Anda di halaman 1dari 6

1.

1 LATAR BELAKANG

Pembangunan yang pesat tidak dapat dihindari oleh suatu daerah yang sedang
berkembang, seperti Kota Bogor. Berbagai kegiatan perdagangan dan jasa bertumbuh
subur dengan ditandai dengan adanya pembangunan kawasan perumahan, pusat
perbelanjaan mal, pertokoan, perhotelan dan industri. Pembangunan yang pesat tersebut
akan menimbulkan dampak positif bagi Kota Bogor, terutama dalam hal perekonomian.
Kondisi perekonomian yang sehat, yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan ekonomi
dan inflasi yang rendah, akan menarik banyak investasi untuk ditanamkan di kabupaten
tersebut. Hal ini akan berimbas terhadap peningkatan pendapatan daerah dan
kesejahteraan penduduknya. Namun, di samping dampak positif tersebut, perkembangan
suatu daerah yang terlalu masif akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
daerah tersebut, terutama di bidang transportasi.

Pembangunan suatu kawasan baru ataupun perubahan peruntukan tata guna lahan yang
intensitas kegiatannya tinggi dapat membangkitkan dan menarik perjalanan baru dalam
jumlah besar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja layanan jaringan jalan di
sekitar lokasi pembangunan. Untuk mengetahui besaran dampak lalu lintas yang
ditimbulkan oleh pembangunan tersebut dan upaya penanganan permasalahan yang
terjadi, maka perlu dilakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin). Studi ini
bertujuan untuk memprediksi apakah jaringan di sekitar lokasi pembangunan tersebut
dapat melayani lalu lintas yang ada ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau
ditarik oleh pembangunan tersebut. Bila prasarana yang ada tidak dapat mendukung lalu
lintas tersebut, maka diperlukan upaya penanganan untuk mengurangi dampak negatif
pembangunan terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas di sekitar lokasi
pembangunan.

Pembangunan yang efisien secara ekonomi dapat direalisasikan jika biaya eksternal
maupun sosial dipertimbangkan dalam perhitungan investasi maupun bisnis. Sesuai
dengan konsep analisis menginternalkan eksternalitis dengan konsekuensi poluter pays
maka pengembang mempunyai kewajiban untuk memberikan kontribusi yang nyata di
dalam penanganan dampak lalu lintas sebagai akibat pembangunan di kawasan atau
lokasi tertentu.

I-1
Rencana Pembangunan Hotel Savero Style yang terletak di Jalan Pajajaran No.38 Kota
Bogor ini diprediksi akan menambah beban lalu lintas yang ada yaitu dengan adanya
kendaraan yang dibangkitkan maupun ditarik oleh aktifitas Hotel Savero Style. Sebagai
perwujudan tanggung jawab dan komitmen dari pemrakarsa dalam mengantisipasi dampak
lalu lintas yang timbul di sekitar karena Pembangunan Hotel Savero Style, maka
disusunlah dokumen Andalalin ini.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN STUDI

Secara umum maksud dari studi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak
kegiatan Hotel Savero Style terhadap lalu lintas di sekitar kawasan, serta usaha
penanganan dampak lalu lintas yang timbul.

Sedangkan tujuan studi ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung besaran bangkitan dan tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh Hotel
Savero Style.

2. Menganalisis kinerja lalu lintas eksisting di sekitar kawasan Hotel Savero Style.

3. Menyusun rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak tentang


mitigasi yang diperlukan apabila bangkitan lalu lintas baru yang timbul diperkirakan
akan menurunkan kinerja pelayanan sistem jaringan jalan dan persimpangan di sekitar
lokasi pembangunan.

4. Merumuskan tanggung jawab pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam


penanganan dampak lalu lintas yang ditimbulkan.

5. Merumuskan rencana pemantauan dan evaluasi terhadap perkiraan dampak yang


timbul dan efektifitas mitigasi penanganan dampak yang dilakukan.

1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup studi Andalalin Pembangunan Hotel Savero Style adalah menganalisis
dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh aktifitas Hotel Savero Style terhadap kinerja lalu
lintas di sekitar kawasan, serta mencari upaya penanganannya.

Detail ruang lingkup studi ini adalah sebagai berikut :

1. Studi dilaksanakan di ruas jalan dan simpang di sekitar rencana pembangunan Hotel
Savero Style.

I-2
2. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini,
analisis Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, analisis distribusi
perjalanan, analisis pemilihan moda, dan analisis pembebanan perjalanan.

3. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan meliputi simulasi kinerja lalu lintas kondisi
eksisting (sebelum pembangunan), simulasi kinerja lalu lintas saat pembangunan,
simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan, dan simulasi kinerja lalu lintas lima
tahun mendatang.

4. Penanganan dampak yang diakibatkan adanya aktifitas Hotel Savero Style yaitu
dengan menggunakan pendekatan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

1.4 OUTPUT/KELUARAN

Hasil keluaran dari penyusunan studi Andalalin ini adalah memberikan gambaran yang
tepat dan jelas dalam meminimalisasi dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh aktifitas
Hotel Savero Style yang mencakup:

1. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak tentang mitigasi yang


diperlukan apabila bangkitan lalu lintas baru yang timbul diperkirakan akan
menurunkan kinerja pelayanan sistem jaringan jalan dan persimpangan di sekitar
lokasi pembangunan.

