Anda di halaman 1dari 52

Pemerintah Kabupaten Sleman

Dinas Perhubungan kabupaten sleman

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Perkembangan suatu kawasan dan/atau lokasi tertentu mempunyai

pengaruh terhadap lalu lintas sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan tata

guna lahan yang menghasilkan pergerakan arus lalu lintas keluar masuk lokasi

tersebut sehingga akan berpengaruh pada pola pelayanan tranportasi di wilayah

tersebut. Penyebab perubahan suatu kawasan tersbut disebabkan oleh adanya

pusat kegiatan yang baru akan menimbulkan bangkitnya lalu lintas dan

mempengaruhi lalu lintas yang ada di sekitar pusat kegiatan tersebut. Analisis

dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah infrastuktur

transportasi dalam daerah pengembangan tersebut dapat melayanai lalu lintas

yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik

oleh pengembang.

Analisa dampak lalu lintas (ANDALALIN) adalah studi/kajian mengenai

dampak lalu lintas dari suatu kegiatan dan/atau usaha tertentu yang hasilnya

dituangkan dalam bentuk dokumen Andalalin atau perencanaan pengaturan lalu

lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap perubahan guna lahan akan mengakibatkan

perubahan di dalam sistem transportasinya. Kajian mengenai ANDALALIN ini

telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 1


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

dan Angkutan Jalan, pada bagian kedua tentang Analisis Dampak Lalu Lintas

Pasal 99 sampai dengan pasal 101 dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 32 tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis

Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, pada Bab III mengenai

Analisis Dampak Lalu Lintas dari Pasal 47 sampai dengan Pasal 59, yang

menjelaskan tentang Pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas sampai dengan

Sanksi – Sanksi yang dapat diberikan.

Pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone akan

mengakibatkan kecil maupun besar berpengaruh terhadap lalu lintas di sekitarnya

yang ditimbulkan oleh aktifitas keluar masuk karyawan maupun tamu. Untuk

mengantisipasi terjadinya pengaruh lalu lintas yang yang cukup besar pada

jaringan transportasi disekitar dengan adanya pembangunan kegitan dan/atau

usaha tersebut.

Trasnportasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian yang berperan

sangat vital bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu kota atau daerah.

Transportasi berperan sebagai penghubung dari berbagai pusat kegiatan.

1.2 Maksud dan Tujuan

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 2


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Secara umum maksud dari studi ini adalah mengetahui sejauh mana

dampak dari Pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone

terhadap lalu lintas di sekitar lokasi dan mencari upaya penanganannya,

sedangkan tujuannya dari studi ini adalah Mengidentifikasi kinerja lalu lintas

sekitar daerah pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone

terhadap lalu lintas di sekitarnya

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam Studi Analisa

Dampak Lalu Lintas ini antara lain:

1. Ruang Lingkup Lokasi

Area pekerjaan dibatasi pada kawasan sekitar area tempat produksi kecil drone

dan jammer drone. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang lingkup lokasi

pekerjaan dapat dilihat pada bab berikutnya.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam Studi Analisa Dampak

Lalu Lintas Lingkunagn kegiatan dan/atau usaha:

a) Ruas jalan yang diprediksi terkena dampak pembangunan

b) Pengumpulan data sekunder berupa Lay Out di sekitar lokasi dan/atau

kegiatan.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 3


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

c) Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu lintas (jalan dan

persimpangan) dan tata guna lahan sepanjang jalan, pencacahan lalu

lintas, pengukuran kinerja lalu lintas eksisting, serta tingkat bangkitan

jalan.

d) Analisa kondisi eksisting daerah studi yang meliputi : lokasi,kondisi

infrastruktur transportasi dan kondisi lalu lintas.

e) Penaksiran kondisi lalu lintas sebelum dan sesudah pembangunan.

f) Upaya penanggulangan, berisi penanggulangan kondisi lalu lintas pada

persimpangan, akses keluar masuk dan sirkulasi kendaraan pada lokasi.

BAB II
METODOLOGI

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 4


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

2.1 Umum
Metode studi yang dipergunakan dalam penyusunan Analisa Dampak Lalu

Lintas ini meliputi metoda pengumpulan data dan metoda analisi kinerja jaringan

jalan mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997,

serta metode analisis dengan simulasi lalu lintas tingkat mikro (Traffic Micro

Simulation) untuk analisis kinerja jaringan jalan dan transportasi.

2.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data


2.2.1 Pengumpulan Data Sekunder
Tahap awal dari pekerjaan ini adalah pengumpulan data sekunder berupa

data jaringan jalan dan data tata guna lahan sekitar. Data tersebut dipergunakan

untuk menentukan wilayah studi atau daerah dampak.

