Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS

JALAN RAYA PUNCAK BOGOR


( Studi Kasus : Ruas Jalan Gadog – Pucak Pas )
Aswan Efendi Nasution1),Andi Rahmah2),Budi Arief3)
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin membaik diikuti dengan perkembangan
insdustri perakitan kendaraan bermotor yang berkembang begitu pesat. Hal tersebut
memberikan dampak yang cukup besar bagi kegiatan lalu lintas di Jalan Raya Gadog
Puncak. Dengan meningkatnya produksi kendaraan bermotor, tidak jarang di jumpai
masalah – masalah yang timbul pada lalu lintas jalan raya. Kondisi lalu lintas jalan raya
yang begitu ramai sehingga sering mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan. Perilaku
pengguna jalan, kendaraan yang dipakai, kondisi fisik serta lingkungan merupakan faktor –
faktor yang menyababkan kecelakaan dapat terjadi. Dalam analisis faktor penyebeb
kecelakaan lalu lintas di ruas jalan raya puncak bogor dengan metode tabulasi sederhana
untuk mengetahui faktor – faktor yang dapat mencegah atau mengurangi kecelakaan. Dari
analisis ini dapat diketahui dimana lokasi yang sering terjadi kecelakaan (Black spot area).
Juga dapat diambil apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan, jumlah korban, waktu
kecelakaan, tipe kecelakaan, kendaraan apa saja yang terlibat, dan bagaimana cara untuk
mencegah / mengurangi jumlah kecelakaan tersebut.
Berdasarkan analisis pada lokasi yang sering terjadi kecelakaan di tanjakan selarong. Dengan
jenis kendaraan R4 sebesar ( 47.06% ), korban luka ringan ( 54.55% ), tipe tabrakan depan –
depan ( 33.33 % ), waktu kecelakaan jam 12.00 – 18.00 sebesar ( 44.44% ), sedangkan
Human Error kecelakaan adalah (77.78%).

Kata Kunci : Faktor Penyebab Kecelakaan, Black Spot Area

I. PENDAHULUAN Angkutan Jalan (UU LLAJ), kecelakaan


Pertumbuhan ekonomi di Indonesia lalu lintas adalah suatu peristiwa di Jalan
semakin membaik diikuti dengan yang tidak diduga dan tidak disengaja
perkembangan insdustri perakitan melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
kendaraan bermotor yang berkembang Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan
begitu pesat, yang didukung dengan korban manusia dan/atau kerugian harta
tingginya daya beli masyarakat. Hal benda. Kecelakaan lalu lintas merupakan
tersebut memberikan dampak yang cukup suatu masalah yang sangat serius di dunia
besar bagi kegiatan lalu lintas di Jalan termasuk juga di Indonesia.
Raya Gadog Puncak. Seiring dengan
meningkatnya produksi kendaraan II. TINJAUAN PUSTAKA
bermotor, tidak jarang di jumpai masalah 2.1 Jalan Raya
– masalah yang timbul pada lalu lintas Menurut Undang Undang Jalan
jalan raya, dengan kondisi lalu lintas jalan No. 34/2006 : jalan adalah suatu
raya yang begitu ramai sehingga sering prasarana perhubungan darat
mengakibatkan kemacetan dan dalam bentuk apapun, meliputi
kecelakaan. Angka kecelakaan di segala bagian jalan termasuk
Indonesia tiap tahunnya mengalami bangunan pelengkap dan
peningkatan. Pengertian Kecelakaan perlengkapannya yang
adalah kejadian yang tidak terduga. diperuntukkan bagi lalu lintas.
Menurut Pasal 1 Ayat 24 UU No. 22 2.2 Faktor Penyebab Kecelakaan
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan • Faktor Manusia (Human Error)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 1