2. Rumusan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah dan pemrakarsa


pembangunan atau pengembang atau pembangun dalam mitigasi penanganan
dampak.

3. Rumusan rencana pemantauan dan evaluasi terhadap perkiraan dampak yang timbul
dan efektifitas mitigasi penanganan dampak yang dilakukan.

1.5 DEFINISI DAN SITILAH

Untuk mempermudah pemahaman dan pengertian isi dokumen Andalalin ini, maka perlu
adanya batasan pengertian sebagai berikut:

1. Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai
dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur
yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.

2. Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah serangkaianusaha dan kegiatan yang
meliputi perencanaan,pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaanfasilitas

I-3
perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan,mendukung dan memelihara
keamanan, keselamatan,ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

3. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunanpelengkap dan


perlengkapannya yang diperuntukkan bagilalu lintas umum, yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah permukaan tanahdan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan reldan jalan kabel.

4. Kapasitas (C) adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada suatu
ruas jalan dalam kondisi tertentu. kemampuan ruas jalan untuk menampung volume
lalu lintas ideal per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan per jam atau satuan
mobil enumpang per jam.

5. Arus lalu lintas (Q) adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada
ruas jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan per jam atau satuan mobil
penumpang per jam.

6. Kecepatan (V) adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan
waktu, dinyatakan dalam kilometer per jam.

7. Tundaan lalu lintas (D) adalah waktu tambahan yang diperlukan untuk melewati
persimpangan dibandingkan dengan situasi tanpa persimpangan.

8. Antrian kendaraan adalah jumlah kendaraan antri pada suatu pelayanan.

9. Bangkitan perjalanan adalah jumlah, pergerakan yang berasal dari suatu zona atau
tata guna lahan.

10. Tarikan perjalanan adalah jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata
guna lahan.

11. Derajat kejenuhan (DS) adalah rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas.

12. Ekivalen mobil penumpang (pce) adalah faktor konversi berbagai jenis kendaraan
dibandingkan dengan mobil penumpang sehubungan dengan dampaknya terhadap
kinerja lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, pce = 1)

13. Hambatan samping (SF) adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas akibat kegiatan sisi
jalan seperti pejalan kaki, penghentian angkot dan kendaraan lainnya, kendaraan
keluar dan masuk sisi jalan, dan kendaraan lambat.

14. Kendaraan ringan (LV) adalah kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan
dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi: mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up, dan
truk kecil).

I-4
15. Kendaraan berat (HV) adalah kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi:
bis, truk 2as, truk 3as, dan truk kombinasi).

16. Marka lalu lintas adalah semua garis, pola-pola, simbol-simbol, huruf, kata-kata, warna,
atau alat lainnya yang dipasang pada permukaan perkerasan jalan atau kerb untuk
memperingatkan dan mengatur lalu lintas.

17. Nisbah Volume/Kapasitas (V/C ratio) adalah rasio volume lalu lintas terhadap
kapasitas.

18. Rambu lalu lintas adalah sejumlah alat pada tempat yang tetap atau berpindah-pindah
dimana pesan-pesan khusus disampaikan oleh arti dari kata-kata atau simbol yang
ditempatkan atau didirikan bagi kegunaan peringatan, petunjuk, pelarangan atau
perintah lalulintas.

19. Satuan mobil penumpang (smp) adalah satuan arus lalu lintas, dimana arus dari
berbagai tipe kendaraan telah diubah menjadi kendaraan ringan (mobil) dengan
menggunakan pce.

20. Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah unit ukuran ruang yang diperlukan untuk memarkir
kendaraan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 Merupakan bagian pendahuluan yang mencakup latar belakang, maksud dan
tujuan, ruang lingkup, definisi/istilah, dan sistematika penulisan.

BAB 2 Merupakan bagian yang memaparkan metodologi yang digunakan serta tinjauan
dari aspek legalitas dan teknis baik dalam pengumpulan data maupun pengolahan
data.

BAB 3 Merupakan gambaran umum, baik gambaran mengenai wilayah Kota Bogor secara
umum maupun kondisi transportasi yang ada, terkait dengan aktifitas Hotel Savero
Style.

BAB 4 Merupakan bagian yang membahas tentang analisis lalu lintas dan angkutan jalan
sekitar lokasi studi.

BAB 5 Merupakan bagian yang membahas simulasi kinerja lalu lintas terkait dengan
aktifitas Hotel Savero Style beserta penanganan dampak yang ditimbulkan.

BAB 6 Merupakan bagian yang membahas upaya-upaya manajemen rekayasa lalu lintas
untuk meminimalisasi dampak lalu lintas akibat aktifitas Hotel Savero Style dan

I-5
membahas pembagian tanggung jawab antara pengembang dan pemerintah dalam
hal penanganan dampak lalu lintas pembangunan Hotel Savero Style.

BAB 7 Merupakan kesimpulan dan saran atau rekomendasi untuk mengantisipasi dampak
lalu lintas dengan adanya aktifitas Hotel Savero Style.

I-6

Anda mungkin juga menyukai