Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBUTUHAN LAJUR DARURAT (ESCAPE RAMP)

DAN PERLENGKAPAN JALAN PADA RUAS JALAN


TRANS SULAWESI – KABUPATEN GORONTALO UTARA
Umar Fariz
umarfariz13@gmail.com

Abstrak
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki karakteristik jalan yang berkelok dan banyak terdapat turunan/tanjakan
karena sebagian besar daerah tersebut merupakan perbukitan dan daratan tinggi. Makalah ini membahas tentang
desain lajur darurat (escape ramp) pada jalan Trans Sulawesi tepatnya di kecamatan Gentuma Raya – Kabupaten
Gorontalo Utara. Lajur darurat adalah suatu upaya mengurangi resiko fatalitas kendaraan yang mengalami out
of control agar kendaraan dapat berhenti dengan selamat pada lajur khusus yang telah disediakan. Metode yang
digunakan melalui pengamatan visual menggunakan aplikasi google earth dan melakukan analisis dari data
sekunder yang telah didapatkan yaitu Jumlah kecelakaan (2 tahun terakhir), kondisi karakteristik ruas jalan
eksisting, dan studi literatur pendukung penelitian. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya
meningkatkan keselamatan pada jalan dengan karakteristik terdapat alinemen yang panjang dan ekstrim.
Kata Kunci : alinemen, out of control, escape ramp.

1. Latar Belakang
Kabupaten Gorontalo Utara adalah salah satu wilayah strategis di Provinsi Gorontalo
yang dilewati banyak pelaku perjalanan, baik dari Sulawesi Utara menuju Sulawesi Tengah
maupun sebaliknya. Saat ini, Kabupaten Gorontalo Utara sedang melakukan pengembangan
terhadap infrastruktur jalan agar dapat memenuhi permintaan pelaku perjalanan sehingga dapat
memberikan rasa aman dan selamat apabila masuk di wilayah Provinsi Gorontalo. Dengan
perkembangan infrastruktur jalan, diharapkan tidak hanya pelaku perjalanan manusia saja yang
dapat terlayani, tetapi juga dapat memberikan prasarana transportasi yang laik terhadap
pendistribusian barang melalui jalur darat, sehingga dapat menunjang aktivitas perekonomian
dan pertumbuhan wilayah di pulau Sulawesi. Prasarana transportasi menjadi sangat penting,
mengingat di Kabupaten Gorontalo Utara terdapat perusahaan di bidang perkebunan dan
pertanian sehingga membutuhkan mobilitas dalam pendistribusian barang yang cukup tinggi.
Topografi wilayah Kabupaten Gorontalo sebagian besar perbukitan dan daratan tinggi,
mengakibatkan infrastruktur yang terbangun memiliki karakteristik geometrik jalan yang
berkelok dan terdapat banyak alinemen vertikal berupa turunan dan tanjakan. Hal ini menjadi
salah satu resiko terjadinya kecelakaan terhadap kendaraan-kendaraan muatan logistik dengan
dimensi yang cukup besar yang mungkin berpotensi mengalami permasalahan pada sistem
pengereman (tidak dapat mengendalikan kendaraan). Untuk itu, perlu adanya fasilitas
keselamatan berupa lajur darurat (escape ramp) yang dilengkapi dengan perlengkapan jalan
sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan di ruas jalan dengan kondisi geometrik yang
ekstrim dapat menghindar dari jalur utama dengan mengarahkan kendaraanya menuju jalur
darurat sebagai tempat pemberhentian.

2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
kecelakaan adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau
kerugian harta benda. Sedangkan kecelakaan digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu kecelakaan
lalu lintas ringan, sedang dan berat. Kecelakaan sendiri disebabkan karena faktor manusia,
kendaraan dan lingkungan atau infrastruktur jalan (Hobbs, 1979).
2

2.2 Lajur Darurat (escape ramp)


Lajur darurat (escape ramp) adalah suatu upaya mengurangi resiko fatalitas kendaraan
yang mengalami out of control agar kendaraan dapat berhenti dengan selamat pada lajur khusus
yang di desain. Hal ini tentunya dalam mendukung Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022
tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK
LLAJ) yaitu mewujudkan prinsip forgiving road. Posisi lajur darurat (escape ramp) terhadap
jalur lalu lintas tergantung ketersediaan lahan dan kondisi geometrik.
Berikut posisi lajur darurat (escape ramp) menurut Pedoman Bidang Jalan dan Jembatan
Nomor 05/P/BM/2022 tentang Perencanaan Jalur Penghentian Darurat.
a. Diluar jalur atau lajur lalu lintas utama

Gambar 1. Penempatan Lajur Darurat (escape ramp) di Sisi Lajur Utama

b. Paralel berada di jalur utama lalu lintas

Gambar 2. Penempatan Lajur Darurat (escape ramp) Paralel dengan Lajur Utama

2.3 Perlengkapan Jalan


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, pasal 25 secara jelas diamanahkan bahwa setiap jalan harus dilengkapi dengan
perlengkapan jalan untuk memberikan tingkat keselamatan kepada pengguna jalan.
Perlengkapan jalan dibagi 2 (dua) jenis yaitu perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dan
yang tidak berkaitan langsung dengan pengguna jalan. Tujuan pemasangan perlengkapan jalan
ialah dalam rangka meningkatkan keselamatan jalan dengan memberi informasi kepada
pengguna jalan tentang aturan dan petunjuk yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan
aman dan selamat.
Penyediaan perlengkapan jalan di jalan nasional mengacu pada Keputusan Menteri
PUPR Nomor : 430/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer
Menurut Fungsinya sebagai Jalan Arteri Primer dan Jalan Kolektor Primer-1 (JKP-1) yang
secara ekplisit menyebutkan ruas jalan yang termasuk kategori jalan nasional.

