NIM : 1822201027J
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK/TEKNIK SIPIL S1
1. JUDUL PENELITIAN
“KAJIAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN SPBU
CODO ARENGKA YANG TERLETAK PADA RUAS JALAN SOEKARNO
HATTA, KOTA PEKANBARU”
3. RUMUSAN MASALAH
Batasan masalah pada penelitian yaitu:
Sedangkan tujuan studi ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung besaran bangkitan dan tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh
Pembangunan SPBU.
2. Menganalisis kinerja lalulintas eksisting di sekitar kawasan Pembangunan
SPBU.
3. Menyusun rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak
tentang mitigasi yang diperlukan apabila bangkitan lalu lintas baru yang
timbul diperkirakan akan menurunkan kinerja pelayanan sistem jaringan jalan
dan persimpangan di sekitar lokasi pembangunan.
4. Merumuskan tanggung jawab pemerintah dan pengembang atau pembangun
dalam penanganan dampak lalu lintas yang ditimbulkan.
5. Merumuskan rencana pemantauan dan evaluasi terhadap perkiraan dampak
yang timbul dan efektifitas mitigasi penanganan dampak yang dilakukan.
5. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian merupakan batasan dari kegiatan penelitian,
yang meliputi.
a. Studi dilaksanakan di ruas jalan dan simpang di sekitar kawasan
Pembangunan SPBU, yang meliputi Jalan Soekarno Hatta, Jalan Tuanku
Tambusai.
b. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kondisi lalu lintas dan angkutan
jalan saat ini, analisis Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
analisis distribusi perjalanan, analisis pemilihan moda, dan analisis
pembebanan perjalanan.
c. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan meliputi simulasi kinerja lalu
lintas kondisi eksisting (sebelum pembangunan), simulasi kinerja lalu lintas
saat pembangunan, simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan, dan
simulasi kinerja lalu lintas lima tahun mendatang (Tahun 2023).
d. Penanganan dampak yang diakibatkan adanya aktifitas Pembangunan SPBU
yaitu dengan menggunakan pendekatan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
6. PENELITIAN TERDAHULU
Adapun penelitian tentang judul yang sama telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
Variabel
Peneliti Umpan Metode Hasil Penelitian
Penelitian
a. Pengertian Andalalin
Analisis dampak lalu lintas (andalalin) adalah suatu hasil kajian yang menilai
tentang efek-efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu
pembangunan pusat kegiatan dan/atau pengembangan kawasan baru pada suatu
ruas jalan terhadap jaringan transportasi di sekitarnya. Studi Andalalin adalah
studi yang meliputi kajian terhadap jaringan jalan di bagian dalam kawasan
sampai dengan jalan di sekitar kawasan pusat kegiatan dan atau pengembangan
kawasan baru yang terpengaruh dan merupakan akses jalan dari dan menuju
kawasan tersebut (UU No. 22 tahun 2009).
Pengembangan pusat kegiatan akan mempengaruhi sistem aktivitas suatu
kawasan. Sistem aktivitas di dalam kota terdiri dari berbagai aktivitas seperti:
industri, perumahan, restoran, perdagangan, jasa, dan sebagainya. Aktivitas
tersebut berlokasi pada sebidang lahan dan saling berinteraksi satu sama lain
membentuk tata guna lahan. Interaksi tersebut mengakibatkan timbulnya
pergerakan manusia antar tata guna lahan (Tamin, 2000).
Analisis dampak lalu lintas pada dasarnya merupakan analisis pengaruh
pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas di
sekitarnya yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas yang baru, lalu lintas yang
beralih, dan oleh kendaraan masuk dari/ke lahan tersebut (Tamin, 2000).
Tujuan studi analisis dampak lalu lintas adalah untuk mengantisipasi dampak
yang ditimbulkan oleh suatu kawasan pengembangan terhadap lalu lintas di
sekitarnya dan memprediksi dampak yang ditimbulkan suatu pembangunan
kawasan. Kewajiban melakukan studi andalalin tergantung pada bangkitan dan
tarikan lalu lintas yang ditimbulkan oleh pengembangan kawasan. Besarnya
tingkat bangkitan dan tarikan lalu lintas tersebut ditentukan oleh jenis dan besaran
peruntukan lahan. Bangkitan dan tarikan lalu lintas didapat dengan
mempertimbangkan pola pergerakan. Bangkitan dan tarikan lalu lintas yang
didapat mempengaruhi distribusi perjalanan di ruas sekitar kawasan.
