah setempat.
~ Atterberg Test, untuk mengetahui plastisitas tanah.
Dalam pembangunan landasan pesawat terbang ini penyelidikan tanah ini sangat penting
untuk menentukan pondasi landasan sesuai dengan kelas dan ukuran pesawat yang akan
turun di Airport tersebut.

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

Menentukan arah Runway.


Berdasarkan : Wind Ros

Gambar/ Format : WIND ROSE

Cara penggunaan Wind rose :

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

M i s a l d i k e t a h u

dibangun Airport, data sebagai berikut :

Langkah pengerjaannya :

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

~ Isikan angka-angka percentage angin dari tabel data angin ke dalam busur lingkaran pengaruh angin, sesuai dengan besar dan
arahnya.
~ Gambarkan 3 buah garis sejajar pada alat transparant diatas format wind rose, yang akan arahkan ke mana yang akan mempunyai
arah angin yang paling dominan, dengan beberapa alternative arah.
~ Ke tiga garis parallel tersebut adalah :
a. garis yang tengah menunjukan center line dari pada Runway yang direncanakan, dan kedua garis yang sejajar kiri, kanan nya
berjarak 15 mph.
Kecepatan angin 15 mph ini adalah kecepatan angin silang (cross wind) yang diizinkan menurut standar dan dilukiskan pada
alat transparant wind rose ini.
b. Titik pusat dari pada alat transparant wind rose ini dapat diputar melalui satu sumbu, dimana pemutarannya menyatakan
jumlah procentase angin diantara kedua garis sejajar bagian luar sehingga mencapai harga maksimum. Anggaplah procentase
angin itu terbagi rata dalam daerah pada segmen gambar tersebut.
c. Gambar dibawah ini, (alternative I) memperlihatkan arah runway, lihat garis CL yang berorientasi pada 68° - 248° arah WNW
– ESE.
Alternative II memperlihatkan arah runway, lihat garis CL yang berorientasi pada 45° - 225° arah NW – SE.
Alternative III memperlihatkan arah runway, lihat garis CL yang berorientasi pada 135° - 315° arah SW – NE.
Alternative IV memperlihatkan arah runway, lihat garis CL yang berorientasi pada 158° - 338° arah SSW – NNE.
Terus dicoba dengan beberapa alternative arah sampai di dapat arah angin yang paling dominan dan yang tinggi itulah yang
djadikan ketetapan arah Runway.
~ Perbaikilah arah magnetic azimuth ini seperti keadaan sebenarnya bila perlu aturlah apa yang diinginkan sesuai dengan
kondisi topographi lapangan.

Dalam penggambaran pada wind rose, kecepatan angin digambar dengan lingkaran yang besarnya bersekala dan radius ( R ) yang
terpusat.

Misal : Skala 5 mph = 1 cm


R4 = 4 mph dengan skala, dalam gambar ( R ) = 4/5 = 0,8 cm
R15 = 15 mph, R = 3 cm
R35 = 35 mph, R = 7 cm
R50 = 50 mph, R = 10 cm
R70 = 70 mph, R = 14 cm

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 7
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 8
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 9
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG

LAPANGAN TERBANG
ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt
Page 10

Anda mungkin juga menyukai