BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Perkembangan suatu kawasan dan/atau lokasi tertentu mempunyai
pengaruh terhadap lalu lintas sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan tata
guna lahan yang menghasilkan pergerakan arus lalu lintas keluar masuk lokasi
pusat kegiatan yang baru akan menimbulkan bangkitnya lalu lintas dan
mempengaruhi lalu lintas yang ada di sekitar pusat kegiatan tersebut. Analisis
yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik
oleh pengembang.
dampak lalu lintas dari suatu kegiatan dan/atau usaha tertentu yang hasilnya
lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap perubahan guna lahan akan mengakibatkan
telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, pada bagian kedua tentang Analisis Dampak Lalu Lintas
Pasal 99 sampai dengan pasal 101 dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, pada Bab III mengenai
Analisis Dampak Lalu Lintas dari Pasal 47 sampai dengan Pasal 59, yang
yang ditimbulkan oleh aktifitas keluar masuk karyawan maupun tamu. Untuk
mengantisipasi terjadinya pengaruh lalu lintas yang yang cukup besar pada
usaha tersebut.
sangat vital bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu kota atau daerah.
Secara umum maksud dari studi ini adalah mengetahui sejauh mana
dampak dari Pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone
sedangkan tujuannya dari studi ini adalah Mengidentifikasi kinerja lalu lintas
sekitar daerah pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone
Area pekerjaan dibatasi pada kawasan sekitar area tempat produksi kecil drone
dan jammer drone. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang lingkup lokasi
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam Studi Analisa Dampak
kegiatan.
jalan.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Umum
Metode studi yang dipergunakan dalam penyusunan Analisa Dampak Lalu
Lintas ini meliputi metoda pengumpulan data dan metoda analisi kinerja jaringan
jalan mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997,
serta metode analisis dengan simulasi lalu lintas tingkat mikro (Traffic Micro
data jaringan jalan dan data tata guna lahan sekitar. Data tersebut dipergunakan
Analisa Dampak Lalu Lintas Pembangunan tempat produksi kecil drone dan
survei – survei inventarisir jalan (Road and the Traffic Control Devices
meliputi survey pencacahan lalu lintas Ruas Jalan Terklarifikasi dan pencacahan
a. Persiapan Survei
penetapan lokasi definitif titik-titik survei dan alokasi waktu serta pembagian
titik.
b. Survei Pendahuluan
c. Waktu Pelaksanaan
Survei lapangan dilaksanakan pada hari kerja. Dari pengamatan dengan pola
lalu lintas kendaraan pada hari kerja relatif lebih padat sepanjang hari apabila
dibandingkan dengan hari libur. Sehingga hasil survei lalu lintas pada hari
Dengan besaran volume lalu lintas yang lebih tinggi pada hari kerja maka
sebagai dasar analisis lanjutan dlam mengetahui kinerja ruas jalan, diambil dari
hari kerja ini dengan secara detail memperhatikan voleme lalu lintas pada jam
d. Metoda Survei
penampang melintang jalan, pengaturan lalu lintas dan tata guna lahan sekitar
dengan tahapan kapasitas ruas jalan serta pola pengaturan lalu lintasnya.
data volume, distribusi lalu lintas dan volume jam perencanaan (VJP).
roda empat yang bukan truk yang dipakai untuk anguktan barang.
2) Kendaraan Berat
barang.
3) Sepeda Motor
lalu lintas.
roda empat yang bukan truk yang dipakai untuk anguktan barang.
2) Kendaraan Berat
barang.
3) Sepeda Motor
Dari tabel data diatas diketahui bahwa tingkat pelayanan ruas jalan dibagi
dalam (6) enam katagori tingkat pelayanan dari A sampai dengan F sesuai dengan
kecepatan dan peningkatan V/C rasio atau angka banding antara arus lalu lintas
(Volume) dengan daya dukung jalan (kapasitas). Nilai V/C rasio makin mendekati
1 atau kecepatan semakin rendah maka kondisi tingkat pelayanan semakin buruk,
demikian sebaliknya semakin kecil nilai V/C Rasio dan semakin tinggi kecepatan
Bagan alir dan tahapan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan
tempat produksi kecil drone dan jammer drone dapat dilihat pada gambar di
bawah ini
traffic) untuk mendapatkan pembebanan yang nyata pada daerah pengaruh dengan
bertambahnya tingkat kendaraan yang keluar masuk area kegitan dan/atau usaha.