2.2.2 Survei Primer

Jenis survei yang dilakukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan Studi

Analisa Dampak Lalu Lintas Pembangunan tempat produksi kecil drone dan

jammer drone meliputi Survei Inventarisir (Inventory Survey), kelompok survei

pencacahan lalu lintas dan survei kecepatan tempuh.

Survei dilakukan dengan perhitungan jumlah kendaraan dengan hand-tally

counter, dengan pencatatan secara manual. Kelompok survei inventarisir meliputi

survei – survei inventarisir jalan (Road and the Traffic Control Devices

Inventories), Inventarisir Geometrik Persimpangan, untuk pencacahan lalu lintas

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 5


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

meliputi survey pencacahan lalu lintas Ruas Jalan Terklarifikasi dan pencacahan

lalu lintas pergerakan membelok terklarifikasi di persimpangan.

2.2.3 Pelaksanaan Survei

a. Persiapan Survei

Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi

penetapan lokasi definitif titik-titik survei dan alokasi waktu serta pembagian

titik.

b. Survei Pendahuluan

Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan

peninjauan lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan kemudian

menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir survei.

c. Waktu Pelaksanaan

Survei lapangan dilaksanakan pada hari kerja. Dari pengamatan dengan pola

lalu lintas kendaraan pada hari kerja relatif lebih padat sepanjang hari apabila

dibandingkan dengan hari libur. Sehingga hasil survei lalu lintas pada hari

kerja tersebut digunkan sebagai acuan unutk tahapan analisa berikutnya.

Dengan besaran volume lalu lintas yang lebih tinggi pada hari kerja maka

sebagai dasar analisis lanjutan dlam mengetahui kinerja ruas jalan, diambil dari

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 6


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

hari kerja ini dengan secara detail memperhatikan voleme lalu lintas pada jam

sibuk sebagai Volume Jam Perencanaan.

d. Metoda Survei

1. Survei Inventarisasi Jalan

Survei ini dimaksudkan untuk mendapatkan data inventarisasi tentang elemen

penampang melintang jalan, pengaturan lalu lintas dan tata guna lahan sekitar

lokasi pembangunan. Dari data inventarisasi jalan ini, selanjutnya dilakukan

dengan tahapan kapasitas ruas jalan serta pola pengaturan lalu lintasnya.

2. Survei Pencacahan Lalu Lintas

a. Pencatatan lalu lintas ruas jalan

Survei pencacahan lalu lintas ruas jalan dilakukan untuk mendapatkan

data volume, distribusi lalu lintas dan volume jam perencanaan (VJP).

b. Pencacahan lalu lintas membelok di persimpangan.

Survei pencacahan lalu lintas pergerakan membelok di persimpangan

dilakukan untuk mendapatkan data distribusi pergerakan lalu lintas.

Pada kedua survei ini, pencacahan kendaraan observasi dikelompokan

ke dalam 3 kelas sebagai berikut :

1) Kendaraan Ringan (Light Vehicle=LV)

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 7


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Sedan, stasion wagon, jip, dan kendaraan penumpang pribadi

lainnya, Pick-up dan mobil hantaran, yaitu kendaraan bermotor

roda empat yang bukan truk yang dipakai untuk anguktan barang.

2) Kendaraan Berat

Bis, yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan orang dengan jumah

tempat duduk lebih dari 9 orang termasuk pengemudi. Truck yaitu

kendaraan bermotor beroda empat yang dipakai untuk angkutan

barang.

3) Sepeda Motor

Kendaraan bermotot beroda dua.

Sedangkan unutk menilai ringkat pelayanan ruas jalan, digunakan pedoman

karakteristik tingkat pelayanan seperti dapat dilihat berikut ini:

3. Survei Pencacahan Lalu Lintas

a. Pencacahan Lalu Lintas Ruas Jalan

Survei pencacahan lalu lintas ruas jalan dilakukan untuk mendapatkan

data volume, distribusi lalu lintas dan volume jam perencanaan.

Pencacahan lalu lintas dilakukan terpisah untuk masing-masing arah

lalu lintas.

b. Pencacahan lalu lintas pergerakan membelok di persimpangan

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 8


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Survei pencacahan lalu lintas pergerakan membelok di persimpangan

dilakukan untuk mendapatkan data distribusi pergerakan lalu lintas.

Pada kedua survei ini, pencacahan kendaraan observasi dikelompokan

ke dalam 3 kelas sebagai berikut :

1) Kendaraan Ringan (Light Vehicle=LV)

Sedan, stasion wagon, jip, dan kendaraan penumpang pribadi

lainnya, Pick-up dan mobil hantaran, yaitu kendaraan bermotor

roda empat yang bukan truk yang dipakai untuk anguktan barang.