• Faktor kendaraan memuat lambang, huruf, angka,
• Faktor lingkungan kalimat dan/atau perpaduan
• Faktor jalan diantaranya, yang digunakan
2.3 Penggolongan Kecelakaan untuk peringatan, larangan,
• Kecelakaan lalu lintas ringan perintah dan petunjuk bagi yang
• Kecelakaan lalu lintas sedang pengguna jalan. (Peraturan
• Kecelakaan lalu lintas berat Menteri Perhubungan No. 13
2.4 Korban Kecelakaan Tahun 2014, Tentang Rambu Lalu
• Korban Meninggal Dunia (MD) Lintas).
• Korban Luka Berat (LB) • Pagar Pengaman Jalan
• Korban Luka Ringan (LR), Pagar pengaman jalan adalah
2.5 Jenis Kecelakaan (Tabrakan) sebagai mana yang dimaksud
• Depan – depan dalam Pasal 34 huruf b berfungsi
• Depan – Samping untuk melindungi daerah atau
• Depan – Belakang bagian jalan yang membahayakan
• Samping – Samping bagi lalu lintas. (Peraturan
• Tabrak penyeberang jalan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
19/PRT/M/2011 Tentang
• Tabrakan Tunggal
Persyaratan Teknis Jalan dan
• Tabrakan Beruntun
Kriteria Perencaan Teknis Jalan).
2.6 Alat Keselamatan Kendaraan
• Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
• Airbag
Alat pemberi isyarat lalu lintas
• Sabuk pengaman (safety belt)
adalah perangkat elektronik yang
• Electronic stability control (ESC) menggunakan isyarat lampu yang
• Rangka dapat dilengkapi dengan isyarat
• Anti-lock Breaking System (ABS) bunyi untuk mengatur lalu lintas
• Tire Pressure Monitoring orang dan/atau kendaraan di
• Helm persimpangan atau pada ruas
2.7 Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas jalan. (Peraturan Menteri
• Marka Jalan Perhubungan Republik Indonesia
Marka jalan adalah suatu tanda Nomor 49 Tahun 2014 Tentang
yang berada di permukaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)
jalan atau di atas permukaan • Patok Jalan (Delineator)
jalan yang meliputi peralatan Paku jalan digunakan sebagai
tanda yang membentuk garis reflektor marka jalan khususnya
membujur, garis melintang, pada keadaan gelap dan malam
hari, Paku jalan dibuat dari
garis serong serta lambang
Plastik, kaca, baja tahan karat,
lainnya yang berfungsi untuk
dan alumunium campur. Paku
mengarahkan arus lalu lintas jalan memiliki ketebalan
dan membatasi daerah maksimum 20 (dua puluh)
kepentingan lalu lintas. millimeter di atas permukaan
(Peraturan Menteri Republik jalan, dan dilengkapi dengan
Indonesia No. 34 tahun 2014 pemantul cahaya
Tentang Marka Jalan). • Cermin Tikungan
• Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu Lintas adalah bagian 2.8 Pita Penggaduh
dari perlengkapan jalan yang Pita Penggaduh adalah kelengkapan
tambahan pada jalan yang berfungsi

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 2


untuk membuat pengemudi lebih wisatawan untuk berlibur, baik
meningkatkan kewaspadaan. ( wisatawan lokal maupun wisatawan
Peraturan Menteri Perhubungan manca Negara. Selain tempat
Nomor PM :82 Tahun 2018 Tentang wisatanya yang banayak, Jalan Raya
Alat Pengendali dan Pengaman Puncak Bogor juga merupakan
Pengguna Jalan). penghubung ke daerah Cianjur.
Seiring berkembang pesatnya tempat
2.9 Median Jalan wisata di Puncak Bogor yang
Median jalan merupakan suatu menarik banayak minat wisatawan,
bagian tengah badan jalan yang sehingga volume lalu lintas semakin
secara fisik memisahkan arus lalu meningkat, mengakibatkan tingkat
lintas yang berlawanan arah, median kecelakaan di daerah tersebut juga
jalan (pemisah tengah) dapat cukup tinggi.
berbentuk median yang ditinggikan
(Raised), median yang diturunkan 3.2 Pengumpulan Data
(depressed), atau median rata (flush). Pada bab ini menggunakan metode
Median jalan direncanakan dengan Analisis Tabulasi Sederhana untuk
tujuan untuk meningkatkan menganalisis data yang ada di Ruas
keselamatan, kelancaran, dan Jalan Raya Gadog-Puncak Pas.
kelancaran bagi pemakai jalan Tabulasi adalah proses penyusunan
maupun lingkungan data ke dalam bentuk tabel.
Berdasarkan data yang diperoleh
untuk mempermudah menganalisis
III. METODOLOGI PENELITIAN
tingkat kecelakaanya, akan membagi
3.1 Lokasi kecelakaan berdasarkan jenis
kendaraan, korban dari kecelakaan,
tipe kecelakaan, waktu terjadi
kecelakaan, dan faktor penyebab
kecelakaan.
3.2.1 Analisis Bersarkan Jenis
Kendaraan
Untuk mempermudah
menganalisis kecelakaan
berdasarkan jenis kendaraan,
maka dibagi menjadi beberapa
Gambar 1 Jalan Raya Puncak bagian :
Sumber : Google Eart, 18 oktober 2018. • Truk
• Bus
Pada penulisan Tugas Akhir ini • Kendaraan Khusus
mengambil data pada ruas jalan raya • R4 (minibus, Sedan, Jeep)
Puncak Gadog ke Puncak Pas. • Sepeda Motor
Dimana sampai saat ini jumlah 3.2.2 Analisis Berdasarkan Korban
kecelakaan yang terjadi di ruas jalan Kecelakaan
raya Puncak masih terbilang tinggi Dalam kecelakaan lalu lintas
tiap tahunnya. Puncak Bogor banyak sering menimbulkan korban,
menyediakan tempat wisata seperti maka dari Analisa berdasarkan
wisata alam, wisata budaya, dan korban Kecelakaa penulis
wisata kuliner. Sehingga Puncak
Bogor merupakan tempat favorit bagi