Tahap awal dari empat tahapan proses permodelan ini adalah bangkitan
perjalanan yang dalam hal ini sesuai dengan jumlah pengembang unit yang
usaha.
b. Distribusi Perjalanan
c. Pemilihan Moda
d. Pembebanan Perjalanan
studi, studi ini akan mencakup analisa kinerja jaringan jalan eksisting maupun
kondisi terbangun dan beroperasi. Analisa kinerja jaringan terdiri atas analisa
kinerja ruas jalan simpang untuk daerah eksternal dan pada jalan akses di dalam
lokasi adalah V/C ratio, kecepatan, delay dan beberapa parameter lain yang
BAB III
STUDI LITERATUR
mempelajari secara khusus tentang dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh
lintas yang mengacu pada Pasal 1 huruf (7) Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa. Analisa Dampak serta Manajemen
dibangkitkan dan akan ditarik lahan yang akan direncanakan, serta upaya untuk
jalan sekitarnya.
pembangunan area tempat produksi kecil drone dan jammer drone tersebut sangat
tergantung kepada luas lahan, fungsi, klasifikasi, lokasi dan tata guna lahan
pembebanan, dan dampak yang berbeda pula. Tipe tata guna lahan yang berbeda
mempunyai karakteristik yang berbeda pula dan jumlah aktifitas dan semakin
tinggi intensitas dari lahan tersebut, maka akan semakin besar pula lalu lintas yang
dihasilkan.
a. Geometrik persimpangan.
d. Waktu siklus.
f. Waktu tundaan.
g. Panjang Antrian.
teknis Andalalin sangat bervariasi dan pada umumnya dapat dibedakan menjadi
analisis yang sifatnya kompleks atau sederhana. Untuk analisis yang bersifat
sederhana digunakan pada daerah – daerah atau lokasi yang mempunyai aktifitas
terbatas. Sedangkan untuk analisis yang bersifat kompleks digunakan pada daerah
yang membangkitakn lalu lintas yang sangat kompleks lokasi – lokasi yang
rendah dapat diabaikan. Akan tetapi daearh – daerah atau lokasi dengan kriteria
yang mempunyai pola bangkitan perjalanan yang cukup tinggi yang perlu
dilakukan analisi dampak lalu lintas adalah : daearah permukiman dengan densitas
industri dan stadion olah raga (Departemen Pekerjaan Umum, 2007). Batasan
tabel berikut
antara lain:
Angkutan Jalan.
primer maupun skunder selesai dilakukan, maka akan dilakukan kopilasi data dan
analisis untuk mengetahui besaran dan luasan dampak lalu lintas dari kegiatan,
permodelan jaringan jalan dan besaran traffic yang terjadi, berdasarkan data yang
1. Pengembangan Model
sesuai dengan ketersidia data yang telah diperoleh pada tahap pengumpulan
data. Sesuai kaidah bahwa besaran traffic khususnya lalu lintas darat
merupakan fungsi dari guna lahan pada area yang dikaji, maka pada tahap awal
lahan pada pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone.
Sesuai dengan pendekatan traffic four step model maka tahap berikutnya
pada ruas jalan disekitar lokasi kegiatan dan jaringan jalan secara makro pada
Dalam analisa jaringan jalan pada analisis dampak lalu lintas ini, dilakukan
kegiatan pembangunan tempat produksi kecil drone dan jammer drone ini
akan dilakuakan. Sebagai dasar dari besaran tarikan dan bangkitan ini
adalah sesuai dengan intensitas tata guna lahan yang dikaji, dimana dalam
hal ini merupakan area perumahan. Dengan diperolenya data awal mengenai
jumlah dan tipe huna lahan, besaran dan bangikatan dapat diperkirakan.
dipengaruhi oleh :
tata guna lahan tersebut. Adapun ukuran yang digunakan untuk nilai
suatu jaringan jalan dapat semakin berat, yaitu faktor pertumbuhan lalu
lintas. Faktor pertumbuhan lalu lintas ini erat kaitannya dengan tingkat
Dimana :
Kn : Jumlah kendaraaan/perjalanan dalam n tahun ke depan
Ko : Jumlah kendaraan/perjalanan saat ini.
I : Faktor Pertumbuhan
n : Tahun yang akan diprediksikan.
b. Distribusi Perjalanan
Distribusi merupakan tahap lanjutan setelah didapatnya besaran tarikan dan
bangkitan perjalanan. Pada tahap ini, sesuai dengan data jaringan jalan dan
tata guna lahan yang diperoleh, dilakukan pendistribusian dari tarikan dan
bangkitan perjalanan. Dalam tahap ini akan didapatkan matriks asal – tujuan
C. Pemilihan Moda
atas beberapa faktor seperti ketersediaan moda angkutan umum, jenis moda
pribadi.
d. Pembebanan Perjalanan
zona menuju zona berikutnya sesuai dengan tata guna lahan yang berbeda
dan ketersedian rute yang ada. Beberap parameter kinerja dengan jaringan
Analisa kinerja dari jaringan jalan yang dikaji akan dilakukan untuk
transportasi sesuai batas wilayah studi. Analisa kinerja jalan ini dilakukan pada
ruas jalan dan pada persimpangan sesuai dengan batas wilayah kajian.