2) Kendaraan Berat

Bis, yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan orang dengan jumah

tempat duduk lebih dari 9 orang termasuk pengemudi. Truck yaitu

kendaraan bermotor beroda empat yang dipakai untuk angkutan

barang.

3) Sepeda Motor

Kendaraan bermotot beroda dua.

Sedangkan untuk menilai tingkat pelayanan ruas jalan, digunakan pedoman

karakteristik tingkat pelayanan seperti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Tingkat Pelayanan dan Karakteristik Operasi Terkait

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 9


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Sumber : Peraturan Menteri Peruhubungan Republik Indonesia Nomor PM 96 Tahun


2015 Tentang pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas

Dari tabel data diatas diketahui bahwa tingkat pelayanan ruas jalan dibagi

dalam (6) enam katagori tingkat pelayanan dari A sampai dengan F sesuai dengan

kecepatan dan peningkatan V/C rasio atau angka banding antara arus lalu lintas

(Volume) dengan daya dukung jalan (kapasitas). Nilai V/C rasio makin mendekati

1 atau kecepatan semakin rendah maka kondisi tingkat pelayanan semakin buruk,

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 10


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

demikian sebaliknya semakin kecil nilai V/C Rasio dan semakin tinggi kecepatan

maka kinerja ruas jalan semakin baik.

Bagan alir dan tahapan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan

tempat produksi kecil drone dan jammer drone dapat dilihat pada gambar di

bawah ini

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 11


Bagan alir Studi Analisis Dampak Lalu Lintas
Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

2.3 Pengembangan Model


Dalam melakukan analisis transportasi digunakan beberapa model

perhitungan tergantung pada ketersiaan data. Pembebanan perjalanan di sekitar

lokasi akibat pengembangan, ditambahkan dengan lalu lintas eksisting (base-

traffic) untuk mendapatkan pembebanan yang nyata pada daerah pengaruh dengan

bertambahnya tingkat kendaraan yang keluar masuk area kegitan dan/atau usaha.

a. Perkiraan Bangkitan Perjalanan

Tahap awal dari empat tahapan proses permodelan ini adalah bangkitan

perjalanan yang dalam hal ini sesuai dengan jumlah pengembang unit yang

direncanakan. Dengan mengambil asumsi adanya keterkaitan antara

peningkatan jumlah kendaraan yang keluar masuk area kegiatan dan/atau

usaha.

b. Distribusi Perjalanan

Distribusi perjalanan pada initnya adalah tahapan untuk mendapatkan matriks

asal – tujuan (O-D Matrice, Origin – Destination Matrice) yang akan

digunakan dalam proses analisis selanjutnya.

c. Pemilihan Moda

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 14


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Pemilihan moda menggambarkan pilihan yang digunakan oleh pengguna

jalan (masyarakat) dalam bertransportasi. Dalam hal ini dapat mencakup

kendaraan probadi maupun angkatan umum.

d. Pembebanan Perjalanan

Tahapan terakhir adalah pembebanan perjalanan, tahapain ini akan

menghasilkan indikator kinerja lalu lintas yang meliputi tingkat kepadatan,

kecepatan, tundaan, dan beberapa parameter lain yang relevan.

2.4 Analisa Kinerja Ruas Jalan dan Persimpangan

Untuk mengetahui permaslahan trensportasi dan lalu lintaspada daerah

studi, studi ini akan mencakup analisa kinerja jaringan jalan eksisting maupun

kondisi terbangun dan beroperasi. Analisa kinerja jaringan terdiri atas analisa

kinerja ruas jalan simpang untuk daerah eksternal dan pada jalan akses di dalam

lokasi adalah V/C ratio, kecepatan, delay dan beberapa parameter lain yang

relevan, sehingga diketahui tingkat pelayanan ruas jalan di sekitar lokasi.

BAB III

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 15


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

STUDI LITERATUR

3.1 Analisa Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)


Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah studi yang

mempelajari secara khusus tentang dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh

suatu bangunan (kegiatan) yang mempengaruhi sistem transportasi. Dampak lalu

lintas yang mengacu pada Pasal 1 huruf (7) Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa. Analisa Dampak serta Manajemen

Kebutuhan Lalu Lintas.

Dampak lalu lintas pembangunan suatu kawasan baru secara umum

berorientasi kepada tinjauan terhadap aspek pengembangan tata guna lahan,

dikaitkan dengan upaya untuk memprediksi besarnya lalu lintas yang

dibangkitkan dan akan ditarik lahan yang akan direncanakan, serta upaya untuk

memperkirakan besarnya tingkat dampak yang ditimbulkan terhadap jaringan

jalan sekitarnya.