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 3


membuat 3 klasifisaki korban • Manusia (pengemudi atau
yaitu : pengendara)
• Meninggal Dunia (MD) • Kendaraan
• Luka Berat (LB) • Teknologi
• Luka Ringan (LK) • Alam
3.2.3 Analisis Berdasarkan Tipe • Jalan
Kecelakaan 3.2.6 Analisis Berdasarkan Lokasi
Analisa berdasarkan tipe Kecelakaan
kecelakaan ini merupakan Analisa berdasarkan lokasi
identifikasi paling awal dalam kecelakaan ini bertujuan untuk
kecelakaan. Dalam hal ini mengetahui lokasi yang paling
penulis membagi tipe sering terjadi kecelakaan.
kecelakaan dalam beberapa Lokasi kecelakaan lalu lintas
bagian diantaranya : dibagi jadi beberapa bagian
• Depan – Depan diantaranya :
• Depan – Samping • Jln. Raya Puncak Ds.
• Depan – Belakang Pandansari kec. Ciawi (A)
• Samping – Samping • Jln. Raya Puncak Ds.
• Tabrak Manusia Cipayung Datar kec.
• Tunggal Megamendung ( B )
• Tabrakan Beruntun • Jln. Raya Puncak Ds.
3.2.4 Analisis Berdasarkan Waktu Gadog .kec.
Terjadi Kecelakaan Megamendung ( C )
Tujuan Analisis Berdasarkan • Jln. Raya Puncak Ds.
Waktu Terjadi Kecelakaan Cipayung Girang kec.
untuk mengetahui waktu yang Megamendung ( D )
sering terjadinya kecelakaan. • Jln. Raya Puncak Ds.
Pada Analisis Berdasarkan Cisarua .kec. Cisarua ( E )
Waktu ini penulis membagi • Jln. Raya Puncak Ds.
dalam 4 zona waktu yaitu : Cilember kec. Cisarua (F)
• Tengah malam sampai • Jln. Raya Puncak Ds.
Pagi (00.00 WIB – Jogjogan kec. Cisarua (G)
06.00 WIB) • Jln. Raya Puncak Ds.
• Pagi sampai Siang Cibeureum kec. Cisarua
(06.00 WIB – 12.00 (H )
WIB) • Jln. Raya Puncak Ds.
• Siang sampai Sore Batulayang kec. Cisarua
(12.00 WIB – 18.00 (I)
WIB) • Jln. Raya Puncak Ds.
• Sore sampai Tengah Citeko kec. Cisarua ( J )
Malam (18.00 WIB – • Jln. Raya Puncak Ds.
00.00 WIB) Kopo kec. Cisarua ( K )
3.2.5 Analisis Berdasarkan Faktor • Jln. Raya Puncak Ds.
Penyebab Kecelakaan Leuwimalang kec.
Analisa Berdasarkan Faktor Cisarua ( L )
Penyebab Kecelakaan ini • Jln. Raya Puncak Ds.
dibagi jadi beberapa bagian Tugu Selatan kec. Cisarua
diantaranya : (M)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 4


• Jln. Raya Puncak Ds.
Tugu Utara kec. Cisarua
(N )