2. Permukiman
a. Perumahan dan Permukiman;
1). Perumahan sederhana 150 unit
2). Perumahan menengah-atas 50 unit
b. Rumah susun dan Apartemen;
1). Rumah susun sederhana 100 unit
2). Apartemen 50 unit
c. Asrama 50 kamar
d. Ruko Luas Lantai keseluruhan 2000 m2
3. Infrastruktur
a. Akses ke dan dari jalan tol Wajib
b. Pelabuhan Wajib
c. Bandar Udara Wajib
d. Terminal Wajib
e. Stasiun kereta api Wajib
f. Pool kendaraan Wajib
g. Fasilitas parkir untuk umum Wajib
h. Jalan layang (flyover) Wajib
i. Lintas bawah (underpass) Wajib
j. Terowongan (tunnel) Wajib
No. Jenis Rencana Pembangunan Ukuran Minimal
4. Bangunan/Pemukiman/Infrastruktur lainnya :
Wajib dilakukan Andalalin apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan
75 perjalanan (kendaraan) baru pada jam padat dan/atau menimbulkan rata-rata
500 perjalanan (kendaraan) baru setiap harinya pada jalan yang dipengaruhi
oleh adanya bangunan atau permukiman atau infrastruktur yang dibangun atau
dikembangkan.
Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
Analisis dampak lalu lintas mempunyai banyak ragam, tergantung pada kondisi
setempat dan kebijakan yang diikuti. Andalalin dapat bersifat makroskopik
apabila yang menjadi perhatian utamanya adalah unsur makronya (land use-
transport system). Tetapi dapat pula bersifat rinci (mikroskopik) apabila yang
menjadi perhatian utamanya adalah kinerja manajemen sistem lalu lintasnya.
Kebijakan pemerintah dampak lalu lintas dapat berupa minimalisasi dampak yang
terjadi, sampai penyesuaian prasarana jalan agar dampak lalu lintas yang
diperkirakan terjadi dapat terimbangi.
a. Pengembangan Model
Studi ini menggunakan pemodelan dengan bantuan pedoman Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dalam menganalisis dampak lalu
lintas. Pendekatan makro dimulai dengan penaksiran intensitas tata guna
lahan pembangunan SPBU CODO Arengka Kabupaten Sukabumi. Dari data
tersebut selanjutnya diestimasi bangkitan dan tarikan perjalanan, distribusi
perjalanan, pemilihan moda dan pembebanan lalu lintas. Dalam analisis
dipergunakan empat tahapan pemodelan, yaitu sebagai berikut:
10. CATATAN
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Jarak antar simpang dan tingginya arus lalu lintas pada jam puncak
menimbulkan banyak permasalahan seperti yang dijelaskan diatas. Melihat
kondisi permasalahan sehingga dipertimbangkan untuk dilakukan penelitian yang
berjudul “Koordinasi Dua Simpang Bersinyal Untuk Kelancaran Arus Lalu Lintas
Di Jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru”.
1. Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-
ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara efesien.
2. Jalan Kolektor adalah yang melayani angkutan pengumpul/pembagi
dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-
ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
jalan masuk dibatasi.