Besarnya lalu intas yang dibangkitkan atau ditarik oleh adanya

pembangunan area tempat produksi kecil drone dan jammer drone tersebut sangat

tergantung kepada luas lahan, fungsi, klasifikasi, lokasi dan tata guna lahan

dengan intensitas yang berbeda juga akan mengakibatkan bangkitkan,

pembebanan, dan dampak yang berbeda pula. Tipe tata guna lahan yang berbeda

mempunyai karakteristik yang berbeda pula dan jumlah aktifitas dan semakin

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 16


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

tinggi intensitas dari lahan tersebut, maka akan semakin besar pula lalu lintas yang

dihasilkan.

Untuk analisis tersebut diperlukan data sebagai berikut :

1. Kinerja prasaran eksisting dan intensitas

a. Unjuk kerja jaringan jalan yang terkena dampak.

b. Inventarisir ruas jalan (dimensi damija).

c. Volume, Kapasitas kecepatan.

2. Kinerja persimpangan terkena dampak

a. Geometrik persimpangan.

b. Pola pengaturan persimpangan.

c. Distribusi arus lalu lintas persimpangan.

d. Waktu siklus.

e. Volume dan kapasitas.

f. Waktu tundaan.

g. Panjang Antrian.

3.2 Batasan Kewajiban Studi Analisis Dampak Lalu Lintas

Analisa dampak lalu lintas (ANDALALIN) sangat tergantung pada lokasi

dan intensitas rencana pembangunan/pengembangan, oleh karena itu substansi

teknis Andalalin sangat bervariasi dan pada umumnya dapat dibedakan menjadi

analisis yang sifatnya kompleks atau sederhana. Untuk analisis yang bersifat

sederhana digunakan pada daerah – daerah atau lokasi yang mempunyai aktifitas

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 17


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

terbatas. Sedangkan untuk analisis yang bersifat kompleks digunakan pada daerah

yang membangkitakn lalu lintas yang sangat kompleks lokasi – lokasi yang

membangkitkan perjalanan yang relatif kecil seperti pemukiman dengan densitas

rendah dapat diabaikan. Akan tetapi daearh – daerah atau lokasi dengan kriteria

yang mempunyai pola bangkitan perjalanan yang cukup tinggi yang perlu

dilakukan analisi dampak lalu lintas adalah : daearah permukiman dengan densitas

tinggi, perkantoran, pertokoan dan perdagangan, hotel, rumah sakit, sekolah,

industri dan stadion olah raga (Departemen Pekerjaan Umum, 2007). Batasan

pembangunan yang wajib dilakukan ANDALALIN tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel 3.1 Ukuran Bangkitan Perjalanan Berdasarkan Peruntukan Lahan

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 18


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

3.3 Dasar Hukum

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 19


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku yang da[ay

dijadikan pendekatan hukum terhadap pelaksanaan Analisa Dampak Lalu Lintas

antara lain:

a. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen dan

Rekayasa Analisa Dampak Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

c. Peraturan Menteri Pehubungan No. 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen

dan Rekayasa Lalu Lintas.

3.4 Pemodelan dan Simulasi Lalu Lintas

Dalam tahapan pelaksanaan studi, ketika proses pengumpulan data baik

primer maupun skunder selesai dilakukan, maka akan dilakukan kopilasi data dan

analisis untuk mengetahui besaran dan luasan dampak lalu lintas dari kegiatan,

serta penanganan dampak yang bisa dilakuakn. Analisis dilakukan melalui

permodelan jaringan jalan dan besaran traffic yang terjadi, berdasarkan data yang

telah terkoleksi dan terkompilasi.

1. Pengembangan Model

Tahap analisis transportasi dilakukan melalui pembangunan model transportasi

sesuai dengan ketersidia data yang telah diperoleh pada tahap pengumpulan

data. Sesuai kaidah bahwa besaran traffic khususnya lalu lintas darat

merupakan fungsi dari guna lahan pada area yang dikaji, maka pada tahap awal

pengkajian besaran dampak dilakuakn penaksiran besaran tipa penggunaan

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 20


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

lahan pada pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone.

Sesuai dengan pendekatan traffic four step model maka tahap berikutnya

diperkirakan distribusi perjalanan, pemilihan moda dan pembebanan lalu lintas

pada ruas jalan disekitar lokasi kegiatan dan jaringan jalan secara makro pada

kawasan yang dikaji.

