Abstrak
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki karakteristik jalan yang berkelok dan banyak terdapat turunan/tanjakan
karena sebagian besar daerah tersebut merupakan perbukitan dan daratan tinggi. Makalah ini membahas tentang
desain lajur darurat (escape ramp) pada jalan Trans Sulawesi tepatnya di kecamatan Gentuma Raya – Kabupaten
Gorontalo Utara. Lajur darurat adalah suatu upaya mengurangi resiko fatalitas kendaraan yang mengalami out
of control agar kendaraan dapat berhenti dengan selamat pada lajur khusus yang telah disediakan. Metode yang
digunakan melalui pengamatan visual menggunakan aplikasi google earth dan melakukan analisis dari data
sekunder yang telah didapatkan yaitu Jumlah kecelakaan (2 tahun terakhir), kondisi karakteristik ruas jalan
eksisting, dan studi literatur pendukung penelitian. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya
meningkatkan keselamatan pada jalan dengan karakteristik terdapat alinemen yang panjang dan ekstrim.
Kata Kunci : alinemen, out of control, escape ramp.
1. Latar Belakang
Kabupaten Gorontalo Utara adalah salah satu wilayah strategis di Provinsi Gorontalo
yang dilewati banyak pelaku perjalanan, baik dari Sulawesi Utara menuju Sulawesi Tengah
maupun sebaliknya. Saat ini, Kabupaten Gorontalo Utara sedang melakukan pengembangan
terhadap infrastruktur jalan agar dapat memenuhi permintaan pelaku perjalanan sehingga dapat
memberikan rasa aman dan selamat apabila masuk di wilayah Provinsi Gorontalo. Dengan
perkembangan infrastruktur jalan, diharapkan tidak hanya pelaku perjalanan manusia saja yang
dapat terlayani, tetapi juga dapat memberikan prasarana transportasi yang laik terhadap
pendistribusian barang melalui jalur darat, sehingga dapat menunjang aktivitas perekonomian
dan pertumbuhan wilayah di pulau Sulawesi. Prasarana transportasi menjadi sangat penting,
mengingat di Kabupaten Gorontalo Utara terdapat perusahaan di bidang perkebunan dan
pertanian sehingga membutuhkan mobilitas dalam pendistribusian barang yang cukup tinggi.
Topografi wilayah Kabupaten Gorontalo sebagian besar perbukitan dan daratan tinggi,
mengakibatkan infrastruktur yang terbangun memiliki karakteristik geometrik jalan yang
berkelok dan terdapat banyak alinemen vertikal berupa turunan dan tanjakan. Hal ini menjadi
salah satu resiko terjadinya kecelakaan terhadap kendaraan-kendaraan muatan logistik dengan
dimensi yang cukup besar yang mungkin berpotensi mengalami permasalahan pada sistem
pengereman (tidak dapat mengendalikan kendaraan). Untuk itu, perlu adanya fasilitas
keselamatan berupa lajur darurat (escape ramp) yang dilengkapi dengan perlengkapan jalan
sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan di ruas jalan dengan kondisi geometrik yang
ekstrim dapat menghindar dari jalur utama dengan mengarahkan kendaraanya menuju jalur
darurat sebagai tempat pemberhentian.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
kecelakaan adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau
kerugian harta benda. Sedangkan kecelakaan digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu kecelakaan
lalu lintas ringan, sedang dan berat. Kecelakaan sendiri disebabkan karena faktor manusia,
kendaraan dan lingkungan atau infrastruktur jalan (Hobbs, 1979).
2
Gambar 2. Penempatan Lajur Darurat (escape ramp) Paralel dengan Lajur Utama
3. Metodologi Penelitian
Lajur darurat (escape ramp) menggunakan desain teknis yang di terbitkan oleh
Kementerian PUPR dengan kombinasi studi literatur sebagai acuan desain lajur darurat (escape
ramp) di Ruas Jalan Trans Sulawesi. Dalam pengaplikasian, tidak hanya di ruas jalan yang
diteliti saja, tetapi pada ruas jalan dengan geometrik jalan dan alinemen vertikal yang dianggap
ekstrim dilewati kendaraan berat. Dalam perencanaan, peneliti menggunakan metode penelitian
yang berguna sebagai alur dalam melakukan penelitian sehingga penulisan dapat dituangkan
dengan baik dan efisien sesuai dengan rencana.