Emp
Tipe Pendekat Pendekat Terlawan
Kendaraan Terlindung
KR 1,00 1,00
KB 1,30 1,30
SM 0,15 0,40
Sumber: PKJI, 2014
Perhitungan Arus lalu lintas pada simpang menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
QKR = Arus lalu lintas kendaraan yang tergolong kedalam kendaraan ringan (Light
Vehicle)
QKB = Arus lalu lintas kendaraan yang tergolong ke kendaraan berat (Heavy Vehicle)
Jika hanya arus lalu lintas tahunan (LHRT) saja yang ada tanpa diketahui
distribusi lalu lintas pada setiap jamnya, maka arus rencana per jam dapat
diperkirakan sebagai suatu persentase dari LHRT dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini:
c. Persimpangan
Simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan lintasan arus
kendaraan berpotongan adalah persimpangan jalan. Persimpangan
merupakan tempat sumber konflik lalu lintas yang rawan terhadap
kecelakaan karena bertemunya kendaraan dari beberapa ruas sehingga
merupakan aspek penting didalam pengendalian lalu lintas. Pokok
pembahasan di persimpangan adalah volume dan kapasitas, desain
geometrik, kecelakaan dan keselamatan jalan, kecepatan, serta lampu
jalan, parkir dan akses pembangunan umum, pejalan kaki, dan jarak antar
simpang.
Persimpangan merupakan faktor-faktor yang paling penting dalam
menentukan kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan,
khususunya di daerah-daerah perkotaan. Karena persimpangan harus
dimanfaatkan bersama-sama oleh setiap orang yang ingin
menggunakannya, maka persimpangan tersebut harus dirancang dengan
hati-hati, dengan mempertimbangkan efesiensi, keselamatan, kecepatan,
biaya operasi, dan kapasitas.
Dengan
DJ >0,5, maka
1−𝑅𝐻 𝑄
𝑁𝑄2 = 𝑐 𝑥 1−𝑅𝐻 𝑥 𝐷𝐽
𝑥 3600
……….……………….…………….………….…....(III. 4)
Dimana:
NQ1 = jumlah smp yang tertinggal dari fase hijau sebelumnya.
DJ = derajat kejenuhan
HR = rasio hijau
Frcrit = Nilai FR tertinggi dari semu pendekat yang berangkat pada suatu
fase sinyal.
Jika nilai ∑FRcrit mendekati 1 (satu) atau lebih dari satu maka simpang
dengan kejenuhan yang tinggi.
No Tujuan Dampak
1 Pengurangan jumlah berhenti 1. Mempertinggi kenyamanan
kendaraan perjalanan
2. Pengurangan polusi gas CO2
3. Pengurangan gangguan suara
kendaraan
4. Pengurangan kemungkinan
kecelakaan
5. Peninggian kapasitas
persimpangan jalan, terutama
jika banyak kendaraan berat
6. Penghematan biaya operasi
kendaraan
Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mengkoordinasikan sinyal, yaitu sebagai berikut:
1. Waktu siklus pada sinyal tiap simpang diusahakan sama, hal ini untuk
mempermudah menentukan selisih nyala sinyal hijau dari simpang
yang satu dengan simpang berikutnya.
2. Pola pengaturan simpang yang dipergunakan adalah Fixed Time
Signal, karena koordinasi sinyal dilakukan secara terus menerus.
Offset dan Bandwith adalah 2 (dua) istilah yang penting dalam koordinasi
sinyal. Offset adalah perbedaan waktu antara dimulainya sinyal hijau pada
simpang pertama dan awal hijau pada simpang setelahnya. Sedangkan
bandwith perbedaan waktu dalam lintasan parallel sinyal hijau antara
lintasan pertama dan lintasan terakhir Keduanya berada dalam kecepatan
yang konstan dan merupakan platoon yang tidak terganggu sinyal merah
sama sekali. Berikut adalah Offset dan Bandwith yang dijelaskan pada
Gambar II.2 sebagai berkut:
𝑡=
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚)
𝑚 ………………………………………………………...(III.
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 ( )
𝑠
10)
C = panjang siklus
I =
Q/D………………………………………………….………………………
……….(III. 12)
Keterangan:
I = Couple Index
f. Software Vissim
PTV Vissim adalah suatu alat bantu pemodelan transportasi baik untuk
perencanaan maupun analisis. Software ini didesain untuk memperlihatkan
kondisi transportasi secara realistis supaya mudah memahami kondisi
geometrik jalan dan kebutuhan transportasi. Zainuri (2018) menjelaskan
ada 5 (lima) fungsi dari aplikais Vissim yaitu sebagai berikut:
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi pemerintah. Data
tersebut sangat diperlukan dan berkaitan dengan penelitian yang dibahas.
b. Data Primer
12. CATATAN
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................