Dalam analisa jaringan jalan pada analisis dampak lalu lintas ini, dilakukan

empat tahapan permodelan sebagaiman penjelasan berikut :

a. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan

Perkiraan dan besarnya bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan dari

kegiatan pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone ini

dlikaukan untuk membangun tahap awal dari permodelan transportasi yang

akan dilakuakan. Sebagai dasar dari besaran tarikan dan bangkitan ini

adalah sesuai dengan intensitas tata guna lahan yang dikaji, dimana dalam

hal ini merupakan area perumahan. Dengan diperolenya data awal mengenai

jumlah dan tipe huna lahan, besaran dan bangikatan dapat diperkirakan.

Besaran tingkat perjalanan pada suatu jaringan di suatu wilayah sangat

dipengaruhi oleh :

a) Fungsi dan tata guna lahan di daerah tersebut.

b) Faktor demografis dari wilayah tersebut seperti jumlah penduduk,

tingkat perekonomian, tingkat kepemilikan kendaraan, tingkat

pendapatan, dan lain – lain.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 21


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

c) Ketersedian dan karakteristik sarana dan prasaran transportasi, seperti

jalan dan angkutan umum, termasuk di dalamnya kualitas jalan dan

tingkat penyebaran angkutan umum di wilayah terebut.

Dalam menghitung bangkitan dan tarikan perjalanan satu bangunan seperti

halnya pengembangan area komersil, langkah yang digunakan adalah

dengan menghitung tingkat perjalanan yang dihasilkan berdasarkan pada

pembagian jumlah perjalanan dengan ukuran tertentu terhadap kegiatan total

tata guna lahan tersebut. Adapun ukuran yang digunakan untuk nilai

bangkitan/tarikan perjalanan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Ukuran Bangkitan Perjalanan Berdasarkan Peruntukan Lahan

Sumber : Pendekatan dari pedoman penyelenggaraan fasilitas parkir (Kemenhub


Disamping bangkitan perjalanan dari jenis tata guna lahan sebagaimana

tabel di atas, terdapat faktor penting yang menjadikan pembebanan terhadap

suatu jaringan jalan dapat semakin berat, yaitu faktor pertumbuhan lalu

lintas. Faktor pertumbuhan lalu lintas ini erat kaitannya dengan tingkat

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 22


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan perekonomian suatu

wilayah tersebut, yang dapat dihitung dengan persamaan :

Dimana :
Kn : Jumlah kendaraaan/perjalanan dalam n tahun ke depan
Ko : Jumlah kendaraan/perjalanan saat ini.
I : Faktor Pertumbuhan
n : Tahun yang akan diprediksikan.

b. Distribusi Perjalanan
Distribusi merupakan tahap lanjutan setelah didapatnya besaran tarikan dan

bangkitan perjalanan. Pada tahap ini, sesuai dengan data jaringan jalan dan

tata guna lahan yang diperoleh, dilakukan pendistribusian dari tarikan dan

bangkitan perjalanan. Dalam tahap ini akan didapatkan matriks asal – tujuan

perjalanan yang akan digunakan dalam proses selanjtnya.

C. Pemilihan Moda

Pemilihan moda didasarkan atas pengamatan potensi penggunaan moda

kendaraan umum dan moda kendaraan pribadi. Pemilihan moda didasarkan

atas beberapa faktor seperti ketersediaan moda angkutan umum, jenis moda

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 23


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

angkutan umum, tingkat perekonomian dan potensi kepemilikan kendaraan

pribadi.

d. Pembebanan Perjalanan

Pembebanan perjalanan akan dilakukan pengaplikasian dari matriks asal

tujuan ke dalam model jaringan jalan yang di bangun. Dengan

pengaplikasian ini akan didapatkan perkiraan distribusi perjalanan dari satu

zona menuju zona berikutnya sesuai dengan tata guna lahan yang berbeda

dan ketersedian rute yang ada. Beberap parameter kinerja dengan jaringan

jalan yang dapat berupa volume kendaraan, tingkat kepadatan, kecepatan

jaringan, dan waktu tempuh perjalanan.

2. Analisa Kinerja Ruas Jalan dan Persimpangan

Analisa kinerja dari jaringan jalan yang dikaji akan dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya permasalahan dan besaran dampak permasalahan

transportasi sesuai batas wilayah studi. Analisa kinerja jalan ini dilakukan pada

ruas jalan dan pada persimpangan sesuai dengan batas wilayah kajian.

Beberapa parameter dasar yang menjadi tolak ukur performa ruas jalan dan

persimpangan yang dikaji diantaranya adalah rasio volume per kapasitas (V/C

Ratio), kecepatan tempuh rata – rata, waktu tempuh dan panjang antrian

kendaraan.