3
Dalam penelitian ini, data yang tersaji adalah data sekunder yang didapatkan dari
berbagai sumber literatur review. Data yang dimaksud meliputi:
a. Jumlah kecelakaan (2 tahun terakhir).
b. Kondisi karakteristik ruas jalan eksisting.
c. Studi literatur pendukung penelitian.
Ruas tersebut dipilih karena terdapat 2 (dua) alinemen secara bersamaan dalam satu titik
yaitu alinemen vertikal yang diakhiri dengan alinemen horizontal yang cukup tajam. Hal ini
menjadi perhatian yang cukup penting dalam melakukan desain jalan pada sebuah daerah
dengan karakteristik perbukitan.
Jumlah kecelakaan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir yang terjadi pada lokasi
dengan karakteristik berupa tanjakan/turunan (alinemen) sebanyak 47% sedangkan pada
kondisi jalan datar sebanyak 53%. Meskipun jumlah kecelakaan yang berada pada kondisi jalan
tanjakan/turunan lebih sedikit, tetapi pada kondisi tersebut potensi terjadi kecelakaan dengan
fatalitas tinggi lebih besar dibandingkan dengan kecelakaan di jalan datar.
Gambar 7. Kondisi Alinemen Vertikal (A) Arah ke Timur (B) Arah ke Barat
5
Alinemen vertikal pada ruas jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kec. Gentuma Raya –
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki karakteristik geometrik turunan tajam dibarengi dengan
tikungan tajam. Rata-rata gradien / kemiringan jalan sekitar 4,5% - 6,0% sehingga lokasi
tersebut diperlukan upaya penanganan dalam rangka memberikan fasilitas keselamatan berupa
pengaplikasian lajur darurat (escape ramp) dan perlengkapan jalan sebagai upaya penanganan
pada alinemen vertikal.
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Dengan perencanaan lajur darurat (escape ramp) dan perlengkapan jalan pada ruas jalan
yang memiliki karakteristik dengan alinemen yang cukup panjang dan ekstrim maka diharapkan
dapat menambah tingkat keselamatan serta dapat mengurangi tingkat fatalitas akibat
kecelakaan. Penulis memilih ruas jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kec. Gentuma Raya –
Kabupaten Gorontalo Utara (0.9335760,123,0176070) karena lokasi tersebut memiliki
karakteristik yang memiliki alinemen yang cukup panjang dan menjadi potensi terjadinya
kecelakaan dalam 2 (dua) tahun terakhir. Tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan dapat
diterapkan di daerah dengan karakteristik jalan yang mirip.
6.2 Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun metode analisis yang dilakukan, dikarenakan waktu yang terbatas dan jarak
lokasi yang tidak dijangkau oleh penulis. Maka dari itu, penulis menyarankan untuk
melakukakan survei primer untuk mengetahui karakteristik secara langsung bagaimana
karakteristik jalan, kemiringan jalan/gradien jalan, potensi yang dapat menyebabkan
kecelakaan dan faktor lainya sebagai pendukung dalam melakukan penanganan alinemen di
suatu ruas jalan.
Referensi
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2022. Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Rencana
Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 Tentang
Rambu Lalu Lintas. Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang
Marka Jalan. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2022. Surat Edaran Nomor :
13/SE/Db/2022 Tentang Pedoman Perencanaan Jalur Penghentian Darurat. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2004. RSNI T-14-2004. Geometri Jalan Perkotaan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2012. Panduan Teknis 1 Rekayasa Keselamatan Jalan.
Jakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor : SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.
Jakarta.
Hobbs. 1979. “Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas”. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sukirman, Silvia. 1999. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.
AASHTO. 2011. A Policy on Geometric Design of Highway and Streets. 444 North Capitol
Street, NW, Suite 249.
Tjahjono T. & Martha Leni Siregar. 2014. Climbing Lane & Escape Ramp [Presentasi
PowerPoint].