3.3 Priode Survey Dan Peralatan Yang


Digunakan
Dalam penelitian ini penulis
melakukan survey kelokasi untuk Gambar 2 Grafik Akumulasi Lokasi
mengetahui alat keselamatan lalu Kecelakaan
lintas menurut Peraturan Menteri Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
Perhubungan Republik Indonesia September 2018
Nomor 9 Tahun 2013, Pasal 3,
Berdasarkan grafik akumulasi lokasi
seperti:
terjadinya kecelakaan diatas, dapat
• Marka Jalan
dianalisa bahwa lokasi yang sering
• Rambu Lalu Lintas terjadi kecelakaan di jalan raya
• Pagar Pengaman Jalan Gadog sampai ke Puncak Pas berada
• Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas pada lokasi C, dan B. yaitu di Jalan
• Delineator Raya Puncak Desa Gadog
• Paku Jalan Kecamatan Megamendung ( B )
3.1 Teknik Pengumpulan Data sebanyak 9 kejadian kecelakaan.
Data yang digunakan adalah meliputi Sedangkan lokasi ( C ) Jalan Raya
data primer maupun data sekunder Puncak Desa Cipayung Datar
yang di ambil langsung dari lapangan Kecamatan Megamendung sebanyak
dan dengan cara mencari informasi 34 kecelakaan.
ke instansi yang berkaitan. Disini 4.2 Menentukan Lokasi Black Spot area
untuk data kecelakaan lalu lintas Dari data grafik akumulasi lokasi
diperoleh dari instansi Unit kecelakaan dapat dianaslisa bahwa
Lakalantas Polres Kabupaten Bogor lokasi yang paling sering terjadinya
kecelakaan yaitu di Jalan Raya
Puncak Desa Cipayung Datar
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Megamendung, untuk
Berdasarkan hasil pengumpulan data menentukan lokasi black spot area di
kecelakaan pada laporan kepolisian pada Cipayung Datar di analisa lagi
1 Januari tahun 2013 sampai dengan 30 berdasarkan data dari Kepolisian
Desember tahun 2017 pada jalan raya LAKA LANTAS Kabupaten Bogor.
Gadog sampai dengan kepuncak Pas
Bogor, dapat di klasifikasikan data
tersebut berdasarkan jenis kendaraan,
korban dari kecelakaan, tipe kecelakaan,
waktu terjadi kecelakaan, dan faktor
penyebab kecelakaan.
4.1 Analisa Berdasarkan Lokasi
Kecelakaan Gambar 3 Grafik Akumulasi Lokasi
Kecelakaan di Cipayung Datar
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
September 2018

Berdasarkan grafik akumulasi lokasi


terjadinya kecelakaan diatas, dapat

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 5


dianalisa bahwa lokasi yang sering
terjadi kecelakaan (Black Spot Area)
di jalan raya puncak desa Cipayung
Datar berada pada tanjakan selarong.
Dari tahun 1 januari tahun 2013
sampai 30 desember 2017 telah
terjadi 9 kali kecelakaan.

4.3 Lokasi Black spot


Gambar 5 Grafik Akumulasi Data
Kecelakaan Berdasarkan Jenis
Kendaraan di Tanjakan Selarong
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
September 2018

Berdasarkan grafik kecelakaan diatas


berdasarkan jenis kendaraan, dapat
dianalisa bahwa kecelakaan tertinggi
Gambar 4 Tanjakan Selarong (Black di Tanjakan Selarong melibatkan
Spot Area) kendaraan R4 (Minibus, Sedan Jeep)
Sumber : Google Eart, 18 oktober 2018. dengan total 16 kecelakaan dari 1
januari tahun 2013 sampai 30
Dari tanjakan Selarong yang di Desember tahun 2017.
gambar 4, Black Spot Area dimulai
dari AS 1600 sampai ke AS 1775. Tabel 2 Data Jumlah Korban
Panjang Black Spot Area ini sekitar Kecelakaan di Tanjakan Selarong
175 meter, dengan tingkat
kecelakaan sebagai berikut :

Tabel 1 Data Jumlah Kecelakaan


Berdasarkan Jenis Kendaraan di
tanjakan Selarong tahun 2013 – 2017

Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02


September 2018

Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02


September 2018

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 6


Gambar 6 Grafik Akumulasi Gambar 7 Grafik Akumulasi Data
kecelakaan Berdasarkan korban Tipe Kecelakaan di Tanjakan
kecelakaan di Tanjakan Selarong Selarong Tahun 2013 – 2017
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02 Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
September 2018 September 2018