3. Analisa Masalah, Penangan Dampak dan Rekomendasi

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 24


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Dengan terbangunnya permodelan lalu lintas dan didapatnya parameter kinerja

jaringan jalan baik tanpa rencana pengembangan maupun dengan rencana

pengembangan, maka dilakukan analisa lanjutan berupa penanganan dampak

lalu lintas yang timbul baik secara makro maupun mikro. Jenis penanganan

dampak, dimana rekomndasi jenis penanganan dapat berupa :

1. Rekomendasi penyediaan angkutan umum atau trayek angkutan umum

pada jaringan jalan di sekitar lokasi kegiatan dan sekitarnya.

2. Rekomendasi rekayasa manajemen lalu lintas melalui pengadilan arus dan

rute lalu lintas.

3. Rekomendasi peningkatan kapasitas ruas jalan maupun simpang.

4. Rekomendasi manajemen lalu lintas melalui penyediaan rambu pengaturan

lalu lintas, termasuk penyusaian APIL.

5. Rekomendasi manajemen lalu lintas internal lokasi kegiatan termasuk

pengaturan dimensi pintu keluar masuk kegiatan, penyediaan rambu

pengatur, sistem perparkiran, dan petugas pengatur lalu lintas.

6. Rekomendasi penanganan dan penyediaan fasilitas umum pejalan kaki

seperti trotoar, fasilitas penyebrangan jalan, zebra cross, pelican crossing,

dan rambu lalu lintas lain.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 25


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

BAB IV
KARAKTERISTIK WILAYAH
PERENCANAAN
4.1 Geografi dan Iklim

Rona lingkup hidup merupakan gambaran kondisi lingkungan sebelum


adanya kegiatan proyek dan akan lebih mengungkapkan komponen-komponen
lingkungan yang berpotensi terpengaruh dampak kegiatan proyek. Rona
lingkungan hidup yang disajikan dalam ban ini merupakan rangkuman data baik
data primer yang dihasilkan dari inventrisasi langsung dilapangan atau
dilaboratorium dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai infasi terkait.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 26


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Lokasi kantor dan tempat produksi kecil drone terletak di Sorogenan II,
RT007/RW02 Purwomartani, Kalasan Sleman DI Yogyakarta. Kecamatan kalasan
sendiri memiliki luas 35,84 km 2 dan terdiri dari 4 desa dan 80 dusun. Bagian utara
berbatasan denagn Kecamatan Ngemplak, bagian timur berbatasan dengan Jawa
Tengah, bagian selatan dengan Kecamatan Berbah, dan bagian barat dengan
Depok.

Ada beberapa sungai yang mengalir melalui Kecamatan Kalasan. Di desa


Purwomartani dilalui sungai kuning, tepus dan wareg. Di desa tirtomartani dilalui
sungai Tepus, sungai wareg dan opak. Di desa Tamanmartani dilalui sungai Opak.
Desa Selomartani dilalui sungai Kuning, tepus dan opak.

Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi kelas IV Sleman, hari hujan


terbanyak dalam satu bulan selama tahun 2020 adalah 27 hari, rata-rata curah
hujan tertinggi 95 mm.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 27


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.1 Batas Wilayah Kecamatan Kalasan


Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 28


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.2 Batas Wilayah Menurut Desa Di Kecamatan Kalasan


Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 29


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.3 Nama Sungai Yang Melintas Kecamatan Kalasan


Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 30


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.4 Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

4.2 Kependudukan

Berdasarkan data Dukcapil jumlah penduduk Kecamatan Kalasan tahun


2020 sebesar 83.328 jiwa, terdiri dari 41.359 laki-laki dan 41.969 perempuan.
Perbandingan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan adalah 98%. Dengan luas
wilayah 35,84 km2, maka kepadatan penduduk Kecamatan Kalasan adalah 2.325
jiwa per km2. Desa yang relatif padat penduduknya adalah desa Purwomartani
dengan 2.987 jiwa per km2.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 31


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Menurut data registrasi penduduk, jumlah kepala keluarga di kecamatan


Kalasan adalah 28.042 dengan rata-rata jiwa per kepala keluarga 3 jiwa.

Tabel 4.5 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase


Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Menurut
Desa di Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

Lanjutan Tabel 4.5

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 32


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Lanjutan Tabel 2.5

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 33


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 34


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 35


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

4.3 Pertanian
Pertanian adalah kegiatan usaha yang meliputi budi daya tanaman pangan
dan hortukultura, perkebunan, perikanan, kehutanan dan peternakan.
Luas lahan di Kecamatan Kalasan adalah 3.584 Ha paling banyak
dimanfaatkan unutk tanah sawah sebesr 1.692 Ha (45,45%)
Unutk tanaman palawija dilihat dari segi produksinya didominasi oleh
tanaman jagung 1.850,4 ton. Tanaman holtikultura untuk sayuran didominasi oleh
tanaman cabe merah 3.492 kuintal dan tanaman buah-buahan didominasi oleh
pisang 14.453 Kuintal.