Beberapa parameter dasar yang menjadi tolak ukur performa ruas jalan dan
persimpangan yang dikaji diantaranya adalah rasio volume per kapasitas (V/C
Ratio), kecepatan tempuh rata – rata, waktu tempuh dan panjang antrian
kendaraan.
lalu lintas yang timbul baik secara makro maupun mikro. Jenis penanganan
BAB IV
KARAKTERISTIK WILAYAH
PERENCANAAN
4.1 Geografi dan Iklim
Lokasi kantor dan tempat produksi kecil drone terletak di Sorogenan II,
RT007/RW02 Purwomartani, Kalasan Sleman DI Yogyakarta. Kecamatan kalasan
sendiri memiliki luas 35,84 km 2 dan terdiri dari 4 desa dan 80 dusun. Bagian utara
berbatasan denagn Kecamatan Ngemplak, bagian timur berbatasan dengan Jawa
Tengah, bagian selatan dengan Kecamatan Berbah, dan bagian barat dengan
Depok.
Tabel 4.4 Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
4.2 Kependudukan
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
4.3 Pertanian
Pertanian adalah kegiatan usaha yang meliputi budi daya tanaman pangan
dan hortukultura, perkebunan, perikanan, kehutanan dan peternakan.
Luas lahan di Kecamatan Kalasan adalah 3.584 Ha paling banyak
dimanfaatkan unutk tanah sawah sebesr 1.692 Ha (45,45%)
Unutk tanaman palawija dilihat dari segi produksinya didominasi oleh
tanaman jagung 1.850,4 ton. Tanaman holtikultura untuk sayuran didominasi oleh
tanaman cabe merah 3.492 kuintal dan tanaman buah-buahan didominasi oleh
pisang 14.453 Kuintal.
Tabel 4.7 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah Per Desa di
Kecamatan Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
Tabel 4.8 Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Irigasi Per Desa di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
Tirtomartani memiliki tempat wisata sejarah yaitu candi sari dan candi kalasan
serta tempat wisata ulan di Desa Tamanmartani yaitu pentas Sendratari Ramayan
Tabel 4.9 Banyak Usaha Panggilan Menurut Jenis Per Desa Di Kecamatan
Kalasan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
4.5 Keuangan
Di Kecamatan Kalasan terdapat 8 unit lembaga keungan yang terdiri dari
Bank umum pemerintah 2 unit, Bank umum swasta 4 unit dan BPR 3 unit
Total pemasukan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Kalasan
sebanyak Rp. 3.279.322.215 dari 45.367 wajib pajak yang ada di Kecamatan
Kalasan.
Tabel 4.12 Banyak Wajib Pajak. Pokok Pajak. Dan Pemasukan PBB Per Desa
di Kecamatan
Sumber. Kecamatan Kalasan Dalam Angka
BAB V
ANALISIS
5.1 Kondisi Lalu Lintas
5.1.1 Inventarisir dan Kapasitas Jalan
1. Ruas Jalan Gg. Purwosari
Ruas Jalan Gg. Senden 3 merupakan ruas jalan yang akan menerima
dampak langsung akibat adanya kegiatan dan/atau usaha tempat produksi kecil
drone dan jammer drone Data-data mengenai ruas jalan GG. Purwosari adalah
sebagai berikut:
a. Tipe Jalan : 2/2 UD (2 lajur dua arah tanpa dipisahkan median)
b. Lebar Lajur :4m
c. Jenis Perkerasan : Aspal (kondisi Baik)
g. Tipe Alinyemen : Datar
oleh permukiman penduduk. Dengan kondisi tata guna lahan tersebut dan
jalan Kunir dikategorikan Rendah (L). Untuk lebih jelasnya hasil inventarisir jalan
ukuran kota (FCcs). Maka dapat dihitung besar kapasitas ruas jalan yang ditinjau
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Volume jam
Nama Jalan Waktu VC
Puncak ITP
Ratio
(smp/jam)
Gg. Purwosari 06.30 - 07.30 300 0,103 A
Dari Tabel di atas dapat dilihat ruas jalan eksisting memiliki Indeks Tingkat
Pelayanan (IDP) “A” dengan nilai VC ratio berkisar antara 0,204
Total
Traffic rate Bangkita
Arah
(smp/100 m2 Luas Bangunan n
luas bangunan) (SMP/Ja
m)
Keluar masuk 0.5 425.88 3
Tingkat
Persyaratan Luas Total Kebutuhan
Penyediaan Kecukupa
Parkir Bangunan Parkir
n
Mencukup
2 SRP / 100 m2 425.88 (2 SRP/100 m2) x 3 SRP Mobil
bangunan 425.88 = 9 SRP 6 SRP Motor i
lokasi tempat produksi kecil drone dan jammer drone, sehingga diharapkan
tidak terdapat kegiatan parkir pada badan jalan, jalan Gg. Purwosari yang
usaha.
Point Of View 7
Point Of View 4
Point Of View 3
Point Of View 2
Point Of View 1
Gambar 7 Kondisi Gg. Sanden III yang Merupakan Akses Jalan Menuju
Lokasi PT. Trimatra Armamen Teknologi (POV 6)