Berdasarkan data korban kecelakaan Berdasarkan grafik data tipe


di daerah Black Spot ( Tanjakan kecelakaan di daerah Tanjakan
Selarong) dari 1 Januari 2013 sampai Selarong dari 1 Januari 2013 sampai
dengan 30 Desember 2017 diatas,
dengan 30 Desember 2017 diatas,
korban yang mengalami luka ringan tabrakan depan – depan dan tabrakan
paling banyak yaitu 36 korban. beruntun yang paling sering terjadi
Sedangkan Korban meninggal dunia dengan 3 kali kejadian kecelakaan.
mencapai 16 orang.
Tabel 4 Data Jumlah Kecelakaan
Tabel 3 Data Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya
Berdasarkan Tipe Kecelakaan di Kecelakaan di Tanjakan Selarong
Tanjakan Selarong

Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02


September 2018

Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02


September 2018

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 7


Gambar 8 Grafik akumulasi waktu
Gambar 9 Grafik Akumulasi Faktor
terjadinya kecelakaan di Tanjakan
Penyebab Kecelakaan di Tanjakan
Selarong
Selarong
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02
September 2018
September 2018

Berdasarkan grafik data waktu


Berdasarkan grafik data faktor
terjadinya kecelakaan di daerah
penyebab kecelakaan di daerah
Tanjakan Selarong dari 1 Januari
Tanjakan Selarong dari 1 Januari
2013 sampai dengan 30 Desember
2013 sampai dengan 30 Desember
2017 diatas, dapat dilihat kecelakaan
2017 diatas, faktor manusia yang
sering terjadi pada jam 12.00 –
paling sering menyebabkan
18.00.
terjadinya kecelakaan.
Tabel 5 Data Jumlah Kecelakaan
Berdasarkan Faktor Penyebab V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kecelakaan di Tanjakan Selarong
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan :
1. Berdasarkan data grafik
kecelakaan dapat dianalisa bahwa
Black Spot Area berada pada
tanjakan selarong.
2. Berdasarkan grafik kecelakaan
berdasarkan pembagian jenis
kendaraan yang terlibat di Black
Spot Area, dapat dianalisa bahwa
kecelakaan tertinggi melibatkan
kendaraan R4 (Minibus, Sedan,
Sumber : Data Kecelakaan Polres Bogor, 02 Jeep) 16 kecelakaan atau
September 2018
(47.06%). Dan kecelakaan kedua
paling banyak berdasarkan jenis
kendaraan adalah sepeda motor
dengan 12 kecelakaan atau (35.29
%).
3 Berdasarkan grafik kecelakaan
berdasarkan pembagian korban
kecelakaan di Black Spot Area,

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 8


dapat dianalisa bahwa korban berarti pengendara dilarang
tertinggi adalah luka ringan melintasi marka ini atau
dengan 36 orang atau ( 54.55% ). mendahului kendaraan yang
Dan korban kecelakaan kedua didepannya, untuk mengurangi
paling banyak adalah meninggal tabrakan depan – depan
dunia dengan 16 orang atau ( 3 Memperbaiki Guard Rail yang
24.24% ). tidak tegak lurus pemasangannya
4 Berdasarkan grafik kecelakaan dan memperbaiki ujung guard rail
berdasarkan pembagian tipe agar tidak terlalu berbahaya buat
kecelakaan di Black Spot Area, pengendara. Juga menambahkan
dapat dianalisa bahwa kecelakaan reflektor pada Guard Rail untuk
tertinggi diakibatkan oleh memudahkan melihat Guard Rail
tabrakan depan – depan dengan pada malam hari.
tabrakan beruntun masing – 4 Merapikan pohon yang
masing 3 kecelakaan ( 33.33 % ). menghalangi rambu jalan dan
Tipe kecelakaan yang dua paling menghalangi cahya lampu jalan
banyak adalah tabrakan depan – pada malam hari.
belakang dengan 2 kecelakaan ( 5 Penambahan rambu jarak aman
22.22 % ). antar kendaraan dan paku jalan.
5 Berdasarkan grafik kecelakaan Penambahan rambu jarak aman
berdasarkan pembagian waktu antar kendaran untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan di Black terjadinya kecelakaan tabrak
Spot Area, dapat dianalisa bahwa depan – belakang. Penambahan
kecelakaan tertinggi terjadi pada paku jalan yang segi empat untuk
jam 12.00 – 18.00 dengan 4 pengguna jalan dapat dengan
kecelakaan (44.44%). Kecelakaan mudah melihat tanda pemisah
berdasarkan waktu yang dua jalur, dan tidak keluardari jalur
paling bnyak terjadi pada jam untuk mengurangi kemungkinan
00.00 – 06.00 dan 06.00 – 12.00 tabrakan depan – depan.
dengan masing – masing 2 6 penambahan pembatas jalan pada
kecelakaan ( 22.22% ). Black Spot Area.
6 Berdasarkan grafik kecelakaan 7 Perlu adanya evaluasi berkala
berdasarkan penyebab terjasinya terhadap calon penerima SIM dan
kecelakaan di Black Spot Area, perpanjangan SIM ( Surat Izin
dapat dianalisa bahwa penyebab Mengemudi ), dengan benar –
paling tinggi karena manusia benar menguji calon penerima
dengan persentase 77.78%. SIM, karena setiap pengemudi
Penyabab kecelakaan yang kedua yang tidak mengetahui cara – cara
adalah karna kendaraan dengan mengemudi dengan benar akan
persentase 22.22%. menjadi potensi penyebab
kecelakaan di jalan raya.
5.2 Saran
1 Memperbaiki marka jalan yang DAFTAR PUSTAKA
mulai terhapus (pudar) agar
1. Admin. 2016. Pengadaan dan
pengguna jalan megetahui batas
pemasangan fasilitas keselamatan lalu
jalur lalu lintas.
lintas[Internet].
2 Merubah marka garis putus –
http://dishubinforkomsolokselatan.esy.
putus pada Black Spot Area
es/pengembangan-dan-pembangunan-
menjadi marka garis utuh. Yang