Tabel 4.7 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah Per Desa di
Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 36


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.8 Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Irigasi Per Desa di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

4.4 Pertambangan dan Pariwisata


Komoditas terbesar hasil usaha pertambangan bahan galian golongan C di
Kabupaten Kalasan adalah pasir. Sedangkan di kecamatan Kalasan sendiri ada 7
usaha penggalian pasir, 7 usaha berada di Desa Tamanmartani. Kabupaten Sleman
merupakan salah satu daerah tujuan wisata. Di kecamatan Kalasan tepatnya di Dsa

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 37


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tirtomartani memiliki tempat wisata sejarah yaitu candi sari dan candi kalasan
serta tempat wisata ulan di Desa Tamanmartani yaitu pentas Sendratari Ramayan

Tabel 4.9 Banyak Usaha Panggilan Menurut Jenis Per Desa Di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 38


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.10 Banyak Penginapan Menurut Jenisnya Per Desa.


Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 39


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.11 Banyak Temat rekreasi Menurut Jenis Per Desa


Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 40


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

4.5 Keuangan
Di Kecamatan Kalasan terdapat 8 unit lembaga keungan yang terdiri dari
Bank umum pemerintah 2 unit, Bank umum swasta 4 unit dan BPR 3 unit
Total pemasukan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Kalasan
sebanyak Rp. 3.279.322.215 dari 45.367 wajib pajak yang ada di Kecamatan
Kalasan.

Tabel 4.12 Banyak Wajib Pajak. Pokok Pajak. Dan Pemasukan PBB Per Desa
di Kecamatan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 41


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Tabel 4.13 Banyak Sarana dan Prasaran Ekonomi Menurut Desa di


Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 42


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Lanjutan Tabel 4.13

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 43


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Lanjutan Tabel 4.13

BAB V

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 44


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

ANALISIS
5.1 Kondisi Lalu Lintas
5.1.1 Inventarisir dan Kapasitas Jalan
1. Ruas Jalan Gg. Purwosari
Ruas Jalan Gg. Senden 3 merupakan ruas jalan yang akan menerima
dampak langsung akibat adanya kegiatan dan/atau usaha tempat produksi kecil
drone dan jammer drone Data-data mengenai ruas jalan GG. Purwosari adalah
sebagai berikut:
a. Tipe Jalan : 2/2 UD (2 lajur dua arah tanpa dipisahkan median)
b. Lebar Lajur :4m
c. Jenis Perkerasan : Aspal (kondisi Baik)
g. Tipe Alinyemen : Datar

Tata guna lahan di sekitar ruas jalan Gg Purwosari tersebut di dominasi

oleh permukiman penduduk. Dengan kondisi tata guna lahan tersebut dan

berdasarkan pengamatan di lapangan maka karakteristik hambatan samping ruas

jalan Kunir dikategorikan Rendah (L). Untuk lebih jelasnya hasil inventarisir jalan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.1 Inventarisir Ruas Jalan Yang Terkena Dampak

Nama Jalan Lebar (m) Tipe Jalan Tipe Perkerasan

Gg. Purwosari 4 2/2 UD Aspal

Selanjutnya dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi kapasitas seperti


kapasitas dasar (Co), faktor penyesuaian lebar lajur (FCw), faktor penyesuaian
pemisah arah (FCsp), hambatan samping (FCsf), dan faktor penyesuaian

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 45


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

ukuran kota (FCcs). Maka dapat dihitung besar kapasitas ruas jalan yang ditinjau
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.2 Kinerja Jalan

Nama Jalan CO FCW FCSP FCSF FCCS C (smp/jam

Gg. Purwosari 2900 0,56 1 0,92 0,90 1.344

5.1.2 Kinerja Lalu Lintas Saat Ini (2021)


a. V/C Ratio
Kinerja eksisting perlu dikaji untuk mengetahui permaslahan kondisi saat

ini yang merupakan kondisi lalu lintas sebelum pembangunan sehingga

dapat dijadikan dasar untuk menetpkan alternatif penanganan lalu lintas

pada kondisi tingkat operasional mencapai 100%. Dari pengumpulan data

di lapangan dan analisa yang telah diuraikan.