3. Metodologi Penelitian
Lajur darurat (escape ramp) menggunakan desain teknis yang di terbitkan oleh
Kementerian PUPR dengan kombinasi studi literatur sebagai acuan desain lajur darurat (escape
ramp) di Ruas Jalan Trans Sulawesi. Dalam pengaplikasian, tidak hanya di ruas jalan yang
diteliti saja, tetapi pada ruas jalan dengan geometrik jalan dan alinemen vertikal yang dianggap
ekstrim dilewati kendaraan berat. Dalam perencanaan, peneliti menggunakan metode penelitian
yang berguna sebagai alur dalam melakukan penelitian sehingga penulisan dapat dituangkan
dengan baik dan efisien sesuai dengan rencana.
3

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang tersaji adalah data sekunder yang didapatkan dari
berbagai sumber literatur review. Data yang dimaksud meliputi:
a. Jumlah kecelakaan (2 tahun terakhir).
b. Kondisi karakteristik ruas jalan eksisting.
c. Studi literatur pendukung penelitian.

4. Informasi Geometrik dan Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di Jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kec. Gentuma Raya –
Kabupaten Gorontalo Utara (0.9335760,123,0176070) dengan batasan ruas jalan kurang lebih
sepanjang 700 meter. Ruas jalan ini merupakan akses utama jalur utara yang menghubungkan
antara Sulawesi Utara – Gorontalo – Sulawesi Tengah. Tipe jalan 2/2 tidak terbagi dengan lebar
jalurnya sekitar 5,5 – 6 meter menggunakan perkerasan lentur (aspal).

Gambar 4. Ruas Jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kecamatan Gentuma Raya

Ruas tersebut dipilih karena terdapat 2 (dua) alinemen secara bersamaan dalam satu titik
yaitu alinemen vertikal yang diakhiri dengan alinemen horizontal yang cukup tajam. Hal ini
menjadi perhatian yang cukup penting dalam melakukan desain jalan pada sebuah daerah
dengan karakteristik perbukitan.

5. Analisis dan Pembahasan


5.1 Data Kecelakaan di Kabupaten Gorontalo Utara
Berdasarkan data kecelakaan yang diperoleh melalui IRSMS 2 (dua) tahun terakhir
yaitu dari 1 Januari 2020 – 31 Desember 2021, jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten
Gorontalo Utara tidak mengalami peningkatan maupun penurunan, yaitu kejadian yang tercatat
pada tahun 2020 dan 2021 adalah 33 kejadian. Tetapi apabila kecelakaan tersebut di dikategori-
kan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2021 tingkat fatalitas akibat kecelakaan
meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah kecelakaan ringan mengalami penurunan
sedangkan kecelakaan sedang dan berat mengalami peningkatan.
4

Gambar 5. Klasifikasi dan Jumlah Kecelakaan di Kabupaten Gorontalo Utara


Sumber : IRSMS, 2022

Jumlah kecelakaan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir yang terjadi pada lokasi
dengan karakteristik berupa tanjakan/turunan (alinemen) sebanyak 47% sedangkan pada
kondisi jalan datar sebanyak 53%. Meskipun jumlah kecelakaan yang berada pada kondisi jalan
tanjakan/turunan lebih sedikit, tetapi pada kondisi tersebut potensi terjadi kecelakaan dengan
fatalitas tinggi lebih besar dibandingkan dengan kecelakaan di jalan datar.

Gambar 6. Klasifikasi dan Jumlah Kecelakaan di Kabupaten Gorontalo Utara


Sumber : IRSMS, 2022

5.2 Kondisi Alinemen pada Lokasi Studi


Pada lokasi yang dipilih, tepatnya pada latitude 0.9335760 dan longitude 123,0176070
terjadi double alinemen, yaitu kondisi jalan berupa turunan panjang dan terdapat tikungan tajam
di akhir turunan. Hal ini tentunya sangat berbahaya apabila kendaraan berat yang melintas
mengalami permasalahan kegagalan sistem rem pada saat menghadapi turunan, ditambah lagi
tikungan curam yang mengakibatkan kendaraan terpelanting karena beban yang berat akan
menimbulkan gaya sentrifugal pada kendaraan tersebut. Maka dari itu, untuk meningkatkan
keselamatan pada ruas jalan tersebut, perlu adanya lajur penyelamatan (escape ramp) dan
dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa rambu, marka, warning light dan LPJU.