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 9


sarana-dan-prasarana- 2004, No. 1. Sekretariat Negara.
transportasi/pengadaan-dan- Jakarta.
pemasangan-fasilitas-keselamatan- 12.Republik Indonesia. 2018. Undang –
lalu-lintas/ Undang No. 82 Tahun 2018 tentang
2. Bowo, Krisnadi Adi. 2007. Analisis alat pengendali dan pengaman
Kecelakaan Pada jalan Pantura dari pengguna jalan. Lembaran Negara RI
Losari Sampai Dengan Semarang Tahun 2018, No. 1. Sekretariat Negara.
Dengan Menggunakan Tabulasi Jakarta
Sederhana. 13.Suryadharma, Hendra dan Benediktus
3. Hermawan, Ivan. 2016. Fitur Penjaga Susanto. 1999. Rekayasa Jalan Raya.
Keselamatan Modern Di Mobil Yogyakarta : Universitas Atma Jaya.
[Internet].
4. https://www.oto.com/artikel-feature- BIODATA PENULIS
mobil/10-fitur-penjaga-keselamatan-
1. Aswan Efendi Nasution ST. Alumni
modern, diakses 2 agustus 2018
(2019) Program Studi Teknik Sipil.
5. Hermariza, Uri. 2008. “Studi
Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Identifikasi Daerah Rawan
aswanefendinasution12@gmail.com
Kecelakaan Di Ruas Tol Jakarta -
2. Andi Rahmah, ST, MT, Staf Dosen
Cikampek”. Fakultas Teknik.
Pengajar Program Studi Teknik Sipil.
Universitas Indosesia. Depok
Fakultas Teknik Universitas Pakuan
6. Diantha, I Made Pasek. 2016.
3. Ir. Budi Arief, MT, Ketua Prodi /
Metodologi Penelitian. Jakarta. Media
Staf Dosen Pengajar Program Studi
Grup
Teknik Sipil. Fakultas Teknik
7. Kemendikbud. 2017. Jarak Minimal
Universitas Pakuan.
dan Jarak Aman Antar Kendaraan.
https://www.instagram.com/p/BW6tG
YdDQUk/?utm_source=ig_embed. 24
Juli 2017
8. Republik Indonesia. 2009. Undang –
Undang No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Lembaran Negara RI Tahun 2009, No.
24. Sekretariat Negara. Jakarta.
9. Republik Indonesia. 2013. Undang –
Undang No. 9 Tahun 2013. tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Alokasi
Khusus Bidang Keselamatan
Transportasi Darat. Lembaran Negara
RI Tahun 2013, No. 3. Sekretariat
Negara. Jakarta.
10.Republik Indonesia. 2014. Undang –
Undang No. 34 Tahun 2014. tentang
Marka Jalan. Lembaran Negara RI
Tahun 2014, No. 19. Sekretariat
Negara. Jakarta.
11.Republik Indonesia. 2004. Undang –
Undang No. 38 Tahun 2004 tentang
Jalan. Lembaran Negara RI Tahun

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univesitas Pakuan 10

Anda mungkin juga menyukai