Tabel 5.3 Kinerja Jalan Lanjutan

Volume jam
Nama Jalan Waktu VC
Puncak ITP
Ratio
(smp/jam)
Gg. Purwosari 06.30 - 07.30 300 0,103 A

Dari Tabel di atas dapat dilihat ruas jalan eksisting memiliki Indeks Tingkat
Pelayanan (IDP) “A” dengan nilai VC ratio berkisar antara 0,204

b. Bangkitan dan tarikan lalu lintas

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 46


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Jumlah bangkitan dan tarikan lalu lintas diperoleh dari perbandingan


trafic rate kegiatan dan/atau usaha. Hasil bangkitan lalu lintas kegiatan
perakitan drone dan jammer drone adalah sebagai berikut :

Tabel 5.4 Bangkitan dan Tarikan Lalu Lintas

Total
Traffic rate Bangkita
Arah
(smp/100 m2 Luas Bangunan n
luas bangunan) (SMP/Ja
m)
Keluar masuk 0.5 425.88 3

Dari hasil analisa diketahui bahwa pada kondisi tingkat operasional


mencapai 100% mengakibatkan penambahan beban lalu lintas pada ruas
jalan Gg. Purwosari sebesar 3 (smp/jam)

c. Kinerja Lalu lintas dengan kegiatan


Untuk kerja lalu lintas ruas jalan terkena dampak pada tahun 2023 (dengan
kegiatan diperoleh dari kondisi eksisting ditambah bangkitan kegiatan
hasil analisa.
Tabel 5.5 Kinerja Lalu Lintas Dengan Kegiatan

Nama Jalan Kapasitas Volume jam VC


ITP
(smp/jam) Puncak Ratio
Tanpa Kegiatan 300 0,103 A
Gg. Purwosari
303 0,104 A
Dengan Kegiatan
Berdasarkan hasil analisa kinerja lalu lintas antara tanpa kegiatan dan
dengan adanya kegiatan tidak berbeda secara signifikan. Tanpa kegiatan maupun
dengan kegiatan.

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 47


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

5.2 Analisa Kecukupan Parkir

Kebutuhan lahan parkir diinisialkan dengan Satuan Ruang Parkir (SRP).


Untuk hal-hal tertentu bila dalam perencanaan parkir tanpa ada penjelasan
tentang jenis kendaraan yang digunakan, maka SRP yang digunakan adalah SRP
untuk mobil penumpang golongan I yaitu dengan ukuran 2.3 x 5 m2, sedangkan
sepeda motor dengan ukuran 0,70 x 2,00 m2. Mengacu pada pedoman
penyelenggaraan fasilitas parkir Kementrian Perhubungan, dapat diperkirakan
kebutuhan dasar parkir aktual sebagai berikut :
Untuk pusat perkantoran pelayanan bukan umum maka SRP / 100 m 2 = 1,5 -
3,5
Tabel 5.6 Kecekupukan Parkir

Tingkat
Persyaratan Luas Total Kebutuhan
Penyediaan Kecukupa
Parkir Bangunan Parkir
n
Mencukup
2 SRP / 100 m2 425.88 (2 SRP/100 m2) x 3 SRP Mobil
bangunan 425.88 = 9 SRP 6 SRP Motor i

Pihak pengelola diharapkan menertibkan kendaraan untuk parkir di dalam

lokasi tempat produksi kecil drone dan jammer drone, sehingga diharapkan

tidak terdapat kegiatan parkir pada badan jalan, jalan Gg. Purwosari yang

berpotensi mengganggu lalu lintas eksternal di sekitar area kegiatan dan/atau

usaha.

Point Of View 7

Point Of View 5 Point Of View 6

Point Of View 4

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 48


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Point Of View 3

Point Of View 2

Point Of View 1

Gambar 1 Road Map Menuju Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi


Sumber : Googel Earth

Gambar 2 Kondisi Jalan Raya Solo-Yogyakarta yang Merupakan Akses Jalan


Menuju Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 1)

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 49


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Gambar 3 Kondisi Jalan Sorogenan II yang Merupakan Akses Jalan Menuju


Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 2)

Gambar 4 Kondisi Jalan Sorogenan II yang Merupakan Akses Jalan Menuju


Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 3)

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 50


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Gambar 5 Kondisi Jalan Purwosari II yang Merupakan Akses Jalan Menuju


Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV4)

Gambar 6 Kondisi Jalan Sorogenan II yang Merupakan Akses Jalan Menuju


Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 5)

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 51


Pemerintah Kabupaten Sleman
Dinas Perhubungan kabupaten sleman

Gambar 7 Kondisi Gg. Sanden III yang Merupakan Akses Jalan Menuju
Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 6)

Gambar 8 Kondisi Gg. Purwosari I yang Merupakan Akses Jalan Menuju


Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 7)

laporan analisa dampak lalu lintas pt. trimatra armamen teknologi 52

Anda mungkin juga menyukai