Gambar 7. Kondisi Alinemen Vertikal (A) Arah ke Timur (B) Arah ke Barat
5

Alinemen vertikal pada ruas jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kec. Gentuma Raya –
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki karakteristik geometrik turunan tajam dibarengi dengan
tikungan tajam. Rata-rata gradien / kemiringan jalan sekitar 4,5% - 6,0% sehingga lokasi
tersebut diperlukan upaya penanganan dalam rangka memberikan fasilitas keselamatan berupa
pengaplikasian lajur darurat (escape ramp) dan perlengkapan jalan sebagai upaya penanganan
pada alinemen vertikal.

Gambar 8. Gradien Alinemen Vertikal


Sumber : Google Earth, 2022

5.3 Desain Lajur Darurat (escape ramp)


Dengan karakteristik jalan dengan land use yang masih cukup memadai, maka dengan
berpedoman pada Pedoman Bidang Jalan dan Jembatan Nomor 05/P/BM/2022 tentang
Perencanaan Jalur Penghentian Darurat, tipe jalur darurat (escape ramp) yang diusulkan adalah
lajur penyelamatan di sisi lajur utama.

Gambar 9. Desain Lajur Penyelamatan (escape ramp)


6

5.4 Kebutuhan Perlengkapan Jalan


Berikut merupakan kebutuhan perlengkapan jalan pada lajur darurat (escape ramp)
dilokasi pengamatan.
Tabel 7. Kebutuhan Perlengkapan Jalan di Ruas Jalan Beton Lingkar Selatan
No Jenis Perlengkapan Jalan Keterangan
1c. Tikungan Tajam Ke Kiri
1 (PM Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Lalu Lintas)
1d. Tikungan Tajam Ke Kanan
2 (PM Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Lalu Lintas)
2b. Turunan Curam
3 (PM Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Lalu Lintas)
2d. Tanjakan Curam
4 (PM Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Lalu Lintas)
11d. & 11e. Pengarah Tikungan Kiri & Kanan
5 (PM Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Rambu
Lalu Lintas)
Rambu Petunjuk Jalur Penyelamatan Darurat
6 (Emergency Escape Ramp) Sejak 500 meter
(redesain rambu lalu lintas oleh BUJT)
Rambu Petunjuk Jalur Penyelamatan Darurat
7 (Emergency Escape Ramp) Sejak 1.000 meter
(redesain rambu lalu lintas oleh BUJT)
Escape Lane ke kiri untuk kendaraan yang
8 tidak dapat berhenti di bukit yang curam
(UK traffic sign)

9. Marka berupa Rumble Strip


9
10. Marka Sefron
(PM Nomor 67 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas PM Nomor 34 Tahun 2014
10
Tentang Marka Jalan)

Pagar Pengaman berupa Guardrail


11 (SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan)
Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)
12 (SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan)
Sumber : Hasil Analisis, 2022
7

6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Dengan perencanaan lajur darurat (escape ramp) dan perlengkapan jalan pada ruas jalan
yang memiliki karakteristik dengan alinemen yang cukup panjang dan ekstrim maka diharapkan
dapat menambah tingkat keselamatan serta dapat mengurangi tingkat fatalitas akibat
kecelakaan. Penulis memilih ruas jalan Trans Sulawesi, Molonggata, Kec. Gentuma Raya –
Kabupaten Gorontalo Utara (0.9335760,123,0176070) karena lokasi tersebut memiliki
karakteristik yang memiliki alinemen yang cukup panjang dan menjadi potensi terjadinya
kecelakaan dalam 2 (dua) tahun terakhir. Tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan dapat
diterapkan di daerah dengan karakteristik jalan yang mirip.

6.2 Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun metode analisis yang dilakukan, dikarenakan waktu yang terbatas dan jarak
lokasi yang tidak dijangkau oleh penulis. Maka dari itu, penulis menyarankan untuk
melakukakan survei primer untuk mengetahui karakteristik secara langsung bagaimana
karakteristik jalan, kemiringan jalan/gradien jalan, potensi yang dapat menyebabkan
kecelakaan dan faktor lainya sebagai pendukung dalam melakukan penanganan alinemen di
suatu ruas jalan.

Referensi
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2022. Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Rencana
Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 Tentang
Rambu Lalu Lintas. Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang
Marka Jalan. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2022. Surat Edaran Nomor :
13/SE/Db/2022 Tentang Pedoman Perencanaan Jalur Penghentian Darurat. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2004. RSNI T-14-2004. Geometri Jalan Perkotaan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2012. Panduan Teknis 1 Rekayasa Keselamatan Jalan.
Jakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor : SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.
Jakarta.
Hobbs. 1979. “Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas”. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sukirman, Silvia. 1999. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.
AASHTO. 2011. A Policy on Geometric Design of Highway and Streets. 444 North Capitol
Street, NW, Suite 249.
Tjahjono T. & Martha Leni Siregar. 2014. Climbing Lane & Escape Ramp [Presentasi
PowerPoint].

Anda mungkin juga menyukai